You are on page 1of 38

Project Tahanan kapal

PERHITUNGAN TAHANAN Doc. No. :


Rev. No. :0
DAN PENENTUAN MOTOR KAPAL
Halaman :1
DETAIL PERHITUNGAN
Lpp : 113.6 m
Lwl : 119.28 m
B : 18.5 m
H : 11 m
T : 8.014 m
CbPP : 0.615
CbWL : 0.586
Vs : 17.5 Knot 1 knot = 1 m/s
: 9.002 m/s
Rute : Jakarta - Panama
: 1.025 Ton / m3 (berat jenis air laut)
: 1E-06 m2 / s (viskositas air laut)
g : 9.81 m / s2
Project : Tahanan kapal
PERHITUNGAN TAHANAN Doc. No. :
Rev. No. :0
DAN PENENTUAN MOTOR KAPAL
Halaman :2

a. Perhitungan Volume Displacement


= Lwl x B x T x CbWl
= 119,280 x 18,5 x 8,014 x 0.586
= 10363.02 m3
(Handout mata kuliah Teori Bangunan Kapal)

b. Perhitungan Displacement
= x
= 10363,02 x 1.025
= 10622.09 Ton
(Handout mata kuliah Teori Bangunan Kapal)

c. Perhitungan luas permukaan basah


S = 1,025 x Lpp x (Cb PP x B + 1,7 T)
= 1.025 x 113,600 x (0,615 x 18,500 + 1.7 x 8,014)
= 2911.15 m2
(Harvald 5.5.31, Tahanan dan Propulsi Kapal, hal 113)

A C_1= xC_(2 ) xC_3 xC_4 x (1,75 x L x T)/100 [m]

= 1,0 x0,1x0,8x1,0x (1,75 x 113,6 x 8,014)/100 [m]

= 1.27

S' = S +A
= 2911,15 + 1,27
= 2912.43

d. Perhitungan Froude Number dan Reynold Number


Fn = Vs / (g x Lwl)1/2
= 17,5 / (9.81 x 119,280)1/2
= 0.26
(Edwar V.Lewis. Principal of Naval Architecture, hal 58)

Perhitungan Reynold Number


Rn = (Vs x Lwl) /
= ( 17,5 x 119,280)/1E-06
= 969096173.285199
(Edwar V.Lewis. Principal of Naval Architecture, hal 58)

e. Perhitungan koefisien tahanan gesek


CF = 0.075 / (logRn-2)2
= 0.075/(log(5,E+08)-2)2
= 0.00154
(Harvald 5.5.31, Tahanan dan Propulsi Kapal, hal 118)

Dalam hal ini, masih tidak ada koreksi badan kapal, seperti rudder blade, bilge keel, propeller
tube, and propeller shaft,sebab luasan yang tercelup dari badan kapal relatif kesil sehingga
dapat diabaikan

f. Perhitungan koefisien tahanan sisa


CR = Lwl / 1/3
= 119,280 / 10363,02 1/3
= 5.4711
Besarnya tahanan diperoleh dari diagram yang diinterpolasikan

= Cb /
= ( 0.97 x Cb ) + 0.93
= ( 0.97 x 0,583) + 0.93
= 1.498
= 0.39
Fn = 0.26
Dari interpolasi diagram diperoleh :
a b 4.5 0.0016500000000
no Lwl / 1/3 CR 5 0.0014000000000
1 5 0.0014 0.0011500000000
2 5.47107 0.0011644655
3 5.5 0.00115 -0.0002500000000

Interpolasi = (1b + (2a-1a)x(3b-1b))/(3a-1a)


= (1,10E-03+(4,82341-4,5)x(9,80E-03-4,5))/(5-4,5)
= 0.001164
= 0.0011645
Project : Tahanan kapal
PERHITUNGAN TAHANAN Doc. No. : 02 - 4206606
Rev. No. :0
DAN PENENTUAN MOTOR KAPAL
Halaman :3

Koreksi koefisien tahanan sisa kapal (CR)


a. Bentuk badan kapal
Karena bentuk kapal yang ada tidak sesuai standart maka dilakukan koreksi
b. Rasio B / T
Karena diagram tersebut dibuat berdasarkan rasio lebar-sarat B/T = 2,5
maka harga Cr untuk kapal yang mempunyai rasio lebar-sarat lebih besar
atau lebih kecil daripada harga tersebut harus dikoreksi, sesuai pada buku
Tahanan Dan Propulsi Kapal hal. 119
B/T = 2.31
Rumus koreksi
103 CR = 103 CR (B/T=0,00116445) + 0.16 ( B/T - 0,00116445 )
103CR = 103 CR ( 2,31 = 0,00116445 ) + 0.16 ( 2,31 - 0,00116445 )
103CR = 1.1338
CR = 0.001134
(Harvald 5.5.31, Tahanan dan Propulsi Kapal, hal 125)

c. Adanya penyimpangan LCB


LCB dari Tugas Rencana Garis yang didapat dari diagram NSP adalah :
LCB = e% x L Disp e = -0.675 %
= -0,675 x 116,440 Ldisp = 116.440
= -0.79
Penentuan LCB standart dalam % dengan acuan grafik LCB Standart,
LCB Standart = -1.93 % ( Hasil didapat dari membaca diagram di bawah )

(Harvald , Tahanan Dan Propulsi Kapal hal. 130 gambar 5.5.15)

Karena LCB kapal terletak didepan LCB standar maka koreksinya adalah :
103 CR = 103 CR + 103 CR / LCB ( LCB)
Dimana LCB = LCB - LCB Standart
= -0,79-(0.81)
= 1.14 %
10 CR / LCB = 0.26
10 CR = 0.7128 / 7.13E-04

(Harvald, Tahanan Dan Propulsi Kapal hal. 130, gambar 5.5.16)

Penentuan LCB standart dalam % dengan acuan grafik LCB Standart,


so Cr = 0.0011345

d. Anggota badan kapal


dalam hal ini yang perlu dikoreksi adalah :
1. Bos baling - baling
untuk kapal penuh CR dinaikkan sebesar 3-5%, = 4%
103CR = (1+4%) x CR
= (1+4%)x 0,0011345
CR total = 0.0011799132
Project :Tahanan kapal
PERHITUNGAN TAHANAN Doc. No. :
Rev. No. :0
DAN PENENTUAN MOTOR KAPAL
Halaman :4

g koefisien penambahan tahanan untuk korelasi model-kapal umumnya sebesar Ca=0.0004


namun pengalaman lebih lanjut menunjukkan bahwa cara demikian itu tidak selalu benar, maka
diusulkan koreksi untuk pengaruh kekasaran dan pengaruh sebagai berikut untuk kondisi pelayar
an percobaan
dari perhitungan awal diperoleh displacement kapal sebesa10622.09 Ton

Displacement pada buku Tahanan Dan Propulsi Kapal SV. Aa. Harvald hal. 132
a b
Disp Ca
1 10000 0.0004
2 10622.09 0.0003972351
3 100000 0
Interpolasi = (1b + ((2a-1a)x(3b-1b)/(3a-1a)))
= 0.00040

Berdasarkan hasil interpolasi diatas maka didapatkan nilai Ca sebesar


Ca = 0.0004

h. Karena data mengenai angin dalam perancangan kapal tidak diketahui maka
disarankan untuk mengoreksi koefisien tahanan udara
CAA = 0.00007
(Harvald 5.5.24, Tahanan dan Propulsi Kapal, hal 132)

i. koreksi untuk tahanan kemudi sekitar :


CAS = 0.00004
(Harvald 5.5.27, Tahanan dan Propulsi Kapal, hal 132)

j. Perhitungan koefisien Tahanan Total


CT = CF + C R + CA + CAA + CAS
= 0,00154+0,00117+0,0004+0,00007+0,00004
= 0.0032
(Harvald 5.5.27, Tahanan dan Propulsi Kapal, hal 132)

k. Perhitungan Tahanan Total


RT = CT (1/2 x (Vs2) S)
= 0.0032(1/2 x 1.025 (17,52) x 2911,15
= 389.759 KN
= 389759.48 N
(Harvald 5.5.29, Tahanan dan Propulsi Kapal, hal 133)

