Professional Documents
Culture Documents
102013437
Abstrak
Dalam kehidupan manusia memerlukan makanan untuk bertahan hidup. Di dalam tubuh
manusia memiliki beberapa proses pencernaan makana, dan ada juga organ serta enzim yang
berperan untuk memproses makanan. Adapun anatomi pencernaan makanan pada manusia di
mulai dari masuknya makanan kedalam mulut, lalu faring,esofagus, lambung, usus halus dan
usus besar. Pencernaan manusia sangat penting untuk di jaga kebersihan serta perlindungannya
agar makanan yang dicerna oleh tubuh menghasilkan zat yang berguna untuk tubuh dan tidak
menyebabkan penyakit dalam tubuh. Karena tubuh manusia sangat rentan dengan penyakit yang
disebabkan oleh makanan yang tidak bersih dan tidak sehat.
Abstract
In human life requires food to survive. In the human body has a few digestion Makana, and there
is also the organ as well as the enzyme responsible for the processing of food. As for food
digestion in human anatomy at the start of the entry of food into the mouth, and pharynx,
esophagus, stomach, small intestine and large intestine. Human digestion is very important to
keep the cleanliness and protections to the food being digested by the body to produce
substances that are useful to the body and does not cause disease in the body. Because the human
body is very susceptible to diseases caused by unclean food and unhealthy.
Pendahuluan
1
Dalam kehidupan manusia membutuhkan makan untuk memenuhi keidupannya. Agar
dapat bertahan hidup manusia mengkonsumsi makan yang sehat serta bersih sehingga tidak
menyebabkan penyakit. Dalam sistem pencernaan manusia terdapat beberapa organ yang
berperan yaitu, mulut, oesopharing, lambung, hati, usus kecil, usus besar. Pencernaan manusia
memiliki beberapa tahapan.
Dalam sistem pencernaan terdapat juga enzim-enzim yang berperan penting, seperti yang
terdapat pada mulut, lambung, pancreas, serta pada usus. Enzim-enzim ini berguna untuk
membantu serta meninbgkatkan proses pencernaan dalam tubuh manusia. Enzim-enzim tersebut
sangat diperlukan dan di butuhkan oleh tubuh, enzim-enzim tersbut pun terdapat dan di produksi
oleh tubuh kita sendiri.
SISTEM PENCERNAAN
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan,
penelanan dan pencempuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris)
sampai anus.1
1. Oris (mulut)
2. Faring (tekak)
3. Esofagus (kerongkongan)
4. Ventrikulus (lambung)
5. Intestinum minor (usus halus) : Duodenum (usus 12 jari), Jejenum dan Ileum
6. Intestinum mayor (usus besar) :Sekum, Kolon asendens, Kolon transversum, Kolon
desendens,Kolon sigmoid(rectum dan anus)
2
1. Kelenjar ludah
b. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan
kemudian bercampur dengan saliva sebelum
ditelan (menelan).
e. Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernan dari lumen saluran pencernaan ke dalam
sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel tubuh.
f. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam
bentuk feses dari saluran pencernaan
SALURAN PENCERNAAN
3
1. Oris
Oris atau mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian yaitu :
Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir dan pipi
Bagian rongga mulut bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang
maksilaris, palatum dan mandibularis, di sebelah belakang bersambung dengan faring.
Selaput lendir mulut ditutupi epitelium yang berlapis-lapis, di bawahnya terletak kelenjar-
kelenjar halus yang mengeluarkan lendir. Selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga
memuat banyak ujung akhir saraf sensoris.1 Di sebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan di
sebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir (mukosa).
4
1. Bibir
Bibir tersusun dari otot rangka (Orbikularis mulut) dan jaringan ikat. Organ ini berfungsi
untuk menerima makanan dan produksi wicara.
2. Pipi
Mengandung otot buksinator mastikasi. Lapisan epitelial pipi merupakan subjek abrasi dan
sel secara konstan terlepas untuk kemudian diganti dengan sel-sel baru yang membelah dengan
cepat.
