You are on page 1of 6

Pengembangan Produk Olahan Ikan Patin dengan Penambahan Tepung

Tulang Ikan Patin Tinggi Kalsium di Kampung Patin XIII Koto


Kampar

IRA OKTAVIANI RZ1*, RAHIMATUL UTHIA2, FATHUL JANNAH3, ALEXSANDER


YANDRA4
1,2,3
Poltekkes Kemenkes Riau
Jln. Melur No.103, Sukajadi, Telp. (0761) 36581
4
Universitas Lancang Kuning
Jln. Yos Sudarso KM 08 Rumbai Telp. (0761) 52581
*E-mail : ira@pkr.ac.id (korespondensi)

Abstract: Fish bones are one of the wastes from the fishing industry that have not been used
properly. One of the uses of fish bones is processing into bone meal. This PKM program is a
continuation of the previous program and is an application of the research conducted by the
author. In the previous program, the activity tried to minimize the problem of catfish bone
waste by converting bone into high-calcium flour, this program aims to increase partners'
knowledge of the benefits of catfish bone which can be processed into catfish bone meal and
partners can apply fishbone meal directly catfish into the manufacture of processed catfish
products processed by this village, namely catfish meatballs. Activities are carried out using
training methods in the form of material delivery and product manufacturing training with the
face-to-face method. The activities carried out are the practice of making fish bone meal and
utilizing catfish bone meal into processed catfish products so as to produce high calcium
catfish meatballs. In this activity it can be concluded that there was an increase in participants'
knowledge of the benefits of catfish bone meal seen from the pre-test and post-test scores,
which were 4.85 to 93.93 and participants were able to utilize fishbone flour into catfish
meatballs which can be seen from the average the average skill of the trainees is 88.8%.

Keywords: Catfish Bones, Waste, Flour, Calcium, Fish Meatballs

Pemerintah Indonesia mulai tahun 2015 2006). Ikan patin termasuk ikan dasar.
mulai menggalakkan gerakan makan ikan Hal ini bisa dilihat dari bentuk mulutnya
atau yang lebih dikenal dengan yang agak bawah. Daging ikan patin
“gemarikan”. lkan bergizi tinggi karena sangat gurih dan lezat sehingga terkenal
didalam ikan terkandung senyawa- dan sangat digemari oleh masyarakat
senyawa yang sangat berguna bagi manusia (Purbowinanto, 2003).
seperti protein, lemak, sedikit karbohidrat, Provinsi Riau, khususnya
vitamin dan garam-garam mineral. Kabupaten Kampar menghasilkan ikan
Komponen protein pada ikan terbesar patin dalam jumlah cukup besar.
setelah air. Oleh sebab itu ikan merupakan Kampung Patin yang terletak di Desa
sumber protein hewani yang sangat Koto Masjid, Kabupaten Kampar
potensial dan diperlukan oleh tubuh merupakan salah satu penghasil ikan
manusia (Wijayanti, 2010). patin terbesar. Di kampung ini terdapat
Ikan patin (Pangasius sp.) adalah unit usaha pengolahan ikan patin.
salah satu ikan asli perairan Indonesia yang Produksi olahan yang dihasilkan
telah berhasil didomestikasi. Ikan patin merupakan produk dari daging dan kulit
termasuk jenis ikan air tawar yang banyak ikan patin. Dari hasil pengolahan ikan
tersebar di sebagian wilayah Sumatera dan patin ini terdapat limbah berupa tulang
Kalimantan. Ikan ini hidup dan dari ikan patin.
berkembang di sungai dan kawasan Tulang ikan patin dapat menjadi
sepanjang daerah aliran sungai (Kurniati, sumber bahan baku pembuatan tepung,
152 Pengembangan Produk Olahan Ikan Patin dengan Penambahan Tepung Tulang Ikan Patin Tinggi
Kalsium di Kampung Patin XIII Koto Kampar
(Ira Oktaviani RZ, Rahimatul Uthia, Fathul Jannah, Alexsander Yandra)

