Professional Documents
Culture Documents
07/05/2018 supranto@ugm.ac.id. 5
ASAM SULFAT (H2SO4)
Belerang :
• Unsur belerang dalam tanah (batuan)
Senyawa sulfid seperti:
•Sulfid besi/pirit (FeS2), CuS, NiS, ZnS, HgS, CaS, H2S (dalam
gas alam)
Senyawa Sulfat :
•Gips (CaSO4.2H2O), Anhidrid (CaSO4), Air kawah Ijen yang
mengandung sulfat, limbah industri yang mengandung sulfat
Belerang
Proses FRASCH dipakai untuk mengambil belerang dari
dalam tanah.
Belerang dilebur dan disuspensikan dengan air lewat
panas
suspensi belerang dinaikkan ke atas dengan air lift
(udara tekan), tidak dengan pompa karena kerja pompa
terlalu berat (kekentalan belerang lebur tinggi), baling-
baling pompa cepat rusak.
Kalor yang dibawa air lewat panas harus cukup untuk
melebur belerang padat (titik lebur belerang sekitar 120oC).
D pipa 25 cm, 15
cm, dan 2,5 cm.
Air 160-165oC dg
P 17,5 kg/cm2 .
Udara dg P 25
kg/cm2 .
Kemurnian
belerang padat
99,5 – 98,5%.
Air 160-165oC dg
P 17,5 kg/cm2 .
Udara dg P 25
kg/cm2 .
Kemurnian
belerang padat
99,5 – 98,5%.
TUGAS_2_PIK-1A/B_<NM>_PROSES FRASCH
TUGAS_3_PIK-1A/B_<NM>_H2SO4 – PROSES KONTAK
TUGAS_4_PIK-1A/B_<NM>_H2SO4 – KAMAR TIMBAL
07/05/2018 supranto@ugm.ac.id. 13
Senyawa Sulfid
Senyawa sulfid (misal batuan pirit) diambil dengan
penambangan terbuka.
Senyawa sulfid dalam bentuk gas H2S yang ada dalam gas
alam, bisa dijadikan belerang.
Cara:
H2S diserap dengan K2CO3. Reaksi yang terjadi:
H2S + K2CO3 K2S + H2O + CO2
Untuk memungut hasil, maka kesetimbangan digeser ke kiri
dengan menambah CO2.
H2S yang terbentuk dioksidasi dengan udara sehingga
diperoleh S dalam bentuk padat.
H2S + O2 H2O + S
Gas alam bebas H2S H2S dioksidasi menjdi S
K2CO3
CO2
Gas alam CO2 O2
mengandung H2S
Fe2O3
Jenis pembakar (furnace) untuk pirit atau senyawa sulfid logam
yang lain antara lain:
•Nichols-Herreshoff (merupakan mechanical furnace dengan
pengaduk yang bekerja pada suhu tinggi sehingga tidak tahan
lama).
•Flash roaster (contohnya Nichols-Freeman Roaster), pada
burner jenis ini pirit yang halus + udara disemburkan ke dalam
ruang bersuhu tinggi. SO2 dikeluarkan secara tangensial
diambil sebagai hasil dan sebagian direcycle untuk
mengendalikan suhu. Kalau yang ditambahkan adalah udara,
maka pembentukan SO3 menjadi lebih banyak. N2 dari udara
membantu mengendalikan suhu.
Pembersihan gas SO2
Pada proses kamar timbal debu-debu dan uap logam dalam gas
hasil pembakaran akan menurunkan kualitas asam sulfat hasil,
sedangkan pada proses kontak kotoran ini bisa merusak katalisator.
Oleh karena itu, gas hasil pembakaran harus dibersihkan lebih dulu.
Jenis alat yang dipakai antara lain:
Penangkap debu ruang. Gas berdebu masuk ruang kosong melalui
pipa untuk memperkecil kecepatan liniernya sehingga debu punya
kesempatan untuk jatuh.
Cyclone dust separator. Gas masuk secara tangensial ke dalam
cyclone. Debu terlempar ke dinding, dikeluarkan secara berkala.
Gas+debu U< Gas
.
.
… .. …
Debu
Gas
Debu
pengeringan.
uap As
Air + As H2SO4
Pengaturan susunan gas
1
r = k1CSO2 CO2 k 2CSO3
2
k1 pSO3
Reaksi fase gas K p = 1
k2
pSO2 pO2 2
1
nSO3 nt 2
Kp = 1 P
(nSO2 )(nO2 ) 2
1
P1 2
nSO3 K p (nSO2 )(nO2 ) 2
nt
Usaha yang bisa dilakukan untuk menggeser keseimbangan
ke kanan adalah:
Glover
tower
Chamber
Cooler
Chamber
Chamber
Gay
Lusac
Tower
NV
waste gas
SO2
HE 1 HE 2
600oC
450oC
Primary converter secondary converter
H2SO4 70%
1 ton
steam
Q? kondensat
H2SO4 94%
-Kalor perubahan suhu
∆Hs = m. cp. ∆T = 1000 kg. cp kcal/(kg.oC).(170-35)oC
∆Hs = A kcal
H2SO4 100% dalam umpan = 0,7(1000kg)=700 kg
H2SO4 murni yang hilang bersama air = 0,04(700kg)=28 kg
H2SO4 murni dalam hasil = 700 – 28 = 672 kg
-Kalor pemekatan H2SO4 70% - 94%(termasuk menguapkan
air)
H2SO4 70%- 98,5% : ∆HT1= B kcal/kg asam sulfat murni
H2SO4 94%- 98,5% : ∆HT2= C kcal/kg asam sulfat murni
TUGAS_5_PIK1A/B_<NM>_NH3 AMMONIAK
TUGAS_6_PIK1A/B_<NM>_(NH4)2SO4 PUPUK ZA
07/05/2018 supranto@ugm.ac.id. 75