You are on page 1of 18

PENINGKATAN KREATIVITAS BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII JASA

BOGA 1 DALAM PENGOLAHAN LIMBAH BANDENG SEBAGAI PELUANG


USAHA MELALUI UNIT PRODUKSI DI SMK NEGERI 3 PATI
oleh
Dra. Sri Puji Haryati, M.Par., M.Si.
Guru SMK Negeri 3 Pati

Abstract
T he research aims are to: 1) increase students' creativity entrepreneurship Catering 1
Class XII in treating waste as a business opportunity thorns milkfish through the
utilization of Production Unit of SMK Negeri 3 Pati and 2) determine the magnitude of the
increase in Class XII student entrepreneurship creativity Catering 1 after using Production
Unit of SMK Negeri 3 Pati. The method used is descriptive, the technique of classroom action
research through qualitative and quantitative analysis. The pprinciples of recycling
activity/procedures are: planning, acting, observing, and reflecting. Research held at SMK
Negeri 3 Pati, with as many as 31 research subjects. Techniques of data collection are:
observation, interviews, field notes, documentation. This study uses an interactive analysis
that consists of data collection, data reduction, data presentation and conclusion. The
research results showed that there is an increase in entrepreneurial creativity of each cycle,
as seen in the first cycle the average value of creativity in entrepreneurship is 81% (the
category of "creative") once held the second cycle to 94% (the category of "very creative"), so
that there is an increase in by 13%. In conclusion empowerment Production Unit Schools can
improve the creativity of class XII student entrepreneurship Catering 1 in creating business
opportunities through waste treatment milkfish.

Keywords: business opportunities; creativity in entrepreneurship; waste milkfish; school


production units.

PENDAHULUAN melaksanakannya secara terbaik (ulet,


Kewirausahaan adalah gigih, tekun, progresif, dan pantang
kemampuan berusaha, mengelola menyerah) sehingga nilai tambah yang
perusahaan yang dapat menciptakan diharapkan dapat dicapai.
lapangan kerja melalui kegiatan kreatif, Mata pelajaran kewirausahaan
inovatif, dan terorganisir. Dalam bertujuan agar siswa dapat
menciptakan produk baru dan pasar baru mengaktualisasikan diri dalam perilaku
disertai keberanian mengambil resiko berwirausaha dan berjiwa wirausaha.
atas hasil ciptaannya dan Pembelajaran kewirausahaan dapat

67
Peningkatan Kreativitas Berwirausaha Siswa Kelas XII …. (Sri Puji Haryati)

menghasilkan perilaku wirausaha dan pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran


jiwa kepemimpinan yang sangat terkait kewirausahaan yang diajarkan di sekolah,
dengan cara mengelola usaha untuk selama ini baru memperkenalkan konsep
membekali siswa agar dapat berusaha teoritik kewirausahaan belum kepada
secara mandiri. taraf bagaimana memberikan spirit
Namun para peserta didik dan menjadi entrepreneur. Padahal
lulusan SMK masih banyak menjumpai kemampuan kewirausahaan merupakan
kendala di lapangan antara lain salah satu faktor untuk mengembangkan
kurangnya pengetahuan dalam jiwa kewirausahaan, seperti bersikap
berwirausaha, permodalan, rendahnya mandiri, berani mengambil resiko,
motivasi dan komitmen untuk mampu menangkap peluang yang ada,
berwirausaha, minimnya fasilitas dan kreatif dan inovatif. Oleh karena itu perlu
sarana praktek di sekolah yang dikelola ditumbuhkan jiwa berwirausaha para
secara profesional sebagai tempat untuk peserta didik, sehingga dapat menyiapkan
melatih dan mendekatkan siswa pada diri berwirausaha.
kondisi yang sebenarnya. Pemberdayaan unit produksi di
Disamping itu, kegiatan unit sekolah belum dilaksanakan secara
produksi di sekolah belum dimanfaatkan optimal, belum terlaksana dengan baik,
sebagai media /kegiatan praktik yang sehingga para peserta didik belum
optimal dan belum mampu memberikan memperoleh pengalaman nyata di dunia
kesempatan pelatihan berwirausaha kerja. Kondisi ini dapat menurunkan
kepada siswa, sehingga kegiatan unit motivasi peserta didik, sehingga akan
produksi belum dapat meningkatkan melemahkan semangat, sikap, perilaku,
keterampilan siswa untuk berwirausaha, kemampuan, dan kreativitas dalam
selain itu kegiatan unit produksi belum mengelola dan mengembangkan usaha.
dapat memberikan pengalaman langsung Pelaksanaan Unit Produksi di SMK
para peserta didik sebagai bekal Negeri 3 Pati dipandang belum berhasil
berwirausaha. mencapai tujuan sebagaimana yang
Berdasarkan observasi awal yang diharapkan. Berbagai penyebab belum
peneliti lakukan di SMK Negeri 3 Pati berhasilnya pelaksanaan unit produksi
pada hari Senin, tanggal 26 Agustus 2013 antara lain karena belum memadainya
65% guru SMK menyatakan bahwa potensi sekolah atau kurang optimalnya

