You are on page 1of 4

CPY/FM/ADM-035

NOTULEN KEGIATAN
Hari : Rabu
Tanggal : 13 Maret 2018
Tempat : Posyandu Anggrek Rw 05 kelurahan Bambu Apus
Waktu : 09-00 sd 11.00
Peserta yang hadir : Rw 05 kelurahan Bambu Apus
Jumlah peserta : 40 orang
Acara : Posyandu
Narasumber :

1. Paparan Materi

Difteri adalah suatu penyakit yang ditandai dengan demam disertai adanya
pseoudomembran (Selaput tipis) putih keabuh-abuan pada tenggorokan
(Larang,faring,tonsil) yang tak mudah lepas dan mudah berdarah.

Ciri-ciri Difteri yaitu :

- Suara serak
- Tenggorokan terasa sakit
- Nyeri saat menelan
- Kesulitan untuk bernapas
- Kelenjar getah bening di leher membesar atau bengkak
- Tenggorokan dan amandel tertutup oleh membran berwarna abu-abu
- Demam dan menggigil

Gejala Klinis Faktor-Faktor nya

- PRIMER : imunitas, Virulensi


- TOXIGENERITAS : lokasi anatomis
- Lain2x : umur, penyakit sistemik penyerta, kepadatan hunian, penyakit pd
nasofaring
- status imunitas penjamu
- Distribusi Toksis kedalam Sirkulasi

Faktor resiko :

- Anak-anak dan orang dewasa yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap


- Orang yang hidup dalam kondisi tempat tinggal penuh sesak atau tidak sehat
- Orang yang memiliki gangguan sistem kekebalan.

PENULARAN dapat menyebar melalui tiga rute :

 Bersin : ketika orang yang terifeksi bersin atau batuk, mereka akan
melepaskan uap air yang terkontaminasi dan memungkinkan orang di
sekitarnya terpapar bakteri tersebut.
 Kontaminasi barang pribadi : penularan difteri bisa berasal dari barang-
barang pribadi seperti gelas yang belum dicuci.
 Barang rumah tangga : dalam kasus yang jarang, difteri menyebar melalui
barang-barang rumah tangga yang biasanya dipakai secara bersamaan,
seperti handuk atau mainan.

KOMPLIKASI

 Gangguan pernapasan

Dapat menghasilkan racun yang menginfeksi jaringan di daerah hidung dan


tenggorokan. Infeksi tersebut menghasilkan membran putih keabu-abuan
(psedomembrane) terdiri dari membran sel-sel mati, bakteri dan zat lainnya,
membran ini dapat menghambat pernapasan.
 Kerusakan jantung

Toksis (racun) difteri dapat menyebar melalui aliran darah dan merusak
jaringan lain dalam tubuh anda, seperti otot jantung, sehingga menyebabkan
komplikasi seperti radang pada otot jantung (miokarditis). Kerusakan jantung
akibat miokarditis muncul sebagai kelainan ringan pada elektrokardiogram
yang menyebabkan gagal jantung kongestif dan kematian mendadak.

 Kerusakan saraf

Toksin juga dapat menyebabkan kerusakan saraf khususnya pada


tenggorokan, di mana konduksi saraf yang buruk dapat menyebabkan
kesulitan menelan. Bahkan saraf pada lengan dan kaki juga bisa meradang
yang menyebabkan otot menjadi lemah, jika racun ini merusak otot-otot
kontrol yang digunakan untuk bernapas, maka otot-otot ini dapat menjadi
lumpuh. Kalau sudah seperti itu, maka diperlukan alat bantu napas.

Pertanyaan

- Apakah kelenjar atau gondok termasuk Difteri?


- Jika anak nya terkenak Batuk,flu apakah boleh diberi suntIk Difteri?
- Jika anak nya diberi susu kemudian sisa susu nya berbekas di bagian rongga
mulut kemudian berwarna putih, apakah itu termasuk Difteri?

Jawaban

- Tidak karena Difteri ditandai dengan demam diserta adanya putih keabu-
abuan pada tenggorokan yang tak mudah lepas dan mudah berdarah
- Tidak. Seharusnya tunggu keadaan si anak membaik baru bisa diberi suntik
difteri.
- Tidak. Jika anak tidak merasa Demam, menggigil dan tidak kesulitan
bernapas itu tidak termasuk difteri.
Notulis

( )

You might also like