Professional Documents
Culture Documents
460-Article Text-1045-1-10-20220103
460-Article Text-1045-1-10-20220103
2 Desember 2021
Meiti Subardhini
Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, meiti.subardhini@gmail.com
Ami Maryami
Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, maryami_ridzwan@yahoo.co.id
_________________________
Abstract
The purpose of this research is to get an overview about how the role of social worker in
the child adoption at the Social Rehabilitation Center of Child with Special Protection
Need “Paramita” Mataram. To obtain an empirical description of the characteristics of
informants, the role of social workers in adopting children as administrators, experts,
enablers, brokers, advocates, and educators. The approach used in this study is a
qualitative approach with a descriptive method. The techniques used are in-depth
interviews, documentation studies and field observations. The informants determined by
using purposive in total 2 (two) informants consisting of social workers who handle child
adoption at BRSAMPK “Paramita” Mataram. The results of research on the role of
social workers in adopting children at BRAMPK "Paramita" Mataram show that there is
an overlap of the main tasks and functions of social workers with other officers so that in
carrying out their roles they are less than optimal. The proposed program is
“Strengthening Human Resources Capacity of BRSMPK “Paramita” Mataram. This
program aims to increase the knowledge of all human resources of BRAMPK “Paramita”
Mataram related to their respective duties, principals and functions so that they can
provide effective and efficient services.
Keywords:
Role of Social Worker, Child Adoption, Strengtening Human Resource Capacity
__________________________
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai bagaimana peran pekerja
sosial dalam pengangkatan anak di Balai Rehabilitasi Sosial anak yang Memerlukan
Perlindungan Khusus “Paramita” Mataram. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan
gambaran secara empiris tentang karakteristik informan, peran pekerja sosial dalam
pengangkatan anak sebagai administrator, tenaga ahli (expert), pemungkin (enabler),
perantara (broker), pembela (advocate), dan pendidik (educator). Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Teknik yang digunakan dengan wawancara mendalam, studi dokumentasi dan observasi
197
Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 20 No. 2 Desember 2021
Kata Kunci:
Peran Pekerja Sosial, Pengangkatan Anak, Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
198
Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 20 No. 2 Desember 2021
199
Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 20 No. 2 Desember 2021
(delapan belas) tahun dalam situasi darurat, dari Peran pekerja sosial sebagai administrator
kelompok minoritas dan terisolasi, merupakan peran yang sangat penting bagi
dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual, pekerja sosial, dimana peran pekerja sosial
diperdagangkan, menjadi korban dalam administrasi ini berhubungan langsung
penyalahgunaan narkotika, alkohol, dengan pertanggungjawaban pekerjaan pekerja
psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza), sosial itu sendiri. Sub aspek peran pekerja
korban penculikan, penjualan, perdagangan, sosial sebagai administrator yaitu melakukan
korban kekerasan baik fisik dan/atau mental, pencatatan kronologi kasus Calon Anak
yang menyandang disabilitas, dan korban Angkat (CAA).
perlakuan salah dan penelantaran. Peneliti menyimpulkan bahwa pekerja
sosial melaksanakan peran sebagai
METODE
administrator dalam pengangkatan anak di
Desain penelitian yang digunakan
BRSAMPK “Paramita” Mataram yaitu
dalam penelitian ini adalah deskripstif kualitatif
melakukan pencatatan kronologi kasus Calon
untuk menjelaskan dan memahami secara
Anak Angkat (CAA) dan mendokumentasikan
mendalam terkait dengan peran pekerja sosial
kronologi kasus Calon Anak Angkat (CAA)
dalam pengangkatan anak di Balai Rehabilitasi
tersebut dalam bentuk softfile.
Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan
2. Peran Pekerja Sosial sebagai Tenaga Ahli
Khusus “Paramita” Mataram. Cara menentukan
(Expert)
sumber data primer ditentukan melalui teknik
Peran pekerja sosial sebagai Tenaga Ahli
purposive sampling. Sumber data primer dalam
(expert) adalah peran dimana pekerja sosial
penelitian ini adalah dua pekerja sosial
yang menuntut untuk lebih banyak
fungsional yang menangani pengangkatan anak
memberikan saran dan dukungan informasi
di Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang
diberbagai bidang. Seseorang harus sadar
Memerlukan Perlindungan Khusus “Paramita”
bahwa maksud dan saran yang diberikan oleh
Mataram. Sedangkan sumber data sekunder
pekerja sosial bukanlah mutlak harus
diperoleh dari Profil Balai Rehabilitasi Sosial
dijalankan oleh masyarakat. Tetapi lebih
Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus
sebagai memberikan masukan atau gagasan
“Paramita” Mataram dan data Badan Pusat
untuk bahan pertimbangan.