sehingga mempunyai nilai ekonomis METODE


sekaligus dapat mengatasi masalah limbah Metode yang digunakan dalam
yang ditimbulkan terhadap lingkungan. program ini antara lain pemberian edukasi
Tepung tulang ikan dapat digunakan dan pelatihan. Pemberian edukasi
sebagai bahan tepung tambahan pada merupakan kegiatan
pembuatan makanan olahan, sehingga penyuluhan/penyadaran tentang pengolahan
makanan yang dibuat mengandung kalsium limbah tulang ikan patin yang dapat diolah
tinggi. Kalsium dan fosfor merupakan menjadi tepung yang dapat dimanfaatkan
mineral yang dibutuhkan dalam sebagai tepung berkalsium untuk bahan
pembentukan tulang (Murniyati & dasar penambahan kalsium dalam produk
Sunarman, 2000). Tepung tulang ikan patin olahan ikan patin dan dapat dijadikan
memiliki kandungan kalsium yang tinggi sebagai peluang usaha yang
sebesar 61238,66 mg/kg. Tidak hanya menguntungkan. Metode selanjutnya adalah
kalsium, tepung tulang ikan patin jug pelatihan pembuatan tepung tulang ikan
amengandung beberapa mineral lainnya patin dan pemanfaatan tepung tulang ikan
seperti zat besi, zinc dan fosfor (Oktaviani, patin ke dalam produk olahan ikan patin
2021). yaitu bakso ikan. Pada kegiatan pelatihan
Program pengabdian masyarakat yang dilakukan pendampingan dan monitoring
dilakukan dapat menjadi solusi dalam oleh tim pengabdian masyarakat.
penanganan limbah ikan patin secara tepat dn
berhasil guna. Program ini memberdayakan HASIL
kelompok-kelompok unit pengolahan ikan Kegiatan Pengabdian kepada
patin di kampung patin untuk dapat Masyarakat Pengembangan Produk Olahan
menggunakan tepung tulang ikan patin dalam Tepung Tulang Ikan Patin Tinggi Kalsium
produk olahan makanan, sehingga hasil di Kampung Patin Desa Koto Masjid XIII
olahan ikan patin memiliki kekhasan Koto Kampar, telah dilakukan sesuai
tersendiri yaitu produk olahan yang selain dengan tahapan dan waktu yang telah
mengandung protein yang tinggi karena direncanakan.
berasal dari bahan dasar ikan tetapi juga Kegiatan pertama yang dilakukan
mengandungan kalsium yang tinggi yang adalah pemberian edukasi akan manfaat
diharapkan dapat memiliki daya saing di tepung tulang ikan patin sebagai bahan
pasaran. Harapannya produk yang dihasilkan tambahan dalam produk olahan ikan patin.
dapat menjadi produk unggulan dan menjadi Tim melakukan transfer ilmu pengetahuan
alternatif pilihan makanan yang dapat mengenai pemanfaatan tepung tulang ikan
meminimalisir terjadinya stunting di provinsi patin yang merupakan sumber kalsium yang
Riau khususnya di kabupaten Kampar. dapat menjadi tepung tambahan dalam
Kampung Patin merupakan kampung pembuatan produk olahan ikan patin seperti
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah bakso, nugget, batagor, dan sebagainya.
Daerah Riau sebagai Sentra Produksi dan Kegiatan pemberian edukasi kepada
Industri Pengolahan Ikan Patin, maka unit usaha kecil masyarakat (UKM) yang
ketersedian bahan baku berupa tulang ikan ada di Kampung Patin diawali dengan
patin bisa tersedia secara berkelanjutan. penyegaran terhadap materi tentang tepung
Untuk kedepannya dengan berkembangnya tulang ikan patin, lalu dilanjutkan dengan
usaha pembuatan tepung tulang ini kegiatan pemberian edukasi yang lebih
diupayakan kerja sama dengan UKM lainnya diarahkan kepada penelitian-penelitian
yang ada di desa ini sebagai pemasok bahan terdahulu terhadap pemanfaatan tepung
baku dan berkembang pula produk unggulan tulang ikan patin ke dalam berbagai produk
dari kampung patin yaitu produk olahan ikan makanan seperti bakso, kerupuk, biskuit,
patin yang mengandung kalsium tinggi. donat panggang, dan sebagainya.

Diklat Review: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Pelatihan E-ISSN:2598-6449 P-ISSN: 2580-4111
Vol. 6, No. 2, Agustus 2022
Pengembangan Produk Olahan Ikan Patin dengan Penambahan Tepung Tulang Ikan Patin Tinggi 153
Kalsium di Kampung Patin XIII Koto Kampar
(Ira Oktaviani RZ, Rahimatul Uthia, Fathul Jannah, Alexsander Yandra)

