You are on page 1of 10

Vol. 7, No.

3 (2020) 257-266

PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Tari Egrang Batok di Sekolah Dasar


Amelinda Suryanda Pratiwi1, Resa Respati2, Rosarina Giyartini3

Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya


1 2 3
Email: amelindasuryanda@student.upi.edu , respati@upi.edu , rosarina@upi.edu
Abstract
In the 2013 curriculum learning dance in elementary schools only had one KI and KD at each grade level. Learning art
given is not learning that requires students to become a dance artist, but to encourage students to know art from the
cognitive, affective, and psychomotor angles that must be mastered. Learning dance in elementary schools is part of
an educational effort to develop the creativity of children, the nation, especially learning dance regional creations.
Creative dance is a form of dance that arises because of the awareness to develop, process, create, and transform from
a traditional game into a dance form. The purpose of this study is to try out the dance material for the creation of the
Egrang shell dance area as a support for learning in elementary schools. The Egrang Batok dance comes from a
traditional game that is used when playing ancient times, the Egrang Batok game, the game of the Egrang Batok is
modified into a dance created by the Egrang Batok Dance. The game is a habit that is used for children to fill spare
time so as not to get bored. The game can be done outdoors or indoors. The game is mostly done outdoors like a
traditional stilts shell. The shell stilts game can increase the strength of the leg muscles, legs, arms and hands so that it
can train the balance and flexibility of the body. In addition to being a traditional game, the shell stilts can also be
modified into a dance, with 4 participants.
Keywords: learning dance in elementary school, dance creation, traditional games, shell dance of the shell.

Abstrak
Pada kurikulum 2013 pembelajaran seni tari di sekolah dasar hanya memiliki satu KI dan KD di setiap jenjang
kelasnya. Pembelajaran seni yang diberikan bukanlah pembelajaran yang menuntut siswa untuk menjadi seorang
seniman tari, tetapi untuk mendorong siswa untuk mengetahui seni dari sudut kognitif, afektif, dan psikomotor
yang harus dikuasai. Pembelajaran seni tari di sekolah dasar merupakan bagian dari upaya pendidikan untuk
mengembangkan kreativitas anak, bangsa, khususnya pembelajaran tari kreasi daerah. Tari kreasi merupakan
bentuk tari yang muncul karena adanya kesadaran untuk mengembangkan, mengolah, menciptakan, dan
mengubah dari sebuah permainan tradisional menjadi bentuk tari. Tujuan penelitian ini yaitu, untuk menguji coba
bahan ajar tari kreasi daerah tari egrang batok sebagai penunjang pembelajaran di sekolah dasar. Tari Egrang Batok
ini berasal dari permainan tradisional yang suka digunakan saat bermain zaman dahulu yaitu permainan Egrang
Batok, permainan Egrang Batok di modifikasi menjadi tari kreasi Tari Egrang Batok. Permainan adalah sebuah
kebiasaan yang digunakan untuk anak mengisi waktu luang agar tidak bosan. Permainan bisa dilakukan di luar
ruangan maupun di dalam ruangan. Permainan yang banyak dilakukan di luar ruangan seperti permainan
tradisional egrang batok. Permainan egrang batok bisa meningkatkan kekuatan otot tungkai, kaki, lengan dan
tangan sehingga dapat melatih keseimbangan serta kelenturan tubuh. Selain menjadi permainan tradisional, egrang
batok juga dapat di modifikasi menjadi sebuah tarian, dengan jumlah peserta 4 orang.

Kata Kunci :pembelajaran seni tari di SD, tari kreasi, permainan tradisional, tari egrang batok.

