Professional Documents
Culture Documents
Artikel Skripsi Mufidatur Rohmah
Artikel Skripsi Mufidatur Rohmah
Islam
Vol , No. , 2023 hlm.xx—xxx
DOI: 10.19105/ec.v1i1.1808
ISSN 2503-3417
ISSN 2548-4311
Abstract:
This study discusses Orientation Services to increase students' interest in learning
Keywords:
at Sabilur Rosyad Larangan Badung Vocational School, Palengaan Pamekasan. There
Interest in
are some students who are less interested in the subject, so orientation services are
learning,
Orientation needed, because the result of ignorance or unfamiliarity with the environment they have
Services just entered can slow down the continuity of the learning process later.
There are three focuses in this research, namely: First: How is the description of
students' interest in learning at Sabilur Rosyad Larangan Vocational School, Badung,
Palengaan Pamekasan. Second; How is the implementation of orientation services to
increase student interest in learning at Sabilur Rosyad Larangan Vocational School,
Badung, Palengaan Pamekasan, and third: What is the role of counseling guidance so far
in learning interest.
The type of research used is descriptive qualitative research. Data collection was
obtained by interview, observation, and documentation. Sources of data are Counseling
Guidance Teachers (BK), Subject teachers, homeroom teachers, and students. Data
analysis using data reduction, data presentation, and verification. The data obtained was
checked for the validity of the data by extending participation, persistence of observation
and triangulation.
The results of the study show that: First: The description of student interest in
SMK Sabilur Rosyad Larangan Badung Palengaan is fluctuating, some are low and some
are high. It is hoped that with the existence of guidance services for students' interest in
learning there will be changes and without coercion in fostering interest in learning in
subjects and teaching teachers. Second, the implementation of orientation services to
increase student interest in learning at SMK Sabilur Rosyad Larangan Badung Palengaan
Pamekasan through several stages, such as observing each class, collecting data related
to student interest in learning in collaboration with the subject teacher and homeroom
teacher. Then carry out orientation service guidance. The two patterns of guidance
provided by the counseling teacher are individual guidance and group guidance. Third;
The role of Counseling Guidance in increasing student learning interest at Sabilur
Rosyad Vocational School is as a guide so that students achieve educational goals that
are directed to be good in the entire educational process. And as a motivator, it provides
motivation in the form of encouragement to change negative lifestyles to be positive and
guide students according to their future goals. Provide real examples for students to serve
as role models and can be motivated in learning.
Abstrak
Penelitian ini membahas tentang Layanan Orientasi untuk meningkatkan minat
Kata Kunci:
belajar siswa/Siswi di SMK Sabilur Rosyad Larangan Badung Palengaan Pamekasan.
Minat belajar, Terdapat sebagian siswa yang kurang berminat dalam mata pelajaran, sehingga
Layanan
dibutuhkanlah layanan orientasi, karena akibat ketidak tahuan atau ketidak kenalan
Orientasi
terhadap lingkungan yang baru dimasukinya itu dapat memperlambat kelangsungan
proses pembelajarannya kelak.
Terdapat tiga fokus dalam penelitian ini yaitu: Pertama: Bagaimana gambaran
minat belajar siswa/siswi di SMK Sabilur Rosyad Larangan Badung Palengaan
Pamekasan. Kedua; Bagaimana pelaksanaan layanan orientasi untuk meningkatkan
minat belajar siswa di SMK Sabilur Rosyad Larangan Badung Palengaan Pamekasan,
dan ketiga: Bagaimana peran bimbingan konseling selama ini dalam dalam minat belajar.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.
Pengumpulan data diperoleh dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber
data yaitu Guru Bimbingan Konseling (BK), guru Mata Pelajaran, Wali kelas, dan Siswa.
Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Data yang
diperoleh di cek keabsahan datanya dengan memperpanjang keikutsertaan, ketekunan
pengamatan dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :Pertama :Gambaran minat siswa di SMK
Sabilur Rosyad Larangan Badung Palengaan bersifat fluktuatif ada yang rendah dan
tinggi. Diharapkan dengan adanya layanan bimbingan minat belajar peserta didik terjadi
perubahan dan tanpa paksaan dalam menumbuhkan minat belajar pada mata pelajaran
dan guru pengajar. Kedua, Pelaksanaan layanan orientasi untuk meningkatkan minat
belajar siswa di SMK Sabilur Rosyad Larangan Badung Palengaan Pamekasan melalui
beberapa tahapan, seperti melakukan observasi ke setiap kelas, melakukan pengumpulan
data terkait minat belajar siswa dengan bekerjasama dengan guru pelajaran, dan wali
kelas. Selanjutnya melaksanakan bimbingan layanan orientasi. Dua pola bimbingan yang
diberikan guru BK adalah bimbingan individu dan bimbingan kelompok. Ketiga; Peran
Bimbingan Konsleing dalam meningkatkan minat belajar siswa di SMK Sabilur Rosyad
yaitu sebagai pembimbing agar peserta didik mencapai tujuan pendidikan yang terarah
menjadi baik dalam keseluruhan proses pendidikan. Dan sebagai motivator memberikan
motivasi berupa dorongan-dorongan guna merubah pola hidup yang negatif menjadi
positif dan membimbing siswa sesuai dengan tujuan dimasa depannya. Memberikan
contoh nyata kepada siswa untuk dijadikan sebagai panutan dan dapat termotivasi dalam
belajar.
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah hak asasi manusia yang mendasar yang harus dijunjung tinggi oleh setiap
orang sepanjang hidupnya. Jika manusia hidup untuk berkembang ke arah cita-citanya yaitu
kemajuan, kemakmuran, dan kebahagiaan sesuai dengan konsep cara pandang hidupnya, rasanya
mustahil bagi mereka untuk hidup.
Minat adalah salah satu bagian unsur mental diri yang terdiri dari kumpulan perasaan,
masadepan, tanggung jawab, angan-angan, ketakutan atau kecederungan lain yang mengarahkan
seseorang kepada satu pikiran yang dituju. (Mpare & Slameto, 2022) Keinginan terus-menerus
untuk terlibat dalam sesuatu atau memperhatikan disebut minat. Minat dan antusiasme dapat dicapai
untuk kegiatan ini. Dan semangat itu adalah sumber utama yang memungkinkan setiap individu
untuk terlibat dalam suatu kegiatan. (Depdikbud, 1997)
Kekuatan minat dapat memotivasi orang untuk melakukan tindakan apapun, termasuk
belajar. Karena dorongan untuk mencapai nilai yang sangat baik, siswa berpartisipasi aktif dalam
pendidikan mereka. Siswa dihimbau untuk belajar dengan giat agar dapat mencapai nilai terbaik.
Siswa harus memenuhi kebutuhan mereka untuk mencapai keberhasilan akademik. Akibatnya,
dianggap bahwa belajar dipengaruhi oleh kebutuhan dan minat. Tidak diragukan lagi, setiap anak
memiliki kebutuhan yang berbeda, yang dapat menghasilkan berbagai minat belajar. Oleh karena
itu tidak mengherankan bahwa siswa tertentu di kelas lebih menyukai beberapa mata pelajaran dan
menganggap yang lain kurang menyenangkan.
Minat merupakan kecondongan suatu yang ada dalam diri yang menetap dalam diri
seseorang yang relatif disertai dengan sedang dalam perasaan yang dimilikinya. (Fathurrahman,
2012) Dengan begitu minat mempunyai hubungan yang erat dengan keinginan yang kuat, serta
perasaan yang dilandasi pemenuhan kebutuhan. beberapa definisi diatas dijelaskan bahwa keinginan
atau minat merupakan suatu proses keinginan jiwa yang bersifat abstrak dan dinyatakan dengan
kegiatan-kegiatan, ada sesuatu yang ditujudan dianggap bernilai sehingga perlu kiranya diketahui
dan diinginkan.
