You are on page 1of 2

MANAQIB ABUYA K.

H ISMA’IL NA’IAN
Beliau bernama Isma’il Na’ian Bin Nai’ian, ayahnda beliau bernama Bapak Na’ian dan ibunda beliau
bernama ibu Juairiyah beliau dilahirkan pada tanggal 12 Juli 1958

Beliau menuntut ilmu awal di MI Mathla'ul anwar hulurawa atas serta beliau mengaji sehari-hari
dengan K.H Muhammad Siddiq dan H.Ilyas.

Kemudian beliau menuntut ilmu Pesantren Kobong di Leuwi Sadeng 1 tahun dengan Kyai Sanadi.
Setelah beliau mondok kobong atau salafiyyah selama 1 tahun beliau melanjutkan pendidika Mts di
ponpes Assyifiah yang dipimpin oleh K.H Abdulloh asyafi'i selama 3 tahun, kemudian setelah itu
melanjutkan pendidikan ke pondok pesantren Daarul Rahman Senopati jakarta selama 5 tahun,
setelah beliau lulus pesantren , beliau mengabdi mengajar di ponpes daarul Rahman selama 33
tahun ,kemudian beliau juga mempunyai pengalaman mengajar di daarun Najah cipining 1 tahun. Di
Daarul Rahman Parung 1 tahun, serta beliau ikut aktif didalam organiasi LASQI, yakni lembaga seni
qosidah Indonesia, jakarta , dengan berbagai kejuraannya dan akhirnya beliau juga pernah ngajar
seni qosidah di ponpes Ummul quro

Kemudian beliau melaksanakan ibadah pergi haji ketika tahun 2008

kesibukan setelah lulus : Mengajar di pondok pesantren Daarul Rahman Jakarta & lewuliang selama
33 tahun,serta terkenal dengan kedisiplinan dan tepat waktu , mewajibkan muridnya selalu
menghafal setiap pelajaran walaupun hanya satu baris,selalu mengorbitkan muridnya yang sudah
diluar pondok , beliau juga mempunyai beberapa majelis ta'lim disekitar ponpes Daarul Rahman
Leuwi Sadeng bogor, begitu juga beliau masih menyempatkan pengajian seminggu sekali dijakarta
Timur. beliau mempunyai sifat cinta terhadap anak-anak kecil , beliau juga ahli dibidang Qori dengan
beberapa karya sholawatnya , beliau juga salah satu orang yang selalu mengetes santrinya ketika
ingin menjadi imam dan Khotib. beliau selalu menyisihkan uang hasil mengajar baik dipondok dan
mengajar untuk anak yatim dan orang tua yang sudah panti jompo serta selalu memberikan uang
kepada santrinya yang sedang berpuasa Senin & Kamis untuk berbuka puasa.

kiprah dimasyarakat , mempunyai respect yang bagus dari masyarakat sekitar ,beliau mengadakan
pembacaan qosidah burdah dirumah beliau dengan mengundang masyarakat sekitar, kemudian
beliau mendirikan suatu pengajian anak-anak yang mana di berikan amanah kepada santrinya sendiri
yakni, ustad marjaya dan ust roja'i sepaga tenaga pengajar. tahun demi tahun semakin banyak anak-
anak yang menimba ilmu di pengajian tersebut sehingga , abuya serta tokoh masyarakat setempat
memutuskan untuk membuat madrasah, akhirnya anak-anak semakin bertambah dan semakin
banyak. akan tetapi abuya masih dibutuhkan sebagai pengajar di pondok pesantren daarul rahman
sehingga membuat abuya tidak fokus terhadap madrasah tersebut dan akhirnya dilanjutkan
madrasah tersebut oleh ustad marjaya. setelah beberapa tahun kemudian abuya memutuskan untuk
mendirikan masjid sekaligus disertai mendirikan pondok pesantren yang bernama Qurrotu’ain Al
Maaliki didekat madrasah , beliau merintis pondok pesanten dengan rasa sabar dan tabah , caci
makian bahkan hinaan sudah menjadi makaman sehari- hari beliau, semua itu beliau terima dengan
ikhlas dan sabar tanpa ada rasa dendam, karena niat beliau hanya satu, ingin menjadikan anak-anak
masyarakat sekitar khususnya , umumnya untuk umat islam mejadi orang yang sholeh dan sholehah.
awal mula beliau mendirikan pondok hanya satu baris gedung yang berisi 3 ruangan , dengan santri
awal sejumlah 5 santri, 3 santriawati dan 2 santriawan, kemudian disusul ditahun berikutnya
sebanyak 8 santri, yakni 5 santriawan dan 3 santriawati, tahun demi tahun merintis demi merintis
akhirnya banyak santri yang menimba ilmu di pondoknya, sehingga membuat beliau mengharuskan
mendirikan bangunan yang lebih dari satu baris dengan dibantu dukungan oleh tokoh mayarakat
bojong tengah khususnya , umumnya semua para dermawan lainnya.kemudian allah swt
memberikan cobaan sakit pada tahun 2018 sampai tutup usia beliau pada tanggal 3 Maret 2020.
pada saat ini pondok pesantren qurrotuain masih berdiri tegak, dengan dilanjutkan estafet
kepemimpinan oleh keponakan beliau yakni, Bapak Ustad Aidil satia dharma.

Guru-guru beliau sebagai berikut:

K.H Siddiq ngaji al Qur'an

K.H Surya belajar Tafsir

K.H ma'mur jawawi belajar Hadist Bukhori setiap Rabu siang

K.H Sa'adih Al Batawi

Prof Dr. Kyai Syukron Ma'mun belajar kitab riyadhus Sholihin dan kitab" hadist lainnya.

K.H Abdulloh asyafi'i

oleh karena itu kami mewakili selaku anak didik beliau berharap kepada alumni dan seluruh
masyarakat bojong tengah untuk terus membantu , mendukung ,dan mensupport pondok pesantren
qurrotu'ain sebagai estafet perjuangan mencetak generasi anak anak yang sholeh dan sholehah.

You might also like