You are on page 1of 35

Mechanical Engineering Department

Gadjah Mada University


PROGRAM PENGEMBANGAN PROSES PEMBELAJARAN
UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILLS LULUSAN

Subject : Material Handling Equipment


(Pesawat Pengangkat dan Pengangkut)
Program Soft Skills

Large, moist, free flowing etc


CONVEYING MACHINES

Conveyor With Pulling Member:


1. Belt Conveyor **
2. Apron Conveyor (slat)
3. Flight Conveyor
Conveyor Without Pulling Member:
1.Screw Conveyor
2.Roller Conveyor
3.Oscillating &Vibrating Conveyor
4.Pneumatic & Hydraulic Conveyor
CONVEYING MACHINES
Conveyor Without Pulling Member:

Screw Conveyor: Trough, screw shape, shaft,


bearing, driving unit
Roller Conveyor: Roller, Frame work, speed
start etc
Oscillating &Vibrating Conveyor:
Trough, eccentric movement / cranksahaft,
frame work etc
Pneumatic & Hydraulic Conveyor:
Piping systems, pumps & blowers, feeder/intake
system, outlet chute etc
Bucket Elevator
Screw Conveyor
Roller Conveyor & Screw Conveyor
Pneumatic
Conveyor
PNEUMATIC CONVEYORS

• One of the most important material-handling techniques in the


chemical industry is the movement of material uspended in a stream of
air over horizontal and vertical distances ranging from a few to several
hundred feet.

• Materials ranging from fine powders through 6.35-mm

• (d-in) pellets and bulk densities of 16 to more than 3200 kg/m3 (1 to


more than 200 lb/ft3) can be handled.

The capacity of a pneumatic-conveying system depends on

(1) product bulk density (and particle size and shape to some extent),
(2)energy content of the conveying air over the entire system,
(3) Diameter of conveying line, and

(4) equivalent length of conveying line.


• Kapasitas minimum untuk pneumatik conveyor akan
dicapai jika tenaga dari udara carrier itu hanya cukup untuk
memindahkan padatannya saja melalui saluran tanpa
mengalami kemandegkan.
• Untuk mencegah kemandegan aliran bahan padat & udara
dalam saluran, dalam praktek yang bagus diperlukan
adanya tambahan energi udara sedemikian sehingga tidak
mengubah kualitas / karakteristik bahan padat yang
diangkut.
• Instalasi pneumatik conveyor dapat bersifat permanen
ataupun semi permanen .
• instalasi semi permanen misalnya pneumatik conveyor
yang disambungkan pada alat / kendaraan transpor padat
sistem bulk, yang menghendaki proses unloading bahan
dari kendaraan ke silo dengan cepat.
Types of Systems
Secara umum tipe pneumatic conveyor digolongkan menjadi 3 tipe dasar
• pressure system pneumatic conveyor,
• vacuum system pneumatic conveyor,
• combination pressure and vacuum pneumatic conveyor

Pressure systems pneumatic conveyor


• Dalam system ini bahan padat ditumpahkan ke massa aliran udara yang
meeiliki tekanan diatas atmosfer dengan rotary air-lock feeder
• Kecepatan dari arus udara mempertahan bulk material dalam bentuk suspensi
bahan padat dalam udara sampai bahan ini sampai ke alat / unit yang dituju,
dimana bahan padat itu dipisahkan dari udara dengan menggunakan
penyaring udara ataupun cyclonic .
• Pressure systems dipakai untuk free-flowing materials dari ukuran partikel up
to 6.35-mm (d-in) pellets, dimana kecepatan alir udara over 151 kg/min (20,000
lb/h) diperlukan dan dimana pressure loss / pressure drop melalui system
berkisar 305 mmHg (12 inHg).
• Systems ini lebih cocok jika satu sumber aliran padat + udara itu harus
dialirkan ke beberapa penerima (receiver tank).
• Udara pembawa pada system ini biasanya disupply oleh positive displacement
blower.
Vacuum systems

• Pada system ini ditandaai oleh bahaan padat bergerak


melalui aliran udara yang tekanannya lebih rendah dari
tekanan udara ambient.
• Keuntungan dari system ini adalah bahwa semua energy
pemompaan digunakan untuk menggerakan bahan
padatnya, sedemikan sehingga bahan padat dapat
dimasukan ke dalam conveyor line tanpa memerlukan
rotary feeder. Bahan padat dipertahankan tersuspensi
kedalam udara saampai udara bersama bahan padat itu
sampai ke reciver system antara lain cyclone separator
ataupun solid filter.Pada siklon ini bahan padat
dipisahkan dari
• System vakum secara tipikal dipakai jika aliran (udara +
bahan padat) tidak lebih dari 6800 kg/jam (15.000 lb/hour)
, dan panjang ekuivalent dari conveyor kurang dari 1000
ft (305 m).
• System ini dipakai untuk transpor bahaan padat yang
digolongkan finely divided materials
TABLE 21-12 Approximate Pneumatic-Conveyor Costs*

Conveyor pipe Power


Flow rate, inside diameter, required, Range of investment, $†
lb/h (kg/h) in (mm) hp Manual‡ Automatic§

10,000 (4,536) 4 (100) 25 83,000 46,000


25,000 (11,340) 6 (155) 60 135,000 89,000
50,000 (22,680) 6 (155) 125 200,000 155,000
100,000 (45,360) 8 (205) 200 356,000 312,000
Pressure-vacuum systems

• System ini merupakan kombinasi dari metode terbaik pressure


system dan vacuum system.

