Professional Documents
Culture Documents
Khutbah Jumat Pengaruh Dosa Dan Maksiat Kepada Manusia
Khutbah Jumat Pengaruh Dosa Dan Maksiat Kepada Manusia
Manusia
/pabrikjammasjid.com/khutbah-jumat/pengaruh-dosa-maksiat
َل َأ َل َّل َّل ُهلل َل ِّل ِّل َل َا َّل
ل ُه َّم َص َوَس ْم َع ى َنِبِّيَنا َوَر ُس ْو ِلَنا ُمَح َّم ٍد َص ى ا َع ْيِه َوَس َم َوَع ى آِلِه َو ْص َح اِبِه َوَم ْن َتِبَعُه ْم ِبِإْح َس اٍن ِإ ى َيْو ِم الِّد ْيِن
َيا َأُّيَه ا الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُك ْم اَّلِذ ي َخ َلَقُك ْم ِم ْن َنْف ٍس َو اِح َدٍة َو َخ َلَق ِم ْنَه ا َز ْو َج َه ا َوَبَّث ِم ْنُهَم ا ِر َج اًال َك ِثيرًا َوِنَس اًء َو اَّتُقوا اَهَّلل اَّلِذ ي َتَتَس اَء ُلوَن
ِه َو اَألْر َح اَم َّن اَهَّلل َك اَن َع َلْيُك ْم َر ِقيبًا
ِإ ِب
َيا َأُّيَه ا اَّلِذ يَن َآَم ُنوا اَّتُقوا اَهَّلل َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُموُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُمْس ِلُموَن
َل َهَّلل ُك َلُك ُذ َلُك َلُك َأ اًل َهَّلل ُق ُل ُق َآ َّل َأ
1/11
ُيْص ِلْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َوَيْغ ِفْر َلُك ْم ُذ ُنوَبُك ْم َوَم ْن ُيِط ِع اَهَّلل َوَر ُس وَلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َع ِظ يًما، َيا َأُّيَه ا اَّلِذ يَن َآَم ُنوا اَّتُقوا اَهَّلل َو ُقوُلوا َقْو اًل َس ِد يًد ا
َو ُكَّل ُمْح َد َثٍة ِبْدَع ٌة َو ُكَّل ِبْدَع ٍة، َو َش َّر اُألُمْو ِر ُمَح َد َثاُتَه ا، فإَّن َأْص َد َق اْلَح ِدْيِث ِك َتاُب اِهلل َو َخ ْيَر اْلَه دِي َه ْدُي ُمَح َّم ٍد َص َّلى اُهلل َع َلْيِه َوَس َّلَم
َض َاللٍة
Pembagian Manusia
,Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menciptakan jin dan manusia dengan satu tujuan utama
.yaitu agar mereka beribadah kepada-Nya, untuk mentauhidkan-Nya
ْل َل
َوَم ا َخ ْق ُت ٱ ِج َّن َو ٱِإْلنَس ِإاَّل ِلَيْع ُبُد وِن
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi”
]kepada-Ku.” [Adz-Dzariat: 56
Namun manusia secara keseluruhan terbagi menjadi dua kelompok besar sebagaimana
,firman Allah
ُه َو ٱَّلِذ ى َخ َلَقُك ْم َفِم نُك ْم َك اِفٌر َوِم نُك م ُّم ْؤ ِم ٌن ۚ َو ٱُهَّلل ِبَم ا َتْع َم ُلوَن َبِص يٌر
Dialah yang menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu”
]ada yang mukmin. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” [At-Taghabun : 2
mendirikan , ﷺHawa nafsu kelompok ini tunduk dan patuh kepada ajaran Rasulullah
.shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada seorang pun kecuali Allah
Mereka ini diberi kabar gembira dengan surga yang luasnya seluar langit dan bumi yang
.disiapkan untuk orang-orang yang bertakwa
Mereka berbuat melampaui batas, bersikap takabur dan memperturutkan hawa nafsunya.