UKM diberikan transfer ilmu berupa pemisahan tulang dari kulit maupun sisa
manfaat dari kalsium yang terkandung daging ikan yang masih menempel. Proses
didalam tepung tulang ikan patin yang dapat selanjutnya adalah membersihkan tulang
diaplikasikan ke dalam produk makanan yang telah direbus, dan dilanjutkan dengan
tersebut, sehingga dapat meningkatkan nilai proses pelunakan tulang menggunakan alat
gizi dari produk olahan yang dimiliki. Produk autoklaf atau alat presto yang terpisah
olahan ikan patin yang ditambahkan tepung antara tulang dan air selama 1 jam. Tulang
tulang ikan patin menjadi produk yang selain yang sudah lunak lalu dipatahkan menjadi
memiliki nilai protein yang tinggi, juga bagian-bagian kecil dan dilanjutkan dengan
memiliki nilai kalsium yang tinggi, sehingga proses pengeringan. Proses pengeringan
produk olahan ikan patin dari kampung patin, dapat dilakukan menggunakan oven, tetapi
kabupaten Kampar memiliki kekhasan pada kegiatan ini pengeringan dilakukan
dibandingkan produk-produk lainnya yang langsung di bawah sinar matahari dan hasil
beredar. dari pengeringan ini cukup baik dan
memuaskan dimana tulang kering secara
merata dan tidak membutuhkan waktu yang
lama. Setelah dikeringkan dibawah panas
matahari langsung, tulang tetap dipanaskan
di dalam oven selama beberapa menit,
sebagai bagian dari proses sterilisasi. Proses
ini hanya bisa dilakukan bila cuaca panas
dan tidak hujan.

Gambar 1 . Kegiatan Pemberian Edukasi


Untuk mengukur keberhasilan kegiatan
penyuluhan ini, diberikan pre-test dan post-
test pada peserta yang mengikuti kegiatan.
Berikut hasil pre-test dan post-test pada
peserta penyuluhan manfaat tulang ikan patin
dan cara pembuatan tepung dari tulang ikan
patin.
Tabel 1. Hasil Pre-Test dan Post-Test Gambar 2. Tulang Hasil Pengeringan
Variabel n Rata-rata Matahari Langsung
Nilai Pre-test 15 4,85
Setelah tulang kering, dilanjutkan dengan
Nilai Post-test 15 93,93
proses penghalusan menggunakan blender,
kemudian dilakukan proses pengayakan
Kegiatan praktek pembuatan tepung sampai diperoleh tepung dengan derajat
tulang ikan patin ini merupakan kegiatan kehalusan yang sesuai.
yang bertujuan untuk mengingatkan kembali
tata cara pembuatan tepung tulang ikan
kepada UKM dan merupkan kegiatan yang
harus dilakukan untuk mendapatkan tepung
tulang ikan patin yang akan ditambahkan ke
dalam produk makanan.
Proses pembuatan tepung tulang ikan
patin dimulai dari pembersihan tulang dari
kotoran, dilanjutkan dengan proses perebusan
yang bertujuan untuk mempermudah Gambar 3. Tepung Tulang Ikan Patin

Diklat Review: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Pelatihan E-ISSN:2598-6449 P-ISSN: 2580-4111
Vol. 6, No. 2, Agustus 2022
154 Pengembangan Produk Olahan Ikan Patin dengan Penambahan Tepung Tulang Ikan Patin Tinggi
Kalsium di Kampung Patin XIII Koto Kampar
(Ira Oktaviani RZ, Rahimatul Uthia, Fathul Jannah, Alexsander Yandra)

Kegiatan pelatihan selanjutnya adalah Tabel 2. Evaluasi Keterampilan Peserta


pemanfaatan tepung tulang ikan patin. No Materi Penilaian Total
Tepung tulang ikan patin yang telah Nilai
dihasilkan, digunakan dalam produk olahan 1 Mampu mengolah tulang 71
ikan patin yaitu bakso. UKM memilih untuk ikan patin menjadi tepung
membuat produk olahan bakso dikarenakan tulang ikan patin
bakso merupakan produk olahan ikan patin 2 Mampu melakukan sortasi 73
yang diminati oleh konsumen. UKM basah (menghilangkan
berharap bakso ikan patin yang diproduksi kotoran-kotoran yang
ini dapat menjadi produk andalan selain menempel pada tulang
memiliki protein yang tinggi juga memiliki 3 Mampu melakukan proses 66
kandungan kalsium yang tinggi. pengukusan
Pada proses pengolahan bakso ini, 4 Mampu membersihkan 71
awalnya ada dua macam tepung yang tulang dari daging-daging,
ditambahkan, yaitu tepung sagu dan tepung sisa kulit, dan darah yang
tapioka dengan perbandingan (1:1), pada menempel pada tulang
bakso dengan penambahan tepung tulang 5 Mampu melakukan 67
ikan maka dari 1 kg komposisi tepung yang proses pelunakan baik
ditambahkan pembagiannya menjadi tepung dengan autoklaf maupun
sagu sebanyak 350 g, tepung tapioka presto
sebanyak 350 g, dan tepung tulang ikan patin 6 Mampu memperkecil 72
sebanyak 300 g. Dari penelitian (Edam, ukuran dari tulang yang
2016) menyatakan bahwa kadar kalsium telah dilunakkan
tertinggi pada bakso yang difortifikasi 7 Mampu melakukan 71
dengan tepung tulang ikan yaitu pada kadar pengeringan dengan baik
10% dari berat ikan yang digunakan untuk 8 Mampu melakukan 70
pembuatan bakso yaitu sekitar 100g. penghalusan
9 Mampu melakukan 72
pengayakan
10 Mampu melakukan 74
pengemasan
11 Mampu melakukan 72
penimbangan tepung
tulang ikan yang akan
digunakan ke dalam
Gambar 4. Bakso dengan Penambahan bahan makanan
tepung Tulang Ikan Patin 12 Mampu mencampurkan 73
tepung tulang ikan ke
Keterampilan dari setiap peserta pada dalam bahan makanan
kegiatan pelatihan pembuatan tepung tulang yang akan dibuat
ikan dilakukan pengukuran terhadap Total Keterampilan Peserta 852
keterampilan peserta pelatihan. Terdapat 12 Rata-rata Keterampilan Peserta 71
item yang menjadi penilaian, dapat dilihat Persentase Keterampilan Peserta 88,8
pada tabel berikut. %

