You are on page 1of 10

TUGAS SBK

SENI TARI TRADISIONAL

Disusun Oleh :
SEHAJAD ALKATSAR
VII – A

SMP NEGERI 9 CIAMIS


2017 / 2018
SENI TARI

1. Pengertian Seni Tari


Seni tari adalah seni yang mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang
indah dari tubuh/fisik dan mimik. Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek
gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur
ruang, tenaga, dan waktu. Ruang berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan
jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah hadap dan arah gerak. Arah hadap,
seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong kiri, arah
gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag. Tingkatan
berhubungan dengan tinggi rens\dahnya posisi duduk dan level tinggi dengan
posisi kaki dijinjitkan atau dengan meloncatloncat,. Jangkauan berhubungan
dengan gerak yang panjang atau pendek, gerak yang besar atau kecil.
Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga, tari yang
ditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan dengan rasa
dan emosi, bukan dengan kekuatan otot. Gerakan tari yang dikendalikan dan
diatur dengan tenaga yang berbeda-beda akan membangkitkan kesan yang
mendalam, bukan hanya bagi penonton, juga bagi si penari.

2. Tari Tradisional
Tari tradisional merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada, diwariskan
secara turun-temurun, serta biasanya mengandung nilai filosofi, simbolis, dan
religious. Sebelum bersentuhan dengan pengaruh asing, suku bangsa di kepulauan
Indonesia sudah mengembangkan seni tarinya tersendiri. Banyak ahli antropologi
percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara
keagamaan. Tarian semacam ini biasanya berawal dari ritual, seperti tari perang,
tarian dukun untuk menyembuhkan atau mengusir penyakit, tarian untuk
memanggil hujan, dan berbagai jenis tarian yang berkaitan dengan pertanian,
tarian lain diilhami oleh alam, tarian jenis purba ini biasanya menampilkan
gerakan berulang-ulang dan tarian ini juga bermaksud untuk membangkitkan roh
atau jiwa yang tersembunyi dalam diri manusia. Tari tradisional Indonesia
mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman bangsa Indonesia. Beberapa tradisi
seni tari seperti ; tarian Bali, tarian Jawa, tarian Sunda, tarian Minangkabau, tarian
Palembang, tarian Melayu, taruan Aceh, dan masih banyak lagi adalah seni tari
yang berkembang sejak dahulu kala, meskipun demikian tari ini tetap
dikembangkan hingga kini. Beberapa tari mungkin telah berusia ratusan tahun,
sementara beberapa tari berlanggam tradisional mungkin baru diciptakan kurang
dari satu dekade yang lalu. Penciptaan tari dengan koreografi baru, tetapi masih di
dalam kerangka disiplin tradisi tari tertentu masih dimungkinkan. Sebagai
hasilnya, munculah beberapa tari kreasi baru. Tari kreasi baru ini dapat
merupakan penggalian kembali akar-akar budaya yang telah sirna, penafsiran
baru, inspirasi atau eksplorasi seni baru atas seni tari tradisional. Tari tradisional
dibagi menjadi :
a. Tari Keraton
Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan kerajaan dan