Mereka ini berada dalam kegelapan hidup dan berkubang dalam lumpur maksiat kepada
.Allah
Mereka ini lah yang disebut oleh Allah sebagai orang-orang yang telah menjadikan hawa
.nafsunya sebagai sesembahan selain Allah
ۢن َٰش
َل َل ْل َل ُهَّلل َل ْل ٰى َأ َّل َأ
2/11
ۢن ٰى
َأَفَر َءْيَت َم ِن ٱَّتَخ َذ ِإَٰلَه ُه ۥ َه َو ُه َو َأَض َّلُه ٱُهَّلل َع َلٰى ِع ْلٍم َو َخ َتَم َع َلٰى َس ْم ِعِه ۦ َو َقْلِبِه ۦ َوَج َع َل َع َلٰى َبَص ِر ِهۦ ِغ َٰش َو ًة َفَم ن َيْه ِد يِه ِم َبْع ِد
ٱِهَّلل ۚ َأَفاَل َتَذَّك ُر وَن
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai”
tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati
pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah
yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa
]kamu tidak mengambil pelajaran?” [Al-Jatsiyah: 45
Macam-Macam Dosa
Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah
Sebagai manusia kita diberi kebebasan penuh oleh Allah untuk mengikuti jalan hidup
orang-orang mukmin atau mengikuti jalan hidup orang-orang kafir. Allah Ta’ala telah
.memberikan petunjuk jalan bagi orang orang mukmin berupa Al-Quran
untuk menjelaskan al-Quran ﷺAllah kemudian memilih dan menunjuk Nabi Muhammad
dan mempraktekkannya dalam kehidupan agar menjadi contoh yang hidup tentang
petunjuk tersebut. Setiap penyimpangan dari petunjuk Allah dan Rasul-Nya merupakan
.bentuk kemaksiatan kepada Allah
Setiap kemaksiatan akan membuahkan dosa bagi pelakunya. Dosa merupakan agen
pengantar menuju kekafiran. Namun dosa itu bertingkat-tingkat. Ada dosa kecil dan ada
dosa besar. Keduanya bila terus menerus dilakukan dikhawatirkan bisa mengantarkan
.seseorang terjerumus kepada kekafiran. Na’udzubillah min dzalik
Perlu dijelaskan sekilas disini tentang maksud dosa besar dan dosa kecil. Perbedaannya
:adalah sebagai berikut
Dosa besar adalah dosa yang pelakunya diancam oleh Allah dengan laknat, murka .1
dan neraka. Dosa ini tidak bisa terhapus kecuali dengan taubat yang tulus dan
.sungguh-sungguh
Siapa saja yang meninggal dengan membawa dosa besar tanpa sempat bertaubatmaka
urusannya diserahkan kepada Allah. Bila Allah menghendaki Allah akan menyiksanya.
.Namun bila Allah menghendaki Allah akan mengampuninya
Sedangkan yang dimaksud dengan dosa kecil adalah dosa lainnya yang tidak ada .2
.ancaman seperti dalam dosa besar bagi pelakunya
Amal shalih bisa menghapus dosa-dosa kecil. Namun demikian tidak diperbolehkan
untuk menganggap remeh dosa kecil. Karena dosa kecil yang terus menerus dilakukan
.akan menjadi besar juga jumlahnya sehingga bisa membinasakan pelakunya
3/11
,Jama’ah Jumat rahimakumullah
Kita sering mendengar istilah dosa dan maksiat. Apakah dua istilah ini ada perbedaan
?makna ataukah tidak
Menurut Syaikh Abdul Azis bin Abdullah bin Baz rahimahullah istilah as-Sayyiah
(keburukan), al-Khathiah (kesalahan) al-itsmu wadz dzanbu (dosa) adalah hal-hal yang
berdekatan maknanya yaitu al-ma’shiyah (maksiat). Demikian pula sebaliknya.