Statistik mengenai jumlah kasus kekerasan
Peneliti menyimpulkan bahwa pekerja
seksual anak di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
sosial telah melaksanakan perannya sebaagai
Teknik pengumpulan data menggunakan
tenaga ahli (expert) didukung juga dengan
wawancara mendalam, observasi dan studi
pernyataan dari kepala BRSAMPK “Paramita”
dokumentasi. Kemudian, pemeriksaan
Mataram dan penyuluh sosial. Namun, dalam
keabsahan data menurut Moleong (2017)
pelaksanaannya peran tersebut masih sering
dengan perpanjangan keikutsertaan,
dilaksanakan bukan oleh pekerja sosial,
ketekunan/keajegan pengamatan dan
melainkan oleh staf seksi AAS.
triangulasi data.
3. Peran Pekerja Sosial sebagai Pemungkin
HASIL PENELITIAN
(Enabler)
1. Peran Pekerja Sosial sebagai
Peran pekerja sosial pemungkin (enabler)
Administrator
merupakan peranan sebagai pendorong,
200
Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 20 No. 2 Desember 2021
201
Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 20 No. 2 Desember 2021
202
Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 20 No. 2 Desember 2021
2 (dua) informan yang dianggap mengetahui Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pengangkatan
tentang peran pekerja sosial dalam Anak.
pengangkatan anak di Balai Rehabilitasi Sosial Peran pekerja sosial dalam
Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus pengangkatan anak di BRSAMPK “Paramita”
(BRSAMPK) “Paramita” Mataram. Penelitian Mataram sebagai pemungkin (enabler) adalah
tentang peran pekerja sosial dalam pekerja sosial memberikan saran dan solusi
pengangkatan anak di Balai Rehabilitasi Sosial agar kesulitan yang dihadapi Calon Orang Tua
Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus Angkat (COTA) dalam memenuhi persyaratan
(BRSAMPK) “Paramita” Mataram difokuskan pengangkatan anak. Dalam pengangkatan anak
pada karakteristik informan dan enam aspek Calon Orang Tua Angkat (COTA) kesulitan
yang diteliti yaitu peran pekerja sosial sebagai dalam menghadirkan saksi di persidangan,
administrator, peran pekerja sosial sebaga pekerja sosial jika memungkinkan untuk hadir
tenaga ahli (expert), peran pekerja sosial dan memberikan kesaksian akan datang untuk
sebagai pemungkin (enabler), peran pekerja membantu proses pengangkatan anak dalam
sosial sebagai perantara (broker), peran pekerja persidangan.
sosial sebagai pembela (advocate) dan peran Peran pekerja sosial dalam
pekerja sosial sebagai pendidik (educator). pengangkatan anak di BRSAMPK “Paramita”
Peran pekerja sosial dalam Mataram sebagai perantara (broker) adalah
pengangkatan anak di BRSAMPK “Paramita” pekerja sosial membantu menghubungkan
Mataram sebagai administrator meliputi peran Calon Orang Tua Angkat (COTA) dengan
pekerja sosial dalam melakukan pencatatan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara
kronologi kasus Calon Anak Angkat (CAA) Barat. Selain itu, peran pekerja sosial sebagai
dan mendokumentasikan pencatatan kronologi perantara (broker) adalah melakukan
kasus Calon Anak Angkat (CAA) dalam bentuk pelimpahan berkas Calon Orang Tua Angkat
softfile. Peran pekerja sosial sebagai (COTA) kepada Dinas Sosial Provinsi Nusa
administrator ini telah dijalankan dengan Tenggara Barat, namun peran ini belum
maksimal oleh pekerja sosial yang menangani berjalan maksimal, karena peran ini dijalankan
pengangkatan anak di BRSAMPK “Paramita” oleh petugas lain yang bukan pekerja sosial.
