Professional Documents
Culture Documents
Tli - Topik Cahaya
Tli - Topik Cahaya
CAHAYA
Mempersiapkan rangkaian LED dengan empat warna yang berbeda yaitu warna
putih, merah, biru, dan hijau
6
5 5 5 5 5 5
5
Jumlah Ikan
4
3 3
3
2 2
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Menit Ke-
Putih
Sumber: Praktikum Tingkah Laku Ikan, 2023.
Hasil yang diperoleh dari grafik tersebut yaitu ikan Nila termasuk
fototaksis positif yang terbaik terhadap cahaya warna putih. Hal ini dibuktikan
dalam penelitian tersebut, ikan terus mendekat ke sumber cahaya warna putih.
Seluruh ikan mendekati sumber cahaya pada menit ke satu, dua, tiga, empat,
enam, dan ke sembilan sebanyak lima ekor. Tiga ekor ikan mendekati sumber
cahaya pada menit kelima dan ketujuh. Ikan mendekati sumber cahaya sebanyak
dua ekor pada menit kedelapan dan sepuluh.
Tidak semua jenis ikan tertarik dengan jenis warna cahaya yang sama.
Setiap ikan mempunyai ketertarikan sendiri pada suatu warna cahaya.
Berdasarkan data yang telah didapat, Ikan Nila (Oreochromic niloticus) tertarik
dengan warna putih, dalam penangkapan Ikan Nila (Oreochromic niloticus) dapat
menggunakan cahaya warna putih. Cahaya warna putih menjadi cahaya yang
paling disukai ikan Nila (Oreochromic niloticus), terlihat dari jumlah ikan yang
mendekat paling banyak dan stabil dari warna cahaya lainnya. Jumlah ikan yang
merespon cahaya warna putih lebih banyak karena sumber cahaya yang diterima
oleh ikan sesuai dengan batasan penerimaan. Ikan Nila (Oreochromic niloticus)
melakukan adaptasi terhadap intensitas dan warna cahaya yang menembus
akuarium. Hal ini diperkuat oleh Susanto et al. (2018), yang menyatakan bahwa
warna dan intensitas cahaya lampu LED yang optimum didasarkan pada respon
tingkah laku dan adaptasi ikan terhadap warna dan intensitas cahaya yang
berbeda. Intensitas cahaya optimum ikan termasuk intensitas cahaya maksimum
yang dapat diterima oleh ikan. Ikan cenderung menjauh saat intensitas cahaya
yang diberikan sudah melebihi intensitas maksimumnya.
5.3.2. Tingkah Laku Ikan Terhadap Lampu Merah
Cahaya sebagai alat bantu penangkapan ikan berkaitan dengan upaya
pemahaman perilaku ikan dalam merespon perubahan lingkungan sekitar. Mata
ikan digunakan dalam setiap aktivitas hidup. Cahaya termasuk faktor utama bagi
ikan dalam mempertahankan kehidupnya. Lampu cahaya warna merah memiliki
panjang gelombang lebih panjang dari lain, sehingga daya tembus cahaya ke dasar
perairan lebih sedikit. Cahaya merah mempunyai panjang gelombang yang
panjang dengan daya tembus ke dalam perairan relatif pendek. Respon tingkah
laku Ikan Nila (Oreochromic niloticus) terhadap lampu LED (Light Emitting
Diode) warna merah dapat dilihat pada grafik yang tersaji pada gambar berikut :
Gambar 3. Grafik hasil pengamatan respon ikan terhadap cahaya LED (Light
Emitting Diode) warna merah.
6
5
Jumlah Ikan
4
3 3 3
3
2 2 2 2
2
1 1 1
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Menit Ke-
Merah
Sumber: Praktikum Tingkah Laku Ikan, 2023.
Berdasarkan grafik tersebut, terdapat tiga ekor ikan Nila (Oreochromic
niloticus) yang mendekat pada menit pertama. Dua ekor ikan mendekati cahaya
merah pada menit kedua dan tiga. Ikan kembali mendekat sebanyak tiga ekor
dimenit keempat dan menjadi dua ekor lagi pada menit kelima. Ikan yang
mendekati sumber cahaya pada menit keenam hanya satu ekor saja. Pada menit
ketujuh hingga sepuluh ikan yang mendekati sumber cahaya berturut-turut yaitu
dua ekor, satu ekor, tiga ekor, dan kembali lagi kesatu ekor.
Ikan Nila (Oreochromic niloticus) termasuk ikan fototaksis positif
terhadap cahaya warna merah, karena ikan mendekati sumber cahaya ketika diberi
perlakuan. Cahaya warna merah lebih sedikit menarik perhatian ikan sekitar dari
pada cahaya warna putih. Hindari cahaya warna merah untuk dijadikan atraktor
pada alat tangkap ketika ingin menangkap ikan Nila (Oreochromic niloticus).