PENDAHULUAN suasana belajar dan proses pembelajaran


Berdasarkan Undang-undang No. 20 agar peserta didik aktif mengembangkan
Tahun 2003 Pendidikan merupakan usaha potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
sadar dan terencana untuk mewujudkan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 257-266
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
258 1 2
Amelinda Suryanda Pratiwi , Resa Respati , Rosarina Giyartini
3

Tari Egrang Batok di Sekolah Dasar

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta SBdP yang diterapkan di Sekolah Dasar
keterampilan yang diperlukan dirinya, dengan tujuan mengapresiasikannya melalui
masyarakat, bangsa dan negara. Sekolah gerak yang dihasilkan dari pengembangan
sebagai lembaga formal sangat berperan kemampuan dasar dan kreativitas.
penting dalam meningkatkan sumber daya Pelaksanaan pembelajaran seni tari di
manusia melalui peningkatan mutu sekolah dapat dipraktikan melalui program
pendidikan dengan mengadakan pembelajaran pengalaman kreatif dan
pembaharuan dalam model, metode, dan apresiatif. Namun dalam pelaksanaannya di
strategi pembelajaran yang berkualitas dalam sekolah dasar kebanyakan guru mengajarkan
meraih tujuan pembelajaran sesuai dengan seni tari hanya terbatas pada kegiatan di
kurikulum 2013. Pelaksanaan kurikulum 2013 dalam ruangan saja. Dalam pelaksanaannya,
siswa dituntut untuk memiliki tanggung salah satu aktifitas dalam pembelajaran seni
jawab kepada lingkungan, kemampuan tari di Sekolah Dasar adalah aktifitas
interpersonal, antar personal maupun pembelajaran tari kreasi daerah. Aktiftitas
memiliki kemampuan berpikir kritis yang tersebut tercantum dalam Kompetensi Dasar
dapat mengantarkannya dalam situasi yang Pembelajaran Seni Tari Kurikulum 2013 edisi
lebih nyata melalui pembelajaran tematik Revisi 2017 di Kelas IV, yaitu :
dalam setiap pembelajarannya (Kurniasih, Tabel 1
2014). Kurikulum 2013 menjadi salah satu Kompetensi Dasar Pembelajaran Seni
inovasi pembelajaran yang menjadikan Tari Kurikulum 2013 edisi Revisi 2017
pembelajaran berpusat pada siswa (student di Kelas IV
center), sedangkan guru menjadi fasilitator KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
dalam pembelajaran. DASAR
Pendidikan di Indonesia saat ini 3.3 Mengetahui 4.3 Memperagakan
berpedoman pada Kurikulum 2013 dan gerak tari kreasi gerak tari kreasi
berlaku di jenjang pendidikan Sekolah Dasar daerah daerah
adalah Seni Budaya dan Prakarya (SBdP). Pentingnya seni dalam pendidikan,
Salah satu disiplin ilmu dalam mata pelajaran disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa
SBdP adalah pembelajaran seni tari. “Seni adalah segala sesuatu perbuatan
Pembelajaran seni di bagi menjadi manusia yang timbul dari hidup perasaan dan
beberapa sub mata pelajaran, salah satunya bersifat indah, sehingga sangat dibutuhkan
adalah seni tari, pelajaran seni tari dalam bentuk kepribadian yang utuh
merupakan suatu bagian dari mata pelajaran (berkarakter) di kemudian hari. Dalam seni

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 257-266
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2
Rasyida Nurrahmi , Dian Indihadi 259
Analisis Hasil Keterampilan Menulis Teks Deskripsi Siswa Melalui Tayangan Video

tari usaha-usaha mematangkan kepribadian bakunya adalah gerak dan ritme. Gerak-gerak
dilakukan dengan cara membantu dalam tari harus diungkapkan secara ritmis,
penyesuaian rasa emosionalnya, membantu sehingga memunculkan karakteristik tertentu
menghilangkan perasaan terikat, membantu sesuai dengan kualitas ritme yang
menerkan kekecewaan, memberikan dimunculkan.
kepercayaan serta mendorong anak agar Dapat dirumuskan yaitu, tari adalah
lebih positif. ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan
PEMBAHASAN melalui gerak ritmis yang indah dalam ruang.
A. Pengertian Seni Tari Selain itu didapati pula unsur-unsurnya:
Seni tari merupakan bagian dari seni yang tubuh, gerak, irama, ekspresi, dan ruang.
merupakan dari kebudayaan manusia. Unsur- Unsur-unsur tari sebagai berikut:
unsur seni tari adalah gerak tubuh sebagai 1. Tubuh adalah alat yang paling primer

