Professional Documents
Culture Documents
1 SM
1 SM
Gd. FIP B Lantai 5. Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Kota Bandung 40154. e-mail:
jpgsd@upi.edu website:http://ejournal.upi.edu/index.php/jpgsd/index
Abstract: This research is based on the low of learning discipline of the third grade
student elementary school. In learning, teachers only used conventional method so that
makes student feel bored and not conducive to learning. Be side it, in the classroom not
apply rules, so students haven’t the awareness to be discipline. This research is to
describe the application of cooperative learning type Team Games Tournamnet (TGT) to
improve learning diciplie of third grade student elementary school. The research method
used was classroom action research, consisting of two cycles covering the planning,
implementation, observation, and reflection. The research subject are the third students
of SDN CK which is by 24 student. Data collection techniques used are observation and
field note. The average result of research showed improvement in each cycle , in first
cycle of 69,27% and in cycle II increased by 10,59% to 79,86%. Can be concluded that
application of cooperative learning type Team Games Tournamnet (TGT) can improve
learning discipline of the third grade student elementary school.
Keywords: learning discipline, teams games tournament (tgt), classroom action research
harus memiliki sikap disiplin, karena, tidak menarik menyebabkan kelas kurang
dengan disiplin dapat memunculkan nilai- kondusif untuk kegiatan belajar.
nilai karakter yang lain sehingga dapat Mengingat pentingnya sikap disiplin
membentuk karakter siswa menjadi bagi keberhasilan belajar siswa, maka
pribadi yang matang”. Selain itu, Tu’u masalah tersebut harus segera diatasi.
(2004, hlm. 37) menyebutkan alasan Menurut Gunarsa (dalam Tu’u. 2004, hlm.
pentingnya disiplin, antara lain: 1) Siswa 57) “penanggulangan masalah disiplin
yang taat terhadap aturan akan belajar yang terjadi disekolah dapat dilakukan
secara optimal; 2) Suasana kelas menjadi melalui tahapan preventif, represif, dan
kondusif, tenang, dan tertib; 3) siswa kuratif”.
terbiasa hidup teratur dan tertib; 4) Berdasarkan hasil studi literatur
Sebagai jalan bagi siswa untuk sukses penulis menemukan beberapa model
dalam belajar, dan menjadi bekal kelak pembelajaran untuk meningkatkan
ketika bekerja. Dari penjelasan tersebut disiplin belajar siswa dengan
diketahui bahwa sikap disiplin penting mengintegrasikan ketiga langkah tersebut.
dikembangkan dalam pembelajaran di Model pembelajaran yang ditawarkan
sekolah. adalah model Contextual Teaching and
Secara faktual, permasalahan Learning (CTL), dan model pembelajaran
disiplin belajar siswa masih tergolong Value Clarification Technique (VCT), dan
rendah. Berdasarkan hasil studi pembelajaran kooperatif tipe Team Games
pendahuluan di kelas III SDN CK Tournament (TGT).
prsentase disiplin belajar siswa kelas III Peneliti mengambil keputusan
hanya sebesar 47,31% dan berada pada bahwa model pembelajaran yang
kategori rendah, atau 13 orang dari 24 diterapkan untuk meningkatkan disiplin
orang siswa memiliki disiplin belajar yang belajar siswa di kelas III Sekolah Dasar
rendah. Perilaku atau sikap siswa yaitu pembelajaran kooperatif tipe Team
terbentuk dan dipengaruhi oleh berbagai Games Tournament (TGT). Model
faktor, antara lain faktor lingkungan, pembelajaran ini dipilih atas dasar
keluarga dan sekolah. Tidak dapat di kegembiraan yang diperoleh dari
pungkiri bahwa sekolah merupakan salah penggunaan permainan dan pemberian
satu lingkungan yang dominan dalam hadiah atau penghargaan jika mereka
membentuk dan mempengaruhi perilaku berhasil mecapai kriteria tertentu yang
siswa. Terjadinya sikap tidak disiplin di telah ditetapkan. Diperkuat dengan
sekolah menunjukan bahwa pengetahuan pendapat Noor(2018, hlm. 35) yang
tentang pendidikan karakter yang menyatakan bahwa “model pembelajaran
didapatkan siswa belum membawa kooperatif tipe Team Games Tournament
dampak positif terhadap perubahan (TGT) merupakan salah satu model
perilaku siwa sehari-hari. Selain itu, kooperatif yang dapat diterapkan dalam
Kelas sebagai tempat diadakannya proses pembelajaran yang memberikan
kegiatan pendidikan, pembelajaran dan antusiasme tinggi khusunya pada jenjang
latihan kurang menekankan perencanaan sekolah dasar”.