Untuk keterampilan peserta dalam


melakukan pengolahan pembuatan tepung
tulang ikan patin secara keseluruhan
didapatkan persentase evaluasi

Diklat Review: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Pelatihan E-ISSN:2598-6449 P-ISSN: 2580-4111
Vol. 6, No. 2, Agustus 2022
Pengembangan Produk Olahan Ikan Patin dengan Penambahan Tepung Tulang Ikan Patin Tinggi 155
Kalsium di Kampung Patin XIII Koto Kampar
(Ira Oktaviani RZ, Rahimatul Uthia, Fathul Jannah, Alexsander Yandra)

keterampilan peserta sebesar 88,8%, dimana pengabdi bertujuan untuk meningkatkan


nilai ini menunjukkan bahwa hampir seluruh keterampilan dari UKM dalam pembuatan
peserta mampu melakukan pembuatan tepung tulang ikan patin dan dapat
tepung tulang ikan patin hingga dimanfaatkan untuk pembuatan olahan
pemanfaatannya kedalam produk olahan ikan makanan dari ikan patin. Tim melakukan
patin yang pada kegiatan ini berupa produk penilaian atas keterampilan dari peserta dan
bakso. terlihat bahwa poin tertinggi pada
keterampilan peserta terdapat pada item
PEMBAHASAN nomor 10 yaitu mampu melakukan
Kegiatan pengabdian masyarakat pengemasan dengan nilai sebesar 74 poin.
berjalan dengan baik dan dihadiri oleh semua Nilai ini menunjukkan bahwa peserta
undangan dari UKM, jajaran desa yang pelatihan terampil pada tahap kegiatan
diwakilkan oleh Kaur Desa dan Ketua PKK, pengemasan. Nilai terendah terdapat pada
serta pihak reviewer dari Poltekkes item nomor 3 dengan nilai sebesar 66 poin
Kemenkes Riau. yaitu kemampuan peserta dalam melakukan
Pada kegiatan pemberian edukasi proses pengukusan dengan baik. Nilai yang
dilaksanakan pre dan post test. Hal ini rendah tersebut berkaitan dengan
bertujuan untuk mengukur keberhasilan dari keterampilan peserta dalam melakukan
pemberian edukasi. Dari hasil diperoleh hasil pengukusan, dimana pada kegiatan
bahwa terdapat perbedaan pengetahuan pelatihan ini pada saat proses pengukusan
sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan menggunakan alat autoklaf yang bertekanan
penyuluhan. Dari hasil di atas terlihat tinggi, dimana tidak semua peserta berani
terdapat peningkatan pengetahuan pada mencoba menggunakan alat tersebut,
responden sebesar 89,08 poin dari nilai pre- meskipun telah diajarkan bagaimana
test sebesar 4,85 menjadi 93,93. Hal ini praktek menggunakannya. Namun untuk
menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan peserta membuatnya di rumah masing-
berupa pemberian informasi tentang manfaat masing, peserta dapat menggunakan
tulang ikan patin serta pemanfaatan sebagai pengukus skala rumahan atau alat presto
bahan dasar pembuatan tepung yang tinggi yang terpisah antara air dan tulangnya,
kalsium dikatakan baik karena rata-rata sehingga tulang tidak mengandung banyak
peserta mampu menjawab diatas 76%. air, yang memudahkan nanti pada proses
Kegiatan pelatihan pembuatan tepung pengeringan.
tulang ikan patin juga berjalan dengan baik. Pada kegiatan ini dilakukan juga
Terlihat bahwa tepung yang dihasilkan pendampingan kepada peserta mulai dari
berbentuk serbuk halus, berwarna putih proses pembuatan tepung tulang ikan patin
tulang, dan bau tidak begitu amis. Tepung hingga penambahannya ke dalam produk
yang telah dihasilkan lalu digunakan sebagai olahan yang dihasilkan. Evaluasi dilakukan
bahan tambahan tepung pada pembuatan dengan cara mengontrol via handphone
bakso ikan. keberlangsungan UKM dalam membuat
Hasil penggunaan tepung tulang ikan tepung tulang hingga produknya. Beberapa
patin pada pembuatan bakso diperoleh bakso UKM telah membuat tepung tulang ikan
dengan rasa yang enak, tidak jauh berbeda patin dan telah mampu mengolahnya ke
dengan bakso yang tanpa penambahan dalam produk makanan bakso. Hasil dari
tepung tulang, aroma amis tulang tidak komunikasi dengan UKM penambahan
begitu tercium, tertutup dengan aroma bakso tepung tulang yang dihasilkan tidak hanya
yang khas, dan warna yang dihasilkan sama dalam pembuatan bakso tetapi juga ke
seperti warna bakso ikan yang sebelumnya produk peyek ikan patin. Dari hasil yang
diproduksi oleh UKM. dikirimkan tepung yang dihasilkan oleh
Pelatihan yang dilakukan oleh tim UKM mirip dengan tepung yang dihasilkan