media mengungkapkan perasaan bahagia, untuk tari, karena padanya telah dapat

sedih, gembira, marah, dan lain sebagainya. dipastikan bagian mana yang mampu

Adapun pengertian seni tari yang melakukan gerakan tertentu.

dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut: Tubuh untuk keperluan tari:
a) Bagian luar, terdiri dari : kaki,
a) Menurut Pangeran Soeyodiningrat badan, lengan, dan kepala.
Tari adalah gerak seluruh tubuh, - Badan terdiri dari : bahu,

disertai bunyian (gamelan) diatur dada, punggung, perut,

menurut irama lagunya (gending), dan pinggul.

ekspresi muka (dan geraknya) - Kaki terdiri dari : paha,

diserasikan dengan isi dari makna lutut, betis, kaki, telapak

tarinya. kaki.

b) Menurut Corrie Hartong - Tangan terdiri dari : lengan

Tari adalah gerak ritmis dari tubuh atas, lengan bawah, sikut,

sebagai media di dalam ruang. tangan (telapak tangan,

c) Menurut Drs. Soedarsono jari-jari tangan).

Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang - Kepala terdiri dari : leher,

diwujudkan dalam bentuk gerak ritmis yang kepala (termasuk mata).

indah. b) Bagian dalam adalah : hati,


paru-paru, otot, tulang, dan
Sekarningsih (2006) menyimpulkan bahwa persendian.
tari merupakan media komunikasi rasa yang
didasari oleh gerak ekspresif dengan substasi 2. Ruang

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 257-266
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
260 1 2
Amelinda Suryanda Pratiwi , Resa Respati , Rosarina Giyartini
3

Tari Egrang Batok di Sekolah Dasar

Ruang di bagi menjadi dua bagian : 1) Tari sebagai sarana Upacara Ritual
a) Arah terdiri dari : kiri, kanan, Tari upacara memiliki peranan penting
muka, belakang, diagonal dalam kegiatan adat, khususnya kegiatan
(menyudut) dan melingkar. yang berkaitan dengan daur hidup seperti
b) Tahapan terdiri dari : rendah kelahiran, kedewasaan, dan kematian. Tari
(bawah), sedang (tengah), dan juga digunakan untuk mempengaruhi alam
atas. lingkungan, hal ini menyangkut sistem
3. Gerak kepercayaan masyarakat. sebagai pranata
Manusia bergerak, karena mempunyai social, upacara tradisional penuh dengan
kekuata. Kekuatan bergerak manusia ada simbol-simbol yang merupakan alat
yang disadari atau diatur, ada pula gerak komunikasi manusia sekaligus sebagai
yang tanpa disadari atau diatur menurut penghubung dunia nyata dengan dunia
waktu pergantiannya. Yang diatur tiap gerak gaib. Simbol-simbol terbentuj didasarkan
dengan waktu pergantiannya disebut gerak pada nilai-nilai etis dan pandangan hidup
ritmis. Untuk gerakpun yang nanti ajan yang berlaku di masyarakat.
diuraikan tersendiri, hanyalah sebagai Penyelenggaraan upacara tradisional
persiapan saja, yang antara lain : merupakan sarana sosialisasi, terutama
a. Mengubah gerak keseharian menjadi bagi generasi muda dalam
bentuk-bentuk tari. mempersiapkan kedewasaannya.
b. Merespon bunyi atau musik dengan 2) Tari sebagai hiburan pribadi
gerak secara improvisasi. Seni tari sebagai sarana hiburan disajikan
c. Melatih gerak dari bagian-bagian untuk kepentingan menghibur
tubuh secara ritmis. masyarakat. Dalam hal ini seni tari
d. Mengungkapkan dengan sikap dan digunakan dalam rangka memeriahkan
gerak dari kata kalimat. suasana pesta hari perkawinan, khitanan,
R.M Soedarsono (dalam Sekarningsih, syukuran, peringatan hari-hari besar,
2006) menjelaskan fungsi seni nasional, dan peresmian-peresmian
pertunjukkan (seni tari) dalam kehidupan gedung. Seni tari dalam acara-acara
manusia secara garis besar yang tersebut sebagai ungkapan rasa syukur
dikelompokkan menjadi 3, yaitu : (1) yang diharakan akan memberikan hiburan
sebagai sarana upacara ritual; (2) sebagai bagi orang lain.
hiburan pribadi; dan (3) sebagai tontonan. 3) Fungsi tari sebagai tontonan
Dapat di uraikan di bawah ini:

