You are on page 1of 19

https://journal.unismuh.ac.id/index.

php/kimap/index

IMPLEMENTASI PROGRAM LAYANAN ADMINISTRASI


KEPENDUDUKAN BERBASIS KEWENANGAN DESA DI
DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
KABUPATEN BANTAENG

Ismawati1*, Lukman Hakim2, Syukri3

1. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia


2. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
3. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia

Abstract

This study purposed to determine the implementation of the village authority-based


administrative service program based on program indicators, implementing organizations and
target groups as well as supporting and inhibiting factors in its implementation at the
Population and Civil Registration Office of Bantaeng Regency. This study used a qualitative
descriptive type of research, to provide an overview of the implementation of village authority-
based administrative services. The data analysis technique used data reduction, data
presentation and conclusion. Then the data collection techniques used observation, interviews
and documentation studies. The results of the study indicated that (a) the program, the village
authority-based administrative service program had a clear objective, namely to make the
administration of population administration closer, faster and the community no longer incured
costs; (b) the implementing organization, the ability of the Koordukcapil in providing
population administration services in the village was good because it provided a quick response
when there were people who took care of the authority-based administrative services; and (c)
the target group were all village communities in Bantaeng Regency.

Keywords: population administration, policy implementation

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program layanan Adminduk berbasis
kewenangan desa berdasarkan indikator program, organisasi pelaksana dan kelompok sasaran
serta faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaannya di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif
kualitatif, untuk memberikan gambaran mengenai implementasi layanan Adminduk berbasis
kewenangan desa. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyanjian data dan
penarikan kesimpulan. Kemudian teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi,
wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) program, program
layanan Adminduk berbasis kewenangan desa telah memiliki tujuan yang jelas yaitu membuat
pengurusan administrasi kependudukan lebih dekat, cepat dan masyarakat tidak lagi
mengeluarkan biaya; (b) organisasi pelaksana, kemampuan Koordukcapil dalam memberikan
pelayanan administrasi kependudukan di desa sudah baik karena memberikan respon yang cepat
ketika ada masyarakat yang mengurus Adminduk; dan (c) kelompok sasaran, yaitu seluruh
masyarakat desa yang ada di Kabupaten Bantaeng.

Kata kunci: administrasi kependudukan, implementasi kebijakan

*
ismawati@gmail.com

Volume 4, Nomor 2, April 2023


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

PENDAHULUAN muncul untuk mengurus dokumen


kependudukan, serta rendahnya literasi
Pemerintah mempunyai peranan
masyarakat terhadap sistem Adminduk.
penting dalam menyediakan layanan
Pendekatan layanan hingga ke tingkat
publik yang prima bagi semua
desa merupakan salah satu arah
penduduknya sesuai yang telah
kebijakan nasional untuk meningkatkan
diamanatkan dalam Undang-Undang
kualitas layanan Adminduk. Peraturan
Nomor 25 Tahun 2009 bahwa
Pemerintah RI No 62 Tahun 2019
pelayanan publik adalah kegiatan atau
mencantumkan pendekatan layanan ke
rangkaian kegiatan dalam rangka
tingkat desa sebagai bagian dari strategi
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
perluasan jangkauan layanan
dengan peraturan perundang-undangan
Adminduk.
bagi setiap warga negara dan penduduk
Dalam pengimplementasian
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
program layanan administrasi
administrastif yang disediakan oleh
kependudukan berbasis kewenangan
penyelenggara pelayanan publik.
desa di Kabupaten Bantaeng belum
Administrasi kependudukan
berjalan secara optimal, dimana masih
adalah rangkaian kegiatan penataan dan
terdapat beberapa masyarakat yang
penertiban dalam penerbitan dokumen
belum paham atau bahkan tahu
dan data kependudukan melalui
mengenai program tersebut. Hal ini
pendaftaran penduduk, pencatatan sipil
disebabkan oleh kurangnya sosialisasi
dan pengelolaan informasi penduduk
pemerintah daerah dengan para
serta pendayagunaan hasilnya untuk
pengguna layanan publik. Selain hal
pelayanan publik, pemerintahan dan
tersebut, sikap penyelenggara kebijakan
pembangunan. Hal inilah yang memicu
juga berpengaruh dalam
timbulnya program Layanan Adminduk
pengimplementasian kebijakan. Ketika
Berbasis Kewenangan Desa (LABKD).
masyarakat ingin mengakses layanan
Layanan Administrasi Kependudukan
Adminduk seperti pembuatan akta
Berbasis Kewenangan Desa adalah
kelahiran, implementor atau fasilitator
memfasilitasi layanan Adminduk
PASH (penguatan Adminduk dan
menggunkan kewenangan yang dimiliki
statistik hayati) yang dikenal dengan
pemerintah desa.
Koordukcapil (Koordinator
LABKD muncul untuk mengatasi
kependudukan dan pencatatan sipil)
hambatan jarak, mahalnya biaya yang
tidak langsung menanggapi