bangsawan. Tarian di Indonesia mencerminkan sejarah panjang Indonesia.
Beberapa keluarga bangsawan, berbagai istana dan keraton yang hingga kini
masih bertahan di berbagai bagian Indonesia menjadi benteng pelindung dan
pelestari budaya istana. Perbedaan paling jelas antara tarian istana dengan tarian
rakyat tampak dalam tradisi tari Jawa. Strata masyarakat Jawa yang berlapis-lapis
dan bertingkat tercermin dalam budayanya. Jika golongan bangsawan kelas atas
lebih memperhatikan pada kehalusan, unsur spiritual, keluhuran, dan
keadiluhungan. Masyarakat kebanyakan lebih memperhatikan unsur hiburan dan
sosial dari tarian. Sebagai akibatnya tarian istana lebih ketat dan memiliki
seperangkat aturan dan disiplin yang dipertahankan dari generasi ke generasi,
sementara tari rakyat lebih bebas, dan terbuka atas berbagai pengaruh.
Perlindungan kerajaan atas seni dan budaya istana umumnya digalakkan oleh
pranata kerajaan sebagai penjaga dan pelindung tradisi mereka. Misalnya para
Sultan dan Sunan dari Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta terkenal
sebagai pencipta berbagai tarian keraton lengkap dengan komposisi gamelan
pengiring tarian tersebut. Tarian istana juga terdapat dalam tradisi istana Bali dan
Melayu. Seperti di Jawa juga menekankan pada kehalusan, keagungan dan gengsi.
Tarian Istana Sumatra seperti bekas Kesultanan Aceh, Kesultanan Deli di Sumatra
Utara, Kesultanan Melayu Riau, dan Kesultanan Palembang di Sumatra Selatan
lebih dipengaruhi budaya Islam, sementara Jawa dan Bali lebih kental akan
warisan budaya Hindu-Buddhanya.
b. Tari Rakyat
Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan rakyat.
Tarian Indonesia menunjukkan kompleksitas sosial dan pelapisan tingkatan sosial
dari masyarakyatnya, yang juga menunjukkan kelas sosial dan derajat
kehalusannya. Berdasarkan pelindung dan pendukungya, tari tradisional adalah
tari yang dikembangkan dan didukung oleh rakyat kebanyakan, baik di pedesaan
maupun di perkotaan.
Dibandingkan dengan tari istana (keraton) yang dikembangkan dan dilindungi
oleh pihak istana. Tari rakyat Indonesia relatif lebih bebas dari aturan yang ketat
dan disiplin tertentu, meskipun demikian beberapa langgam gerakan atau sikap
tubuh yang khas seringkali tetap dipertahankan. Tari rakyat lebih memperhatikan
fungsi hiburan dan sosial pergaulannya daripada fungsi ritual.
Tari Ronggeng dan tari Jaipongan suku Sunda adalah contoh yang baik
mengenai tradisi tari rakyat. Keduanya adalah tari pergaulan yang lebih bersifat
hiburan. Seringkali tarian ini menampilkan gerakan yang dianggap kurang pantas
jika ditinjau dari sudut pandang tari istana, akibatnya tari rakyat ini seringkali
disalahartikan terlalu erotis atau terlalu kasar dalam standar istana. Meskipun
demikian tarian ini tetap berkembang subur dalam tradisi rakyat Indonesia karena
didukung oleh masyarakatnya. Beberapa tari rakyat tradisional telah
dikembangkan menjadi tarian massal dengan gerakan sederhana yang tersusun
rapi, seperti tari Poco-poco dari Minahasa Sulawesi Utara, dan tari Sajojo dari
Papua.