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 257-266
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2
Rasyida Nurrahmi , Dian Indihadi 261
Analisis Hasil Keterampilan Menulis Teks Deskripsi Siswa Melalui Tayangan Video

Tari pertunjukkan atau tontonan atau wahana belajar, yaitu mempersiapkan


pelaksanaannya disajikan khusus untuk peserta didik menjadi manusia yang
dinikmati. Tari yang berfungsi sebagai paripurna memiliki sikap mental yang
petunjukan ini dapat diamati pada seimbang antara fisik dan psikhisnya serta
pertunjukan tari untuk kemasan mengarahkan peserta didik dengan tidak
pariwisata, untuk penyambutan tamu- sadar diakrabkan dengan komponen seni:
tamu penting atau tamu pejabat, dan musik, rupa, gerak, maupun sastra.
untuk festival seni. Terdapat beberapa Menari adalah dorongan jiwa manusia
sajian tari tradisional yang telah dapat sejak anak-anak untuk mengekspresikan diri
digolongkan sebagai tari pertunjukkan. Hal ketika mendengar atau merasakan getaran
ini karena koreografinya telah digarap suatu irama di dalam dirinya. Menurut
sedemikian rupa sehingga dapat Masunah, 2003:246, rasa seni dan sikap
memenuhi kriteria pertunjukkan. kreatif ditanamkan, hal ini akan memotivasi
Soedarsono (1972) menyatakan bahwa mereka untuk menghargai kesenian.
berdasarkan kadar artistiknya tampilan Menurut Heny (2006, hlm. 1)
tari pertunjukkan dibagi menjadi dua yaitu mengemukakan bahwa seni tari adalah seni
a) tari pertunjukkan yang memiliki kadar karya yang diungkapkan lewat gerakan
artistic tinggi, dan b) tari pertunjukkan anggota tubuh yang telah mengalami
yang berkadar artistic mudah atau pengolahan. Gerak seni tari dengan gerak
umumnya disebut pertunjukkan popular. kegiatan sehari-hari tidak bisa disamakan
Menurut Wijaya, (1998:25), Konsep karena gerak seni tari merupakan gerak yang
tari populer, adalah karya tari yang tidak melalui tahap stimulasi dan distrosi.
terikat oleh sebuah aturan yang baku dan Seni tari dalam dunia pendidikan
kaku. Misal saja seorang senimab Batak khususnya pendidikan Sekolah Dasar bersifat
yang melahirkan sebuah karya tari, tidak edukatif dan mempunyai dampak positif yang
harus terpaku dengan aturan-aturan yang kuat. Seni tari di Sekolah Dasar tidak menutut
berlaku dalam tarian Batak. Ia bebas Peserta Didik untuk menjadi penari
mengembara, sesuai bentuk apa yang profesional tetapi mendapatkan pengalaman
ingin diminati oleh koreografer tersebut tersendiri dalam menari.
akan tetapi dasar pijakannya harus jelas, Dengan belajar tari, peserta didik akan
dari mana dia berangkat. terbiasa menggerakkan tubuhnya dengan
Tari seperti halnya seni lainnya dalam enak dan indah. Begitu pula dalam proses
pendidikan, memiliki peran sebagai media pembelajaran tari yang bertahap dan

