You are on page 1of 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PERAWATAN

ANAK ISPA 1-5 TAHUN DI RUMAH


Susilowati*, Ahmad Ridwan*; Niken Anggraeni P.**
*) Dosen Akper Pamenang Pare – Kediri
**) Perawat Magang di RSUD Pare

Acute Upper Tract Infection (ISPA) is a respiratory infection that are anatomically
differentiated upper respiratory starting from the nose to the alveoli caused by infecting agents that
cause respiratory tract inflammation reactions involved. ISPA is one of the commonest causes of death
in children in developing countries. Acute Respiratory Tract Infection is caused four of the 15 million
estimated deaths in children under the age of five years each him. Home care is very important in the
management of children with respiratory tract infections in the majority of children can be cured by
treatment with a good home. The purpose of this research is to know the relationship with the mother
knowledge about ISPA levels 1-5 years child care at home in the area of PHC Gampengrejo Pustu
Plosorejo Kediri in 2010.
This research design is cross sectional analytic, samples taken from mothers who have children
ages 1-5 years at ARI Pustu Plosorejo 30 people with large samples of respondents with a simple
random sampling technique using questionnaire research instruments.
From the results of Spearman correlation test showed significance (p) = 0.000 and α = 0.05
then p <α means that Ho refused and H1 accepted, so we can conclude there is a correlation between
knowledge of mothers regarding ARI and ARI level of child care at home 1-5 years.
To increase the level of child care at home 1-5 years ARI, can be done by providing health education,
and for the parents can better explore the information by various media that exist primarily on ARI in
children aged 1-5 years.

Keywords: Knowledge, Treatment of ARI children at home

Latar Belakang menyerang balita dan sekian dari beberapa korban


ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran harus di rawat di rumah sakit karena penyakit yang
Pernafasan Akut, istilah ini diadaptasi dari istilah membahayakan. Serangan di saluran perrnafasan pada
dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections masa bayi dan anak bisa menimbulkan kecatatan
(ARI). Penyakit infeksi akut yang menyerang salah hingga dewasa (www.omdimas.com).
satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai Dari hasil Survei Kesehatan Nasional tahun 2001
dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran ISPA merupakan peringkat kedua yaitu 38,7 %
bawah) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, sedangkan pada anak balita menduduki peringkat
rongga telinga tengah dan pleura (www.asrik.com). pertama yaitu 42,2 %. Di Kota Medan, ISPA
Di Indonesia Infeksi Saluran Nafas Atas merupakan merupakan penyakit utama pada bayi dan balita
penyakit tersering pada anak. Episode penyakit batuk (www.infeksi.com). Sedangkan kasus ISPA di
pilek pada balita di Indonesia diperkirakan sebesar Kabupaten Kediri tahun 2008 sebesar 16917
tiga sampai enam kali per tahun (gloria,2008). World (www.news.id). Sekarang kasus ISPA mengalami
Health Organisation memaparkan saluran infeksi peningkatan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten
pernafasan ini menyebabkan empat dari lima belas Kediri laporan dari bulan Januari-Oktober 2009
juta kematian pada anak berusia dibawah lima tahun mencapai 85601 untuk yang non pnemonia sedangkan
di setiap tahunnya (www.docs.google.com). Infeksi yang pnemoni mencapai 1207 kasus (Dinkes,2009).
Saluran Pernafasan Atas merupakan penyakit yang ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang

Hubungan Pengetahuan Ibu tentang ISPA 42


Dengan Perawatan anak ISPA di Rumah
penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita sudah mempunyai bekal merawat anaknya yang
yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian sedang sakit ISPA. Dari pengetahuan ini muncul
yang terjadi. Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 respon untuk bersikap terhadap perawatan anak yang
episode ISPA setiap tahunnya. Dari seluruh kematian ditujukan sebagai bentuk usaha peningkatan
yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % - 30 %. kesembuhan dalam taraf mencapai tingkat kesehatan
Kematian yang terbesar umumnya adalah karena secara maksimal (www.digilib.ab.ac.id).
pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 Untuk menanggulangi hal di atas, maka usaha
bulan (www.klinikita.com). Berdasarkan data WHO yang dilakukan adalah melakukan pengelolaan ISPA
tahun 2005, kematian balita yang disebabkan oleh secara menyeluruh meliputi penyuluhan kesehatan
ISPA sebesar 19 % yang merupakan urutan kedua yang baik, menggalakan imunisasi dan perawatan
penyebab kematian balita, sedangkan yang penderita dengan baik. Penyuluhan sangat penting
menyebabkan kematian bayi, infeksi berat yang sudah bagi ibu untuk mengenal ISPA lebih dalam agar dapat
termasuk ISPA di dalamnya sebesar 26 memberikan perawatan yang tepat saat sakit dirumah.
%(www.infeksi.com). Berdasarkan data tersebut maka peneliti tertarik untuk
Berdasarkan data dari Dinkes Kabupaten Kediri mengkaji lebih dalam hubungan pengetahuan ibu
yang terjadi ISPA paling tinggi yaitu Puskesmas tentang ISPA dengan perawatan anak ISPA 1-5 tahun
Gampengrejo. Pada usia 1-5 tahun tahun Januari di rumah di Pustu Plosorejo Wilayah Puskesmas
sampai Desember 2008 di Puskesmas Gampengrejo Gampengrejo Kabupaten Kediri Tahun 2010.
tercatat 11209 dan tercatat Januari sampai Agustus
1080 kasus. Berdasarkan studi pendahuluan yang Rumusan Masalah
dilakukan pada tanggal 16 September 2009 di Pustu Masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah ada
Plosorejo Wilayah Puskesmas Gampengrejo hubungan pengetahuan ibu tentang penyakit ISPA
Kabupaten Kediri pada ibu yang memiliki anak ISPA dengan perawatan anak ISPA 1-5 tahun di rumah di
1-5 tahun dari hasil wawancara didapatkan pada 10 Pustu Plosorejo Wilayah Puskesmas Gampengrejo
ibu bahwa 4 ibu (40%) mempunyai pengetahuan Kabupaten Kediri Tahun 2010”.
cukup dan perawatan dirumah hanya sekedar
mengandalkan obat dari puskesmas dan 6 ibu (60%) Tujuan
berpengetahuan kurang dan perawatan dirumah tidak Mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang
terlalu diperhatikan dan hanya dibawa berobat saat ISPA dengan perawatan anak ISPA 1-5 tahun di
ada demam, para ibu umumnya meremehkan dan rumah di Pustu Plosorejo Wilayah Puskesmas
mengganggap ISPA adalah penyakit yang biasa saja. Gampengrejo Kabupaten Kediri.
Dengan masih adanya ibu yang memiliki pengetahuan
yang kurang tentang ISPA dikhawatirkan akan Metode
memperburuk keadaan dan tidak terdeteksi dini Desain penelitian ini adalah analitik Cross
bahaya komplikasi ISPA seperti Pnemonia berat yang Sectional dimana variable penelitian yang diamati
bisa berakibat kematian. Perilaku yang didasari oleh dalam penelitian ini masing-masing diobservasi dalam
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku satu kali pada satu periode tertentu. Adapun variabel
yang tidak di dasari pengetahuan (Notoatkojo,2003) penelitian ini meliputi : Pengetahuan ibu (variabel
Sebagian besar ibu memiliki anak ISPA, mereka independen) dan variabel perawatan anak ISPA
tidak mengetahui tentang penyakit ISPA hal ini (sebagai variabel dependen).
mungkin disebabkan karena pengaruh pendidikan ibu Penelitian diselenggarakan di Puskesmas
ataupun karena kurangnya informasi tentang penyakit Gampengrejo Kabupaten Kediri pada bulan April
ISPA . hal tersebut dapat berpengaruh terhadap 2010. Waktu penelitian berlangsung sekitar 1 bulan.
perawatan anak sakit di rumah dan akibatnya Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
kesembuhan anak tidak segera pulih. Lebih parah lagi penderita TBC yang berobat di Puskesmas Puhjarak.
bisa terjadi keparahan karena kesalahan perawatan di Jumlah populasi sejumlah 32 orang dan sampling
rumah. Pengetahuan individu sangat penting karena ditetapkan adalah teknik simple random sampling.
merupakan domain dalam membentuk tindakan Jumlah sampel ditetapkan 30 orang.
seseorang (Notoadmojo,2003). Idealnya seorang ibu

