You are on page 1of 9

STRATEGI PENGEMBANGAN PUPUK ORGANIK PADAT

PADA KELOMPOK TANI HARAPAN BARU II DI DESA


SUMBERSARI KECAMATAN PARIGI SELATAN
KABUPATEN PARIGI MOUTONG

STRATEGY FOR DEVELOPING SOLID ORGANIC FERTILIZER IN THE


HARAPAN BARU II FARMER GROUP IN SUMBERSARI VILLAGE, PARIGI
SELATAN DISTRICT, PARIGI MOUTONG DISTRICT

Hani Nuraini1), Dewi Nur Asih2), Erny 2)


1)
Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu
2)
Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu Jl.
Soekarno-Hatta Km 9, Tondo-Palu 94118, Sulawesi Tengah. Telp. 0451-429738
E-mail : , dewi.nurasih5@gmail.com, ernysirappa79@gmail.com

ABSTRACT
This research aims to find out the right strategy for developing Solid Organic
Fertilizer in the Harapan Baru II Farmer Group in Sumbersari Village, South Parigi District,
Parigi Moutong Regency. The research was carried out in March-April 2023, the
determination of respondents was carried out deliberately (Purposive Sampling), with a total
of 15 respondents consisting of internal respondents in a group of 10 people (1 chairman and
9 members) external respondents 2 people from the horticultural food crop service and
plantations, and 3 consumers. The analysis used is SWOT analysis. The research results show
that based on the results of the IFAS and EFAS calculations, the internal factor conditions
have a total value of -1.683 and external factors have a total value of 1.928. The appropriate
strategy to use in the context of developing solid organic fertilizer in the Harapan Baru II
Farmer Group is in quadrant III, so it uses the W-O strategy. Utilizing advanced technology to
streamline labor and production land (W2, O2, O1), Positioning fertilizer prices to expand
marketing networks and increase demand (W4, O3, O4), Utilizing service support to obtain
adequate production facilities (W3, O1 )

Key Words: Peeled Montong Durians, Development Strategi, SWOT Analysis.


ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi yang tepat dalam pengembangan Pupuk
Organik Padat pada Kelompok Tani Harapan Baru II di Desa Sumbersari Kecamtan Parigi
Selatan Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2023,
penentuan responden dilakukan secara sengaja (Purposive Sampling), dengan jumlah responden
sebanyak 15 orang yang terdiri dari responden internal kelompok 10 orang (1 orang ketua dan 9 orang anggota)
responden eksternal 2 orang dinas tanaman pangan hortikultura dan perkebunan, dan 3 orang konsumen.
Analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan berdasarkan hasil
perhitungan IFAS dan EFAS didapatkan hasil kondisi faktor internal memiliki total nilai sebesar -
1,683 dan faktor eksternal memiliki total nilai sebesar 1,928. Strategi yang tepat untuk digunakan
dalam rangka pengembangan pupuk organik padat pada Kelompok Tani Harapan Baru II yaitu berada
pada kuadran III, sehingga menggunakan strategi W-O. Memanfaatkan tenologi maju untuk
mengefisienkan tenaga kerja dan lahan produksi (W2, O2, O1), Memposisikan harga pupuk untuk
dapat memperluas jaringan pemasaran dan meningkatkan permintaan (W4, O3, O4) , Memanfaatkan
dukungan dinas untuk mendapatkan sarana produksi yang memadai (W3, O1)