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 257-266
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
262 1 2
Amelinda Suryanda Pratiwi , Resa Respati , Rosarina Giyartini
3

Tari Egrang Batok di Sekolah Dasar

berkesinambungan, secara tidak langsung mendengar atau merasakan getaran suatu


mengarahkan peserta didik untuk irama di dalam dirinya.
menghargai keberhasilan. Selama C) Tari Kreasi
pembelajaran tari berlangsung, proses Seni tari di bagi menjadi beberapa tarian,
bersosialisasi diantara sesama peserta didik salah satunya yaitu tari kreasi. Menurut
akan terjalin dengan mudah, cair dan Purwaningsih dan Ninik Hartini (2004, hlm.
menyenangkan. Belajar tari, bukan hanya 47) tari kreasi merupakan bentuk tari yang
belajar semata. Akan tetapi, belajar tari timbul karena adanya kesadaran untuk
terutama tari klasik adalah belajar gerak yang mengolah, mencipta ataupun mengubah
terkendali. tarian yang menjadi dasarnya. Contohnya
B) Pendidikan Seni Tari seperti tari egrang batok, tari oray-orayan,
Pendidikan seni tari pada hakekatnya tari pecle, dll. Sementara itu, menurut
memiliki peran yang sangat strategis dalam Rosarina Giyartini (2007, hlm 49)
upaya untuk turut mewujudkan manusia pembelajaran tari kreasi yaitu pembelajaran
yang memiliki kepekaan terhadap multi seni tari di Sekolah Dasar yang
keindahan, yaitu, berperasaan indah, berfikir mengedepankan kreativitas anak sehingga
indah, bertutur indah, bertindak dan anak mampu menggagas, mencipta dan
berperilaku indah. Pada hakikatnya menyajikan karya tarinya sesuai dengan
pendidikan seni berada pada wilayah rasa, tingkat perkembangannya.
karsa dan karya yang memiliki peran yang Atang Supriatna dan Rama Negara (2010,
sama dalam pembentukan generasi penerus hlm. 40) tari kreasi adalah tarian yang
menjadi manusia yang memiliki gerakannya merupakan perkembangan dari
kebermaknaan hidup. Pendidikan seni gerak tradisional. Pola-pola tarian tradisional
bertujuan memberikan pemahaman dan dikembangkan menjadi bentuk tari kreasi.
penghayatan estetis-artistik terhadap budaya Soedarsono (2012, hlm 78) tari kreasi adalah
lokal dan global serta kemampuan inovatif suatu bentuk garapan/karya tari setelah
dan kreatif dalam berkarya seni. bentuk-bentuk tari tradisi hidup berkembang
Dalam bidang pendidikan, tari bukan cukup lama di masyarakat. sedangkan
mengajarkan teknis gerak semata. Ada hal menurut Sri Setyowati (2007, hlm 9) tari
lain di balik gerak, yaitu penanaman perilaku kreasi ciri ciptaan seseorang dengan teknik
peserta didik pada keindahan. Menari adalah estetis pilihannya sendiri, tidak terkait pada
dorongan jiwa manusia sejak anak-anak pembakuan estetis tertentu, meskipun tidak
untuk mengekspresikan diri ketika meninggalkan ciri khas estetis daerah.