Panjang gelombang cahaya merah lebih panjang dari cahaya putih. Hal itu
dijunkkan dari banyaknya ikan yang mendekat setiap menit lebih banyak pada
cahaya putih. Banyaknya jumlah respon ikan terjadi karena intensitas cahaya
merah lebih rendah dari cahaya putih. Hal ini diperkuat oleh Susanto dan
Hermawan (2013), yang menyatakan bahwa perbedaan intensitas cahaya dan
warna lampu menyebabkan respons yang berbeda pada ikan Nila. Warna merah
memiliki kemampuan menembus air yang lebih rendah sehingga menghasilkan
cahaya yang rendah.
5.3.3. Tingkah Laku Ikan Terhadap Lampu Biru
Warna lampu yang berbeda memberikan respon yang berbeda pula pada
Ikan Nila (Oreochromic niloticus). Cahaya memiliki manfaat sebagai alat bantu
penangkapan ikan yang dilakukan dengan memanfaatkan sifat fisik dari warna
cahaya buatan. Panjang gelombang yang dipancarkan oleh cahaya berhubungan
erat dengan masuknya cahaya kedalam air atau intensitas cahaya. Semakin besar
panjang gelombangnya maka semakin kecil daya tembusnya kedalam perairan.
Cahaya biru mempunyai panjang gelombang yang termasuk pendek dengan daya
tembus ke dalam perairan relatif jauh. Cahaya biru mampu menyebar luas
dibandingkan sumber cahaya tampak lainnya. Respon tingkah laku Ikan Nila
(Oreochromic niloticus) terhadap lampu LED (Light Emitting Diode) warna biru
dapat dilihat pada grafik yang tersaji pada gambar berikut :
Gambar 4. Grafik hasil pengamatan respon ikan terhadap cahaya LED (Light
Emitting Diode) warna biru.
Grafik Respon Ikan Terhadap Cahaya Warna Biru
6
5 5 5
5
4
Jumlah Ikan
4
3
2
2
1 1 1
1
0 0
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Menit Ke-
Biru
Sumber: Praktikum Tingkah Laku Ikan, 2023.
Berdasarkan grafik tersebut, pada menit pertama jumlah ikan yang
mendekati sumber cahaya warna biru sebanyak empat ekor. Seluruh ikan yang
mendekati cahaya biru terdapat pada menit kedua, keenam dan kedelapan. Pada
menit ketiga hingga ke lima hanya sedikit ikan yang mendekati cahaya biru yaitu
berturut-turut dua ekor, satu ekor, dan satu ekor. Jumlah ikan yang mendekati
cahaya biru menurun dratis pada menit ke tujuh dari menit keenam sebanyak lima
ekor menjadi tidak ada ikan yang mendekat sama sekali. Seluruh ikan mendekati
sumber cahaya warna biru pada menit ke delapan dan pada menit kesembilan
semua ikan menjauh dari cahaya warna biru. Pada menit terakhir hanya terdapat
dua ekor ikan yang mendekati cahaya biru.
Ikan Nila (Oreochromic niloticus) termasuk ikan fototaksis positif
terhadap cahaya warna biru, karena ikan mendekati sumber cahaya ketika diberi
perlakuan. Cahaya warna biru mampu menarik perhatian ikan-ikan meskipun pada
jarak yang cukup jauh. Cahaya biru memiliki banyak jumlah ikan yang mendekati
dan namun tidak stabil, dilihat dengan adanya lima ekor ikan pada suatu menit
mendekat namun kemudian tidak ada satupun ikan yang mendekat. Penangkapan
ikan menggunakan cahaya biru dengan memanggil ikan yang jauh dari sumber
cahaya untuk mendekati sumber cahaya cukup efektif, namun tidak lebih efektif
dari lampu putih. Hal tersebut terjadi karena beberapa ikan Nila (Oreochromis
niloticus) menyukai cahaya warna biru yang terang dimana ikan tersebut
memanfaatkan ketajaman dari matanya. Hal ini diperkuat oleh Susanto dan
Hermawan (2013), yang menyatakan bahwa jenis warna lampu yang paling
disukai oleh ikan Nila (Oreochromis niloticus) adalah warna biru. Tingkah laku
ikan kaitannya dalam merespon sumber cahaya untuk berkumpul di sekitar
sumber cahaya.
5.3.4. Tingkah Laku Ikan Terhadap Lampu Hijau
Cahaya warna hijau mempunyai panjang gelombang yag lebih panjang
dari gelombang warna biru. Penggunaan lampu berwarna hijau digunakan oleh
para nelayan, untuk menangkap ikan dengan jenis fototaksis positif pada warna
hijau. Hanya ikan yang tertarik pada cahaya warna hijau yang akan mendekati
sumber cahaya ini. Respon mata ikan Nila (Oreochromis niloticus) memiliki
sensitif yang tinggi terhadap lampu LED warna hijau saat intensitas cahaya
lingkungan sekitar rendah. Respon tingkah laku Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
terhadap lampu LED (Light Emitting Diode) warna hijau dapat dilihat pada grafik
yang tersaji pada gambar berikut :
Gambar 5. Grafik hasil pengamatan respon ikan terhadap cahaya LED (Light
Emitting Diode) warna hijau.
