Professional Documents
Culture Documents
Wawancara umumnya merupakan peramal yang baik terhadap kinerja dan sebanding dengan
banyaknya teknik seleksi lainnya.
Kesan pertama khususnya merusak ketika informasi sebelumnya mengenai kandidat tersebut
negatif. Dalam sebuah studi, pewawancara yang sebelumnya telah menerima surat referensi
yang tidak menguntungkan mengenai pelamar memberi pelamar tersebut penghargaan yang
lebih sedikit untuk keberhasilannya di masa lalu dan menganggapnya lebih bertanggung jawab
secara pribadi terhadap kegagalan di masa lalu setelah wawancara. Selain itu, keputusan final
pewawancara(untuk menerima atau menolak pelamar tersebut) selalu mencerminkan apa yang
mereka perkirakan mengenai pelamar tersebut berdasarkan pada referensinya, di luar kinerja
wawancara aktual dari pelamar tersebut.
Di samping itu, terdapat dua fakta wawancara. Pertama, pewawancara lebih terpengaruh oleh
informasi yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan informasi yang menguntungkan
1
mengenai kandidat. Kedua, kesan mereka lebih mungkin berubah dari menguntungkan
menjadi tidak menguntungkan dibandingkan dari tidak menguntungkan menjadi
menguntungkan. Memang, banyak pewawancara benar-benar lebih mencari informasi negatif,
acap kali tanpa menyadarinya.
Pewawancara yang tidak mempunyai gambaran akurat mengenai apa yang diminta oleh
tersebut dan jenis kandidat seperti apa yang paling baik untuknya biasanya mengambil
keputusan mereka berdasarkan kesan atau setereotip yang tidak benar mengenai seperti apa
pelamar yang baik. Mereka kemudian secara salah mencocokkan peserta wawancara deng
Nereotip mereka yang tidak benar.
Perilaku nonverbal pelamar (tersenyum, menghindari tatapan anda, dan sebagainya) juga
dapat memberikan dampak yang secara mengejutkan sangat besar pada penilaiannya. Dalam
sebuah studi, 52 orang spesialis sumber daya manusia menonton wawancara kerja yang
direkam dalam video yang kandungan verbal pelamar identik, tetapi perilaku nonverbal
2
mereka berbeda secara menyolok. Periset memberi tahu pelamar di satu kelompok untuk
melakukan kontak mata minimal, tingkat energi rendah, dan modulasi suara rendah. Mereka
yang berada dalam kelompok kedua menampilkan perilaku yang sebaliknya. Dua puluh tiga
dari 26 spesialis personel tersebut yang melihat kandidat yang tingkat energinya tinggi dan
melakukan kontak mata mengundangnya untuk wawancara kedua. Tidak seorang pun yang
melihat kandidat dengan tingkat energi rendah dan kontak mata rendah yang
merekomendasikannya untuk wawancara kedua. Tampaknya menguntungkan bagi peserta
wawancara untuk"tampak hidup. Perilaku nonverbal mungkin sangat penting karena
pewawancara menyimpulkan kepribadian Anda dari cara Anda berkelakuan dalam wawancara.
Sayangnya, atribut fisik juga mendistorsi penilaian. Sebagai contoh, orang biasanya
menghubungkan ciri-ciri yang lebih menguntungkan dan kehidupan yang lebih sukses dengan
orang yang menarik. "Secara serupa, ras dapat memainkan peran, tergantung pada bagaimana
Anda melakukan wawancara tersebut. Dalam sebuah studi, sebagai contoh, anggota berkulit
putih dari panel wawancara yang seimbang secara rasial menilai kandidat berkulit putih lebih
tinggi, sementara orang pewawancara berkulit hitam memeringkat kandidat berkulit hitam
lebih tinggi. (Dalam semua kasus. wawancara terstruktur menghasilkan lebih sedikit
perbedaan antara peserta wawancara minoritas dan berkulit putih dibandingkan wawancara
tidak terstruktur Reaksi pewawancara terhadap stereotip minoritas adalah sesuatu yang
kompleks. Dalam sebuah studi, periset mendandani"pelamar dengan pakaian tradisional
Muslim(kerudung hitam dan jubah hitam panjang) atau setelan resmi dua potong berwarna
hitam. Kedua pelamar mendapatkan jumlah penawaran ke yang sama. Namun, interaksinya
lebih pendek dan secara interpersonal lebih negatif ketika pelamar mengenakan pakaian
Muslim. Secara umum, kandidat membuktikan bahwa berbagai atribut dan disabilitas(sepert
tuntutan pengasuhan anak, status positif HIV dan menggunakan kursi roda) memberikan
kesempatan yang lebih kecil untuk mendapatkan keputusan positif, meskipun ketika orang
tersebut melakukan wawancara terstruktur dengan baik.
Perilaku Pewawancara
Yang terakhir, perilaku pewawancara juga memengaruhi kinerja dan nilai peserta wawancara.