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 257-266
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2
Rasyida Nurrahmi , Dian Indihadi 263
Analisis Hasil Keterampilan Menulis Teks Deskripsi Siswa Melalui Tayangan Video

Menurut Sri Rejeki Merdekawaty (2010, hlm Bentuk karya tari perlu ditentukan
18) tari kreasi merupakan tari ciptaan baru sebelum melakukan gerakan. Hal ini
yang berpola pada tari tradisional, tari kreasi karena bentuk tari akan
baru berkembang karena pengaruh luar mempengaruhi hasil dari gerak yang
dengan musik dan lagu modern yang dicari. Eksplorasi bentuk tari tunggal
terdapat melalui TV dan elektronik lainnya akan berbeda dengan eksplorasi
yang berkembang saat ini. Tari kreasi adalah bentuk tari berpasangan atau bentuk
jenis-jenis tari yang koreografinya masih tari kelompok.
bertolah dari tari tradisional atau 3) Jenis-jenis Tari Kreasi
pengembangan dari pola-pola tari yang Menurut Handoko (2014) jenis-jenis
sudah ada terbentuknya tari kreasi karena tari kreasi dibedakan menjadi 2 jenis
dipengaruhi oleh gaya dari daerah/negara yaitu sebagai berikut:
lain maupun hasil kreativitas penciptanya a) Tari kreasi berpolakan tradisi
(Hadi,2007,hlm. 127). yaitu tari kreasi yang garapannya
Dari beberapa uraian yang dipaparkan di dilandasi oleh kaidah-kaidah tari
atas, tari kreasi adalah tari yang muncul tradisi, baik dalam koreografi,
karena adanya gerakan yang berasal dari musik/karawitan, rias dan
lingkungan siswa baik tradisi maupun bukan busana, maupun tata teknik
tradisi sesuai dengan tingkat perkembangan pentasnya.
siswa. b) Tari kreasi baru tidak berpolakan
Ciri-ciri Tari Kreasi tradisi (non tradisi), merupakan
Adapun ciri-ciri tari kreasi menurut tari yang garapannya melepaskan
Subekti, dkk (2008, hlm. 134) sebagai berikut: diri dari pola-pola tradisi, tidak
1) Tema tari berarti sama sekali tidak
Tema tari sangat penting ditentukan menggunakan unsur-unsur tari
terlebih dahulu sebelum melakukan tradisi mungkin saja
eksplorasi gerak. Hal ini dikarenakan menggunakannya tergantung
tema merupakan sumber atau hal pada konsep gagasan
yang melatar belakangi penciptaan penggarapannya.
karya tari. Segala sesuatu yang ada Sedangkan berdasarkan koreografi, jenis
dalam karya tari disesuaikan dengan tari terbagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut
tema tarinya, termasuk gerakannya. (Mulyani, N, 2016, hlm. 65).
2) Bentuk karya tari

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 257-266
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
264 1 2
Amelinda Suryanda Pratiwi , Resa Respati , Rosarina Giyartini
3

