You are on page 1of 14

V.

CAHAYA

5.1. Tinjauan Pustaka


5.1.1. Karakteristik Cahaya Tampak
Intensitas cahaya yang LED kuning paling kecil dibandingkan dengan
lampu LED lainnya, sehingga intensitas cahaya yang diterima ikan kurang
optimal. Sedangkan warna LED hijau dan biru memiliki intensitas cahaya yang
besar dan diperkuat panjang gelombang hijau dan biru yang pendek, sehingga
daya tembus ke dalam perairan semakin besar. Dan juga berdasarkan habitatnya
ikan lebih terbiasa dengan warna cahaya LED yang menyerupai kondisi dari
lingkungan hisup ikan itu sendiri. Panjang gelombang yang pendek yaitu warna
hijau sepanjang 548 nm dan warna biru dengan panjang 465 nm, sedangkan
panjang gelombang yang panjang yaitu warna putih sepanjang 440-700 nm, warna
merah sepanjang 653 nm dan kuning sepanjang 595 nm (Fitria et al., 2013).
Lampu warna putih memiliki intensitas yang lebih tinggi dibandingkan
dengan warna lampu kuning. Lampu putih memiliki intensitas cahaya sebesar 325
lux, sedangkan lampu warna kuning memiliki intensitas cahaya sebesar 210 lux.
Semakin besar panjang gelombang, semakin kecil daya tembus cahaya yang
masuk kedalam perairan. Tinggi rendahnya intensitas cahaya yang masuk
kedalam air akan mempengaruhi jarak ikan yang berkumpul dari sumber cahaya.
Mengukur intensitas cahaya dengan menggunakan lux meter (Mulyawan et al.,
2015).
5.1.2. Light Emitting Diode (LED)
LED adalah semikonduktor yang dapat mengubah energi listrik lebih
banyak menjadi cahaya, termasuk perangkat keras dan padat sehingga lebih
unggul dalam ketahanan. Selama ini LED banyak digunakan pada perangkat
elektronik karena ukuran yang kecil, cara pemasangan praktis, serta konsumsi
listrik yang rendah. Kelemahannya pada harga lebih mahal dibandingkan dengan
lampu jenis pijar, TL dan SL, salain itu juga mudah rusak jika dioperasikan pada
suhu lingkungan yang terlalu tinggi, misal di industri. Secara ekonomis harga
lampu LED saat ini masih mahal, tetapi mempunyai prospek sangat baik,
mengingat lampu jenis LED mempunyai kelebihan dibanding lampu jenis lain.
Salah satu kelebihan LED adalah usia relatif panjang, yaitu lebih dari 30.000 jam
(Suhardi, 2014).
Light Emiting Diode atau LED adalah suatu komponen memancarkan
cahaya yang dapat menjadi penerangan dalam kebutuhan cahaya. Secara
sederhana, LED didefinisikan sebagai semikonduktor yang mengubah energi
listrik menjadi cahaya, sejenis dioda semikonduktor istimewa. LED merupakan
perangkat keras dan padat sehingga unggul dalam ketahanan dan banyak
digunakan dalam perangkat elektronik karena konsumsi dayanya relatif rendah.
Usia lebih dari 30 ribu jam menambah keunggulannya, namun suhu lingkungan
yang terlalu tinggi menyebabkan gangguan elektrik pada LED. Cahaya pada LED
adalah energi elektromagnetik yang dipancarkan dalam bagian spektrum yang
merupakan hasil kombinasi panjang gelombang yang berbeda dari energi yang
dapat terlihat, mata bereaksi melihat pada panjang gelombang energi
elektromagnetik dalam daerah antara radiasi ultra violet dan infra merah
(Atmadja, 2016).
5.1.3. Tingkah Laku Ikan Terhadap Cahaya
Perbedaan intensitas cahaya dan warna lampu menyebabkan respons yang
berbeda pada ikan nila. Pada lampu dengan daya 5 watt, rata-rata jumlah ikan
yang merespons 11 ekor dan pada lampu 15 watt adalah 13 ekor dalam setiap
selang waktu 2 menit. Hal ini menunjukkan bahwa respons ikan nila dipengaruhi
intensitas cahaya yang masuk ke dasar akuarium. Semakin kuat intensitasnya
menyebabkan respons ikan semakin tinggi ditunjukkan dengan banyaknya jumlah
ikan yang berkumpul di bawah lampu hidup. Ikan nila akan melakukan adaptasi
terhadap intensitas dan warna cahaya yang menembus akuarium. Pada tahap awal,
ikan nila akan banyak berkumpul di bawah lampu warna kuning. Kemudian ikan
nila akan bergerak dan berkumpul di bawah cahaya lampu warna merah dan biru
serta cenderung menghindari cahaya lampu warna kuning. Ikan nila lebih
menyukai lampu warna warna biru dibandingkan dengan warna yang lain
(Susanto dan Hermawan, 2013).
Kecepatan respons adalah waktu saat pertama kali mendekati sumber
cahaya, durasi respons adalah lama waktu berkumpul di area pencahayaan.
Semakin cepat cahaya direspons ikan mengindikasikan bahwa jenis cahaya
tersebut menarik perhatian ikan mendekat. Pada lampu LED putih, ikan teri
berkumpul dalam waktu 46 detik setelah lampu dinyalakan, sedangkan pada LED
biru ikan teri memberikan respons yang sama setelah 156 detik sejak lampu
pertama kali dinyalakan. Namun, ikan teri dengan LED warna biru bertahan lebih
lama di area pencahayaan dengan rata-rata durasi respons selama 174 detik,
sedangkan di area pencahayaan LED warna putih hanya selama 96 detik. Jumlah
ikan yang merespons lampu LED biru antara 34-43 ekor dengan rata-rata 39 ekor,
sedangkan pada lampu LED putih adalah 43-47 ekor dengan rata-rata 45 ekor.
Respons ikan teri terhadap LED putih 3,4 kali lebih cepat dibandingkan dengan
LED biru. Hal ini berkaitan dengan intensitas yang lebih tinggi dan panjang
gelombang (Susanto et al., 2017).