3. Jenis-Jenis Seni Tari


Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu:
a. Tari Tunggal
Tari Tunggal yaitu tari yang dilakukan oleh satu orang. Contohnya adalah tari
gambir anom, tari koncar, tari gunung sari, tari gatotkaca, tari bondan, tari
gambyong dan tari kukilo.
b. Tari berpasangan
Tari berpasangan yaitu tari yang dilakukan dengan berpasangan, laki-laki dengan
perempuan, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.
c. Tari Kelompok/Massal
Tari ini dilakukan dengan ramai-ramai, atau dengan menggunakan banyak penari.
Nah, oleh karena itu, mari kita berbangga dengan seni tari yang ada di negara kita
dengan cara melestarikannya.

4. Peran Seni Tari


Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan
melalui stimulan individu, social dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam
memenuhi kebutuhan individu dan social merupakan alat yang digunakan untuk
penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya dengan kepentingan lingkungan.
Oleh karena itu tari dapat berperan sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan
pernyataan batin manusia dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara
garis besar fungsi tari ada 5 antara lain :
a. Tari Sebagai Upacara
fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam
suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi
berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara
pada umumya bersifat sakral dan magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak
diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar dirinya. Tari upacara dibagi
menjadi 2 yaitu tari adat dan agama
b. Tari Adat
beberapa contoh tari uapacar adat adalah bedhoyo ketawang (penobatan raja)
gambyong, karonsih, dan gatot kaca gandrung ( adat perkawinan), kuda lumping,
jatilan (seni tontonan rakyat) tari sekapur sirih untuk penyambutan tamu agung
dan tari rangguk (jambi) untuk persembahan untuk tamu biasa.
c. Tari Agama
tari upacara agama adalah tari yang diyakini memiliki karismatik khusus.
Apabila tidak dilaksanakan akan berdampak kepada peri kehidupan selanjutnya.
Tari upacara agama memiliki tradisi khusus., dilaksanakan dalam konteks yang
berhubungan dengan pernyataan penghayan keagamaan di mana mereka lebih
asyik apabila melakukan dengan penghayatan dalam dan bersifat memuja, dan
penghayantan persembahan secara total. Contoh tari pendet, rangde, rejang, keris,
pasraman, gabor, ngaben bedoyo semang, bendaya ketawang, gandari
d. Tari Sebagai Sarana Hiburan
salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini
memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam
menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak
bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para
penarinya itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan
kepuasan individual, bersifat spontanitas dan improvisasi.
contoh tari hiburan tari tayub (jatim, jateng), ketuk tilu (jabar), gandrung
(banyuwangi), jogged bumbung (bali), serampang dua belas (Sumatra)
e. Tari Sebagai Sarana Pertunjukkan
tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan
penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya.
Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini
sengaja disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari
mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang
baik serta tema dan tujuan yang jelas.
Contoh tari pertunjukan tari piring (Sumatra), tari ngremo(jatim), gambyong (
surakarta).

5. Unsur-unsur gerak Tari


Menurut aktifitasnya gerak dapat di bagi menjadi dua macam,yaitu :
 Gerak setempat adalah gerak yang dilakukan tanpa berpindah tempat
 Gerak berpindah tempat adalah gerak yang dilakukan dengan berpindah
tempat dapat dilakukan dengan gerak bergeser, melangkah, meluncur dan
melompat.
Menurut bentuknya,gerak dapat dibagi menjadi tiga macam,yaitu :
 Gerak Realistik / Gerak Wantah adalah gerak yang dilakukan oleh
sesorang sesuai dengan apa yang dilihatnya.
 Gerak Stilir adalah gerak yang sudah digubah,gerak tidak wantah dengan
cara diperhalus.
 Gerak Simbolik adalah gerak yang hanya sebagai simbol,gerak tidak
wantah yang sudah di stilir.
Menurut sifatnya gerak dapat dapat di bagi menjadi empat,yaitu :
 Gerak Lemah adalah gerak yang dilakukan dengan tidak menggunakan
kekuatan otot.
 Gerak tegang adalah gerak yang dilakukan dengan menggunakan otot-otot
atau kekuatan.
 Gerak lembut adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang yang gerak-
gerakannya mengalir.
 Gerak kasar adalah gerak-gerak yang dilakukan oleh sesorang dengan
menggunakan otot-otot yang kuat.seperti hentakan-hentakan kakiyang
dilakukan dengan kecepatan tinggi.
6. Unsur-unsur Kaidah Seni Tari
· Wiraga adalah kemampuan peragaan ,penguasaan kelenturan teknik tenaga
gerak dan ungkapan gerak yang jelas.
· Wirama adalah pengaturan tempo dan ritmeyang erat sekali hubungannya
dengan irama.
· Wirasa adalah aspek yang bersifat rohaniah yang mendukung keseluruhan
tarian yang dibawakan penari.

