You are on page 1of 15

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERAN SERTA

MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN TATA RUANG


WILAYAH (RTRW) KABUPATEN LOMBOK TIMUR
JURIDICAL REVIEW ON COMMUNITY ROLE IN SPATIAL
PLANNING IN EAST LOMBOK REGENCY

Muh. Asy’ari
Advokat dan Pemerhati Kebijakan Pemerintah Daerah Lotim
Email : 4syari@gmail.com
Naskah diterima : 21/08/2014; revisi : 20/10/2014; disetujui : 28/10/2014

Abstract
Regulations related to spatial planning of modern city in Indonesia can be seen when Jayakarta,
later named Batavia was controlled by the Dutch in the early 7th century. The regulations
were then developed intensively in the early 20th century in view that spatial planning relates
to all aspects of life so that it is necessary for the people to gain access to the spatial planning
process because the basic concept of spatial planning is stated in paragraph 4 of UUD 1945 and
community participation in spatial planning is regulated in Law No. 26 of 2007 concerning
Spatial Planning. It is also regulated under government regulation No. 15 of 2010 concerning
Public Participation in Spatial Planning. To direct the development in East Lombok Regency
by utilizing the area efficiently, effectively, harmoniously, proportionally and sustainably
in order to create an equitable East Lombok society, a spatial plan should be developed. The
implementation of spatial planning includes spatial planning process, space utilization and
space control as a manifestation of the long-term development plan of East Lombok Regency.

Keywords : Spatial Planning and Community Role


Abstrak
Peraturan yang berkaitan dengan penataan ruang kota modern di indonesia diperhatikan
ketika kota jayakarta kemudian menjadi kota batavia dikuasai oleh belanda pada awal abad
ke 7 kemudian peraturan tersebut baru dikembangkan secara instensif pada awal abad ke
20.karena melihat bahwa penataan ruang menyangkut seluruh aspek kehidupan sehingga
masyarakat perlu mendapatkan akses dalam proses perencanaan penataan ruang karena
dalam konsep dasar penataan ruang terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945 alinia
ke-4 serta peran serta masyarakat dalam perencanaan penataan ruang diatur didalam
Undang-Undang No 26 tahun 2007 tentang penataan ruang, serta diatur didalam peraturan
pemerintah No 15 tahun 2010 tentang peran serta masyarakat dalam perencanaan penataan
ruang wilayah (RTRW), untuk mengarah pembangunan diKabupaten Lombok Timur
dengan memamfaatkan ruang wilayah secara efisien, efektif berdaya guna, berhasil guna,
serasi, selaras, seimbang dan berkelanjutan dalam rangka mewujudkan masyarakat lombok
timur yang adil perlu disusun rencana tata ruang wilayah, pelaksanaan penataan ruang
mencakup proses perencanaan tata ruang, pemaamfatan ruang dan pengendalian ruang
yang merupakan perujudan dari rencana pembangunan jangka panjang daerah Kabupaten
Lombok Timur.

Kay Word : Tata Raung, Peran Serta Masyarakat

IUS 501 Kajian Hukum dan Keadilan


Jurnal IUS | Vol II | Nomor 6 | Desember 2014 | hlm 501~515

PENDAHULUAN sunan rencana tata ruang Kabupaten


Lombok Timur., 3
Pertumbuhan penduduk disuatu Negara
menuntut pemerintahnya untuk mampu Ruang adalah wadah yang terdiri atas
menyediakan berbagai sarana dan pemenu- ruang darat, ruang laut dan ruang udara
han hidup rakyatnya. Kewajiban pemerin- termasuk ruang di dalam bumi sebagai
tah untuk memenuhi kebutuhan masyara- satu kesatuan wilayah, tempat manusia
­
katnya tersebut, terutama Negara menga- dan makhluk lain hidup, melakukan keg-
nut paham Welfare State, sebagaimana hal- iatan, dan memelihara kelangsungan ke-
nya Indonesia.Negara dituntut untuk ber- hidupannya4
peran lebih jauh dan melakukan campur
Perencanaan atau planning merupakan
tangan terhadap aspek-aspek pemenuhan
suatu proses, sedangkan hasil berupa ren-
kebutuhan masyarakat dalam rangka
cana (plan) dapat dipandang sebagai suatu
mewujudkan kesejahteraan rakyatnya.....1)
bagian dari setiap kegiatan yang berupa
Undang-Undang Dasar NegaraRepublik ­refleks yang berdasarkan perasaan semata
Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya tapi yang penting perencanaan merupakan
disebut UUD 1945)dalam Pasal 33 Ayat suatu komponen yang penting dalam se-
(3). tiap keputusan sosial, setiap unit keluarga,
kelompok, masyarakat maupun pemerin-
“ Ruang wilayah Negara Kesatuan
tah terlibat dalam perencanaan pada saat
Republik Indonesia, baik sebagai kes­
membuat keputusan dan kebijaksanan-ke-
atuan wadah yang meliputi ruang
bijaksanaan untuk mengubah sesuatu
darat, ruang laut, dan ruang udara,
dalam dirinya atau lingkungannya.5
termasuk ruang di dalam bumi,
maupun sebagai sumber daya, me­ Penataan ruang adalah suatu sistem
rupakan karunia Tuhan Yang Maha proses perencanaan tata ruang, peman-
Esa kepada bangsa Indonesia yang faatan ruang dan pengendalian peman-
perlu disyukuri, dilindungi, dan faatan ruang termasuk bagian dari peran
dikelola secara berkelanjutan untuk serta masyarakat di dalam perencanaan pe-
sebesar-besar kemakmuran rakyat...”2) nataan ruang wilayah (RTRW), dalam hal
ini kegiatan penataan ruang masyarakat
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabu­
berhak menentukan perencanaan penata-
paten yang selanjutnya disebut RTRW
an ruang dalam Pasal 2 Undang-Undang
Kabupaten serta menuju tatanan masya­
Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan
rakat yang adil dan makmur adalah hasil
ruang diantaranya:
perencanaan tata ruang Wilayah Ka­­
bupaten dan Struktur Ruang susunan a. Berperan serta dalam proses perenca-
pusat-pusat permukiman dan sistem jari­ naan tata ruang, dan pemamfaatan
ngan prasarana dan sarana yang ber­fungsi ­ruang.
se­
bagai pendukung kegiatan sosial eko­ b. Mengetahui secara terbuka rencana tata
nomi masyarakat yang secara hierarki ruang wilayah dan kawasan ruang ter-
memiliki hubungan fungsional serta buka hijau.
keterlibatan masyarakat di dalam penyu­

1
Juniarso Ridwan &Achmad Sodik, Hukum Tata 3
Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur, No
Ruang Dalam Konsep KebujakanOtonomi Daerah, 2 Tahun 2012, tentang perencanaan Penataan Ruang
Cetakan III, Nuansa Cendikia, Bandung, 2013, hlm.19 Wilayah
2
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 4
Ibid, hlm 17
Tahun 1945 5
Juniarso Ridwan &Achmad Sodik.. Op.Cit, hlm.24-25