5.2. Materi dan Metode


5.2.1. Materi
a. Alat
Alat menjadi suatu benda yang membantu dalam suatu pengamatan
dengan setiap benda memiliki tugas masing-masing. Alat yang digunakan dalam
praktikum Tingkah Laku Ikan Analisis Respon Ikan Terhadap Cahaya Lampu
LED (Light Emitting Diode) warna putih, merah, biru, dan hijau tersaji pada tabel
dibawah ini :
Table 1. Alat yang digunakan pada Praktikum Tingkah Laku Ikan Analisis
Respon Ikan Terhadap Lampu LED (Linght Emitting Diode)
No. Alat Keterangan
1. Kolam (Bak PVC) Sebagai tempat meletakkan ikan
2. Lampu LED (Linght Sebagai sumber warna cahaya
Emitting Diode)
3. Stopwatch Sebagai alat penghitung waktu
4. Peralatan tulis menulis Sebagai alat pencatat hasil pengamatan
Sumber: Praktikum Tingkah Laku Ikan, 2023
b. Bahan
Bahan menjadi suatu benda utama atau objek yang digunakan dalam suatu
pengamatan, benda tersebut akan di proses dalam suatu penelitian. Bahan yang
digunakan pada Praktikum Tingkah Laku Ikan Analisis Respon Ikan Terhadap
Cahaya Lampu LED (Light Emitting Diode) warna putih, merah, biru, dan hijau
tersaji pada tabel dibawah ini :
Tabel 2. Bahan yang digunakan pada Praktikum Tingkah Laku Ikan Analisis
Respon Ikan terhadap Cahaya Lampu LED (Light Emitting Diode)
No Bahan Keterangan
.
1. Ikan Nila (Oreochromis Sebagai bahan pengamatan Praktikum
niloticus). Tingkah Laku Ikan
Sumber: Praktikum Tingkah Laku Ikan, 2023
5.2.2. Metode
Metode merupakan cara melengimplementasikan langkah-langkah yang
harus dilakukan dan telah tersusun agar penelitian tercapai secara optimal. Metode
yang digunakan pada Praktikum Tingkah Laku Ikan Aalisis Respon Ikan
Terhadap Cahaya Lampu LED (Light Emitting Diode) adalah sebagai berikut:
1. Ikan diaklimatisasi selama 2 hari untuk adaptasi di kolam (bak PVC)
2. Persiapan rangkaian LED dengan 4 warna yang berbeda (putih, merah,
biru, dan hijau)
3. Mengamati respons ikan (negatif/positif) terhadap sumber cahaya selama
10 menit
4. Mengulang kembali perlakuan seperti pada nomor tiga dengan sumber
cahaya yang berbeda-beda warnanya.
Metode yang digunakan pada praktikum Tingkah Laku Ikan analisis
respon ikan terhadap cahaya lampu LED (Light Emitting Diode) tersaji pada
gambar berikut.
Gambar 1. Diagram alir analisis respon ikan terhadap cahaya lampu LED (Light
Emitting Diode).
Mengaklimatisasi ikan selama dua hari dalam akuarium

