Professional Documents
Culture Documents
3 (2020) 257-266
Abstrak
Pada kurikulum 2013 pembelajaran seni tari di sekolah dasar hanya memiliki satu KI dan KD di setiap jenjang
kelasnya. Pembelajaran seni yang diberikan bukanlah pembelajaran yang menuntut siswa untuk menjadi seorang
seniman tari, tetapi untuk mendorong siswa untuk mengetahui seni dari sudut kognitif, afektif, dan psikomotor
yang harus dikuasai. Pembelajaran seni tari di sekolah dasar merupakan bagian dari upaya pendidikan untuk
mengembangkan kreativitas anak, bangsa, khususnya pembelajaran tari kreasi daerah. Tari kreasi merupakan
bentuk tari yang muncul karena adanya kesadaran untuk mengembangkan, mengolah, menciptakan, dan
mengubah dari sebuah permainan tradisional menjadi bentuk tari. Tujuan penelitian ini yaitu, untuk menguji coba
bahan ajar tari kreasi daerah tari egrang batok sebagai penunjang pembelajaran di sekolah dasar. Tari Egrang Batok
ini berasal dari permainan tradisional yang suka digunakan saat bermain zaman dahulu yaitu permainan Egrang
Batok, permainan Egrang Batok di modifikasi menjadi tari kreasi Tari Egrang Batok. Permainan adalah sebuah
kebiasaan yang digunakan untuk anak mengisi waktu luang agar tidak bosan. Permainan bisa dilakukan di luar
ruangan maupun di dalam ruangan. Permainan yang banyak dilakukan di luar ruangan seperti permainan
tradisional egrang batok. Permainan egrang batok bisa meningkatkan kekuatan otot tungkai, kaki, lengan dan
tangan sehingga dapat melatih keseimbangan serta kelenturan tubuh. Selain menjadi permainan tradisional, egrang
batok juga dapat di modifikasi menjadi sebuah tarian, dengan jumlah peserta 4 orang.
Kata Kunci :pembelajaran seni tari di SD, tari kreasi, permainan tradisional, tari egrang batok.
@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 257-266
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
258 1 2
Amelinda Suryanda Pratiwi , Resa Respati , Rosarina Giyartini
3
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta SBdP yang diterapkan di Sekolah Dasar
keterampilan yang diperlukan dirinya, dengan tujuan mengapresiasikannya melalui
masyarakat, bangsa dan negara. Sekolah gerak yang dihasilkan dari pengembangan
sebagai lembaga formal sangat berperan kemampuan dasar dan kreativitas.
penting dalam meningkatkan sumber daya Pelaksanaan pembelajaran seni tari di
manusia melalui peningkatan mutu sekolah dapat dipraktikan melalui program
pendidikan dengan mengadakan pembelajaran pengalaman kreatif dan
pembaharuan dalam model, metode, dan apresiatif. Namun dalam pelaksanaannya di
strategi pembelajaran yang berkualitas dalam sekolah dasar kebanyakan guru mengajarkan
meraih tujuan pembelajaran sesuai dengan seni tari hanya terbatas pada kegiatan di
kurikulum 2013. Pelaksanaan kurikulum 2013 dalam ruangan saja. Dalam pelaksanaannya,
siswa dituntut untuk memiliki tanggung salah satu aktifitas dalam pembelajaran seni
jawab kepada lingkungan, kemampuan tari di Sekolah Dasar adalah aktifitas
interpersonal, antar personal maupun pembelajaran tari kreasi daerah. Aktiftitas
memiliki kemampuan berpikir kritis yang tersebut tercantum dalam Kompetensi Dasar
dapat mengantarkannya dalam situasi yang Pembelajaran Seni Tari Kurikulum 2013 edisi
lebih nyata melalui pembelajaran tematik Revisi 2017 di Kelas IV, yaitu :
dalam setiap pembelajarannya (Kurniasih, Tabel 1
2014). Kurikulum 2013 menjadi salah satu Kompetensi Dasar Pembelajaran Seni
inovasi pembelajaran yang menjadikan Tari Kurikulum 2013 edisi Revisi 2017
pembelajaran berpusat pada siswa (student di Kelas IV
center), sedangkan guru menjadi fasilitator KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
dalam pembelajaran. DASAR