32
Kata Kunci : Durian Montong Kupas, Strategi Pengembangan, Analisis SWOT.
PENDAHULUAN dalam rangka menekan pemakaian pupuk
kimia yang boros anggaran dan merusak
Indonesia terkenal dengan hasil
lahan pertanian. Penggunaan pupuk kimia
alam yang melimpah berkat kesuburan
atau anorganik sintetis secara terus
tanah yang dimiliki. Sektor pertanian
menerus akan mengakibatkan kesuburan
memberikan kontribusi terbesar sebagai
menurun karena tanah akan menjadi keras,
penyokong ketahanan pangan. Tak
mudah pecah dan hilang keanekaragaman
terkecuali pertanian merupakan salah satu
hayati tanah (Husnain, S. dkk 2005).
kegiatan paling mendasar bagi manusia.
Pemerintah juga mendorong untuk
Untuk mengembangkan dasar bagi
memproduksi lebih besar pupuk organik
pertumbuhan dan perkembangan pertanian,
guna mendukung program pemerintah “Go
pihak pemerintah dan investor selaku
Organik” Tahun 2010 yang mencanangkan
pengusaha sudah mulai memberikan
pertanian menggunakan pupuk organik dan
pengetahuan terhadap pupuk organik
menarik pupuk kimia dari pasar. Hal
kepada petani dan kelompok tani. Hal ini
tersebut menunjukkan peluang usaha dan
dilakukan agar para petani menggunakan
pengembangan pupuk organik.
pupuk yang berkualitas pada tanaman yang
Pengembangan usaha pupuk organik
akan digarapnya, dengan demikian petani
merupakan suatu potensi usaha yang
dapat meningkatkan hasil panen yang
menjanjikan dan terbuka bagi siapapun
berkualitas tinggi dan menghasilkan
karena didukung oleh pemerintah. Akan
tanaman yang sehat, yaitu bebas dari bahan
tetapi, usaha ini perlu dikaji dari studi
kimia. Dengan kondisi tersebut,
kelayakan usaha baik atau tidaknya suatu
memungkinkan adanya peluang pada
usaha ini jika dijalankan (Herliyadi, 2010).
pupuk organik untuk lebih
Kecamatan Parigi Selatan menjadi
mengintensifikasi lagi pengeksplorasian
salah satu kecamatan yang berkontribusi
sumber daya alam yang ada agar dapat
dalam program pemerintah “Go Organik”
memenuhi kebutuhan pertanian yang
dengan adanya beberapa desa yang
semakin meningkat setiap tahun,
memproduksi pupuk organik padat. Data
(Suharwaji, 2010).
produksi pupuk organik padat di
Departemen pertanian fokus
Kecamatan Parigi Selatan terlihat pada
mendorong petani untuk menggunakan
Tabel 1.
pupuk organik dan bio-organik sebagai
subsitusi pupuk kimia, hal ini dilakukan
Tabel 1. Produksi Pupuk Organik Padat di Kecamatan Parigi Selatan
Tahun
No Desa
2021(Ton) 2022(Ton)
1 Tindaki 6 6
2 Sumbersari 12 24
3 Boyantongo - 10
Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2023
Tabel 1 menyajikan data desa yang Boyantongo yang memulai berproduksi pada
memproduksi pupuk organik padat di tahun 2022 dengan total produksi sebanyak
Kecamatan Parigi Selatan. Terdapat 3 Desa 10 Ton.
yang memproduksi pupuk organik padat Desa Sumbersari merupakan salah
selama tahun 2021 dan 2022 yaitu Desa satu desa yang memproduksi pupuk organik
Tindaki dengan total produksi sebanyak 12 padat terbanyak di Kecamatan Parigi
Ton diikuti Desa Sumbersari dengan total Selatan. Di desa tersebut terdapat Kelompok
produksi sebanyak 36 Ton dan Desa Tani Harapan Baru II yang menjadi satu-

33
satunya kelompok tani yang memproduksi
pupuk organik padat. Selengkapnya
produksi pupuk organik padat Kelompok
Tani Harapan Baru II terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Produksi Pupuk Organik Padat Kelompok Tani Harapan Baru II Desa Sumbersari
Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong

No Bulan 2021(Ton) 2022(Ton)


1 Januari - 2
2 Februari - 2
3 Maret - 2
4 April - 2
5 Mei - 2
6 Juni - 2
7 Juli 2 2
8 Agustus 2 2
9 September 2 2
10 Oktober 2 2
11 November 2 2
12 Desember 2 2
Sumber : Ketua Poktan Harapan Baru II,2023