Sea margin pada jalur pelayaran Asia Timur ke Eropa Barat yaitu 15 % - 20 %
Sea margin = 17.5%
Maka didapat R T Service sebesar :
RT S = (1 + 17,5%) x RT
= (1 + 17,5%) x 793431,07
= 457.97 KN
= 457967.39 N
(Harvald 5.5.29, Tahanan dan Propulsi Kapal, hal 133)

l. Perhitungan Daya Efektif (P E)


Besarnya daya yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya hambat dari badan kapal
(Hull) agar kapal dapat sesuai dengan kecepatan sebesar Vs
EHP = RTservice x Vs
= 932,28 x 17,5
= 4122.62 Kw
= 932281,50 / 17,5
= 5611.300 Hp
(Engine Propeller Matching, Ir. Suryo W M.Sc.C.Eng FImarEST, hal 1)
Project :Tahanan kapal
PERHITUNGAN TAHANAN Doc. No. :
Rev. No. :0
DAN PENENTUAN MOTOR KAPAL
Halaman :5
m. Perhitungan Wake Fraction (w) dan Thrust Deduction Factor (t)
Dimana :
Interpolasi
w = (0.5 x cb) - 0,05
0.243
t = kxw dimana k = 0,7- 0,9
= 0.7x 0.243 k = 0.7
t = 0.170
(Edwar V.Lewis. Principal of Naval Architecture, hal 158)

n. Perhitungan Speed of advance (VA)


VA = Vs * (1 - w)
= 17,5 x (1 - 0.243)
= 8.00 Knot
= 8 x 0.5144
= 4.11 m/s

o. Perhitungan Gaya Dorong ( T )


T = RT / ( 1 - t )
= 793.431/(1-0,170)
= 469.65 KN

p. Perhitungan Daya Dorong ( PT )


THP = T x VA
= 956,06 x 4.11
= 1932.08 Kw
= 956,06 / 0.7457
= 2590.97 Hp

q. Perhitungan Propulsive Coefficient ( P C )


PC = rr x H x P
Dimana :
rr = 1 - 1.1 Diambil 1.1
= 1.1
H = (1 - t) / (1 - w)
= (1-0.170) / (1-0.243)
= 1.10
P = 0,5 - 0,7 Diambil 0.7
= 0.7
PC = 1.07 x 1.10 x 0.7
PC = 0.8442
(Edwar V.Lewis. Principal of Naval Architecture, hal 152)
Project :Tahanan kapal
PERHITUNGAN TAHANAN Doc. No. :
Rev. No. :0
DAN PENENTUAN MOTOR KAPAL
Halaman :6
r. Perhitungan Daya yang Disalurkan ( PD )
DHP = EHP / PC
= 11422,891 / 0,8211
= 6647.26 Hp

s. Perhitungan Daya Poros ( PS ) SHP = DHP / SB


SB = lossis bagian belakang kapal = 13911,19/0,98
SB = 0.98 = 6782.92 Hp

t. Perhitungan Daya Rem ( P B )


Daya yang diterima oleh poros transmisi sistem penggerak sehingga besarnya Efisiensi Mekanis
pada susunan gearbox adalah sebesar 98%
G = efisiensi roda gigi transmisi
G = 0.98

PBSCR = SHP / G
= 14195,09 / 0.98
= 6921.35 Hp
(Engine Propeller Matching, Ir. Suryo W M.Sc.C.Eng FImarEST, hal 6)

Kondisi di atas adalah Daya keluaran pada waktu pelayaran normal (SCR),
sedangkan pada waktu kondisi maksimum (MCR) yaitu :
BHPBMCR = PBSCR / 0.85
= 14195,09 / 0.85
= 8143 Hp
= 17041 / 0.735
= 5985 Kw
(Engine Propeller Matching, Ir. Suryo W M.Sc.C.Eng FImarEST, hal 6)

Sehingga diperoleh Mesin dan Gear box :


Engine Selected
MERK Wrtsil CAT MAN
MODEL 10V/31 VM 32 C 12/28V
Stroke (mm) 4 4 4
Daya (KW) 6100 6000 6000
Speed (rpm) 900 720 1032
SFOC (kg/kW.h) 0.183 0.182 0.175
L (mm) 7900 8328 8.014

DIMENSI
B (mm) 3113 2985 2473
H (mm) 4701 3524 3.737
DRY (Ton) 62 65 52

b. MESIN YANG DIPILIH


Jenis : MAN 33 STC
Alasan : - Memiliki daya KW yang paling mendekati
- Beratnya mesin lebih ringan dibanding yang lain
- Rpm lebih tinggi
- Dimensi lebih kecil dari yang lain
- Nilai SFOC lebih kecil dari yang lain

MEREK MAN
MODEL 12/ 28V
Max rpm 1032
L (m m ) 8. 014

DIMENSI
B (m m ) 2473
H (m m ) 3. 737
DRY (Ton) 52
NAMA KAPAL = Baby Magnum
Type Kapal = Container Carrier
Lpp = 92.4 m
Lwl = 94.248 m
B = 15.6 m
H = 8.1 m
T = 7.4 m
= 0.68
= 0.983
= 0.71
Vs = 12.8 knot = 6.58432 m2/s

PERHITUNGAN ANAK BUAH KAPAL ( ABK )

1 Zc = Jumlah ABK
2 Cst = Coefficient for Steward Departement (1,2 - 1,35 ) di ambil sebesar
3 Cdk = Coefficient for Deck Departement (11,5 - 14,5 ) di ambil sebesar
4 Ceng = Coefficient for Engine Departement (8,5 - 11) di ambil sebesar
5 Ccadet = Jumlah kadet
6 PB = BHP

Di tentukan sesuai Kebutuhan Atau jumlah dari ABK yang di rencanakan


harus kurang dari atau sama dengan hasil dari persamaan berikut :
Zc = Cst {Cdeck [LWLxBxTx35/105)]+[Ceng (PB / 105 ) 1/5 ] + Ccadet }
= 1.2 { 11.5 [ 119,28 x 18,5 x 8,014 x 35 / 10^5 ] 1/6 + [8.5 (4453 /10^5) ] 1/5 + 1}
= 24.25 Orang
Di bulatkan = 24 Orang

Maximum
cst = 1.2
cdk = 11.5
ceng = 8.5

Cadet 1 = 10 rang
Cadet 2 = 11 rang
Cadet 3 = 12 rang
Cadet 4 = 14 rang
Cadet 5 = 15 rang
1 Captain/Nakhoda = 1 Orang
2 Deck Departement/Bagian Ajungan
a Chief Officer/Mualim I = 1 Orang
b Second Officer/ Mualim II = 1 Orang
c Third Officer/ Mualim III = 1 Orang
d Radio Officer/ Markonis = 1 Orang
3 Engine Departement/Bagian mesin
a Masinis I /Chief Enginer = 1 Orang
b Masinis 2 /Second Enginer = 1 Orang
c Masinis 3 /Third Enginer = 1 Orang
d Electrician = 2 Orang
e Mechanic = 2 Orang
f Oiler = 2 Orang
4 Deck Crew
a Quarter Master/Juru mudi = 2 Orang
b Boatswain/ Kepala kelasi = 1 Orang
c Seamen/ Kelasi = 2 Orang
5 Stewart Departement
a Chief Steward (Cook) 1
b Assisten Cook 1
c Steward/ Pelayan = 2 Orang
d Cadet/ Boys = 1 Orang
Total Jumlah Awak Kapal = 24 Orang
Perhitungan Kontruksi

Perhitungan Jarak Gading


A. Jarak Gading Normal
Jarak Gading normal atau a0 merupakan jarak antara 2 gading yang terletak
antara sekat ceruk buritan atau after peak bulkhead dengan sekat tubrukan atau
collision bulkhead, yang berjarak 0,06 L dari FP memiliki jarak maksimum 1000 mm.
Jarak gading ini ditentukan dengan persamaan berikut :
L = Lf
= 94.05 meter

BKI frame spacing :


0,204 a/l [4 - (a/l)^2 ], Dimana a/l 1
ma =
=
=
=

Harga a0 diambil sebesar sebagai berikut :


a. Pada Ruang Muat : 0.64 mm, Direncanakan di gambar 0,64
b. Pada Kamar Mesin : 610 mm
Menurut NKK Chapter 7, jarak antara 2 gading yang terdapat di belakang
"Type equation sekat
here."
Ceruk Buritan dan di depan Sekat Tubrukan tidak boleh melebihi 610 mm

B. Jarak Gading di Luar Sekat


Jarak antara 2 gading yang terdapat di belakang Sekat Ceruk Buritan dan di
depan Sekat Tubrukan tidak boleh melebihi 610 mm.

