Professional Documents
Culture Documents
Abstract: Early childhood education today has become the need of society. Although early
childhood education, including education level of recognition, but education has contributed a
lot to the development of children's education. This study aims to determine the implementation
of the management of early childhood education made Al-Fath Sabang. This research uses
descriptive method with a qualitative approach to data collection tool while using interviews,
observation and documentation study questionnaire. As for the subjects in this study is the
element that includes the school principal and teachers in early childhood Sabang Al-Fath,
elements of the parents. The results showed that: (1) Planning early childhood education
programs in school of Al-Fath, was generally well conceived, it has the look of the planning
program of educational activities in accordance with the provisions of a plan of activities. (2)
Organization of Al-Fath in early childhood, was publicly reflects the relevance of the ability
and skills to the needs of education personnel. (3) The implementation of early childhood
education in Al-Fath directed in the learning process goes well, effective and fun. (4)
Supervision conducted by the two surveillance systems, namely: the direct supervision and
control of functional superiors. Supervisor oversight conducted by the Principal, while the
functional supervision conducted by the School Trustees.
Abstrak: Pendidikan anak usia dini dewasa ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Meskipun
pendidikan anak usia dini termasuk pendidikan taraf pengenalan, namun pendidikan ini telah
memberikan sumbangsih yang banyak bagi perkembangan pendidikan anak. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui implementasi manajemen pendidikan yang dilakukan PAUD al-Fath Kota Sabang.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan yang bersifat kualitatif. Adapun yang
menjadi subjek dalam penelitian ini adalah: Kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa. Hasil penelitian
menunjukkan: (1) Perencanaan program pendidikan di sekolah PAUD Al-Fath, secara umum telah
disusun dengan baik, hal ini terlihat adanya perencanaan program kegiatan pendidikan dengan
menyusun rencana kegiatan sesuai ketentuan. (2) Organisasi di PAUD Al-Fath, secara umum telah
mencerminkan suatu relevansi antara kemampuan dan keterampilan personil dengan kebutuhan
pendidikan. (3) Pelaksanaan pendidikan di PAUD Al-Fath diarahkan pada proses pembelajaran berjalan
dengan baik, efektif dan menyenangkan. (4) Pengawasan dilakukan dengan dua sistem pengawasan
yaitu: pengawasan atasan langsung dan pengawasan fungsional. Pengawasan atasan langsung
dilakukan oleh Kepala Sekolah, sedangkan pengawasan fungsional dilakukan oleh Pengawas Sekolah.
dengan kondisi dan perkembangan anak usia disingkat dengan POAC. Pengelolaan PAUD
dini. secara profesional akan membutuhkan semua
Keberadaan PAUD Al-Fath di Kota hal tersebut. Dan hal tersebut akan menjadi
Sabang termasuk dalam rangka untuk paduan penulis untuk dapat mengetahui
mengembangkan potensi anak pra sekolah dasar persoalan manajemen pendidikan yang
untuk sedini mungkin memiliki kecakapan diberlakukan pada lembaga PAUD Al-Fath
dalam hal keilmuan. Tentunya hal ini Kota Sabang.
dimungkinkan dengan adanya suatu tatanan
yang baik dari pengelolaan sekolah dalam hal METODE PENELITIAN
ini bersifat manajerial. Peneliti dalam hal ini Pendekatan yang digunakan dalam
akan menautkan antara fungsi administrasi dan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
ini dengan keberhasilan pendidikan PAUD yang Metodelogi kualitatif adalah prosedur penelitian
berfungsi untuk mempersiapkan anak-anak usia yang menghasilkan data-data deskriptif berupa
dini untuk dapat memahami pengetahuan sesuai kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
hal tersebut, pengelolaan PAUD membutuhkan Kata-kata dan tindakan orang-orang yang
suatu perencanaan yang partisipatif, yakni diamati atau di wawancarai merupakan sumber
dengan melibatkan semua pihak yang terlibat data utama. Sumber data utama dicatat melalui
dalam kegiatan mulai dari perencanaan, catatan tertulis atau melalui perekaman
pelaksanaan, evaluasi, sampai pemanfaatan video/audio tape, pengambilan foto atau film.
program yang direncanakan. Hal ini dilatari Sehingga penelitian ini akan membentuk
oleh asumsi bahwa orang yang merasa terlibat deskripsi, gambaran atau lukisan tentang situasi
dalam proses sejak perencanaan sampai tahap atua kejadian-kejadian yang disusun secara
akhir merasa ikut memiliki dan ikut sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-
Selain itu, dalam menata PAUD disamping Dalam melakukan pembahasan yang
Organizing (pengorganisasian), Actuating pendidikan usia dini dalam thesis ini, penulis
Controlling (pengendalian) yang kemudian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Al-Fath
Uji Kredibilitas
Teknik Pengumpulan Data
Salah satu cara yang digunakan untuk
Pengumpulan data dilakukan dengan
memeriksa derajat kredibilitas data dapat di
menggunakan wawancara, observasi dan studi
periksa dengan beberapa cara:
dokumentasi.