6
5
4 4
Jumlah Ikan
4
3
3
2 2
2
1 1 1
1
0 0
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Menit Ke-
Hijau
Sumber: Praktikum Tingkah Laku Ikan, 2023.
Hasil yang diperoleh dari praktikum yaitu pada menit pertama ikan yang
mendekati lampu hijau sebanyak empat ekor. Ikan mendekati cahaya warna hijau
pada menit kedua sebanyak dua ekor. Empat ekor ikan mendekati cahaya hijau
pada menit ke tiga sama seperti menit pertama. Ikan tidak ada yang mendekati
cahaya hijau pada menit keempat dan keenam. Ikan mendekati cahaya hijau hanya
satu ekor terjadi pada menit kelima dan kedelapan. Ikan mendekati cahaya hijau
pada menit ketujuh sebanyak tiga ekor. Menit kesembilan dan sepuluh terdapat 2
ekor ikan yang mendekati cahaya hijau.
Respon ikan terhadap lampu LED warna hijau diketahui bahwa ikan Nila
(Oreochromis niloticus) kurang tertarik terhadap lampu LED warna hijau. Hal ini
ditunjukkan dengan jumlah ikan yang mendekat kearah sumber cahaya paling
sedikit dari warna cahaya lain bahkan jumlah yang mendekat tidak stabil. Ikan
yang mendekati sumber cahaya LED warna hijau hanya beberapa. Lampu LED
warna hijau tidak pernah di dekati oleh kelima ikan secara bersamaan. Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) memiliki tingkat sensitifitas yang tinggi terhadap cahaya
warna hijau. Hal tersebut terjadi karena pertikel dalam air kurang menyerap
cahaya lampu warna hijau. Hal ini diperkuat oleh Liu dan Lerser (2021), yang
menyatakan bahwa cahaya hijau diserap kurang efisien, karena daya serapnya
lebih rendah lampu hijau dapat menembus lebih dalam dan merangsang klorofil
lebih dalam pada daun. Cahaya hijau menerpa permukaan daun, cahaya tersebut
dapat diserap dan berpotensi digunakan untuk fotosintesis dipantulkan dari daun
atau diteruskan melalui daun.
Grafik hasil pengamatan pada Praktikum Tingkah Laku Ikan Aalisis
Respon Ikan Terhadap Cahaya Lampu LED (Light Emitting Diode) warna putih,
merah, biru, dan hijau tersaji pada gambar berikut.
Gambar 2. Grafik hasil pengamatan respon ikan terhadap cahaya LED (Light
Emitting Diode) warna putih, merah, biru, dan hijau.
Sumber: Praktikum Tingkah Laku Ikan, 2023.
Berdasarkan grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan warna
lampu dapat berpengaruh terhadap tingkah laku ikan Nila (Oreochromis
Niloticus). Warna lampu yang berbeda akan direspon oleh ikan Nila (Oreochromis
niloticus) dengan cara berbeda. Grafik diatas menunjukkan bahwa ikan Nila
(Oreochromis niloticus) lebih tertarik dengan cahaya lampu warna putih dan tidak
terlalu tertarik pada cahaya lampu warna hijau. Hal ini ditunjukkan dengan
banyaknya jumlah ikan yang mendekat ke lampu LED (Light Emitting Diode)
berwarna putih total sebanyak 40 ikan, biru sebanyak 24 ikan, merah sebanyak 20
ikan, dan hijau sebanyak 19 ikan. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa ikan Nila
(Oreochromis niloticus) memiliki kecenderungan untuk mendekat pada warna
tertentu yang kemudian dapat dikembangkan untuk digunakan dalam teknik
penangkapan. Lampu LED (Light Emitting Diode) warna putih dan biru termasuk
warna yang paling disukai oleh ikan Nila (Oreochromis niloticus) karena lampu
tersebut memiliki spektrum cahaya yang paling baik dan dapat menyebar ke
seluruh perairan aquarium. Hal ini diperkuat oleh Widyanto et al. (2019), yang
menyatakan bahwa spektrum cahaya warna putih merupakan perpaduan spektrum
warna pada cahaya tampak (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan
ungu/violet), spektrum warna putih memberikan efek netralisasi spektrum warna
biru yang menyilaukan mata. Adanya warna lampu yang berbeda-beda adalah
untuk mengetahui tingkat kepekaan ikan terhadap sumber cahaya dari berbagai
warna. Fungsi dari cahaya yaitu untuk menarik perhatian ikan-ikan supaya
berkumpul ke suatu tempat dimana sumber cahaya itu berasal untuk
mempermudah penangkapan. Pemanfaatan warna lampu penting untuk
keberhasilan penangkapan dan dapat mengefisiensi penangkapan.
Grafik Respon Ikan Terhadap Warna Cahaya
6
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5
44 4
4
Jumlah Ikan
3 3 3 3 3 3
3
2 2 22 2 2 2 2 2 2
2
1 11 1 1 1 11
1
0 0 0 0
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Menit ke-
DAFTAR PUSTAKA