336
Volume 4, Nomor 2, April 2023
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

permohonan tersebut melainkan Pertanyaan berikutnya adalah apakah


menunggu hingga terdapat 2-3 formulator memiliki legitimasi
masyarakat yang mengajukan membuat keputusan atau memiliki
permohonan pembuatan akta kelahiran. peran yang lebih besar daripada
Ripley dan Franklin (dalam implementator atau tidak.
Rohman, dkk 2010) menjelaskan bahwa Kemudian Arikunto & Jabar
implementasi adalah apa yang terjadi (2018) mendefinisikan program sebagai
setelah Undang-Undang ditetapkan suatu unit atau kesatuan kegiatan yang
yang memberikan otoritas program, merupakan realisasi atau implementasi
kebijakan, keuntungan (benefit), atau dari suatu kebijakan, berlangsung dalam
suatu jenis keluaran yang nyata proses yang berkesinambungan dan
(tangible output). Implementasi terjadi dalam suatu organisasi yang
mencakup tindakan-tindakan oleh melibatkan sekelompok orang. Sebuah
beberapa aktor, khususnya para program bukan hanya kegiatan tunggal
birokrat, yang dimaksudkan untuk yang dapat diselesaikan dalam waktu
membuat program berjalan. Van Meter singkat, tetapi merupakan kegaitan yang
dan Van Horn (Kasmad R, 2003) berkesinambungan karena
membatasi implementasi kebijakan melaksanakan suatu kebijakan. Program
sebagai tindakan-tindakan yang merupakan tahap-tahap dalam
dilakukan oleh individu-individu (atau penyelesaian rangkaian kegiatan yang
kelompok-kelompok) pemerintah berisi langkah-langkah yang akan
maupun swasta yang diarahkan untuk dikerjakan untuk mencapai tujuan dan
mencapai tujuan-tujuan yang telah merupakan unsur pertama yang harus
ditetapkan dalam keputusan-keputusan ada demi tercapainya kegiatan
kebijakan sebelumnya. implementasi.
Implementasi adalah apa yang Merile S. Grindle (dalam Tresiana
dilakukan berdasarkan keputusan yang & Duadji, 2017) menyatakan bahwa
telah dibuat. Dalam hal ini, terdapat dua implementasi program merupakan
pihak yang berperan, yaitu formulator proses umum tindakan administratif
atau pembuat keputusan dan pihak yang dapat diteliti pada tingkat program
implementator. Pertanyaan yang tertentu. Sementara Tresiana & Duadji
mengemuka adalah apakah formulator (2017) memahami implementasi
dan implementator dapat berintegrasi program sebagai kegiatan
sebagai aktor kebijakan atau tidak. mendistribusikan keluaran kebijakan (to

337
Volume 4, Nomor 2, April 2023
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

deliver policy input) yang dilakukan ideal untuk dilaksanakan pada level
oleh para pelaksana kepada kelompok warga maka agak sulit merealisasikan
sasaran sebagai upaya mewujudkan kebijakan publik pada level yang
tujuan program atau kebijakan. dikatakan berhasil; 2) Sumber daya,
Agustino (2008) mengatakan ada keberhasilan proses implementasi
beberapa faktor yang menentukan kebijakan sangat tergantung dari
berhasil atau tidaknya suatu proses kemampuan memanfaatkan sumber
implemntasi, yaitu: 1) Kualitas daya yang terpenting dalam menentukan
kebijakan atau program itu sendiri; 2) suatu keberhasilan proses implementasi;
Kecukupan input kebijakan (terutama 3) Karakteristik agen pelaksana, pusat
anggaran); 3) Ketepatan instrument perhatian pada agen pelaksana meliputi
yang dipakai untuk mencapai tujuan organisasi formal dan organisasi
kebijakan atau program (pelayanan, informal yang akan terlibat dalam
pengawasan dan sebagainya); 4) implementasi kebijakan publik atau
Kapasitas implementor (struktur program. Hal ini sangat penting karena
organisasi, dukungan SDM, Koordinasi, kinerja implementasi kebijakan akan
pengawasan dan sebagainya); 5) sangat banyak dipengaruhi oleh ciri-ciri
Karakteristik dan dukungan kelompok yang tepat serta cocok dengan para agen
sasaran; dan 6) Kondisi lingkungan pelaksananya; 4) Sikap dan
geografi, sosial, ekonomi dan politik kecenderungan (disposition), para
dimana implementasi tersebut pelaksana sikap penerimaan atau
dilakukan. penolakan dari pelaksana akan sangat
Sedangkan menurut Van Meter banyak mempengaruhi keberhasilan
dan Van Horn (dalam Agustino, 2008) atau tidaknya kinerja implementasi
menyatakan bahwa ada enam faktor kebijakan. Hal ini sangat mungkin
yang mempengaruhi implementasi, terjadi oleh karena kebijakan yang
yaitu: 1) Ukuran dan tujuan kebijakan dilaksanakan bukanlah hasil formulasi
kinerja implementasi kebijakan dapat warga setempat yang mengenal betul
diukur tingkat keberhasilannya jika dan persoalan dan permasalahan yang
hanya jika ukuran dan tujuan dari mereka rasakan; 5) Komunikasi agar
kebijakan memang realistis dengan organisasi dan aktivitas pelaksana,
budaya sosial yang ada dilevel Koordinasi merupakan mekanisme yang
pelaksana kebijakan. Ketika ukuran ampuh dalam implementasi kebijakan
kebijakan atau tujuan kebijakan terlalu publik. Semakin baik Koordinasi

338
Volume 4, Nomor 2, April 2023
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

komunikasi diantara pihak-pihak yang pada organisasi atau publik,


terlibat dalam suatu proses ketersediaan sumber daya kebijakan,
implementasi, maka asumsinya sikap dan respon dari pihak yang
kesalahan-kesalahan akan sangat kecil terlibat dan bagaimana struktur
untuk terjadi dan begitu pula organisasi pelaksana kebijakan; sumber
sebaliknya; dan 6) Lingkungan daya (resource), berkenaan dengan
ekonomi, sosial, dan politik. Hal ketersediaan sumber daya pendukung,
terakhir yang juga perlu diperhatikan utamanya sumber daya manusia. Aspek
guna menilai knerja implementasi sumber daya yang penting dalam hal ini
kebijakan atau program adalah sejauh adalah kecakapan pelaksana kebijakan
mana lingkungan eksternal turut yang akan mengimplementasikan
mendorong keberhasilan kebijakan kebijakan secara efektif.
publik yang telah ditetapkan. Karena itu Komitmen (disposition or
lingkungan ekonomi, sosial dan politik attitude), berkenaan dengan kesediaan
yang kondusif juga perlu diperhatikan dan komitmen dari para implementor
dalam proses implementasi suatu untuk mengimplementasikan kebijakan
program. secara efektif; dan struktur birokrasi
Ada banyak model-model (bureaucratic structure), berkaitan
implementasi, dimana masing-masing dengan kesesuaian organisasi birokrasi
implementasi memiliki kelebihan dan yang menjadi pelaksana implementasi
kekurangan. George Edward III dalam kebijakan publik. Meskipun sumber-
Nugroho (2009) menegaskan bahwa sumber untuk mengimplementasikan
masalah utama administrasi publik suatu kebijakan sudah mencukupi dan
adalah kurangnya perhatian pada para implementor mengetahui apa dan
persoalan implementasi kebijakan. bagaimana cara melakukannya,
Menurut Edward, tanpa implementasi implementasi kebijakan bisa jadi masih
kebijakan yang efektif, maka keputusan belum efektif karena terdapat
pembuat kebijakan tidak akan berhasil ketidakefesienan struktur birokrasi yang
dengan baik. Agar implementasi ada.
kebijakan menjadi efektif, Edward Kemudian model implementasi
menyarankan empat isu pokok yang program menurut David C. Korten
harus diperhatikan, yaitu komunikasi (dalam Ikramullah, 2021) harus
(communication), berkaitan dengan meliputi tiga elemen yang disebutnya
bagaimana kebijakan dikomunikasikan dengan model kesesuaian melalui