Mempersiapkan rangkaian LED dengan empat warna yang berbeda yaitu warna
putih, merah, biru, dan hijau

Mengamati respon ikan (negatif/positif) terhadap suatu sumber warna cahaya


selama satu menit mengulang 10 kali

Mengulang kembali perlakuan pengamatan respon ikan dengan sumber warna


cahaya yang berbeda
Sumber: Praktikum Tingkah Laku Ikan, 2023.
5.3. Hasil dan Pembahasan
5.3.1. Tingkah Laku Ikan Terhadap Lampu Putih
Cahaya lampu pada operasi penangkapan ikan sering digunakan sebagai
atraktor terhadap ikan yang bersifat fototaksis positif. Penggunaan cahaya lampu
pada penangkapan ikan untuk mengumpulkan ikan target tangkapan pada area
penangkapan supaya hasil tangkapan lebih meningkat. Pengumpulan ikan dengan
menggunakan cahaya lampu dipengaruhi oleh panjang gelombang suatu cahaya
yang berbeda pada warna cahaya yang berbeda. Panjang dan pendeknya suatu
gelombang memengaruhi tingkat intensitas warna cahaya terhadap perairan.
Cahaya warna putih mempunyai panjang gelombang yang pendek dengan daya
tembus ke dalam perairan relatif jauh dibandingkan warna cahaya tampak lainnya.
Respon tingkah laku Ikan Nila (Oreochromic niloticus) terhadap lampu LED
(Light Emitting Diode) warna putih dapat dilihat pada grafik yang tersaji pada
gambar berikut :
Gambar 2. Grafik hasil pengamatan respon ikan terhadap cahaya LED (Light
Emitting Diode) warna putih.
Grafik Respon Ikan Terhadap Cahaya Warna Putih