Mataram. Peran pekerja sosial dalam
Peran pekerja sosial dalam pengangkatan anak di BRSAMPK “Paramita”
pengangkatan anak di BRSAMPK “Paramita” Mataram sebagai pembela (advocate) adalah
Mataram sebagai tenaga ahli (expert) yaitu, peran pekerja sosial didalam sidang Tim PIPA
pekerja sosial menjelaskan terkait dengan (Tim Pertimbangan Izin Pengangkatan Anak)
prosedur dan persyaratan pengangkatan anak dimana didalam sidang tersebut diharapkan
melalui lembaga pengasuhan anak BRSAMPK pekerja sosial dapat memberikan masukan atau
“Paramita” Mataram, dimana pekerja sosial pertimbangan terkait dengan perkembangan
dalam menjelaskan prosedur dan pengangkatan bayi atau Calon Anak Angkat (CAA) saat
anak berpedoman Keputusan Menteri Sosial berada didalam BRSAMPK “Paramita”
Nomor 110/HUK/2009 tentang Persyaratan Mataram, berdasarkan hasil penelitian yang
Pengangkatan Anak dan Peraturan Pemerintah dilakukan pekerja sosial belum pernah hadir
dalam sidang Tim PIPA selama pekerja sosial
205
Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 20 No. 2 Desember 2021
menjadi case manager Calon Anak Angkat, hal Pengembangan). Jakarta: PT Raja
ini disebabkan karena yang hadir dalam sidang Grafindo Persada.
Tim PIPA merupakan petugas lain yang bukan Moleong, Lexy J. 2017. Metode Penelitian
Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda
pekerja sosial. Karya.
Peran pekerja sosial dalam Soerjono, Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu
pengangkatan anak di BRSAMPK “Paramita” Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Mataram sebagai pendidik (educator) adalah Persada.
pekerja sosial memberikan pemahaman Sri Lestari. 2016. Psikologi Keluarga:
Penanaman Nilai dan Penanganan
informasi terkait dengan pengasuhan sementara Konflik
selama 6 bulan sebelum proses pengangkatan Dalam Keluarga. Jakarta: Kencana.
anak dilaksanakan, hal ini untuk memberikan Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif,
pengetahuan dan pemahaman kepada Calon Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
Orang Tua Angkat (COTA) bahwa didalam Alfabet.
Yana Sundayani. (2015). Pengantar Metode
proses pengangkatan anak, ada pengasuhan Pekerja Sosial. Bandung: STKS
sementara selama 6 bulan terlebih dahulu Press
setelah mendapatkan Surat Keputusan Zastrow, Charles. 2017. Introduction to Social
Pengasuhan Sementara, didalam pengasuhan Work and Social Welfare: Empowering
sementara juga terdapat monitoring oleh Dinas People (Twelfh Edition). USA: Cengage
Learning
Sosial Provinsi untuk menilai kelayakan Calon
Orang Tua Angkat (COTA) yang dibuat oleh
Satuan Bakti Pekerja Sosial dalam bentuk Internet
laporan sosial yang kedua. KBBI, 2020. Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI). Online. Available at:
DAFTAR PUSTAKA http://kbbi.web.id. Diakses 16 Agustus
Adi Fahrudin. 2014. Pengantar Kesejahteraan 2020.
Sosial. Bandung: Rafika Aditama.
Arif Gosita. 1989. Masalah Perlindungan
Anak. Jakarta: Akademi Pressindo. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor
119/PMK.02/2020 tentang Standar Biaya
Bambang Rustanto. 2015. Penelitian Kualitatif Umum Masukan Tahun Anggaran 2021.
Pekerjaan Sosial. Bandung: Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007
Rosda Karya tentang Pengangkatan Anak
Peraturan Menteri Sosial RI Nomor
Brammer, A. (2006). Social Work Law. US: 110/HUK/2009 tentang Persyaratan
Prentice Hall/Pearson Education Ltd. Pengangkatan Anak
Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia
Edi Suharto. Pembangunan, Kebijakan Sosial Nomor 30 Tahun 2011 tentang Standar
dan Pekerjaan Sosial: Spektrum Nasional Pengasuhan Anak
Pemikiran. Bandung: Lembaga Studi Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia
Pembangunan STKS (LSPSTKS): 1997. Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pedoman
Heri Koswara, dkk. 2012. Garvin tentang Pendataan Penyandang Masalah
group work. Bandung: STKS Bandung. Kesejahteraan Sosial dan Potensi Sumber
Isbandi, Rukminto Adi. 2013. Kesejahteraan Kesejahteraan Sosial
Sosial (Pekerjaan Sosial,
Pengembangan Sosial, dan Kajian
206
Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 20 No. 2 Desember 2021
207