339
Volume 4, Nomor 2, April 2023
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

pendekatan proses pembelajaran. publik menurut Cutlip, dkk dalam


Korten menitik beratkan model ini pada Syafri (2012:15) adalah kelompok
tiga elemen yakni: individu yang terikat oleh kepentingan
Program, menurut Korten harus bersama dan berbagi rasa atas dasar
ada kesesuaian antara program dengan kebersamaan.
apa yang dibutuhkan oleh kelompok Maka administrasi publik adalah
sasaran. Untuk itu indikator suatu proses kerjasama antara dua orang atau
program yang baik memuat beberapa lebih (kelompok) yang memiliki
aspek diantaranya: adanya tujuan yang kepentingan dalam birokrasi di seluruh
ingin dicapai secara jelas, adanya dunia, oleh karena itu, petugas atau
kebijakan-kebijakan yang diambil aparat penyelenggara publik harus
dalam mencapai tujuan, adanya memainkan peran penting dalam
perkiraan anggaran yang dibutuhkan, menjalankan pemerintahannya,
dan adanya strategi dalam pelaksanaan. melaksanakan hukum dan kebijakannya,
Organisasi pelaksana, Korten agar menghasilkan sesuatu dengan apa
mengatakan bahwa harus ada yang dituju, untuk kepentingan negara
kesesuaian antara program dengan dan warga masyarakat.
organisasi pelaksana yaitu kesesuaian Menurut Undang-Undang
antara tugas yang disyaratkan oleh Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
program dengan kemampuan organisasi 2013 tentang perubahan atas Undang-
pelaksana. Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Kelompok sasaran, menurut Administrasi Kependudukan, adalah
Korten harus ada kesesuaian antara rangkaian kegiatan penataan dan
kelompok sasaran dengan organisasi penerbitan dalam penerbitan dokumen
pelaksana untuk dapat memperoleh dan data kependudukan melalui
hasil program yang sesuai dengan pendaftaran penduduk, pencatatan sipil,
kelompok sasaran program. pengelolaan informasi administrasi
Sondang P. Siagian (dalam kependudukan serta pendayagunaan
Marliani, 2018) mendefinisikan hasilnya untuk pelayanan publik dan
administrasi sebagai keseluruhan proses pembangunan sektor lain (Ramadhani et
kerjasama antara dua manusia atau lebih al., 2020).
yang didasarkan atas rasionalitas Tujuan penyelenggaraan
tertentu untuk mencapai tujuan yang administrasi kependudukan antara lain
telah ditetapkan sebelumnya. Kemudian memberikan keabsahan identitas dan

340
Volume 4, Nomor 2, April 2023
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

kepastian hukum atas dokumen sipil serta penyalahgunaan data pribadi


penduduk untuk setiap peristiwa oleh instansi pelaksana.
kependudukan dan peristiwa penting Layanan Adminduk berbasis
yang dialami penduduk, memberikan kewenangan desa (LABKD) adalah
perlindungan status hak sipil penduduk. pemfasilitasan layanan Adminduk
Admnistrasi kependudukan menjadi menggunakan kewenangan yang
semakin penting karena selalu dimiliki pemerintah desa (pemdes).
bersentuhan dengan setiap aktivitas LABKD merupakan solusi atas berbagai
kehidupan di Indonesia. Diantaranya hambatan yang selama ini dialami
adalah saat pemilu legislatif, pemilu warga desa saat mengakses layanan
presiden, pemilu kepala daerah, Adminduk, seperti jarak yang jauh,
mengurus surat-surat kendaraan, biaya yang membebani, dan prosedur
mengurus surat-surat tanah, dan yang rumit.
aktivitas lainnya. Apabila kita akan Jarak yang jauh ke titik layanan,
berdomisili pada suatu wilayah maka yang umumnya terletak di kecamatan
kita harus memiliki tanda domisili yang atau ibu kota kabupaten menyebabkan
dibuktikan dengan Kartu Tanda mahalnya biaya yang harus dikeluarkan
Penduduk (Angkat dkk, 2017). untuk memperoleh dokumen
Setiap penduduk mempunyai hak kependudukan. Semakin jauh suatu titik
untuk memperoleh fasilitas-fasiitas layanan Adminduk dari rumah
publik dalam hal kependudukan penduduk, semakin mahal dan semakin
Fulthoni (2009:8) (dalam Purwanti & tidak terjangkau layanan tersebut,
Suharyadi, 2018), diantaranya: 1) khususnya bagi masyarakat miskin dan
Dokumen kependudukan; 2) Pelayanan rentan. Di samping itu, prosedur yang
yang sama dalam pendaftaran penduduk dianggap rumit menyebabkan
dan pencatatan sipil; 3) Perlindungan masyarakat enggan mengurus dokumen
atas data pribadi; 4) Kepastian hukum kependudukan, apalagi untuk
atas kepemilikan dokumen; 5) Informasi memperoleh satu dokumen pemohon
mmengenai data hasil pendaftaran perlu melengkapi berbagai persyaratan.
penduduk dan pencatatan sipil atas Dalam konsep LABKD,
dirinya dan/atau keluarganya; dan 6) pemerintah kabupaten/kota menerbitkan
Ganti rugi dan pemulihan nama baik sejumlah aturan yang memungkinkan
sebagai akibat kesalahan dalam pemerintah desa menjadikan kegiatan
pendaftaran penduduk dan pencatatan fasilitas kepemilikan dokumen

341
Volume 4, Nomor 2, April 2023
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

kependudukan sebagai kewenangannya pendukung dan penghambatnya.


