Professional Documents
Culture Documents
ABDOMEN
By : Candra Dewinataningtyas, S.ST
1. Regio epigastrium
2. Regio hipokondrium kanan
3. Regio hipokondrium kiri
4. Regio umbilikus
5. Regio lumbal kanan
6. Regio lumbal kiri
7. Regio hipogastrium atau regio suprapubik
8. Regio iliaka kanan
9. Regio iliaka kiri
9 REGIO ABDOMEN
SELAIN PETA REGIONAL TERSEBUT TERDAPAT
BEBERAPA TITIK DAN GARIS YANG SUDAH
DISEPAKATI.
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
INSPEKSI
1. Simetris
2. Bentuk atau kontur
3. Ukuran
4. Kondisi dinding perut : kelainan kulit, vena, umbilikus, stria
alba
5. Pergerakan dinding perut
SIMETRIS
Dalam situasi normal dinding perut terlihat simetris dalam
posisi terlentang.
Garis-garis putih sering disebut striae alba yang dapat terjadi setelah
kehamilan, pasien yang mulanya gemuk, bekas asites, dan sindrom
Cushing.
Try to identify
abdominal masses or
areas of deep
tenderness.
Bertujuan menemukan massa dalam abdomen
Bila ditemukan suatu massa perhatikan lokasinya,
ukuran, bentuk, konsistensi, nyeri atau tidak, mobilitas
dan pulsasinya
Massa di abdomen dapat dikategorikan sebagai inflamasi
(divertikulitis kolon), fisiologis (uterus hamil), vaskuler (
aneurisma aorta abdominalis), neoplasma (kanker
kolon), obstruktif ( retensi urin atau usus yang
berdilatasi), kelenjar getah bening para aorta.
Bila palpasi dalam sukar dilakukan maka lakukan palpasi
dengan kedua tangan, tangan kanan di permukaan perut,
tangan kiri di pinggang kanan pasien
1. Suara peristaltik
2. Suara pembuluh darah
SUARA PERISTALTIK
Pada tahap lanjut dari obstruksi usus di mana usus sangat melebar
dan atoni. Dalam keadaan ini kadang-kadang terdengar suara
peristaltik dengan nada yang tinggi.
SUARA PEMBULUH DARAH
Teknik palpasi limpa tidak berbeda dengan palpasi hati. Pada keadaan
normal limpa tidak teraba. Limpa membesar mulai dari bawah lengkung iga
kiri, melewati umbilikus sampai regio iliaka kanan. Seperti halnya hati,
limpa juga bergerak sesuai inspirasi.
Palpasi dimulai dari regio iliaka kanan, melewati umbilikus di garis tengah
abdomen, menuu ke lengkung iga kiri. Pembesaran limpa diukur dengan
menggunakan garis Schuffner, yaitu garis yang dimulai dan diteruskan
sampai di spina iliaka anterior superior (SIAS) kanan. Garis tersebut dibagi
menjadi 8 bagian yang sama.
Palpasi limpa juga dapat dipermudah dengan memiringkan pasien 45 ke
arah kanan (ke arah pemeriksa).
Setelah tepi bawah limpa teraba, maka dilakukan
deskripsi sebagai berikut :
Berapa jauh dari lengkung iga kiri pada garis Schuffner (S-I
sampai dengan S-VIII)?
Bagaimana konsistensinya? Apakah kenyal (splenomegali
karena hipertensi portal) atau keras seperti pada malaria?
Untuk meyakinkan bahwa yang teraba adalah limpa,
harus diusahakan meraba insisuranya.
BERBAGAI CARA PALPASI LIEN
Manual
Bimanual
Modifikasi bimanual
Teknik berdiri dengan manual
Teknik middleton
CARA MANUAL
Modifikasi Bimanual
miringkan pasien pada sisi kanan badannya, pemeriksaan
dilakukan seperti teknik bimanual
Cara manual
Pemeriksa melakukan gerakan menekan berulang- ulang pada
daerah lokasi ginjal
Prinsipnya yakni massa yang dapat bergerak bebas akan
terangkat naik, sehingga dapat teraba pemeriksa
CARA BIMANUAL
Umum dilakukan
Untuk menentukan ginjal kiri, tangan kiri pemeriksa ada
dibawah pinggang kiri pasien, tangan kanan pemeriksa
pada LUQ, sedikit di bawah arkus kostarum
Jari-jari tangan kiri mendorong ke atas, sedangkan jari-
jari tangan kanan sudah siap menerima impuls
Bila menerima impuls, disebut ballotement positif,
sugestif adanya ginjal
Hal yang sama dilakukan juga pada ginjal tangan
( tangan kiri di bawah, kanan di atas)
PEMERIKSAAN ABDOMEN BAGIAN
BAWAH
Adanya akumulasi gas pada saluran cerna dapat terlihat dalam
bentuk perut yang membuncit di mana pada perkusi terdengar
timpani.
Kolon yang terisi feses dapat teraba pada palpasi. Yang relatif
mudah teraba pada palpasi adalah kolon asenden dan desenden pada
regio lumbal kanan dan kiri dan lebih mudah bila diperiksa secara
bimanual.
Borborgmi adalah bising usus yang sering dan tidak jarang dapat
langsung didengar tanpa stetoskop.
PEMERIKSAAN PERINEUM
Letakkan bagian palmar ujung jari telunjuk kanan pada tepi anus
dan secara perlahan tekan agak memutar sehingga jari tangan masuk
ke dalam lumen anus. Tentukan tonus sfingter ani.
Masukkan lebih dalam secara perlahan-lahan sambil menilai apakah
terdapat spasme anus (misalnya pada fisura ani), massa tumor, rasa
nyeri, mukosa yang teraba ireguler, hemoroid, pembesaran prostat
pada laki-laki atau penekanan dinding anterior oleh vagina / rahim
pada wanita.