You are on page 1of 17

METODOLOGI PENELITIAN

(VI)

Oleh:
AA IN Marhaeni
Populasi
• Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapakn oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya. Populasi tidak hanya orang,
tetapi juga benda-benda lainnya atau
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau
obyek tersebut. Populasi ini meliputi seluruh
jumlah/karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh
subyek atau obyek tersebut.
Sampel
• Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel
tersebut kesimpulannya akan diberlakukan
terhadap populasinya. Untuk itu sampel
yang diambil harus benar-benar
representatif/mewakili populasinya. Jika
sampel tidak representatif makadibuat
kesimpulan salah tentang populasinya.
Beberapa Contoh Populasi
1) Meneliti produktifitas kerja karyawan di
perusahaan X, populasinya adalah seluruh
karyawan yang ada di perusahaan X tsb.
2) Meneliti tingkat kandungan garam di
Lautan Pasifik
3) Meneliti golongan darah Si X
4) Meneliti rasa jeruk di Pasar S
Beberapa Contoh Sampel
1) Sebagian dari karyawan yang ada di
Perusahaan X
2) Beberapa cangkir, ember, atau drum dari
air laut di Lautan Pasifik
3) Beberapa tetes darah Si X
4) Beberapa biji jeruk di Pasar A
Penelitian Berdasarkan Sampel
dan Sensus
• Pada umumnya peneliti tdk menggunakan
seluruh populasi dalam penelitiannya, artinya
peneliti meneliti sampel untuk menyimpulkan
kondisi populasi.
• Penelitian berdasarkan sampel dilakukan
dengan pertimbangan/alasan tertentu yaitu:
1) jika populasi homogen
2) penelitian sering bersifat merusak
3) keterbatasan tenaga waktu dan biaya
Penelitian Berdasarkan Sampel
dan Sensus
• Penelitian yang dilakukan dengan meneliti
seluruh anggota populasi disebut sensus
(sering juga disebut cacah jiwa)
• Penelitian dengan meneliti seluruh populasi
(sensus) dilakukan dengan
pertimbangan/alasan tertentu yaitu:
1) Jika populasi sangat heterogen (antara satu
anggota populasi dengan yang lainnya sangat
berbeda.
2) Jika anggotanya relatif sedikit
3) Jika memungkinkan dari sumber daya yg ada
Kriteria Sampel yang Baik
• Dapat memberikan gambaran yang dapat
dipercaya dari seluruh populasi
• Dapat menentukan presisi dari hasil
penelitian
• Dapat memberikan keterangan sebanyak
mungkin dengan biaya yang tertentu
• Sederhana sehingga mudah dilaksanakan
oleh peneliti
Pertimbangan Penentuan Ukuran
Sampel
• Derajat keseragaman (degree of
homogenity) dari populasi
• Presisi yang dikehendaki dari hasil
penelitian
• Rencana analisis data
• Waktu, tenaga, dan biaya yang tersedia
untuk melaksanakan riset.
Ukuran Sampel
• Jumlah anggota sampel sering dinyatakan
dengan ukuran sampel.
• Bila jumlah populasi 1000 dan hasil penelitian itu
akan diberlakukan untuk 1000 orang tanpa ada
kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil
sama dengan jumlah populasi tersebut.
• Semakin besar ukuran sampel, maka peluang
kesalahan generalisasi semakin kecil dan
sebaliknya, semakin kecil ukuran sampelnya,
maka makin besar peluang kesalahan dalam
melakukan generalisasi.
Ukuran Sampel
• Berapa jumlah anggota sampel yang
paling tepat digunakan dalam penelitian?
• Salah satu jawabannya adalah tergantung
dari tingkat kesalahan yang dikehendaki.
• Semakin rendah tingkat kesalahan yang
dikehendaki, maka semakin banyak/besar
ukuran sampelnya. Jadi ada hubungan
searah antara jumlah/ukuran sampel
dengan tingkat ketepatan/presisi.
Ukuran Sampel
• Untuk menentukan ukuran sampel akan
digunakan rumus Slovin, sebagai berikut.
n = N
----------------
1 + N e²
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi
e : Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan
(persen kelonggaran) atau ketidaktelitian karena
kesalahan pengambilan sampel.
Ukuran Sampel
• Contoh:
Jika dalam sebuah penelitian populasinya,
sebanyak 1.000 dan batas kesalahan yang
diinginkan sebanyak 5 persen, berapa ukuran
sampel yang mewakili?.
• Jawab:
n = N 1000
----------- = ---------------
1 + Ne² 1 + 1000(0,05)²
= 286
Ukuran Sampel
• Perlu diingat oleh peneliti bahwa asumsi dari
penggunaan rumus ini adalah populasi
berdistribusi normal.
• Bila diperkirakan distribusi dari populasi tidak
normal, maka rumus tsb tidak dapat digunakan.
• Beberapa ukuran sampel minimum berdasarkan
bentuk/tipe penelitian antara lain:
• Penelitian deskriptif, 10 persen dari populasi,
jika populasi sangat sedikit/kecil diperlukan
minimum 20 persen
• Penelitian korelasional, minimal 30 subyek.
Sumber Kesalahan Dalam
Sampling
• Ada beberapa sumber kesalahan sampel yaitu:
1) Variasi acak
Variasi acak ini dapat diminimumkan oleh peneliti dengan
memilih rancangan penarikan sampel yang tepat
2) Kesalahan spesifikasi, dapat muncul karena daftar unsur
populasi yang tidak benar, mengganti responden, bias
pewawancara baik yang disengaja atau tidak, atau kesalahan
dalam memproses informasi sampel.
3) Kesalahan penentuan responden
4) Kesalahan karena ketidaklengkapan cakupan daftar unsur
populasi
5) Kesalahan karena ketidaklengkapan respon
6) Kesalahan penarikan sampel (sampling error)
7) Kesalahan pengukuran (measurement error)
Tahap Pemilihan Sampel
• Menentukan jumlah sampel yang akan diteliti
• Menentukan tingkat homogenitas atau
heterogenitas populasi
• Menentukan apakah sampling frame dapat
dibuat
• Menentukan metode pengambilan sampel yang
dapat digunakan berdasarkan kondisi-kondisi
yang ada
• Melakukan pengambilan sampel
Metode Pengambilan Sampel
• Secara garis besar ada 2 metode pengambilan
sampel yang dpt digunakan oleh peneliti yaitu
1) Pengambilan Sampel Acak/probability
sampling/random Sampling
2) Pengambilan Sampel tidak acak/non
probability sampling/non random sampling.
Pemilihan metode penentuan/pengambilan
sampel tersebut sangat tergantung dari kondisi
populasinya. Penggunaan metode ini akan
mempengaruhi bagaimana cara peneliti dalam
menyimpulkan hasil penelitiannya.

You might also like