Sekat Kedap Air


Semua Kapal harus mempunyai sekat - sekat kedap air yang meliputi : sekat
tubrukan, sekat tabun poros baling - baling, dan sekat melintang kedap air pada ujung
ujung kamar mesin. Pada kapal dengan kamar mesin di belakang, sekat tabung poros
baling - baling merupakan sekat belakang kamar mesin.
A. Jumlah sekat kedap air
Jumlah sekat kedap air bergantung dari panjang kapal, yang mana batas
minimumnya seperti berikut ini :

Panjang Kapal Jumlah Sekat


L < 65 m 3 buah
65 < L < 85 4 buah
L > 85 m 4 buah + 1 sekat setiap pertambahan 20 m
Dalam hal ini maka jumlah sekat kedap direncanakan sebanyak 5 buah

Sekat Tubrukan

= 0,05 x Lf
= 0,05*94,05
= 4.70 meter

jadi saya meletak jarak collision bulkhead berjarak 4,70 m dari Fp

(Nippon Kaiji Kyoai (NK),Chapter 13)


Dimana sebesar 0,05 Lf, maka untuk perencanaan sekat tubrukan ini dapat diambil sekitar
4700 mm,atau sekiitar kurang lebih 8 jarak gading dari FP.
Sekat Ceruk Buritan
Pada kapal dengan tenaga penggerak sendiri, disyaratkan harus memliki sekat
ceruk buritan yang diletakkan pada jarak minimal 3-5 kali jarak gading dari ujung depan boss
baling - baling. Adapun mengenai jarak AP ke ujung depan boss panjang tabung poros
propoller dari perencanaan ditentukan sebesar 2550 mm. Sehingga dalam ini sekat ceruk
buritan dapat diletakkan pada gading nomor 6, dengan menganggap bahwa gading
nomor 0 adalah pada AP, sehingga letak sekat ceruk buritan seajuh 3660 mm dari poros
kemudi AP.

dan saya mengambil jarak gading sekitar 5 jarak gading dari Boss propeller

Sekat Kamar Mesin


Penentuan sekat depan kamar mesin tergantung dari panjang kamar mesin,
dimana panjang kamar mesin merupakan fungsi optimasi dari kebutuhan volume ruangan
terhadap panjang kamar dan penataan letak motor induk, system transmisi, motor bantu
pompa pompa dan peralatannya lainnya di dalam nya, terhadap volume ruang muat.
Dalam hal ini panjang kamar mesin diusahakan seminimal mungkin sesuai dengan dimensi
peralatan yang ada. Pada perencanaan ini panjang kamar mesin diambil sepanjang 28 jarak
gading atau peletakkan sekat kamar mesin ditentukan pada gading terdekat yaitu gading
ke 35, jika AP dijadikan gading 0.

Sekat Ruang Muat


Ruang muat berupa tangki dibagi menjadi empat bagian dimana antar sekat
depan kamar mesin dengan sekat tubrukan terdapat 2 sekat melintang diantaranya.
Total seluruh sekat yang ada adalah 5 buah termasuk 3 buah sekat ruang muat.

L (m)
jumlah sekat
and above under
90 102 5
6
7
8
9

Nama Sekat Jumlah No. Gading


Ceruk Buritan 1 16
Tubrukan 1 178
Kamar Mesin 1 40
Ruang Muat 2 56,80,104,128,152,178

Dasar ganda (double bottom)


A. dasar ganda pada ruang muat
Tinggi minimum pada alas dasar ganda dari lunas dasar pada ruang muat adalah
sebagai berikut :
hmin = 600 mm
Hs = 350 + (45 x (mm)
= 350+(45*16)
= 1182.5 mm
= 1.2 m
Dalam hal ini dasar ganda pada ruang muat di rencana kan 1000 mm
B. Wrang alas ceruk/ tinggi DB
a. wrang alas ceruk haluan
tinggi wrang alas ceruk haluan ditentukan sebagai berikut:

hF = (0.06 x H) + 0.7 (m)


= (0.06*12)+0.7
= 1.36 m
di ambil = 1360 mm

b. wrang alas ceruk buritan


untuk tinggi wrang alas ceruk buritan tinggi wrang dapat di tentukan sampai dengan
menempel pada tabung buritan poros baling-baling.

C. Dasar ganda pada kamar mesin


penentuan tinggi alas dasar ganda pada kamar mesin direncanakan sama
dengan tinggi alas dasar ganda pada kompartemen dimana di atas tank top diletakkan
pondasi motor atau main engine seating, yang mana sesuai dengan desain dari
spesifikasi motor induk. Pada perencanaan ini diambil peninggian konstruksi pondasi
motor diatas dasar ganda pada kamar mesin sebesar 2400 mm dari dasar kapal. Hal
ini dilakukan dengan pertinbangan bahwa pondasi mesin yang diperolehkan berkisar
antara 250 mm sampai 300 mm. Tinggi poros pada mesin utama adalah 420 mm,
sedangkan tinggi poros propeller adalah 2400 mm, dan tinggi pondasi yang direncanakan
sebesar 250 mm, dimana pondasi motor atau main engine seating diletakkan diatas tank
top, yang mana sesuai dengan desain dari spesifikasi motor induk.

tinggi double bottom untuk ruangan mesin


Hdbm h + (20%h) h = tinggi double bottom di ruang muat
Hdbm 1.3

Navigasi
a 1.05
= + 0.01 x Lc 1.05 + 0.01 x Lc ketentuan dari rules BKI vol
= 1.05
= 2.1 Tinggi yang saya ambil dalam meter

PERENCANAAN DEAD WEIGHT TONNAGE (DWT)


1.Bahan Bakar Mesin
= (BHP x A x Cf x C) / (V x 10^6) BHP = 2055
= (2055 x BME = 28.5
S = 3
VS = 12
10^6
b = 18.5
h = 11
lpp = 113.6
lwl = 119.28
untuk frame spacing ber jarak 0.7
dan untuk depan makin kecil agar
teratur stabilitas nya
dan untuk haluan karna di haluan kuat tekanan
jadi agar lebih kuat
kalau untuk belakang krna getaran dari propeller
jadi agar lebih kuat
dan agar beban merata
0.58
0.009

ketentuan dari rules BKI vol

Berat Bahan Bakar Mesin Induk


Wfo = BHPme . bme . S/Vs . 10-6 . C ( ton )
Dimana: BHPme = Bhp mesin induk ( katalog mesin ) kW
bme = spesifik konsumsi bahan bakar mesin induk
( 171 g/kWh )
S = jarak pelayaran ( mil )
Vs = kecepatan dinas ( knot )
C = koreksi cadangan ( 1,3 1,5 )

= Ton
Project : PKM 2
PERHITUNGAN LWT, DWT DAN Doc . No. : 01 - 4206606
PAYLOAD Rev . No. :0
Halaman :1

1 DATA YANG DIBUTUHKAN


Lpp : Lpp kapal 92.4 m
Lwl : Panjang garis air 94.248 m
B : Lebar kapal 15.6 m
H : Tinggi kapal 8.1 m
T : Sarat Kapal 7.44 m
Cbpp : Coefisien Block 0.696
Cbwl : Coefisien Block water line 0.682
1 : massa jenis udara 1.172
2 : massa jenis air laut 1.025 ton/m3
I1 : panjang main deck 21.368 m
l2 : tinggi main deck 2.2 m
I3 : panjang forecastle 10.27 m
l3 : tinggi forecastle 2.2 m
l4 : panjang poop deck 11.5 m
l4 : tinggi poop deck 2.2 m
l5 : panjang boat deck 10 m
l5 : tinggi boat deck 2.2 m
l6 : panjang bridge deck 10 m
l6 tinggi bridge deck 2.2 m

(lxh) : (L1.H1)+L2.H2)+(L3H3)+(L4.H4 138.9036 m


h : tinggi tiap superstructure 2.2 m
Pb : BHp 4460 Bhp
Vs : Kecepatan Dinas 12.8 knot
S : Radius Pelayaran 345 mil laut
SFOC : Specific Fuel Oil Consumption 197 gr/Bhp
SLOC : Specific Lubricating Oil Consu 100