Pendidikan di Indonesia saat ini 3.3 Mengetahui 4.3 Memperagakan
berpedoman pada Kurikulum 2013 dan gerak tari kreasi gerak tari kreasi
berlaku di jenjang pendidikan Sekolah Dasar daerah daerah
adalah Seni Budaya dan Prakarya (SBdP). Pentingnya seni dalam pendidikan,
Salah satu disiplin ilmu dalam mata pelajaran disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa
SBdP adalah pembelajaran seni tari. “Seni adalah segala sesuatu perbuatan
Pembelajaran seni di bagi menjadi manusia yang timbul dari hidup perasaan dan
beberapa sub mata pelajaran, salah satunya bersifat indah, sehingga sangat dibutuhkan
adalah seni tari, pelajaran seni tari dalam bentuk kepribadian yang utuh
merupakan suatu bagian dari mata pelajaran (berkarakter) di kemudian hari. Dalam seni
@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 257-266
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2
Rasyida Nurrahmi , Dian Indihadi 259
Analisis Hasil Keterampilan Menulis Teks Deskripsi Siswa Melalui Tayangan Video
tari usaha-usaha mematangkan kepribadian bakunya adalah gerak dan ritme. Gerak-gerak
dilakukan dengan cara membantu dalam tari harus diungkapkan secara ritmis,
penyesuaian rasa emosionalnya, membantu sehingga memunculkan karakteristik tertentu
menghilangkan perasaan terikat, membantu sesuai dengan kualitas ritme yang
menerkan kekecewaan, memberikan dimunculkan.
kepercayaan serta mendorong anak agar Dapat dirumuskan yaitu, tari adalah
lebih positif. ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan
PEMBAHASAN melalui gerak ritmis yang indah dalam ruang.
A. Pengertian Seni Tari Selain itu didapati pula unsur-unsurnya:
Seni tari merupakan bagian dari seni yang tubuh, gerak, irama, ekspresi, dan ruang.
merupakan dari kebudayaan manusia. Unsur- Unsur-unsur tari sebagai berikut:
unsur seni tari adalah gerak tubuh sebagai 1. Tubuh adalah alat yang paling primer
media mengungkapkan perasaan bahagia, untuk tari, karena padanya telah dapat
sedih, gembira, marah, dan lain sebagainya. dipastikan bagian mana yang mampu
dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut: Tubuh untuk keperluan tari:
a) Bagian luar, terdiri dari : kaki,
a) Menurut Pangeran Soeyodiningrat badan, lengan, dan kepala.
Tari adalah gerak seluruh tubuh, - Badan terdiri dari : bahu,
tarinya. kaki.
Tari adalah gerak ritmis dari tubuh atas, lengan bawah, sikut,
Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang - Kepala terdiri dari : leher,
@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 257-266
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
260 1 2
Amelinda Suryanda Pratiwi , Resa Respati , Rosarina Giyartini
3
Ruang di bagi menjadi dua bagian : 1) Tari sebagai sarana Upacara Ritual
a) Arah terdiri dari : kiri, kanan, Tari upacara memiliki peranan penting
muka, belakang, diagonal dalam kegiatan adat, khususnya kegiatan
(menyudut) dan melingkar. yang berkaitan dengan daur hidup seperti
b) Tahapan terdiri dari : rendah kelahiran, kedewasaan, dan kematian. Tari
(bawah), sedang (tengah), dan juga digunakan untuk mempengaruhi alam
atas. lingkungan, hal ini menyangkut sistem
3. Gerak kepercayaan masyarakat. sebagai pranata
Manusia bergerak, karena mempunyai social, upacara tradisional penuh dengan
kekuata. Kekuatan bergerak manusia ada simbol-simbol yang merupakan alat
yang disadari atau diatur, ada pula gerak komunikasi manusia sekaligus sebagai
yang tanpa disadari atau diatur menurut penghubung dunia nyata dengan dunia
waktu pergantiannya. Yang diatur tiap gerak gaib. Simbol-simbol terbentuj didasarkan
dengan waktu pergantiannya disebut gerak pada nilai-nilai etis dan pandangan hidup
ritmis. Untuk gerakpun yang nanti ajan yang berlaku di masyarakat.