6
5 5 5 5 5 5
5
Jumlah Ikan

4
3 3
3
2 2
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Menit Ke-

Putih
Sumber: Praktikum Tingkah Laku Ikan, 2023.
Hasil yang diperoleh dari grafik tersebut yaitu ikan Nila termasuk
fototaksis positif yang terbaik terhadap cahaya warna putih. Hal ini dibuktikan
dalam penelitian tersebut, ikan terus mendekat ke sumber cahaya warna putih.
Seluruh ikan mendekati sumber cahaya pada menit ke satu, dua, tiga, empat,
enam, dan ke sembilan sebanyak lima ekor. Tiga ekor ikan mendekati sumber
cahaya pada menit kelima dan ketujuh. Ikan mendekati sumber cahaya sebanyak
dua ekor pada menit kedelapan dan sepuluh.
Tidak semua jenis ikan tertarik dengan jenis warna cahaya yang sama.
Setiap ikan mempunyai ketertarikan sendiri pada suatu warna cahaya.
Berdasarkan data yang telah didapat, Ikan Nila (Oreochromic niloticus) tertarik
dengan warna putih, dalam penangkapan Ikan Nila (Oreochromic niloticus) dapat
menggunakan cahaya warna putih. Cahaya warna putih menjadi cahaya yang
paling disukai ikan Nila (Oreochromic niloticus), terlihat dari jumlah ikan yang
mendekat paling banyak dan stabil dari warna cahaya lainnya. Jumlah ikan yang
merespon cahaya warna putih lebih banyak karena sumber cahaya yang diterima
oleh ikan sesuai dengan batasan penerimaan. Ikan Nila (Oreochromic niloticus)
melakukan adaptasi terhadap intensitas dan warna cahaya yang menembus
akuarium. Hal ini diperkuat oleh Susanto et al. (2018), yang menyatakan bahwa
warna dan intensitas cahaya lampu LED yang optimum didasarkan pada respon
tingkah laku dan adaptasi ikan terhadap warna dan intensitas cahaya yang
berbeda. Intensitas cahaya optimum ikan termasuk intensitas cahaya maksimum
yang dapat diterima oleh ikan. Ikan cenderung menjauh saat intensitas cahaya
yang diberikan sudah melebihi intensitas maksimumnya.
5.3.2. Tingkah Laku Ikan Terhadap Lampu Merah
Cahaya sebagai alat bantu penangkapan ikan berkaitan dengan upaya
pemahaman perilaku ikan dalam merespon perubahan lingkungan sekitar. Mata
ikan digunakan dalam setiap aktivitas hidup. Cahaya termasuk faktor utama bagi
ikan dalam mempertahankan kehidupnya. Lampu cahaya warna merah memiliki
panjang gelombang lebih panjang dari lain, sehingga daya tembus cahaya ke dasar
perairan lebih sedikit. Cahaya merah mempunyai panjang gelombang yang
panjang dengan daya tembus ke dalam perairan relatif pendek. Respon tingkah
laku Ikan Nila (Oreochromic niloticus) terhadap lampu LED (Light Emitting
Diode) warna merah dapat dilihat pada grafik yang tersaji pada gambar berikut :

Gambar 3. Grafik hasil pengamatan respon ikan terhadap cahaya LED (Light
Emitting Diode) warna merah.

Grafik Respon Ikan Terhadap Cahaya Warna Merah

6
5
Jumlah Ikan

4
3 3 3
3
2 2 2 2
2
1 1 1
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Menit Ke-

Merah
Sumber: Praktikum Tingkah Laku Ikan, 2023.
Berdasarkan grafik tersebut, terdapat tiga ekor ikan Nila (Oreochromic
niloticus) yang mendekat pada menit pertama. Dua ekor ikan mendekati cahaya
merah pada menit kedua dan tiga. Ikan kembali mendekat sebanyak tiga ekor
dimenit keempat dan menjadi dua ekor lagi pada menit kelima. Ikan yang
mendekati sumber cahaya pada menit keenam hanya satu ekor saja. Pada menit
ketujuh hingga sepuluh ikan yang mendekati sumber cahaya berturut-turut yaitu
dua ekor, satu ekor, tiga ekor, dan kembali lagi kesatu ekor.
Ikan Nila (Oreochromic niloticus) termasuk ikan fototaksis positif
terhadap cahaya warna merah, karena ikan mendekati sumber cahaya ketika diberi
perlakuan. Cahaya warna merah lebih sedikit menarik perhatian ikan sekitar dari
pada cahaya warna putih. Hindari cahaya warna merah untuk dijadikan atraktor
pada alat tangkap ketika ingin menangkap ikan Nila (Oreochromic niloticus).
Panjang gelombang cahaya merah lebih panjang dari cahaya putih. Hal itu
dijunkkan dari banyaknya ikan yang mendekat setiap menit lebih banyak pada
cahaya putih. Banyaknya jumlah respon ikan terjadi karena intensitas cahaya
merah lebih rendah dari cahaya putih. Hal ini diperkuat oleh Susanto dan
Hermawan (2013), yang menyatakan bahwa perbedaan intensitas cahaya dan
warna lampu menyebabkan respons yang berbeda pada ikan Nila. Warna merah
memiliki kemampuan menembus air yang lebih rendah sehingga menghasilkan
cahaya yang rendah.
5.3.3. Tingkah Laku Ikan Terhadap Lampu Biru
Warna lampu yang berbeda memberikan respon yang berbeda pula pada
Ikan Nila (Oreochromic niloticus). Cahaya memiliki manfaat sebagai alat bantu
penangkapan ikan yang dilakukan dengan memanfaatkan sifat fisik dari warna
cahaya buatan. Panjang gelombang yang dipancarkan oleh cahaya berhubungan
erat dengan masuknya cahaya kedalam air atau intensitas cahaya. Semakin besar
panjang gelombangnya maka semakin kecil daya tembusnya kedalam perairan.
Cahaya biru mempunyai panjang gelombang yang termasuk pendek dengan daya
tembus ke dalam perairan relatif jauh. Cahaya biru mampu menyebar luas
dibandingkan sumber cahaya tampak lainnya. Respon tingkah laku Ikan Nila
(Oreochromic niloticus) terhadap lampu LED (Light Emitting Diode) warna biru
dapat dilihat pada grafik yang tersaji pada gambar berikut :
Gambar 4. Grafik hasil pengamatan respon ikan terhadap cahaya LED (Light
Emitting Diode) warna biru.
Grafik Respon Ikan Terhadap Cahaya Warna Biru