Jurnal AKP 43 No. 6, 1 Juli – 31 Desember 2012


Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan kuesioner yang mengukur pengetahuan c. Karakteristik Responden berdasarkan Umur
dan perilaku ibu dalam perawatan anak dengan ISPA.
Pengolahan data dilakukan secara deskriptif untuk 17%
presentasi data, dan analisis hubungan antara variabel
dependen dan independen dilakukan dengan
menggunakan uji korelasi Spearman dengan α = 0.05.

Hasil Penelitian 53%


a. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan 30%

3% 13% 20-30 th 31-40 th 41-50 th

40%
Dari gambar di atas menunjukkan dari 30
responden yang diteliti didapatkan bahwa umur
responden yang paling banyak adalah 20 – 30
tahun 16 (53,3%) responden, sedangkan umur
44% responden yang paling sedikit adalah 41-50 tahun
yaitu 5 (16,7%) responden.
SD SMP SMU PT
d. Karakteristik Responden berdasarkan Jumlah Anak
Dari gambar di atas menunjukkan dari 30
responden yang diteliti didapatkan bahwa
pendidikan reponden paling banyak adalah yang 3,33%
16,67%
berpendidikan SMP yaitu 13 (43,3%) responden, 43,33%
sedangkan responden yang paling sedikit
berpendidikan perguruan tinggi yaitu 1 (3,3%)
responden.

b. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan 36,67%

13% 1 anak 2 anak 3 anak 4 anak

13% Dari gambar di atas menunjukkan dari 30


responden yang diteliti didapatkan bahwa
responden yang memiliki jumlah anak paling
3% banyak adalah memiliki jumlah 1 anak 13
71% (43,3%) responden , dan responden yang memiliki
jumlah anak paling sedikit adalah memiliki jumlah
Buruh Wirasw asta PNS Tidak kerja ≥4 anak yaitu 1 (3,3%) responden.

Dari gambar di atas menunjukkan dari 30


responden yang diteliti didapatkan bahwa
pekerjaan responden yang paling banyak adalah
pekerjaannya ibu rumah tangga atau tidak bekerja
yaitu 21 (70%) responden, sedangkan responden
yang paling sedikit adalah responden yang bekerja
sebagai PNS yaitu 1 (3,3%) responden.