68
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Desember 2014

pemanfaatan potensi sekolah (SDM, secara optimal, sehingga berdampak


sarana/prasarana, dana), kurangnya buruk pada peserta didik.
kesiapan sekolah dan kesiapan dunia Terkait pada identifikasi
usaha. permasalahan yang terjadi, maka peneliti
Selain itu berdasarkan studi berusaha untuk memaksimalkan Unit
pendahuluan yang dilakukan pada siswa Produksi yang disediakan sekolah untuk
kelas XII Jurusan Jasa Boga 1 di SMK kegiatan praktik sehingga mampu
Negeri 3 Pati, diperoleh gambaran bahwa memberikan kesempatan pelatihan
84% siswa belum memiliki kreativitas berwirausaha kepada peserta didik.
berwirausaha dalam pengolahan limbah Peneliti berharap pemberdayaan unit
bandeng sebagai peluang usaha. Kondisi produksi di SMK Negeri 3 Pati dapat
ini menunjukkan bahwa siswa belum meningkatkan kemampuan kreativitas
memiliki jiwa berwirausaha yang kreatif peserta didik dalam berwirausaha, selain
dan inovatif. itu dengan dioptimalkan kegiatan unit
Berpijak pada hasil observasi produksi dapat memberikan pengalaman
awal, diperlukan adanya identifikasi langsung bagi para peserta didik sebagai
permasalahan untuk mencari solusi yang bekal berwirausaha. Pada Penelitian
tepat dalam mengatasi permasalahan Tindakan Kelas ini, peneliti berkeinginan
tersebut. Identifikasi permasalahan dalam meningkatkan kreativitas peserta didik
penelitian ini adalah : 1) Mengapa untuk berwirausaha dengan cara
kemampuan kreativitas siswa dalam mengolah limbah duri bandeng menjadi
pengolahan limbah duri bandeng perlu makanan yang bergizi tinggi dan
ditingkatkan?, dan 2) Apakah dengan memiliki nilai ekonomis.
memanfaatkan unit produksi SMK Dalam kaitannya dengan kegiatan
Negeri 3 dapat meningkatkan berwirausaha, tentunya tampak adanya
kemampuan kreativitas siswa dalam sosok-sosok pekerja keras yang
pengolahan limbah duri bandeng sebagai menunjukkan kreativitasnya.
peluang usaha?. Peneliti menduga Pengertian kreativitas, jika
rendahnya kreativitas siswa dalam dikaitkan dengan kewirausahaan adalah
pengolahan limbah bandeng disebabkan kemampuan untuk mengembangkan ide-
oleh belum dimanfaatkan Unit Produksi ide baru dan cara-cara, baru dalam

69
Peningkatan Kreativitas Berwirausaha Siswa Kelas XII …. (Sri Puji Haryati)

pemecahan masalah dan menemukan 2. Keluwesan, sebagai kemampuan


peluang (thinking new thing). untuk: (a) menghasilkan gagasan,
Kemampuan kreatif dan inovatif jawaban atau pertanyaan yang
tersebut secara riil tercermin dalam bervariasi, (b) dapat melihat masalah
kemampuan dan kemauan untuk memulai dari sudut pandang yang berbeda-
usaha (start up), kemampuan untuk beda, (c) mencari banyak alternatif
mengerjakan sesuatu yang baru atau arah yang berbeda-beda, dan (d)
(creative), kemampuan untuk mencari mampu mengubah cara pendekatan
peluang (opportunity), keberanian untuk atau cara pemikiran.
menanggung risiko (risk bearing) dan 3. Keaslian, sebagai kemampuan untuk:
kemampuan untuk mengembangkan ide. (a) melahirkan ungkapan yang baru
Kemauan dan kemampuan-kemampuan dan unik, (b) memikirkan cara yang
tersebut diperlukan terutama untuk : (1) tidak lazim untuk mengungkapkan
Melakukan proses/teknik baru (the new diri, dan (c) mampu membuat
technik), (2) Menghasilkan produk atau kombinasi-kombinasi yang tidak
jasa baru (the new product or new lazim dari bagian-bagian atau unsur-
service), (3) Menghasilkan nilai tambah unsur.
baru (the new value added), (4) Merintis 4. Keterperincian, kemampuan untuk
usaha baru (new businesess), yang dapat mengembangkan suatu
mengacu pada pasar, (5) gagasan, merincinya sehingga
Mengembangkan organisasi baru (the menjadi lebih menarik. (Munandar,
new organisaton). (Rizqidiaz, 2011). 2007: 55)
Proses kreativitas dalam
mengembangkan gagasan dapat dilihat Kewirausahaan merupakan sikap
atau diukur melalui: mental dan jiwa yang selalu aktif atau
1. Kelancaran, sebagai kemampuan kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan
untuk mencetuskan banyak gagasan, bersahaja dan berusaha dalam rangka
jawaban, penyelesaian masalah, atau meningkatkan pendapatan dalam
pertanyaan, memberikan banyak cara kegiatan usahanya. (Sudrajat, 2011).
atau saran untuk melakukan berbagai Tujuan pendidikan kewirausahaan
hal, dan selalu memikirkan lebih dari untuk membentuk manusia secara utuh
satu jawaban. (holistik), sebagai insan yang memiliki