2149.48
945.454
DETAIL PERHITUNGAN
3 . perhitungan displacement
3.1.1 a . Volume Displacement (V)
= Lwl x B x T x Cb
= 94,248 x 15,6 x 7,44 x 0,682
= 7460.26 m3

b. Displacement kapal ()
= x
= 7460,26 x 1,025
= 7646.768 ton
3.1.2 Perhitungan LWT
a. Berat Baja Kapal (Wst)
E = Lpp(B+T) + 0,85 Lpp (H - T) + 0,85 (lxh)
= 92,4x(15,6+7,44)+0,85x92,4x(8,1-7,44)+0.85x138.9036
= 2247.980 ton

maka berat baja kapal


Wst = k x E^1,36 dimana k = 0.03 ~ 0.04
= 0,03 x 2247,980 ^1.36diambil 0.03
= 1085.323 ton

perhitungan diatas untuk berat baja kapal pada cb = 0,70 yang diukur pada kondisi 0.8H
sehingga untuk 0,682 perlu diadakan koreksi sebesar :
cb 0.8H = CbLpp + (1-CbLpp) x (0.8H-T) / 3T
= (0,682 + (1 - 0,682)) x ((0.8 x 15,6) - 7,44) /3 x 7,44
= 0.683

sehingga berat baja kapal setelah diadakan koreksi adalah :


Wst' = Wst + ( 1+ 0.05 (Cb 0.8H - 0.7) )
= 1085,323 + (1 + 0,05(0,683 - 0.7))
= 1085.305 ton

b. berat outfit dan akomodasi (Woa)


Berdasakan rumus "WATSON, Rina 1977 (Lectures on Ships Design & Ship"
Theory, Herald Poehls)
Woa = 0.4 x Lpp x B
= 0.4 x 92.4 x 15.6
= 576.576 ton

c. berat instalasi permesinan (Wm)


berdasarkan metode polka dan A. Groeneweg
Wmt = 0.72 x BHP0.78
= 0.72 x (4460^0.78)
= 505.608 ton

d. berat cadangan (Wres)


Untuk menghindari kesalahan pada perencanaan akibat perkiraan yang tidak tepat serta
hal-hal yang sebelumnya belum dimasukkan dalam perhitungan, maka perlu penam-
bahan berat sebesar (2 - 3 % LWTdiambil 2%

Wtot = Wst' + WOA + Wmt


= 1085,305 + 576,576 + 504,989
= 2167.489 ton
Wres = (2 - 3)% x Wtotal
= 2% x 2166,870
= 43.350 ton

LWT = Wres+Wtot
= 43,350 + 2167,870
= 2210.839 ton
7646.768
e. Perhitungan DWT
DWT = - LWT
= 7646,768 - 2210,839
= 5435.929 ton

f. Persentase DWT terhadap displacement


= (DWT / ) x 100 %
= (5436,561 / 7646,768)x100%
= 71.088 %

3.1.3 PERHITUNGAN DWT


a. PAYLOAD = DWT - Wt
Wt = WDO + Wlo + Wfw + Wf + Wc
WFO M/E = P x SFOC x ( S / Vdinas ) c x 10-6
keterangan : berat bahan bakar mesin utama (P/G hal : 18)
SFOC = 197 gr/KWh
Konstanta penambahan bahan bakar sebesar 1.3 - 1.5 dan di ambil 1.4
jadi ;
WHfo M/E = PB x SFOC x (S/Vs) x 1.4 x 10-6
WHfo M/E = 33.15 m = 0.95
WFO/ = 34.90 m
Kebutuhan MDO bahan bakar untuk mesin bantu
Wdo A/E = 20% WHfo M/E
= 20% x 33,15
= 6.631 ton

kebutuhan WDO total


WDO tot = Wfo M/E + Wdo A/E
= 33,15 + 6,631
= 39.785 ton
= 41.88
b. Volume tanki MDO = 0.84
V DO = WDO tot / (P/G hal 21) ton/m3
= 47.36 m 3

penambahan volume bahan bakar sebesar 4% karena ekspansi oleh temperature-


(P/G hal...)
VDO = VDO + (4% x VDO)
= 49.258 m3
c. Berat minyak pelumas
Dimana :
SLOC = Specific lubricating Oil Consumption
= 1.0 gr/BhpH

Wlo = PB x Sloc x (S / Vs) x 10-6 x 1,5


= 0.18 ton
Kebutuhan air tawar (fresh water) selama pelayaran
Waktu pelayaran(t) = (S / Vs) jam 1 hari
= 27 jam
Untuk satu kali trip = 1 hari
Sandar dan bongkar = 2 hari
Tot waktu operasi = 3 hari
Jumlah ABK (Zc) = 23 orang

Wfw = Berat fresh water


a berat kebutuhan makan dan minum
Kebutuhan orang makan & minum perharinya antara 10 - 20 Kg/orang/hari
Cfw = 10 - 20 Kg/orang/hari
diambil 15 kg/orang/hari

Wfw = Cfw x Zc x t
= 1077.45 kg
= 1.077 ton

b Berat kebutuhan sanitary (cuci dan mandi)


Kebutuhan sanitary perharinya antara 60 - 200 Kg/orang/hari
Cfw = 80 - 200 Kg/orang/hari
diambil 150 kg/orang/hari
Wfw = Cfw x Zc x s /(Vs x 24)
= 4132.813 Kg
= 4.133 ton

c Berat kebutuhan pendingin untuk mesin induk


Kebutuhan untuk pendingin antara 2 - 5 g / Hph
Cfw = 2 - 5 g / PB diambil 5
g / Hph
= 0.00112108

jadi ; Wfw = a+b+c


= 2.787 + 4,133 + 0.00143
= 5.211 ton

e. Wf = Berat kebutuhan provision / makanan kebutuhan provision sekitar


5 Kg/orang//hari
Cf = 5 Kg/orang/hari
Wf = (Cf x Zc x S / ) 24 x Vs)
= 129.150 ton

Wcp = Berat crew dan luggage ( bagasi )


= Cf x Zc x S / (24 x Vs )
= 129.150
a. Crew = 75
= 75 x Zc x S / (24 x Vs )
= 1937.26 kg

b. Barang = 25/kg/hari
= 25
= 0.889 ton

Berat Wcp = berat crew + berat barang


= a+b
= 1938.14 kg
1.938 ton

Wt = WDO + Wlo + Wfw + Wf + Wcp


= 176.265 kg
0.17626525 ton
PAYLOAD = DWT - Wt
= 5436.561 - 176.203
= 5259.664 ton

Payload => berat muatan yang dibawa


7646
21.6
1. tangki bahan bakar
a. Tangki bahan bakar HFO
berat bahan bakar
Radius pelayaran
rute pelayaran jawa barat-bangka belitung
s = 345 mil laut
PB = 4453 kw
SFOC = 197 g/BHPh
Vs = 12.08 knot
konstanta penambahan bahan bakar sebesar 1,3 sampai dengan 1,5
diambil sebesar 1.4
= 0.95 ton/m3

WHFO = PB x SFOC x (S/Vs) x 10-6 x 1,4 ton


= 4453 x 197 x (345/12.8) x 10-6 x 1,4 ton
= 35.08 ton

b. volume tangki penyimpanan


berat spesifik
V = WHFO/
= 35,08/0,95
= 36.92 m3

penambahan volume:
karena tangki ini direncanakan terletak pada dasar ganda, dibawah tangki muatan nomor 36
maka perlu dilakukan koreksi penambahan volume sebesar 2 % dan pada dasar ganda 2% untuk
ekspansi v =36,92+(36,92 x 2%) serta untuk memudahkan pekerjaan, jadi penempatan tangki ini tepat
pada gading, sehingga volume tangki pada gambar yang terdapat pada gading 32-34:
jadi perancangannya:
= 1.476847 37.7
= 38.40