1. Lidah
2. Kelenjar saliva
Kelenjar ludah (kelenjar saliva) merupakan kelenjar yang mempunyai duktus yang bernama
duktus wartoni dan duktus stensoni. Kelenjar ludah (saliva) dihasilkan di dalam rongga mulut.1
Di sekitar rongga mulut terdapat 3 buah kelenjar ludah yaitu :1
Kelenjar parotis, letaknya di bawah depan telinga di antara prosesus mastoid kiri dan
kanan os mandibular, duktusnya bernama duktus stensoni. Duktus ini keluar dari
glandula parotis menuju ke rongga mulut
melalui pipi.
5
Kelenjar submaksilaris, terletak di bawah rongga mulut bagian belakang, duktusnya
bernama duktus wartoni
Kelenjar sublingualis, letaknya di bawah selaput lendir dasar rongga mulut, bermuara di
dasar rongga mulut
1. Gigi
Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan. Pada umur 2,5 tahun
jumlahnya 20 buah disebut juga gigi susu
Gigi tetap (gigi permanen), tumbuh pada umur 6-18 tahun, jumlahnya 32 buah
1. Faring
6
` Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan
(esofagus).1 Di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe
yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Di sini terletak
bersimpangan antara jalan napas dan jalan makanan, letaknya di belakang rongga mulut dan
rongga hidung, di depan ruas tulang belakang.
Nasofaring (bagian superior), mempunyai tinggi yang sama dengan hidung. Pada
nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga.
Orofaring (bagian media), bagian yang sama dengan mulut. Bagian ini berbatas ke depan
sampai di akar lidah.
Laringofaring (bagian inferior), bagian yang sama tinggi dengan laring. Bagian ini
menghubungkan orofaring dengan laring.
Proses menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari faring menuju esofagus. Aksi penelanan
meliputi tiga fase :2
1. Fase volunter
Lidah menekan palatum keras saat rahang menutup dan mengarahkan bolus ke arah orofaring.
2. Fase faring
7
Bolus makanan dalam faring merangsang reseptor orofaring yang mengirim impuls ke pusat
menelan dalam medula dan batang otak bagian bawah. Refleks yang terjadi adalah penutupan
semua lubang kecuali esofagus sehingga makanan bisa masuk.
3. Fase esofagus
Sfingter esofagus bawah, suatu area sempit otot polos pada ujung bawah esofagus dalam
kontraksi tonus yang konstan, berelaksasi setelah melakukan gelombang peristaltik dan
memungkinkan makanan terdorong ke dalam lambung. Sfingter kemudian berkontriksi untuk
mencegah regurgitasi (refluks) isi lambung ke dalam esofagus.
1. Esofagus
2. Ventrikulus
Anatomi
Lambung terletak oblig dari kiri ke kanan yang menyilang di abdomen atas tepat di bawah
diafragma. Dalam keadaan kosong lambung berbentuk tabung seperti huruf J dan bila penuh
berbentuk seperti alpukat raksasa. Kapasitas normal lambung satu sampai dua liter. Secara
anatomis lambung terbagi atas fundus, corpus dan antrum pylorus.2
8
Rugae
1. Lapisan selaput lendir . apabila lambung dikosongkan, lapisan ini akan berlipat-lipat yang
disebut rugae.
2. Lapisan otot melingkar (musculus aurikularis)
3. Lapisan otot miring (musculus obliqus)
4. Lapisan otot panjang (musculus longitudinal)
5. Lapisan jaringan ikat/serosa (peritoneum)
Fisiologi
9
a) Fungsi reservoir. Menyimpan makanan sampai makanan tersebut sedikit demi sedikit dicerna
dan bergerak pada saluran cerna.
c) Fungsi pengosongan lambung. Diatur oleh pembukaan sfingter pilorus, yang diatur oleh
viskositas, volume, keasaman, aktivitas osmosis, keadaan fisik, serta oleh emosi, obat-obatan dan
kerja. Pengosongan lambung diatur oleh factor syaraf dan hormonal.
a) mencernakan protein oleh pepsin dan HCl, pati oleh amilase dan lemak oleh lipase.
c) Sekresi factor intrinsic memungkinkan absorpsi vitamin B12 dari usus halus bagian distal.
d) Sekresi mucus., sebagai pelindung lambung dan pelumasan makanan agar mudah ditranspor.