70
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Desember 2014

karakter, pemahaman dan keterampilan berkemampuan dan berkewenangan


sebagai wirausaha. di sekolah/madrasah.
Program-program pendidikan 3. Pendidikan Kewirausahaan Melalui
kewirausahaan di sekolah-sekolah dapat Pengembangan Diri
diinternalisasikan melalui berbagai Kegiatan pengembangan diri
aspek, diantaranya: merupakan upaya pembentukan
1. Pendidikan Kewirausahaan karakter termasuk karakter wirausaha
Terintegrasi Dalam Seluruh Mata dan kepribadian peserta didik yang
Pelajaran. dilakukan melalui kegiatan
Internalisasi nilai-nilai kewirausahaan pelayanan konseling berkenaan
ke dalam pembelajaran sehingga dengan masalah pribadi dan
timbul kesadaran akan pentingnya kehidupan sosial, kegiatan belajar,
nilai-nilai tersebut. Terbentuknya dan pengembangan karir, serta
karakter wirausaha dan pembiasaan kegiatan ekstra kurikuler.
atas nilai-nilai kewirausahaan ke 4. Perubahan penerapan Pembelajaran
dalam tingkah laku peserta didik Kewirausahaan dari Teori ke Praktik.
sehari-hari melalui proses Dengan cara ini, pembelajaran
pembelajaran baik yang berlangsung kewirausahaan diarahkan pada
di dalam maupun di luar kelas pada pencapaian tiga kompetansi yang
semua mata pelajaran. meliputi penanaman karakter
2. Pendidikan Kewirausahaan Terpadu wirausaha, pemahaman konsep dan
Dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler skill, dengan bobot yang lebih besar
Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah pada pencapaian kompetensi jiwa
kegiatan pendidikan di luar mata dan skill dibandingkan dengan
pelajaran dan pelayanan konseling pemahaman konsep.
untuk membantu pengembangan 5. Integrasi Pendidikan Kewirausahaan
peserta didik sesuai dengan ke dalam Bahan/Buku Ajar.
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat 6. Integrasi Pendidikan Kewirausahaan
mereka yang difasilitasi melalui melalui Kultur Sekolah.
kegiatan yang secara khusus 7. Integrasi Pendidikan Kewirausahaan
diselenggarakan oleh pendidik dan melalui Muatan Lokal (Puskur
atau tenaga kependidikan yang Balitbang Kemendiknas, 2010)

71
Peningkatan Kreativitas Berwirausaha Siswa Kelas XII …. (Sri Puji Haryati)

Sebelum memulai sebuah usaha,


Berbagai peluang usaha yang seorang wirausahawan harus
dapat diberdayakan di kelas, di antaranya memperhatikan beberapa hal,
adalah pengolahan limbah duri bandeng, diantaranya: (1) Menyesuaikan karakter
yang jumlahnya berlimpah di daerah yang dimiliki dengan bidang usaha, (2)
Kabupaten Pati. Menyukai usaha yang akan ditekuni, (3)
Duri ikan bandeng adalah bagian Memiliki kemampuan menjalankan
tulang ikan yang tidak dikonsumsi atau bidang usaha, (4) berkebutuhan akan
tidak dikehendaki untuk dimakan dan sumber penemuan, (5) Membuat inovasi,
biasanya dibuang sehingga dianggap (6) Sesuai keahlian, (7) Menyesuaikan
sebagai limbah. Duri bandeng kebutuhan sekitar, (8) Memanfaatkan
mengandung unsur utama dari tulang koneksi dan relasi, (9) Mengamati
ikan yaitu kalsium dan fosfor. kecenderungan-kecenderungan, (10)
Jumlah duri yang terdapat pada Mengamati kekurangan produk dan jasa
ikan bandeng adalah sebagai berikut; yang ada, (11) Pemanfaat produk dari
pada bagian punggung ada 42 pasang perusahaan lain, (12) Usaha warisan, (13)
duri bercabang yang menempel di dalam Ikut-ikutan, dan (14) Coba-coba. (Pusat
daging dekat permukaan kulit luar, Kurikulum Balitbang Kemendiknas,
bagian tengah ada 12 pasang duri pendek, 2010).
pada rongga perut ada 16 duri pendek Pemanfaatan limbah melalui
dan bagian perut dekat ekor ada 12 proses produksi, tentunya tidak dapat
pasang duri. lepas dari suatu baian yang disebut unit
produksi.
Menurut pendapat para ahli Menurut Syahdiardin. (2007
peluang usaha adalah kesempatan yang menyebutnkan: “Unit Produksi pada
dimiliki seseorang untuk Sekolah Kejuruan adalah suatu kegiatan
mengembangkan potensi diri untuk yang berfungsi untuk memproduksi
menjadi wiraswasta. Cara yang dilakukan barang dan jasa dengan memanfaatkan
untuk meraih peluang usaha, dijelaskan semua sumber daya yang ada di sekolah
sebagai berikut : (1) Kenali potensi diri, dan lingkungannya”.
(2) fokus, (3) Minat beli, dan (4) Bentuk badan unit produksi yang
pertahanan. dapat dipilih diantaranya: (1) Perusahaan