serta membiayai pelaksanaan kegiatan Metode kualitatif inilah yang nantinya
tersebut dengan APB Desa. LABKD akan digunakan untuk memperoleh data
membawa manfaat bagi berbagai pihak yang lebih rinci dan secara mendalam.
yang terlibat. Teknik pengumpulan data yang
Bagi bupati, LABKD adalah digunakan yaitu melalui observasi, yaitu
bagian dari upaya memperbaiki layanan dengan melakukan pengamatan
publik dan memastikan penduduk langsung di lokasi penelitian secara
terutama yang miskin dan rentan dapat berulang terhadap suatu objek
mengakses layanan dan bantuan yang pengamatan pada tempat yang sama
disediakan pemerintah. Program ini ataupun berbeda; wawancara, dilakukan
juga memperbaiki kualitas data guna memperoleh data primer tentang
kependukukan di tingkat desa, yang implementasi layanan Adminduk
kemudian dapat memperbaiki kualitas berbasis kewenangan desa. Teknik
perencanaan pembangunan di desa dan wawancara dengan melakukan
kabupaten. hubungan komunikasi atau berhadapan
Untuk mengimplementasikan langsung antara pewawancara dan
LABKD diperlukan 5 (lima) komponen terwawancara dengan maksud
pendukung, seperti regulasi, fasilitator menghimpun informasi dari wawancara
penguatan Adminduk dan statistik tersebut. Wawancara difokuskan untuk
hayati, anggaran, sistem dan prosedur, memperoleh data mengenai bagaimana
serta sistem pemantauan dan evaluasi. pengimplementasian program layanan
Kelima komponen harus tersedia agar Adminduk berbasis kewenangan desa
pelaksanaan LABKD berjalan optimal. dan apa saja yang menjadi faktor
pendukung dan faktor penghambat
METODE
dalam pelaksanaan program tersebut;
Jenis penelitian yang digunakan dan studi dokumentasi, dilakukan guna
dalam penelitian ini yaitu penelitian mendapatkan data sekunder dengan cara
kualitatif, untuk meneliti masalah- melakukan kajian terhadap data-data
masalah yang membutuhkan studi dokumen pribadi dan dokumen resmi,
mendalam dan memberikan gambaran baik visual maupun berupa tulisan yang
mengenai implementasi program berkaitan dengan masalah penelitian
layanan Adminduk berbasis berupa implementasi layanan
kewenangan desa serta faktor

342
Volume 4, Nomor 2, April 2023
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

administrasi kependudukan berbasis adanya perkiraan anggaran yang


kewenangan desa. dibutuhkan.
Salah satu program yang ada di
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kabupaten Bantaeng ialah Layanan
Hasil penelitian ini menjelaskan Administrasi Kependudukan Berbasis
tentang bagaimana implementasi Kewenangan Desa (LABKD).
Program Layanan Administrasi Berdasarkan hasil wawancara yang
Kependudukan Berbasis Kewenangan dilaksanakan dengan informan SI selaku
Desa di Dinas Kependudukan dan Kepala Seksi Inovasi Pelayanan Dinas
Catatan Sipil Kabupaten Bantaeng yang Kependudukan dan Pencatatan Sipil
mengacu pada indikator implementasi mengemukakan bahwa: “Jadi inisiasi
program menurut David C. Korten nya yaitu pada tahun 2018, dimana
dalam Sarah (2017) yang harus meliputi sampel utamanya di Pa’jukukang.
tiga elemen yang disebutkannya dengan Kemudian pada tahun 2019,
model kesesuaian melalui pendekatan Gantarangkeke sudah ikut namun belum
proses pembelajaran. Korten semua desa. Pada tahun 2020 dari 9
menitikberatkan model ini pada tiga desa menjadi 18 desa di Kecamatan
elemen kesesuaian yakni program itu Gantarangkeke, Bissappu dan
sendiri, organisasi pelaksana dan Tompobulu tapi belum merata. Pada
kelompok sasaran program. Adapun akhir 2020, semua desa telah
uraian penelitian ini dikemukakan mengimplementasikan layanan
sebagai berikut: Adminduk berbasis kewenangan desa.
Kemudian pada akhir tahun 2021,
Program
terdapat beberapa desa yang bahkan
Suatu program dapat menambah Koordukcapil menjadi 2-3
direalisasikan jika terdapat kesesuaian orang.” (Hasil wawancara informan SI,
antara program dengan apa yang tanggal 12 Mei 2022).
dibutuhan oleh kelompok sasaran. Berdasarkan hasil wawancara
Untuk itu, indikator suatu program yang dapat diketahui bahwa program layanan
baik memuat beberapa aspek seperti Adminduk berbasis kewenangan desa
adanya tujuan yang ingin dicapai, dimulai pada tahun 2018 dan telah
adanya kebijakan-kebijakan yang berjalan sampai sekarang.
diambil dalam mencapai tujuan, dan Pengimplementasian program LABKD
dilakukan secara bertahap, dimana pada