7. Tari Tradisional di Nusantara


Berikut ini beberapa contoh nama-nama tari Tradisional di seluruh Indonesia.
1. Tarian Daerah Provinsi Bali 2. Tarian Daerah Banten
1. Tari Kecak 1. Tari Prajurit
2. Tari Legong 3. Tarian Daerah Provinsi
3. Tari Barongan Bengkulu
4. Tari Pendet 1. Tari Andun
2. Tari Bidadari Terminang
Anak 12. Tarian Daerah Provinsi
3. Tari Ganau Kalimantan Barat
4. Tarian Daerah Provinsi DI 1. Tari Monong
Aceh 2. Tari Zapin
1. Tari Saman 13. Tarian Daerah Provinsi
2. Tari Seudati Kalimantan Selatan
5. Tarian Daerah Propinsi DI 1. Tari Babujugan
Yogyakarta 2. Tari Radap Rahayu
1. Tari Bedaya Pangkur 14. Tarian Daerah Provinsi
2. Tari Serimpi Kalimantan Tengah
6. Tarian Daerah Gorontalo 1. Tari Dadas dan Bawo
1. Tari Dana-Dana 2. Tari Giring-Giring
7. Tarian Daerah DKI Jakarta 15. Tarian Daerah Provinsi
1. Tari Betawi Kalimantan Timur
2. Tari Yapong 1. Tari Gong
8. Tarian Daerah Jambi 16. Tarian Daerah Kepulauan
1. Tari Sekapur Sirih Riau
2. Tari Selampir Delapan 1. Tari Tandak,
9. Tarian Daerah Provinsi Jawa 2. Tori Joged Lambak
Barat 17. Tarian Daerah Propinsi
1. Tari Jaipong Lampung
2. Tari Topeng 1. Tari Bedana
10. Tarian Daerah Provinsi Jawa 2. Tari Jangget
Tengah 3. Tari Malinting
1. Tari Bambang Cakil 18. Tarian Daerah Propinsi
2. Tari Sintren Maluku
11. Tarian Daerah Provinsi Jawa 1. Tari Cakalele
Timur 2. Tari Lenso
1. Tari Gandrung 3. Tari Nahar Iaa
Banyuwangi 4. Tari Perang
2. Tari Remo 5. Tari Tidetide
3. Tari Reog Ponorogo
19. Tarian Daerah Propinsi Nusa 5. Tari Peule Cinde
Tenggara Barat 6. Tari Torompio
1. Tari Batu Nganga 24. Tarian Daerah Propinsi
2. Tari Mpaa Lenggogo Sulawesi Tenggara
20. Tarian Daerah Propinsi Nusa 1. Tari Balumpa
Tenggara Timur 2. Tari Dinggu
1. Tari Gareng Lameng 3. Tari Lumense
2. Tari Perang 4. Tari Manguru
21. Tarian Daerah Propinsi Papua 25. Tarian Daerah Propinsi
1. Tari Musyoh Sulawesi Utara
2. Tari Selamat Datang 1. Tari Katrili
3. Tari Sojojo Papua 2. Tari Maengket
4. Tari Papua 3. Tari Polo-Palo
5. Tari Perang 26. Tarian Daerah Propinsi
6. Tari Suanggi Sumatra Barat
22. Tarian Daerah Propinsi 1. Tari Lilin
Sulawesi Selatan 2. Tari Payung
1. Tari Bosara 3. Tari Piring
2. Tari Kipas 27. Tarian Daerah Propinsi
3. Tari Pakarena Sumatra Selatan
23. Tarian Daerah Propinsi 1. Tari Gending Sriwijaya
Sulawesi Tengah 2. Tari Putri Bekhusek
1. Tari patuddu 3. Tari Tanggai
2. Tari Dero Poso 28. Tarian Daerah Propinsi
3. Tari Lumense Sumatra Utara
4. Tari Pamonte 1. Tari Serampang Dua Belas
2. Tari Tor Tor

1. Tarian Bedhaya Ketawang dari


Daerah Jawa Tengah
5. Tarian Piring dari Daerah
Minangkabau Sumatra Barat

2. Tarian Gambyong dari Daerah


Jawa Tengah
6. Tarian Kipas Pakarena dari Daerah
Gowa Sulawesi Selatan

3. Tarian Saman dari Daerah


Nanggroë Aceh Darussalam 7. Tarian Nandak Ganjen dari Betawi
atau Jakarta

4. Tarian Kecak dari Daerah Bali

8. Tarian Serimpi, Tarian Tradisional


Daerah di Indonesia dari Yogyakarta

You might also like