diuraikan tersendiri, hanyalah sebagai Penyelenggaraan upacara tradisional
persiapan saja, yang antara lain : merupakan sarana sosialisasi, terutama
a. Mengubah gerak keseharian menjadi bagi generasi muda dalam
bentuk-bentuk tari. mempersiapkan kedewasaannya.
b. Merespon bunyi atau musik dengan 2) Tari sebagai hiburan pribadi
gerak secara improvisasi. Seni tari sebagai sarana hiburan disajikan
c. Melatih gerak dari bagian-bagian untuk kepentingan menghibur
tubuh secara ritmis. masyarakat. Dalam hal ini seni tari
d. Mengungkapkan dengan sikap dan digunakan dalam rangka memeriahkan
gerak dari kata kalimat. suasana pesta hari perkawinan, khitanan,
R.M Soedarsono (dalam Sekarningsih, syukuran, peringatan hari-hari besar,
2006) menjelaskan fungsi seni nasional, dan peresmian-peresmian
pertunjukkan (seni tari) dalam kehidupan gedung. Seni tari dalam acara-acara
manusia secara garis besar yang tersebut sebagai ungkapan rasa syukur
dikelompokkan menjadi 3, yaitu : (1) yang diharakan akan memberikan hiburan
sebagai sarana upacara ritual; (2) sebagai bagi orang lain.
hiburan pribadi; dan (3) sebagai tontonan. 3) Fungsi tari sebagai tontonan
Dapat di uraikan di bawah ini:
@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 257-266
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2
Rasyida Nurrahmi , Dian Indihadi 261
Analisis Hasil Keterampilan Menulis Teks Deskripsi Siswa Melalui Tayangan Video
@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 257-266
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
262 1 2
Amelinda Suryanda Pratiwi , Resa Respati , Rosarina Giyartini
3
@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 257-266
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2
Rasyida Nurrahmi , Dian Indihadi 263
Analisis Hasil Keterampilan Menulis Teks Deskripsi Siswa Melalui Tayangan Video
Menurut Sri Rejeki Merdekawaty (2010, hlm Bentuk karya tari perlu ditentukan
18) tari kreasi merupakan tari ciptaan baru sebelum melakukan gerakan. Hal ini
yang berpola pada tari tradisional, tari kreasi karena bentuk tari akan
baru berkembang karena pengaruh luar mempengaruhi hasil dari gerak yang
dengan musik dan lagu modern yang dicari. Eksplorasi bentuk tari tunggal
terdapat melalui TV dan elektronik lainnya akan berbeda dengan eksplorasi
yang berkembang saat ini. Tari kreasi adalah bentuk tari berpasangan atau bentuk
jenis-jenis tari yang koreografinya masih tari kelompok.
bertolah dari tari tradisional atau 3) Jenis-jenis Tari Kreasi
pengembangan dari pola-pola tari yang Menurut Handoko (2014) jenis-jenis
sudah ada terbentuknya tari kreasi karena tari kreasi dibedakan menjadi 2 jenis
dipengaruhi oleh gaya dari daerah/negara yaitu sebagai berikut:
lain maupun hasil kreativitas penciptanya a) Tari kreasi berpolakan tradisi
(Hadi,2007,hlm. 127). yaitu tari kreasi yang garapannya
Dari beberapa uraian yang dipaparkan di dilandasi oleh kaidah-kaidah tari
atas, tari kreasi adalah tari yang muncul tradisi, baik dalam koreografi,
karena adanya gerakan yang berasal dari musik/karawitan, rias dan
lingkungan siswa baik tradisi maupun bukan busana, maupun tata teknik
tradisi sesuai dengan tingkat perkembangan pentasnya.