6
5 5 5
5
4
Jumlah Ikan

4
3
2
2
1 1 1
1
0 0
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Menit Ke-

Biru
Sumber: Praktikum Tingkah Laku Ikan, 2023.
Berdasarkan grafik tersebut, pada menit pertama jumlah ikan yang
mendekati sumber cahaya warna biru sebanyak empat ekor. Seluruh ikan yang
mendekati cahaya biru terdapat pada menit kedua, keenam dan kedelapan. Pada
menit ketiga hingga ke lima hanya sedikit ikan yang mendekati cahaya biru yaitu
berturut-turut dua ekor, satu ekor, dan satu ekor. Jumlah ikan yang mendekati
cahaya biru menurun dratis pada menit ke tujuh dari menit keenam sebanyak lima
ekor menjadi tidak ada ikan yang mendekat sama sekali. Seluruh ikan mendekati
sumber cahaya warna biru pada menit ke delapan dan pada menit kesembilan
semua ikan menjauh dari cahaya warna biru. Pada menit terakhir hanya terdapat
dua ekor ikan yang mendekati cahaya biru.
Ikan Nila (Oreochromic niloticus) termasuk ikan fototaksis positif
terhadap cahaya warna biru, karena ikan mendekati sumber cahaya ketika diberi
perlakuan. Cahaya warna biru mampu menarik perhatian ikan-ikan meskipun pada
jarak yang cukup jauh. Cahaya biru memiliki banyak jumlah ikan yang mendekati
dan namun tidak stabil, dilihat dengan adanya lima ekor ikan pada suatu menit
mendekat namun kemudian tidak ada satupun ikan yang mendekat. Penangkapan
ikan menggunakan cahaya biru dengan memanggil ikan yang jauh dari sumber
cahaya untuk mendekati sumber cahaya cukup efektif, namun tidak lebih efektif
dari lampu putih. Hal tersebut terjadi karena beberapa ikan Nila (Oreochromis
niloticus) menyukai cahaya warna biru yang terang dimana ikan tersebut
memanfaatkan ketajaman dari matanya. Hal ini diperkuat oleh Susanto dan
Hermawan (2013), yang menyatakan bahwa jenis warna lampu yang paling
disukai oleh ikan Nila (Oreochromis niloticus) adalah warna biru. Tingkah laku
ikan kaitannya dalam merespon sumber cahaya untuk berkumpul di sekitar
sumber cahaya.
5.3.4. Tingkah Laku Ikan Terhadap Lampu Hijau
Cahaya warna hijau mempunyai panjang gelombang yag lebih panjang
dari gelombang warna biru. Penggunaan lampu berwarna hijau digunakan oleh
para nelayan, untuk menangkap ikan dengan jenis fototaksis positif pada warna
hijau. Hanya ikan yang tertarik pada cahaya warna hijau yang akan mendekati
sumber cahaya ini. Respon mata ikan Nila (Oreochromis niloticus) memiliki
sensitif yang tinggi terhadap lampu LED warna hijau saat intensitas cahaya
lingkungan sekitar rendah. Respon tingkah laku Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
terhadap lampu LED (Light Emitting Diode) warna hijau dapat dilihat pada grafik
yang tersaji pada gambar berikut :

Gambar 5. Grafik hasil pengamatan respon ikan terhadap cahaya LED (Light
Emitting Diode) warna hijau.