Hubungan Pengetahuan Ibu tentang ISPA 44


Dengan Perawatan anak ISPA di Rumah
e. Pengetahuan ibu tentang ISPA pada anak usia 1 – 5 g. Hubungan pengetahuan ibu tentang ISPA dan
tahun di Pustu Plosorejo wilayah Puskesmas tingkat perawatan anak ISPA 1-5 tahun dirumah
Gampengrejo Kabupaten Kediri tahun 2010 ibu yang memiliki anak ISPA usia 1 – 5 tahun di
Pustu Plosorejo wilayah Puskesmas Gampengrejo
No Kategori Jumlah Prosentase Kabupaten Kediri Tahun 2010.
1 Baik 1 3,3%
2 Cukup 13 43,3%
3 Kurang 9 30,3% Tingkat Perawatan anak ISPA di
4 Tidak Baik 7 23,3% Pengeta- rumah
Total
Jumlah 30 100% huan Kuran Tidak
Baik Cukup
g baik
Baik 0 1 0 0 1
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa
0% 3,3 % 0% 0% 3,3 %
dari 30 responden yang diteliti, didapatkan bahwa
kategori pengetahuan responden yang paling tinggi Cukup 6 4 3 0 13
adalah cukup, yaitu 13 (43,3%) responden. 20,0% 13,3% 10,0% 0% 43,3%
Sedangkan kategori pengetahuan responden yang Kurang 1 2 6 0 9
paling sedikit yaitu pengetahuan yang baik, yaitu 1 3,3 % 6,7% 20,0% 0% 30,0%
(3,3%) responden. Tidak 0 1 3 3 7
Baik 0% 3,3% 0% 10,0% 23,3%
f. Perawatan anak ISPA 1-5 tahun di rumah ibu yang Total 7 8 12 3 30
memiliki anak ISPA usia 1 – 5 tahun di Pustu 23,3% 26,7% 46,3% 10,0% 100%
Plosorejo wilayah Puskesmas Gampengrejo
Kabupaten Kediri tahun 2010. Koefisien korelasi dalam uji Spearman dapat
disimpulkan dalam penelitian ini korelasinya
adalah positif berarti semakin baik pengetahuan
No Kategori Jumlah Prosentase ibu yang memiliki anak ISPA usia 1 – 5 tahun,
1 Baik 7 23,3% maka semakin tinggi pula perawatan anak ISPA 1-
2 Cukup 8 26,7% 5 tahun dirumah. Dan apabila dilihat dari koefisien
3 Kurang 12 40,0% korelasi yang menunjukkan 0,650 maka
4 Tidak baik 3 10% interpretasi hubungan antara pengetahuan ibu
Jumlah 30 100% tentang ISPA dan tingkat perawatan anak ISPA 1-
5 tahun di rumah ibu yang memiliki anak ISPA
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa usia 1 – 5 tahun di Pustu Plosorejo adalah kuat.
dari 30 responden yang diteliti, didapatkan bahwa Selanjutnya dari hasil uji korelasi Spearman
kategori perawatan anak ISPA 1-5 tahun di rumah didapatkan bahwa signifikansi (p) = 0,000 dan  =
responden yang paling banyak adalah kurang yaitu 0,05. Maka, p <  berarti Ho ditolak, sehingga
12 (40,0%) responden dan kategori perawatan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
anak ISPA 1-5 tahun di rumah responden paling pengetahuan dan tingkat perawatan anak ISPA 1-5
sedikit adalah tidak baik yaitu 3 (10%) tahun di rumah yang memiliki anak ISPA usia 1 –
responden. 5 tahun di Pustu Plosorejo wilayah Puskesmas
Gampengrejo Kabupaten Kediri tahun 2010.

Pembahasan
1. Pengetahuan Ibu tentang ISPA pada anak usia 1 – 5
tahun
Berdasarkan hasil penelitian di atas,
didapatkan kategori pengetahuan baik yaitu

