Professional Documents
Culture Documents
Bab 2
Bab 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Persediaan
banyak dikemukakan oleh para pakar. Pada prinsipnya, persediaan adalah sumber
lebih lanjut, yang dimaksud dengan proses lebih lanjut disini dapat berupa
seperti yang dijumpai pada sistem distribusi, ataupun kegiatan konsumsi seperti
2006).
dijalankan adalah untuk menjaga tingkat persediaan pada tingkat yang optimal
sehingga dapat menunjukan tingkat persediaan yang sesuai dengan kebutuhan dan
11
yang ekonomis. Tujuan pengelolaan persediaan menurut Agus Ristono (2009:4)
adalah :
laba perusahaan.
12
c. Menjaga agar pembelian kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan
persediaan adalah untuk memperoleh kualitas dan jumlah yang tepat dari bahan-
bahan/barang yang tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan biaya-biaya yang
optimal yaitu persediaan tidak terlalu kecil atau tidak terlalu besar, sehingga
produksi dapat berjalan dengan lancar dan biaya persediaan adalah minimal.
Telah dibeli, tetapi belum diproses. Persediaan ini dapat digunakan untuk
diperlukan pemisahan.
proses perubahan, tetapi belum selesai. WIP itu ada karena untuk membuat
3. MRO (maintenance/repair/operating)
13
Persediaan yang disediakan untuk perlengkapan
pemeliharaan/perbaikan/operasi (maintenance/repair/operating---MRO)
yang dibutuhkan untuk menjaga agar mesin dan proses tetap produktif.
MRO ada karena kebutuhan dan waktu untuk pemeliharaan dan perbaikan
Produk yang telah selesai dan tinggal menunggu pengiriman. Barang jadi
pengeluaran dan kerugian yang timbul akibat adanya persediaan selama horison
yang dibeli dan harga satuan barang. Semakin banyak barang yang dibeli
biasanya harga satuan barang tersebut akan menjadi semakin murah. Pada
14
pembelian ini tidak dimasukkan ke dalam elemen biaya persediaan, sebab
perencanaan waktu tertentu konstan dan hal ini secara sistematis tentunya
Biaya pengadaan adalah biaya yang harus dikeluarkan utnuk setiap proses
pengadaan barang. Biaya ini dibedakan atas dua jenis sesuai asal-usul
barang tersebut.
15
Biaya penyimpanan atau holding cost adalah semua pengeluaran yang
f. Biaya Lain-lain
diukur berdasarkan.
b. Waktu pemenuhan
5. Biaya Sistemik
16
Biaya sistemik adalah biaya yang diperlukan untuk membangun dan
dimana,
dan pelayanan terhadap pelanggan. Kedua hal ini sering bertentangan. Apabila
17
2010). Ukuran yang bisa digunakan untuk memonitor kinerja persediaan antara
b. Tingkat Pelayanan
c. Biaya Persediaan
muncul (Ghobbar & Friend, 2002). Dari klasifikasi ini, dapat diperoleh informasi
yang dapat dijadikan pedoman dalam pemilihan kebijakan persediaan yang cocok
disebut pula sebagai fast moving material dan cocok diatur menggunakan
18
material yang mendapat permintaan dengan selang waktu antar permintaan cukup
besar. Material jenis ini kerap disebut sebagai slow moving material dan cocok
interminttent demand, erratic demand, lumpy demand, dan slow moving (Ghobbar
a. Intermittent demand
b. Erratic demand
c. Lumpy demand
d. Slow Moving
permintaan.
tidak dapat diketahui secara pasti sebelumnya sehingga perlu didekati dengan
19
distribusi probabilitas. Kondisi persediaan dengan ketidakpastian menyebabkan
(Bahagia, 2006) :
mampu ditanggung.
mencapai titik reorder level atau dibawahnya. Sistem ini terbagi menjadi
20
- (s, Q) System merupakan sistem dimana pemesanan dilakukan sebesar
- (s, S) System merupakan sistem yang memiliki ciri khas yang sama
waktu T yang sama. Hal ini berarti bahwasannya periode pesan selalu
Dalam sistem ini order quantity setiap pemesanan tidak tetap. Pemesanan
21
persediaan maksimum (S). Nilai S didapatkan dari penambahan order point dan
order quantity (dalam kondisi normal). Keuntungan dari sistem ini adalah
Namun hal ini dapat meningkatkan kesalahan pada sisi supplier karena jumlah
bahan baku akan datang secara serentak bersamaan dengan waktu ancang-
pemesanan (r).
3. Harga bahan baku (p) bersifat konstan baik terhadap kuantitas barang yang
4. Biaya pesan (A) konstan untuk setiap kali pemesanan dan biaya simpan
Pada model ini, s merupakan titik pemesanan kembali (reorder point) atau
lebih dikenal dengan symbol r, sehingga (s,S) dapat menjadi (r,S) dengan r
22
1. Biaya Pembelian ( )
2. Biaya Pengadaan ( )
frekuensi pemesanan yang dibeli (f) dan biaya untuk setiap kali melakukan
ekspektasi kebutuhan per tahun (D) dan besarnya ukuran lot pemesanan
( ), dengan formulasi, .
dengan formulasi, ..