72
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Desember 2014

Perseorangan, (2) Persekutuan dengan dunia usaha/industri atau


Komanditer (CV), 3) Perseroan Terbatas masyarakat lain atas terbukanya fasilitas
(PT), dan (4) Koperasi. untuk umum, (13) Meningkatkan
Menurut Departemen Pendidikan kreativitas guru dan siswa, (14)
Nasional (2001: 42), tujuan Unit Menumbuhkan sikap profesional
Produksi SMK adalah: “(1) produktif siswa dan guru, (15) Melatih
Meningkatkan pelaksanaan kegiatan supaya tidak tergantung dengan orang
praktek intra dan ekstra kurikuler, (2) lain, (16) Mengadakan kegiatan intra,
Meningkatkan kualitas pendidikan agar dan ekstra kurikuler siswa, (17)
tamatan SMK menjadi tenaga kerja Meningkatkan kualitas tamatan dalam
terampil dan layak kerja di dunia usaha, berbagai segi terutama dalam hal
sesuai bidang atau Program Keahlian pengetahuan dan keterampilan.
masing-masing, (3) Meningkatkan Manfaat Unit Produksi dikaitkan
kesejahteraan seluruh warga sekolah, (4) dengan keberadaannya di SMK adalah:
Meningkatkan pelayanan terhadap siswa (1) pengembangan sekolah/staf, (2)
SMK, (5) Membantu meringankan tempat pelaksanaan praktik kerja
pelayanan dan operasional di sekolah, (6) industri, (3) Peningkatan kesejahteraan
Membantu pendanaan untuk guru, pegawai, dan siswa, (4)
pemeliharaan, penambahan fasilitas dan peningkatan kerjasama dengan pihak
biaya-biaya pendidikan, (7) Menambah luar, dan (5) Mitra Kerja Kelas
semangat kebersamaan, (8) Untuk Wirausaha.
mengembangkan sikap mandiri dan
percaya diri dalam pelaksanaan kegiatan
praktik, (9) Mendukung pelaksanaan dan Kerangka Berpikir Penelitian
pencapaian pendidikan sekolah Pada kondisi awal, pembelajaran
seutuhnya, (10) Memberikan kesempatan kewirausahaan di sekolah masih
kepada siswa dan guru untuk cenderung sangat teoritik dan tidak
mengerjakan pekerjaan praktik yang terkait dengan lingkungan dimana peserta
berorientasi pasar, (11) Sebagai wadah didik berada. Akibatnya peserta didik
prakerin bagi siswa yang tidak tidak mampu menerapkan apa yang
mendapatkan tempat pelatihan, (12) dipelajari di sekolah, memecahkan
Menjalin hubungan yang lebih baik masalah kehidupan yang dihadapi dalam

73
Peningkatan Kreativitas Berwirausaha Siswa Kelas XII …. (Sri Puji Haryati)

kehidupan keseharian. Selain itu guru Selanjutnya tindakan perbaikan Siklus II


kurang memperhatikan penumbuhan peneliti memberdayakan Unit Produksi
sikap, motivasi, minat dan perilaku Sekolah dengan mengolah limbah duri
berwirausaha peserta didik. Pelaksanaan bandeng menjadi Kerupuk Duri Bandeng.
pembelajaran kewirausahaan di sekolah Kondisi akhir yang diharapkan
belum responsif terhadap perubahan peneliti terjadi peningkatan kreativitas
pasar sehingga peserta didik belum berwirausaha siswa Kelas XII Tata Boga
mampu menguasai kompetensi, yang 1 dalam menciptakan peluang usaha
pada akhirnya menyebabkan rendahnya dengan mengolah limbah duri bandeng
kreativitas berwirausaha. menjadi abon dan kerupuk duri bandeng
Berpijak pada permasalahan yang melalui Unit Produksi Sekolah.
terjadi, peneliti termotivasi untuk
meningkatkan kreativitas berwirausaha METODE PENELITIAN
dengan memanfaatkan unit produksi yang Metode yang digunakan dalam
telah disediakan sekolah. Pada Penelitian penelitian ini adalah metode deskriptif.
Tindakan Kelas ini, peneliti memberikan Teknik penelitian yang digunakan adalah
pengetahuan tentang pendidikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
kewirausahaan yang lebih kreatif dan Classroom Action Research.
inovatif. Peneliti mengasah kemampuan Penelitian ini bertempat di SMK
peserta didik untuk membuat Negeri 3 Pati yang beralamat di Jalan
perencanaan yang inovatif dengan cara Kolonel Sunandar 108 Kecamatan Pati
mendayagunakan limbah duri bandeng Kabupaten Pati. subjek penelitian
diolah menjadi makanan yang memiliki tindakan adalah siswa kelas XII Jasa
nilai gizi tinggi, dengan harapan Boga 1 SMK Negeri 3 Pati dengan
membuka peluang usaha bagi peserta jumlah siswa sebanyak 31 orang. Guru
didik, sehingga peserta didik dapat pelaku tindakan adalah guru mata diklat
berdikari membuka usaha setelah lulus Kewirausahaan.
sekolah. Pelaksanaan Penelitian Teknik pengumpulan data melalui
Tindakan Kelas pada Siklus I peneliti observasi, wawancara, catatan lapangan,
memanfaatkan Unit Produksi Sekolah dokumentasi. Dalam penelitian ini data
dengan mengolah limbah duri bandeng dianalisis dengan analisis interaktif,
menjadi Abon Duri Bandeng. terdiri dari pengumpulan data, reduksi