dan implementasi disiplin, hal tersebut Model pembelajaran kooperatif tipe
dibuktikan dengan tidak adanya Team Games Tournament (TGT)
aturan/tata tertib di dalam kelas. merupakan model pembelajaran yang
Penggunaan metode belajar yang kurang diawali dengan kegiatan presentasi kelas
variatif juga menjadi salah satu penyebab (class pressentation), belajar kelompok
dari munculnya pelanggaran disiplin. (team), permainan (games),
Suasana kelas yang membosankan dan kompetisi/turnamen (tournament), dan
penghargaan kelompok. Sebagai upaya
2. Penyajian data.
Penyajian data adalah Mengacu pada pendapat Mulyasa
pengelompokkan data-data yang (2005, hlm. 101-102) yang menyatakan
serupa menjadi kategori. Data bahwa pembelajaran dikatakan berhasil
disajikan dalam bagan, grafik dan teks dan berkualitas apabila terjadi perubahan
narasi sehingga memudahkan untuk perilaku yang postitif pada diri peserta
membaca dan menarik kesimpulan. didik seluruh atau setidak-tidaknya
sebagian besar (75%). Oleh sebab itu
80.00% 69.27%
Tabel 1. Kriteria Sikap Displin
Belajar Siswa 60.00%
No Presentase Tingkat Sikap
(%) Disiplin Belajar 40.00% Siklus I
1 75-100 Tinggi 20.00%
2 50-74 Sedang
3 25-49 Rendah 0.00%
Grafik 1. Presentase Peningkatan
HASIL DAN PEMBAHASAN Disiplin Siswa Siklus I
Pelaksanaan pembelajaran pada
setiap siklus dilakukan dengan Berdasarkan presentase tersebut,
menenerapan pembelajaran kooperatif maka gambaran presentase sikap disiplin
tipe Team Games Tournamnet (TGT). siswa tiap aspeknya adalah sebagai
Adapun langkah-langkah yang diterapkan berikut.
dalam pembelajaran yaitu: Presentasi
Rata-rata Pencapaian Aspek Disiplin Belajar
Kelas, Team (belajar dalam kelompok), Siklus I
Games (permainan), Tournament 75%
76%
(pertandingan), dan penghargaan 74%
72%
kelompok (Shoimin. 2014, hlm. 205). 70% 68.40%
68% 66.32% 67.36%
Temuan pada siklus I dalam 66%
pelaksanaan pembelajaran, yaitu pada fase 64%
62%
penyajian kelas, guru menggunakan media 60%
pembelajaran yang terlalu kecil sehingga
penyajian pesan kurang jelas. Pada
pelaksanaan siklus II, secara umum
pelaksanaan pembelajaran sudah berjalan
lancar dan lebih baik daripada siklus I.
Berdasarkan pembelajaran dengan Grafik 2. Rata-rata Pencapaian Aspek
menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Dsisplin Belajar Siklus I
Time Games Tournament (TGT) yang
telah dilaksanakan di siklus I, terjadi Berdasarkan grafik diatas, temuan
peningkatan sikap disiplin belajar siswa tentang sikap disisplin siswa pada siklus I
kelas III SD. Pada siklus I presentase sikap dapat di dijabarkan sebagai berikut:
disiplin siswa berada pada 69,27%. a) Kedisiplinan terhadap tata tertib
Meskipun mengalami peningkatan, sikap sekolah
disiplin siswa masih dalam kategori aspek pertama ini dilihat dari indikator
sedang. Hal ini disebabkan karena ketepatan waktu siswa ketika masuk
beberapa indikator disiplin belajar masih kelas, etika dan sopan santun siswa
dibawah 75%. Adapun peningkatan ketika berperilaku dan berbicara, dan
disiplin belajar siswa pada siklus I kepekaan siswa terhadap kebersihan
disajikan dalam gambar berikut. lingkungan kelas. Presentase pada
indikator ini mencapai 75% dengan
kategori sedang. Pada aspek ini
sebanyak 18 siswa dari 24 siswa dapat
menaati tata tertib sekolah meskipun
masih dalam kategori sedang.