343
Volume 4, Nomor 2, April 2023
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

akhir 2020 semua desa yang ada di Adapun dukungan pembiayaan


Kabupaten Bantaeng telah ataupun honorium dalam pelaksanaan
mengimplementasikan program program LABKD berdasarkan
tersebut. Selanjutnya mengenai tujuan Keputusan Bupati Bantaeng No
pengimplementasian program LABKD, 900/530/XI/2020 Tentang Koordinator
Kepala Dinas Kependudukan dan Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Pencatatan Sipil Kabupaten Bantaeng Desa dan Kelurahan secara teknis
mengatakan: “Tujuannya kita itu operasional menjadi tanggungjawab
bagamana caranya mendekatkan, pemerintah/kelurahan yang dapat
mempercepat dan mempermurah. bersumber dari APBDesa, APBD serta
Ketika LABKD bisa diimplementasikan sumber lainnya yang sah dan tidak
di desa, pelayanan yang dekat cepat dan mengikat. Kepala Seksi Inovasi
murah bisa kita capai. Hanya saja, yang Pelayanan menyatakan bahwa: “Pada
namanya dokumen Adminduk yang tahun 2018-2021 untuk LABKD kami
mana kewenangan atau otoritasnya ada hanya support berbentuk bimtek untuk
di Disdukcapil. Jadi ini harus dibatasi, Koordukcapil dan beberapa pelatihan-
kewenangan apa saja yang dimiliki oleh pelatihan yang tetap dikolaborasikan
desa. Kewenangan yang dimiliki desa dengan teman-teman kompak.
disini yaitu hanya memfasilitasi dan Kemudian pada 2022 ini, kita coba-coba
mensupport pelayanan administrasi masukkan biaya transportasi untuk
kewenangan.” (Hasil wawancara teman-teman Koorduk. Hanya yang jadi
informan MAI, tanggal 10 Mei 2022). pemikiran adalah dengan diberikannya
Berdasarkan hasil wawancara biaya transportasi maka teman-teman
diatas dapat disimpulkan bahwa alasan Koorduk juga memberikan data
yang melatarbelakangi ataupun yang mengenai Adminduk di desa nya
menjadi tujuan program layanan masing-masing. Jadi berimbang, mereka
Adminduk berbasis kewenangan desa selesaikan tugasnya, kami beri
adalah agar seluruh masyarakat di operasional kembali. memang kita akui
Kabupaten Bantaeng memiliki dokumen bahwa untuk kewenangan kelurahan
Adminduk yang membantu dalam desa ini dia belum maksimal karena
proses perencanaan pembangunan, mereka juga memiliki ruang
perencanaan anggaran, serta dapat keterbatasan karena anggarannya
mengakses pendidikan dengan cara berbeda dengan desa yang masing-
yang lebih cepat dan murah.

344
Volume 4, Nomor 2, April 2023
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

masing sudah punya anggaran.” (Hasil kemampuan organisasi pelaksana. Oleh


wawancara SI, tanggal 12 Mei 2022). karena itu, kemampuan implementor
Berdasarkan hasil wawancara merupakan sumberdaya manusia yang
dapat diketahui bahwa dukungan juga mempengaruhi keberhasilan
pembiayaan yang menjadi implementasi. Untuk mengetahui hal ini
tanggungjawab desa dan kelurahan peneliti melakukan wawancara dengan
belum maksimal dikarenakan adanya informan SI selaku Kepala Bidang
keterbatasan anggaran. Inovasi dan Pelayanan yang
Koordukcapil berperan besar mengatakan bahwa: “Dalam
dalam mensosialisasikan program pelaksanaan program ini, yang menjadi
LABKD kepada masyarakat di desanya pelaku utama yaitu Koordukcapil. Jadi
masing-masing, namun sosialisasi Koordukcapil ini dibentuk disetiap desa
program tersebut belum dilakukan dimana pertama kali mulai dibentuk
secara maksimal sehingga masih yaitu pada tahun 2018. Jumlah
terdapat beberapa masyarakat yang Koordukcapil sekarang yaitu 72 orang
belum tahu mengenai program tersebut. dari 67 desa, artinya ada yang
Selain sosialisasi melalui pertemuan- menambah dua atau tiga orang
pertemuan desa, Koordukcapil juga Koordukcapil.” (Hasil wawancara
bekerjasama dengan kepala dusun untuk informan SI, tanggal 12 Mei 2022).
menyampaikan kepada masyarakat Berdasarkan hasil wawancara
mengenai program LABKD. Dengan dengan informan SI dapat diketahui
sosialisasi ini diharapkan masyarakat bahwa setiap desa masing-masing
dapat mengurus beberapa dokumen mengangkat Koordukcapil yang diberi
Adminduk di kantor desa tanpa harus ke tugas untuk mengurusi dokumen
disdukcapil sehingga masyarakat bisa Adminduk masyarakat di desa, dimana
merasakan manfaat dari program Koordinator kependudukan dan catatan
LABKD. sipil pertama kali dibentuk pada tahun
2018 namun tidak langsung semua desa
Organisasi Pelaksana
yang membentuk Koordukcapil.
Dalam mengimplementasikan Untuk mengetahui bagaimana
program harus ada kesesuaian antara organisasi pelaksana di beberapa desa
program dengan organisasi pelaksana maka peneliti melakukan wawancara
yaitu kesesuaian antara tugas yang akan dengan informan ER selaku
disyaratkan oleh program dengan Koordukcapil yang menyatakan bahwa:

345
Volume 4, Nomor 2, April 2023
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

“Pertama kali ditugaskan Koordukcapil atau datang langsung kerumah


pada tahun 2018 kita masih ke Kantor membawa berkasnya. Sebenarnya saya
Capil membawa berkas, kemudian pada sudah aplikasi Silacak Desa dua bulan
tahun 2021 baru muncul Silacak Kades. terakhir, hanya saja untuk
Dengan adanya aplikasi ini sangat pencetakannya saya harus ke Kantor
membantu dalam mengurus dokumen Capil lagi. Di Kantor Desa belum
Adminduk di desa, apalagi seperti saya tersedia sarana dan prasarana seperti
yang tugasnya kan bukan sekedar wifi, printer dan komputer sehingga
memfasilitasi warga tetapi ada juga saya masih menggunakan hp dan harus
tugas pokok dari kantor desa sebagai ke Kantor Capil sendiri untuk mencetak
kepala seksi. Jadi ketika saya harus dokumen Adminduk warga.” (Hasil
mengerjakan pekerjaan kantor, wawancara informan H, tanggal 18 Mei
kemudian ada juga warga yang butuh 2022).
pelayanan terkait Adminduk itukan saya Berdasarkan hasil wawancara
tidak perlu repot-repot ke Capil lagi, dengan salah satu Koordinator Capil
jadi kedua pekerjaan saya bisa jalan.” dapat diketahui bahwa dalam
(Hasil wawancara informan ER, tanggal pelaksanaan program belum semua desa
17 Mei 2022). memberikan fasilitas kepada
Berdasarkan hasil wawancara Koordukcapil dalam memberikan
dapat diketahui bahwa dalam layanan Adminduk kepada masyarakat
pelaksanaan program layanan desa. Hal ini membuat Koordukcapil
Adminduk di desa awalnya Koordinator ketika selesai mengirim berkas melalui
Capil sendiri yang membawa dokumen aplikasi harus ke Kantor Capil lagi
masyarakat ke Kantor Capil, hingga untuk pencetakan dokumen Adminduk.
kemudian pada tahun 2021 Dinas Pelaksanaan program layanan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Adminduk di desa belum optimal
Kabupaten Bantaeng membuat aplikasi dikarenakan masih terdapat beberapa
yang mempermudah Koordukcapil desa yang menganggarkan program
dalam mengurus Adminduk di desa. LABKD sehingga Koordukcapil juga
Sedangkan informan H selaku salah terbatas dalam memberikan layanan
salah satu Koordukcapil kemudian Adminduk di desanya masing-masing.
mengatakan: “Mengenai pelaksanaan Berdasarkan wawancara dengan
program LABKD di Desa Baruga itu beberapa masyarakat diketahui kinerja
masyarakat biasanya menghubungi saya Koordinator kependudukan dan