502 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


Muh. Asy’ari | Tinjauan Yuridis Terhadap Peran Serta Masyarakat dalam Perencanaan Tata Ruang...
Untuk mewujudkan amanat Pasal 33 kan Peraturan Daerah No 2 Tahun 2012
Ayat (3) Undang-UndangDasar1945 terse- Kabupaten Lombok Timur? dan
but, Undang-Undang Nomor. 26 Tahun 3. Bagaimanakah peranan PEMDA meli-
2007 tentang Penataan Ruang (Selanjut- batkan masyarakat di dalam menentu-
nya disebut Undang-Undang Nomor. 26Ta- kan rencana penataan ruang wilayah
hun 2007) menyatakan bahwa negara me- (RTRW) Kabupaten Lombok Timur ber-
nyelenggarakan penataan ruang, yang dasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2012?
pelaksanaan wewenangnya dilakukan oleh
Pemerintah dan pemerintah daerah dengan Teori hukum yang digunakan untuk
tetap menghormati hak yang dimiliki oleh menganalisis permasalahan dalam peneli-
setiap orang.6 tian ini adalah (1)teori keseimbangan, (2)
teori hukum kritis, (3) teori efektifitas hu-
Mengenai eksistensi peraturan Pemerin- kum.
tah Nomor 15 Tahun 2010 tetang penye-
lenggaraan penataan ruang (lembaran Neg- PEMBAHASAN
ara Republik Indonesia Tahun 2010 No-
mor 21, tambahan lembaran Negara Re- A. Kerangka Konseptual
publik Indonesia Nomor 5103), pelaksa-
naan hak kewajiaban serta bentuk dan tata 1. Teori keseimbangan
cara peran serta masyarakat dalm penataan
Sejak dahulu tanah menjadi sumber
ruang.
sengketa atau konflik tidak jarang menim-
Eksistensi tentang pelaksanaan hak dan bulkan korban jiwa, sebagai suatu gejala
kewajiban serta bentuk dan tata cara peran sosial, sengketa atau konflik agraria(tanah)
serta masyarakat dalam rencana penataan adalah suatu proses intraksi antara dua
ruang wilajyah (RTRW) kabupaten ber- atau lebih orang dan kelompok yang mas-
dasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 ing-masing memperjuangkan kepentingan-
Tahun 2010 Pasal 65 yang menentukan se- nya atas obyek yang sama yaitu tanah dan
bagai berikut: benda-benda yang lainnya yang berkaitan
dengan tanah, namun sengketa atau kon-
1. Penyelenggaraan penataan ruang di- flik tanah yang terjadi sangat tergantung
lakukan oleh pemerintah dengan meli- kepada kondisi hubungan agraris yang ada,
batkan masyarakat. sistem kebijakan yang berlaku pada kurun
2. Peran serta masyarakat dalam penataan waktu tersebut, pada masa pra kolonial,
ruang bentuk sengketa atas konflik pertanahan
yang munjul dipengaruhi oleh pola-pola
Berdasarkan hasil uraian pada bagian
hubungan kekuasaan dalam masyarakat,
pendahuluan di atas, tulisan ini difokus-
yaitu feodal, dalam hubungan ini, ada tiga
kan untuk mengkaji :
pihak yang berkepentingan dalam pengua-
1. Bagaimanakah inflementasi Peraturan saan tanah, yaitu raja, priyayi (bang-
daerah Nomor2 Tahun 2012 tentang sawan), dan petani (wongcilik), walaupun
rencana tata ruang wilayah (RTRW) demikian kekuasaan raja dalam pengua-
Kabupaten Lombok Timur? saan tanah sangat domonan karena dalam
sistem ini tanah adalah milik raja, semen-
2. Bagaimanakah mekanisme keterlibatan
tara petani hanyalah merupakan pengga-
masyarakat dalam memamfaatkan pena-
rap tanah yang memilikibanyak kewajiban,
taan ruang wilayah (RTRW) berdasar-

6
Ibid, hlm 19

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 503


Jurnal IUS | Vol II | Nomor 6 | Desember 2014 | hlm 501~515

dalam kontek demikian penggunaan tanah Dari berbagai sengketa atau konflik
harus dilakukan untuk kemakmuran raja agraria (tanah) yang terjadi dapatlah
dan kaum bangsawan raja, dapat mengalih- dipahami sebagai proses akumulasi faktor
kan hak penguasaan kepada siapapun yang produksi yang dalam hal ini dapat dilihat
dikehendaki.7 sebagai berikut:

pengaruh kebijakan pembangunan kapi- 1. Sengketa atau konflik terjadi dalam


talis beri dampak yang luas terhadap sua- konteks perebutan sumber daya agraria,
sana keteraturan, ketertiban, ketentraman, dalam sengketa atau konflik agraria ini
dan kedamaian (order and peace) kehidu- yang terjadi sebenarnya bukanlah ma-
pan hukum masyarakat. Sebelum tanah-ta- salah kelangkaan sumber daya tanah,
nah mereka dijadikan kawasan pariwisata melainkan perebutan sumber daya
hampir seluruh tanah-tanah yang alas agraria berupa ekspansi besar-besaran
haknya berdasarkan nilai-nilai lokal (in- oleh pemodal untuk menguasai sumber
digenous wisdom) seperti penguasaan nya- agraria yang sebelumnya dikuasai oleh
ta, itikad baik (te goerder trouw), terus- rakyat. Hukum akumulasi kapital yang
menerus secara turun-temurun melembaga berjalan bersama kepentingan pemerin-
pada hukum adat (adat law). Adanya de- tah mendorong pemerintah untuk men-
sakan, pengaruh pihak luar atau tekanan gundang pemodal besar dengan alasan
pihak tertentu yang didukung oleh pemer- untuk memperluas kesempatan kerja,
intah maka pemilik tanah harus menyerah- memperbesar pemasukan devisa negara,
kan tanahnya dengan ganti rugi seadanya memperkecil gap sosial ekonomi rakyat,
untuk dijadikan tempat usaha pariwisata sementara itu sebagian besar petani
oleh para kaum pemilik modal (capital ori- yang kebutuhan nya akan mengambil
ented) yang cenderung mengabaikan akses hak lahan yang menghidupi mereka se-
dan kepentingan serta mematikan potensi- lama puluhan tahun.
potensi perekonomian masyarakat lokal. 2. Sengketa atau konflik terjadi dalam
Terjadinya berbagai kepentingan terse- konteks pemaksaan terhadap komoditas
but berpengaruh pula pada pandangan dan tertentu. Pemaksaan untuk menanam
sikap serta perilaku hukum masyarakat se- komoditas yang telah ditentukan me­
tempat. Mereka harus menyesuaikan diri lahirkan konflik-konflik tanah, di­sek­tor
dengan situasi yang terkesan mulai men- pertanian, khususnya sub sektor per­­­
gusik mereka demi melindungi tanah-ta- kebunan, konflik tanah muncul aki­bat
nah hak miliknya yang terletak dipinggir penetuan komoditas yang dimaksud­kan
pantai yang telah dijadikan peruntukkan untuk mendorong ke­ butuhan bahan
menjadi kawasan wisata oleh pemerintah ekspor. Disektor per­ tanian ada ke­­­
kabupaten Lombok Barat berdasarka Perda tentuan wajib bagi petani untuk me­ng­
Nomor 9 Tahun 1989 tentang penetapan gunakan unsur-unsur revolusi hijau
kawasan wisata. Oleh karenanya tanah-ta- dalam mempertahankan swasem­ bada
nah milik masyarakat dijadikan tempat us- beras, keharusan petani meng­ gunakan
aha atau kawasan wisata peruntukannya pupuk, bibit unggul, dan inovasi-ino­vasi
di alihkan dari tanah lahan pertanian, tekhnologi pertanian yang telah ditentu­
perkebunan rakyat menjadi peruntukan kan memunculkan isu-isu kon­ flik
pembangunan hotel-hotel berbintang dan tanah, seperti semakin menyempit­ nya
pembangunan penunjang wisata lainnya. kesempatan kerja di pedesaan, hilang­
nya kemandirian petani sebagai tuan
7
Yanis Maladi, Antara Hukum Adat dan Penciptaan
Hukum Oleh Hakim, Cetakan I, Mahkota Kata, bagi tanahnya, membengkaknya jumlah
Yogyakarta, 2009, hlm.105-106