Tari Egrang Batok di Sekolah Dasar

1) Tari tunggal, yaitu jenis tari yang banyak berkutat dikonseptual yang menyita
dipentaskan atau dibawakan oleh waktu belajar.
seorang penari saja. Contohnya, tari E) Tari Kreasi Egrang Batok
anjasmara, tari gatotkaca, tari kijang, Menurut Wahyuningsih, (dalam Nova
tari burung dan lainnya. Helvana, 2020) bahwa permainan tradisional
2) Tari berpasangan, yaitu tarian yang atau biasa yang disebut dengan permainan
dipentaskan atau dibawakan secara rakyat, yaitu permainan yang dilakukan
berpasangan yang satu sama lainnya masyarakat secara turun-temurun dan
saling merespon. Tari berpasangan merupakan hasil dari penggalian budaya lokal
sering dihubungkan dengan tari yang didalamnya banyak terkandung nilai-
pergaulan dari tari perang. nilai pendidikan dan nilai budaya, serta dapat
Contohnya, tari ketuk tilu, tari kupu- menyenangkan hati yang memainkannya.
kupu, tari merak dan lainnya. Menurut Nova Helvana, (2020). Bahwa
3) Tari kelompok adalah tarian yang permainan tradisional adalah permainan
dilakukan oleh sejumlah orang penari yang sudah ada sejak dulu yang mengandung
yang terdiri dari tiga orang penari, nilai-nilai budaya sehingga permainan
empat orang penari, bahkan bisa tradisional tepat digunakan untuk
lebih, dalam hal ini tergantuk pada penumbuhan karakter anak Sekolah Dasar
kebutuhan tarian tersebut. (SD).
D) Tari Kreasi dalam Kurikulum 2013 Menurut Achroni (Siahaan 2012, hlm. 4)
Dalam kurikulum 2013 kompetensi yang Egrang merupakan salah satu permainan
dimunculkan hampir sama dengan tradisional yang sangat populer, permainan
kurikulum-kurikulum sebelumnya, hanya saja ini dikenal di berbagai daerah. Permainan
dipilaj menjadi sikap dalam berkegiatan, egrang batok dimofikasi menjadi sebuah
pengetahuan dalam mengapresiasi dan tarian, nilai yang terkandung dalam
kegiatan berkarya. Kurikulum 2013 memuat permainan ini adalah kerja keras, keuletan,
banyak penilaian proses yang bersifat kognitif dan sportivitas.
dan konseptual. Hal ini terlihat dari penilaian Jadi permainan tradisional bisa
yang terbagi atas penilaian pengetahuan dimodifikasi menjadi sebuah tarian dimana
(penilaian yang bersifat kognitif) dan fungsinya agar bisa melestarikan permainan
keterampilan (praktek, proyek, produk dan tradisional yang menyenangkan dan tidak
portofolio) sehingga siswa lebih banyak hilang dari nilai budaya.
mengekplorasi materi menuju tanpa harus

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 257-266
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2
Rasyida Nurrahmi , Dian Indihadi 265
Analisis Hasil Keterampilan Menulis Teks Deskripsi Siswa Melalui Tayangan Video

SIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa egrang batok


Seni tari merupakan bagian dari seni yang adalah sebuah permainan tradisional bisa di
merupakan dari kebudayaan manusia. Unsur- modifikasi menjadi sebuah tarian yang
unsue seni tari adalah gerak tubuh sebagai menyenangkan dan tidak hilang dari nilai
media mengungkapkan perasaan bahagia, budaya.
sedih, gembira, marah, dan lain sebagainya. DAFTAR PUSTAKA
Tari seperti halnya seni lainnya dalam Achroni (Siahaan 2012, hlm. 4). Egrang Batok
pendidikan, memiliki peran sebagai media Untuk Melatih Keterampilan Motorik
Kasar Siwa Tunanetra. (online)
atau wahana belajar, yaitu mempersiapkan
https://ejournal.upi.edu/index.php/jass
peserta didik menjadi manusia yang i/article/viewFile/9691/5980
paripurna memiliki sikap mental yang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
seimbang antara fisik dan psikhisnya serta (2003). Undang-UndangSistem
Pendidikan Nasional No. 20. Jakarta:
mengarahkan peserta didik dengan tidak
Depdikbud.
sadar diakrabkan dengan komponen seni:
Depdiknas. (2004). Kurikulum SD. Jakarta:
musik, rupa, gerak, maupun sastra. Jadi, seni Departemen Pendidikan Nasional.
tari dalam dunia penidikan sangat penting Giyartini, R. (2007). Tari Kreatif : Konsep
khsusunya pendidikan Sekolah Dasar bersifat Pembelajaran di Sekolah Dasar (Dari
Anak, Oleh Anak dan Untuk Anak).
edukatif dan mempunyai dampak positif.
(Tesis). Sekolah Pascasarjana,
Seni tari di Sekolah Dasar tidak menuntut Universitas Pendidikan Indonesia,
Peserta Didik untuk menjadi penari Bandung.
profesional tetapi mendapatkan pengalaman Hadi, Y Sumandiyo. (2007). Sosiologi Tari.
Pustaka.
tersendiri dalam maenari. Dengan belajar
Handoko. (2011). Macam-macam tari kreasi.
tari, peserta didik akan terbiasa
[online] tersedia: http://macam-
menggerakkan tubuhnya dengan enak dan macam-tarian-
indah. Begitu pula dalam proses daerah.blogspot.co.id/2014/03/penger
pembelajaran tari yang bertahap dan tian-tari-kreasi-dan-macamnya.