74
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Desember 2014

data, penyajian data dan penarikan kreatif berwirausaha sehingga mampu


kesimpulan yang dilakukan dalam bentuk menciptakan peluang usaha, dengan
interaktif. mengolah limbah bandeng menjadi abon
duri bandeng yang memiliki nilai gizi
HASIL DAN PEMBAHASAN yang tinggi dan nilai ekonomis.
Hasil Penelitian Terkait hasil observasi Siklus I terdapat
Deskripsi Kondisi Awal beberapa temuan diantaranya:
Hasil observasi awal 1. Sebagian siswa kurang termotivasi
menunjukkan sebesar 65% guru SMK dalam proses pembelajaran, sehingga
menyatakan bahwa pelaksanaan siswa kurang kreatif pada saat guru
pembelajaran mata pelajaran mendemonstrasikan pengolahan
kewirausahaan yang diajarkan di sekolah, limbah bandeng sebagai peluang
selama ini baru memperkenalkan konsep usaha.
teoritik kewirausahaan belum kepada 2. Masih ada siswa kurang lancar dalam
taraf bagaimana memberikan spirit menjelaskan cara pengolahan limbah
menjadi entrepreneur. bandeng menjadi abon duri bandeng.
Berdasarkan hasil observasi tahap 3. Masih ada siswa yang belum mampu
pra siklus kreativitas berwirausaha siswa memberikan gagasan dalam
kelas XII Jasa Boga 1 termasuk dalam mendistribusikan produk abon duri
kategori “kurang kreatif” dengan nilai bandeng.
rata-rata yang diperoleh sebesar 69%. Berdasarkan hasil temuan di atas,
Kondisi ini menunjukkan bahwa siswa maka peneliti memperbaiki pelaksanaan
kelas XII Jasa Boga 1 belum kreatif pembelajaran pada Siklus II, dengan
berwirausaha sehingga belum mampu memanfaatkan Unit Produksi di sekolah.
menciptakan peluang usaha. Adapun tindakan perbaikan dijabarkan
Siklus I sebagai berikut:
Hasil observasi ternyata diketahui 1. Peneliti akan lebih mengkondisikan
bahwa nilai rata-rata kreativitas siswa ke arah pembelajaran yang
berwirausaha siswa Kelas XII Jasa Boga kondusif, dengan lebih interaktif
1 sebesar 81% termasuk dalam kategori dalam melakukan proses tanya jawab.
“kreatif”. Kondisi ini menunjukkan 2. Peneliti akan memberikan materi
bahwa siswa kelas XII Jasa Boga 1 dalam pengolahan limbah bandeng

75
Peningkatan Kreativitas Berwirausaha Siswa Kelas XII …. (Sri Puji Haryati)

yang lebih inovatif, yaitu dengan dengan mendayagunakan limbah


membuat kerupuk duri bandeng. bandeng menjadi kerupuk bandeng.
3. Peneliti memotivasi siswa untuk lebih 2. Siswa mampu menciptakan peluang
kreatif dalam memasarkan produk usaha yang sesuai dengan kondisi
baru yang belum ada di pasaran. pasar/permintaan pasar, dengan
Siklus II mendayagunakan limbah bandeng
Observasi (Pengamatan) menjadi kerupuk bandeng.
Hasil observasi ternyata diketahui 3. Siswa mampu menciptakan ide baru
bahwa nilai rata-rata kreativitas dengan mencari peluang usaha.
berwirausaha siswa Kelas XII Jasa Boga Dalam hal ini siswa memiliki
1 sebesar 94% termasuk dalam kategori ide/gagasan untuk mendayagunakan
“sangat kreatif”. Kondisi ini limbah bandeng diolah menjadi
menunjukkan bahwa siswa kelas XII Jasa produk yang belum ada di pasaran,
Boga 1 sangat kreatif berwirausaha yaitu kerupuk bandeng.
sehingga mampu menciptakan peluang 4. Siswa mampu mengembangkan ide-
usaha, dengan mengolah limbah bandeng ide dan mengarahkannya untuk
menjadi abon duri bandeng yang menjadi kenyataan. Dalam hal ini
memiliki nilai gizi yang tinggi dan nilai siswa mampu mengembangkan ide
ekonomis. dengan mengolah limbah bandeng
Kekurangan yang ditemukan pada menjadi kerupuk duri bandeng.
siklus I telah dapat diatasi pada siklus Setelah itu siswa mampu
II. Hal ini dapat dilihat dari adanya mendistribusikan/memasarkan
peningkatan kreativitas berwirausaha produk tersebut.
dengan mendayagunakan limbah bandeng Berdasarkan hasil pelaksanaan
menjadi kerupuk bandeng yang memiliki tindakan siklus II, ternyata siswa
nilai ekonomis dengan gizi yang sangat memiliki kreativitas berwirausaha yang
tinggi. Dalam kegiatan pada siklus II, sangat tinggi, sehingga peneliti
didapatkan hasil refleksi sebagai berikut : memutuskan untuk mengakhiri perbaikan
1. Siswa mampu melahirkan banyak pembelajaran karena hasil yang dicapai
alternatif, ide, solusi (kelancaran) sangat optimal.
dalam menciptakan peluang usaha