Jarak setengah lebar


luas A=
no frame wl 0 wl 0,5 wl 1 yx1+yx4+yx1 Fs A x Fs
1 4 1 (1/3xxh1)
32 1.59 16.36 5.02 22.970 3.83 1 3.828
33 1.71 17 5.19 23.900 3.98 4 15.933
34 1.83 17.72 5.36 24.910 4.15 2 8.303
35 1.95 18.48 5.55 25.980 4.33 4 17.320
36 2.08 19.28 5.76 27.120 4.52 2 9.040
37 2.22 20.04 5.97 28.230 4.71 4 18.820
38 2.35 16.84 6.16 25.350 4.23 2 8.450
39 2.66 21.6 6.31 30.570 5.10 4 20.380
40 2.50 22.4 6.43 31.330 5.22 1 5.222
A 107.297

h1 = tinggi jarak W1/2


h2 = panjang jarak frame keseluruhan x jumlah frame
= 0.63
=

VWMDO = 2 x 1/3 x h2 x A
= 2 x 1/3 x 0,6 x 23,105
= 45.06 m3
c. Kapasitas settlig tank untuk MDO
settling tank atau tangki penampung memiliki persyaratan untuk mencukupi persediaan
bahan bakar yang akan disuplai kemotor induk dalam operasi pada beban penuh selama
24 jam,
volume tangki
Vstt = 5,9 x PB liter
= 5,9 x 4453
= 26272.7 liter

pemeriksaan perhitungan
dalam operasional motor induk selama 24 jam untuk kemampuan mensuplai konsumsi
bahan bakar motor induk pada saat operasi beban penuh
H = 24 jam
Vstt = (PB x SFOC x 10-6 x H) /
= (4453 x 197 x 10-6 x 24 / 0,95
= 22.16 m3

d. Kapasitas service tank


serivice tank atau tangki harian hurus mampu untuk mensuplai konsumsi bahan bakar
motor induk selama 24 jam pada saat operasi beban penuh.
H = 24 jam
Vsvt = (PB x SFOC x 10-6 x H) /
= (4453 x 197 x 10-6 x 24 / 0,95
= 22.16 m3

2. Tangki Bahan Bakar HFO (WHFO)


a. Berat bahan bakar
kebutuhan berat bahan bakar MDO untuk motor induk dan motor-motor bantu diperkirakan
sebesar 10%-20% dari berat kebutuhan HFO untuk motor induk, dalam perencanaan ini diambil
diperkirakan kebutuhan sebesar 20%
WMDO = 20% x WHFO
= 20% x 43,385
= 9.0 ton

b. Volume tangki penyimpanan


V = WMDO / berat spesifik () = 0.95 ton/m3
= 9,0 / 0,85
= 9.49 m3

penambahan volume sebesar 4%:


karena tangki ini direncanakan terletak didasar ganda, dibawah pump room san deep tank,
maka perlu dilakukan koreksi penambahan volume 2% untuk konstruksi pada dasar ganda
dan 2% untuk ekspansi (V=2%+2%(4%)) untuk penempatan tangki ini tepat pada gading
sehingga volume tangki pada gambar ini terdapat pada gading nomor 35 - 37 dibawah
dasar ganda.
= 0.3794914
= 9.87
jadi perancangannya:

Jarak setengah lebar luas A=


no frame wl 0 wl.0.5 wl.1,29 yx1+yx4+yx1 (1/3xxh1) Fs A x Fs
1 4 1
29 1.31 11.85 4.67 17.830 2.97 1 2.972
30 1.40 12.3 4.86 18.560 3.09 3 9.280
31 1.49 12.6 5.05 19.140 3.19 3 9.570
32 1.59 17.6 5.22 24.410 4.068333 1 4.068
A 25.890

h1 = tinggi jarak W1/2


h2 = panjang jarak frame keseluruhan x jumlah gading
= 0.6
=

VWMDO = 2 x 1/3 x h2 x A
= 2 x 1/3 x 0.6 x 23,105
= 10.87 m3

c. Kapasitas service tank


kapasitas service tank atau tangki harian untuk MDO yang dibutuhkan harus mampu untuk
mensuplai konsumsi bahan bakar motor induk selama 8 jam pada saat operasi beban penuh
dengan menggunakan HFO, dan mensuplai konsumsi bahan bakar motor-motor bantu dalam
waktu yang sama. Waktu ketersidiaan bahan bakar MDO untuk kebutuhan suplai konsumsi
adalah setiap 10 jam.
H = 10 Jam
Vsvt = (PB x SFOC x 10-6 x H) /
= (4453 x 197 x 10-6 x 24 / 0,95
= 9.23 m3

2. tangki minyak pelumas

kapasitas tangki minyak pelumas ini berfungsi sebagai pelumas untuk mesin induk agar
komponen - komponen didalam mesin tidak cepat aus dan gerakannya lebih baik. Dan biasanya
disebut dengan minyak pelumas mesin atau Lube oil.
sesuai spesifikasi
specific lubricating oil consumption
Q = 0.1 g/BHPh
berat jenis minyak pelumas
lo = 0.89 ton/m3
sehingga
a. Berat minyak pelumas
wlo = PB x Q x (S/Vs) x 10-6
= 0.0127176 TON

b. Volume Tangki minyak pelamas


Vlo = wlo/lo
= 0.0142894 m3

dalam perencanaan ini tangki penampung minyak pelumas atau karter ditempatkan dibawah
motor induk dengan bentuk persegi panjang sehingga tidak perlu melakukan perhitungan
dengan metode simpson.
penambahan volume sebesar 4% dari volume yang didapat:
Vlo = 0.0005716
= 0.014861

1.897
jadi perancangannya:

Jarak setengah lebar luas A=


no frame wl 0 wl.0.5 wl.1 yx1+yx4+yx1 (1/3xxh1) Fs A x Fs
1 4 1
39 2.50 21.6 6.31 30.410 5.068333 1 5.068333
40 2.66 23.12 6.43 32.210 5.368333 4 21.47333
41 2.82 22.4 6.56 31.780 5.296667 2 10.59333
42 3.00 5.94 6.67 15.610 2.601667 4 10.40667
43 3.18 6.08 5.76 15.020 2.503333 1 2.503333
A 50.045

Vtot = 2 x 1/3 x h2 x A
= 2 x 1/3 x 0.7 x 23,105
= 20.018 m3
Perhitungan Tangki ballast

= 7646.77 ton
Wballast = x 10%
= 7646,77 x 10%
= 764.677 ton
= 764677 kg

Sehingga
Vtb = Wballast/ air laut
= 746026.3 m3
= 746.026 m3

Tangki ballas 1 (Frame 44 - 60)


Jarak setengah lebar luas A=
no frame wl 0 wl.05 wl.1 yx1+yx4+yx1 Fs A x Fs
1 4 1 (1/3xxh1)
42 3.00 23.76 6.67 33.43 5.57 1 5.57
43 3.18 24.32 6.76 34.26 5.71 4 22.84
44 3.38 24.72 6.83 34.93 5.82 2 11.64
45 3.58 25.04 6.88 35.50 5.92 4 23.67
46 3.78 25.32 6.98 36.08 6.01 2 12.03
47 3.97 25.56 7.03 36.56 6.09 4 24.37
48 4.16 25.80 7.07 37.03 6.17 2 12.34
49 4.33 26.00 7.12 37.45 6.24 4 24.97
50 4.50 26.24 7.17 37.91 6.32 2 12.64
51 4.67 26.44 7.21 38.32 6.39 4 25.55
52 4.83 26.68 7.28 38.79 6.47 2 12.93
53 4.99 26.92 7.31 39.22 6.54 4 26.15
54 5.13 27.16 7.34 39.63 6.61 2 13.21
55 5.27 27.36 7.37 40.00 6.67 4 26.67
56 5.38 27.56 7.39 40.33 6.72 2 13.44
57 5.49 27.68 7.40 40.57 6.76 4 27.05
58 5.56 27.76 7.42 40.74 6.79 2 13.58
59 5.56 27.80 7.43 40.79 6.80 4 27.19
60 5.56 27.80 7.44 40.80 6.80 1 6.80
342.632