Tabel 2, menunjukkan Kelompok Kelompok Tani Harapan Baru II


Tani Harapan Baru II berdiri pada 18 juli menjadi salah satu agen penggerak untuk
2021 dan sudah melakukan pembuatan pupuk terwujudnya pertanian organik dalam
organik dengan memanfaatkan kotoran sapi. mengurangi penggunaan pupuk kimia di
Sekali produksi kelompok Tani Harapan Kecamatan Parigi Selatan. Kelompok Tani
Baru II dapat menghasilkan 2 Ton pupuk Harapan Baru II merupakan satu-satunya
organik padat yang dimulai sejak bulan Juli kelompok tani yang memproduksi pupuk
tahun 2021. Produksi pupuk organik padat organik padat secara kontinu di Kecamatan
kelompok Tani Harapan Baru II pada Tahun Parigi Selatan. Pupuk organik ini juga
2021 mencapai 12 Ton dan pada Tahun 2022 menjadi salah satu alternatif sebagai
meningkat menjadi 24 Ton. pengganti pupuk kimia. Kelompok Tani
Kotoran sapi merupakan salah satu Harapan Baru II memiliki harapan besar
bahan yang mempunyai potensi besar untuk untuk memperluas jangkauan distribusi
dijadikan kompos yakni bahan dasar pupuk organik yang mereka hasilkan yang
pembuatan pupuk organik padat. Kotoran pada saat ini hanya digunakan oleh pengurus
sapi memiliki banyak kandungan unsur hara kelompok. Hal ini dapat terwujud dengan
seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan masih dukungan dinas terkait seperti Dinas TPHP
banyak lagi. Pupuk kompos merupakan Parigi Moutong yang memberikan pelatihan
bahan pembenah tanah yang paling baik dan dan sosialisasi pembuatan pupuk organik
alami daripada bahan pembenah padat yang baik dan benar serta membantu
buatan/sintetis.Penggunaan pupuk kimia dalam uji coba pengaplikasian pupuk
secara terus-menerus dapat membuat tanah organik terhadap keefektifannya dalam
mengeras dan kehilangan porositasnya. mengurangi penggunaan pupuk kimia.
Beberapa dampak buruk dari penggunaan Pupuk organik padat Kelompok Tani
pupuk kimia adalah mengurangi kesuburan Harapan Baru II memiliki peluang yang
tanah, pencemaran air, dan udara (Wahyuni, cukup besar untuk mewujudkan tujuan
S. 2008). mereka dalam memperluas jangkauan
distribusi pupuk organik yang mereka

