Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
Pembelajaran ini merupakan model yang mencoba memadukan beberapa pokok
bahasan dalam suatu tema tertentu. Sehingga diharapkan siswa lebih memiliki kedalaman
wawasan materi dengan tingkat keterampilan dan pengetahuan yang beragam dan kompleks
(multipleknowledge) serta tidak terpecah-pecah.
1.3 Tujuan
1 Untuk Mengetahui Konsep Pembelajaran Terpadu.
2 Untuk Mengetahui Model-model Pembelajaran Terpadu.
3 Untuk Mengetahui Proses Pembelajaran Terpadu.
4 Uuntuk Mengetahui Kelemahan dan Kekuatan Masing-Masing Pembelajaran Terpadu.
BAB II
PEMBAHASAN
Pelaksanaan pendekatan ini bertolak dari suatu topik atau tema yang
diplilih/dikembangkan guru bersama anak. Jika, dibandingkan dengan pendekatan
konvensional, pembbelajaran terpadu tampaknya lebih menekankan keterlibatan anak
dalam belajar.
1. Pembalajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian (centre of
interest) yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain, baik yang
berrasal dari bidang studi yang berkembang mampu dari bidang studi lainnya.
2. Suatu pendekatan pembelajaran yang berhubungan berbagai bidang studi yang
mencerminkan dunia nyata di sekeliling.
3. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan secara simultan.
4. Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi yang
berbeda denga harapan anak akan belajar dengan lebih baik dan bermakna.
Pembelajaran terpadu memiliki beberapa macam karakteristik, seperti menurut Hilda Karli
(2003: 53) mengungkapkan bahwa:
3
1. Berpusat pada anak (studend centerd).
5. Bersipat luwes.
1. Holistik
Suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran
terpadu di amati dan dikaji dari beberapa bidang kajian sekaligus, tidak dari
sudut pandang yang terkotak-kotak.
2. Bermakna
Pengkajian suatu fenomena dari berbagai aspek, memungkinkan terbentuknya
semacam jalinan antar konsep-konsep yang berhubungan yang disebut
skemana. Ini akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang di pelajari.
3. Otentik
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami secara langsung
prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar secara
langsung. Mereka memahami dari hasil belajar sendiri, informasi dan
pengetahuan yang di peroleh sifatnya menjadi otentik.
4. Aktif
Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran baik
secara fisik maupun mental, intelektual, maupun emosional guna tercapai hasil
4
belajar optimal dengan mempertimbangkan hasrat, minat, dan kemampuan
siswa sehingga termotivasi untuk terus belajar.
1. Pengalaman dan kegiatan belajar anak akan selalu relevan dengan tingkat
perkembangan anak.
2. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak pada minat dan kebutuhan
anak.
3. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak sehingga hasil belajar akan
dapat bertahan lebih lama.
5
2.1.4 Tujuan Pembelajaran Terpadu
Menumbuhkembangkan sifat positif, kebiasaan baik dan nilai nilai luhur yang
diperlukan dalam kehidupan
Daya ingat (retensi) terhadap materi yang dipelajari peserta didik dapat
ditingkatkan dengan jalan memberikan topik-topik dalam berbagai ragam situasi
dan berbagai ragam kondisi
Dalam pembelajaran terpadu transfer pembelajaran dapat mudah terjadi bila situasi
pembelajaran dekat dengan situasi kehidupan nyata
No ASPEK SD PGSD
7
terpadu, dibantu unsure
komplementer (dosen
semua bidang studi,
guru SD sekitar)
8
konseptual
Untuk dapat melaksanakan pembelajaran terpadu, beberpa hal yang diperlukan antara
lain:
1. Kejelian professional guru dalam mengatisipasi pemanfaatan berbagai kemungkinan
arahan pengait konseptual intra atupun antar bidang studi.
2. Penguasaan material dan metodelogi terhadap bidang-bidang studi yang diperlu
dikaitkan.
3. Wawasan kependidian yang mampu membuat guru selalu waspada untuk
memanfaatkan setiap keputusan dan tindakanny untuk memberikan urutan nyata bagi
pencapian tujuan utuh pendidikan.
10
2.2 MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERPADU
Ada tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan
kulminasi.
Untuk pembeleajaran terpadu model keterhungan dapat dilukis sebagi berikut:
1. Model Keterhubungan
a. Kekuatan
Dengan mengaitkan ide-ide inter-bidang studi, siswa memiliki keuntungan
gambaran yang besar seperti halnya suatu studi yang terfokus pada suati
aspek.