h1 = tinggi jarak WI /2
h2 = panjang jarak frame keseluruhan

Vtb = 2 x 1/3 x h2 x
= 143.91
Tangki ballas 2 (Frame 60 - 88)
Jarak setengah lebar luas A=
no frame wl 0 wl.0.5 wl.1 yx1+yx4+yx1 Fs A x Fs
1 4 1 (1/3xxh1)
60 5.56 27.80 7.44 40.80 6.80 1 6.80
61 5.56 27.80 7.45 40.81 6.80 4 27.21
62 5.56 27.84 7.46 40.86 6.81 2 13.62
63 5.56 27.88 7.47 40.91 6.82 4 27.27
64 5.56 27.96 7.48 41.00 6.83 2 13.67
65 5.56 27.96 7.48 41.00 6.83 4 27.33
66 5.56 27.96 7.48 41.00 6.83 2 13.67
67 5.56 27.96 7.48 41.00 6.83 4 27.33
68 5.56 27.96 7.48 41.00 6.83 2 13.67
69 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 4 4.00
70 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 2 20.91
71 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 4 41.82
72 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 2 20.91
73 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 4 41.82
74 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 2 20.91
75 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 4 41.82
76 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 2 20.91
77 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 4 41.82
78 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 2 20.91
79 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 4 41.82
80 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 2 20.91
81 5.56 27.88 7.44 40.88 10.42 4 41.70
82 5.56 27.84 7.41 40.81 10.41 2 20.81
83 5.56 27.72 7.39 40.67 10.37 4 41.48
84 5.56 27.60 7.44 40.60 10.35 2 20.70
85 5.56 27.48 7.33 40.37 10.29 4 41.18
86 5.56 27.48 7.30 40.34 10.29 2 20.57
87 5.56 27.36 7.27 40.19 10.25 4 40.99
88 5.51 27.20 7.24 39.95 10.19 1 10.19
746.76

h1 = tinggi jarak WI /2
h2 = panjang jarak frame keseluruhan

Vtb = 2 x 1/3 x h2 x
= 313.64
Tangki ballas 3 (Frame 88 - 116)
Jarak setengah lebar luas A=
no frame wl 0 wl.0.5 wl.1 yx1+yx4+yx1 Fs A x Fs
1 4 1 (1/3xxh1)
88 5.51 27.20 7.24 39.95 10.19 1 10.19
89 5.42 27.00 7.21 39.63 10.11 4 40.42
90 5.31 26.76 7.18 39.25 10.01 2 20.02
91 5.13 26.20 7.14 38.47 9.81 4 39.24
92 5.03 26.20 7.11 38.34 9.78 2 19.55
93 4.90 22.64 7.07 34.61 8.83 4 35.30
94 4.77 25.52 7.02 37.31 9.51 2 19.03
95 4.64 25.12 7.97 37.73 9.62 4 38.48
96 4.51 24.68 6.92 36.11 9.21 2 18.42
97 4.37 24.24 6.86 35.47 9.04 4 36.18
98 4.23 23.76 6.80 34.79 8.87 2 17.74
99 4.08 23.28 6.73 34.09 8.69 4 34.77
100 4.92 22.80 6.65 34.37 8.76 2 17.53
101 3.77 22.32 6.56 32.65 8.33 4 33.30
102 3.62 21.88 6.46 31.96 8.15 2 16.30
103 3.46 21.44 6.35 31.25 7.97 4 31.88
104 3.31 21.00 6.24 30.55 7.79 2 15.58
105 3.17 20.56 6.12 29.85 4.98 4 19.90
106 3.00 20.08 6.00 29.08 4.85 2 9.69
107 2.87 19.6 5.87 28.34 4.72 4 18.89
108 2.73 19.08 5.73 27.54 4.59 2 9.18
109 2.44 18.52 5.60 26.56 4.43 4 17.71
110 2.30 17.88 5.47 25.65 4.28 2 8.55
111 2.16 17.24 5.33 24.73 4.12 4 16.49
112 2.04 16.6 5.19 23.83 3.97 2 7.94
113 1.92 15.92 5.04 22.88 3.81 4 15.25
114 1.79 14.52 5.89 22.20 3.70 2 7.40
115 1.68 13.8 4.72 20.20 3.37 4 13.47
116 1.57 13.12 4.55 19.24 3.21 1 3.21
581.42

h1 = tinggi jarak WI /2
h2 = panjang jarak frame keseluruhan / jumlah frame

Vtb = 2 x 1/3 x h2 x
= 244.20
Tangki ballas 3 (Frame 116 - 140)
jarak setengah lebar luas A=
no frame yx1+yx4+yx1 Fs A x Fs
wl 0 wl 1 wl 3
(1/3xxh1)
116 1.57 13.12 4.55 19.24 3.21 1 3.21
117 1.46 13.12 4.37 18.95 3.16 4 12.63
118 1.35 12.44 4.18 17.97 3.00 2 5.99
119 1.24 11.76 3.98 16.98 2.83 4 11.32
120 1.13 11.08 3.77 15.98 2.66 2 5.33
121 1.02 10.44 3.47 14.93 2.49 4 9.95
122 1.01 10.12 3.56 14.69 2.45 2 4.90
123 0.91 9.76 3.35 14.02 2.34 4 9.35
124 0.81 9.12 3.14 13.07 2.18 2 4.36
125 0.71 8.48 2.93 12.12 2.02 4 8.08
126 0.62 7.88 2.72 11.22 1.87 2 3.74
127 0.53 7.24 2.51 10.28 1.71 4 6.85
128 0.44 6.6 2.09 9.13 1.52 2 3.04
129 0.36 6 2.10 8.46 1.41 4 5.64
130 0.28 5.36 1.89 7.53 1.26 2 2.51
131 0.22 4.76 1.47 6.45 1.08 4 4.30
132 0.15 4.16 1.27 5.58 0.93 2 1.86
133 0.10 3.56 1.07 4.73 0.79 4 3.15
134 0.06 2.96 0.89 3.91 0.65 2 1.30
135 0.04 2.4 0.73 3.17 0.53 4 2.11
136 0.02 1.88 0.59 2.49 0.42 2 0.83
137 0.01 1.44 0.48 1.93 0.32 4 1.28
138 0 1.08 0.40 1.48 0.25 2 0.49
139 0 0.8 0.33 1.13 0.19 4 0.75
140 0 0.06 0.26 0.32 0.05 1 0.05
113.04

h1 = tinggi jarak WI /2
h2 = panjang jarak frame keseluruhan / jumlah frame

Vtb = 2 x 1/3 x h2 x
= 47.48

Jadi, volume total untuk tangki Ballast adalah


V tot = Vtb 1 + Vtb 2 +Vtb3
= 227,62 + 459,64 + 112,95
= 749.22 m
tangki ruang muat
ruang muat pada kapal semi container ini berupa tangki untuk muatan barang
sejumlah......buah di atas dasar ganda. Ketinggian tangki ini masing-masing mulai daiatas
diatas dasar ganda, 1 meter dari dasar kapal, sampai dengan geladaak utama, 0.836
meter, jadi tinggi ruangan muat dari dasar ganda ke geladak kapal 1.344
volume ruang muat 1
terletak pada gading 21 s/d.41
luasannya:
volume ruang muat 1
jarak setengah lebar (1/2 B)
(b) WL 4.55 fs
no dari WL (c) WL =(a+b+c) luas (A)= (I,II
(a)WL 1
frame Double bottom 8.1 atau (1/3 x x h1) atau III) A x Fs
(DB) (yx1+yx4+yx1) m (m)
1 4 1
no Yx1 Yx4 Yx1
32 5.02 26.8 7.00 38.82 58.88 1 58.88
33 5.19 27.4 7.09 39.68 46.95 4 187.82
34 5.36 27.88 7.17 40.41 47.82 2 95.64
35 5.55 28.28 7.25 41.08 48.61 4 194.45
36 5.76 28.64 7.32 41.72 49.37 2 98.74
37 5.97 28.52 7.40 41.89 49.57 4 198.28
38 6.16 28.92 7.46 42.54 50.34 2 100.68
39 6.31 29.2 7.51 43.02 50.91 4 203.63
40 6.43 29.4 7.53 43.36 51.31 2 102.62
41 6.56 29.56 7.55 43.67 51.68 4 206.70
42 6.67 29.72 7.57 43.96 52.02 2 104.04
43 6.76 29.84 7.59 44.19 52.29 4 209.17
44 6.83 29.96 7.62 44.41 52.55 2 105.10
45 6.88 30.08 7.64 44.60 52.78 4 211.11
46 6.98 30.16 7.66 44.80 53.01 2 106.03
47 7.03 30.24 7.67 44.94 53.18 4 212.72
48 7.07 30.32 7.69 45.08 53.34 2 106.69
49 7.12 30.4 7.71 45.23 53.52 4 214.09
50 7.17 30.48 7.73 45.38 53.70 2 107.40
51 7.21 30.52 7.74 45.47 53.81 4 215.22
52 7.28 30.6 7.74 45.62 53.98 2 107.97
53 7.31 30.64 7.75 45.70 54.08 4 216.31
54 7.34 30.72 7.75 45.81 54.21 2 108.42
55 7.37 30.76 7.76 45.89 54.30 4 217.21
56 7.39 30.84 7.77 46.00 54.43 2 108.87
57 7.40 30.88 7.79 46.07 54.52 4 218.06
58 7.42 31 7.80 46.22 54.69 2 109.39
59 7.43 31 7.80 46.23 54.71 4 218.82
60 7.44 31 7.80 46.24 54.72 1 54.72
4398.75