Hal ini berdasarkan Ayat Allah SWT tentang minat dalam Al-Quran Surah Al-Isra‟ ayat 84
yang berbunyi:
يل َ علَ ٰى شَا ِكلَتِ ِه فَ َربُّ ُك ْم أ َ ْعلَ ُم بِ َم ْن ُه َو أ َ ْهدَ ٰى
ً ِسب َ قُ ْل ُك ٌّل يَعْ َم ُل
Artinya: Katakanlah: "Setiap orang menanggapi keadaannya masing-masing." Maka hanya
Tuhanmu yang mengetahui siapa yang lebih bermoral pada akhirnya.
Dari ayat ini dijelaskan Nabi Muhammad diperintahkan oleh Allah kepada ummatnya untuk
menyampaikan agar mereka bekerja menurut potensi dan kecenderungan masing-masing. Mereka
disilahkan beraktifitas menurut karakter, keinginan, kehendak, dan kemauan masing-masing.
Jika kita sudah memiliki niat atau keinginan dalam hati untuk belajar dengan sungguh-
sungguh dan sungguh-sungguh, maka keberhasilan yang kita raih setiap hari adalah baik, yang rajin
dan sungguh-sungguh akan berhasil dalam usahanya. Membangkitkan minat belajar siswa sehingga
belajar menjadi hobi nampaknya merupakan aspek penting yang harus ditanamkan dalam diri siswa
baik oleh orang tua maupun guru. Menumbuhkan semangat belajar penting untuk keberhasilan
belajar. Minat belajar merupakan motor penggerak yang ampuh yang memotivasi siswa untuk
belajar tanpa sugesti,tidak termasuk paksaan. Namun, banyak siswa yang sebenarnya tidak
menyukai belajar. Belajar dianggap sebagai kegiatan yang membosankan dan bahkan menyiksa.
(Naim, 2011)
Salah satu faktor penyebab kurangnya minat belajar siswa adalah kurangnya minat terhadap
mata pelajaran tersebut. Kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik apabila perhatian tertuju
pada pelajaran dan salah satu sumber perhatiannya adalah minat. tidak sesuai dengan minat siswa
tidak dipelajari dengan baik karena tidak menarik. (Djamarah, 2002)
Pentingnya minat dalam kegiatan belajar tidak dapat dilebih-lebihkan. Sulit untuk
mengantisipasi bahwa seorang siswa akan rajin belajar dan menghasilkan karya yang berkualitas
dari studinya jika materi pelajaran tidak menarik minat dan perhatiannya. Di sisi lain, hasil yang
lebih baik dicapai jika siswa memperhatikan dan menunjukkan banyak minat pada subjek yang
dipelajari.
Minat belajar peserta didik di SMK Sabilur Rosyad Larangan Badung Palegaan Pamekasan
tergolong kurang. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti di SMK Sabilur Rosyad
Larangan Badung, Kurangnya minat siswa untuk belajar terus menjadi perhatian. Fakta bahwa
sebagian besar siswa sering berbicara sendiri di seluruh kelas menimbulkan masalah serius karena
dapat mengganggu upaya siswa lain untuk memperhatikan dan secara serius mengganggu proses
belajar mengajar. Selain itu, siswa kadang-kadang menggunakan ponsel mereka selama waktu kelas
untuk bermain game, dan mereka sering berpamitan kepada guru mata pelajaran untuk
meninggalkan kelas karena mereka kurang tertarik dengan materi atau terlalu malas untuk bertanya.
Perilaku siswa seperti itu akan mengganggu pembelajaran siswa lain dan dapat mencegah mereka
memahami informasi yang disampaikan oleh instruktur mata pelajaran. (Observasi awal)
Pendidikan merupakan bagian dari budaya dan peradaban manusia yang terus menerus
berkreasi. Hal ini sejalan dengan fitrah manusia yang memungkinkannya untuk kreatif dan inovatif
dalam segala aspek kehidupan. (Hasbullah, 2009) Oleh karena itu, pendidikan harus berkembang
dan berubah secara teratur. Artinya adalah, proses reformasi pendidikan pada semua jenjang harus
terus berlangsung sebagai sarana perlindungan dan persiapan masa depan.