76
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Desember 2014

Pembahasan siklus, siklus I dan Siklus II terinci dalam


Hasil analisis data observasi Tabel 1 di bawah ini.
kreativitas berwirausaha dalam Tabel 1 menunjukkan bahwa
pelaksanaan proses pembelajaran setiap Penelitian Tindakan Kelas setiap
siklusnya mengalami peningkatan. siklusnya terjadi peningkatan kreativitas
Peningkatan kreativitas berwirausaha berwirausaha dalam menciptakan
siswa Kelas XII Tata Boga 1 dalam peluang usaha dengan mendayagunakan
menciptakan peluang usaha dengan limbah bandeng menjadi produk yang
mengolah limbah bandeng menjadi abon inovatif. Untuk lebih jelasnya dapat
dan kerupuk duri bandeng mulai dari pra dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.

Tabel 1. Peningkatan Kreativitas Berwirausaha pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Kualifikasi Nilai
Siklus Sangat Kreatif Kreatif Cukup Kreatif Kurang Kreatif
F % F % F % F %
Pra Siklus 0 0 5 16,10 10 32,20 16 51,60
Siklus I 5 16,12 15 48,39 10 32,25 1 3,22
Siklus II 20 64,51 10 32,25 1 3,22 0 0

Gambar 1 Diagram Peningkatan Kreativitas berwirausaha pada Pra Siklus, Siklus I dan
Siklus II

77
Berdasarkan pada Tabel 1 dan Atas dasar permasalahan
Gambar 1 menunjukkan adanya inilah, maka muncul gagasan untuk
peningkatan kreativitas berwirausaha dari memberdayakan/memanfaatkan Unit
mulai pra siklus (sebelum ada tindakan) Produksi Sekolah yang diharapkan
sampai dengan diadakan tindakan siklus dapat membangkitkan motivasi guru
II. Mulai dari pra siklus sampai dengan dan meningkatkan kreativitas
Siklus I ada peningkatan sebesar 12%, berwirausaha dalam menciptakan
dan mulai dari Siklus I sampai dengan peluang usaha dengan mengolah
Siklus II ada peningkatan sebesar 13%. limbah bandeng menjadi abon dan
kerupuk duri bandeng yang bernilai
Berpijak pada hasil analisis data
ekonomis.
dari keseluruhan kegiatan Penelitian
Tindakan Kelas secara rinci dijabarkan 2. Pembelajaran Kewirausahaan
sebagai berikut: Dengan Memanfaatkan Unit
Produksi Sekolah pada Siklus I
1. Pembelajaran Kewirausahaan
Sebelum Memanfaatkan Unit Pada siklus I proses pembelajaran
Produksi Sekolah Kewirausahaan menggunakan
prosedur atau langkah-langkah
Kegiatan pembelajaran sebelum
dengan memanfaatkan Unit Produksi
diadakan tindakan menunjukkan
Sekolah. Hasil akhir tindakan siklus I
bahwa kreativitas berwirausaha
ternyata menunjukkan adanya
siswa termasuk dalam kategori
perkembangan kreativitas
“kurang kreatif”. Rendahnya
berwirausaha dalam menciptakan
kreativitas siswa dalam berwirausaha
peluang usaha dengan
disebabkan oleh pelaksanaan
mendayagunakan limbah bandeng
pembelajaran mata pelajaran
menjadi abon duri bandeng. Hasil
kewirausahaan yang diajarkan di
penilaian kreativitas berwirausahan
sekolah, selama ini baru
pada Siklus I rata-rata nilai yang
memperkenalkan konsep teoritik
dicapai sebesar 81% (taraf
kewirausahaan belum kepada taraf
keberhasilan “kreatif”), kondisi ini
bagaimana memberikan spirit
lebih baik dibandingkan kondisi
menjadi enterepreneur.
sebelumnya (pra siklus) dengan nilai