504 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


Muh. Asy’ari | Tinjauan Yuridis Terhadap Peran Serta Masyarakat dalam Perencanaan Tata Ruang...
petani tunakisma, ketidak se­ imbangan 2. Berlakunya prinsip kebersamaan dalam
usaha produksi antara ke­ untungan hukum (equality before the law), di mana
panen dan biaya yang di­keluarkan. semua orang harus tunduk kepada
3. c. Sengketa atau konflik terjadi dalam hukum, dan tidak seorang pun yang
konteks massa mengambang (floating berada di atas hukum (avobe the law);
mass). Sengketa atau konflik tanah 3. Konstitusi merupakan dasar dari segala
muncul ketika petani tidak memunyai hukum bagi negara yang bersangkutan.
kaitan dengan elemen kekuatan di atas- Dalam hal ini, hukum berdasarkan kon-
nya. Pada saat petani mempunyai stitusi harus melarang setiap pelangga-
aliansi kemanapun, posisinya menjadi
­ ran terhadap hak atau kemerdekaan
­lemah. Sengketa-sengketa atau konflik- rakyat.
konflik yang dimunculakan hampir se- Sifat netral, seragam dan dapat dipre-
lalu bisa diredam, dan di hambat oleh diksi inilah yang kemudian mengabaikan
kekuasaan sehingga tidak menjadi mel- berbagai aspek-aspek bekerjanya hukum
uas. Keadaan ini tentu saja sangat tidak dengan politik, moral, kebudayaan atau ke-
menguntungkan petani karena kepent- biasaan sehari-hari. Dalam kritiknya, CLS
ingan dan aspirasi yang selama ini me- justeru megaskan bahwa “...hukum diben-
lindungi petani hilang. Pelanggaran pet- tuk oleh faktor-faktor non hukum; kepent-
ani untuk mengorganisir diri secara ingan ekonomi, ras, gender, atau politik.
kolektif memper­juangkan kepentingan- Pembentukan hukum senantiasa mengan-
kepentingan mereka akan memperkuat dalkan interaksi dan negosiasi sebagai ke-
posisi tawar mereka.8 lompok masyarakat. Akibatnya analisa hu-
2. Teori Hukum Kritis kum doktrinal hanya akan mengisolasi hu-
Arus pemikiran Critical Legal Studies kum dari konteks sosial-politik, dan mem-
(CLS ) merupakan buah dari pemikiran-pe- buat hukum tidak bisa mengatasi berbagai
mikiran kritis atas kemampuan konsep masalah sosial politik, diskriminasi ras,
ideal rule of law dalam masyarakat libersal. gender, agama, atau kelas”.
Roberto M. Unger menjelaskan bahwa rule Pemikiran CLS ini menolak netralitas
of law didifinisikan lewat gagasan tentang dan obyektifitas hukum dalm masyarakat
sifat netral (neutrality), seragam (unnifor- liberal yang sarat dengan persaingan dan
mity) dan dapat diperediksi (peredictabili- negosiasi kepentingan-kepentingan masya­
ty), Difinisi ini menegaskan bahwa negara rakat. Oleh karena itu, sangat tidak mung-
dalam konsepsi rile of law mengunakan kin jika hukum itu berlaku adil ditengah
kekuasaan pemerintah harus berlangsung himpitan lberalisme dan dominasi kekua-
di dalam batasan-batasan peraturan yang saan. Menyikapi mustahilnya netralitas
ber­­laku, setiap peraturan apapun be­­n­­­tu­k­ dan obyektivitas hukum ini, Roberto M.
nya harus diberlakukan secara s­e­ ragam Unger mengatakan:
­bagi semua lapisan masyarakat.
“First, procedure is insepereble from
Sejalan dengan pemikiran di atas, An­
out come: every method makes certain
war fuady, menulis ungkapan Dicey bahwa
legislative choises more likely than oth-
ada tiga arti Negara rule of law, yaitu seb-
ers...second, each law making system it-
agai berikut:
self embodies certain values; it incopor-
1. Supremasi absolute ada pada hukum,
ates a view of how power ought to be
bukan pada tindakan kebijaksanaan
distributed in the society and how con-
atau preogratif penguasa;
flicts should be resolved”
8
Ibid.110-113