346
Volume 4, Nomor 2, April 2023
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

pencatatan sipil sudah baik karena langsung di proses oleh Koordukcapil


memberikan respon yang cepat dalam melainkan menunggu hingga beberapa
melayani masyarakat yang ingin masyarakat juga mengajukan
mengurus dokumen Adminduk. Selain pengurusan dokumen Adminduk.
itu, lama waktu pengurusan Adminduk
Kelompok Sasaran
juga cepat dan Koordukcapil sendiri
yang membawa dokumen Adminduk Menurut Korten, harus ada
ketika selesai dibuat oleh operator kesesuaian antara kelompok sasaran
Disdukcapil. Sedangkan informan S dengan organisasi pelaksana dimana
selaku salah satu masyarakat program yang dilaksanakan harus
memberikan pernyataan yang berbeda: memiliki target atau kelompok sasaran
“Saya tidak tahu bagaimana kinerjanya yang jelas agar tujuan dari suatu
Koordukcapil mengenai pelaksanaan program dapat tercapai. Kelompok
layanan Adminduk di desa karena saya sasaran dari program layanan
sendiri tidak tahu mengenai program itu Adminduk berbasis kewenangan desa
sendiri.” (Hasil wawancara informan S, yang dilaksanakan di Kabupaten
tanggal 22 Mei 2022). Bantaeng haruslah jelas. Dan untuk
Berdasarkan hasil wawancara mengetahui hal itu maka peneliti
dengan salah satu masyarakat dapat melakukan wawancara dengan informan
diketahui bahwa masih terdapat N selaku staf Inovasi Pelayanan yang
masyarakat yang tidak mengetahui mengemukakan bahwa: “Yang menjadi
tentang adanya program Layanan kelompok sasaran ataupun target dari
Adminduk Berbasis Kewenangan Desa. program Layanan Adminduk Berbasis
Hal ini dikarenakan sosialisasi yang Kewenangan Desa itu seluruh warga
dilakukan oleh Koordukcapil belum masyarakat Kabupaten Bantaeng, jadi
menyentuh seluruh masyarakat yang tidak ada batasan masyarakat tertentu.”
ada di Kabupaten Bantaeng. (Hasil wawancara informan N, tanggal
Meskipun pelayanan yang 12 Mei 2022).
diberikan oleh Koordukcapil sudah Berdasarkan hasil wawancara
baik, tapi dalam hal waktu pelayanan diatas dapat diketahui bahwa sasaran
masih belum tetap lama waktu yang utama dari program LABKD adalah
dibutuhkan untuk mengurus dokumen seluruh masyarakat desa yang ada di
Adminduk. Selain itu, terkadang berkas Kabupaten Bantaeng. Jadi semua
yang diajukan masyarakat tidak masyarakat mempunyai hak untuk dapat

347
Volume 4, Nomor 2, April 2023
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

mengurus dokumen Adminduk di informan N selaku staf Inovasi


desanya masing-masing. Hal ini Pelayanan yang mengemukakan bahwa:
kemudian dibenarkan oleh informan H “Jadi manfaat dari program ini yaitu
selaku Koordinator Kependudukan dan seperti terjadi peningkatan layanan atau
Pencatatan Sipil yang mengatakan tingkat registrasi masyarakat terkait
bahwa: “Terkait kelompok sasaran, layanan kian meningkat, hal ini karena
semua masyarakat yang ingin mengurus minat masyarakat dalam hal
Adminduk kami layani tanpa harus administrasi kependudukan juga
membedakan suku, agama dan meningkat. Kemudian pelayanan
golongannya. Jadi tidak ada kelompok menjadi lebih mudah karena bisa diurus
masyarakat tertentu yang yang menjadi di desa.” (Hasil wawancara informan N,
sasaran program ini tetapi semua tanggal 12 Mei 2022).
masyarakat bisa mengakses layanan Berdasarkan hasl wawancara
Adminduk di desa. Jadi program ini itu dengan informan N dapat dikettahui
sangat membantu masyarakat yang bahwa manfaat dari program layanan
rumahnya jauh dari Kantor Capil” Adminduk berbasis kewenangan desa
(Hasil wawancara informan H, tanggal adalah minat masyarakat dalam
18 Mei 2022). mengurus administrasi kependudukan
Berdasarkan hasil wawancara kian meningkat karena pelayanan yang
dengan salah satu Koordinator menjadi lebih mudah pengurusannya di
Kependudukan dan Pencatatan Sipil desa sehingga tingkat registrasi
dapat diketahui bahwa tanpa masyarakat terkait layanan Adminduk
membedakan suku, agama dan juga semakin meningkat.
golongannya semua elemen masyarakat Dengan adanya program ini
bisa mengurus administrasi masyarakat tidak perlu lagi datang ke
kependudukan di desa, program ini juga Kantor Capil untuk mengantri ketika
memberikan manfaat kepada mengurus dokumen Adminduk yang
masyarakat desa. bisa diurus di Kantor Desa. Selain itu,
Untuk mengetahui lebih lanjut manfaat dari program layanan
mengenai manfaat dari pelaksanaan Adminduk berbasis kewenangan desa
program layanan Adminduk berbasis yaitu penumpukan antrian di Kantor
kewenangan desa di Kabupaten Capil juga terurai dengan adanya
Bantaeng terhadap kelompok sasaran pelayanan Administrasi Kependudukan
maka dilakukan pula wawancara dengan di tingkat desa, karena masyarakat