Sebagai contoh, beberapa pewawancara secara tidak sengaja memberikan jawaban yang
tugasea diharapkan, seperti dalam: "Pekerjaan ini melibatkan banyak stres. Apakah Anda
dapat penangui mengatasinya?" Bahkan, petunjuk halus(seperti senyuman atau anggukan)
dapat mengirimkan jawaban yang diinginkan. Beberapa pewawancara berbicara terlalu banyak
sehingga pelamar tidak mempunyai waktu untuk menjawab pertanyaan. sisi lain, beberapa
pewawancara membiarkan pelamar mendominasi wawancara sehingga tidak mengajukan
seluruh pertanyaan mereka Ketika pewawancara mempunyai kesan prawawancara yang baik
terhadap pelamar, mereka cenderung berlaku lebih positif terhadap orang tersebut(lebih
banyak tersenyum misalnya) pewawancara lainnya bermain sebagai interogator, melupakan
bahwa tidaklah sopan untuk bermain"anda tertangkap" dengan gembira memanfaatkan
inkonsistensi Beberapa pewawancara bermain sebagai psikolog amatir, secara tidak
profesional menggali arti tersembunyi dari apa yang dikatakan pelamar Yang lainnya
3
mengajukan pertanyaan yang tidak layak, melupakan bahwa pertanyaan
diskriminatif"mempunyai pengaruh negatif wawancara dan pewawancara tersebut
pewawancara signifikan pada reaksi peserta terhadap lainnya tidak mampu melakukan
wawancara
Anggota panel meninjau deskripsi pekerjaan, pertanyaan, dan jawaban benchmark sebelum
wawancara. Seorang anggota panel memperkenalkan pelamar, dan mengajukan seluruh
pertanyaan dari pelamar dalam wawancara ini dan wawancara kandidat selanjutnya(untuk
4
memastikan konsistensi). Akan tetapi, semua anggota panel mencatat dan menilai jawaban
pelamar pada lembar nilai. Mereka melakukannya dengan menentukan posisi jawaban
kandidat berada untuk setiap pertanyaan secara relatif terhadap benchmark jawaban buruk,
marjinal, atau bagus. Pada akhir wawancara, seseorang menjawab pertanyaan apa pun yang
diajukan oleh pelamar.
Langkah 2 : Buatlah struktur wawancara tersebut. Struktur apa pun masih lebih baik
daripada tidak ada sama sekali. Jika terdesak waktu, Anda masih dapat melakukan beberapa
hal untuk mengajukan pertanyaan yang lebih konsisten dan relevan dengan pekerjaan, tanpa
mengembangkan wawancara terstruktur secara penuh."
Langkah 6 : Buatlah catatan singkat yang tidak menarik perhatian selama wawancara
Melakukannya dapat menghindari keputusan seketika pada awal wawancara, dan juga dapat
membantu menggali ingatan Anda setelah wawuncara tersebut selesai. Buatlah catatan, tulisah
hanya poin-poin penting dari apa yang dikatakan peserta wawancara
5
penolakan atau tidak? Dalam sebuah studi, kandidat yang ditolak yang menerima penjelasan
terinci mengenai alasan mengapa pemberi kerja menolaknya, biasanya lebih merasa bahwa
proses penolakan itu lebih adil Sayangnya, memberi penjelasan kepada pelamar mungkin tidak
praktis Sebagian besar pemberi kerja tidak berkata banyak, untuk menghindaritekanan balik
dan permasalahan hukum
Setelah semua wawancara, pengecekan latar belakang, dan tes, pemberi kerja memutuskan
siapa yang akan diberi penawaran. Pendekatan penilaian secara subjektif menimbang semua
bukti mengenai kandidat tersebut. Pendekatan statistis menghitung semua bukti dan mungkin
menggunakan rumus untuk memprediksi keberhasilan pada pekerjaan. Pendekatan hibrida
mengombinasikan hasil statistik dengan penilaian. Pendekatan statistik dan hibrida lebih dapat
dipertahankan; pendekatan penilaian tidak lebih baik dari manapun. Pendekatan ini akan
mendasarkan penawaran aktual pada, misalnya, daya tarik kandidat sebagai karyawan
prospektif, tingkat posisi, dan tingkat bayaran untuk posisi serupa. Selanjutnya, pemberi
kerja memberikan penawaran pekerjaan aktual kepada kandidat secara lisan. Di sini, orang
yang ditunjuk oleh pemberi kerja(orang yang mungkin menjadi atasan karyawan baru tersebut,
atau direktur sumber daya manusia, misalnya) mendiskusikan parameter utama dari
penawaran tersebut. Hal-hal ini meliputi, misalnya, tingkat bayaran, tunjangan, dan tugas
pekerjaan aktual. Mungkin akan terdapat sedikit negosiasi Kemudian, setelah kesepakatan
tercapai pemberi kerja akan memberikan penawaran pekerjaan tertulis kepada kandidat
tersebut