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 505


Jurnal IUS | Vol II | Nomor 6 | Desember 2014 | hlm 501~515

Terjemahan bebasnya, bahwa hasil dari theorie bahasa jerman wirksamkeit der rech-
pembuatan kebijakan hukum sangatlah tlichen theorie......9?
rentan dengan pengaruh dari prosedur dan Hans kalsen menyajikan definisi ten­
pilihan-pilhan legislatif. Dan setiap pem- tang efektifitas hukum yaitu
buatan kebijakan hukum tidaklah kebal
dengan nilai-nilai tertentu, itu bisa saja di- “apakah orang-orang pada kenyataan-
tunjukan melalui perebutan kepentingan nya berbuat menurut suatu cara untuk
kekuasaan ditengah-tengah masyarakat menghindari sanksi yang diancam
dan bagaimana dapat menyelsaikan kon- oleh norma hukum atau bukan dan
flik-konflik yang terjadi ditengah-tengah apakah sanksi tersebut benar-benar di-
masyarakat. laksanakan bila syaratnya terpenuhi
atau tidak terpenuhi...........10
2. 3.Teori efektifitas hukum
Konsep efektifitas dalam definisi Hans
Peraturan Perundang-Undangan baik
Kalsen difokuskan pada subjek dan sanksi
yang tingkatnya lebih rendah maupun
subyek yang melaksanakan yaitu orang-
yang lebuh tinggi bertujuan agar masyara-
orang dan badan hukum, orang-orang
kat maupun aparatur penegak hukum
tersebut harus melaksanakan hukum ses-
dapat melaksanakan secara konsisten dan
uai dengan bunyinya norma hukum, bagi
tanpa membedakan antara masyarakat
orang-orang yang dikenal sanksi hukum
yang satu dengan masyarakat yang lain-
maka sanksi hukum benar-benar dilak-
nya.semua orang dipandang sama dihada-
sanakan atau tidak.
pan hukum (equality before the law). na-
mun dalam realitasnya peraturan Perun- Kemaupun norma hukum yang tidak
dang-Undangan yang ditetapkan tersebut tertulis, norma hukum tertulis merupakan
sering dilanggar, sehingga aturan tersebut norma hukum yang ditetapkan oleh lemba-
tidak berlaku efektif, tidak efektifnya Un- ga yang berwenang yaitu DPR RI persetu-
dang-Undang bisa disebutkan karena Un- juan bersama Presiden, sedangkan norma
dang-Undangnya kabur atau tidak jelas, hukum yang tidak tertulis norma hukum
aparatnya yang tidak konsisten dan atau yang hidup dan berkembang dalam ma-
masyarakatnya tidak mendukung pelaksa- syarakat adat.
naannya dari Undang-Undang tersebut
apabila Undang-Undang itu dilaksanakan Anthony Allot mengemukakan tentang
dengan baik maka undang-undang itu di- efektifitas hukum yaitu :
katakan efektif, dikatakan efektif karena “hukum akan menjadi efektif jika tu-
bunyi Undang-Undangnya jelas dan tidak juan keberadaan dan penerapannya
perlu ada penafsiran, aparatnya penegak dapat mencengah perbuatan-perbua-
hukum secara konsisten dan masyarakat tan yang tidak diinginkan dapat
yang terkena aturan tersebut sangat men- menghilangkan kekacauan, hukum
dukungnya, teori yang mengkaji dan men- yang efektif secara umum dapat mem-
ganalisis tentang hal itu yaitu teori efektifi- buat apa yang dirancang dapat diwu-
tas hukum. judkan, jika suatu kegagalan, maka
Istilah teori efektifitas hukum berasal dapat terjadi pembetulan secara gam-
dari terjemahan bahasa inggeris yaitu effec-
tiviness of the legal theory, bahasa belanda 9
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989,
disebut dengan effectiviteit van de juridische hlm 219
10
Han kalsen, Teori Umum tentang Hukum dan
Negara, Nusa Media, Cetakan 1, Bandung, , 2006, hlm
39

506 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


Muh. Asy’ari | Tinjauan Yuridis Terhadap Peran Serta Masyarakat dalam Perencanaan Tata Ruang...
pang jika terjadi keharusan untuk dang Desentralisasi pada tahun 1903 yang
melaksanakan untuk melaksanakan mengatur pembentukan pemerintah kota
atau menerapkan hukum dalam sua- dan daerah. Di mana undang-undang ini
sana baru yang ada berbeda, hukum memberikan hak kepada kota-kota untuk
akan sanggup menyelsaikannya”11 mempunyai pemerintahan, administrasi
dan keuangan kota sendiri. 
Efektifitas hukum difokuskan pada pe-
rujudan, hukum yang efektif secara umum Tugas pemerintahan kota diantaranya
dapat membuat apa yang dirancang dapat adalah pembangunan dan pemeliharaan ja-
diwujudkan dalam kehidupan sosial kema- lan dan saluran air, pemeriksaan bangu-
syarakatan kedua pandang di atas hanya nan dan perumahan, perbaikan perumah-
menyajikan konsep efektifitas hukum, na- an dan perluasan kota. Berdasarkan Un-
mun tidak mengkaji konsep teori efektifit- dang-Undang ini dibentuklah pemerintah-
as hukum, dengan melakukan tistesis terh- an otonom yang disebut Gemeente, baik di
adap kedua pandangan di atas maka dapat Jawa maupun di luar Jawa. Tak lama ke-
dikemukakan konsep tentang teori efektifi- mudian, pada tahun 1905 diterbitkan Lo-
tas hukum, teori efektifitas hukum”teori calen-Raden Ordonantie, Stb 1905/191
yang mengkaji dan menganalisis keberhasi- ­Tahun 1905 yang antara lain berisi pembe-
lan, kegagalan dan faktor-faktor mempenga- rian wewenang pada pemerintahan kota
ruhi dalam pelaksanaan penerapan hu­ untuk menentukan prasyarat persoalan
kum..........12 pembangunan kota. Karena mengalami be-
berapa persoalan mengenai pembentukan
4. Sejarah Pengaturan Tata Ruang Di kota, pada akhirnya pemerintah Hindia
Indonesia Belanda menyadari perlunya perencanaan
Peraturan yang berkaitan dengan pena- kota yang menyeluruh. Hal inilah yang
taan ruang (kota) modern di Indonesia memicu dimulainya pengembangan peren-
telah diperhatikan ketika kota Jayakarta canaan kota di Indonesia, meskipun pada
(kemudian menjadi Batavia) dikuasai oleh saat itu belum ada peraturan pemerintah
Belanda pada awal abad ke-7, tetapi per- yang seragam,  Peraturan pembangunan
aturan tersebut baru dikembangkan secara kota tidak dapat dipisahkan dengan usaha-
insentif pada awal abad ke-20. Peraturan usaha Thomas Karsten, yang dalam keg-
pertama yang dapat dicatat disini adalah iatannya dari tahun 1902 sampai dengan
De Statuen Van 1642 yang dikeluarkan 1940 telah menghasilkan dasar-dasar yang
oleh VOC khusus untuk Kota Bata- kokoh bagi perkembangan peraturan pem-
via.   Peraturan ini tidak hanya memban- bangunan kota yang menyeluruh, antara
gun pengaturan jalan, jembatan dan ban- lain untuk penyusunan rencana umum,
gunan lainnya, tetapi juga merumuskan rencana detail, dan peraturan bangunan.
wewenang dan tanggung jawab pemerin- Laporan Thomas Karsten mengenai pem-
tah kota. Pembangunan peraturan kota bangunan kota Hindia Belanda yang di­
mulai diperhatikan lagi setelah Pemerintah ajukan pada kongres desentralisasi pada
Hindia Belanda menerbitkan Undang-Un- ­tahun 1920 tidak hanya berisikan konsep
dasar pembangunan kota dan peran
pemerintah kota, tetapi juga merupakan
11
Feliks thadeus liwupung, Eksistensi dan Efektifitas
Fungsi Du’a Mo’ang, Lembaga Peradilan Adat dalam petunjuk praktis yang dapat digunakan se-
Penyelsaian Sengketa Bersama Hakim, Perdamaian Desa bagai pedoman untuk penyusunan berb-
Sikan Flores NTT Tanpa Tahun, hlm 80
12
Salim Hs & Erlies Septiana Nurban , Penerapan agai jenis rencana.
Teori Hukum pada Penelitian Tesis dan Desertasi, PT Raja
Grafindo Persada, Cetakan 1, Jakarta, 2013, hlm, 303