Pendidikan pada dasarnya, adalah cara cerdas untuk membuat negara lebih siap untuk
berpartisipasi dalam skala global. Dalam Hadiyanto, Hanson danBrembeck menegaskan bahwa
pendidikan merupakan sumber pertumbuhan ekonomi dan investasi dalam pembangunan
masyarakat sebagai individu dan masyarakat. (Hadiyanto, 2004)
Suatu tempat yang dapat diandalkan untuk mempersiapkan peserta didik dengan potensi
yang besar agar dapat berkembang dan meningkatkan minat belajarnya adalah lembaga pendidikan.
Lembaga pendidikan adalahtempat yang terencana dapat dipercaya menyiapkan peserta didik yang
memiliki potensi besar sehingga mampu mengembangkan dan meningkatkan minat belajar yang
dimilikinya.
Selain pendidikan yang mereka terima dari keluarga atau lingkungan sekitar mereka, siswa
sangat menghargai pendidikan yang mereka terima di lembaga pendidikan karena lembaga ini
(sekolah) adalah pondasi mereka membangun pengetahuan. Perkembangan minat belajar
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berbeda. Ada dua macam unsur, yaitu variabel khusus yang
berasal dari dalam diri siswa dan faktor yang berada di luar siswa. Faktor yang berasal dari dalam
diri siswa adalah yang berasal dari dalam diri siswa, sedangkan faktor eksternal siswa adalah faktor
yang berasal dari luar dirinya, termasuk sekolah itu sendiri. Iklim sekolah menggabungkan keadaan
sekolah, kantor dan kerangka kerja di ruang belajar, kondisi bangunan sekolah, dan lainnya. Siswa
belajar berinteraksi dengan lingkungan baru di luar rumah mereka yaitu lingkungan sekolah.
Akibatnya, mereka akan belajar banyak dari guru, teman sekelas, teman sebaya, dan lingkungan
sekitarnya.
Pada lingkungan sekolah, siswa adalah subjek sekaligus objek yang sangat diperlukannya
bimbingan dari.orang lain untuk mengarahkan potensi, minat dan bakat yang dimilikinya serta
bimbingannya menuju siswa yang memiliki potensi yang luar biasa dalam dirinya. Dengan
bimbingan, motivasi, secara terus menerus dapat meningkatkan minat belajar yang baik yang
dapatmampu mengimplementasikanaturan-aturan dan nilai positif nantinyadapat mempengaruhi
keberhasilannya.dalam pendidikan.
Masalah di lembaga pendidikan yang tidak terkait dengan akademisi antara lain, keterlibatan
langsung guru dalam proses pendidikan. Instruktur BK (Pembinaan dan Bimbingan) adalah salah
satu bagian upaya pendidik yang lebih dari sekedar menghimpun informasi perihal siswa untuk
benar-benar membantu mereka mengenal diri sendiri dan mampu mengarahkan diri ke arah potensi
mereka. Nasihat konseling bertugas mengamati bagaimana sikap dan perilaku anak-anak
berkembang dan menyadari perbedaan individu pada siswa. (Winkel, 1984)
Hal ini sesuai dengan peraturan no.28 dan 29 tahun 1990, yang mengatakan bahwa
bimbingan adalah dukungan yang diberikan kepada siswa untuk membantu mereka mengetahui
siapa dirinya, memahami lingkungan mereka, dan membuat rencana untuk masa depan. Masyarakat
umum masih sering bertanya-tanya apakah penyuluhan dilaksanakan secara efektif. Persepsi siswa
tentang ketidak jelasan tanggung jawab, peran, dan fungsi bimbingan dan konseling. Hal ini
ditunjukkan dengan masih adanya siswa yang belum mengetahui manfaat dari penggunaan layanan
bimbingan dan konseling. Di sisi lain, beberapa siswa menyadari peran yang dimainkan oleh
konseling dan ingin menggunakannya.