.Semuanya sinonim dan memiliki makna yang berdekatan
Syaikh Bin Baz menegaskan bahwa yang wajib adalah bersikap waspada. Jadi,
misalnya, ghibah itu disebut dengan dzanbun (dosa) . Namun disebut juga dengan
maksiat, juga disebut dengan Itsmun (dosa) dan disebut pula dengan khathiah
.)(kesalahan
Kesimpulannya, seorang mukmin wajib untuk menjauhi apa yang dilarang oleh Allah baik
disebut dengan dosa, maksiat atau kesalahan. Harus waspada terhadap maksiat, apa
.saja yang diharamkan oleh Allah
Dosa dan maksiat pasti menimbulkan madharat atau kerugian. Madharat dosa dan
maksiat bagi hati seperti madharat yang ditimbulkan oleh racun bagi tubuh. Madharat
.tersebut memiliki tingkatan yang beragam
bersabda,” Manusia tidak akan binasa ﷺDalam sebuah hadits disebutkan bahwa Nabi
hingga diri mereka banyak berbuat dosa.” [Hadits riwayat Ahmad (IV/260) dan Abu
].Dawud (no.4347) dengan sanad yang shahih
Ilmu adalah cahaya yang Allah masukan ke dalam hati, sedangkan maksiat adalah
.pemadam cahaya tersebut
Aku mengadu pada Waki’ (guru Imam Syafi’i) tentang buruknya hafalanku. Dia
.mengarahkan aku agar meninggalkan kemaksiatan
Dan dia memberitahuku bahwa ilmu itu cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan
”.kepada orang yang bermaksiat
Takwa kepada Allah Ta’ala adalah perkara yang mendatangkan rizki, maka meninggalkan
.takwa akan menyebabkan kefakiran
:bersabda ﷺRasulullah
Sesungguhnya seseorang itu benar-benar terhalangi dari rizki karena dosa yang“
”.dilakukannya
Hadist riwayat Imam Ahmad (22386) Ibnu Hibban (572). Hadits ini hasan menurut Syaikh[
].Syu’aib Al-Arnauth rahimahullah
.Dosa dan maksiat menjadikan berbagai urusan menjadi sulit bagi pelakunya .3
Bila ketakwaan kepada Allah itu menjadikan semua urusan dimudahkan oleh Allah, maka
orang-orang yang suka berbuat dosa dan maksiat akan dipersulit urusan-urusannya.
.Hampir setiap perkara yang dia urusi seolah tertutup jalannya
Kebanyakan orang tidak menyadari ketika dia mendapati pintu-pintu kebaikan dan
.berbagai maslahat tertutup, itu adalah akibat dari dosa dan maksiat yang dilakukannya
Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata,” Ketaatan adalah cahaya. Maksiat
adalah kegelapan. Jika kegelapan menguat, maka kebingungan juga bertambah
sehingga pelakunya terjatuh dalam berbagai bid’ah dan perkara yang membinasakan,
.sementara dia tidak menyadarinya
Kegelapan maksiat akan menguat sampai terlihat di mata, lalu terus menguat hingga
”.menyelimuti wajah, dan menjadi tanda hitam, hingga setiap orang mampu melihatnya
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma menjelaskan secara ringkas pengaruh dosa tersebut
:sebagai berikut
ًا ًا
5/11
وإن للسيئة سوادًا في، ومحبة في قلوب الخلق، وقوة في البدن، وسعة في الرزق، ونورًا في القلب،إَّن للحسنة ضياء في الوجه
وبغضة في قلوب الخلق، ونقصًا في الرزق، ووهنًا في البدن، وظلمة في القلب،الوجه
Dosa dan maksiat akan melahirkan kemaksiatan yang semisalnya hingga seorang pelaku
.maksiat merasa berat untuk berhenti dari maksiat
Sesungguhnya sebagian dari hukuman dari keburukan adalah keburukan berikutnya dan”
sesungguhnya termasuk (jaza) balasan kebaikan adalah kebaikan setelahnya.” [Al-Jawab
]AL-Kafi: 36
Hati tidak lagi menganggap kemaksiatan sebagai perkara yang buruk karena maksiat
tersebut telah menjadi kebiasaan. Sampai pada tingkatkan para pelaku maksiat justru
berbangga diri dengan maksiat yang dia lakukan dan menceritakannya kepada orang
.yang tidak mengetahui bahwa ia melakukan maksiat
Akibat logis dari kondisi batin yang sudah sedemikian rusak adalah hilangnya keinginan
untuk bertaubat dari maksiat yang dia lakukan. Inilah yang biasa terjadi pada orang-orang
yang suka bermaksiat secara terbuka dan menceritakan kemaksiatan yang dia lakukan
.kepada orang banyak
، كّل أّم تي معافى إاّل المجاهرين: يقول- سمعت أبا هريرة يقول سمعت رسول اهّلل صّلى اهّلل عليه وسّلم:عن سالم بن عبد اهّلل قال
وقد بات يستره، يا فالن عملت البارحة كذا وكذا: ثّم يصبح وقد ستره اهّلل فيقول،وإّن من المجاهرة أن يعمل الّر جل بالّليل عمال
ويصبح يكشف ستر اهّلل عنه،رّبه
Dari Salim bin Abdullah, dia berkata,”Aku mendengar Abu Hurairah radhiyallahu’ anhu
bersabda, ‘Setiap umatku akan mendapat ﷺberkata,” Aku mendengar Rasulullah
ampunan, kecuali mujaahirin (orang-orang yang melakukan mujaharah,pent ). Dan
6/11
termasuk perbuatan mujaharah (terang-terangan berbuat dosa) adalah seseorang
berbuat (dosa) pada malam hari, kemudian pada pagi harinya dia menceritakannya,
.padahal Allah telah menutupi perbuatannya tersebut
Dia justru berkata, ‘Hai Fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begitu.’