348
Volume 4, Nomor 2, April 2023
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

hanya perlu ke desa dan membawa mengurus beberapa administrasi


berkas untuk kemudian di upload oleh kependudukan di Kantor Desa nya
Koordukcapil. masing-masing.
Peneliti juga melakukan Namun masih terdapat masyarakat
wawancara dengan beberapa yang sama sekali tidak mendapatkan
masyarakat desa yang ada di Kabupaten manfaat dari pelaksanaan program
Bantaeng guna untuk mengetahui layanan Adminduk berbasis
manfaat yang didapat oleh masyarakat kewenangan desa. Hal ini disebabkan
dari program layanan Adminduk informan tidak pernah mengurus
berbasis kewenangan desa ini. Informan administrasi kependudukan di desa
SW selaku masyarakat mengatakan karena baru mengetahui tentang adanya
bahwa: program tersebut.
“Menurut saya programnya bagus,
Faktor Pendukung
sangat bermanfaat karena masyarakat
tidak siksa lagi. Jadi rumah saya juga Untuk memperoleh gambaran
agak jauh dari Kantor Capil jadi mengenai hal-hal yang menjadi
program ini dibutuhkan oleh masyarakat pendukung implementasi program
karena tanpa adanya program ini layanan Adminduk berbasis
masyarakat harus mengantri lagi di kewenangan desa di Kabupaten
disdukcapil dimana pelayanannya Bantaeng, maka peniliti melakukan
disana sudah dibatasi perharinya. wawancara dengan informan SI selaku
Karena tidak ke Kantor Capil lagi jadi Kepala Seksi Inovasi Pelayanan Dinas
tidak mengeluarkan banyak biaya lagi.” Kependudukan dan Pencatatan Sipil
(Hasil wawancara informan SW, yang mengatakan bahwa: “Untuk
tanggal 20 Mei 2022). jangka panjang, dengan peraturan
Berdasarkan hasil wawancara bupati tentang LABKD, yaitu juknis
dengan informan SW selaku masyarakat pengangkatan dan pemberhentian
dapat diketahui bahwa pelaksanaan Koordukcapil itu merupakan dukungan
program ini mempermudah masyarakat besar bagi kami, itu sudah luar biasa.
dalam mengurus administrasi Selain itu Pendukung utama program ini
kependudukan. Dengan adanya program adalah penggunaan aplikasi silacak
ini masyarakat yang jarak rumahnya kades, yang bisa mengakses aplikasi
jauh dari Kantor Capil bisa menghemat silacak kades adalah Koordukcapil
waktu dan biayanya karena mereka bisa karena terregister berdasarkan NIK.

349
Volume 4, Nomor 2, April 2023
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Dalam aplikasi ini sudah muncul jumlah Faktor Penghambat


penduduk wanita nya berapa, jumlah
Pada penelitian ini faktor
penduduk laki-laki berapa, usia sekolah
pengambat dapat diihat dari berbagai
berapa. Pemerintah desa dapat
kendala ataupun masalah yang
mengakses data-data penduduk dalam
ditemukan dalam proses implementasi
aplikasi Silacak Kades melalui
Program Layanan Adminduk Berbasis
Koordukcapil. Pada aplikasi ini sudah
Kewenangan Desa di Dinas
bisa mengurus kartu keluarga, jadi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Koorduk tidak harus ke capil.” (Hasil
Kabupaten Bantaeng.
wawancara informan SI, tanggal 12 Mei
Untuk mengetahui faktor
2022).
penghambat dalam pelaksanaan
Berdasarkan hasil wawancara
program tersebut maka dilakukan
tersebut dapat diketahui bahwa salah
wawancara dengan informan SI selaku
satu faktor yang mendukung
Kepala Seksi Inovasi Pelayanan yang
pelaksanaan program layanan
mengemukakan bahwa: “Yang menjadi
Adminduk berbasis kewenangan desa
faktor penghambat atau kendala utama
ini adalah dengan adanya peraturan
kami adalah di desa-desa itu tidak
bupati tentang program tersebut, yaitu
semua memiliki jaringan internet yang
juknis pengangkatan dan pemberhentian
bagus, meskipun hanya menggunakan
Koordukcapil. Selain itu pendukung
handphone. Pa’bentengang misalnya,
utama dalam pelaksanaan program ini
desa ini bukan blank spot tetapi sangat
yaitu adanya aplikasi Silacak Kades
sulit untuk diakses oleh Koordukcapil
yang hanya bisa diakses oleh
melalui jaringan, hal ini mungkin
Koordukcapil.
karena desa ini berada di lembah-
Selain aplikasi yang disediakan
lembah. Jadi salah satu kendalanya
oleh Kantor Capil, tersedianya sarana
memang soal jaringan.” (Hasil
dan prasarana oleh kantor desa untuk
wawancara informan SI, tanggal 12 Mei
dapat mengakses aplikasi tersebut juga
2022).
merupakan salah satu faktor pendukung
Berdasarkan hasil wawancara
terlaksananya program layanan
dengan Kepala Seksi Inovasi Pelayanan
Adminduk berbasis kewenangan desa di
dapat diketahui bahwa faktor utama
Kabupaten Bantaeng.
yang menghambat dalam pelaksanaan
program layanan Adminduk berbasis