78
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Desember 2014

kreativitas berwirausaha sebesar 69% kenyataan. Dalam hal ini siswa


(taraf keberhasilan “kurang kreatif”). mampu mengembangkan ide
dengan mengolah limbah
Perkembangan kreativitas
bandeng menjadi abon duri
berwirausaha yang terlihat pada
bandeng. Setelah itu siswa
siswa antara lain:
mampu
a. Siswa kreatif dalam melahirkan mendistribusikan/memasarkan
alternatif, ide, solusi produk tersebut.
(kelancaran), sehingga mampu
3. Pembelajaran Kewirausahaan dengan
menciptakan peluang usaha
Memanfaatkan Unit Produksi
dengan mendayagunakan limbah
Sekolah pada Siklus II
bandeng menjadi abon duri
bandeng. Pada akhir siklus II, rata-rata nilai
kreativitas berwirausaha siswa
b. Siswa kreatif dalam menciptakan
menunjukkan perkembangan hasil
peluang usaha yang sesuai
yang cukup berarti, yakni capaiannya
dengan kondisi pasar, dengan
sebesar 94% memperoleh taraf
mendayagunakan limbah
keberhasilan “sangat kreatif”.
bandeng menjadi abon duri
Dengan demikian ada peningkatan
bandeng yang memiliki
pencapaian kreativitas berwirausaha
kandungan gizi tinggi.
siswa pada siklus II sebesar 13%.
c. Siswa kreatif dalam menciptakan Pencapaian ini merupakan target
ide baru dengan mencari peluang indikator penelitian yang telah
usaha. Dalam hal ini siswa ditetapkan.
memiliki ide/gagasan untuk
Perkembangan kreativitas
mendayagunakan limbah
berwirausaha yang terlihat pada
bandeng diolah menjadi produk
siswa antara lain:
yang belum ada di pasaran, yaitu
abon duri bandeng. a. Siswa sangat kreatif dalam
melahirkan alternatif, ide, solusi
d. Siswa kreatif dalam
(kelancaran), sehingga mampu
mengembangkan ide-ide dan
menciptakan peluang usaha
mengarahkannya untuk menjadi

79
Peningkatan Kreativitas Berwirausaha Siswa Kelas XII …. (Sri Puji Haryati)

dengan mendayagunakan limbah Capaian nilai ini ternyata


bandeng menjadi kerupuk duri menunjukkan hasil yang optimal,
bandeng. karena seluruh siswa memiliki
kreativitas berwirausaha dalam
b. Siswa sangat kreatif dalam
menciptakan peluang usaha
menciptakan peluang usaha yang
dengan mendayagunakan limbah
sesuai dengan kondisi pasar,
bandeng menjadi produk inovatif
dengan mendayagunakan limbah
yang memiliki nilai ekonomi
bandeng menjadi kerupuk duri
yang tinggi.
bandeng yang memiliki
kandungan gizi tinggi. Dari serangkaian pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas ini, dapat
c. Siswa sangat kreatif dalam
disimpulkan bahwa proses pembelajaran
menciptakan ide baru dengan
Kewirausahaan dengan memanfaatkan
mencari peluang usaha. Dalam
Unit Produksi Sekolah memiliki dampak
hal ini siswa memiliki
positif dalam upaya meningkatkan
ide/gagasan untuk
kreativitas berwirausaha siswa kelas XII
mendayagunakan limbah
Jasa Boga 1. Hal ini dapat dilihat dari
bandeng diolah menjadi produk
makin meningkatnya kreativitas
yang belum ada di pasaran, yaitu
berwirausaha dalam menciptakan
kerupuk duri bandeng.
peluang usaha dengan mengolah limbah
d. Siswa sangat kreatif dalam bandeng menjadi produk inovatif (abon
mengembangkan ide-ide dan dan kerupuk duri bandeng).
mengarahkannya untuk menjadi
Hasil penelitian secara
kenyataan. Dalam hal ini siswa
keseluruhan menunjukkan adanya
mampu mengembangkan ide
peningkatan kreativitas berwirausaha
dengan mengolah limbah
dalam menciptakan peluang usaha.
bandeng menjadi kerupuk duri
Pemanfaatan Unit Produksi Sekolah
bandeng. Setelah itu siswa
secara optimal, mampu meningkatkan
mampu
semangat, sikap, perilaku, kemampuan,
mendistribusikan/memasarkan
dan kreativitas dalam mengelola dan
produk tersebut.
mengembangkan usaha. Dengan

80
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Desember 2014

memaksimalkan Unit Produksi yang Pernyataan tersebut dapat


disediakan sekolah untuk kegiatan dimaknai, bahwa belajar dan
praktik sehingga mampu memberikan pengembangan kepribadian tidak hanya
kesempatan pelatihan berwirausaha terbatas di dalam kelas atau laboratorium.
kepada peserta didik. Hal ini sejalan Siswa dapat mengembangkan
dengan pendapat Rasida Syamwil (2010: keterampilan dan pengembangan
57) mengatakan bahwa: kemampuannya melalui berbagai
aktivitas pembelajaran dan pengalaman
“Unit Produksi merupakan salah
yang tidak memerlukan hitungan kredit
satu alternatif tempat pelatihan
seperti halnya lulusan lembaga
bagi siswa, disamping
pendidikan.
laboratorium dan industri mitra
sekolah, karena dipandang dapat Penanaman jiwa dan keterampilan
memberikan kontribusi yang nyata wirausaha dapat dilaksanakan melalui
dalam melatih keterampilan dan pendidikan formal di sekolah, maupun
kecakapan hidup di samping nonformal di masyarakat. Pendidikan
fungsi ekonomis yang dapat kejuruan di SMK memberikan bekal
diberikannya”. kepada peserta didik untuk bekerja guna
menopang kehidupannya (Finch &
Selanjutnya menurut pendapat Finch &
Crunkilton, 1993: 71). Kompetensi
Crunkilton (1999:11) yang menyatakan:
kewirausahaan tersebut dapat diperoleh
“Learning and personal growth melalui pembelajaran di Unit Produksi
do not take place strictly within Sekolah.
the confines of classroom or
Tujuan penyelenggaraan kegiatan dengan
laboratory. Student develop skills
mengoptimalkan Unit Produksi adalah:
and competence through a variety
of learning activities and a. Wahana pelatihan berbasis
experiences that may not produksi/jasa bagi siswa;
necessarily be counted as
b. Wahana menumbuhkan dan
constructive credit for
mengembangkan jiwa wirausaha
graduation”.
guru dan siswa pada SMK/MAK;