Sebenarnya pada malam hari Rabb-nya telah menutupinya, tetapi pada pagi harinya dia
menyingkap apa yang Allah telah tutup darinya.” [Hadits muttafaq ‘alaihi. Hadits riwayat
]al-Bukhari dan Muslim
َم ن َك اَن ُيِر يُد ٱْلِع َّز َة َفِلَّلِه ٱْلِع َّز ُة َج ِم يًعا
Barangsiapa mencari kemuliaan di dunia dan di akhirat, maka hendaknya dia mencarinya
dari Allah, dan itu tidak akan diperoleh kecuali dengan ketaatan kepadaNya, karena
seluruh kemuliaan adalah milik Allah. Barangsiapa merasa mulia dengan Yang Maha
]Pencipta, maka Allah akan memuliakannya. [Tafsir Muyassar
Ya Allah ! muliakanlah aku dengan ketaatan kepada-Mu dan janganlah Engkau hinakan“
]aku dengan bermaksiat kepada-Mu.” [Al-Jawab Al-Kafi: 38
.Maksiat dan dosa bila sudah banyak akan menutup hati pelakunya .8
,bersabda ﷺIni berdasarkan hadits Abu Hurairah radhyallahu ‘anhu dari Rasulullah
ِإَّن اْلَعْبَد ِإَذ ا َأْخ َط َأ َخ ِط يَئًة ُنِك َتْت ِفى َقْلِبِه ُنْك َتٌة َس ْو َداُء َفِإَذ ا ُه َو َنَز َع َو اْس َتْغ َفَر َو َتاَب ُس ِقَل َقْلُبُه َو ِإْن َع اَد ِز يَد ِفيَه ا َح َّتى َتْع ُلَو َقْلَبُه َو ُه َو
) الَّر اُن اَّلِذ ى َذَك َر اُهَّلل ( َكَّال َبْل َر اَن َع َلى ُقُلوِبِه ْم َم ا َك اُنوا َيْك ِس ُبوَن
Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya
sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat,
hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat dosa), maka ditambahkan titik hitam
.tersebut hingga menutupi hatinya
Itulah yang dimaksud dengan “ar raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang
artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu
menutupi hati mereka’. [Hadits riwayat At-Tirmidzi dan dia berkata,”Hadits Shahih.” Dan
Ibnu Majah. Al-Albani menyatakan sebagai hadits hasan di dalam Shahih Ibni Majah no.