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 507


Jurnal IUS | Vol II | Nomor 6 | Desember 2014 | hlm 501~515

1. Pengadaan Tanah untuk Kepentingan no 2 tahun 2012 tentang rencana tata ru-
Umum ang wilayah (RTRW) Kabupaten Lombok
Pada umumnya dikenal 2 (dua) jenis Timur belum efektif disebabkan karena
pengadaan tanah, yaitu pengadaan tanah kurangnya peralatan secara tekhnis men-
untuk kepentingan pemerintah yang terdi- genai pola ukur dan stuktur luas wilayah
ri dari kepentingan umum, dan pengadaan Kabupaten Lombok Timur secara rinci,
tanah untuk kepentingan swasta yang me- dan seperti diketahui saat ini Kabupaten
liputi kepentingan komersial dan bukan Lombok Timur rencana tata ruang wilayah
komersial. Di mana pemerintah dalam hal dianggap masih rancau dan itu ditegaskan
memerlukan lahan unutuk membangun sa- dalam perda tata ruang Kabupaten Lombok
rana dan prasarana yang berguna bagi ke- Timur, disebutkan hanya hak dan kewa-
pentingan umum. Misalkan kantor pemer- jiban masyarakat dalam perencanaan tata
intan dan sejenisnya. Sedangkan pen- ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Lom-
gadaan tanah untuk kepentingan swasta bok Timur, dan tidak ada pencantuman se-
ada yang berupa kepentingan inpestasi, cara detail mengenai mekanisme keterli-
bisnis, ataupun untuk membangun sebuah batan masyarakat dalam perencanaan pe-
lembaga amal. nataan ruang wilayah Kabupaten Lombok
Timur.
Pengertian pengadaan tanah yang ter-
cantum pada pasal 1 ayat 2 undang-undang Berdasarkan hasil wawancara dengan
nomor 2 tahun 2012 tentang pengadaan ta- sekretaris BAPPEDA Kabupaten Lombok
nah bagi pembangunan bagi kepentingan Timur Akhmad dewanto hadi, pada taggal
umum, pengadaan tanah adlah “ kegiatan 29 april 2014 dikantor BAPPEDA beliau
penyediaan tanah dengan cara memberi secara tegas mengatakan mengenai imple-
ganti kerugian yang layak dan adil kepada mentasi peraturan daerah Kabupaten Lom-
pihakyang berhak”, sedangkan untuk bok Timur nomor 2 tahun 2012 mengetai
pengertian kepentingan umum dlam pen- rencana tata ruang wilah (RTRW) diang-
gaturan selanjutnya yaitu pada ayat (6), in- gap masih belum efektif karena Kabupaten
tinya bahwa kepentingan umum merupak- Lombok Timur harus ada rencana detail
an kepentingan negara, dan masyarakat untuk mewujudkan perda tata ruang yang
yang kegunaannya untuk kemakmuran maksimal, perda saat menurut akhmad de-
rakyat. Pada pengaturan sebelum terbitn- wanto masih belum cukup untuk mewu-
nya Undang-Undang nomor 2 tahun 2012 judkan perencanaan yang terencana kare-
tentang engadaan tanah bagi pembangu- na dianggap belum bersifat makro, menu-
nan untuk kepentingan umum, yaitu pasal rut sekretaris BAPPEDA ini dalam mel­
1 ayat (3) peraturan presiden nomor 36 ta- akukan perencanaan penataan ruang di-
hun 2005 tentang pengadaan tanah bagi anggap sudah maksimal harus ada rencana
pembangunan untuk kepentingan umum, detail setiap kawasan perencanaan penata-
menjelaskan pengertian pengadaan tanah an ruang berdasarkan ketentuan yang di-
adalah “ Setiap kegaitan untuk mendapat- inginkan.
kan tanah dengan cara memberikan ganti Mengenai perda no 2 tahun 2012 ten­
rugi kepada yang melepaskan atau meny- tang rencana penataan ruang wilayah
erahkan tanah, bangunan, tanaman dan (RTRW) Kabupaten Lombok Timur pasal
benda-benda yang berkaitan dengan tanah 49 tentang hak masyrakat diantaranya :
atau dengan pencabutan hak atas tanah”.
a. Mengetahui rencana tata ruang
Berdasarkan hasil analisa dan penelitian
b. Menikmati mamfaat ruang atau pert-
dilapangan mengenai implementasi perda

508 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


Muh. Asy’ari | Tinjauan Yuridis Terhadap Peran Serta Masyarakat dalam Perencanaan Tata Ruang...
ambahan nilai ruang sebagai akibat dari hun 2012 sebenarnya semua perda yang
penataan ruang. dibuat atau dikeluarkan oleh pemerintah
c. Memproleh insentif atas kondisi yang daerah selalu diberikan dimasing-masing
dialami sebagai akibat pelaksanaan keg- desa dan kelurahan untuk disosialisasikan
iatan pembangunan yang sesuai dengan kepada masyarakat tapi terkadang kami se-
rencana tata ruang. laku kepala desa merasa perda yang dikelu-
arkan jika kami anggap penting baru kami
d. Mengajukan beberapa keberatan ke- sossialisasikan padahal perda itu dikeluar-
pada pejabat yang berwenang terhadap kan setiap tahun pada tahun 2010 desa
pembangunan yang tidak sesuai dengan kelijaga pernah menjadi bagian Rencana
­rencana tata ruang wilayahnya. Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
e. Mengajukan tuntutan pembatalan izin Lombok Timur kami sempat diundang
dan penghentian pembangunan yang ti- oleh pemerintah daerah untuk mensosial-
dak sesuai dengan rencana tata ruang isasikan perda tersebut tapi kami anggap
kepada pejabat yang berwenang tidak penting karena masyarakat juga ti-
f. Mengajukan gugatan ganti kerugian dak mau tahu tentang hal ini ada beberapa
kepada pemerintah atau pemengang
­ tokoh masyarakat kami undang bersama
izinapabilakegiatanpembangunanyang BPD dan tokoh agama mereka mengucap-
tidak sesuai dengan rencana tata ruang kan sama atau mengungkapkan sama den-
menimbulkan kerugian. gan saya dan pemda hanya mencari pan-
dangan masyarakat saja dan kami rasa hal
Kewajiban masyarakat dituangkan di­ ini atau perda ini kurang penting menurut
dalam pasal 50 Perda No 2 Tahun 2012 kami.
tentang RTRW Kabupaten Lombok Timur
diantaranya : Adapun hasil wawancara yang dilaku-
kan bersama sebagian warga yang pernah
a. Mentaati rencana tata ruang yang telah diundang dalam pembahasan perencanaan
ditetapkan penataan ruang wilayah Kabupaten Lom-
b. Memamfaatkan ruang sesuai dengan bok Timur, setelah kami tanya warga yang
izin pemamfaatan dari pejabat yang bernama hidayatullah pada taggal 19 mei
berwenang 2014 dirumahnya beliau mengungkapkan
c. Mematuhi ketentuan yang ditetapkan selaku yang mempunyai tanah yang terke-
dalam izin pemamfaatan ruang na wilayah perencanaan sebagai lahan per-
tanian yang sekarang menjadi perumahan,
d. Pemberian akses yang seluas-luasnya pandangan hidayatullah selaku pemilik ta-
keruangyangdinyatakanolehperaturan nah, saya tidak pernah tahu tentang aturan
perundang –undangan sebagai milik atauapapun namanya tah itu perda atau
umum hukum apa yang jelas saya memilki tanah
e. Menjaga kepentingan pertahanan ke- dan tidak bermasalah serta mempunyai
amanan serta memelihara dan menin- sertifikat masalah kami diundang waktu
gkatkan kelestarian fungsi lingkungan itu hanya dimintai keterangan masalah
hidup dan sumber daya alam wilayah tersebut selanjutnya saya tidak ta-
hu, hal ini dipertengas oleh tetangga hi-
Berdasarkan hasil wawancara dengan
dayatullah bernama mustafit ketika dimin-
kepala desa kelijaga hayyalatain mengenai
tai keterangan masalah rencana tata ruang
implementasi Perda No 2 Tahun 2012 pada
Kabupaten Lombok Timur bahkan beliau
Taggal 17 April 2014 dikediaman beliau
tidak tahu apa itu perda tata ruang ketika
mengungkapkan tentang Perda No 2 Ta-
beliau diundang ungkapnya beliau hanya

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 509


Jurnal IUS | Vol II | Nomor 6 | Desember 2014 | hlm 501~515

disuruh menghadiri oleh kepala desa tanpa Dengan adanya konsep otonomi daerah
dijelaskan permasalahannya. maka pemerintah daerah dapat memiliki
kewenangan yang cukup luas dalam me-
Tidak cukup sampai disitu kami menco-
nentukan arahan kebijakan, khususnya
ba meminta keterangan dari tokoh ma-
mengenai rencana pembangunan, maka su-
syarakat yang sangat berperan didesa kali-
dah selayaknya dalam menentukan ren-
jaga yaitu H.Muh.Wasil beliau mengatakan
cana pembangunan daerah harus disusun
masalah perda Kabupaten Lombok Timur
berdasarkan potensi yang dimiliki dan
belum jelas walaupun sudah diperdakan
kondisi yang ada. Kondisi yang ada itu me-
karena letak wilayah dan jenis sosialisasi
liputi sumber daya alam, sumber daya ma-
yang kacau menurut beliau apalagi ma-
nusia, modal, sarana dan prasarana pem-
syarakat awam kami yang tahu tentang itu-
bangunan, teknologi dan kondisi-kondisi
pun bingung tentang apa yang terjadi ma-
lainnya yang menunjang rencana pemban-
salah rencana tata ruang Kabupaten Lom-
gunan serta pelaksanaanya.
bok Timur, bahkan harapan kami kepada
pemerintah dalam hal ini harus ditengas- Mengenai mekanisme keterlibatan ma-
kan didalam aturan-aturan atau disosial- syarakat dalam hal ini pemerintah Kabu-
isasikan melalui media atau sarana desa paten Lombok Timur dalam setiap melaku-
yang ada dan pemerintah membagi kan perencanaan penataan ruang wilah
wilayah tertentu secara jelas dan lugas. Kabupaten Lombok Timur (RTRW) telah
melakukan upaya pembenahan perenca-
B. Peran serta masyarakat dalam pelaksa- naan melalui BKPRD Kabupaten Lombok
naan pembangunan Timur menurut sekretaris BAPPEDA
Salah satu tujuan yang hendak dicapai Kabupaten Lombok Timur keterlibatan
­
melalui pembangunan aparatur pemerin- ­masyarakan hanya dilakukan dengan taha-
tahan adalah terwujudnya aparatur pemer- pan penyusunan perencanaan penataan
intah yang terbuka, inovatif dan peka ter­ ruang wilayah Kabupaten Lombok Timur
hadap aspirasi dan dinamika masyarakat. menurut beliau bahwa tahapan yang di-
lakukan adalah :
Pembangunan yang telah dilakukan
pemerintah Indonesia sampai sekarang a. Masyarakat diundang untuk melakukan
telah membawa peningkatan pada kualitas seminar tahap perencanaan
hidup masyarakat Indonesia sendiri. b. Memberikan ruang kepada masyarakat
Kondisi tersebut telah mendorong keadaan untuk memberikan masukan dalam
sosial ekonomi masyarakat semakin me- jenis konsultasi publik
ningkat, sehingga dengan situasi tersebut
c. Pemerintah daerah Kabupaten Lombok
memungkinkan pemerintah dapat melibat-
Timur dalam hal ini membagi ruang
kan masyarakat secara lebih efektif dalam
wilah kabupaten dengan dua zonasi
berbagai kegiatan pembangunan. Terlebih
yaitu wilayah timur satu dan wilayah
lagi dalam era otonomi daerah saat ini
timur dua
yang mengedepankan peran serta masyara-
kat dalam kegiatan pembangunan. Berdasarkan perda tata ruang Kabu­
paten Lombok Timur menjelaskan ten­tang
Otonomi daerah dapat diartikan sebagai mekanisme keterlibatan masya­ rakat me­
penyerah kewenanan dari pemerintah lalui beberapa tahapan dian­taranya:
pusat kepada pemerintah daerah dalam
pengelolaan dan penyelenggaraan pemerin- a. Partisipasi dalam penyusunan rencana
tahan dan perencanaan pembangunan. tata ruang