350
Volume 4, Nomor 2, April 2023
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

kewenangan desa adalah tidak semua geometrik di Kantor Capil Kabupaten


desa yang ada di Kabupaten Bantaeng Bantaeng.
memiliki jaringan internet yang bagus
KESIMPULAN
untuk mengakses Silacak Kades yang
merupakan aplikasi yang digunakan Berdasarkan hasil penelitian dan
Koordukcapil untuk mengirim berkas pembahasan yang diurakan pada bab-
masyarakat yang ingin mengurus bab sebelumnya, maka penulis dapat
administrasi kependudukan. menarik kesimpulan sebagai berikut:
Selain jaringan yang kadang Program, yaitu adanya kesesuaian
bermasalah, faktor lain yang antara program dengan pemanfaat
menghambat pelaksaan program dimana program layanan Adminduk
layanan Adminduk berbasis berbasis kewenangan desa telah
kewenangan desa di Kabupaten memiliki tujuan yang jelas yaitu
Bantaeng adalah masih kurangnya membuat pengurusan administrasi
operator di Kantor Capil. Kemudian kependudukan lebih dekat, cepat dan
pada beberapa desa belum tersedia masyarakat tidak lagi mengeluarkan
sarana dan prasarana berupa printer biaya.
ataupun wifi dari kepala desanya. Hal Organisasi pelaksana dalam
ini membuat Koordinator implementasi program layanan
kependudukan dan pencatatan sipil Adminduk berbasis kewenangan desa
harus ke Kantor Capil lagi setelah adalah Koordinator kependudukan dan
Adminduk yang dikirim melalui pencatatan sipil di setiap desa dan
aplikasi Silacak Kades telah selesai operator aplikasi Silacak Kades di dinas
dibuat di Kantor Capil. kependudukan dan pencatatan sipil.
Kemudian faktor lainnya yang Kemampuan Koordukcapil dalam
menghambat dalam pelaksanaan memberikan pelayanan administrasi
program layanan Adminduk berbasis kependudukan di desa sudah baik
kewenangan desa di Kabupaten karena memberikan respon yang cepat
Bantaeng yaitu kadang masyarakat yang ketika ada masyarakat yang mengurus
ingin mengurus administrasi Adminduk. Kelompok sasaran ataupun
kependudukan di desa datanya target suatu program haruslah jelas agar
bermasalah sehingga harus menunggu tujuan dari program tersebut dapat
beberapa hari untuk memunculkan tercapai. Yang menjadi kelompok
datanya dengan melakukan cek sasaran dari program layanan

351
Volume 4, Nomor 2, April 2023
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Adminduk berbasis kewenangan desa Pendidikan (2nd ed.). Jakarta: PT.


Bumi Aksara.
ini adalah seluruh masyarakat desa yang
Ikramullah. (2021). Implementasi
ada di Kabupaten Bantaeng. Program Pencerahan Qolbu
Jumat Ibadah di Desa Mandalle
Faktor pendukung dalam
Kecamatan Bajeng Barat
penelitian ini adalah adanya keputusan Kabupaten Bantaneng (Skripsi,
Universitas Muhammadiyah
bupati mengenai petunjuk teknis
Makassar, Makassar). Diperoleh
pengangkatan dan pemberhentian dari
https://digilibadmin.unismuh.ac.id
Koordinator kependudukan dan
/upload/13384-Full_Text.pdf
pencatatan sipil. Kemudian aplikasi Presiden Republik Indonesia. (2009).
UU RI No. 25 Tahun 2009
Silacak Kades juga merupakan
Tentang Pelayanan Publik.
pendukung utama dalam pelaksanaan Lembaran Negara RI Tahun 2009.
Sekretariat Negara. Jakarta (Vol.
program layanan Adminduk di tingkat
2003, Issue 1, pp. 20–28).
desa. Kasmad R. (2003). Implementasi
Kebijakan Publik: Transformasi
Sedangkan faktor penghambatnya
Pemikiran. Yogyakarta: Y.A.P.
yaitu kurangnya komunikasi atau Marliani, L. (2018). Definisi
Administrasi dalam Berbagai
sosialisasi yang dilakukan implementor
Sudut Pandang. Jurnal Fakultas
mengenai program layanan Adminduk Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Galuh, 5(4), 17–18.
berbasis kewenangan desa kepada
https://jurnal.unigal.ac.id/index.ph
masyarakat. Hal ini mengakibatkan p/dinamika/article/view/1743/140
7
masih terdapat beberapa masyarakat
Nugroho, R. (2009). Public Policy.
yang belum tahu mengenai program ini. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Selain itu, masih ada beberapa desa
Peraturan Pemerintah RI. (2019).
yang sarana dan prasarananya belum Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 62 Tahun 2019
tersedia.
tentang Strategi Nasional
Percepatan Administrasi
REFERENSI Kependudukan untuk
Pengembangan Statistik Hayati
Angkat, K. M., Abdul, K., & Isnaini. (Issue 004251).
(2017). Analisis Pelayanan Purwanti, T., & Suharyadi, R. (2018).
Administrasi Kependudukan pada Implementasi Kebijakan
Dinas Kependudukan dan Pemerintah Tentang Administrasi
Pencatatan Sipil Kabupaten Dairi. Kependudukan (Studi Kajian
Jurnal Administrasi Publik, 7(15), Tentang Sistem Pelayanan
pp. 33–48. Kependudukan di Kecamatan
Arikunto, S., & Jabar, C. S. A. (2018). Sindang Beliti Ilir Kabupaten
Evalasi Program Pendidikan Rejang Lebong). Jurnal
Pedoman Teoritis Prakts Bagi Penelitian Sosial Dan Politik,
Mahasiswa dan Praktisi 7(1), pp. 59–67.

352
Volume 4, Nomor 2, April 2023
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Ramadhani, N., Normajatun, &


Fibriyanita, F. (2020). Inovasi
Pelayanan Administrasi
Kependudukan di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Banjar (Diploma
Thesis, Universitas Islam
Kalimantan, Banjarmasin).
Diperoleh dari
http://eprints.uniska-
bjm.ac.id/7997/
Rohman, D. F., & Imam, H. M. H.
(2010). Implementasi Kebijakan
Pelayanan Administrasi
Kependudukan Terpadu (Studi
pada Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Malang) Didik
Fatkhur Rohman, Imam Hanafi,
Minto Hadi. Jurnal Administrasi
Publik Universitas Brawijaya
Malang, 1(5), pp. 962–971.
Sarah, A. (2017). Implementasi
Program Pemberdayaan Ekonomi
Perempuan Melalui Pendidikan
Keuangan, (Skripsi, UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta). Diperoleh
dari
https://repository.uinjkt.ac.id/dspa
ce/handle/123456789/36812
Syafri, W. (2012). Studi Tentang
Administrasi Publik (1st ed.).
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tresiana, N., & Duadji, N. (2017).
Kebijakan Publik : Teori dan
Praktek Model-model
Pengelolaan Pembangunan
Daerah. Semarang: Suluh Media.

353
Volume 4, Nomor 2, April 2023

You might also like