Jurnal AKP 45 No. 6, 1 Juli – 31 Desember 2012


(3,3%) responden dan kategori pengetahuan cukup ISPA 1-5 tahun di rumah paling sedikit yaitu tidak
(43,3%) responden. baik 3 (10%) responden.
Menurut Notoatmodjo (2003, hal 121) Menurut Yupi Supartini , anak adalah individu
pengetahuan merupakan hasil ”tahu” dan ini yang masih bergantung pada orang dewasa dan
terjadi setelah orang melakukan penginderaan lingkungannya, artinya membutuhkan lingkungan
terhadap suatu objek tertentu, dimana yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi
penginderaan terjadi melalui panca indera yaitu kebutuhan dasarnya dan untuk belajar mandiri.
indera pendengaran, penciuman, perasa dan Menurut Bisma Ragawaluya, masa kanak-kanak
peraba. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi adalah masa dimana seorang anak normal
pengetahuan seseorang yaitu tingkat pendidikan, mengalami saat-saat tidak enak, pada masa-masa
pengalaman, intelligence, pemberian informasi, ini sering sekali anak ditimpa berbagai macam
sosial budaya dan sebagainya. Menurut gejala penyakit karena anak terpaksa kontak
Notoatmodjo (1993, hal 124) bahwa tingkat dengan berbagai jenis kuman padahal tubuhnya
pendidikan mempengaruhi terbentuknya belum mampu mengatasi serangan-serangan
pengetahuan seseorang. Semakin tinggi tingkat kuman ini. Menurut Depkes RI, 2002 perawatan di
pendidikan seseorang maka pengetahuannya juga rumah sangat penting dalam penatalaksanaan anak
meningkat sehingga mudah menerima informasi dengan infeksi saluran pernafasan. Sebagian besar
dan banyak pula pengetahuan yang dimiliki. anak bisa di sembuhkan dengan perawatan di
Dilihat dari tingkat pendidikan ibu yang rumah dengan baik. Dalam hal ini orang tua
memiliki anak ISPA usia 1 – 5 tahun di Pustu mempunyai tanggung jawab penuh dalam
Plosorejo yang mayoritas berpendidikan SMP dan perawatan anak sakit di rumah. Dengan perawatan
memiliki pengetahuan yang cukup sedangkan yang baik di rumah anak akan mengalami
pendidikan SD memiliki pengetahuan kurang dan peningkatan kesembuhan den menghindari
tidak baik, dapat disimpulkan bahwa pendidikan komplikasi yang mungkin dapat terjadi. Perawatan
juga mempengaruhi tingkat perawatan anak ISPA anak sakit di rumah akan meningkat jika
di rumah, karena dengan pendidikan yang tinggi pengetahuan orang tua juga baik. Perawatan anak
memungkinkan ibu untuk menerima informasi di rumah dapat di pengaruhi oleh faktor-faktor
lebih banyak sehingga dapat mempengaruhi tertentu seperti umur, pendidikan, pengalaman,
tingkat perawatan anak ISPA di rumah. Selain itu, informasi dan lai-lain.
informasi bukan saja didapatkan secara formal, Mayoritas tingkat perawatan anak ISPA 1-5
tetapi juga bisa didapatkan secara informal, tahun di rumah di Pustu Plosorejo adalah kurang,
misalnya dari TV, internet, masalah dan lain-lain. hal tersebut di sebabkan kemungkinan karena
Hal ini dapat memungkinkan bertambahnya mayoritas ibu-ibu berpendidikan SMP, karena
pengetahuan ibu tentang ISPA pada anak usia 1 – pengetahuan dapat mempengaruhi tingkat
5 tahun Pustu Plosorejo. Dalam penelitian juga perawatan anak ISPA di rumah. Anak usia 1-5
didapatkan mayoritas ibu yang tidak bekerja atau tahun merupakan anak yang berpendidikan
ibu rumah tangga, sehingga banyak waktu luang playgroup dan masih bergantung pada orang tua.
yang memungkinkan ibu untuk lebih banyak Mereka cenderung lebih menyukai jajan di
belajar tentang ISPA. Dari uraian di atas dapat sembarang tempat, seperti snack yang banyak
disimpulkan semakin baik tingkat pengetahuan, mengandung MSG ( mononatrium glutamat )
maka semakin baik perawatan anak ISPA 1-5 merupakan senyawa kimia garam natrium dari
tahun di rumah. asam glukamat satu ion hidrogen (dari gugusan –
OH yang berikatan dengan atom C-alfa, lihat asam
2. Perawatan Anak ISPA 1-5 tahun Di Rumah amino digantikan oleh ion natrium) dan berguna
Berdasarkan hasil penelitian di atas, untuk penyedap di dalam snack . Kandungan
didapatkan kategori perawatan anak ISPA 1-5 tersebut merupakan senyawa kimia yang bila
tahun di rumah paling banyak yaitu kurang 12 dikonsusmsi terlalu banyak akan berdampak tidak
(40,0%) responden dan kategori perawatan anak baik pada tubuh anak dan dapat memicu timbulnya
ISPA dan para orang tua cenderung