Grafik Respon Ikan Terhadap Cahaya Warna Hijau

6
5
4 4
Jumlah Ikan

4
3
3
2 2
2
1 1 1
1
0 0
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Menit Ke-

Hijau
Sumber: Praktikum Tingkah Laku Ikan, 2023.
Hasil yang diperoleh dari praktikum yaitu pada menit pertama ikan yang
mendekati lampu hijau sebanyak empat ekor. Ikan mendekati cahaya warna hijau
pada menit kedua sebanyak dua ekor. Empat ekor ikan mendekati cahaya hijau
pada menit ke tiga sama seperti menit pertama. Ikan tidak ada yang mendekati
cahaya hijau pada menit keempat dan keenam. Ikan mendekati cahaya hijau hanya
satu ekor terjadi pada menit kelima dan kedelapan. Ikan mendekati cahaya hijau
pada menit ketujuh sebanyak tiga ekor. Menit kesembilan dan sepuluh terdapat 2
ekor ikan yang mendekati cahaya hijau.
Respon ikan terhadap lampu LED warna hijau diketahui bahwa ikan Nila
(Oreochromis niloticus) kurang tertarik terhadap lampu LED warna hijau. Hal ini
ditunjukkan dengan jumlah ikan yang mendekat kearah sumber cahaya paling
sedikit dari warna cahaya lain bahkan jumlah yang mendekat tidak stabil. Ikan
yang mendekati sumber cahaya LED warna hijau hanya beberapa. Lampu LED
warna hijau tidak pernah di dekati oleh kelima ikan secara bersamaan. Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) memiliki tingkat sensitifitas yang tinggi terhadap cahaya
warna hijau. Hal tersebut terjadi karena pertikel dalam air kurang menyerap
cahaya lampu warna hijau. Hal ini diperkuat oleh Liu dan Lerser (2021), yang
menyatakan bahwa cahaya hijau diserap kurang efisien, karena daya serapnya
lebih rendah lampu hijau dapat menembus lebih dalam dan merangsang klorofil
lebih dalam pada daun. Cahaya hijau menerpa permukaan daun, cahaya tersebut
dapat diserap dan berpotensi digunakan untuk fotosintesis dipantulkan dari daun
atau diteruskan melalui daun.
Grafik hasil pengamatan pada Praktikum Tingkah Laku Ikan Aalisis
Respon Ikan Terhadap Cahaya Lampu LED (Light Emitting Diode) warna putih,
merah, biru, dan hijau tersaji pada gambar berikut.
Gambar 2. Grafik hasil pengamatan respon ikan terhadap cahaya LED (Light
Emitting Diode) warna putih, merah, biru, dan hijau.
Sumber: Praktikum Tingkah Laku Ikan, 2023.
Berdasarkan grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan warna
lampu dapat berpengaruh terhadap tingkah laku ikan Nila (Oreochromis
Niloticus). Warna lampu yang berbeda akan direspon oleh ikan Nila (Oreochromis
niloticus) dengan cara berbeda. Grafik diatas menunjukkan bahwa ikan Nila
(Oreochromis niloticus) lebih tertarik dengan cahaya lampu warna putih dan tidak
terlalu tertarik pada cahaya lampu warna hijau. Hal ini ditunjukkan dengan
banyaknya jumlah ikan yang mendekat ke lampu LED (Light Emitting Diode)
berwarna putih total sebanyak 40 ikan, biru sebanyak 24 ikan, merah sebanyak 20
ikan, dan hijau sebanyak 19 ikan. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa ikan Nila
(Oreochromis niloticus) memiliki kecenderungan untuk mendekat pada warna
tertentu yang kemudian dapat dikembangkan untuk digunakan dalam teknik
penangkapan. Lampu LED (Light Emitting Diode) warna putih dan biru termasuk
warna yang paling disukai oleh ikan Nila (Oreochromis niloticus) karena lampu
tersebut memiliki spektrum cahaya yang paling baik dan dapat menyebar ke
seluruh perairan aquarium. Hal ini diperkuat oleh Widyanto et al. (2019), yang
menyatakan bahwa spektrum cahaya warna putih merupakan perpaduan spektrum
warna pada cahaya tampak (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan
ungu/violet), spektrum warna putih memberikan efek netralisasi spektrum warna
biru yang menyilaukan mata. Adanya warna lampu yang berbeda-beda adalah
untuk mengetahui tingkat kepekaan ikan terhadap sumber cahaya dari berbagai
warna. Fungsi dari cahaya yaitu untuk menarik perhatian ikan-ikan supaya
berkumpul ke suatu tempat dimana sumber cahaya itu berasal untuk
mempermudah penangkapan. Pemanfaatan warna lampu penting untuk
keberhasilan penangkapan dan dapat mengefisiensi penangkapan.
Grafik Respon Ikan Terhadap Warna Cahaya
6
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5
44 4
4
Jumlah Ikan