34
hasilkan. Namun di samping peluang yang Alat analisis yang digunakan dalam
sangat besar, kelompok tani Harapan Baru II penelitian ini yaitu analisis SWOT. Analisis
menemui hambatan yang besar, seperti lahan ini digunakan untuk merumuskan strategi
produksi yang terbatas, proses produksi yang pengembangan usaha pupuk organik padat
tradisonal. Hal lain yang menjadi pada Kelompok Tani Harapan Baru II di
permasalah pupuk organik tersebut yakni, Desa Sumbersari Kecamatan Parigi Selatan
permasalah kendala izin resmi dan standar Kabupaten Parigi Moutong. Dari upaya
harga pupuk organik yang sekaligus menjadi memaksimalkan kekuatan dan peluang serta
ancaman nyata yang sedang dihadapi oleh meminimalkan kelemahan dan ancaman dari
pupuk organik padat kelompok tani Harapan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
Baru II. usaha agribisnis, oleh karena itu, sehingga
METODE PENELITIAN analisis SWOT digunakan untuk
mengidentifikasi faktor internal (kekuatan,
Penelitian ini telah dilakukan di
kelemahan) dan faktor eksternal (peluang
Kelompok Tani Harapan Baru II Desa
dan ancaman) yang dimiliki oleh usaha
Sumbersari Kecamatan Parigi Selatan
tersebut.
Kabupaten Parigi Moutong . Pemilihan lokasi
Analisis SWOT merupakan singkatan
secara sengaja (purposive) dengan
dari Strength (kekuatan), Weakness
pertimbangan bahwa di desa tersebut
(kelemahan) merupakan lingkungan internal,
Kelompok Tani Harapan Baru II merupakan
serta Opportunity (peluang), dan Threat
satu-satunya kelompok tani yang
(ancaman), merupakan lingkungan eksternal.
memproduksi pupuk organik padat
(Rangkuti, 2008)
Penentuan responden dalam
Penentuan bobot dihitung dengan
penelitian ini dilakukan secara sengaja
menggunakan rumus, sebagai berikut :
(purposive sampling). Purposive sampling
𝑅𝑖
adalah pengambilan sampel yang 𝐵𝑖
berdasarkan atas suatu pertimbangan tertentu ∑𝑅𝑖
seperti sifat-sifat populasi ataupun ciri-ciri Keterangan :
yang sudah diketahui sebelumnya (Sugiyono, Bi = Bobot Rating ke-i
2008). Responden yang diambil dalam Ri = Rating ke-i ∑Ri =
penelitian ini adalah 15 orang yang terdiri dari Total Rating
responden internal kelompok 10 orang (1 orang I = 1,2,3,…n
ketua dan 9 orang anggota) responden eksternal 2
orang dinas tanaman pangan hortikultura dan HASIL DAN PEMBAHASAN
perkebunan, dan 3 orang konsumen dengan
pertimbangan bahwa responden tersebut Karakteristik Responden
sangat kompeten dalam memberikan Usia Responden. Usia responden
informasi sehubungan dengan penelitian sangat berpengaruh terhadap kemampuan
yang dilaksanakan fisik, cara berfikir dan sikapnya dalam
Penelitian ini menggunakan data primer mengelola perusahaan terutama dalam
dan data sekunder. Data primer adalah data pengambilan keputusan. Pada umunya yang
dan informasi yang diperoleh dengan cara tergolong usia muda atau produktif memiliki
observasi dan wawancara langsung dengan kampuan fisik yang lebih besar dan lebih
responden dengan menggunakan daftar terbuka dalam menerima dan menerapkan
pertanyaan (Quisioner), sedangkan data hal-hal baru dalam mengadopsi teknologi
sekunder adalah data dan informasi yang dibanding tenaga kerja yang telah berusia
diperoleh dari data sebuah lembaga atau lanjut. Sebaliknya, yang tergolong usia tua
instan terkait yang sesuai dengan tujuan memiliki banyak pengalaman sehingga akan
penelitian seperti Badan Pusat Statistik lebih berhati-hati dalam bertindak dan
(BPS). mengambil keputusan.
35
Tingkat Pendidikan. Pendidikan menentukan factor-faktor kunci kekuatan,
terdiri dari Pendidikan formal dan nonformal. kelemahan, peluang, dam ancaman. Hasil
Pendidikan formal adalah Pendidikan yang identifikasi tersebut digunakan untuk
ditempuh melalui jenjang sekolah dan menyusun matriks IFAS (Internal
Pendidikan non formal diperoleh melalui factoranalysis summary) dan matriks EFAS
kursus atau pelatihan. Berdasarkan penelitian (Eksternal factor analysis summary).
Manyamsari dan Mujiburrahmat, (2014) Berdasarkan hasil wawancara dengan
menyatakan tingkat pendidikan petani akan responden teridentifikasi beberapa indikator
menggambarkan kompetensi petani dalam faktor internal dan faktor eksternal yang
memahami dan mengembangkan usahatani. menggambarkan kekuatan, kelemahan,
Analisis SWOT peluang, dan ancaman yang mempengaruhi
strategi pengembangan produksi pupuk
Identifikasi Faktor Internal dan Faktor organik padat pada Kelompok Tani Harapan
Eksternal. Berdasarkan hasil menganalisis Baru II di Desa Sumbersari Kecamatan
faktor internal berupa kekuatan (strengths) Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong.
dan kelemahan (weaknesess), serta analisis Hasil identifikasi faktor internal dan
faktor eksternal berupa peluang eksternal terlihat pada Tabel 3.
(opportunities) dan ancaman (threats), maka
selanjutnya akan diidentifikasi untuk
Tabel 3. Hasil Identifikasi Faktor Internal dan Faktor Ekternal Pupuk Organik Padat
Kelompok Tani Harapan Baru II Desa Sumbersari Kecamatan Parigi Selatan
Kabupaten Parigi Moutong
Faktor Internal Faktor Eksternal
Kekuatan : Peluang :
1. Ketersediaan bahan baku 1. Dukungan dinas terkait
2. Pupuk tanpa bahan kimia 2. Penggunaan teknologi maju
3. Lahan milik sendiri 3. Permintaan tinggi
4. Harga terjangkau 4. Luasnya jaringan pemasaran
Kelemahan : Ancaman :
1. Lahan produksi terbatas 1. Izin resmi belum tersedia
2. Tenaga kerja kurang 2. Kebiasaan petani menggunakan pupuk kimia
3. Proses produksi tradisional 3. Produk mudah ditiru pesaing
4. Belum adanya standar harga pupuk organic 4. Pesaing bisnis serupa
Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2023
Tabel 4. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) pupuk organik padat pada
Kelompok Tani Harapan Baru II
Bobot
NO Faktor-Faktor Internal Rating Bobot x
Rating
Kekuatan
1 Bahan baku mudah didapat 0,103 3 0,309
2 Pupuk ramah lingkungan 0,095 2 0,190
3 Lahan milik sendiri 0,087 2 0,174
4 Harga pupuk organik terjangkau 0,084 2 0,168
Sub Total 1 0,369 9 0,841
Kelemahan
1 Luas lahan produksi terbatas 0,140 4 0,560
2 Tenaga kerja kurang 0,165 4 0,660
3 Produksi tradisional 0,165 4 0,660
4 Belum adanya standar harga pupuk organik 0,161 4 0,644

