You are on page 1of 9

MAKALAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

“SISTEM PERBANKAN & LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA”

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

Ahmad Zacky Rusli : 202330052

Munir Maskur : 202330094

Safri : 202330027

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BONGAYA MAKASSAR

T.A. 2024/2025
DAFTAR ISI

Daftar isi ............................................................................................. ii

BAB I Pembahasan ............................................................................ 1

SISTEM PERBANKAN DI INDONESIA .............................................. 1

A. Sejarah Perbankan .................................................................. 1


B. Klasifikasi Uang ...................................................................... 1
C. Fungsi dan Peran Uang .......................................................... 1
D. Syarat Uang ............................................................................. 2
E. Fungsi Bank ............................................................................ 2
F. Peranan Bank dan Lembaga Keuangan ............................... 2
G. Jenis-jenis Bank ..................................................................... 2
H. Kegiatan Perbankan ............................................................... 4
I. Perkembangan Perbankan di Indonesia................................ 4

SISTEM LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA …………………... 5

J. Definisi Lembaga Keuangan .................................................. 5


K. Fungsi Lembaga Keuangan Non Bank ................................. 5
L. Jenis Lembaga Keuangan Non Bank di Indonesia .............. 6

BAB II Penutup .................................................................................. 7

Kesimpulan ........................................................................................ 7

ii
BAB I

PEMBAHASAN

SISTEM PERBANKAN DI INDONESIA

A. Sejarah Perkembangan Perbankan

Pada zaman Babilonia (kurang lebih tahun 2000 SM) praktik perbankan didominasi
dengan transaksi peminjaman emas dan perak pada kalangan pedagang yang membutuhkan
Tingkat bunga 20% per bulan. Bank yang melakukan ini disebut Temples of Babylon.

Pada zaman Romawi, Pratik perbankan meliputi: praktik tukar-menukar uang, menerima
deposito, memberi kredit, dan melakukan transfer dana. Ini menunjukkan perkembangan praktik-
praktik perbankan.

Era perbankan modern dimulai pada abad ke-16 di Inggris, Belanda, dan Belgia. Pada
saat itu tukang emas bersedia menerima uang logam (emas dan perak) untuk disimpan. Tanda
bukti penyimpanan emas ini ditunjukkan dengan surat deposito yang disebut Goldsmith’s Note.
Dalam perkembangan selanjutnya, Goldsmith’s Note ini digunakan sebagai alat pembayaran.
Para tukang emas mulai mengeluarkan Goldsmith’s Note yang tidak didukung dengan cadangan
emas atau perak dan diterima sebagai alat pembayaran yang sah dalam transaksi bisnis.

B. Klasifikasi Uang

1. Uang dalam pengertian sempit (Narrow money) adalah bentuk uang yang dianggap memiliki
likuiditas paling tinggi yaitu uang kartal, dan uang giral.

2. Uang dalam pengertian luas (Broad money) adalah uang dengan tingkat likuiditas lebih rendah
daripada narrow money.

C. Fungsi dan Peran Uang

1. Alat tukar menukar

2. Alat pengukur nilai

3. Standar pembayaran masa depan

4. Alat penimbun kekayaan atau daya beli

1
D. Syarat Uang

1. Uang harus dapat diterima secara umum.

2. Uang harus memiliki nilai yang stabil

3. Jumlah yang beredar harus mencukupi kebutuhan

4. Uang harus mudah dibawa untuk urusan setiap hari dan tidak menjadi hambatan untuk
melakukan transaksi

5. Uang harus dijamin agar nilai fisiknya mampu bertahan

6. Uang yang dicetak dan diedarkan oleh BI harus meliputi semua satuan, baik yang kecil
maupun besar sehingga mempermudah pertukaran atau mudah dibagi.