]3422
7/11
Ini hanyalah sebagian kecil dari akibat buruk dosa dan maksiat. Masih banyak yang
.lainnya sebagaimana diterangkan oleh para ulama
Dosa mirip dengan penyakit fisik yang mana orang-orang harus berusaha keras agar
terlindungi darinya, menjauh dari sebab-sebabnya dan jangan sampai menyerah
.kepadanya
Sama seperti penyakit jasmani, yang jika tidak diobati akan melemahkan tubuh dan
menghancurkannya. Penyakit berupa dosa, jika dibiarkan tanpa pengobatan, akan
merusak ruh, dan keselamatan ruh melebihi keselamatan tubuh karena keselamatan ruh
.berdampak pada keselamatan di Hari Kiamat
Jadi dosa adalah penyakit, dan obatnya adalah: taubat dan istighfar. Hal ini sebagaimana
,dijelaskan oleh para ulama. Imam Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah berkata
,Qatadah berkata
وأَّم ا دواؤكم فاالستغفار،إَّن هذا القرآن يدُّلكم على دائكم ودوائكم؛ فأَّم ا داؤكم فالُّذ نوب
Al-Qur’an ini menunjukkan Anda kepada penyakit kalian dan obat kalian. Adapun”
” .penyakit kalian adalah dosa. Sedangkan untuk obat kalian adalah istighfar
لي نِّيف وأربعون ذنًبا قد استغفرُت اهلل لكِّل ذنب مائة ألف مرة
Aku punya dosa lebih dari 40 dosa. Aku telah beristighfar kepada Allah untuk setiap dosa
tersebut sebanyak 100 ribu kali.”i
َو َتَقَّبَل ِم ِّنْي َوِم ْنُك ْم ِتَالَو َتُه ِإَّنُه ُه َو الَّس ِمْيُع, َو َنَفَعِنْي َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن اآلَياِت َو الِّذ ْك ِر اْلَح ِكْيِم, َباَر َك اُهلل ِلْي َو َلُك ْم ِفي اْلُقْر آِن اْلَعِظ ْيِم
ِإَّنُه ُه َو اْلَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم، َأُقْو ُل َقْو ِلْي َه َذ ا َو اْس َتْغ ِفُر اَهلل اْلَعِظ ْيَم ِلْي َو َلُك ْم َفاْس َتْغ ِفُر ْو ُه. اْلَع ِلْيُم
8/11
Khutbah Kedua
َأْش َه ُد َاْن َال ِإَلَه ِإَّال. َتَباَر َك اَّلِذْي َج َع َل ِفي الَّس َم اِء ُبُر ْو ًج ا َوَج َع َل ِفْيَه ا ِس َر اًج ا َو َقَم ًر ا ُمِنْيًر ا،َاْلَح ْم ُد ِهَّلِل اَّلِذْي َك اَن ِبِعَباِدِه َخ ِبْيًر ا َبِص ْيًر ا
. َو َداِع َيا ِإَلى اْلَح ِّق ِبِإْذ ِنِه َوِس َر اًج ا ُمِنْيًر ا،اُهلل وَأْش َه ُد َاَّن ُمَح َّم ًد ا َع ْبُد ُه ُوَر ُس وُلُه اَّلِذْي َبَع َثُه ِباْلَح ِّق َبِش ْيًر ا َو َنِذْيًر ا
. أما بعد.اللهم صل و سلم على هذا النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu,
:bersabda ﷺbahwa Rasulullah
إَّياُك م ومحَّقراِت الُّذ نوِب فإَّنهَّن يجتِم عَن على الَّر جِل حَّتى ُيهِلكَنُه
Hadits riwayat Ahmad (5/331) dan ath-Thabrani dalam al-Kabiir (5872), dengan sanad[
].shahih
Para ulama berkata,”Hal itu karena dosa-dosa kecil bila telah berakumulasi (menumpuk
dalam jumlah banyak) dan belum dibersihkan dengan taubat dan istighfar niscaya bisa
membinasakan pelaku dosa-dosa tersebut. Kita berlindung kepada Allah dari hal
.tersebut
Al Imam Abdullah ibnul Mubarok, seorang tokoh ulama tabiut tabi’in pernah berkata
:dalam bentuk syair
رأيُت الُّذ ُنوَب ُتِم يُت الُقُلوَب *** وقد يورُث الّذ ل إدماُنَه ــا
وترُك الُّذ ُنوِب َح َياُة الُقُلوِب *** وَخ ْيٌر ِلَنْف ِس ـِك ِع ْص َياُنَه ـا