1. Teknik wawancara, teknik ini digunakan
Melakukan Pengamatan secara tekun
sebagai penunjang dengan maksud untuk
Pengamatan secara tekun dan terus
mendapat data yang tidak dapat
menerus dilaksanakan untuk menemukan ciri-
diukumpulkan dengan menggunakan angket
ciri atau unsur spesifik yang sesuai dengan
dan dokumentasi. Peneliti akan datan
situasi yang diteliti, secara lebih cermat dan
berhadapan muka secara langsung dengan
mendalam. Melalui pengamatan secara terus
responden atau subjek yang diteliti.
menerus, peneliti dapat membedakan mana
(Sukardi: 2011: 79-81)
yang bermakna dan mana yang tidak bermakna.
3. Pelaksanaan program pendidikan anak usia dengan hal tersebut, Pidarta (2011;61)
dini, mengemukakan bahwa pekerjaan dalam tiap
4. Pengawasan program pendidikan anak usia unit kerja dibagi-bagikan kepada personalia
dini pada PAUD Al-Fath Kota Sabang. dalam tiap unit itu sesuai dengan komptensinya
masing-masing.
Perencanaan Program Pendidikan Anak Usia
Aplikasi pendapat tersebut di PAUD Al-
Dini
Perencanaan pendidikan pada PAUD Al- Fath ditandai dengan adanya kegiatan belajar di
Fath Sabang menurut penulis sudah baik, ruang audio visual, dengan kegiatan menonton
karena dalam proses pembuatannya turut film-film anak yang bermuatan sains dan agama.
melibatkan berbagai pihak, terutama guru. Dengan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh
Kecuali itu, proses penyusunan kurikulum dan peserta didik, guru mendapat kesempatan untuk
Al-Fath juga telah melalui tahapan-tahapan dialami oleh peserta didik. Hal ini sesuai
Hal ini sesuai dengan arahan Depdiknas berbagai bentuk pengorganisasian kurikulum,
pelaksanaan kurikulum di sekolah melalui dimana dalam kurikulum ini anak akan
kepada guru yang dilakukan oleh Kepala dijalankan oleh PAUD Al-Fath dalam
Sekolah, dengan musyawarah dan kebersamaan. pandangan penulis sudah baik, artinya untuk
Pihak Kepala Sekolah telah berupaya maksimal jenjang pendidikan prasekolah, tes masuk
menerapkan kebersamaan dan koordinasi dalam bukanlah suatu hal yang mutlak, karena pada
setiap aktifitas, mulai dari perencanaan sampai tahap umur prasekolah (1 s.d 4 tahun) anak
pengawasan terkait dengan kurikulum dan belum dapat diajak untuk melakukan kegiatan-
program belajar yang akan dilaksanakan. kegiatan yang bersifat baku, karena proses
Hal tersebut telah menunjukkan danya befikir anak masih berpusat pada penguasaan
kepercayaan yang penuh terhadap proses simbol-simbol. Oleh karena setiap anak harus
pendidikan yang dilaksanakan pendidik dalam mendapat kesempatan yang sama untuk
kegiatan pendidikan di PAUD al-Fath. Sejalan berkembang. Hal ini sesuai dengan pendapat J.
Piaget (Patmonodewo, 1995:31) bahwa: dalam manajemen peserta didik yang dilakukan
Perkembangan seorang anak, diperoleh dari di lembaga PAUD adalah pembinaan, dalam arti
kematangan dan kesempatan belajar dari pembiasaan. Dalam pelaksanaan program
berbagai respon lingkungan terhadap anak. pembelajaran, penyampaian pesan-pesan moral
Meskipun di PAUD Al-Fath tidak (akhlak) melalui cerita merupakan hal yang
dilakukan tes masuk sekolah, tetapi dalam menjadi suatu keharusan, karena metode cerita
perjalanan proses belajar seorang peserta didik merupakan metode yang paling efektif untuk
tetap dilakukan penilaian yang digunakan untuk menyampaikan berbagai pesan, bukan saja pada
berbagai keperluan dalam usaha memahami dan anak-anak, tapi juga orang dewasa.
mendapat gambaran mengenai perkembangan Pengelolaan dana pendidikan yang telah
seorang anak. Kegiatan ini sesuai dengan ada, penulis menilai PAUD Al-Fath telah
pendapat Brewer (Patmonodewo, 1995:138) melakukan pengelolaan dana pendidikan secara
bahwa: Penilaian adalah penggunaan sistem baik. Hal ini ditunjukan dengan pengeluaran
evaluasi yang bersifat menyeluruh untuk operasional sekolah yang sangat hemat dengan
menentukan. kemajuan dari seorang anak biaya Rp 8.000.000,-/bulan (termasuk gaji guru
meliputi perkembangan social, emosional, fisik dan biaya rutin lainnya) sekolah bisa berkiprah
maupun perkembangan intelektualnya. dengan baik.