E. Fungsi Bank

1. Agent of Trust

2. Agent of Development

3. Agent of Services

F. Peranan Bank dan Lembaga Keuangan

1. Pengalihan asset (asset transmutation)

2. Transaksi (transaction)

3. Likuiditas (liquidity)

4. Efisiensi (efficiency)

G. Jenis-jenis Bank

 Jenis bank Menurut Kegiatan Usaha

1. Bank Umum

2. Bank Perkreditan Rakyat

 Jenis bank Menurut Badan Usaha

1. Badan Hukum Bank Umum

2. Badan Hukum Bank Perkreditan Rakyat

2
 Jenis Bank Menurut Target Pasar

1. Retail Bank

2. Corporate Bank

3. Retail-Corporate Bank

 Jenis Bank Menurut Fungsi

1. Bank Sentral

2. Bank Umum

3. Bank Pembangunan

4. Bank Desa

5. BPR (Bank Perkreditan Rakyat)

 Jenis Bank Menurut Status Kepemilikan

1. Bank Milik Negara

2. Bank Milik Swasta Nasional

3. Bank Swasta Asing

4. Bank Pembangunan Daerah

5. Bank Campuran

 Jenis Bank Menurut Kegiatan Operasional

1. Bank Devisa

2. Bank Nondevisa

 Jenis Bank Menurut Penciptaan Uang Giral

1. Bank Primer

2. Bank Sekunder

 Jenis Bank Menurut Sistem Organisasi

1. Unit Banking System

2. Branch Banking System

3
3. Holding Company Bank

4. Multi-Holding Company Bank

5. Correspondent Banking

 Jenis Bank Menurut Letak Geografis

1. Komunitas bank lokal

2. Bank Regional

3. Bank Multinasional

H. Kegiatan Perbankan

1. Untuk Menghimpun Dana dari Masyarakat (Funding)


Kegiatan bank umum dalam menghmpun dana dari masyarakat dengan menerbitkan
berbagai produk diantaranya tabungan, giro, deposito dan berbagai bentuk simpanan
lainnya. Tujuan hal ini dilakukan adalah agar masyarakat dapat menyimpan uang dengan
lebih aman. Setiap produk bank umum tersebut memiliki bunga yang berbeda. Secara
garis besar, sumber dana bank diantaranya dari modal awal pendirian bank; saham,
simpanan giro, deposito dan tabanas; pinjaman dana dari lembaga keuangan dalam
bentuk kredit likuiditas dan call money.
2. Untuk Menyalurkan Dana ke Masyarakat (Lending)
Kegiatan bank umum dalam menyalurkan dana ke masyarakat dilakukan dengan sistem
pinjaman atau kredit; pembelian surat berharga, penyertaan dan pemilikan harga tetap.
3. Untuk Menyediakan Layanan Jasa Bank Lainnya
Layanan bank yang disediakan bank yaitu jasa dan transaksi pembelian maupun
pembayaran meliputi pengiriman uang, kartu kredit, cek wisata inkaso, pembayaran
listrik, pembayaran telepon dan jenis pelayanaan lainnya.

I. Perkembangan Perbankan di Indonesia

Perkembangan perbankan di Indonesia dikelompokkan dalam 4 periode:

1. Kondisi perbankan di Indonesia sebelum serangkaian paket-paket deregulasi di sektor riil dan
moneter yang dimulai sejak 1980-an

2. Kondisi perbankan di Indonesia setelah munculnya deregulasi sampai dengan masa sebelum
terjadinya krisis ekonomi pada akhir 1990-an

3. Kondisi perbankan di Indonesia pada masa krisis ekonomi sejak akhir 1990-an

4. Kondisi perbankan di Indonesia pada saat sekarang ini.

SISTEM LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA

4
J. Definisi Lembaga Keuangan

1. UU No.14 Tahun 1967 pasal 1 (diganti dengan UU No.7/1992) tentang Perbankan


Berdasarkan Undang-Undang, pengertian Lembaga keuangan adalah badan usaha yang
kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dan disalurkannya kembali kepada masyarakat.

2. SK Menteri Keuangan RI No.792 Tahun 1990


Sementara itu, pengertian Lembaga keuangan menurut SK Menteri Keuangan adalah semua
badan yang kegiatannya di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana
kepada masyarakat. Terutama guna membiayai investasi perusahaan.