Setiap orang, disadari atau tidak, memiliki potensi tersendiri yang mungkin berbeda dengan
orang lain. Kadang-kadang siswa masih ragu dengan potensi yang dimilikinya. Yang mana itu hanya
sekedar minat dan memang bakat yang datang dengan sendirinya. Ketika siswa tidak yakin dengan
bakatnya, guru BK, guru mata pelajaran, dan wali kelas di sekolah dapat membimbing mereka.
Bimbingan dan konseling Memberikan dukungan dalam bidang pertumbuhan pribadi,
lingkungan sosial, pendidikan, dan karir melalui berbagai layanan dan kegiatan berdasarkan standar
yang relevan. Selain itu, tujuan bimbingan dan konseling terkait erat dengan tujuan pendidikan
umum untuk meningkatkan pembelajarannya. Siswa dalam keadaan seperti ini memerlukan
bimbingan dan konseling. Minat belajar dapat terwujud sepenuhnya apabila pelayanan dan
pengajaran diberikan dengan sebaik-baiknya. Melalui layanan orientasi, siswa dapat belajar dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, khususnya sekolah, lingkungan.
Tersedianya bimbingan yang berupa layanan orientasi pada siswa untuk mempermudah
dalam menumbuhkan minat belajarnya. Layanan orientasi adalah informasi dan bimbingan yang
memberikan kesempatan kepada siswa dan orang lain yang dapat berdampak besar pada peserta
didik (terutama orang tua) untuk memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru saja dimasuki
siswa dan untuk membantu mereka memainkan peran mereka di lingkungan baru ini. (Sukardi,
2002)
Sependapat dengan hal itu, “Layanan orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik (klien) memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru
dimasukinya, dalam rangka mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di
lingkungan barunya”. (Hallen, 2005) Dari berbagai penjelasan dapat dipahami Layanan bimbingan,
yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa dan pihak lain yang mungkin
berdampak besar pada siswa untuk memahami lingkungan sekolah yang baru saja siswa masuki,
memahami peran siswa di lingkungan baru, memfasilitasi dan mempercepat agar siswa dapat
beradaptasi dengan baik. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mencoba meneliti persoalan
Layanan Orientasi untuk meningkatkan minat belajar siswa/Siswi di SMK Sabilur Rosyad Larangan
Badung Palengaan Pamekasan.
METODE
Pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendektan kualitatif, dan jenis
penelitian dari penelitian ini adalah deskriptif bukan merupakan angka angka. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif karena dengan menggunakan pendekatan kualitatif akan dengan
mudah membantu peneliti untuk menggali informasi yang rinci dan mendalam akan topik
permasalahan yang akan di teliti. Adapun lokasi penelitian ini peneliti mengambil di SMK Sabilur
Rosyad Larangan Badung Palengaan Pamekasan yang beralamatkan JL. Raya Larangan
Badung, Kabupaten Pamekasan, Jawa timur. Dalam upaya memperoleh data yang objektif dan dapat
di pertanggung jawabkan secara ilmiah, penelitian ini menggunakan metode yang mampu
mengungkap data data yang di butuhkan, seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tentu
saja tiap metode memiliki kelemahan dan kekurangannya masing masing dalam mengumpulan data
yang di perlukan.
HASIL
1. Gambaran minat belajar siswa/siswi di SMK Sabilur Rosyad Larangan Badung
Palengaan Pamekasan
Bimbingan dan konseling dalam hal ini layanan orientasi sangat diperlukan untuk
menciptakan minat belajar siswa. Dalam hal ini diperlukan, karena dalam pembelajaran,
siswa sering mengalami masalah dari luar maupun dari dalam dirinya sendiri. Oleh karena
itu, layanan bimbingan diperlukan untuk memecahkan masalah dan mengembangkan
potensi siswa secara optimal. Minat belajar siswa ditemukan melalui wawancara dengan
informan. Dengan berkolaborasi dengan guru ke rumah, guru mata pelajaran, dan siswa,
guru BK di sekolah berperan penting dalam meningkatkan proses belajar siswa dan
membimbing siswa yang bergumul dengan masalah pribadi atau akademik.