Dalam hal penempatan/pengelompokan peserta Namun dalam konteks manajemen
didik dalam kelas, PAUD Al-Fath keuangan PAUD Al-Fath belum dilaksanakan
melakukannya berdasarkan pada ketetapan yang sebagaimana diharapkan, artinya pembiayaan
diberikan oleh Depdiknas (2006:12) yaitu untuk penunjang pendidikan selama ini masih
mempermudah mengelola kegaiatan, anak bertumpu pada sumber dana iuran orang
dikelompokkan berdasarkan usia yakni: tua/SPP dan bantuan insidental dari Pemerintah.
a. Kelompok 0-2 tahun. Dalam pandangan penulis, yang belum
b. Kelompok 2-3 tahun. dilaksanakan secara terorganisir di PAUD Al-
c. Kelompok 3-4 tahun. Fath adalah pemanfaatan sarana yang ada
Selain untuk memudahkan pengelolaan, belum dilakukan secara optimal. Hal ini
anak pada usia yang berdekatan masih memiliki dikarenakan sekolah belum memiliki buku
ciri-ciri yang relatif sama, seperti pada ciri inventarisasi sarana dan prasarana secara
emosional anak PAUD cenderung lengkap sehingga banyak barang/ sarana/ alat
mengekspresikan emosinya dengan bebas dan peraga yang tidak diketahui keberadaannya.
terbuka, serta menampakkan sikap marah. Hal Kecuali itu, sedikitnya dana yang
lain iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, dialokasikan sekolah untuk pengadaan dan
mereka sering memperebutkan perhatian guru. perawatan sarana dan prasarana yang ada
Kecuali itu hal ini yang sangat penting berakibat pada pendeknya usia pakai suatu
implementasi manajemen personalia dengan suatu hal yang membuat para guru dapat
baik. Hal ini terlihat dari pembagian tugas yang bekerja dengan nyaman dan tenang.
Dalam kegiatan pendidikan anak usia dini menurut Purwanto (2002:94): Kepala sekolah
pada PAUD Al-Fath Kota Sabang, ada dua mempunyai fungsi pengawasan melekat sebagai
pengawasan dalam mengawasi pelaksanaan pimpinan sekolah dan fungsi pengawasan
kegiatan pendidikan ini, yaitu: pengawasan fungsional sebagai supervisor yang membantu
atasan langsung dan pengawasan fungsional. tugas penilik atau pengawas dalam bidang
Pengawasan atasan langsung dilakukan oleh supervisi pengajaran.
Kepala Sekolah, sedangkan pengawasan Selanjutnya pengawasan yang dilakukan
fungsional dilakukan oleh Pengawas Sekolah. oleh pengawas sekolah merupakan pengawasan
Kepala sekolah adalah pengawasan yang fungsional terhadap pelaksanaan kegiatan
merupakan atasan langsung atau sering disebut pendidikan anak usia dini pada PAUD Al-Fath
pengawasan melekat. Hal ini dikarenakan salah Kota Sabang. Selain mempunyai peran sebagai
satu kegiatan pengawasan yang merupakan fungsi pengawasan, pengawas sekolah adalah
tugas dan tanggung jawab setiap pimpinan pembina yang bertugas merumuskan
sebagai penyelenggara manajemen. Oleh karena kebijaksanaan teknis serta pokok-pokok
itu kepala sekolah mempunyai kedudukan program peningkatan mutu pendidikan di
tertinggi dalam organisasi sekolah. Selanjutnya PAUD. Sehingga pengawasan yang dilakukan
menurut Purwanto (2002:94): Kepala sekolah bersifat pembinaan, sebagaimana dikemukakan
mempunyai fungsi pengawasan melekat sebagai oleh Purwanto (2002:76) bahwa: Supervisi
pimpinan sekolah dan fungsi pengawasan (pengawasan) ialah suatu aktivitas pembinaan
fungsional sebagai supervisor yang membantu yang direncanakan untuk membantu para guru
tugas penilik atau pengawas dalam bidang dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan
supervisi pengajaran. pekerjaan mereka secara efektif. Selanjutnya
Kepala sekolah dalam melakukan aktivitas sebagai pengawas fungsional, tidak terlepas hal-
pengawasannya menggunakan media: daftar hal yang berkaitan dengan segala bentuk
hadir guru, pengamatan, mengevaluasi program pengawasan yang berkaitan dengan tugas dan
kegiatan guru, menelaah laporan pelaksanaan tanggung jawab guru.