Konsep kunci dikembangkan terus menerus sehingga menjadi internalisai.
Siswa dapat mengkaji, mengkonseptualisai, memperbaiki, dan
mengasimilasi ide dan memudahkan peoses transfer ide dalam
memecahkan masalah.
b. Kelmahan
Bidang studi terpisah nampak tidak terkait, walaupun dibuat eksplisit
interdisiplin.
Dapat mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang
lebih global karena terkonsentrasi untuk mengintegrasikan ide-ide.
12
Relatif mudah dilakukan bagi guru yang belum berpengalaman.
b. Kelemahan
Sulit dalam menyeleksi tema
Cendrung merumuskan tema yang dangkal
Guru focus pada kegiatan dari pada pengembangan konsep
3. Model Keterpaduan
a. Kekuatan
Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan di
antara bidang studi.
Memungkinkan pemahaman antar bidang studi dan memberikan
penghargaan terhadap pengetahuan dan keahlian
b. Kelemahan
Sulit diterapkan secar penuh.
Menghendaki sangat terampil, percaya diri dan menguasi konsep, sikap.
Mengintegrasi kurikulum dengan konsep-konsep dari masing disiplin
menuntut komitmen terhadap berbagai sumber.
2.5 EVALUASI
2. Beberapa metode evaluasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi proses dan
hasil belajar siswa dalam pemanfaatan pembelajaran terpadu:
1. Observasi dan dokumentasi berkala
Melalui kerja sama guru dan siswa, guru yang bersangkutan dapat melakukan
observasi pada saat itu, evaluasi tampak sebagai sebagian integaral dari interaksi social.
13
Cara lain, yaitu guru merekam catatan kejadian dalam kelas, bisa jadi untuk satu unit
tema atau beberapa unit tema selama satu periode, misalnya satu tahun.
2. Konferensi siswa guru
Dialog siswa-guru juga merupakan cara lain untuk mengevaluasi pembelajaran
terpadu. Dialog ini dapat dibatasi pada masalah khusus, sepeti dalam matematika, atau
dalam studi social.
14
Untuk mengevaluasi proses produk dari pembelajaran terpadu perlu dirancang
atau ditetapkan instrumen yang dinilai yang paling sesuai untuk merekam data, sehingga
terpenuhi syarat:
1. Data itu cukup lengkap
2. Data itu cukup cermat
3. Data itu relevan dengan kebutuhan
15
LAMPIRAN RPP
PEMBELAJARAN TERPADU
MODEL CONNECTED
MODEL WEBBED
MODEL INTEGRATED
16
RPP Model Connected
Kelas / Semester : VI / II
Alokasi Waktu: 2 x 35
A. Tahap Perencanaan
1. Tujuan Pembelajaran
2.Rancangan Kegiatan
17
Guru menyuruh siswa mengklarifikasi kreatif dalam penggunaan energi.
2. Bagan Keterhubungan
Ket: 1. Energi
2. Hemat energi
3. Kreatif menggunakan energi
B. Tahap Pelaksanaan.
1.Pengelolaan kelas.
2. Pelaksanaan.
Siswa dapat menyebutkan kegiatan sehari-hari sesuai dengan penjelasan guru dan
siswa dapat mengenali manfaat kegiatan tersebut.
C. Tahap Kulminasi.
18
1. Evaluasi Proses
Ranah Kognitif
Menilai keaktifan
Ketepatan mencontohkan/ Ketepatan
siswa selama menjawab
proses pertanyaan
menjeniskan
pembelajaran
BS B C K BS B C K BS B C K
Ranah Psikomotor
BS B C K BS B C K BS B C K
B : Baik D : Kurang
2. Evaluasi hasil
Soal:
19
1 Coba sebutkan sumber-sumber energy yang ada di daerah tempat tinggal mu!
3 Sebutkan dan jelaskanlah seberapa kreatif manusia dalam menggunakan energi dalam
kegiatan sehari-hari!
Penilaian
No Soal Skor
1 25
2 25
3 50
Materi pokok :
I. Tahap Perencanaan
1 Tujuan pembelajaran
20
IPA :
Siswa mampu menjelaskan proses terjadinya gerhana bulan dan matahari.