berkesinambungan, secara tidak langsung Heny, (dalam Irawati, 2006). KAWIT Teknik
Gerak dan Tari Dasar Sunda. Pusbitari
mengarahkan peserta didik untuk
Press. Bandung
menghargai keberhasilan. Selama
KEMENDIKBUD. (2016). Silabus Mata
pembelajaran tari berlangsung, proses Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya
bersosaialisasi diantara sesama peserta didik Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI). Jakarta: KEMENDIKBUD.
akan terjalin dengan mudah, cair dan
Kurniasih,Sani.2014”Strategi – Strategi
menyenangkan.
Pembelajaran” Alfabeta:Bandung:64

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 257-266
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
266 1 2
Amelinda Suryanda Pratiwi , Resa Respati , Rosarina Giyartini
3

Tari Egrang Batok di Sekolah Dasar

Masunah Juju, M. Hum, 2003. “Tari Soedarsono (2012, hlm 78). (dalam
Pendidikan: Metodologi Pengajaran Agustina,T).PENINGKATAN
Tari di Sekolah”, dalam Seni dan KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI TARI
Pendidikan Seni. Bandung: Pusat KREASI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK
Penelitian dan Pengembangan (P4ST) KARTIKA X-6 PUSLATPUR MARTAPURA
UPI. OKU TIMUR.
Merdekawaty, Sri Rejeki. 2010. Tari Kreasi Soedarsono, R.M (dalam Sekarningsih, 2006).
Baru Nusantara. Bogor: Horizon. Pendidikan Tari dan Drama. Bandung.
Mulyani, N. (2016). Pendidikan Seni Tari Anak UPI PRESS
Usia Dini. Gava Media. Wahyuningsih, S. (2009). Permainan
Nova Helmava, (2020). Permianan Tradisional Tradisional Untuk Usia 4-5 Tahun.
untuk Menumbuhkan Karakter Anak. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Vol. 7, No. 2 (2020) 253-260. Wijaya, Putu. 1998. Fenomena Kontemporer.
PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH Jurnal Seni IsI: Vol IV. ISI Yogyakarta.
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Purwatiningsih, Harini Ninik. (2004).
Pendidikan Seni Tari-Drama di TK-SD.
Malang: Universitas Negeri Malang
(UM Press).
Regina, (2017). Pengertian Seni Tari Menurut
Para Ahli. [Forum Online].
https://ilmuseni.com/seni-
pertunjukan/seni-tari/pengertian-seni-
tari#:~:text=Menurut%20beliau%2C%2
0seni%20tari%20adalah%20ekspresi%2
0gerak%20ritmis%20dari%20keadaan,s
erta%20dari%20penciptaan%20bentuk
%2Dbentuk.
Sekarningsih, Frahma – Agus Supriatna.
(2006). Pendidikan Seni Tari dan
Drama. Bandung. UPI PRESS
Setyowati, S. (2007). Pendidikan Seni Tari dan
Koreografi Untuk Anak TK.
Subekti, A. dkk. (2008). Seni Budaya dan
Keterampilan.
Supriatna, A., & Sastra Negara, R. (2010).
Pendidikan Seni Tari untuk
SMP/MTs. Jakarta: Kementerian
Pendidikan Nasional dari penerbit CV,
Ricardo.

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 257-266
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved

You might also like