You are on page 1of 19

Uji Parameter Mutu Ekstrak

• Tujuan : Dapat melakukan uji parameter mutu


ekstrak.
• Parameter pengujian ektrak:
a. Spesifik : Identitas, Organoleptis, dan
senyawa terlarut dalam pelarut tertentu.
b. Non Spesifik : Kadar Abu, Susut
pengeringan, kadar abu tidak larut asam.
Evaluasi bahan
• Asam Sulfat (H2SO4)
Merupakan cairan yang bersifat korosif, tidak berwarna, tidak
berbau, sangat reaktif, dan mampu melarutkan berbagai
logam, dapat larut dengan air dengan segala perbandingan.

• N-Heksan
n-heksan merupakan konstituen dalam fraksi parafin dari
minyak mentah dan gas alam dan juga digunakan sebagai
reagen pada industri kimia dan laboratorium.

• Eter
Eter adalah senyawa golongan organik yang mengandung
unsur C, H, dan O. eter atau alkoksialkana merupakan senyawa
turunan alkana. Satu atom H rantai alkana diganti oleh gugus
alkoksi sehingga eter memiliki 2 gugus alkil. R-OR’ (eter)
• Etanol
disebut juga etil alkohol,alkohol murni, adalah sejenis
cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak
berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering
digunakan dalam kehidupan sehari-sehari. Titik
didihnya 78°C.

• Jahe
Jahe adalah tanaman rimpang yang sangat populer
sebagai rempah-rempah dan bahan obat.Rasa
dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama
zingerol, selain zingerol juga ada senyawa oleoresin.
Cara Kerja Non Spesifik
Kadar Abu
Ditimbang 1 gram ekstrak jahe, dimasukkan dalam
krus

Di muffle pada suhu 600 °C selama 4 jam

Didinginkan dalam desikator, lalu di timbang


sampai konstan.
Susut Pengeringan
Ditimbang ekstrak dan cawan kosong

Ekstrak di masukkan kedalam cawan kosong

Ditimbang ekstrak + cawan

Dioven ekstrak + cawan, lalu di dinginkan dalam desikator

Ditimbang ekstrak setelah pengovenan

Dihitung susut pengeringan dengan syarat susut pengeringan 10 %.


Kadar abu tidak larut asam
Abu yang diperoleh dari penetapan kadar abu ditambah dengan H2SO4
encer

Bagian yang tidak larut dalam asam disaring dengan kertas whatman

Lalu dicuci dan dipijarkan sampai dengan bobot tetap

Ditimbang dan dihitung kabar abu yang tidak larut asam


Cara kerja spesifik
• Organoleptis Uji warna Bau bebas Etanol
Uji Warna
Masukkan seujung sudip ekstrak kedalam tabung reaksi lalu
tambahkan asam sulfanilat, HCl, NaNO2 dan NaOH (3-4 tts)

Panaskan dengan api bunsen atau dengan waterbath

Jika berwarna merah fanta, ekstrak masih mengandung etanol.


Uji Bau
Masukkan seujung sudip ekstrak kedalam tabung reaksi lalu
tambahkan asam asetat dan H2SO4 (3- 4 tts)

Kemudian panaskan dengan api bunsen atau waterbath

Jika dicium masih berbau etanol/seperti bau pisang, berarti masih


mengandung etanol.
Senyawa terlarut dalam pelarut tertentu
• KLT
Sampel ekstrak dengan pelarut yang sesuai, sehingga didapat zat-zat yang akan dianalisa

Siapkan chamber, masukkan eluen lalu beri kertas saring, lalu ditutup dengan penutup kaca, dan di tunggu hingga jenuh

Siapkan lempeng tipis kromatografi dengan cara diberi batas 1 cm dari bagian atas dan bawah

Totolkan ekstrak kelempeng kromatografi yang sudah diberi batas

Setelah eluen jenuh, masukkan lempeng kromatografi ke dalam chember yang berisi eluen dan tutup kembali.