36
Sub Total 2 0,631 16 2,524
Total (1+2) 1,000 25 3,365
Sumbu X (Sub Total 1 – Sub Total 2) -1,683
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2023

Tabel 4 menunjukkan bahwa menunjukan nilai sebesar 2,524. Hal ini


Kekuatan (Strengths) pada Kelompok Tani mengidentifikasikan bahwa Kelompok Tani
Harapan Baru II menunjukan nilai sebesar Harapan Baru II memiliki kelemahan yang
0,841 dan Kelemahan (Weaknesses) lebih besar dibandingkan kekuatan yang ada.
Tabel 5. Analisis SWOT Matriks EFAS ( External Factor Analysis Summary) pupuk organik
padat pada Kelompok Tani Harapan Baru II
Bobot
NO Faktor-Faktor Eksternal Rating
Bobot x Rating
Peluang
1 Dukungan dinas terkait 0,171 4 0,684
2 Penggunaan teknologi maju 0,169 4 0,676
3 Permintaan tinggi 0,160 4 0,640
4 Luasnya jaringan Pemasaran 0,171 4 0,684
Sub Total 1 0,671 16 2,684
Ancaman
1 Izin resmi belum tersedia 0,068 2 0,136
2 Kebiasaan petani menggunakan 2 0,154
0,077
pupuk kimia
3 Produk mudah ditiru pesaing 0,098 3 0,294
4 Pesaing bisnis serupa 0,086 2 0,172
Sub Total 0,329 8 0,756
Total (1+2) 1,000 24 3,44
Sumbu Y (Sub Total 1 – Sub Total 2) 1,928
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2023

Tabel 5 menunjukkan bahwa Peluang mengidentifikasi bahwa Kelompok Tani


(Opportunities) pupuk organik padat Harapan Baru II memiliki peluang yang
Kelompok Tani Harapan Baru II lebih besar dibandingkan ancaman yang ada.
menunjukan nilai sebesar 2,684 dan Hasil analisis diperoleh nilai IFAS
Ancaman (Threats) pupuk organik Padat sebesar 2,14 dan nilai EFAS sebesar 2,02
Kelompok Tani Harapan Baru II Sehingga penentuan sumbu X dan Y pada
menunjukan nilai sebesar 0,756. Hal ini diagram SWOT terlihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Penentuan Sumbu Xdan Sumbu Y pada Diagram SWOT