81
Peningkatan Kreativitas Berwirausaha Siswa Kelas XII …. (Sri Puji Haryati)

c. Sarana praktik produktif secara Dari kondisi awal kreativitas


langsung bagi siswa; berwirausaha rendah ke kondisi akhir
kreativitas berwirausaha meningkat.
d. Membantu pendanaan untuk
pemeliharaan, penambahan fasilitas 2. Peningkatan kreativitas berwirausaha
dan biaya-biaya operasional sebesar 13%, dibuktikan dengan rata-
pendidikan lainnya; rata nilai Siklus I sebesar 81%
(kategori “kreatif”) meningkat
e. Menambah semangat kebersamaan,
menjadi 94% (kategori “sangat
karena dapat menjadi wahana
kreatif”) pada Siklus II
peningkatan aktivitas produktif guru
dan siswa serta memberikan Saran
„income’ serta peningkatan
Berdasarkan hasil Penilaian
kesejahteraan warga sekolah;
Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan
f. Mengembangkan sikap mandiri dan dalam usaha meningkatkan aktivitas
percaya diri dalam pelaksanaan belajar Kewirausahaan melalui
kegiatan praktik siswa. pemberdayaan Unit Produksi Sekolah,
maka saran/rekomendasi diajukan kepada
:
Kesimpulan
1. Kepala Sekolah
Berdasarkan keseluruhan siklus yang
a. Pihak lembaga sekolah yang
telah dilakukan, dapat disimpulkan
dalam hal ini Kepala Sekolah
bahwa:
disarankan memiliki jiwa
1. Pemberdayaan Unit Produksi enterpreneur dalam mencari
Sekolah dapat meningkatkan kesempatan berwirausaha guna
kreativitas berwirausaha dalam mewujudkan kemandirian
menciptakan peluang usaha dengan sekolah.
mengolah limbah bandeng menjadi
b. Perlunya upaya peningkatan
pruduk inovatif yang bernilai
kompetensi guru melalui
ekonomis tinggi.
pelatihan-pelatihan berwirausaha
dengan membuka unit produksi

82
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Desember 2014

sekolah berbentuk pelayanan Produksi Sekolah sebagai sarana


jasa/barang, membuat kelas belajar dan bekerja (learning by
wirausaha dan lain-lain. doing), sehingga seluruh siswa
hendaknya mendapat
2. Guru
kesempatan dan lebih dominan
a. Untuk meningkatkan kreativitas dalam kegiatan praktik di Unit
berwirausaha, guru harus mampu Produksi Sekolah.
memberdayakan Unit Produksi
3. Peneliti Berikutnya
Sekolah secara optimal sehingga
siswa mendapatkan pengalaman Bagi peneliti berikutnya yang tertarik
nyata dalam berwirausaha. pada masalah yang serupa,
hendaknya mengembangkan
b. Perlunya guru untuk
penelitian ini dan melakukan
memperdalam pemahaman
perbandingan dengan metode yang
tentang prinsip kegiatan Unit
lebih variatif.

DAFTAR PUSTAKA

Finch Curtis and Clinkton R John (1993), Curriculum Development in Vocational and
Technical Education, Planning, content, implimentation Boston : Allyn and
Bacon.

Munandar, Utami. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas. (2010). Pengenbangan Pendidikan


Kewirausahaan; Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran
Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter
Bangsa. Jakarta : Dokumen.

Rosida Syamwil, (2004). Optimalisasi Unit Produksi dan Unit Usaha sebagai Alternatif
tempat Palatihan Keterampilan hidup dan Enterpreunerial Skill, Proceedings
Konvensi Nasional Aptekinda II dan Temu Larya XIII FT/FPTK/JPTJK
Universitas/IKIP se-Indonesia Jakarta.

Rizqidiaz. (2011). Kreativitas dalam Wirausaha. Diakses hari Rabu, tanggal 11


September 2013, Pukul 4.51 WIB dari:
http://rizqidiaz.blogspot.com/2011/12/kreativitas-dalam-wirausaha. html

83
Peningkatan Kreativitas Berwirausaha Siswa Kelas XII …. (Sri Puji Haryati)

Sudrajat, Akhmad. 2011. Konsep Kewirausahaan dan Pendidikan Kewirausahaan di


Sekolah. Diakses tanggal 16 Desember 2013 dari:
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/06/29/konsep-kewirausahaan-dan-
pendidikan-kewirausahaan/
Syahdiardin. (2007). Unit Produksi, Bentuk Badan Usaha dan Manfaatnya bagi Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Diakses tanggal 9 Juni 2007 dari:
http://syahdiardin.wordpress.com/2007/04/01/unit-produksi-bentuk-badan-usaha-
dan-manfaatnya-bagi-sekolah-menengah-kejuruan-smk/

84

You might also like