K. Fungsi Lembaga Keuangan Non Bank

1. Pemberian akses keuangan

Fungsi lembaga keuangan bukan bank adalah memberikan akses ke layanan keuangan kepada
individu dan bisnis yang mungkin tidak dapat memperoleh layanan tersebut dari lembaga
keuangan formal atau bank tradisional. Hal ini terutama berlaku untuk kelompok-kelompok yang
berada di daerah pedesaan atau memiliki akses terbatas ke lembaga keuangan konvensional.

2. Pembiayaan alternatif

Lembaga keuangan bukan bank berperan menyediakan pembiayaan alternatif bagi individu dan
bisnis yang tidak memenuhi persyaratan untuk mendapatkan pinjaman dari bank. Pembiayaan ini
sering kali lebih fleksibel dalam syarat-syaratnya, dan dapat membantu memajukan usaha kecil
dan menengah serta proyek-proyek yang memiliki potensi tetapi sulit mendapatkan dukungan
dari lembaga keuangan formal.

3. Diversifikasi portofolio

Fungsi lembaga keuangan bukan bank adalah membantu dalam diversifikasi portofolio investasi
masyarakat dengan menawarkan berbagai produk investasi yang berbeda. Ini membantu
masyarakat untuk mengelola risiko investasi dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang
mereka.

4. Inovasi keuangan

Sebagai institusi yang seringkali lebih fleksibel dan inovatif dalam penggunaan teknologi dan
model bisnis baru, lembaga keuangan bukan bank berperan memainkan peran penting dalam
mendorong inovasi keuangan. Ini dapat mencakup pengembangan platform fintech, produk-
produk keuangan baru, atau model bisnis yang lebih efisien dan berkelanjutan.

L. Jenis Lembaga Keuangan di Indonesia

1. Lembaga keuangan kontraktual


5
Lembaga keuangan yang kegiatan usahanya bersifat kontraktual (contractual institutions) yaitu
menarik dana dari masyarakat dengan menawarkan kontrak.

Tujuannya untuk memproteksi penabung terhadap risiko ketidakpastian, misalnya polis asuransi,
program pensiun. Kelompok lembaga keuangan kontraktual dapat disebut perusahaan asuransi
dan dana pensiun.

2. Lembaga keuangan investasi

Contoh lembaga keuangan investasi (investment institution) adalah perusahaan efek dan
reksadana.

3. Lembaga keuangan pembiayaan

Merupakan perusahaan modal ventura dan perusahaan pembiayaan (finance company) yang
menawarkan jasa pembiayaan sewaguna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen dan kartu
kredit.

BAB II

PENUTUP

6
KESIMPULAN

Dari pemaparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa lembaga keuangan, baik bank
maupun bukan bank, mempunyai peran yang penting bagi aktivitas perekonomian. Peran
strategis bank dan lembaga keuangan bukan bank tersebut sebagai wahana yang mampu
menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien kearah
peningkatan taraf hidup rakyat. Bank dan lembaga keuangan bukan bank merupakan
lembaga perantara keuangan (financial intermediaries) sebagai prasarana pendukung yang
amat vital untuk menunjang kelancaran perekonomian.

Adaptasi dan harmonisasi dengan teknologi merupakan elemen kunci dari evolusi perbankan di
Indonesia. Integrasi teknologi informasi dalam layanan perbankan tidak hanya menciptakan
inovasi dalam produk dan layanan, tetapi juga memperluas jangkauan dan keterjangkauan
perbankan kepada masyarakat luas, termasuk komunitas-komunitas terpencil dan non-
metropolitan.

Indonesia, dengan keragaman dan kompleksitasnya, memerlukan sistem perbankan yang resilient
dan inklusif. Melalui implementasi teknologi dan adaptasi terhadap kebutuhan yang terus
berkembang, perbankan di Indonesia dapat terus memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai penutup, kita dihadapkan pada realisasi akan pentingnya mengapresiasi dan memahami
peran serta kontribusi perbankan. Mari kita terus mengikuti dan mendukung perkembangan
positif dalam industri perbankan dan lembaga keuangan di Indonesia, dan membuka diri kita
terhadap pengetahuan dan inovasi yang dibawanya.

You might also like