3. Biaya Simpan ( )
persediaan yang disimpan (m) dan biaya simpan per unit per tahun (h)
dengan formlua, .
Biaya simpan per unit per tahun (h) merupakan fungsi dari harga barang
yang disimpan dan besarnya dinyatakan sebagai persentase (I) dari harga
23
𝑠 ( 𝑠)
biaya kekurangan persediaan setiap unit barang (Rp. Per unit). Harga
setiap siklusnya (N) dan ekspektasi frekuensi siklus selama satu tahun (f).
Dengan:
Dan
24
2.4.2 Solusi dengan Model Hadley-Within
Dalam menentukan solusi optimal yang dalam hal ini adalah menentukan
nilai ukuran lot pemesanan dan titik pemesanan kembali , sulit dipecahkan
Dimana nilai ukuran lot pemesanan 0 dan titik pemesanan kembali dapat
𝑆√
dimana :
∫ 𝑆
25
Nilai ( ) dan ( ) dapat dicari dari Tabel B.
berikut:
𝑆√
𝑠𝑠 𝑆√
deviasi lead time dari pemasok, yaitu waktu antara perusahaan memesan sampai
26
material barang diterima. Sedangkan ketidakpastian permintaan dapat diwakilkan
oleh standar deviasi besarnya permintaan per periode. Adapun besar SS dapat
𝑆𝑆 𝑆 √
𝑆𝑆 √ 𝑆 𝑆
dengan:
SS = safet stock
d = rata-rata demand
27
2.6 Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)
Adalah titik yang menunjukkan jumlah barang yang harus ada di gudang
𝑠𝑎 𝑒𝑡 𝑠𝑡 𝑙𝑒𝑎 𝑖 𝑒
lebih tepat jika dalam penelitian kali ini menggunakan metode persediaan
probabilistik.
4. Biaya pemesanan bahan baku pada Home Industry Al-Ham konstan untuk
28
2.8 Tabel Penelitan Terdahulu
Nama dan
No. Tahun Judul Variabel Hasil
Penelitian
1 Sophie Santika, Usulan Perbaikan Continuous Dengan
2014, Bandung Pengendalian Review (s,S) menggunakan
Persediaan Bahan System metode probabilistik
Baku Dengan Model model Continuous
Menggunakan Hadley- Review (s,S) System
Metode Within mampu menghemat
Probabilistik total biaya
Continuous Review persediaan sebesar
(s,S) System Pada 42%
Gudang Bahan
Baku PT.XYZ
Bandung
2 Yunidar, Adhelia Perencanaan Continuous Penggunaan
Ratna, 2014, Kebijakan Review (s,S) pendekatan
Bandung Persediaan System Tchebycheff dan
Material Dengan Pendekatan pendekatan
Pendekatan Tchebycheff continuous reviews
Continuous Review (s,S) mampu
(s,S) dan menurunkan total
Tchebycheff Untuk biaya persediaan
Meningkatkan sebesar 26,91% dan
Service Level Pada meingkatkan service
PT PLN (Persero) level sebesar 29,7%.
Area Majalaya
29
baku saat proses
lead time.
Pelayanan
perusahaan terhadap
pelanggan dapat
terpenuhi dengan
baik meskipun ada
nya fluktuasi
permintaan lilin dari
pelanggan terhadap
perusahaan.
4 Lina Gozali, Usulan Sistem Continuous Dengan metode ini
Adianto, 2013, Pengnedalian Review (s,S) perusahaan dapat
Jakarta Bahan Baku System menentukan
Dengan Metode Single
besarnya persediaan
Continuous Review exponential
(s,S) Backorder simpanan (safety
smoothing
pada PT with trend stock), pemesanan
Karuniatama Double kembali (Reorder
Polupack exponential Point) sehigga dapat
smoothing terhindar dari resiko
with trend kehabisan bahan
Regresi linier baku dan kelebihan
bahan baku sehingga
dapat
meminimalisasi
biaya bahan baku
bagi perusahaan.
30
2.9 Kerangka Pemikiran
Identifikasi
MasalahPersediaan
Bahan Baku
Kondisi
Persediaan
Bahan Baku
Analisis Pemilihan
Metode Pengendalian
Persediaan
Model Persediaan
Probabilistik
Metode Continuous
Review (s,S) System
Pemilihan Metode
Pengendalian Persediaan
Bahan Baku Yang Lebih
Baik
31
Perusahaan Home Industry Al-Ham adalah objek yang dipilih dalam
home industry yang memproduksi pakaian muslim pria baik dewasa maupun
pada persediaan bahan baku Al-Ham. Hal ini dilakukan dengan melihat dari
bahan baku, waktu tunggu kedatangan bahan baku, dan biaya persediaan bahan
dilakukan perusahaan saat ini dengan metode yang dilakukan dalam penelitian.
baku. Setelah itu, memilih alat/metode yang sesuai dengan model dan kondisi
metode pada kondisi existing dengan metode pada kondisi usulan. Dari hasil
perbandingan tersebut, dipilih metode yang paling efektif dan efisien dalam
32