Hubungan Pengetahuan Ibu tentang ISPA 46


Dengan Perawatan anak ISPA di Rumah
membiarkannya sehingga muncul ISPA. Banyak dapat membantu untuk meningkatkan perawatan
orang tua juga menyepelekan ISPA dan hanya anak ISPA dirumah. Dalam hal ini pengetahuan
menganggap penyakit batuk pilek biasa, padahal juga berperan penting karena dengan pengetahuan
dengan hanya batuk pilek biasa dapat yang baik tentang ISPA ibu juga dapat
menimbulkan komplikasi sampai Pneumonia berat meningkatkan tingkat kesembuhan anak sakit
karena kurangnya perawatan di rumah. Bila ibu ISPA dengan salah satu cara memberi makanan
memiliki pengetahuan yang baik untuk menyeleksi bergizi tinggi untuk meningkatkan daya tahan
makanan dan perawatan anak sakit ISPA di rumah tubuh dan memenuhi kebutuhan tubuh anak.
yang baik dan tepat, maka tingkat kesembuhan Apabila dilihat pada umur responden paling
akan meningkat dan dapat menghindari bahaya banyak dalam penelitian ini adalah 20-30 tahun,
komlikasi dari ISPA. dengan umur yang muda para ibu lebih dapat
3. Hubungan pengetahuan dengan perawatan anak menerima informasi yang diterimanya. Selain itu
ISPA 1-5 tahun di rumah di Pustu Plosorejo di bila dilihat dari jumlah anak, ibu yang terbanyak
wilayah Puskesmas Gampengerejo Kabupaten adalah ibu yang memiliki jumlah anak 1, hal ini
Kediri tahun 2010. memungkinkan ibu dapat memberikan perhatian
Berdasarkan Uji Korelasi Spearman yang lebih bila anaknya sakit dengan segera
menunjukkan korelasinya adalah positif maka membawa anaknya berobat dan memberikan
dapat disimpulkan semakin baik pengetahuan ibu perawatan anak sakit ISPA di rumah secara
maka semakin tinggi pula tingkat perawatan anak optimal. Dari uraian diatas pengetahuan
ISPA 1-5 tahun di rumah.Dan dilihat dari hasil merupakan salah satu faktor yang dapat
Uji Korelasi Spearman didapatkan bahwa meningkatkan tingkat perawatan anak ISPA di
signifikansi (p) = 0,000 dan  = 0,05. Maka, p rumah. Dan dapat disimpulkan bahwa semakin
<  berarti Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan baik pengetahuan ibu maka semakin tinggi pula
bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tingkat perawatan anak ISPA 1-5 tahun di
tentang ISPA dengan perawatan anak ISPA 1-5 rumah , berarti ada hubungan antara pengetahuan
tahun di rumah di Pustu Plosorejo di wilayah ibu tentang ISPA dengan perawatan anak ISPA 1-
Puskesmas Gampengrejo Kabupaten Kediri tahun 5 tahun di rumah yang memiliki anak 1-5 tahun di
2010. Pustu Plosorejo di Wilayah Puskesmas
Menurut Depkes RI, 2002 perawatan di rumah Gampengrejo tahun 2010.
sangat penting dalam penatalaksanaan anak
dengan infeksi saluran pernafasan. Sebagian besar Kesimpulan
anak bisa di sembuhkan dengan perawatan di 1. Pengetahuan ibu tentang ISPA pada anak usia 1 –
rumah dengan baik. Dalam hal ini bila ibu 5 tahun dari 30 responden yang diteliti didapatkan
memiliki pengetahuan yang kurang mengenai pengetahuan cukup memiliki jumlah 13 (43,3%)
ISPA dapat menimbulkan buruknya perawatan responden.
anak ISPA di rumah, namun bila ibu memiliki 2. Perawatan anak ISPA 1-5 tahun di rumah memiliki
tingkat pengetahuan yang baik mengenai ISPA, anak ISPA usia 1 – 5tahun dari 30
maka kemungkinan tingkat kesembuahan akan responden yang diteliti, didapatkan perawatan
tinggi dan mengecilkan terjadinya komplikasi pada dirumah kurang memiliki jumlah 12 (40,0%)
anak. responden.
Berdasarkan penelitian diatas, didapatkan 3. Dalam Uji Korelasi Spearman menunjukkan
pengetahuan ibu yang mayoritas cukup memiliki signifikansi (p) = 0,000 dan  = 0,05, maka
tingkat perawatan anak ISPA di rumah dengan p <  berarti Ho ditolak, sehingga dapat
baik yaitu 6(20,0%) responden dan sebagian besar disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan ibu
ibu berpendidikan SMP.Dengan pendidikan yang tentang ISPA dengan tingkat perawatan anak ISPA
tinggi memungkinkan para ibu menerima 1-5 tahun di rumah di Pustu Plosorejo wilayah
informasi lebih banyak karena informasi yang Puskesmas Gampengrejo Kabupaten Kediri tahun
diperoleh ibu baik dari formal maupun informal 2010.