510 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


Muh. Asy’ari | Tinjauan Yuridis Terhadap Peran Serta Masyarakat dalam Perencanaan Tata Ruang...
b. Partisipasi dalam pemamfaatan ruang tata ruang wilayah kami melakukan dua
berupa : kali konsultasi publik diantaranya :
a) Masukan mengenai kebijakan ruang 1. Penyusunan fakta analisa
b) Kerjasama dengan pemerintah dae-
Didalam melakukan penyusunan fakta
rah atau nsesama unsur masyarakat
analisa disini kami bisa menyerap
dalam pemamfaatan ruang
aspirasi masyarakat yang diwakili dari
c) Kegiatan memamfatan ruang yang kalangan akademisi, tokoh masyarakat,
sesuai dengan kreteria lokal dan ren- tokoh agama, dan lembaga sewadaya
cana tata ruang yang ditetapkan masyarakat (LSM).
e) Peningkatan efesiaensi aktifitas dan
2. Melakukan draf rencana tata ruang
keserasian dalam pemamfaatan ru-
wilayah
ang darat, laut, ruang udara dan ru-
ang didalam bumi dengan memper- Draf tata ruang wilayah setelah penyu-
hatikan kreteria lokal serta sesuai sunan fakta analisa selsai dan didalam
dengan ketentuan peraturan Perun- draf perencanaan kami menyusun pen-
dang-Undangan dahuluan dalam perencanaan tata ru-
f) Kegiatan menjaga kepentingan per­ ang, rencana umum tataruang kemudi-
tahanan dan keamanan serta meme- an kami seminarkan
lihara dan meningkatkan kelestarian Dalam melakukan rencana tata ruang
fungsi lingkungan hidup dan sumber dinas pekerjaan umum sebagai pihak
daya alam pelaksana umum tata ruang bersama in-
g) Kegiatan investasi dan pemanfaatan vestor swasta melakukan koordinasi den-
ruang sesuai dengan ketentuan per- gan pihak didalam hal ini diantaranya :
aturan Perundang-Undangan. a. Dinas atau instansi terkait
c. Partisipasi dalam pengendalian pemam- b. Kepala desa
faatan ruang c. Camat
Peranan PEMDA didalam melibatkan d. BPD
masyarakat cukup efektif di mana ber-
Sedangkan menurut Edy surya kabid
dasarkan hasil penelitian di atas Pemda se-
tata ruang Dinas Pekerjaan Umum (PU)
­
laku pemberi izin didalam melakukan keg-
Kabupaten Lombok Timur ditemui dikan-
iatan perencanaan yang dilakukan oleh pe-
tor dinas pekerjaan umum pada taggal 17
kerjaan umum didalam melakukan keg-
april 2014 menyatakan sebelum melaku-
iatan perencanaan umum tata ruang
kan perencanaan atau rencana tata ruang
wilayah, pemerintah dalam halini untuk
wilayah Kabupaten Lombok Timur pihak
menjaga kinerja dan kesetabilan daerah
PU dalam hal ini membagi kawasan-­
Kabupaten Lombok Timur dan menjaga
kawasan tertentu dan dilihat dari struktur
rawan konflik ditegah masyarakat maka
ruang diantara :
sebelum melakukan perencanaan tata ru-
ang wilayah. Menurut hasil wawancara a. Hutan lindung
dengan sekretaris pekerjaan umum pada
b. Hutan adat
hari selasa taggal 15 april 2014 dikantor di-
nas pekerjaan umum Kabupaten Lombok c. Kawasan konserpasi atau hutan kon-
Timur cuco mansyur mengungkapkan ka- serpasi
mi disini sebelum melakukan perencanaan Ada beberapa hal yang harus di
perhatikan juga menurut edy surya ketika

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 511


Jurnal IUS | Vol II | Nomor 6 | Desember 2014 | hlm 501~515

melakukan rencana tata ruang yaitu buat badan koordinasi penataan ruang
hindari hutan atau lahan lahan pertanian ­daerah (BKPRD) dengan fungsinya yakni :
dan lahan perikanan jangka panjang.
a.
Mengeluarkan izin membangun pe-
Dalam melakukan perencanaan agar rumahan, perkantoran, industri.
tidak menimbulkan masalah atau konflik b. Sebagai badan pertimbangan boleh tida-
pihak PU dan investor swasta melakukan knya orang melakukan rencana tata ru-
koordinasi dengan cara permintaan izin ang
dari lintas yang berwenang yang mana
wilayah yang dijadikan sebagai rencana Didalam hal ini pemerintah Kabupaten
tata ruang Lombok Timur menyadari bahwa rencana
rinci atau detail tata ruang wilayah Kabu-
Kabid tata ruang (PU) ini menegaskan paten Lombok Timur masih belum dikelu-
kita diLombok timur melakukan hal ini arkan, bahkan ungkapnya kabid tata ruang
karena rencana LKK Lombok timur belum bahwa rencana detail Kabupaten Lombok
ada tapi ungkapnya kabid PU 2014 akan Timur tentang rencana tata ruang wilayah
direncanakan. belum ada disebabkan karena kekurangan
Didalam melakukan perencanaan pena- satlit dalam mengukur ruang Kabupaten
taan ruang wilayah Kabupaten Lombok Lombok Timur.
Timur kami dari pihak tata ruang memper- Pemerintah daerah dalam hal ini ketika
timbangkan beberapa hal diantaranya : melakukan perencanaan supaya tidak me-
a. Kemamfaatan nimbulkan konflik maka PEMDA melibat-
b. Keberlanjutan kan masyarakat didalam perencanaan
RTRW Kabupaten Lombok Timur.
c. Keseimbangan
d. Kelestarian 1. Lokasi ditetapkan berdasarkan hasil sos-
ialisasi dengan masyarakat
Menjaga keempat wadah tersebut
didalam melakukan perencanaan itu 2. Pemda melakulkan pertemuan langsung
sangat penting karena kita lihat bahwa se­ dengan masyarakat
mua kawasan atau wilayah saling ber­ 3. Kemudian disusun KSK
intraksi
4. Mengundang para tokoh
C. Kendala yang dihadapi oleh pemerintah 5. Warga yang kawasannyanya kena seb-
didalam melakukan perencanaan agai perencanaan tat ruang wilayah di-
Dalam hal ini masyarakat di mana wila­ undang untuk berdialong dengan
yahnya tersebut sudah ditetapkan kawasan pemerintah
perencanaan tata ruang dan kawasan 6. Pemerintah tingkat desa juga diundang
tersebut masyarakat yang menjadi pemilik dan pihak swasta selaku kontraktor leb-
dan melakukan jual beli atau tukar menu- ih berperan didalam perencanaan tata
kar dengan pihak lain atau pihak swasta ruang didalam melakukan sosialisasi
menjadikan kawasan tersebut menjadi 7. Semua unsur terlibat didalam perenca-
­kacau padahal kawasan tersebut sudah di- naan tata ruang wilayah Kabupaten
jadikan kawasan pemerintahan atau pusat Lombok Timur
perkantoran, dalam hal ini pemerintah
daerah selaku pemberi izin atau selaku Peranan pemda Kabupaten Lombok
penguasa dikabupaten yaitu bupati mem- Timur melibatkan masyarakat cukup efek-
tif karena setiap peraturan daerah yang