siswa. b) Tari kreasi baru tidak berpolakan
Ciri-ciri Tari Kreasi tradisi (non tradisi), merupakan
Adapun ciri-ciri tari kreasi menurut tari yang garapannya melepaskan
Subekti, dkk (2008, hlm. 134) sebagai berikut: diri dari pola-pola tradisi, tidak
1) Tema tari berarti sama sekali tidak
Tema tari sangat penting ditentukan menggunakan unsur-unsur tari
terlebih dahulu sebelum melakukan tradisi mungkin saja
eksplorasi gerak. Hal ini dikarenakan menggunakannya tergantung
tema merupakan sumber atau hal pada konsep gagasan
yang melatar belakangi penciptaan penggarapannya.
karya tari. Segala sesuatu yang ada Sedangkan berdasarkan koreografi, jenis
dalam karya tari disesuaikan dengan tari terbagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut
tema tarinya, termasuk gerakannya. (Mulyani, N, 2016, hlm. 65).
2) Bentuk karya tari
@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 257-266
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
264 1 2
Amelinda Suryanda Pratiwi , Resa Respati , Rosarina Giyartini
3
1) Tari tunggal, yaitu jenis tari yang banyak berkutat dikonseptual yang menyita
dipentaskan atau dibawakan oleh waktu belajar.
seorang penari saja. Contohnya, tari E) Tari Kreasi Egrang Batok
anjasmara, tari gatotkaca, tari kijang, Menurut Wahyuningsih, (dalam Nova
tari burung dan lainnya. Helvana, 2020) bahwa permainan tradisional
2) Tari berpasangan, yaitu tarian yang atau biasa yang disebut dengan permainan
dipentaskan atau dibawakan secara rakyat, yaitu permainan yang dilakukan
berpasangan yang satu sama lainnya masyarakat secara turun-temurun dan
saling merespon. Tari berpasangan merupakan hasil dari penggalian budaya lokal
sering dihubungkan dengan tari yang didalamnya banyak terkandung nilai-
pergaulan dari tari perang. nilai pendidikan dan nilai budaya, serta dapat
Contohnya, tari ketuk tilu, tari kupu- menyenangkan hati yang memainkannya.
kupu, tari merak dan lainnya. Menurut Nova Helvana, (2020). Bahwa
3) Tari kelompok adalah tarian yang permainan tradisional adalah permainan
dilakukan oleh sejumlah orang penari yang sudah ada sejak dulu yang mengandung
yang terdiri dari tiga orang penari, nilai-nilai budaya sehingga permainan
empat orang penari, bahkan bisa tradisional tepat digunakan untuk
lebih, dalam hal ini tergantuk pada penumbuhan karakter anak Sekolah Dasar
kebutuhan tarian tersebut. (SD).
D) Tari Kreasi dalam Kurikulum 2013 Menurut Achroni (Siahaan 2012, hlm. 4)
Dalam kurikulum 2013 kompetensi yang Egrang merupakan salah satu permainan
dimunculkan hampir sama dengan tradisional yang sangat populer, permainan
kurikulum-kurikulum sebelumnya, hanya saja ini dikenal di berbagai daerah. Permainan
dipilaj menjadi sikap dalam berkegiatan, egrang batok dimofikasi menjadi sebuah
pengetahuan dalam mengapresiasi dan tarian, nilai yang terkandung dalam
kegiatan berkarya. Kurikulum 2013 memuat permainan ini adalah kerja keras, keuletan,
banyak penilaian proses yang bersifat kognitif dan sportivitas.
