Professional Documents
Culture Documents
1. Definisi.
Impaksi adalah gigi yang jalan erupsi normalnya terhalang atau terblokir, biasanya oleh gigi
didekatnya atau jaringan patologis. Impaksi diperkirakan secara klinis apabila gigi antagonisnya
sudah erupsi dan hampir bisa dipastikan apabila gigi yang terletak pada sisi yang lain sudah erupsi
(Pederson).
2. Etiologi impaksi
Penyebab dari gigi impaksi bisa disebabkan oleh faktor lokal dan faktor sistemik. Faktor-
faktor tersebut meliputi:
• Gigi yang berdekatan crowded atau tidak cukup tempat pada lengkung rahang.
• Padatnya tulang diatas gigi impaksi.
• Tebalnya jaringan lunak yang meliputi gigi impaksi.
• Gigi sulung yang mengalami retensi dan ankylosis.
• Keadaan patologis seperti : gigi supernumerary, odontoma, kista.
Impaksi dapat terjadi selain karena faktor lokal maupun sistemik yaitu:
Penyebab prenatal: Hereditas dan Miscegenation.
Penyebab postnatal: yaitu kondisi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak seperti
Ricketsia, Anemia, Congenital Syphilis, Tuberculosis, Disfungsi endokrin dan malnutrisi.
Kelainan genetika: Cleidocrainal distiosis, Oxycephaly, Progeria, Achondroplasia dan Cleft
palate.
Fig. 7.15 a, b. Classification of impacted mandibular third molars according to Pell and Gregory
(1933): a. according tothe depth of impaction and proximity to the second molar; b their
position according to the distance between thesecondmolar and the anterior border of the ramus
of the mandible
4.3 Klasifikasi gigi molar ketiga menurut Archer ( gabungan antara Winter dengan Pell& Gregory).
5. Odontektomi.
• Definisi Odontektomi menurut Archer (1975).
Pengeluaran satu atau beberapa gigi secara bedah dengan cara membuka flap mukoperiosteal,
kemudian dilakukan pengambilan tulang yang menghalangi dengan tatah atau bur.
• Definisi Odontektomi menurut Pederson (1996).
Tindakan pembedahan untuk mengeluarkan gigi yang tidak dapat dilakukan dengan cara
ekstraksi biasa atau dapat dilakukan pada gigi yang impaksi atau tertanam di bawah tulang atau
mukosa.
Compromised Medical Status. Yaitu apabila kemampuan pasien untuk menghadapi tindakan
pembedahan terganggu oleh kondisi fisik atau mental tertentu.
Kemungkinan timbulnya kerusakan yang parah pada jaringan yang berdekatan.
Pengambilan tulang harus cukup dan awal pengeboran dimulai dengan menyesuaikan
letak gigi sesuai dengan jenis klasifikasi grgr impalsinya.
Tidak melakukan pengambilan tulang secara berlebihan karena akan menyebabkan
trauma yang besar.
Tidak dianjurkan untuk menggunakan bur putaran tinggi (high speed) dikarenakan akan
sukar dalam mencapai akses yang jauh dan dalam serta tidak mungkin untuk dapat
mencapai teknik asepsis.
7. Pada semua kasus gigi molar ketiga impaksi dengan posisi miring, tindakan pembedahan untuk
mengeluarkan gigi tersebut sangat dianjurkan untuk melakukan pemotongan pada gigi yang
impaksi (split technique) dikarenakan:
Menghindari trauma pada gigi molar kedua dan trauma karena tekanan pada jatingan
tulang sekitar pada saat gigi diungkit dan menghindari trauma pada kanalis mandibula.
Menghindari terjadinya fraktur tulang mandibula akibat tekanan berlebihan
Memudahkan pengambilan gigi karena telah terbebas dari retensi j aringan sekitarnya
9.2. Odontektomi Molar Ketiga Rahang Bawah posisi Mesioversi.
Gigi impaksi molar ketiga rahang bawah dengan posisi mesioversi dapat ditemukan
dengan keadaan mahkota gigi terletak di bawah atau di atas servikal gigi molar kedua dan akar
giginya dapat terletak jauh atau dekat dengan kanalis mandibula. Faktor lain adalah mahkota
bagian distal tertutup oleh tulang mandibula yang tebal. Pada keadaan mahkota gigi terletak
dibawah servikal mahkota molar kedua dan akar gigi terletak dekat dengan kanalis mandibula,
split technique sangat dianjurkan karena dapat mencegah terjadinya trauma pada gigi molar kedua
dan kanalis mandibula.
Tindakan odontektomi pada kasus gigi molar ketiga impaksi (A-C)
Gigi molar ketiga impaksi posisi mesioversi.
Setelah dibuat flap, dilakukan pengambilan sebagian tulang yang menutup gigi impaksi
dilanjutkan dengan memotong gigi menjadi dua bagian, mesial dan distal.
Bagian distal gigi molar ketiga impaksi (nomor 1) dikeluarkan dengan bein. Akar mesial dipotong
menjadi dua bagian (nomor 2 dan 3) dan dikeluarkan berurutan menurut
nomornya