3 3 3 3 3 3
3
2 2 22 2 2 2 2 2 2
2
1 11 1 1 1 11
1
0 0 0 0
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Menit ke-

Putih Merah Biru Hijau

DAFTAR PUSTAKA

Atmadja, M. D., Soelistiant, F. A., & Kristiana, H. M. 2016. Analisis


Perbandingan Susunan Rangkaian pada Lampu LED untuk Penerangan.
SENTIA. 8(2): 61-67.
Fitria, F., Ratnayanti, W., & Anggono, T. 2013. Penentuan Respon Optimal
Fungsi Penglihatan Ikan Terhadap Panjang Gelombang dan Intensitas
Cahaya Tampak. Jurnal Fisika dan Terapannya. 1(4): 41-46.
Liu, J., & Lersel, M. W. V. 2021. Photosynthetic physiology of blue, green, and
red light: Light intensity effects and underlying mechanisms. Frontiers in
plant sciences. 12 (328): 1-14.
Mulyawan, M., Masjamsir, M., & Andriani, Y. 2015. Pengaruh perbedaan warna
cahaya lampu terhadap hasil tangkapan cumi-cumi (Loligo spp) pada Bagan
Apung di Perairan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Jurnal
Perikanan dan Kelautan Unpad. 6(2): 116-124.
Suhardi, D. 2014. Prototipe controller lampu penerangan Led (light emitting
diode) independent bertenaga surya. Jurnal Gamma. 10(1): 116-122.
Susanto, A., & Hermawan, D. 2013. Tingkah laku ikan nila terhadap warna
cahaya lampu yang berbeda. Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan. 2(1):
47-53.
Susanto, A., Fitri, A. D. P., Putra, Y., Susanto, H., & Alawiyah, T. 2017. Respons
Dan Adaptasi Ikan Teri (Stolephorus SP.) Terhadap Lampu Light Emitting
Diode (LED) (Response and Adaptation of Anchovy (Stolephorus SP.) to
Light Emitting Diode (LED) Lamp). Marine Fisheries: Journal of Marine
Fisheries Technology and Management. 8(1): 39-49.
Susanto, A., Mulyono S., Baskoro, Wisudo S. H., Riyanto M., & Purwangka F.
2018. Penentuan Warna dan Intensitas Lampu Light Emiitting Diode
(LED) yang Optimum Pada Penangkapan Ikan Selar Kuning (Selaroides
Leptolepis) untuk Perikanan Bagan Tancap. Marine Fisheries. 9 (2): 145-
155.
Widyanto, S. W., Prasetiawan, N. R., & Hehanussa, K. G. 2019. Desain Lampu
High Powered Light Emmiting Diode (HPL) untuk Pencahayaan Karang dan
Ikan pada Akuarium Display. In Prosiding Seminar Nasional Kelautan dan
Perikanan UNPATTI. 1(1): 126-136.

You might also like