Professional Documents
Culture Documents
PENGGOLONGAN DRAMA
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Pendidikan Seni Tari Dan Drama
Disusun Oleh :
Kelompok 1
5B - PGSD
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2023
KATA PENGANTAR
Biamillahirahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya ,sholawat serta salam seoga tercurah limpahkan kepada baginda tercinta nabi akhir
zaman yakni AL Mustofa Kanjeng Nabi Muhammad SAW ,tak lupa kepada
keluarganya ,para saabatnya dan mudah mudahan samapai kepada kita selaku umatnya
Amiin.
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Indani
Damayanti,M,Pd yang telah membimbing kami sehingga kami bisa membuat makalah
dengan judul “ Penggolongan Drama ” ini hingga selesai. Tidak lupa juga kami selaku
kelompok 1 mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Penyusunan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Pendidikan Seni Tari
Dan Drama . Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan
dan wawasan bagi para pembaca.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
PENGGOLONGAN DRAMA
Drama dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Seperti juga bentuk karya yang
lainnya, drama dapat digolongkan berdasarkan kurun waktu, gaya ungkapnya (bahasa dan
gerak), dan isinya.
Drama tetapi sudah lengkap dengan peragaan oleh para aktor yang memeran tokoh-
tokoh cerita. Drama jenis ini dilengkapi dengan musik tradisional, tari-tarian, lagu dan akrab
dengan penontonnya. Berikut yang termasuk ke dalam jenis drama ini adalah:
a. Ubrug (Jawa Barat) adalah dama rakyat yang muncul didaerah Banten. Drama
rakyat jenis ini biasanya dilaksanakan dalam hajatan.
b. Topeng Banjet (Jawa Barat) adalah drama rakyat yang muncul didaerah
Karawang, Bekasi, Cisalak Bogor dan sekitarnya.
c. Longser (Jawa Barat), adalah drama rakyat yang sering muncul di wilayah
priangan seperti Subang, Bandung dan sekitarnya.
d. Sintren (Jawa Barat) adalah drama rakyat yang sering muncul di daerah Cireon
dan sekitarnya.
e. Manoreh atau Manorek (Jawa Barat) adalah drama rakyat yang muncul di
wilayah Ciamis Selatan
f. Ronggeng Gunung (Jawa Barat) adalah drama rakyat yang sering muncul
diwilayah Ciamis Selatan
g. Topeng Blandek (Jawa Barat), Bojong Gede, Pondok Rajeg, Citayem, Ciseeng.
Blandek artinya “campur aduk” atau “tidak karuan” cerita yang dimainkan biasanya pendek
dan bernapaskan Islam.
h. Srandul (Jogja) drama jenis ini memainkan jenis cerita dengan iringan musik
bende, rebana, kendang dan angklung.
i. Ande-ande Lumut adalah drama rakyat yang dilaksanakan semalam suntuk
dengan penari antara 20 sampai 40 orang.
j. Dadunggawuk adalah drama rakyat yang diperankan semua oleh laki-laki.
k. Ketoprak adalah drama rakyat yang amatpopuler di Jawa Tengah khususnya di
Yogyakarta.
l. Ludruk adalah drama rakyat Jawa Tmur.
m. Makyong (Riau) adalah drama rakyat Melayu yang masih hidup sampai di
Malaysia, Singapura, bahkan Muangthai.
n. Lenong adalah drama rakyat dari daerah Betawi
Drama atau teater klasik adlah drama pertunjukan yang telah mapan. Drama jenis ini
lahir dipusat-pusat kerajaan atau keraton dan masih terpelihara dengan baik sampai saat ini.