Siswa dapat membedakan antara gerhana bulan dengan gerhana matahari
Siswa mampu mendemontrasikan terjadinya gerak bumi dan bulan
BI :
Matematika :
2 Rancangan kegiatan
Menyiapkan buku pelajaran
Benyiapkan alat peraga berupa globe dan gambar-gambar tentang gerhana
matahari dan bulan
Menyiapkan LKS
Membagi siswa menjadi beberapa kelompok (heterogen)
Diskusi LKS tiap kelompok
Masing-masing kelompok menyiapkan hasil diskusi
3 Jalinan keterhubungan
Keterangan :
BI : Materi pokok
Mencermati buku
Membuat lapran tertulis tentang isi buku
21
Melaporkan secara lisan isi buku yang dibaca
IPA : Materi pokok
Proses terjadinya gerhana
Jenis-jenis gerhana matahari
Matematika : Materi pokok
Opersi hitung
1 Pengelolaan kelas
Siswa dibagi menjadi menjadi beberapa kelompok yang heterogen, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang
Masing-masing kelompok duduk berdasarkan anggota kelompoknya
2 Pelaksanaan
Guru menanyakan kepada siswa tentang gerhana yang pernah diamati.
Guru menyiap globe didepan kelas.
Guru membagikan gambar gerhana bulan dan matahari kepada tiap kelompok.
Siswa berdiskusi tentang terjadi proses gerhana
Siswa membaca buku yang berisikan informasi bumi dan alam semesta
Siswa mencatat hal-hal penting dari informasi tersebut
Salah satu wakil kelompok membacakan hasil diskusi dan catatan yang dibuat
Siswa membaca peristiwa gerhana dari buku
Guru menanyakan proses terjadinya gerhana matahari dan bulan
Siswa menyebutkan bentuk-bentuk gerhana bulan dan matahari.
1. Evaluasi Proses
Kognitif
No.
Nama Siswa Indikator
menjeniskan
BS B C K BS B C K BS B C K
22
Ranah Psikomotor
No.
Nama Siswa Indikator
BS B C K BS B C K BS B C K
Keterangan :
B : Baik D : Kurang
2. Evaluasi Hasil
Soal
1. Coba sebutkan macam-macam peristiwa alam yang terjadi di indonesia dan negara
tetangga !
Penilaian
No Soal Skor
1 25
2 25
23
3 25
4 25
Kelas/semester : VI/II
I. Tahap Pelaksanaan
1. Tujuan pemebelajaran
Siswa dapat menghitung luas suatu bangun
Siswa dapat menjelaskan cara parkir yang sopan
Siswa dapat menulis suatu laporan
2. Rancangan Kegiatan
Menyiapkan buku pelajaran
Menyiapkan alat peraga berupa gambar-gambar yang berhubungan dengan
tema (tempat parkir)
24
Membagi siswa menjadi beberapa kelompok (heterogen)
Diskusi kelompok
Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi
3. Jalainan Konsep
Tempat
Bahasa Matematika
Operasi Hitung
Indonesia
Operasi hitung
2. Kegiatan proses
Menanyakan kepada siswa pernahkah melihat tempat parker.
Siswa menyebutkan bentuk-bentuk tempat parker.
Siswa menyebutkan kendaraan yang pakir (pada gambar yang dibagikan).
Secara kelompok siswa menghitung luas bangun tempat parkir pada gambar
(setiapa gambar diberikan keterangan panjan, lebar, tinggi).
Siswa mendiskusikan bagaimana cara parker yang sopan dan baik.
Siswa membaca dari buku tentang sopan-santun.
Siswa menulis laporan tentang tampat parkir.
Perwakilan setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi ke depan kelas.
Kelompok lain memberikan pendapat dan tanggapan tentang diskusi.
Siswa bersama guru merangkum hasil diskusi.
Ranah afektif
25
Nama Indikator
Kesungguhan dalam mengikuti
No Sis Sikap saat diskusi
pelajaran
wa
Ranah Psikomotor
Indikator
Nama Keterampilan Keterampilan Keterampilan menyusun
No Sis memanfaatkan menyampaikan laporan
wa gambar hasil diskusi
KETERANGAN:
B : Baik K : Kurang
2. Evaluasi Hasil
Soal
1. Coba sebutkan dan jelaskan cara parkir yang sopan dan santun!
2. Sebuah parkir dengan luas alas 770 m2 yang tingginya 2,2 m. berapa cm-
kahpanjang alas parkir tesebut?
Penilaian
26
27