1. Intestinum minor
Anatomi
10
Usus halus terdiri dari :
a. Duodenum
disebut juga usus 12 jari, panjangnya kurang lebih 25 cm, berbentuk sepatu kuda melengkung ke
kiri, pada lengkungan ini terdapat pankreas. Pada bagian kanan duodenum ini terdapat selaput
lendiryang membukit disebut papila vateri. Pada papila vateri ini bermuara saluran empedu
(duktus koledokus) dan saluran pankreas (duktus pankreatikus). Dinding duodenum mempunyai
lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar. Kelenjar-kelenjar ini Brunner yang berfungsi
untuk memproduksi getah intestinum.
jejunum dan ileum mempunyai panjang sekitar 6 m. dua per lima bagian atas adalah jejunum
dengan panjang 23 m dan ileum dengan panjang 4-5 m. lekukan jejunum dan ileum melekat pada
dinding abdomen posterior dengan perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk kipas dikenal
sebagai mesenterium. Akar mesenterium memungkinkan keluar dan masuknya cabang-cabang
arteri dan vena mesenterika superior, pembuluh limfe dan saraf ke ruang antara dua lapisan
peritoneum yang membentuk mesenterium. Sambungan antara jejunum dan ileum tidak
mempunyai batas yang jelas. Ujung bawah ileum berhubungan dengan sekum dengan
perantaraan lubang yang bernama orifisium ileosekalis. Orifisium ini diperkuat oleh sfingter
ileosekalis dan pada bagian ini terdapat katup valvula sekalis yang berfungsi untuk mencegah
cairan dalam kolon asendens tidak masuk kembali ke ileum.
Fisiologi
Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya
sebagai berikut :
1. Makanan yang berasal dari lambung dan dalam keadaan asam akan dinetralkan oleh
bikarbonat dari pancreas.
2. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya.
Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amilase pancreas menjadi
11
disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida,
yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke
seluruh tubuh oleh peredaran darah.
3. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton
akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam
amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
4. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh
cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak).
Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol.
Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh
pembuluh limfe.
Absorpsi makanan yang sudah dicerna seluruhnya berlangsung di dalam usus halus melalui dua
saluran, yaitu pembuluh kapiler dalam darah dan saluran limfe disebelah dalam permukaan vili
usus. Sebuah vilus berisi lakteal, pembuluh darah epitelium dan jaringan otot yang diikat
bersama oleh jaringan limfoid seluruhnya diliputi membran dasar dan ditutupi oleh epitelum.
Karena vili keluar dari dinding usus, maka bersentuhan dengan makanan cair dan lemak yang
diabsorbsi ke dalam lakteal kemudian berjalan melalui pembuluh limfe masuk ke dalam
pembuluh kapiler darah di vili dan oleh vena porta dibawa ke hati untuk mengalami beberapa
perubahan.
1. Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler
darah dan saluran limfe,
2. Menyerap protein dalam bentuk asam amino,
3. Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.
Di dalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang menyempurnakan
makanan :
12
1. Laktase mengubah laktosa menjadi
monosakarida,
2. Maltose mengubahmaltosa menjadi
monosakarida,
3. Sukrose mengubah sukrosa menjadi
monosakarida.
2. Intestinum mayor
13
Sekum
Di bawah sekum terdapat apendiks vermiformis yang berbentuk seperti cacing sehingga
disebut juga umbai cacing, panjangnya 6 cm.3 Seluruhnya ditutupi oleh peritoneum, mudah
bergerak walaupun tidak mempunyai mesentrium dan dapat diraba melalui dinding abdomen
pada orang yang masih hidup.
Kolon Asendens
Panjangnya 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan, membujur ke atas dari ileum ke
bawah hati.4 Di bawah hati melengkung ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatika,
dilanjutkan sebagai kolon transversum.
Bagian dari usus besar yang mucul seperti corong dari ujung sekum, mempunyai pintu keluar
yang sempit tetapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus. Apendiks
tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam rongga pelvis minor, terletak
horizontal di belakang sekum.4 Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi, kadang
apendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke
dalam rongga abdomen.