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dan Berdasarkan hasil penelitian terkait dengan
mengadakan rapat dewan guru. Pengawasan peran pengawas sekolah terhadap pelaksanaan
yang dilakukan oleh kepala sekolah disebut pendidikan pada PAUD Al-Fath Kota Sabang,
pengawasan melekat. Hal ini dikarenakan salah maka dalam hal ini pengawas sekolah perlu
satu kegiatan pengawasan yang merupakan mengetahui dan memahami bagaimana kegiatan
tugas dan tanggung jawab setiap pimpinan guru pendidikan anak usia dini sebagai bahan
sebagai penyelenggara manajemen. Oleh karena pembinaan dan pengawasan terhadap kinerja
itu kepala sekolah mempunyai kedudukan dan kemampuan guru yang diterima oleh
tertinggi dalam organisasi sekolah. Selanjutnya peserta didik untuk mendukung pencapaian
perkembangan yang optimal serta mutu proses Dalam prakteknya, masalah-masalah sperti ini
dan hasil pendidikan di PAUD Al-Fath. diselesaikan dengan cara melakukan
Selama ini upaya peran serta masyarakat komunikasi dengan orang tua secara kontinu
yang dilakukan dalam upaya melakukan sampai timbul kesadaran dari pihak orang tua
pengawasan melalui Komite Sekolah masih terhadap kewajibannya untuk tetap ikut serta
terbatas pada bentuk sumbangan dan fisik, dalam upaya pengembangan pendidikan.
belum menyentuh pada soal-soal yang lebih
KESIMPULAN DAN SARAN
esensial seperti pengambilan keputusan,
Kesimpulan
penyelenggaraan, pemanfaatan dan
1. Perencanaan program pendidikan di
pengembangan sekolah. Dalam kenyataannya,
sekolah PAUD Al-Fath, secara umum
perlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan
telah disusun dengan baik, hal ini terlihat
pendidikan khususnya Taman Kanak-kanak
dari telah adanya perencanaan program
tidak mudah dilaksanakan.
kegiatan pendidikan dengan menyusun
Sejalan dengan hal tersebut, Pidarta
rencana kegiatan sesuai ketentuan,
(2011;184) menjelaskan adanya hubungan
termasuk diantaranya perencanaan
saling memberi dan menerima antara lembaga
administrasi, pengajaran, guru, serta
pendidikan dan masyarakat sekitarnya.
kurikulum. penyusunan perencanaan di
Lembaga pendidikan merealisasi cita-cita
PAUD Al-Fath Kota Sabang melibatkan
masyarakat tentang pengembangan anak-anak
guru dan masyarakat, tidak hanya disusun
mereka. Lembaga pendidikan memberikan
oleh kepala sekolah sendiri, sehingga
sesuata yang sangat berharga kepada
aspirasi masyarakat yang berkaitan dengan
masyarakat. Selanjutnya, orang tua yang
penerimaan murid baru, penempatan
memberikan dukungan kuat kepada anak-
murid sesuai umur dan kemampuan, dan
anaknya akan membuat anak-anak senang dan
pembinaan akhlaq dapat disesuaikan
bersemangat ke sekolah. Ini berdampak positif
dengan keadaan.
pula pada guru dalam memberikan pelajaran
2. Ditinjau dari segi bentuk dan struktur
pada anak. Namun pada kenyataannya tidak
organisasi yang telah disusun, secara
semua orang tua punya perhatian terhadap
umum telah mencerminkan suatu relevansi
pendidikan dan perkembangan anaknya. Hal ini
antara kemampuan dan keterampilan
juga terjadi di PAUD Al-Fath, dimana ada
personil dengan kebutuhan pendidikan, di
orang tua yang setelah mndaftarkan anaknya ke
samping telah terjalin koordinasi antara
lembaga pendidikan, menyerahkan seluruh
pimpinan/bawahan. Dalam hal ini
pendidikan dan perkembangan anaknya pda
menunjukkan kemampuan lembaga untuk
lembaga tanpa ada keikutsertaan untuk
melakukan pengorganisasian sumber daya
mengawal dan membimbing anak di rumah.