512 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


Muh. Asy’ari | Tinjauan Yuridis Terhadap Peran Serta Masyarakat dalam Perencanaan Tata Ruang...
dikeluarkan oleh pemerintah daerah selalu b. Dilakukan pertemuan langsung dengan
dikeluarkan dan diberikan dimasing-mas- pihak-pihak yang terkait sesuai dengan
ing desa dan kelurahan di Kabupaten Lom- daerah atau wilayah yang kena peren-
bok Timur, berdasarkan hasil wawancara canaan tata ruang wilayah Kabupaten
dengan kepala desa kelijaga induk hayyala- Lombok Timur yang dihadiri oleh, para
tain pada taggal 21 april, 2014 dikediaman tokoh masyarakat, tokoh agama, akade-
beliau di Kelijaga mengungkapkan bebera- misi, kepala desa, camat, dan instansi
pa hal tentang rencana tata ruang Kabu- swasta maupun instansi yang bersang-
paten Lombok Timur yang melibatkan ma- kutan.
syarakat sebenarnya rencana tata ruang c. Investor atau kontraktor lebih banyak
Kabupaten Lombok Timur sudah jelas diberikan sosialisi kepada masyarakat
tetapi kami selaku kepala desa ketika perda yang terkena perencanaan sehingga ma-
itu kami tidak anggap perlu kami tidak syarakat bisa menyampaikan aspirasi
mensosialisasikannya oleh karena itu ma- dan keinginan kepada para investor
syarakatpun tidak tahu tentang hal ini, atau konteraktor.
tetapi terkadang masyarakat kami undang
d. Persyaratan teknis sebagai dimaksud di
dan masyarakat tidak menyikapi secara
atas harus dipenuhi oleh pihak kontrak-
penuh pihak pemda juga hanya sekedar
tor atau dari pihak pemerintah daerah
mengambil saran dan respon dari kami se-
itu sendiri, sehingga pihak insvestor
laku kepala desa.
dan pemerintah bisa mempertimbang-
kan teknis maupun usulan-usulan dari
KESIMPULAN satuan kerja.
1. Esensi tentang imflementasi Peraturan e. Berdasarkan hasil kesepakan tersebut
Daerah Kabupaten Lombok Timur No 2 maka pihak PEMDA maupun masyara-
Tahun 2012 tentang perencanaan tata kat dan investor menentukan atau mem-
ruang wilayah (RTRW) Kabupaten buat :
Lom­bok Timur masih belum efektif di­
1) PEMDA dan investor merencana­
se­
bab­
kan karena Kabupaten Lombok
kan peta area rencana ke­ giatan
Timur tidak mempunyai rencana detail
perencanaan tata ruang wilayah
tentang kawasan-kawasan perencanaan
dengan melihat unsur keman-
dan tidak bersifat makro perda Kabu­
faatan, keseimbangan, kelestarian,
paten Lombok Timur masih belum bisa
dan keberlanjutan.
mewujudkan kepastian hukum dan per-
lindungan terhadap hak-hak masyarakat 2)
Memberikan tanda batas pada
dan lingkungan hidup serta memberi- area yang sudah ditetapkan berda­
kan kesejahteraan secara merata. sarkan hasil kesepakatan dengan
masyarakat.
2.
Mekanisme keterlibatan masyarakat
dalam memamfaatkan penataan ruang 3) Menyusun dan menyampaikan ke­
wilayah (RTRW) Kabupaten Lombok m­bali tentang area yang sudah di­
Timur sebagai salah satu bentukperuju- sepakati dalam bentuk diseminar-
dan pemerintah terhadap masyarakat kan.
baik secara kolektif kolegian yaitu : 3. Peranan PEMDA Kabupaten Lombok
a. Penetapan lokasi ditentukan oleh pe­ Timur didalam melibatkan masyarakat
merintah melalui mekanisme sesuai adalah bentuk tanggung jawab PEMDA
dengan hasil yang di sepakati. untuk menjaga kesetabilan dan keutu-
han Kabupaten Lombok Timur baik

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 513


Jurnal IUS | Vol II | Nomor 6 | Desember 2014 | hlm 501~515

PEMDA dalam hal ini selaku yang di- demi kesejahteraan bersama, PEMDA
berikan wewenang oleh pemerintah di- dalam hal ini sagat berperan aktif yaitu
dalam menjalankan otonomi daerah mulai dari tahap penentuan lokasi
atau daerah otonom sehingga masyara- sampai ikut didalam perencanaan rinci
kat lebih sedikit mengetahui hal-hal melibatkan masyarakat dalam perenca-
tentang hak-hak serta kewajiban dari
­ naan tata ruang wilayah Kabupaten
masyarakat untuk sama-sama saling Lombok Timur.
men­jaga untuk melestarikan daerah dan

Daftar Pustaka

Juniarso Ridwan, Hukum Tata Ruang, Nuansa Bandung, 2008


Hasni, Hukum Penataan Ruang dan Penatagunaan Tanah, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2010
Salim Hs &Erlies Septiana Nurbani, Penerapan Teori Hukum pada Tesis
dan Disertasi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013.
Amirudin & zainal asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum,
RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2012
Yanis Maladi, Pendaftaran Tanah Nasional dan Kehidupan Hukum
Masyarakat, Mahkota Kata, Yogyakarta, 2008
Achmad Sodiki & Yanis Maladi, Politik Hukum Agraria, Mahkota Kata
Yogyakarta, 2009
Arie Sukanti Hutagalung & Markus Gunawan, Kewenangan Pemerintah
Di bidang Pertanahan, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008
Mukti Fajar & yulianto Achmat, Dualisme Penelitian hukum Normatif &
Emfiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2010
Yanis Maladi, Antara Hukum Adat dan Penciptaan Hukum Oleh
Hakim(Judge Made Law), Mahkota Kata, Yogyakarta, 2009
Alvi Syahrin, Beberapa Masalah Hukum, Sofmedia, Medan, 2009
Mochammad Tauhid, Masalah Agraria Sebagai MasalahPenghidupan dan
Kemakmuran Rakyat Indonesia, Yayasan Bina Desa, Jakarta, 2009
Adrian Sutedi, Impelementasi Prinsip Kepentingan Umum dalam Pengadaan
Tanah Untuk Pembagunan, Sinar Grafika, Jakarta, 2008
Wahyu Erwiningsih, Hak Menguasai Negara Atas Tanah, Total Media,
Yogyakarta, 2009
Bernard Limbong, Pembangunan Tanah Untuk Kepentingan Umum,
Regulasi, Konfensasi, Penegakan Hukum, Margaretha Pustaka,
Jakarta, 2011
Ida Nurlinda, Prinsip-Prinsip Pembaharuan Agraria Prespektif Hukum,
Rajawali Pers, 2009
Satjipto Rahardjo, Negara Hukum yang Membahagiakan Rakyatnya,
Genta Publishing, Yogyakarta, 2009

514 IUS Kajian Hukum dan Keadilan


Muh. Asy’ari | Tinjauan Yuridis Terhadap Peran Serta Masyarakat dalam Perencanaan Tata Ruang...
Ridwan Hr, Hukum Administrasi Negara, Rajawali Pers, Jakarta, 2006

Undang-Undang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945,
Undang-Undang No 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Peraturan Pemerintah No 15 Tahun 2010 Tentang Peran Serta
Masyarakat dalam Perencanaan Penataan Ruang Wilayah
(RTRW)
Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur No 2 Tahun 2012,
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 9 Tahun 1998 Tentang Tata
cara Peran serta Masyarakat Dalam Proses Perencanaan Tata
Ruang di Daerah,
Undang-Undang Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.
Undang-Undang No 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan TanahBagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 515

You might also like