Dan tidak mau melakukan dosa itu lebih baik buat dirimu
Bila demikian halnya, maka jangan sampai kita meremehkan dosa walaupun dosa kecil,
karena hal itu bisa membinasakan diri kita sendiri. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu
,berkata
إنكم لتعملون أعماًال هي أدق في أعينكم من الشعر كنا لنعدها على عهد رسول اهلل ـ صلى اهلل عليه وسلم ـ من الموبقات “(رواه
.)البخاري
9/11
“ Sungguh kalian melakukan perbuatan-perbuatan (dosa) yang dalam pandangan kalian
itu lebih tipis daripada rambut, padahal dahulu kami menghitungnya di masa Nabiﷺ
termasuk dalam perkara-perkara yang membinasakan (dosa-dosa besar).” [Hadits
]riwayat Al-Bukhari
“Jangan kamu melihat kepada kecilnya kesalahan (dosa). Namun lihatlah keagungan dari
”.yang engkau maksiati
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kepada kita semuanya dan seluruh
kaum muslimin hidayah dan taufik-Nya serta berkenan mengampuni segala dosa dan
.kesalahan kita
Doa Penutup
ِاَّن اَهلل َوَم َالِئَك َتُه ُيَص ُّلْو َن َع لَى الَّنِبْى َيَا ُّيَه ااَّلِذْيَن آَم ُنْو اَص ُّلْو اَع َلْيِه َوَس ِّلُمْو ا َتْس ِلْيًما
ِّل
َالَّلُه َّم َص َع َلى ُمَح َّم ٍد َوَع َلى آِل ُمَح َّم ٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى ِإْبَر اِه ْيَم َوَع َلى آِل ِإْبَر اِه ْيَم ِ ،إَّنَك َح ِمْيٌد َم ِج ْيٌد َ .وَباِر ْك َع َلى ُمَح َّم ٍد َوَع َلى آِل
ُمَح َّم ٍد َك َم ا َباَر ْك َت َع َلى ِإْبَر اِه ْيَم َوَع َلى آِل ِإْبَر اِه ْيَم ِ ،إَّنَك َح ِمْيٌد َم ِج ْيٌد
اللُه َّم اْغ ِفْر ِلْلُمْس ِلِمْيَن َو المْس ِلَم اِت َو المْؤ ِمِنْيَن َو المْؤ ِم َناِت اَألْح َياِء ِم ْنُه ْم َو اَألْم َو اِت ِإَّنَك َس ِمْيٌع َقِر ْيٌب ُم ِج ْيُب الَّدْع َوِة
الَّلُه َّم َأِّلْف َبْيَن ُقُلوِبَناَ ،و َأْص ِلْح َذ اَت َبْيِنَناَ ،و اْه ِد َنا ُس ُبَل الَّس اَل ِم َ ،و َنِّج َنا ِم َن الُّظ ُلَم اِت ِإَلى الُّنوِر َ ،وَج ِّنْبَنا اْلَفَو اِح َش َم ا َظ َهَر ِم ْنَه ا َوَم ا
َبَط َن َ ،وَباِر ْك َلَنا ِفي َأْس َم اِع َناَ ،و َأْبَص اِر َناَ ،و ُقُلوِبَناَ ،و َأْز َو اِج َناَ ،و ُذ ِّر َّياِتَناَ ،و ُتْب َع َلْيَنا ِإَّنَك َأْنَت الَّتَّو اُب الَّر ِح يُم َ ،و اْج َع ْلَنا َش اِك ِر يَن
ِلِنَعِم َك ُم ْثِنيَن ِبَه ا َع َلْيَك َ ،قاِبِليَن َلَه اَ ،و َأِتِمْم َه ا َع َلْيَنا
َر َّبَنا َه ْب َلَنا ِم ْن َأْز َو اِج َنا َو ُذ ِّر َّياِتَنا ُقَّر َة َأْع ُيٍن َو اْج َع ْلَنا ِلْلُم َّتِقيَن ِإَم اًما
الَّلُه َّم إَّنا َنْس َأُلَك الُهَدى ،والُّتَقى ،والَع َفاَف ،والِغ َنى
َر َّبَنا آِتَنا ِفي الُّد ْنَيا َح َس َنًة َوِفي اآْل ِخ َر ِة َح َس َنًة َوِقَنا َع َذ اَب الَّناِر
َوَص َّلى اُهلل َع َلى َنِبِّيَنا ُمَح َّم ٍد َوَع َلى آِلِه َوَص ْح ِبِه و ََم ْن َتِبَعُه ْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َيْو ِم الّد ْين
َو آِخ ُر َدْع َو اَنا َأِن اْلَح ْم ُد هلل َر ِّب اْلَع اَلِمْيَن
i https://khutabaa.com/media_observer/362193
10/11
:Baca Juga Tentang Khutbah Jum’at
Naskah Khutbah Jum’at Singkat –
Hikmah Musibah Dalam Al Qur’an –
Larangan Mujaharah Dalam Islam –
Pengertian Dosa Jariyah –
LGBT Dalam Islam –
11/11