Tunggu sampai eluen mencapai garis batas bagian atas

Setelah di elusi, lempeng tsb dikeringkan dengan cara di angin-anginkan

Tentukan titik tengah bercak dengan menggunakan sinar UV 254 nm atau visual dan hitung Rf dan HRf nya.
Hasil Pengamatan
• Ekstrak kental yang didapat
Cawan + ekstrak = 204,399 gram
Cawan kosong = 187,216 gram -
Ekstrak = 17,183 gram

• Rendemen
Kadar Abu
• Bobot konstan krus kosong
Krus + ekstrak = 22,3686 gram
Krus kosong = 21,8682 gram
Ekstrak = 0,5003 gram
Krus + abu = 21,9652 gram
Abu = 0,097 gram

1. 22,3513
22,3496 -
0,0017 (konstan)

2. 21,8692
21,8682 –
0,0010 (konstan)
Kadar abu tidak larut asam
• cawan + kertas + abu = 28,5858 gram
• Cawan + kertas = 28,5082 gram
• Abu tidak larut asam = 0,0776 gram

Kadar abu tidak larut asam


Susut pengeringan
• Sebelum oven
Krus+ekstrak = 22,8856 gram
Krus kosong = 22,3496 gram -
Ekstrak = 0,5360 gram

• Setelah oven
Krus+ekstrak = 22,8797 gram
Krus kosong = 22,3496 gram -
Ekstrak = 0,5301 gram

• Selisih : 0,5360 gram – 0,5301 gram = 0,0059 gram

• Perhitungan

• Jadi, susut pengeringan ekstrak jahe memenuhi persyaratan yaitu < 10%
dengan susut pengeringan ekstrak 1,1 %
Identitas dan organoleptis
-Bau = khas jahe
-Warna = coklat
-Bentuk = ekstrak kental
• Uji bebas etanol
- Uji warna
Ekstrak+as.sulfanilat+HCl+NaNO2+NaOH Coklat tua(
bebas etanol)
- Uji bau
Ekstrak+as.asetat+H2SO4 tidak bau etanol/pisang, bau
khas jahe (bebas etanol)

• Identitas
-nama latin : zingiber officinale
-senyawa identitas : gingerol
KLT
• Eluen = n-heksan : eter
30 : 70
• Perhitungan Rf dan HRf
• Visual (warna kuning) dan UV (warna ungu)
• Rf = 7,5/8 = 0,94
• HRf = 94
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan uji parameter mutu ekstrak
yang terdiri dari parameter spesifik dan non spesifik. Pada
parameter spesifik terdiri dari identitas, organoleptis, dan senyawa
terlarut dalam pelarut tertentu. Sedangkan pada parameter spesifik
terdiri dari kadar abu, susut pengeringan, dan kadar abu tidak larut
asam.
Pada parameter spesifik dari senyawa terlarut dalam pelarut
tertentu, menggunakan Kromatografi lapis tipis atau biasa di sebut
dengan KLT. KLT dilakukan dengan eluen n-Heksan dan eter. Dalam
satu proses elusi yang sama , makin besar nilai Rf dari suatu zat
maka makin tinggi posisinya dalam plat KLT, maka makin tinggi pula
sifat nonpolarnya.
pada parameter nonspesifik dari susut pengeringan didapat
hasil dengan presentase 1,1 %. Dengan persyaratan bahwa susut
pengeringan kurang dari 10%. Jadi pada praktikum kali ini susut
pengeringannya memenuhi persyaratan yaitu kurang dari 10% yaitu
dengan hasil 1,1 %.
KESIMPULAN
• Nama latin : Zingiber officinale
• Senyawa identitas : gingerol
• Warna ekstrak : coklat
• Bau : khas jahe
• Bentuk ekstrak kental.
• Dengan hasil KLT dilihat dari visual maupun sinar UV sama,
yaitu :Rf = 0,94 dan HRf = 94
• Ekstrak yang didapat sebanyak 17,183 gram dengan
rendemen 6,83 %
• Kadar abu 0,097 gram dengan presentase 19,38 %
• Kadar abu tidak larut asam 0,0776 gram dengan presentase
15,51 %
• Susut pengeringan 1,1%, dengan persyaratan <10%, jadi susut
pengeringan masuk dalam persyaratan.
DAFTAR PUSTAKA
• Departemen kesehatan RI, 2000, parameter
standar umum ekstrak tumbuhan obat,
direktorat jendral pengawasan obat dan
makanan, direktorat pengawasan obat
tradisional, jakarta,17,31-32.
• Depkes RI, 1995, farmakope indonesia, Edisi
IV, jakarta : departemen kesehatan RI.
• Depkes RI, 2008, Profil kesehatan indonesia,
Jakarta : depkes RI

You might also like