dan konseptual. Hal ini terlihat dari penilaian Jadi permainan tradisional bisa
yang terbagi atas penilaian pengetahuan dimodifikasi menjadi sebuah tarian dimana
(penilaian yang bersifat kognitif) dan fungsinya agar bisa melestarikan permainan
keterampilan (praktek, proyek, produk dan tradisional yang menyenangkan dan tidak
portofolio) sehingga siswa lebih banyak hilang dari nilai budaya.
mengekplorasi materi menuju tanpa harus
@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 257-266
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2
Rasyida Nurrahmi , Dian Indihadi 265
Analisis Hasil Keterampilan Menulis Teks Deskripsi Siswa Melalui Tayangan Video
berkesinambungan, secara tidak langsung Heny, (dalam Irawati, 2006). KAWIT Teknik
Gerak dan Tari Dasar Sunda. Pusbitari
mengarahkan peserta didik untuk
Press. Bandung
menghargai keberhasilan. Selama
KEMENDIKBUD. (2016). Silabus Mata
pembelajaran tari berlangsung, proses Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya
bersosaialisasi diantara sesama peserta didik Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI). Jakarta: KEMENDIKBUD.
akan terjalin dengan mudah, cair dan
Kurniasih,Sani.2014”Strategi – Strategi
menyenangkan.
Pembelajaran” Alfabeta:Bandung:64
@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 257-266
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
266 1 2
Amelinda Suryanda Pratiwi , Resa Respati , Rosarina Giyartini
3
Masunah Juju, M. Hum, 2003. “Tari Soedarsono (2012, hlm 78). (dalam
Pendidikan: Metodologi Pengajaran Agustina,T).PENINGKATAN
Tari di Sekolah”, dalam Seni dan KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI TARI
Pendidikan Seni. Bandung: Pusat KREASI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK
Penelitian dan Pengembangan (P4ST) KARTIKA X-6 PUSLATPUR MARTAPURA
UPI. OKU TIMUR.
Merdekawaty, Sri Rejeki. 2010. Tari Kreasi Soedarsono, R.M (dalam Sekarningsih, 2006).
Baru Nusantara. Bogor: Horizon. Pendidikan Tari dan Drama. Bandung.
Mulyani, N. (2016). Pendidikan Seni Tari Anak UPI PRESS
Usia Dini. Gava Media. Wahyuningsih, S. (2009). Permainan
Nova Helmava, (2020). Permianan Tradisional Tradisional Untuk Usia 4-5 Tahun.
untuk Menumbuhkan Karakter Anak. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Vol. 7, No. 2 (2020) 253-260. Wijaya, Putu. 1998. Fenomena Kontemporer.
PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH Jurnal Seni IsI: Vol IV. ISI Yogyakarta.
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Purwatiningsih, Harini Ninik. (2004).
Pendidikan Seni Tari-Drama di TK-SD.
Malang: Universitas Negeri Malang
(UM Press).
Regina, (2017). Pengertian Seni Tari Menurut
Para Ahli. [Forum Online].
https://ilmuseni.com/seni-
pertunjukan/seni-tari/pengertian-seni-
tari#:~:text=Menurut%20beliau%2C%2
0seni%20tari%20adalah%20ekspresi%2
0gerak%20ritmis%20dari%20keadaan,s
erta%20dari%20penciptaan%20bentuk
%2Dbentuk.
Sekarningsih, Frahma – Agus Supriatna.
(2006). Pendidikan Seni Tari dan
Drama. Bandung. UPI PRESS
Setyowati, S. (2007). Pendidikan Seni Tari dan
Koreografi Untuk Anak TK.
Subekti, A. dkk. (2008). Seni Budaya dan
Keterampilan.
Supriatna, A., & Sastra Negara, R. (2010).
Pendidikan Seni Tari untuk
SMP/MTs. Jakarta: Kementerian
Pendidikan Nasional dari penerbit CV,
Ricardo.
@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 257-266
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved