You are on page 1of 25

Edu Consilium: Jurnal BK Pendidikan

Islam
Vol , No. , 2023 hlm.xx—xxx

DOI: 10.19105/ec.v1i1.1808
ISSN 2503-3417
ISSN 2548-4311

IMPLEMENTASI LAYANAN ORIENTASI UNTUK


MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA/SISWI DI SMK
SABILUR ROSYAD LARANGAN BADUNG PALENGAAN
PAMEKASAN
Mufidatur Rohmah
Program Studi Bimbingan Dan Konseling Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam
Negeri Madura, Jalan Raya Panglegur Km. 4 Pamekasan, Jawa Timur 69371, Indoseia
Mufidatur Rohmah. rohmahmufidatur1907@gmail.com. 087755155552

Abstract:
This study discusses Orientation Services to increase students' interest in learning
Keywords:
at Sabilur Rosyad Larangan Badung Vocational School, Palengaan Pamekasan. There
Interest in
are some students who are less interested in the subject, so orientation services are
learning,
Orientation needed, because the result of ignorance or unfamiliarity with the environment they have
Services just entered can slow down the continuity of the learning process later.
There are three focuses in this research, namely: First: How is the description of
students' interest in learning at Sabilur Rosyad Larangan Vocational School, Badung,
Palengaan Pamekasan. Second; How is the implementation of orientation services to
increase student interest in learning at Sabilur Rosyad Larangan Vocational School,
Badung, Palengaan Pamekasan, and third: What is the role of counseling guidance so far
in learning interest.
The type of research used is descriptive qualitative research. Data collection was
obtained by interview, observation, and documentation. Sources of data are Counseling
Guidance Teachers (BK), Subject teachers, homeroom teachers, and students. Data
analysis using data reduction, data presentation, and verification. The data obtained was
checked for the validity of the data by extending participation, persistence of observation
and triangulation.
The results of the study show that: First: The description of student interest in
SMK Sabilur Rosyad Larangan Badung Palengaan is fluctuating, some are low and some
are high. It is hoped that with the existence of guidance services for students' interest in
learning there will be changes and without coercion in fostering interest in learning in
subjects and teaching teachers. Second, the implementation of orientation services to
increase student interest in learning at SMK Sabilur Rosyad Larangan Badung Palengaan
Pamekasan through several stages, such as observing each class, collecting data related
to student interest in learning in collaboration with the subject teacher and homeroom
teacher. Then carry out orientation service guidance. The two patterns of guidance
provided by the counseling teacher are individual guidance and group guidance. Third;
The role of Counseling Guidance in increasing student learning interest at Sabilur
Rosyad Vocational School is as a guide so that students achieve educational goals that
are directed to be good in the entire educational process. And as a motivator, it provides
motivation in the form of encouragement to change negative lifestyles to be positive and
guide students according to their future goals. Provide real examples for students to serve
as role models and can be motivated in learning.

Abstrak
Penelitian ini membahas tentang Layanan Orientasi untuk meningkatkan minat
Kata Kunci:
belajar siswa/Siswi di SMK Sabilur Rosyad Larangan Badung Palengaan Pamekasan.
Minat belajar, Terdapat sebagian siswa yang kurang berminat dalam mata pelajaran, sehingga
Layanan
dibutuhkanlah layanan orientasi, karena akibat ketidak tahuan atau ketidak kenalan
Orientasi
terhadap lingkungan yang baru dimasukinya itu dapat memperlambat kelangsungan
proses pembelajarannya kelak.
Terdapat tiga fokus dalam penelitian ini yaitu: Pertama: Bagaimana gambaran
minat belajar siswa/siswi di SMK Sabilur Rosyad Larangan Badung Palengaan
Pamekasan. Kedua; Bagaimana pelaksanaan layanan orientasi untuk meningkatkan
minat belajar siswa di SMK Sabilur Rosyad Larangan Badung Palengaan Pamekasan,
dan ketiga: Bagaimana peran bimbingan konseling selama ini dalam dalam minat belajar.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.
Pengumpulan data diperoleh dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber
data yaitu Guru Bimbingan Konseling (BK), guru Mata Pelajaran, Wali kelas, dan Siswa.
Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Data yang
diperoleh di cek keabsahan datanya dengan memperpanjang keikutsertaan, ketekunan
pengamatan dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :Pertama :Gambaran minat siswa di SMK
Sabilur Rosyad Larangan Badung Palengaan bersifat fluktuatif ada yang rendah dan
tinggi. Diharapkan dengan adanya layanan bimbingan minat belajar peserta didik terjadi
perubahan dan tanpa paksaan dalam menumbuhkan minat belajar pada mata pelajaran
dan guru pengajar. Kedua, Pelaksanaan layanan orientasi untuk meningkatkan minat
belajar siswa di SMK Sabilur Rosyad Larangan Badung Palengaan Pamekasan melalui
beberapa tahapan, seperti melakukan observasi ke setiap kelas, melakukan pengumpulan
data terkait minat belajar siswa dengan bekerjasama dengan guru pelajaran, dan wali
kelas. Selanjutnya melaksanakan bimbingan layanan orientasi. Dua pola bimbingan yang
diberikan guru BK adalah bimbingan individu dan bimbingan kelompok. Ketiga; Peran
Bimbingan Konsleing dalam meningkatkan minat belajar siswa di SMK Sabilur Rosyad
yaitu sebagai pembimbing agar peserta didik mencapai tujuan pendidikan yang terarah
menjadi baik dalam keseluruhan proses pendidikan. Dan sebagai motivator memberikan
motivasi berupa dorongan-dorongan guna merubah pola hidup yang negatif menjadi
positif dan membimbing siswa sesuai dengan tujuan dimasa depannya. Memberikan
contoh nyata kepada siswa untuk dijadikan sebagai panutan dan dapat termotivasi dalam
belajar.

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah hak asasi manusia yang mendasar yang harus dijunjung tinggi oleh setiap
orang sepanjang hidupnya. Jika manusia hidup untuk berkembang ke arah cita-citanya yaitu
kemajuan, kemakmuran, dan kebahagiaan sesuai dengan konsep cara pandang hidupnya, rasanya
mustahil bagi mereka untuk hidup.
Minat adalah salah satu bagian unsur mental diri yang terdiri dari kumpulan perasaan,
masadepan, tanggung jawab, angan-angan, ketakutan atau kecederungan lain yang mengarahkan
seseorang kepada satu pikiran yang dituju. (Mpare & Slameto, 2022) Keinginan terus-menerus
untuk terlibat dalam sesuatu atau memperhatikan disebut minat. Minat dan antusiasme dapat dicapai
untuk kegiatan ini. Dan semangat itu adalah sumber utama yang memungkinkan setiap individu
untuk terlibat dalam suatu kegiatan. (Depdikbud, 1997)
Kekuatan minat dapat memotivasi orang untuk melakukan tindakan apapun, termasuk
belajar. Karena dorongan untuk mencapai nilai yang sangat baik, siswa berpartisipasi aktif dalam
pendidikan mereka. Siswa dihimbau untuk belajar dengan giat agar dapat mencapai nilai terbaik.
Siswa harus memenuhi kebutuhan mereka untuk mencapai keberhasilan akademik. Akibatnya,
dianggap bahwa belajar dipengaruhi oleh kebutuhan dan minat. Tidak diragukan lagi, setiap anak
memiliki kebutuhan yang berbeda, yang dapat menghasilkan berbagai minat belajar. Oleh karena
itu tidak mengherankan bahwa siswa tertentu di kelas lebih menyukai beberapa mata pelajaran dan
menganggap yang lain kurang menyenangkan.
Minat merupakan kecondongan suatu yang ada dalam diri yang menetap dalam diri
seseorang yang relatif disertai dengan sedang dalam perasaan yang dimilikinya. (Fathurrahman,
2012) Dengan begitu minat mempunyai hubungan yang erat dengan keinginan yang kuat, serta
perasaan yang dilandasi pemenuhan kebutuhan. beberapa definisi diatas dijelaskan bahwa keinginan
atau minat merupakan suatu proses keinginan jiwa yang bersifat abstrak dan dinyatakan dengan
kegiatan-kegiatan, ada sesuatu yang ditujudan dianggap bernilai sehingga perlu kiranya diketahui
dan diinginkan.
Hal ini berdasarkan Ayat Allah SWT tentang minat dalam Al-Quran Surah Al-Isra‟ ayat 84
yang berbunyi:
‫يل‬ َ ‫علَ ٰى شَا ِكلَتِ ِه فَ َربُّ ُك ْم أ َ ْعلَ ُم بِ َم ْن ُه َو أ َ ْهدَ ٰى‬
ً ِ‫سب‬ َ ‫قُ ْل ُك ٌّل يَعْ َم ُل‬
Artinya: Katakanlah: "Setiap orang menanggapi keadaannya masing-masing." Maka hanya
Tuhanmu yang mengetahui siapa yang lebih bermoral pada akhirnya.
Dari ayat ini dijelaskan Nabi Muhammad diperintahkan oleh Allah kepada ummatnya untuk
menyampaikan agar mereka bekerja menurut potensi dan kecenderungan masing-masing. Mereka
disilahkan beraktifitas menurut karakter, keinginan, kehendak, dan kemauan masing-masing.
Jika kita sudah memiliki niat atau keinginan dalam hati untuk belajar dengan sungguh-
sungguh dan sungguh-sungguh, maka keberhasilan yang kita raih setiap hari adalah baik, yang rajin
dan sungguh-sungguh akan berhasil dalam usahanya. Membangkitkan minat belajar siswa sehingga
belajar menjadi hobi nampaknya merupakan aspek penting yang harus ditanamkan dalam diri siswa
baik oleh orang tua maupun guru. Menumbuhkan semangat belajar penting untuk keberhasilan
belajar. Minat belajar merupakan motor penggerak yang ampuh yang memotivasi siswa untuk
belajar tanpa sugesti,tidak termasuk paksaan. Namun, banyak siswa yang sebenarnya tidak
menyukai belajar. Belajar dianggap sebagai kegiatan yang membosankan dan bahkan menyiksa.
(Naim, 2011)
Salah satu faktor penyebab kurangnya minat belajar siswa adalah kurangnya minat terhadap
mata pelajaran tersebut. Kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik apabila perhatian tertuju
pada pelajaran dan salah satu sumber perhatiannya adalah minat. tidak sesuai dengan minat siswa
tidak dipelajari dengan baik karena tidak menarik. (Djamarah, 2002)
Pentingnya minat dalam kegiatan belajar tidak dapat dilebih-lebihkan. Sulit untuk
mengantisipasi bahwa seorang siswa akan rajin belajar dan menghasilkan karya yang berkualitas
dari studinya jika materi pelajaran tidak menarik minat dan perhatiannya. Di sisi lain, hasil yang
lebih baik dicapai jika siswa memperhatikan dan menunjukkan banyak minat pada subjek yang
dipelajari.
Minat belajar peserta didik di SMK Sabilur Rosyad Larangan Badung Palegaan Pamekasan
tergolong kurang. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti di SMK Sabilur Rosyad
Larangan Badung, Kurangnya minat siswa untuk belajar terus menjadi perhatian. Fakta bahwa
sebagian besar siswa sering berbicara sendiri di seluruh kelas menimbulkan masalah serius karena
dapat mengganggu upaya siswa lain untuk memperhatikan dan secara serius mengganggu proses
belajar mengajar. Selain itu, siswa kadang-kadang menggunakan ponsel mereka selama waktu kelas
untuk bermain game, dan mereka sering berpamitan kepada guru mata pelajaran untuk
meninggalkan kelas karena mereka kurang tertarik dengan materi atau terlalu malas untuk bertanya.
Perilaku siswa seperti itu akan mengganggu pembelajaran siswa lain dan dapat mencegah mereka
memahami informasi yang disampaikan oleh instruktur mata pelajaran. (Observasi awal)
Pendidikan merupakan bagian dari budaya dan peradaban manusia yang terus menerus
berkreasi. Hal ini sejalan dengan fitrah manusia yang memungkinkannya untuk kreatif dan inovatif
dalam segala aspek kehidupan. (Hasbullah, 2009) Oleh karena itu, pendidikan harus berkembang
dan berubah secara teratur. Artinya adalah, proses reformasi pendidikan pada semua jenjang harus
terus berlangsung sebagai sarana perlindungan dan persiapan masa depan.
Pendidikan pada dasarnya, adalah cara cerdas untuk membuat negara lebih siap untuk
berpartisipasi dalam skala global. Dalam Hadiyanto, Hanson danBrembeck menegaskan bahwa
pendidikan merupakan sumber pertumbuhan ekonomi dan investasi dalam pembangunan
masyarakat sebagai individu dan masyarakat. (Hadiyanto, 2004)
Suatu tempat yang dapat diandalkan untuk mempersiapkan peserta didik dengan potensi
yang besar agar dapat berkembang dan meningkatkan minat belajarnya adalah lembaga pendidikan.
Lembaga pendidikan adalahtempat yang terencana dapat dipercaya menyiapkan peserta didik yang
memiliki potensi besar sehingga mampu mengembangkan dan meningkatkan minat belajar yang
dimilikinya.
Selain pendidikan yang mereka terima dari keluarga atau lingkungan sekitar mereka, siswa
sangat menghargai pendidikan yang mereka terima di lembaga pendidikan karena lembaga ini
(sekolah) adalah pondasi mereka membangun pengetahuan. Perkembangan minat belajar
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berbeda. Ada dua macam unsur, yaitu variabel khusus yang
berasal dari dalam diri siswa dan faktor yang berada di luar siswa. Faktor yang berasal dari dalam
diri siswa adalah yang berasal dari dalam diri siswa, sedangkan faktor eksternal siswa adalah faktor
yang berasal dari luar dirinya, termasuk sekolah itu sendiri. Iklim sekolah menggabungkan keadaan
sekolah, kantor dan kerangka kerja di ruang belajar, kondisi bangunan sekolah, dan lainnya. Siswa
belajar berinteraksi dengan lingkungan baru di luar rumah mereka yaitu lingkungan sekolah.
Akibatnya, mereka akan belajar banyak dari guru, teman sekelas, teman sebaya, dan lingkungan
sekitarnya.
Pada lingkungan sekolah, siswa adalah subjek sekaligus objek yang sangat diperlukannya
bimbingan dari.orang lain untuk mengarahkan potensi, minat dan bakat yang dimilikinya serta
bimbingannya menuju siswa yang memiliki potensi yang luar biasa dalam dirinya. Dengan
bimbingan, motivasi, secara terus menerus dapat meningkatkan minat belajar yang baik yang
dapatmampu mengimplementasikanaturan-aturan dan nilai positif nantinyadapat mempengaruhi
keberhasilannya.dalam pendidikan.
Masalah di lembaga pendidikan yang tidak terkait dengan akademisi antara lain, keterlibatan
langsung guru dalam proses pendidikan. Instruktur BK (Pembinaan dan Bimbingan) adalah salah
satu bagian upaya pendidik yang lebih dari sekedar menghimpun informasi perihal siswa untuk
benar-benar membantu mereka mengenal diri sendiri dan mampu mengarahkan diri ke arah potensi
mereka. Nasihat konseling bertugas mengamati bagaimana sikap dan perilaku anak-anak
berkembang dan menyadari perbedaan individu pada siswa. (Winkel, 1984)
Hal ini sesuai dengan peraturan no.28 dan 29 tahun 1990, yang mengatakan bahwa
bimbingan adalah dukungan yang diberikan kepada siswa untuk membantu mereka mengetahui
siapa dirinya, memahami lingkungan mereka, dan membuat rencana untuk masa depan. Masyarakat
umum masih sering bertanya-tanya apakah penyuluhan dilaksanakan secara efektif. Persepsi siswa
tentang ketidak jelasan tanggung jawab, peran, dan fungsi bimbingan dan konseling. Hal ini
ditunjukkan dengan masih adanya siswa yang belum mengetahui manfaat dari penggunaan layanan
bimbingan dan konseling. Di sisi lain, beberapa siswa menyadari peran yang dimainkan oleh
konseling dan ingin menggunakannya.
Setiap orang, disadari atau tidak, memiliki potensi tersendiri yang mungkin berbeda dengan
orang lain. Kadang-kadang siswa masih ragu dengan potensi yang dimilikinya. Yang mana itu hanya
sekedar minat dan memang bakat yang datang dengan sendirinya. Ketika siswa tidak yakin dengan
bakatnya, guru BK, guru mata pelajaran, dan wali kelas di sekolah dapat membimbing mereka.
Bimbingan dan konseling Memberikan dukungan dalam bidang pertumbuhan pribadi,
lingkungan sosial, pendidikan, dan karir melalui berbagai layanan dan kegiatan berdasarkan standar
yang relevan. Selain itu, tujuan bimbingan dan konseling terkait erat dengan tujuan pendidikan
umum untuk meningkatkan pembelajarannya. Siswa dalam keadaan seperti ini memerlukan
bimbingan dan konseling. Minat belajar dapat terwujud sepenuhnya apabila pelayanan dan
pengajaran diberikan dengan sebaik-baiknya. Melalui layanan orientasi, siswa dapat belajar dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, khususnya sekolah, lingkungan.
Tersedianya bimbingan yang berupa layanan orientasi pada siswa untuk mempermudah
dalam menumbuhkan minat belajarnya. Layanan orientasi adalah informasi dan bimbingan yang
memberikan kesempatan kepada siswa dan orang lain yang dapat berdampak besar pada peserta
didik (terutama orang tua) untuk memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru saja dimasuki
siswa dan untuk membantu mereka memainkan peran mereka di lingkungan baru ini. (Sukardi,
2002)
Sependapat dengan hal itu, “Layanan orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik (klien) memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru
dimasukinya, dalam rangka mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di
lingkungan barunya”. (Hallen, 2005) Dari berbagai penjelasan dapat dipahami Layanan bimbingan,
yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa dan pihak lain yang mungkin
berdampak besar pada siswa untuk memahami lingkungan sekolah yang baru saja siswa masuki,
memahami peran siswa di lingkungan baru, memfasilitasi dan mempercepat agar siswa dapat
beradaptasi dengan baik. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mencoba meneliti persoalan
Layanan Orientasi untuk meningkatkan minat belajar siswa/Siswi di SMK Sabilur Rosyad Larangan
Badung Palengaan Pamekasan.
METODE
Pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendektan kualitatif, dan jenis
penelitian dari penelitian ini adalah deskriptif bukan merupakan angka angka. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif karena dengan menggunakan pendekatan kualitatif akan dengan
mudah membantu peneliti untuk menggali informasi yang rinci dan mendalam akan topik
permasalahan yang akan di teliti. Adapun lokasi penelitian ini peneliti mengambil di SMK Sabilur
Rosyad Larangan Badung Palengaan Pamekasan yang beralamatkan JL. Raya Larangan
Badung, Kabupaten Pamekasan, Jawa timur. Dalam upaya memperoleh data yang objektif dan dapat
di pertanggung jawabkan secara ilmiah, penelitian ini menggunakan metode yang mampu
mengungkap data data yang di butuhkan, seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tentu
saja tiap metode memiliki kelemahan dan kekurangannya masing masing dalam mengumpulan data
yang di perlukan.
HASIL
1. Gambaran minat belajar siswa/siswi di SMK Sabilur Rosyad Larangan Badung
Palengaan Pamekasan
Bimbingan dan konseling dalam hal ini layanan orientasi sangat diperlukan untuk
menciptakan minat belajar siswa. Dalam hal ini diperlukan, karena dalam pembelajaran,
siswa sering mengalami masalah dari luar maupun dari dalam dirinya sendiri. Oleh karena
itu, layanan bimbingan diperlukan untuk memecahkan masalah dan mengembangkan
potensi siswa secara optimal. Minat belajar siswa ditemukan melalui wawancara dengan
informan. Dengan berkolaborasi dengan guru ke rumah, guru mata pelajaran, dan siswa,
guru BK di sekolah berperan penting dalam meningkatkan proses belajar siswa dan
membimbing siswa yang bergumul dengan masalah pribadi atau akademik.
Menurut kepala sekolah saat diwawancari oleh peneliti:
“Salah satu faktor yang menjadi perhatian sekolah adalah minat belajar siswa/siswi
SMK Sabilur Rosyad. Pada umumnya siswa mengalami tidak semangatnya dalam
proses belajar disebakan teman sebangku mengobrol ketika guru menjelaskan
didepan kelas yang menjadikan siswa tersebut tidak paham apa yang dijelaskan
guru sehingga siswa tidak mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru.”
(Wawancara, 5 Oktober 2022)
Adapun hasil wawancara bersama wali kelas kelas X ungkapnya bahwa:
“Persoalan Minat belajar siswa kelas X di SMK Sabilir Rosyad Larangan badung
merupakan hal biasa ternyata di sekolah pada umumnya terdapat siswa memiliki
minat belajar yang tinggi, bahkan terdapat pula siswa yang minat belajarnya rendah,
jadi minta pada mata pelajaran tertentu ada yang suka adapula yang biasa-biasa saja
bahkan tidak semangat disebabkan kadangkala tidak mengerti, tidak masuk kelas,
mengobrol sesama teman duduk ketika guru menerangkan di depan kelas.”
(Wawancara, 6 Oktober 2022)
Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah dan wali kelas SMK Sabilur Rosyad
terkait gambaran minat belajar siswa / siswa sangat beragam dan berbeda-beda. Ada yang
minat belajarnya tinggi bahkan ada yang rendah. Peneliti juga melakukan observasi ke kelas
saat pembelajaran berlangsung. Tempat duduk terpisah siswa dan siswi. Namun terlihat
beberapa siswa di belakang kurang begitu serius dan ngobrol bersama teman sebangku. Ada
juga yang matanya terpejam tertidur. (Observasi, 6 Oktober 2022)
Selain wawancara dan observasi peneliti juga melakukan pengumpulan data melalui
dokumentasi. Berupa foto-foto yang peneliti lakukan saat penelitian di lokasi.

Gambar 4.1 Proses pembelajaran di dalam


Dalam foto tersebut terlihat siswa maupun siswi yang duduk di kursi belakang
kurang memperhatikan pembalajaran. Hal ini disebabkan karena kurang semangat atau
memang tidak minat dalam belajar dan juga dikarenakan hal lainnya. (Dokumentasi, 6
Oktober 2022)
Bahkan peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa guru mapel untuk
mengetahui minat belajar siswa-siswi di sekolah. Salah satunya hasil wawancara dengan
guru mapel matematika yang memaparkan berikut :
“Minat belajar siswa dikelas XI sangat bervariasi ataupun berbeda-beda ada yang
minat belajarnya rendah, biasa saja, dan ada juga minat belajarnya yang tinggi,
terutama siswa laki-laki di kelas tersebut ada 7 siswa yang memiliki minat
belajarnya rendah disebabkan ada yang membolos saat proses pembelajaran
berlangsung, sering tidak hadir, dan ada juga yang sering ribut saat guru
menjelaskan didepan kelas.” (Wawancara, 6 Oktober 2022)
Berbeda pula dengan yang diugkapkan guru mapel bahasa Inggris. Ungkapnya
“Kalau pelajaran bahasa inggris hanya sedikit yang memiliki minat belajar. Hal ini
dikarenakan ketidak pahaman mereka dalam bahasa inggris. Sehingga menjadikan
pelajaran itu garing. Bahkan malah dibuat main-main. Sehingga saya sebagai guru
harus memiliki strategi yang baik dalam pelajaran ini.” (Wawancara, 7 Oktober
2022)
Untuk lebih meyakinkan peneliti terkait minat belajar yang katanya sebagian siswa
juga sering tiduran di belakang karena memang capek dan tidak paham. Dengan begitu
peneliti melakukan observasi. Hasil observasi yang dilakukan peneliti melihat beberapa
siswa tidur saat proses pembelajaran dan sebagian lagi ngobrol, namun sebagin lagi tekun
mengerjakan pekerjaan sekolah yang diberikan oleh guru. (Observasi, 7 Oktober 2022)

Gambar 4.2 Minat belajar siswa di kelas


Dari hasil wawancara dan observasi seringkali beberapa siswa tidur di kelas karena
capek atau tidak mengerti. Hal ini salah satu perilaku minat belajar siswa saat di kelas.
Setelah melakukan observasi dan wawancara peneliti juga melakukan dokumentasi terkait
perilaku siswa pada proses pembelajaran yang mana hal ini menggambarkan minat belajar
siswa saat pembelajaran berlangsung. (Dokumentasi, 7 Oktober 2022)
Selain beberapa guru dan wali kelas agar lebih menguatkan hasil penelitian tersebut.
Peneliti juga melakukan wawacara kepada sebagian siswa untuk mengetahui lebih lanjut
kondisi minat belajar yang di miliki siswa saat ini. Berikut hasil wawancara dengan salah
satu siswa yang bernama Faridatul Ummah’, berikut pernyataan siswi tersebut yang
menyatakan:
“Terkait minat belajar teman-teman di kelas sangat berbeda-beda mbak. Saat guru
memberikan tugas kebanyakan siswa disini enggan untuk mengerjakan bak, bahkan
sebagian dari mereka ramai semaunya sendiri seperti tidak menghargai guru di
depan. Sebenarnya kejadian yang seperti itu juga menghambat ke pembelajaran
saya bak karena guru juga tidak efisien dalam mengajar, saya berharap semoga
siswa-siswa di sekolah ini cepat sadar dengan prilakunya itu” (Wawancara, 7
Oktober 2022)
Hasil wawancara dengan kepala sekolah mengemukakan bahwa:
“Minat belajar siswa di SMK Sabilur Rosyad berbeda-beda ada yang minat
belajarnya tinggi seperti di bidang Matematika terutama siswi yang semangat
belajar matematika setiap harinya dan ada juga minat belajar rendah, karena ada
pun minat belajar yang rendah tidak semua pelajaran tersebut tidak dapat ia pahami,
akan tetapi minat belajar siswa rendah disebakan karna tidak menyukai pelajaran
tersebut atau pelajar tersebut terlalu sulit dimengerti seperti dibidang matematika
dan bahasa inggris ada berapa siswa yang tidak paham sehingga minat belajar
rendah”. (Wawancara, 5 September 2022)
Penjelasan dari kepala sekolah, beberapa guru mata pelajaran SMK Sabilur Rosyad
terdapat perbedaan antara siswa dan siswi dalam peminatan belajar ada yang minat
belajarnya di matematika sanggat tinggi ada juga yang rendah dan begitu juga dengan
pelajaran yang lainnya.
Dalam hal ini terlihat guru mapel memberikan pelajaran secara berkelompok dan
terus memantau saat pelajaran berlangsung jika terdapat kendala, seperi bergurau, tidak
memperhatikan, guru tersebut mencatat dan melaporkan ke wali kelas. Kemudian wali kelas
menindak lanjutin dengan memberikan motivasi dan juga melaporkan temuan tersebut ke
guru BK sehingga dengan layanan dan bimbingan dapat meningkatkan minat belajar siswa.
(Observasi, 8 September 2022)
Terlihat dari hasil dokumentasi guru sedang memantau pembelajaran bersama
siswa-siswi. Mengamati siswa yang kurang minat belajar sehingga diberikan arahan, jika
tidak bisa guru tersebut melaporkannya ke wali kelas.

Gambar 4.3 Proses pembelajaran berlangsung


Dari dokumentasi tersebut terlihat tugas kelompok antar siswa. Siswa terlihat
antusias walau hanya beberapa siswa tidak memperhatikan guru sangat antusias dalam
menerangkan materi walau ada beberapa siswa di pojok tidak begitu memperhatikan guru.
(Dokumentasi, 8 September 2022)
Dari hasil wawancara bersama guru BK terkait hal minat belajar memang terdapat
perbedaan yang cukup siginifikan antara siswa dan siswi di sekolah SMK Sabilur Rosyad.
Berikut hasil wawancara bersama beliau:
“Berkaitan dengan minat belajar siswa di sekolah ini, wajarlah memang mbak.
Antara siswa dan siswi dalam belajar cukup berbeda. Dimana semangat belajar serta
minat dalam beberapa mata pelajaran lebih mendominasi siswi mulai dari
ketekunan, ketertarikan, semangat dalam belajar. Sehingga jika ada lomba-lomba
mata pelajaran yang sering di delegasikan adalah siswa putri.” (Wawancara, 8
September 2022)
Selain kurangnya minat pribadi siswa/siswi tersebut, terdapat pula beberapa
indikasi yang menyebabkan kurangnya minat belajar siswa disekolah. Hal ini bukan karena
tidak megerti atau tidak suka terhadap pelajaran, akan tetapi dipengaruhi hal-hal lainnya.
Tidak hanya hal tersebut, Wawancara lainnya bersama wali kelas Ibu Sulastri beliau
menyampaikan “
“Kurangnya minat belajar bukan karena tidak paham atau tidak senang, tapi hal ini
karena tidak adanya dukungan yang baik bagi orang tua kepada anak. Artinya orang
tua acuh terhadap belajar anak. Bukan hanya yang sekolah, dari luar yang
dipesantrenpun begitu, begadang dan adapula yang belajar kitab. Sehingga dengan
perilaku begadang tersebut esoknya kesiangan bahkan parahnya bolos sekolah.”
(Wawancara, 8 September 2022)
Penjelasan tersebut serupa dengan apa yang diutarakan oleh salah satu guru
persoalan minta belajar. Ungkapnya:
“Pergaulan di desa cukup melelehkan, karena banyak dari kaula muda disana
begadang. Sehingga lingkungan disekitar tersebut begadang, tetangga sekitar ikutan
sehingga anak sekolahpun menjadi terpengaruh. Dengan begadang itulah yang
menyebabkan di kelas ngantuk dan tidak ikut proses pelajar mengajar.”
(Wawancara, 10 September 2022)
Dalam hal ini terdapat peserta didik kurang minat dalam belajar, guru BK di SMK
Sabilur Rosyad segera menindak lanjutin hal tersebut. Hal ini laporan diterima guru BK
melalui wali kelas yang mana laporan hal tersebut dari guru mapel terlebih dahulu, setelah
laporan terklarifikasi, guru BK segera menindak lanjuti permasalahan yang ada di kelas
tersebut.
Menurut guru bimbingan konseling
“Laporan persoalan minat belajar yang kurang, guru BK lagsung menanyakan
terkait terkakit kurangnya minat dalam belajar. Guru guru BK juga memeriksa
kelas-kelas yang lain dengan cara menanyakan wali kelas masing-masing keadaan
peserta didik ketika proses belajar mengajar dalam kelas. Saya sebagai guru BK
tidak hanya menindak lanjuti satu kelas saja yang hanya mendapat laporan dari wali
kelas satu saja.” (Wawancara, 8 September 2022)
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang telah dilakukan
kepada beberapa informan. Terdapat beberapa temuan penelitian terkait gambara minat
belajar siswa di SMK Sabilur Rosyad. Diantaranya:
Terdapat perbedaan minat belajar pada pelajaran yang berbeda, sehingga seorang
siswa dapat memiliki minat tinggi pada satu pelajaran dan minat rendah pada pelajaran yang
lain. Sebagian siswa memiliki minat rendah pada mata pelajara tertentu yang ditunjukkan
dengan perilaku tidak baik di dalam kelas seperti tidur, ngobrol, dan bercanda sesama teman
satu bangku.
2. Pelaksanaan layanan orientasi untuk meningkatkan minat belajar siswa di SMK
Sabilur Rosyad Larangan Badung Palengaan Pamekasan
Layanan orientasi adalah salah satu layanan bimbingan dan konseling yang
laksanakan oleh guru BK dengan bantuan semua guru dan wali.kelas, hal ini bertujuan
membantu untuk mengorientasikan (membimbing, membantu, menyesuaikan) siswa serta
pihak-pihak lainnya, terutama orang tua siswa, mulai dari kondisi lama ke konsidi baru.
misalnya memperkenalkan tempat baru dan/atau hal baru kepada siswa tersebut.
Tempat baru serta suasana baru menjadikan seseorang dalam hal ini peserta didik
merasa bingung, merasa mendapatkan kendala untuk melaksanakan suatu kegiatan. Salah
satu cara adalah dengan rencana atau layanan orientasi yang efektif mempercepat proses
penyesuaian diri, sehingga hal tersebut segera mungkin mendapatkan hal-hal yang mudah
untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
Berdasarkan wawancara dengan ibu Fadilah selaku guru Bimbingan dan Konseling
di SMK Sabilur Rosyad, di dalam ruangan BK mengenai pelaksanaan layanan orientasi di
sekolah tersebut, beliau mengatakan
“Sebelum memberikan layananan orientasi, saya terlebih dahulu melakukan
pengamatan ke setiap kelas, yang mana pengamatan itu dilakukan secara spontan
juga berdasarkan laporan guru mata pelajaran. Adapun yang dibahas pada informasi
ini adalah cara menjadikan suasana pembelajaran senang sehingga nantinya
menstimulus minat belajar yang bagus.materi yang dibahas adalah teknik membuat
lingkungan kelas yang bagus, langkah inovatif untuk menggairah nafsu belajar,
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar, cara mengobati
penyakit malas belajar.” (Wawancara, 13 September 2022)

Gambar 4.4. Wawancara bersama Guru BK


Dokumentasi di atas wawancara dengan guru BK menanyakan seputar pelaksanaan
pelayanan layanan orientasi kepada siswa terkait minat belajar siswa. Alhamdulillah guru
BK sangat responsive dan interaktif dalam menjawab soal dari peneliti. (Dokumentasi, 13
September 2022)
Adapun menurut kepala sekolah dalam proses pelaksanaan layanan ini diharapkan
dapat membantu membentuk kepribadian siswa dan siswi menjadi lebih bersemangat dan
minat belajar lebih baik. Beliau mengungkap sebagai berikut: “Dengan adanya layanan
orientasi dapat menjadi sasaran bagi anak didik di SMK Sabilur Rosyad untuk
menyelesaikan segala permasalahannya baik masalah proses belajar mengajar maupun
masalah pribadi”. (Wawancara, 13 September 2022)
Pernyataan tersebut juga di ungkapkan oleh Ibu Sulastri S.Pd selaku guru pengajar
di SMK Sabilur Rosyad terkait pelaksanaan guru BK dalam meningkatkan minat belajar
siswa melalui layanan orientasi, berikut penjelasan beliau:
“Dalam pelaksanaannya di sini menurutnya sangatlah tidak mudah, karena kondisi
dilapangan tidak seperti yang kita harapkan pastinya berubah keadaannya, akan
tetapi beliau memiliki pedoman atau prinsip bahwasannya adanya bimbingan atau
layaanan BK disini dapat memberikan pelayanan yang baik dan nyaman terhadap
siswa-siswi, jadi petugas bimbingan konseling kkususnya di SMK Sabulir Rosyad,
sehingga tidak terkesan seperti polisi sekolah seperti di sekolah-sekolah lainnya,
bimbingan konseling dalam hal ini layanan orientasi hanya memberikan solusi-
solusi tentang masalah pribadi anak didik akan tetapi seorang petugas konseling
harus juga bisa mengarahkan dan mengajak mereka untuk meningkatkan minat
belajar di setiap mata pelajaran.” (Wawancara, 8 September 2022)
Dalam pelaksanaan selanjutnya dalam layanan orientasi guru BK juga melakukan
beberapa kegiatan yaitu memberikan pemahaman ke kelas dengan bimbingan kelompok.
Hal ini seperti diungkapkan oleh guru BK, yaitu ;
“Layanan orientasi atau bimbingan kelompok. Tekniknya adalah guru bk
memanggil beberapa anak, contoh 3-5 orang. Cara kerjanya adalah semua siswa
yang ingin diberikan layanan atau ingin dikonseling itu dikumpulin semua,
kemudian masing-masing siswa disuruh menulis masalah apa yang sedang di
alaminya di lembaran kertas, kemudian kertas itu dikumpulin kepada konselor.
Setelah terkumpul semua, konselor memilih masalah yang paling berat sampai
paling ringan yang dialami siswa. Konselor menangani masalah siswa yang paling
berat dulu, setelah masalah yang berat itu selesai, konselor menangani masalah
berikutnya (masalah yang ringan).” (Wawancara, 13 September 2022)
Saat observasi ke kelas terlihat terdapat bimbingan di dalam kelas. Terdapat guru
BK memanggil beberapa orang untuk diberi bimbingan kelompok terkait minat belajar saat
proses pembelajaran di dalam kelas. (Observasi, 13 September 2022)

Gambar 4.5. Dokumentasi bimbingan kelompok bersam guru BK


Di foto terlihat Guru BK memberikan bimbingan secara kelompok. Terdapat 3 siswi
dan 2 siswi dalam bimbingan tersebut. Bimbingan terkait minat belajar siswa di dalam kelas.
Hal ini dilakukan agar mereka semakin semangat dan memilikinya minat yang baik dana
belajar. (Dokumentasi, 13 September 2022)
Hal ini diperkuat oleh penuturan guru mapel terkait layanan orientasi dalam
meningkatkan minat belajar siswa. Selanjutnya peneliti mewawancarai guru mapel terkait
bimbingan kelompok yang dilaksanakan guru BK. Tuturnya adalah:
“Iya dalam layanan ini guru BK sering kali melakukan bimbingan kelompok, hal
itu setelah mendapatkan catatan-cataran dari guru mapel dan wali kelas. Sehingga
cukup mempermudah guru BK dalam melakukan bimbingan kelompok dikelas.
Dengan memberikan arahan serta motivasi pada bimbingan kelompok tersebut.
Terkait minat belajar dalam setiap proses pembelajaran.” (Wawancara, 15 Oktober
2022)
Pelayanan yang dilakukan guru BK ini peneliti tanyakan kepada salah satu siswa di
SMK Sabilur Rosyad.
“Saya sangat senang kalau guru bimbingan dan konseling masuk ruangan ketika
memberikan layanan. saya sangat antusias mendengarkan apa yang di sampaikan
oleh guru bimbingan dan konseling, guru bimbingan dan konseling orangnya asik
dan menyenangkandan selalu memberikan kami informasi baru yang kami belum
ketahui.” (Wawancara, 13 September 2022)
Dari beberapa wawancara dan observasi layanan orientasi bersifat kelompok dan
individual. Terkait bimbingan individual peneliti langsung menuju ruang BK untuk
mewawancarai guru BK terkait ini. Ungkapnya saat peneliti wawancarai. Yaitu: “jika
terdapat laporan dari guru mapel atau wali kelas terkait siswa yang memang minatnya jauh
dibawah teman-teman yang lain saya berikan siswa tersebut bimbingan individual. Yaitu
memanggil secara personal ke ruang BK dengan menanyakan alasan kenapa tidak minat
dalam pelajaran tersebut.” (Wawancara, 13 September 2022)
Hal ini sesuai hasil observasi peneliti saat guru BK melakukan bimbingan bersama
siswi.

Gambar 4.6 Bimbingan Guru BK Bersama Siswi


Hasil dokumentasi memperlihatkan Guru BK sedang memberikan layanan orientasi
kepada siswi terkait minat belajarnya di dalam kelas. Lebih ditingkatkan lagi jangan malas
dalam belajar. Tingkatkan minat belajarnya sehingga nantinya bisa memilih mata pelajaran
yang priotitas. (Dokumentasi, 13 September 2022)
Metode konseling individual dilakukan subyek untuk membantusiswa secara
individual dan langsung bertatap muka (berkomunikasi). Dalam pelaksanaan layanan
orientasi dengan metode bimbingan individual dan kelompok juga menggunakan
pendekatan pelayanan yang tepat.
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi menunjukan terdapat
beberapa hal yang dilakukan oleh Guru BK dalam meningkatkan minat belajar siswa di
SMK Sabilur Rosyad. Hal ini peneliti uraikan dalam temuan penelitian, diantaranya:
Pada pelaksanaan orientasi ini dimulai dengan proses observasi dan menerima
informasi dari guru mata pelajaran dan wali kelas. Selanjutnya pelaksanaan orientasi
dilakukan dengan dua pola bimbingan yaitu bimbingan individual dan bimbingan kelompok
Pelaksanaan kegiatan layanan ini sangat membutuhkan kerjasama warga sekolah,
seperti;wali kelas, guru mata pelajaran, kepala sekolah dan siswa, sehingga dapat
meningkatkan minat belajar siswa serta mendukung keberhasilan siswa.
3. Peran bimbingan konseling selama ini dalam minat belajar siswa di SMK Sabilur
Rosyad Larangan Badung Palengaan Pamekasan
Peran guru BK erat kaitannya dengan pendidikan karakter yang merupakan
penyebab langsung dan tidak langsung hasil belajar siswa. Guru BK memberikan
ketenangan dan semangat kepada siswa agar siswa tidak takut, khawatir dan putus asa saat
belajar. Guru BK juga membantu menjembatani kesenjangan antara orang tua dan guru ke
rumah dengan berusaha menyelesaikan permasalahan siswa seperti siswa terlambat
mengerjakan tugas, siswa tidak mengerjakan tugas, siswa yang tidak semangat belajar.
Hasil wawancara bersama guru BK, beliau mengungkapkan :
“Menjadi pembimbing bagi peserta didik yang bermasalah merupakan peran bagi
BK. Jika ada anak melanggar bukan berarti harus dimarahi tapi diberi pengarahan
dan bimbingan. Seperti halnya beberapa kasus yang tejadi. Saat pelajaran
matematika dan bahasa inggris terlihat banyak siswa yang izin, setelah diperhatikan
mengapa anak-anak yang izin tetap sama seperti kemaren.Ketika ditanya
jawabannya dengan alasan bahwa saya bisa melakukannya tanpa contoh, maka saya
memberi judul agar lebih dinamis dalam belajar. Ingatkan kita dengan menyatakan
bahwa kita akan mencapai suatu tujuan jika kita termotivasi untuk melakukannya;
yang terpenting adalah memotivasi diri kita sendiri; orang tua dan guru hanya
memberikan dukungan. Saya memberi mereka waktu setelah mereka meminta izin
sekali lagi, dan jika mereka melanggar aturan, saya memberi mereka hukuman.”
(Wawancara, 20 September 2022)
Pandangan ini juga didukung oleh pernyataan yang tidak jauh berbeda dengan
argumentasi wali kelas:
“Siswa sering ditemukan tidur di meja selama kelas, Adapula yang sering izin
keluar, ke kamar mandi, bahkan alasannya ada yang mau beli bullpen. Karena ini
sering kejadian akhirnya saya laporkan kepada guru BK. Dan guru BK memanggil
siswa tersebut untuk diberikan bimbingan dan pemahaman terkait laporan dari wali
kelas tersebut.” (Wawancara, 15 Oktober 2022)
Hal ini diperkuat oleh guru BK berpendapat sebagai berikut:
“Bukan hanya bimbingan biasa, tetapi merangkul dan menerima keluh kesah anak
sehingga arahan untuk minat belajar mendapatkan respon yang kuat dengan begitu
otomatis siswa itu benar-benar mengerti melakukan hal agar minat belajar mereka
pada setiap mata pelajaran menjadi rajin. Dalam melaksanakan bimbingan itu,
disini saya juga selalu hadir dikelas mbak, ketika jam pelajaran atau diluar jam
pelajaran.” (Wawancara, 20 September 2022)
Peran guru BK adalah membantu siswa agar mampu menguasai dirinya ketika ada
di lingkungan belajarnya di sekolah. Sehingga akan membuat siswa memiliki minat belajar
yang aktif dan mempunyai tanggung jawab belajar seperti yang diinginkan yang tentunya
akan senantiasa berjalan secara baik.
Bimbingan BK juga dirasakan oleh salah satu siswa SMK Sabilur Rosyad.
Menurutnya adalah saya senang guru bimbingan dan konseling karena guru bimbingan dan
konseling selalu mengerti apa yang saya rasakan terhadap masalah belajar yang saya alami.
Guru BK memberikan pemahaman, informasi dengan menjadi pembimbing yang baik
dalam masalah siswa maupun siswi. (Wawancara, 21 September 2022)
Peran bimbingan ini dapat membantu peserta didik agar mempunyai pengetahuan
terhadap potensi pribadinya dan lingkungan belajarnya. Hal tersebut, siswa diharapkan
mampu berkembang akan potensi dirinya secara baik, dan menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan secara tertata dan terbentuk rapi.

Gambar 4.7 Wawancara peneliti dengan salah satu siswa SMK Sabilur Rosyad
Wawancara tersebut peneliti bertanya tentang bagaimana peran bimbingan yang
dilakukan guru BK ke siswa saat melakukan bimbingan. Dan bagaimana respon siswa saat
guru BK melakukan layanan atau bimbingan. (Dokumentasi, 21 September 2022)
Selain peran sebagai pembimbing terdapat pula peran guru BK sebagai motivator
pada peserta didik. Sebagai motivator, guru bimbingan konseling disini mendorong anak
didik agar bergairah dan aktif dalam belajar. Sebagaimana yang diuraikan dalam wawancara
dengan ibu siti Fadilah selaku guru bimbingan konseling sebagai berikut: “setiap proses
belajar mengajar dikelas, saya selalu memberikan motivasi kepada siswa maupun siswi
mbak, karena siswa/i di SMK Sabilur Rosyad ini perlu banyak motivasi agar mereka
semangat dan minat belajarnya baik, karena motivasi itu seperti vitamin harus diberikan tiap
hari. (Wawancara, 20 September 2022)
Selanjutnya observasi dilakukan peneliti. Saat itu terlihat guru BK bersama guru
kelas memberikan motivasi pada siswa dan siswi terkait minat belajar. Disampaikau agar
mereka aktif dan menumbuhkan minat belajar mereka jangan mengabaikan pelajaran.
(Observasi, 20 September 2022)
Selain observasi peneliti juga mengaitkan data dengan hasil dokumentasi saat guru
BK melakukan perannya sebagai motivator dengan memberikan motivasi pada siswa dan
siswi di dalam kelas

Gambar 4.8. Pemberian Motivasi sebagai bentuk Peran Guru BK


Dari dokumentasi tersebut terlihat guru BK, Wali kelas dan Kepala Sekolah
memberikan motivasi sebagai bentuk peran guru BK. Hal ini dilakukan tiap bulan oleh guru
BK. Siswa dan siswi sangat antusias mendengarkan bimbingan tersebut. (Dokumentasi, 20
September 2022)
Hal ini juga disampaikan oleh guru mapel informatika mengatakan sebagai berikut:
“Walau peserta didik mempunyai karakter berbeda, gaya belajar yang berbeda, serta
minat pada mata pelajaran juga berbeda. Ada yang rajin, nakal, acuh tak acuh tapi
guru bk berkolaborasi dengan para guru dan wali kelas tetap memberikan motivasi
agar mereka tetap semangat dalam belajar. Karena dengan motivasi secara terus-
menerus menjadikan mereka semangat dan minat dalam belajar sehingga proses
belajar mengajar berjalan lancar.” (Wawancara, 25 September 2022)
Persoalan pemberian motivasi, salah satu murid menyampaikan perihal ini setelah
diwawancarai oleh peneliti. “begini mbak. Walau sebagian anak-anak disini nakal, malas,
kurang semangat tapi guru BK tiada hentinya memberikan kami motivasi baik dilakukan
secara sendiri-sendiri ataupun saat kunjungan kelas. Sehingga dengan motivasi tersebut
dapat membangkitkan gairah atau minat yang kuat pada pelajaran. (Wawancara, 25
September 2022)
Dapat dijelaskan bahwa guru BK memiliki peran sebagai guru yang memimpin dan
mengarahkan dalam membentuk minat belajar siswa. Guru BK melakukan berbagai cara,
cara melayani siswa dengan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan siswa, agar siswa
yang mengalami kesulitan belajar dapat teratasi walaupun membutuhkan waktu yang cukup
lama, karena peran guru BK disini adalah untuk memajukan siswa. Minat belajar yang
positif, tetapi yang mampu mengubah minat belajar dari negatif menjadi positif, siswa
memimpin dan membimbing seorang guru hanya sebagai alat untuk memotivasi dan
membimbing siswanya, tetapi tidak lepas dari belajar mengajar. tutor kepada siswa mampu
melaksanakan proses belajar mengajar dengan sikap belajar yang positif.
Pada fokus ketiga ini melalui proses wawancara, observasi, dan dokumentasi
terdapat beberapa temuan penelitian yang dapat peneliti uraikan dalam beberapa point di
bawah ini. Sebagi berikut:
Peran guru BK sebagai pembimbing diharapkan membantu siswa dan siswi
memiliki informasi terhadap diri sendiri dan orang lain. Sehingga perkembgan peserta didik
berkembang secara sempurna serta dapat beradaptasi dengan lingkungannya secara optimal.
Peran guru BK sebagai motivator berharap mampu memberikan dorongan serta
penguatan kepada siswa bertujuan untuk menumbuhkan potensi, meningkatkan minat
belajar, memperjelas tujuan yang hendak dicapai, dan menciptakan suasana bimbingan yang
menyenangkan.
PEMBAHASAN
1. Gambaran Minat Belajar Siswa/Siswi Di SMK Sabilur Rosyad Larangan Badung
Palengaan Pamekasan
Minat adalah perasaan menyukai dan tertarik pada sesuatu atau aktivitas tanpa
seseorang memberitahu Anda. Minat pada hakikatnya adalah menerima hubungan
seseorang dengan dunia di sekitar mereka. Minat Semakin dekat hubungan, semakin kuat
itu. Siswa dapat menunjukkan minat mereka dengan mengatakan bahwa mereka lebih
memilih hal tertentu dari pada yang lain, atau mereka dapat menunjukkan minat mereka
dengan berpartisipasi dalam kegiatan. Minat tidak datang dari dia ketika dia lahir,
sebaliknya, itu berasal dari melakukan sesuatu. (Djali, 2013)
Belajar merupakan kegiatan proses juga salah satu point yang sangat urgen dalam
pelaksanaan pada setiap tingkatan pendidikan. Proses belajar yang dilalui siswa di kelas, di
rumah, atau di luar kelas menentukan berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan. (Syah, 2012)
Hasil paparan data dijelaskan bahwa minat belajar siswa/siswi SMK Sabilur Rosyad
beraneka ragam ada yang rendah dan tinggi. Dari siswa dan siswi yang memiliki minat
rendah dalam belajar yaitu para siswa dikarenakan beberapa faktor baik itu dalam dirinya
atau faktor dari luar dirinya.
Agar guru BK dapat memberikan layanan individu dan kelompok kepada siswa
guna meningkatkan minat belajarnya, maka penting bagi guru BK untuk bekerjasama secara
erat dengan guru dan wali kelas untuk mengidentifikasi siswa mana yang kurang minat
belajar. membimbing siswa, konselor dapat memotivasi mereka dan memberi mereka tugas
meninjau pelajaran sebelumnya atau pelajaran yang akan datang.
2. Pelaksanaan Layanan Orientasi Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di SMK
Sabilur Rosyad Larangan Badung Palengaan Pamekasan
Penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling bagi siswa di sekolah
merupakan komponen penting dalam pengembangan kepribadian intelektual dan sosial,
maupun secara emosional. Arahan ini untuk memberikan semangat kepada siswa agar dapat
mewujudkan tujuannya secara efisien dari guru BK sampai kepada yang dibimbing (siswa)
untuk mewujudkan kebebasan memahami diri dan perubahan terhadap lingkungannya.
Bimbingan dan konseling di sekolah diharapkan dapat memantau kemajuan siswa dalam
mempersiapkan internalisasi nilai-nilai untuk menjadi orang-orang yang sadar.
Hal ini juga mengacu kepada salah satu tujuan orientasi peserta didik yaitu
pengenalan lingkungan sekolah karena penting bagi peserta didik dalam hubungannya
dengan : a) pemanfaatan semaksimal mungkin terhadap layanan yang diberikan oleh
sekolah, b) sosialisasi diri dan pengembangan diri secara optimal. (Imron, 2012) Dalam
pelaksanaan layanan orientasi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan. Yaitu observasi
dan pengumpulan data. juga dapatdiartikan usaha guna memperoleh data tentang peserta
didik, menganalisa dan menafsirkan lalu mengamankan data tersebut. (Tohirin, 2014)
Aktifitas yang dapat mendukung bimbingan konseling yaitu mengumpulkan seluruh data
dan keterangan yang sesuai dengan kepentingan pengembangan siswa. (Sukardi, 2008)
Dari observasi dan pengdataan ini dapat diklasifikasikan terkait minat belajar siswa
di SMK Sabilur Rosyad sehingga penanganannya lebih cepat dan tepat dalam bimbingan
konseling terutama dalam layanan orientasi. Selanjutnya setelah proses observasi dan data
yang sudah dihimpun baik laporan dari wali kelas maupun guru mapel dilaksanakan tekknik
bimbingan layanan orientasi.
Layanan pertama adalah dengan cara bimbingan individual. Dengan kata lain
adalah layanan bimbingan per seorangan. Layanan ini adalah salah satu bentuk
bimbingankonseling yang terdapat disekolah. Terdapat bermacam-macam ciri atau bentuk
bimbingan konseling. Salah satunya konsep bimbingan individu/pribadi. Unsur Bimbingan
pribadi di sekolah yaitu pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan
dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Serta pemantapan pemahaman
tentang bakat dan minat pribadi siswa. (Hasyim, 2017)
Dari pengertian di atas bimbingan individual diberikan untuk mampu menghadapi
dan memecahkan permasalahan pribadi secara mandiri. Tersebut Sesuai dengan definisi
bimbingan pribadi Dewa Ketut Sukardi yang menyatakan bahwa bimbingan pribadi adalah
upaya membimbing seseorang dalam menghadapi dan menyelesaikan masalahnya sendiri,
seperti penyesuaian kepribadian, masalah menghadapi perpecahan, dan mengatasi masalah
dalam diri sendiri. hati sendiri dengan mengendalikan perilaku dalam bidang agama dan
olahraga fisik, mengisi waktu luang, dan banyak lagi. (Sukardi, 2008)
Selain bimbingan individual, layanan orientasi yang diberikan adalah bimbingan
kelompok. Menerapkan pendekatan konseling kelompok ini untuk membantu siswa dalam
menyelesaikan masalah melalui kegiatan kelompok. Masalah yang dapat dipecahkan dapat
berorientasi pada kelompok yang dirasakan oleh kelompok (sejumlah siswa) atau
berorientasi pada individu yang dirasakan oleh seorang individu (seorang siswa).
Melakukan strategi pengarahan kelompok ini untuk membantu siswa memahami
masalah melalui latihan bersama. Masalah yang dicari jalan keluarnya bisa dilakukan secara
berkelompok, yang dibagi beberapa siswa atau orang atau orang, hingga permasalah yang
dirasakan oleh seorang siswa.
Layanan Bimbingan Kelompok yaitu membantu kelompok mengembangkan sikap
personal, melalui kemampuan sosial, aktifitas belajar, dan mengambil keputusan, serta
melakukan kegiatan sesuai dengan perilaku karakter terpuji melalui dinamika kelompok.
Artinya dalam pembahasan skripsi ini adalah terkait minat belajar. Yang dilaksanakan
adalah seputar bimbingan kelompok di SMK Sabilur Rosyad menerangkan secara
berkelompok bahasan yang menunjang tentang kehidupan harian mereka untuk
pengembangan diri dalam pengambilan keputusan serta membantu minat peserta didik.
Metode bimbingan ini dilakukanguna membantu siswa mengatasi masalah melalui
kegiatan kelompok. Masalah yang diselesaikan berkelompok, yaitu hal yang dialami
bersama oleh kelompok (kumpulan siswa) atau bersifat individu atau perorangan, yaitu
problem yang dirasakan oleh siswa itu sendiri.
3. Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Minat Belajar siswa di SMK Sabilur Rosyad
Larangan Badung Palengaan Pamekasan
Guru BK adalah seorang erat hubungannya dengan proses danbimbingan konseling
terhadap siswa yang sedang menuju perkembangan yang optimal.Guru BK berperan sebagai
agen pendidikan dengan fungsi sebagai pemberi bimbingan dan konseling (konselor)
kepada siswa (konseli) agar siswa paham dalam penyesuaian diri dan pengembangan diri
sehingga tercapai perkembangan yang optimal, efektif, dan produktif.
Pembimbing konseling atau disebut guru BK merupakan contoh figure yang
bertanggung jawab memberikan bimbingan atau arahan pada peserta didik dalam mencapai
kedewasaan, yang nantinya segala perilaku ataupun perkataan guru banyak atau sedikit akan
mempengaruhinya. Terutama dalam hal minat belajar. Sebagai guru pastinya memiliki
tanggung jawab untuk memperhatikan siswa baik di dalam maupun di luar kelas. Guru
adalah salah satu variabel yang dapat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar.
Peranan adalah segenap perilaku yang harus dilakukan guru dalam menjalankan
tugasnya sebagai guru. (Tohirin, 2005) Guru adalah pendidik professional dengan tugasnya
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,dan mengevaluasi
peserta didik. (Nata, 2010)
Salah satu kunci dari keseluruhan proses pendidikan adalah tugas guru bimbingan
dan konseling. Merupakan bagian penting dari tugas guru BK untuk meningkatkan minat
belajar siswa. Mereka harus bekerja sama dengan guru mata pelajaran dan wali kelas untuk
mengidentifikasi siswa yang kurang berminat untuk memberikan layanan orientasi,
konseling individu, dan konseling kelompok kepada siswa tersebut.
Dengan cara ini konselor berusaha untuk menentukan tujuan yang akan
dilaksanakan agar proses pelatihan dapat berlangsung dengan baik dan terkendali, ditambah
dengan proses preventif, preventif dan korektif, konselor karir harus senantiasa
meningkatkan kegiatan efektifnya sendiri. Berperan sebagai pendidik profesional untuk
mencapai kebaikan dalam pendidikan.
a. Peran sebagai Pembimbing
Salah satu siklus yang dilakukan oleh seorang pendidik BK adalah sebagai
pembimbing. Salah satu tata cara yang dilakukan guru BK dalam melaksanakan tugas
pendidikan di sekolah untuk mencapai tujuan melaksanakan kegiatan bimbingan yang
memiliki komponen kemanusiaan.
Guru BK sebagai pembimbing merupakan seseorang guru yang memiliki tanggung
jawab dalam memberikan bimbingan konseling di sekolah secara utuh tanpa paksaan
guna meningkatkan perkembangan kepribadian serta kemampuan peserta didik baik
dari segi rohani maupun jasmani agar peserta didik mampu bertanggung jawab pada
dirinya sendiri atau mandiri serta dapat memenuhi berbagai tugas perkembangannya
sebagai makhluk yang sempurna di mata Tuhan dan pula sebagai makhluk sosial,
beragama, dan berbudaya.
Sebagai guru pembimbing Peranguru BK harus lebih diutamakan, kehadiran BK
dalam membimbing peseerta didik di sekolah berupaya untuk membimbing mereka
menjadi manusia yang tanggap. Tidak adanya bimbingan menjadikan mereka
mengalami kesulitan dalam menghadapi perkembangan personal. Jadi, mau tidak mau
bimbingan sangat diperlukan pada saat mereka belum sepenuhnya mandiri. (Djamarah,
2000)
Guru BK berupaya memberikan bimbingan pada siswa agar dapat menggali potensi
yang dimilikinya, memberikan bimbingan pada siswa agar dapat meraih dan
menjalankan tugas-tugas perkembangan mereka, sehingga tercapai menjadi pribadi
yang tumbuh dan berkembang mandiri dan produktif.
b. Peran sebagai Motivator
Dengan perannya sebaga motivator, guru bimbingan konseling disini memberikan
arahan dan motivasi kepada anakdidikagar semangat dalam minat belajar.Dalam
memberikan motivasi, pembimbing berupaya menganalisa motif apa saja yang
mempengaruhi peserta didik kurang bersemangat belajar dan menurunnya minat belajar
di disekolah. Guru BK setiap saat bertindak sebagai motivator,karena dalam interaksi
pendidikan bukan mustahil terdapat anak didik yang kurang aktif dalam belajar.
Guru BK diharapkan mampu menginspirasi dan memberdayakan siswanya untuk
meningkatkan potensi dan kualitas hidupnya. Guru BK harus menjalankan tanggung
jawab dan menjalankan perannya dengan menjawab pertanyaan dari siswa, menetapkan
tujuan yang dapat dicapai, dan menciptakan konseling yang menyenangkan. lingkungan
untuk menjadi motivator yang efektif. (Musleh, 2015) Motivasi yang berkaitan dengan
penyesuain lingkungan sekolah pada diri siswa diinformasikan oleh guru BK dengan
berbagai informasi atau materi penyesuaian personal terutama terkait minat belajar.
Tugas guru BK sebagai motivator adalah memberikan dorongan motivasi kepada
siswa untuk mendorong aktivitas dan kreativitas. Fungsi Guru BK dalam menginspirasi
siswa dapat menjadikan siswa tersebut bergairah dalam mendinamisasikan potensi yang
dimilikinya dan siswa dapat berkembang sesuai dengan tujuan dan cita-cita yang
dimilikinya untuk dirinya.
Motivasi dikatakan efektif mana kala dilakukan dengan cara memperhatikan peserta
didik sesuai kebutuhannya. Peran pembimbing sebagai motivator amatlah penting
dalam pertemuan edukatif, karena mengenai esensi pekerjaan mendidik yang
membutuhkan kepintaran sosialnya, menyangkut penampilan dalam personalisasi, dan
sosialisasi. Pembimbing memotivasi siswa/siswi agar lebih meningkatkan minat
belajarnya dan memberikan motivasi-motivasi untuk selalu belajar, dan jangan
bermalas-masalah. Maka, dengan pemberian motivasi anak tidak akan merasa kecil hati
dan rajin belajar
SIMPULAN
Berdasarkan paparan data, temuan penelitian dan pembahasan hasil penelitian mengenai
Layanan Orientasi untuk meningkatkan minat belajar siswa/siswi di SMK Sabilur Rosyad Larangan
Badung Palengaan Pamekasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Gambaran minat siswa di SMK Sabilur Rosyad Larangan Badung Palengaan bersifat
fluktuatif ada yang rendah dan tinggi. Diharapkan dengan adanya layanan bimbingan
minat belajar peserta didik terjadi perubahan dan tanpa paksaan dalam menumbuhkan
minat belajar pada mata pelajaran dan guru pengajar. Hal ini menyesuaikan pemahanan
minat belajar yaitu kecenderungan individu untuk memiliki rasa senang tanpa ada
paksaan sehingga dapat menyebabkan perubahan pengetahuan, ketrampilan dan tingkah
laku.
2. Pelaksanaan layanan orientasi untuk meningkatkan minat belajar siswa di SMK Sabilur
Rosyad Larangan Badung Palengaan Pamekasan. Pertama guru BK melakukan
observasi atau pengamatan ke setiap kelas. Dengan ini guru BK melakukan
pengumpulan data terkait minat belajar siswa dengan bekerjasama guru pelajaran, dan
wali kelas. Kedua melaksanakan bimbingan layanan orientasi. Terdapat dua pola
bimbingan yang diberikan guru BK adalah bimbingan individu dan bimbingan
kelompok.
a. Bimbingan individu dimaksudkan memberi kesempatan pada setiap siswa untuk
membahas permasalahan dan di bombing secara individu.
b. Bimbingan kelompok dimaksudkan memberi bimbingan secara kelompok kepada
siswa. Selain itu agar siswa yang lain dapat memberi pendapat terhadap
permasalahan yang ada.
3. Peran Bimbingan Konsleing dalam meningkatkan minat belajar siswa di SMK Sabilur
Rosyad yaitu: Pertama, guru BK berperan sebagai pembimbing agar peserta didik
mencapai tujuan pendidikan yang terarah menjadi baik dalam keseluruhan proses
pendidikan. Kedua, sebagai motivator memberikan motivasi berupa dorongan-dorongan
guna merubah pola hidup yang negatif menjadi positif dan membimbing siswa sesuai
dengan tujuan dimasa depannya. Memberikan contoh nyata kepada siswa untuk
dijadikan sebagai panutandan dapat termotivasi dalam belajar.
DAFTAR RUJUKAN
Azwar, Saifuddin. (2007). Metode Penelitian. Yogyakarta; Pustaka Pelajar.
Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Buna’i, (2006). Metodologi Penelitian Pendidikan, Pamekasan: STAIN Pamekasan Press.
Bungin, Burhan. (2010). Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi, Ekonomi, Kebijakan
Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media Grup.
Darajat, Zakiah. (2004). Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Depdikbud. (1997). Pembinaan Minat Baca, Materi Sajian. Jakarta: Dirjen Dikdasmen
Depdikbud RI.
Djama’ah Satori dan Aan Komariah. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung,
Alfabeta.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2000). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:
Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hasyim, Farid. (2017). Bimbingan & Konseling Relegius, Jakarta: Arruz Media.
Gunawan, Imam. (2013) Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara,
Imron, Ali. (2012). Manajemen Peserta didik Berbasis Sekolah, Jakarta; Bumi Aksara.
Hadiyanto. (2004). Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen Pendidikan di Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hallen A, (2002). Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Ciputat Press.
Herdiansyah, Haris. (2013). Wawancara, Observasi, dan Focus Group. Jakarta: PT Raja
Grafindo,
Hidayat, Syarif dan Asroi, (2013). Manajemen Pendidikan Substansi dan Implementasi
dalam Praktik Pendidikan di Indonesia. Tangerang: Pustaka Mandir.
Kasiram, Muhammad. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. Malang: UIN
Maliki Press.
Ketut Sukardi, Dewa. (2000). Pengantar Pelaksanaan Progam Bimbingan dan Konseling
di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Mashudi, Farid. (2020) Penerapan Layanan Orientasi Materi Tatakrama Pergaulan Untuk
Meningkatkan Pemahaman Pengembangan Sosial Siswa SMPN 1 Sumenep,
MUBTADI: Jurnal Pendidikan Ibtidaiyah Vol. 1 No. 2, Januari – Juni.
Musleh, Muhammad Harini,sri, (2015). Peran Guru Bk Dalam Meningkatkan Motivasi Dan
Religiusitas Siswa Terhadap Orientasi Kerja, Jurnal Hisbah, Vol 12, No. 2
Desember.
Moleong, Lexy J. (1998). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,.
Mpare dan Slameto. (2002) Pengertian dan Jenis Minat Bakat. Bandung: Cipta Karya
Utama.
Nata, Abuddin. (2010). Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana.
Patton, Micheal Quin. (2009). Metode Evaluasi Kualitatif. Yogyakarta; Pustaka Pelajar.
Poerwodarminto. (1986). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Rajawali.
Prayitno & Erman Anti, (2004). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta.
Prayitno & Erman, (1999). Dasar-dasar Bimbingan dan konseling. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Sardiman, A. M, (2005). Interaksi Dan Motivasi Belajar- Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D, Bandung: Alfabeta.
Susanto, Ahmad. (2014). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta:
Kencana.
Suhartini, Dewi. (2001). Tesis: Minat Siswa Terhadap Topik-topik Mata Pelajaran Sejarah
dan Beberapa Faktor yang Melatarbelakanginya (Studi Deskriptif Terhadap Siswa
Sekolah Menengah Umum Negeri di Kota Bogor). Jakarta: Magister Pendidikan
Ilmu Sosial UPI.
Syafi’I, Imam. (2020). Pelaksanaan Layanan Orientasi dalam Membantu Siswa Beradaptasi
dengan Lingkungan Sekolah di MA Atsarus Salafiyah Orodalam Sejati Camplong
Sampan, Skripsi.
Syah, Muhibbin. (2003) Psikologi belajar. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada.
Tohirin, (2013). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi).
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Trygu, (2021). Menggagas Konsep Minat Belajar Matematika, Gunungsitoli: Guepedia.

You might also like