Jurnal AKP 47 No. 6, 1 Juli – 31 Desember 2012


Saran
1. Bagi Petugas Kesehatan Corwin, J . (2000). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
Untuk petugas di sarankan lebih meningkatkan
lagi dalam memberikan pendidikan kesehatan pada Dedy. (2006). Laporan dinkes Ujung pandang.
www.docs.google.com
orang tua mengenai ISPA pada anak usia 1 – 5
(Download: 17-09-200).
tahun melaui penyuluhan, posyandu, dan
penyebaran liflet, sehingga meningkatkan Depkes RI. (2002). Pedoman Pemberantasan Penyakit
pemahaman dan pengetahuan tentang cara Infeksi Saluran Pernafasan Akut Untuk
perawatan anak ISPA terutama mengenali tanda Penanggulangan Pnemunia Pada Balita. Jakarta :
bahaya yang terjadi pada anak ISPA. EGC.
2. Bagi Orang Tua
Bagi orang tua dianjurkan untuk lebih Doktermoez. (2009). Infeksi Saluran Pernafasan Akut.
memperhatikan makanan yang di konsumsi oleh www.klinikita.com
anaknya dengan membawakan bekal makanan saat ( Dowmload :17-09-2009).
sekolah yang bervariasi dan sesuai selera anak
Doktorology. (2009). Infeksi Saluran Pernafasan Akut
sehingga dapat menghindari terjadinya ISPA. (ISPA). www.doktorology.com ( Download: 15-12-
Dianjurkan pula banyak bertanya kepada petugas 2009).
kesehatan mengenai penyakit ISPA yang diderita
oleh anaknya dan lebih menggali informasi Kartika, Tutik. (2002). Hubungan antara pengetahuan dan
mengenai ISPA melalui berbagai media seperti sikap ibu. www.digilib.ab.ac.id (Download: 17-09-
TV, radio, koran, internet dll. 2009).
3. Bagi Tempat Penelitian
Dianjurkan lebih banyak memberikan Mayer, and Annkukierus. (2008). Ketika si Kecil Sakit.
pendidikan kesehatan kepada orang tua, karena Jogjakarta : Golden books
dengan pendidikan kesehatan mengenai ISPA
Nita. (2005). Kesehatan. www.asrik.com ( Download: 21-
dapat meningkatkan pengatahuan tentang ISPA 09-2009).
sehingga mengurangi angka komplikasi ISPA
seperti Pneunomonia Notoatmojo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya Jakarta : Rineka Cipta.
Dapat digunakan sebagai data dasar dalam
penelitian selanjutnya. Notoatmojo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan.
5. Bagi Masyarakat Jakarta : Rineka Cipta.
Dianjurkan untuk lebih mencari informasi
mengenai ISPA sehingga dapat menambah Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba
pengetahuan dan apabila ada anggota keluarga
Medika.
yang menderita penyakit ISPA dapat memberikan
perawatan yang tepat dan dapat menghindari Dimas. (2008). Serba-serbi. www.omdimas.com
bahaya komplikasi dari ISPA seperti Pnemonia. (Download: 25-09-2009).

Pemkot .(2009). Kasus ISPA di kediri tinggi. www.news.id


DAFTAR PUSTAKA (Download: 21-09-2009).

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Septri .(2009). ISPA. www.infeksi.com ( Download: 17-09-
Praktik. Ed. VI. Jakarta : Rineka Cipta. 2009)

Benih. (2008). ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), WHO .(2002). Penanganan ISPA Pada Anak di Rumah
penganggulangan, dan pengobatan. Sakit Kecil Negara Berkembang. Jakarta : EGC.
www.rajayana.com (Download: 15-12-2009).

Hubungan Pengetahuan Ibu tentang ISPA 48


Dengan Perawatan anak ISPA di Rumah

You might also like