Masuk kedalam jenis drama ini antara lain Wayang Orang, Wayang Kulit dan Wayang
Golek.
a. Wayang Orang atau Wayang Wong adalah jenis drama klasik yang muncul di
Keraton Yogyakarta pada pertengahan abad ke 18.
b. Wayang Kulit (pada penggolongan berdasarkan gaya ungkapnya, termasuk drama
boneka) adalah drama klasik yang tidak menggunakan orang sebaga medianya, tetapi
menggunakan bentuk wayangdari kulit tipis yang dilukis cermat sengan warna-warni yang
menjelakan karakter.
c. Wayang Golek (pada penggolongan berdasarkan gaya ungkapnya, termasuk
drama boneka) adalah drama klasik Jawa Barat yang juga tidak menggunaka orang sebagai
medianya, tetap menggunakan boneka kayu berwujud tokoh wayang.
Jenis drama atau teater transisi sesungguhnya juga bersumber pada drama tradisional
pada umunya, tetapi gaya penyajiannya sudah dipengaruhi oleh teater barat. Drama jenis ini
populer disebut sandiwara dan menggunakan panggung dan tata dekor, lampu rias dan lain-
lain sebagai layaknya drama modern, tapi belum menggunakan naskah drama. Isi cerita
seputar kehidupan sehari-hari yang disajikan dalam bentuk banyolan segar.
b. Komedi
Drama komedi disebut juga sebagai drama ria, yaitu drama yang ceritanya ringan dan
bersifat menghibur, terdapat seloroh yang biasa saja menyindir, serta berakhir degan bahagia.
c. Tragikomedi
Drama tragikomedi disebut juga sebagai drama dukaria, yaitu drama yang
menampilkan alur yang sesungguhnya lebih cocok untuk drama tragedi, tetapi berakhir
bahagia sepert layaknya drama komedi.
d. Melodrama
Melodrama adalah drama yang menyajikan lakon atau cerita yang sanat sentimental,
dengan adegan-adegan yang mengharu biru mendebarkan.
e. Dagelan
Dagelan adalah drama yang khusus disajikan untuk menghibur. Dagelan hanya
menyajikan kekonyolan tokoh dan bencana yang menimpa tokoh tersebut.
3.1 Kesimpulan
Penggolongan Berdasarkan Kurun Waktu/ Keberadaan Naskah
Berdasarkan kurun waktu drama terbagi pada drama tradisional dan
drama modern.Ciri utama pada drama tradisional ini adalah
‘improvisasi’ yaitu drama pertunjukan yang tidak bersandar pada
naskah.Drama tradisional ini terbagi menjadi drama rakyat, drama klasik
dan drama transisi.Penggolongan Berdasarkan Isinya/ Penyajian Lakon
Berdasarkan pada isi cerita yang disajikan dalam bentuk drama, dpat
ditemui beberapa jenis drama seperti, tragedi, komedi, tragikomedi,
melodrama dan dagelan.
a. Tragedi Drama
b. Komedi Drama.
c. Tragikomedi Drama
Dilihat dari gaya ungkap bahasa dapat dikelompokan menjadi
jenis drama puisi, drama prosa dan drama prosa-puisi.Sedangkan dlihat
dari gaya ungkap pementasannya menjadi jenis drama biasa, pantonim,
opera, sendratari, drama radio dan drama televisi.Drama Drama biasa
yang pemenasannya dilaksanakan dipanggung atau arena, baik
menggunakan naskah drama atau tidak.Sedangkan dlihat dari gaya
ungkap pementasannya menjadi jenis drama biasa, pantonim, opera,
sendratari, drama radio dan drama televisi.
3.2 Saran
Bagi para pembaca, diharapkan setelah membaca makalah ini dapat
menambah wawasan pengetahuan terkait dengan penggolongan drama yang
kelompok kami susun. Yang berminat untuk mengetahui lebih jauh tentang
penggolongan drama (melakukan penelitian) maka perlu modifikasi variabel-
variabel independen baik menambah variabel atau menambah time series
datanya. Sehingga akan lebih objektif dan bervariasi dalam melakukan
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/bali/berita/d-6581161/8-contoh-saran-dalam-makalah-yang-
benar-dan-cara-membuatnya.