Kolon Transversum
Panjangnya + 38 cm, membujur dari kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah
abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura hepatika dan sebelah kiri terdapat fleksura lienalis.4
Kolon Desendens
Panjangnya + 25 cm, terletak di bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan
fleksura lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.4
14
Kolon Sigmoid
Kolom sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens, terletak miring dalam rongga pelvis
sebelah kiri, bentuknya menyerupai huruf S, ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.4
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses
ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot, ,
spinkter rectum mengatur pembukaandan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum
ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.5
Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar
(udara luar). Terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3 sfingter :5
Defekasi (buang air besar) didahului oleh transpor feses ke dalam rektum yang
mengakibatkan ketegangan dinding rektum yang mengakibatkan rangsangan untuk refleks
defekasi, sedangkan otot usus lainnya berkontraksi. M. Levator ani relaksasi secara volunter dan
tekanan ditimbulkan oleh otot-otot abdomen.
KELENJAR PENCERNAAN4
1. Kelenjar ludah
15
Glandula gastricae, menghasilkan pepsin dan asam lambung (HCl)
Glandula pyloricae, menghasilkan hormon
1. Hati
Fisura longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri di bagian atas hati, selanjutnya hati
dibagi 4 belahan : lobus kanan, lobus kirir, lobus kaudata, dan lobus quadratus.5 Arteri hepatika,
keluar dari aorta dan memberi 1/5 darah pada hati, darah ini mempunyai kejenuhan 95 % – 100
%, masuk ke hati akan membentuk jaringan kapiler setelah bertemu dengan kapiler vena,
akhirnya keluar sebagai vena hepatika. Vena porta, yang terbentuk dari lienalis dan vena
mesentrika superior menghantarkan 4/5 darahnya ke hati.6 Darah ini mempunyai kejenuhan 70
%, sebab beberapa oksigen telah diambil oleh limfe dan usus. Guna darah ini membawa zat
makanan ke hati yang telah diabsorbsi oleh mukosa dan usus halus. Besarnya kira-kira
berdiameter 1 mm. Satu dengan yang lain terpisah oleh jaringan ikat yang membuat cabang
pembuluh darah ke hati, cabang vena porta arteri hepatika dan saluran empedu dibungkus
bersama oleh sebuah balutan dan membentuk saluran porta.5
Darah berasal dari vena porta, bersentuhan erat dengan sel hati dan setiap lobulus disaluri
oleh sebuah pembuluh sinusoid darah atau kapiler hepatika. Pembuluh darah halus berjalan
diantara lobulus hati, disebut vena interlobuler.6 Dari sisi cabang-cabang kapiler masuk ke dalam
bahan lobulus, yaitu vena lobuler. Pembuluh darah ini mengalirkan darah dalam vena lain yang
disebut vena sublobuler, yang satu sama lain membentuk vena hepatika dan langsung masuk ke
16
dalam vene kava inferior. Empedu dibentuk didalam sel-sela kecil didalam sel hepar melalui
kapiler empedu yang halus/korekuli.
Bahan-bahan yang termasuk glikogen lemak, vitamin, zat besi, vitamin yang larut dalam
minyak, atau lemak disimpan di hati. Hati membantu mempertahankan suhu tubuh karena
luasnya organ ini dan banyaknya kegiatan metabolisme yang berlangsung sehingga
mengakibatkan darah banyak mengalir melalui organ ini yang menaikkan suhu tubuh.
1. Kantung Empedu
Sebuah kantung berbentuk terong dan merupakan membran berotot, letaknya dalam senuah
lobus di sebelah permukaan bawah hati sampai pinggir depannya, panjangnya 8-12 cm,
berkapasitas 60 cm3.6 lapisan empedu terdiri dari lapisan luar serosa /parietal, lapisan otot
bergaris, lapisan dalam mukosa/viseral disebut juga membran mukosa.
Duktus sistikus, panjangnya kurang lebih 3,5 cm yang berjalan dari lekuk empedu
berhubungan dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum. Sterkobilin
memberi warna pada urine yang disebut Urobilin.
Fundus vesika felea, merupakan bagian dari kandung empedu yang paling akhir setelah
korpus vesika felea.
Fundus vesika felea, bagian dari kandung empedu yang di dalamnya berisi getah empedu.
Leher kandung kemih, merupakan leher dari kandung empedu yaitu saluran pertama
masuknya getah empedu ke kandung empedu,
Duktus sistikus, panjangnya kurang lebih 3,25 cm berjalan dari leher kandung empedu
dan bersambung dengan duktus hepatikus, membentuk saluran empedu ke duodenum.
Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
Duktus koledoktus, saluran yang membawa ke duodenum.
17
Getah empedu, suatu cairan yang disekresi setiap hari oleh sel hati yang dihasilkan setiap hari
500-1000 cc, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi meningkat sewaktu mencerna
lemak.
1. Pankreas
Hormon insulin, hormon insulin ini langsung dialirkan ke dalam darah tanpa melewati
duktus. Sel-sel kelenjar yang menghasilkan insulin ini termasuk sel=sel kelenjar
endokrin. Kumpulan dari sel-sel ini berbentuk seperti pulau-pulau yang disebut pulau
langerhans.
Getah pankreas. Sel-sel yang memproduksi getah pankreas ini termasuk kelenjar
eksokrin. Getah pankereas ini dikirim ke dalam duodenum melalui duktus pankreatikus.
Duktus ini bermuara pada papila vateri yang terletak pada dinding duodenum.
Pankreas menerima darah dari arteri pankreatika dan mengalirkan darahnya ke vena kava
inferior melalui vena pankreatika. Jaringan pankreas terdiri atas lobulus dari sel sekretori yang
18
tersusun mengitari saluran-saluran halus. Saluran ini mulai dari sambungan saluran-saluran kecil
dari lobulus yang terletak di dalam ekor pankreas dan berjalan melalui badan pankreas dari kiri
ke kanan. Saluran kecil ini menerima saluran dari lobulus lain dan kemudian bersatu untuk
membentuk saluran utama yaitu duktus wirsungi.7
Fungsi pankreas :7
Fungsi eksokrin, membentuk getah pankreas yang berisi enzim dan elektrolit.
Fungsi endokrin, sekelompok kecil sel epithelium yang berbentuk pulau-pulau kecil atau
pulau langerhans, yang bersama-sama membentuk organ endokrin yang menyekresikan
insulin.
Fungsi sekresi eksternal, cairan pankreas dialirkan ke duodenum yang berguna untuk
proses pencernaan makanan di intestinum.
Fungsi sekresi internal, sekresi yang dihasilkan oleh pulau-pulau langerhans sendiri
langsung dialirkan ke dalam peredaran darah. Sekresinya disebut hormon insulin dan
hormon glukagon. Hormon tersebut dibawa ke jaringan untuk membantu metabolisme
karbohidrat.
1. MOTILITAS
Mengacu pada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan.
2. SEKRESI
Sejumlah getah pencernaan di sekresikan ke dalam lumen saluran pencernaan oleh
kelenjar eksokrin, masing-masing dengan produk sekretorik spesifiknya. Sekresi
pencernaan terdiri atas air, elektrolit, enzim, garam empedu dan mukus.
3. PENCERNAAN
Mengacu pada proses penguraian makanan dari yang strukturnya kompleks diubah
menjadi satuan-satuan lebih kecil baik secara fisik oleh gigi geligi maupun secara
enzimatis oleh enzim pencernaan.
19
4. PENYERAPAN
Melalui proses penyerapan (absorpsi), satuan-satuan kecil yang dapat diserap yang
dihasilkan dari proses pencernaan tersebut, bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit,
dipindahkan dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe.
JENIS PENCERNAAN
1. PENCERNAAN MEKANIK > proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi
lebih kecil dengan bantuan gigi. Gerakan gigi seri memotong makanan, gigi taring
merobek makanan, gigi geraham mengunyah makanan. Pencernaan mekanik menjadi
lebih mudah karena adanya gerakan lidah dan saliva (air ludah).
2. PENCERNAAN KIMIAWI > Pencernaan makanan dengan bantuan enzim-enzim
pencernaan. Pencernaan kimiawi terjadi di dalam rongga mulut, usus, dan lambung
dengan bantuan enzim.
20
Pencer naan Karbohidrat, Lemak, dan Protein
21
DAFTAR PUSTAKA
22