NO Kriteria Koordinat Keterangan
Faktor Internal
-1,683 Sumbu X
1 Kekuatan
2 Kelemahan Koordinat Keterangan

37
Faktor Eksternal
1 Peluang
1,928 Sumbu Y
2 Ancaman
Sumber : Data Primer Setelah Diolah,2023

Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat nilai sebagai penentuan posisi titik kuadran pupuk
yang diperoleh untuk sumbu X adalah - organik padat pada Kelompok Tani Harapan
1,683. sedangkan, nilai untuk sumbu Y Baru II. Selengkapnya dapat dilihat pada
adalah 1,928 yang selanjutnya digunakan diagram SWOT berikut :

III. Strategi Turn-around


(WO)
PELUANG

1,928 I. Strategi Agresif


(SO)
KELEMAHAN KEKUATAN
- 1,638

IV. Strategi Defensif II. Strategi Diversifikasi


(WT) (ST)

ANCAMAN

Gambar 1. Diagram Analisis SWOT Pupuk Organik Padat Pada Kelompok Tani Harapan
Baru II

Tabel 7. Diagram Matriks SWOT Strategi Pengembangan Durian Montong Kupas Pada
Indsutri CV. Silvia Jaya Di Desa Tolai Kecamatan Torue.
KEKUATAN (S)
S1. Ketersediaan bahan KELEMAHAN (W)
IFAS baku W1. Luas lahan produksi terbatas
S2. Pupuk tanpa bahan W2. Tenaga kerja kurang
EFAS kimia W3. Produksi tradisional
S3. Lahan milik sendiri W4. Belum adanya standar harga
S4. Harga pupuk organik pupuk organik
terjangkau
PELUANG (O) SO WO
O1. Dukungan dinas 1. Memanfaatkan bahan 1. Memanfaatkan teknologi maju
terkait baku yang mudah di untuk mengefisienkan tenaga
O2. Penggunaan teknologi dapat dengan dukungan kerja, dan lahan produksi
maju dinas untuk mendorong (W2,O2, O1)
O3. Permintaan tinggi penggunaan pupuk tanpa 2. Memposisikan harga pupuk
O4. Luasnya jaringan bahan kimia (S1,S2,O1) untuk dapat memperluas
pemasaran 2. Memanfaatkan lahan jaringan pemasaran dan
milik sendiri dan juga meningkatkan permintaan
penggunaan teknologi 3. Memanfaatkan dukungan dinas

38
maju untuk memperluas untuk mendapatkan teknologi
jaringan pemasaran. yang memadai
(S3,O2,O4)
3. Memanfaatkan harga
pupuk terjangkau untuk
meningkatkan
permintaan(S4,O3)
ST WT
1. Mempertahankan harga 1. Memaksimalkan lahan produksi,
pupuk yang terjangkau dan tenaga kerja untuk dapat
untuk meminimalisir tetap bersaing (W1,W2,T4)
persaingan pasar terhadap 2.Menentukan standar harga pupuk
bisnis serupa(S4,T4) agar tetap dapat bersaing dengan
ANCAMAN (T) 2.Mengoptimalkan pupuk kimia yang mudah
T1. Izin resmi belum penggunaan pupuk tanpa menyerap. (W4,T2)
tersedia bahan kimia dengan cara 3. Memberikan teknik khusus
T2. Kebiasaan petani pembuatan izin resmi agar pembuatan pupuk secara
menggunakan pupuk lebih mudah diedarkan tradisional agar produk tidak
kimia sehingga bisa mengurangi mudah ditiru pesaing (W3, T3)
T3. Produk mudah ditiru petani yang menggunakan 4. Pengajuan terkait ijin resmi
pesaing pupuk kimia(S2,T1,T2) untuk pupuk organik (T1)
T4. Pesaing bisnis serupa 3. Memaksimalkan
penggunaan bahan baku
yang mudah di dalam dan
lahan milik sendiri untuk
meminimalisir produk
mudah ditiru
pesaing(S1,S3,T3)
Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2023