Diklat Review: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Pelatihan E-ISSN:2598-6449 P-ISSN: 2580-4111
Vol. 6, No. 2, Agustus 2022
156 Pengembangan Produk Olahan Ikan Patin dengan Penambahan Tepung Tulang Ikan Patin Tinggi
Kalsium di Kampung Patin XIII Koto Kampar
(Ira Oktaviani RZ, Rahimatul Uthia, Fathul Jannah, Alexsander Yandra)

pada saat pelatihan berlangsung dan bakso Purbowinanto Y. (2003). Budidaya Ikan
yang dihasilkan juga sama seperti pada saat Patin. Bandung: Penerbit Karya
diberikan pelatihan. Putra Darwati.

SIMPULAN Wijayanti, K. (2010). Pengaruh Pemberian


Kegiatan pengabdian masyarakat ini Pakan Alami Yang Berbeda
menghasilkan adanya peningkatan Terhadap Sintasan dan
pengetahuan peserta dengan rata-rata nilai Pertumbuhan Benih Ikan Palmas
pre-test sebesar 4,85 menjadi 93,93 pada saat (Polypterus senegalus). Skripsi.
post-test. Peserta kegiatan juga mampu Departemen Biologi Akuakultur.
mengolah limbah tulang ikan patin menjadi Universitas Indonesia
tepung tulang ikan patin dan
memanfaatkannya ke dalam produk makanan
yaitu bakso dilihat dari rata-rata keterampilan
peserta pelatihan sebesar 88,8%.

Ucapan Terima Kasih


Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Riau,
Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat, Reviewer Pengabdian
Masyarakat, dan CV. Graha Pratama Fish,
Kampung Patin, Kabupaten Kampar serta
semua pihak yang membantu dan terlibat
dalam kegiatan ini.

DAFTAR RUJUKAN

Edam, M. (2016). Fortifikasi Tepung Tulang


Ikan terhadap Karakteristik Kimia
Bakso Ikan. Jurnal Penelitian
Teknologi Industri, 8(2), 83-90

Kurniati, R. (2006), Pengaruh Substitusi


Kacang Merah (Phaseolus vulgaris
L.) dan Suhu Pengeringan terhadap
Karakteristik Dendeng Giling iKan
Patin (Pangasius sp). Skripsi.
Jurusan Teknologi Pangan.
Universitas Pasundan.

Murniyati, A. S., & Sunarman, D. (2000).


Pendinginan, Pembekuan, dan
Pengawetan Ikan. Jakarta : Kanisius.

Oktaviani, I, Uthia, R, dan Jannah, F. (2021).


Pemanfaatan Tulang Ikan Patin
sebagai Tepung Tinggi Kalsium di
Kampung Patin, Kabupaten
Kampar. Dinamisia, 5(3), 575-581.

Diklat Review: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Pelatihan E-ISSN:2598-6449 P-ISSN: 2580-4111
Vol. 6, No. 2, Agustus 2022

You might also like