h1 = tinggi jarak WI /2
h2 = panjang jarak frame keseluruhan / jumlah frame

Vrm1 = 2 x 1/3 x h2 x A
= 1759.501 m
volume ruang muat 2
jarak setengah lebar (1/2 B)
(b) WL 4.55 fs
no dari WL (c) WL =(a+b+c) luas (A)= (I,II
(a)WL 1 Double bottom 8.1 atau (1/3 x x h1) atau III) A x Fs
frame
(DB) (yx1+yx4+yx1) m (m)
1 4 1
no Yx1 Yx4 Yx1
60 7.44 31.00 7.80 46.24 54.72 1 54.72
61 7.45 31.00 7.80 46.25 54.73 4 218.92
62 7.46 31.00 7.80 46.26 54.74 2 109.48
63 7.47 31.00 7.80 46.27 54.75 4 219.01
64 7.48 31.00 7.80 46.28 54.76 2 109.53
65 7.48 31.00 7.80 46.28 54.76 4 219.06
66 7.48 31.00 7.80 46.28 54.76 2 109.53
67 7.48 31.00 7.80 46.28 54.76 4 219.06
68 7.48 31.00 7.80 46.28 54.76 2 109.53
69 7.48 31.00 7.80 46.28 54.76 4 219.06
70 7.48 31.00 7.80 46.28 54.76 2 109.53
71 7.48 31.00 7.80 46.28 54.76 4 219.06
72 7.48 31.00 7.80 46.28 54.76 2 109.53
73 7.48 31.00 7.80 46.28 54.76 4 219.06
74 7.48 31.00 7.80 46.28 54.76 2 109.53
75 7.48 31.00 7.80 46.28 54.76 4 219.06
76 7.48 31.00 7.80 46.28 54.76 2 109.53
77 7.48 31.00 7.80 46.28 54.76 4 219.06
78 7.48 31.00 7.80 46.28 54.76 2 109.53
79 7.48 31.00 7.80 46.28 54.76 4 219.06
80 7.48 31.00 7.80 46.28 54.76 2 109.53
81 7.44 31.00 7.80 46.24 54.72 4 218.87
82 7.41 31.00 7.80 46.21 54.68 2 109.36
83 7.39 31.00 7.80 46.19 54.66 4 218.63
84 7.37 31.00 7.80 46.17 54.63 2 109.27
85 7.33 31.00 7.80 46.13 54.59 4 218.35
86 7.3 31.00 7.80 46.10 54.55 2 109.10
87 7.27 31.00 7.80 46.07 54.52 4 218.06
88 7.24 31.00 7.80 46.04 54.48 1 54.48
4541.78

h1 = tinggi jarak WI /2
h2 = panjang jarak frame keseluruhan / jumlah frame

Vrm1 = 2 x 1/3 x h2 x A
= 1816.710 m
volume ruang muat 3
jarak setengah lebar (1/2 B)
(b) WL 4.55 fs
no dari WL (c) WL =(a+b+c) luas (A)= (I,II
(a)WL 1
frame Double bottom 8.1 atau (1/3 x x h1) atau III) A x Fs
(DB) (yx1+yx4+yx1) m (m)
1 4 1
no Yx1 Yx4 Yx1
88 7.24 31.00 7.80 46.04 54.48 1 54.48
89 7.21 31.00 7.80 46.01 54.45 4 217.78
90 7.18 31.00 7.80 45.98 54.41 2 108.82
91 7.14 31.00 7.80 45.94 54.36 4 217.45
92 7.11 31.00 7.80 45.91 54.33 2 108.65
93 7.07 31.00 7.80 45.87 54.28 4 217.12
94 7.02 31.00 7.80 45.82 54.22 2 108.44
95 6.97 31.00 7.80 45.77 54.16 4 216.64
96 6.92 31.00 7.80 45.72 54.10 2 108.20
97 6.86 30.88 7.80 45.54 53.89 4 215.56
98 6.8 30.8 7.80 45.40 53.72 2 107.45
99 6.73 30.72 7.80 45.25 53.55 4 214.18
100 6.65 30.6 7.80 45.05 53.31 2 106.62
101 6.56 30.44 7.80 44.80 53.01 4 212.05
102 6.46 30.28 7.77 44.51 52.67 2 105.34
103 6.35 30.12 7.71 44.18 52.28 4 209.12
104 6.24 29.92 7.65 43.81 51.84 2 103.6837
105 6.12 29.72 7.53 43.37 51.32 4 205.28
106 6.00 29.48 7.48 42.96 50.84 2 101.67
107 5.87 29.20 7.42 42.49 50.28 4 201.12
108 5.73 28.96 7.36 42.05 49.76 2 99.52
109 5.600 28.68 7.30 41.58 49.20 4 196.81
110 5.47 28.40 7.23 41.10 48.64 2 97.27
111 5.33 28.12 7.17 40.62 48.07 4 192.27
112 5.19 27.80 7.10 40.09 47.44 2 94.88
113 5.04 27.48 7.02 39.54 46.79 4 187.16
114 4.89 27.12 6.94 38.95 46.09 2 92.18
115 4.72 26.72 6.84 38.28 45.30 4 181.19
116 4.55 26.28 6.73 37.56 44.45 1 44.45
4270.91

h1 = tinggi jarak WI /2
h2 = panjang jarak frame keseluruhan / jumlah frame

Vrm1 = 2 x 1/3 x h2 x A
= 1708.364 m
jarak setengah lebar (1/2 B)
(b) WL 4.55 fs
no dari WL (c) WL =(a+b+c) luas (A)= (I,II
(a)WL 1
frame Double bottom 8.1 atau (1/3 x x h1) atau III) A x Fs
(DB) (yx1+yx4+yx1) m (m)
1 4 1
no Yx1 Yx4 Yx1
116 4.55 26.28 6.73 37.56 44.45 1 44.45
117 4.37 25.80 6.61 36.78 43.52 4 174.09
118 4.18 21.28 6.46 31.92 37.77 2 75.54
119 3.98 24.68 6.31 34.97 41.38 4 165.52
120 3.77 24.04 6.13 33.94 40.16 2 80.32
121 3.56 23.32 5.93 32.81 38.83 4 155.30
122 3.56 22.52 5.72 31.80 37.63 2 75.26
123 3.35 21.60 5.50 30.45 36.03 4 144.13
124 3.14 20.60 5.28 29.02 34.34 2 68.68
125 2.93 19.48 5.06 27.47 32.51 4 130.02
126 2.72 18.28 4.84 25.84 30.58 2 61.15
127 2.51 17.04 4.62 24.17 28.60 4 114.40
128 2.09 15.76 4.39 22.24 26.32 2 52.63
129 2.10 14.44 4.15 20.69 24.48 4 97.93
130 1.89 13.20 3.91 19.00 22.48 2 44.97
131 1.47 11.96 3.66 17.09 20.22 4 80.89
132 1.27 10.8 3.40 15.47 18.31 2 36.61
133 1.07 9.68 3.14 13.89 16.44 4 65.75
134 0.89 8.64 2.88 12.41 14.69 2 29.37
135 0.73 7.64 2.62 10.99 13.00 4 52.02
136 0.59 6.72 2.37 9.68 11.45 2 22.91
137 0.48 5.8 2.13 8.41 9.95 4 39.81
138 0.4 16.88 1.90 19.18 22.70 2 45.39
139 0.33 4.04 1.88 6.25 7.40 4 29.58
140 0.26 3.36 1.70 5.32 6.30 1 6.30
1848.60

h1 = tinggi jarak WI /2
h2 = panjang jarak frame keseluruhan / jumlah frame

Vrm1 = 2 x 1/3 x h2 x A
= 739.441 m

jadi total untuk tangki ruang muat adalah:


Vtot = Vrm1 + Vrm2 + Vrm3 + Vrm4
= 3672.064+3975.266+3986.649+3969.174+3183.175
= 6024.016 m

muatan yang dibawa adalah SEMEN dalam sak dengan massa jenis :
= 0.9
Perhitungan Tangki tangki

= 7646.77 ton
Wballast = x 10%
= 7646,77 x 10%
= 764.677 ton
= 764677 kg

Sehingga
Vtb = Wballast/ air laut
= 746026.3 m3
= 746.026 m3

Tangki ballas 1 (Frame 38 - 68)


Jarak setengah lebar luas A=
no frame wl 0 wl.05 wl.1 yx1+yx4+yx1 Fs A x Fs
1 4 1 (1/3xxh1)
44 3.38 24.72 6.83 34.93 5.82 1 5.82
45 3.58 25.04 6.88 35.50 5.92 4 23.67
46 3.78 25.32 6.98 36.08 6.01 2 12.03
47 3.97 25.56 7.03 36.56 6.09 4 24.37
48 4.16 25.80 7.07 37.03 6.17 2 12.34
49 4.33 26.00 7.12 37.45 6.24 4 24.97
50 4.50 26.24 7.17 37.91 6.32 2 12.64
51 4.67 26.44 7.21 38.32 6.39 4 25.55
52 4.83 26.68 7.28 38.79 6.47 2 12.93
53 4.99 26.92 7.31 39.22 6.54 4 26.15
54 5.13 27.16 7.34 39.63 6.61 2 13.21
55 5.27 27.36 7.37 40.00 6.67 4 26.67
56 5.38 27.56 7.39 40.33 6.72 2 13.44
57 5.49 27.68 7.40 40.57 6.76 4 27.05
58 5.56 27.76 7.42 40.74 6.79 2 13.58
59 5.56 27.80 7.43 40.79 6.80 4 27.19
60 5.56 27.80 7.44 40.80 6.80 2 13.60
61 5.56 27.80 7.45 40.81 6.80 4 27.21
62 5.56 27.84 7.46 40.86 6.81 2 13.62
63 5.56 27.88 7.47 40.91 6.82 4 27.27
64 5.56 27.96 7.48 41.00 6.83 2 13.67
65 5.56 27.96 7.48 41.00 6.83 4 27.33
66 5.56 27.96 7.48 41.00 6.83 2 13.67
67 5.56 27.96 7.48 41.00 6.83 4 27.33
68 5.56 27.96 7.48 41.00 6.83 1 6.83
472.132

h1 = tinggi jarak WI /2
h2 = panjang jarak frame keseluruhan

Vtb = 2 x 1/3 x h2 x
= 188.85
Tangki ballas 2 (Frame 68 - 104)
Jarak setengah lebar luas A=
no frame wl 0 wl.0.5 wl.1 yx1+yx4+yx1 Fs A x Fs
1 4 1 (1/3xxh1)
68 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 1 10.46
69 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 4 41.82
70 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 2 20.91
71 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 4 41.82
72 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 2 20.91
73 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 4 41.82
74 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 2 20.91
75 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 4 41.82
76 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 2 20.91
77 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 4 41.82
78 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 2 20.91
79 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 4 41.82
80 5.56 27.96 7.48 41.00 10.46 2 20.91
81 5.56 27.88 7.44 40.88 10.42 4 41.70
82 5.56 27.84 7.41 40.81 10.41 2 20.81
83 5.56 27.72 7.39 40.67 10.37 4 41.48
84 5.56 27.60 7.44 40.60 10.35 2 20.70
85 5.56 27.48 7.33 40.37 10.29 4 41.18
86 5.56 27.48 7.30 40.34 10.29 2 20.57
87 5.56 27.36 7.27 40.19 10.25 4 40.99
88 5.51 27.20 7.24 39.95 10.19 2 20.37
89 5.42 27.00 7.21 39.63 10.11 4 40.42
90 5.31 26.76 7.18 39.25 10.01 2 20.02
91 5.13 26.20 7.14 38.47 9.81 4 39.24
92 5.03 26.20 7.11 38.34 9.78 2 19.55
93 4.90 22.64 7.07 34.61 8.83 4 35.30
94 4.77 25.52 7.02 37.31 9.51 2 19.03
95 4.64 25.12 7.97 37.73 9.62 4 38.48
96 4.51 24.68 6.92 36.11 9.21 2 18.42
97 4.37 24.24 6.86 35.47 9.04 4 36.18
98 4.23 23.76 6.80 34.79 8.87 2 17.74
99 4.08 23.28 6.73 34.09 8.69 4 34.77
100 4.92 22.80 6.65 34.37 8.76 2 17.53
101 3.77 22.32 6.65 32.74 8.35 4 33.39
102 3.62 21.88 6.46 31.96 8.15 2 16.30
103 3.46 21.44 6.35 31.25 7.97 4 31.88
104 3.31 21.00 6.24 30.55 7.79 1 7.79
105 3.17 20.56 6.12 29.85 4.98 1 4.98
1060.70
h1 = tinggi jarak WI /2
h2 = panjang jarak frame keseluruhan / jumlah frame

Vtb = 2 x 1/3 x h2 x
= 459.64
Tangki ballas 3 (Frame 104 - 139)
Jarak setengah lebar luas A=
no frame wl 0 wl.0.5 wl.1 yx1+yx4+yx1 Fs A x Fs
1.00 4 1 (1/3xxh1)
105 3.17 20.56 6.12 29.85 4.98 1 4.98
106 3.00 20.08 6.00 29.08 4.85 4 19.39
107 2.87 19.6 5.87 28.34 4.72 2 9.45
108 2.73 19.08 5.87 27.68 4.61 4 18.45
109 2.44 18.52 5.73 26.69 4.45 2 8.90
110 2.30 17.88 6.60 26.78 4.46 4 17.85
111 2.16 17.24 5.47 24.87 4.15 2 8.29
112 2.04 16.6 5.33 23.97 4.00 4 15.98
113 1.92 15.92 5.19 23.03 3.84 2 7.68
114 1.79 14.52 5.04 21.35 3.56 4 14.23
115 1.68 13.8 4.89 20.37 3.40 2 6.79
116 1.57 13.12 4.72 19.41 3.24 4 12.94
117 1.46 13.12 4.55 19.13 3.19 2 6.38
118 1.35 12.44 4.37 18.16 3.03 4 12.11
119 1.24 11.76 4.18 17.18 2.86 2 5.73
120 1.13 11.08 3.98 16.19 2.70 4 10.79
121 1.02 10.44 3.77 15.23 2.54 2 5.08
123 0.91 9.76 3.56 14.23 2.37 4 9.49
124 0.81 9.12 3.35 13.28 2.21 2 4.43
125 0.71 8.48 3.14 12.33 2.06 4 8.22
126 0.62 7.88 2.93 11.43 1.91 2 3.81
127 0.53 7.24 2.72 10.49 1.75 4 6.99
128 0.44 6.6 2.51 9.55 1.59 2 3.18
129 0.36 6 2.09 8.45 1.41 4 5.63
130 0.28 5.36 2.10 7.74 1.29 2 2.58
131 0.22 4.76 1.19 6.17 1.03 4 4.11
132 0.15 4.16 1.47 5.78 0.96 2 1.93
133 0.10 3.56 1.27 4.93 0.82 4 3.29
134 0.06 2.96 1.07 4.09 0.68 2 1.36
135 0.04 2.4 0.89 3.33 0.56 4 2.22
136 0.02 1.88 0.73 2.63 0.44 2 0.88
137 0.01 1.44 0.59 2.04 0.34 4 1.36
138 0 1.08 0.48 1.56 0.26 2 0.52
139 0 0.8 0.40 1.20 0.20 4 0.80
140 0 0.06 0.26 0.32 0.05 1 0.05
245.85
h1 = tinggi jarak WI /2
h2 = panjang jarak frame keseluruhan / jumlah frame

Vtb = 2 x 1/3 x h2 x
= 106.54

Jadi, volume total untuk tangki Ballast adalah


V tot = Vtb 1 + Vtb 2 +Vtb3
= 227,62 + 459,64 + 112,95
= 755.02 m

You might also like