Berdasarkan hasil diagram analisis Berdasarkan hasil penelitian strategi


SWOT pada gambar 4 menjabarkan bahwa pengembangan pupuk organik padat pada
kondisi yang tepat digunakan dalam rangka Kelompok Tani Harapan Baru II di Desa
pengembangan pupuk organik padat pada Sumbersari Kecamatan Parigi Selatan
Kelompok Tani Harapan Baru II terletak Kabupaten Parigi Moutonng yang
pada strategi S-O, Berikut alternatif strategi teridentifikasi yaitu faktor internal memiliki
yang dapat dijadikan sebagai program dalam total nilai sebesar -1,683 dan faktor eksternal
pengembangan pupuk organik Padat, memiliki total nilai sebesar 1,928. Strategi
diantaranya : yang tepat untuk digunakan dalam rangka
1.Memanfaatkan tenologi maju untuk pengembangan pupuk organik padat pada
mengefisienkan tenaga kerja dan lahan Kelompok Tani Harapan Baru II yaitu
produksi (W2, O2, O1). 2. Memposisikan berada pada kuadran III, sehingga
harga pupuk untuk dapat memperluas menggunakan strategi W-O (Weakneses-
jaringan pemasaran dan meningkatkan Opportunities) dimana alternatif W-O yaitu :
permintaan (W4, O3, O4). 3. Memanfaatkan 1. Memanfaatkan tenologi maju untuk
dukungan dinas untuk mendapatkan sarana mengefisienkan tenaga kerja dan lahan
produksi yang memadai (W3, O1) produksi (W2, O2, O1)
2. Memposisikan harga pupuk untuk dapat
KESIMPULAN DAN SARAN memperluas jaringan pemasaran dan
meningkatkan permintaan (W4, O3, O4)
Kesimpulan

39
3. Memanfaatkan dukungan dinas untuk Sinar Sari Kecamatan Dramaga
mendapatkan sarana produksi yang Kabupaten Bogor Jawa Barat). J.
memadai (W3, O1) Agrisep.15(2):58-74.
Saran Rangkuti F, 2008. Analisis SWOT Tehnik
Berkaitan dengan pengembangan Membedah Kasus Bisnis. PT.
usaha pupuk organik pada Kelompok Tani Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Harapan Baru II dapat disarankan beberapa
hal yaitu : Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
1. Kepada Kelompok Tani Harapan Baru Kuantitatif Kualitatif dan R dan D.
IIagar tetap memproduksi pupuk dengan ALFABETA. Bandung
menciptakan produk yang lebih menarik Suharwaji, S. 2010. Pupuk Organik Peluang
dengan penggunaan kemasan yang lebih dan Kendalanya. Jurnal Seminar
baik dan membuat merk produk agar Nasional Teknik Kimia. ISSN 1693-
harga dan nilai produk lebih tinggi guna 4393.
meningkatkan promosi serta pemasaran Wahyuni,S. 2008. Kandungan Unsur Hara
yang lebih luas. Pada Pupuk Kandang Yang Berasal
2. Dukungan pemerintah terkait bantuan Dari Beberapa Ternak.
berupa permodalan serta bantuan http://books.google.co.id. (Diakses
tekhnlogi pengolahan pupuk kepada pada Tanggal 28 Agustus 2023)
kelompok Tani Harapan Baru II untuk
mengembangkan pupuk organik padat.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2023. Statistik Usia


Produktif 2022. Palu : Badan Pusat
Statistik

Herliyadi, 2010. Analisis Kelayakan Usaha


Pupuk Organik Granul Studi Kasus PT
Agrindo Surya Graha. Fakultas
Ekonomi Dan Manajemen. Institut
pertanian bogor. Bogor.
Husnain, S. Haris dan S. Diah. 2005.
Mungkinkah Pertanian Organik di
Indonesia? Peluang dan Tantangan,
Jurnal Inovasi. 4(17) : 9-14.
Manyamsari, I. dan Mujiburrahmat. 2014.
Karakteristik Petani dan
Hubungannya dengan Kompetensi
Petani Lahan Sempit (Kasus : di Desa

40

You might also like