• Vacum digunakan untuk menarik material ke dalam conveyor


dan memindahkan material itu dalam jarak transpor yang
pendek sampai ke separator (filter / cyclonic separator).

• Udara yang keluar dari solid separator ini dimasukan


(disirkulasikan kembali ) ke bagian suction dari positive
displacement blower sehingga terjadi pressurized air (positive
pressure - air stream) keluar dari blower.

• Pressurized air ini kemudian dipakai untuk tranpor bahan padat


yang keluar dari rotary feeder pada solid separator bagian
bawah ke conveyor line ke unit / alat penerima.
Nomographs for Preliminary Design A useful set of
nomographs*for determining conveyor-design parameters is
given in Fig.21-13.

With these charts, conservative approximations of conveyor


size and power for given product bulk density, conveyor
equivalent length, and required capacity can be obtained.

Because pneumatic conveyors and their components are


subject to continual improvements by a fast-changing
upplier industry, manufacturers should be invited to submit
alternative designs to that resulting from the use of the
nomograph.

Some large users of pneumatic conveyors have found it


expedient to write computer programs for calculating
system parameters.
• Untuk mengawali perhitungan preliminary untuk
pnematic conveyor system , pertama adalah menentukan
panjang ekuivalent dari dari system yang dirancang.
• Panjang ekuivalent ini merupakan penjumlahan jarak
vertikal dan jarak horisontal saluran / conveyor line
ditambah panjang ekuivalent dari fitting pipa yang
dipakai.

• Fitting yang paling umum dipakai dalam pneumatic


conveyor system adalah long – radius 90o belokan pipa
(pipe elbow) dan 45o pipe elbow.
• Panjang ekuivalent dari long-radius 90°elbow pipe = 25 ft
(=7,6 m ) , sedangkan panjang ekuivalen dari 45° elbow
pipe = 15 ft (=4,6 m).

• Langkah kedua memilih kecepatan udara awal (trial &


error) menggunakan Table 21-13.
• Prosedur berhitung secara iterative dengan mengasumsi
diameter pipa yang dipakai untuk kapasitas tranpor dari
pneumatic system yang
TABLE 21-13 Air Velocities Needed to Convey Solids
of Various Bulk Densities*

Bulk density Air velocity Bulk density Air velocity


lb/ft3 kg/m3 ft/min m/min lb/ft3 kg/m3 ft/min m/min

10 160 2900 884 70 1120 7700 2347


15 240 3590 1094 75 1200 8000 2438
20 320 4120 1256 80 1280 8250 2515
25 400 4600 1402 85 1360 8500 2591
30 480 5050 1539 90 1440 8700 2652
35 560 5500 1676 95 1520 9000 2743
40 640 5840 1780 100 1600 9200 2804
45 720 6175 1882 105 1680 9450 2880
50 800 6500 1981 110 1760 9700 2957
55 880 6800 2072 115 1840 9900 3118
60 960 7150 2179 120 1920 10500 3200
Dengan mengacu pada Nomograph 1, gambarkan garis lurus antara air-
velocity dan skala diameter pipa , sedemikan sehingga jika garis ini
diperpanjang akan memotong garis acuan air-volume pada suatu titik 
dibaca pada skala ?
Kembali ke Nomograph 2, posisikan skala air-volume dan kapasitas transpor
terhitung tadi , tarik garis lurus melewati dua titik ini dan garis akan
memotong garis skala acuan antara air-volume dan system capacity,
perpotongan ini akan mendapatkan  nilai solid rasio (perbandingan antara
padatan dengan udara), jika solid rasio ini melebihi 15 , maka asumsikan
lagi diameter pipa yang lebih besar , demikian dst.

Mengacu nomograph 3 the pipe diameter and the air volume


Found in Nomograph 1, buat garis lurus dan garis ini akan memotong garis
acuan design factor  dibaca skala design factor (P)
Dibaca berapa?
Dibaca ini berapa?
• Garis yang didapat tadi akan memotong garis acuan untuk
design factor dan pressure drop per 100 ft panjang
saluran.
• Angka design factor dan equivalen length dari saluran
pipa, kemudian ditarik garis lurus pada Nomograph 4 ,
maka akan memotong pivot line ditengah  hubungkan
titik yg didapat pada pivot point ini dengan solids – ratio
(dari nomograph 2)  akan didapat system presure drop .
• Jika system pressure drop ini melebihi 10 lb/in2  terlalu
besar.
• Maka asumsikan ulang ukuran diameter pipa yanag lebih
besar , dan ulangi mulai dari awal lagi sedemikan
sterusnya sehingga diperoleh pressure drop < 10 lb/in2.
• Setelah diperoleh diameter pipa yang memberikan
pressure drop < 10 lb/in2 , maka gunakan nomograph 5
untuk mendapatkan horse power yang diperluakan oleh
conveyor system.
Oscillating Conveyor
Vibrating conveyor &
AC motor
Vibrating Conveyor
Thank You

You might also like