Menurut kepala sekolah saat diwawancari oleh peneliti:
“Salah satu faktor yang menjadi perhatian sekolah adalah minat belajar siswa/siswi
SMK Sabilur Rosyad. Pada umumnya siswa mengalami tidak semangatnya dalam
proses belajar disebakan teman sebangku mengobrol ketika guru menjelaskan
didepan kelas yang menjadikan siswa tersebut tidak paham apa yang dijelaskan
guru sehingga siswa tidak mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru.”
(Wawancara, 5 Oktober 2022)
Adapun hasil wawancara bersama wali kelas kelas X ungkapnya bahwa:
“Persoalan Minat belajar siswa kelas X di SMK Sabilir Rosyad Larangan badung
merupakan hal biasa ternyata di sekolah pada umumnya terdapat siswa memiliki
minat belajar yang tinggi, bahkan terdapat pula siswa yang minat belajarnya rendah,
jadi minta pada mata pelajaran tertentu ada yang suka adapula yang biasa-biasa saja
bahkan tidak semangat disebabkan kadangkala tidak mengerti, tidak masuk kelas,
mengobrol sesama teman duduk ketika guru menerangkan di depan kelas.”
(Wawancara, 6 Oktober 2022)
Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah dan wali kelas SMK Sabilur Rosyad
terkait gambaran minat belajar siswa / siswa sangat beragam dan berbeda-beda. Ada yang
minat belajarnya tinggi bahkan ada yang rendah. Peneliti juga melakukan observasi ke kelas
saat pembelajaran berlangsung. Tempat duduk terpisah siswa dan siswi. Namun terlihat
beberapa siswa di belakang kurang begitu serius dan ngobrol bersama teman sebangku. Ada
juga yang matanya terpejam tertidur. (Observasi, 6 Oktober 2022)
Selain wawancara dan observasi peneliti juga melakukan pengumpulan data melalui
dokumentasi. Berupa foto-foto yang peneliti lakukan saat penelitian di lokasi.
Gambar 4.7 Wawancara peneliti dengan salah satu siswa SMK Sabilur Rosyad
Wawancara tersebut peneliti bertanya tentang bagaimana peran bimbingan yang
dilakukan guru BK ke siswa saat melakukan bimbingan. Dan bagaimana respon siswa saat
guru BK melakukan layanan atau bimbingan. (Dokumentasi, 21 September 2022)
Selain peran sebagai pembimbing terdapat pula peran guru BK sebagai motivator
pada peserta didik. Sebagai motivator, guru bimbingan konseling disini mendorong anak
didik agar bergairah dan aktif dalam belajar. Sebagaimana yang diuraikan dalam wawancara
dengan ibu siti Fadilah selaku guru bimbingan konseling sebagai berikut: “setiap proses
belajar mengajar dikelas, saya selalu memberikan motivasi kepada siswa maupun siswi
mbak, karena siswa/i di SMK Sabilur Rosyad ini perlu banyak motivasi agar mereka
semangat dan minat belajarnya baik, karena motivasi itu seperti vitamin harus diberikan tiap
hari. (Wawancara, 20 September 2022)
Selanjutnya observasi dilakukan peneliti. Saat itu terlihat guru BK bersama guru
kelas memberikan motivasi pada siswa dan siswi terkait minat belajar. Disampaikau agar
mereka aktif dan menumbuhkan minat belajar mereka jangan mengabaikan pelajaran.
(Observasi, 20 September 2022)
Selain observasi peneliti juga mengaitkan data dengan hasil dokumentasi saat guru
BK melakukan perannya sebagai motivator dengan memberikan motivasi pada siswa dan
siswi di dalam kelas