You are on page 1of 16

MAKALAH

DASAR – DASAR PENDIDIKAN JASMANI DAN


OLAHRAGA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Dasar-dasar Pendidikan Jasmani dan
Olahraga
Yang Dibina oleh Bapak Supriatna

Disusun oleh :

Dinda Arisetya Purwadi ( 170631635016)

OFFERING B
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2017
KATA PENGANTAR

Pertama – tama saya mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih
dan pertolongan-Nya makalah ini dapat diselesaikan pada waktunya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk melatih saya dalam pembuatan makalah yang
nantinya akan sangat berguna untuk studi akhir saya. Serta saya ingin mencari dan menambah
wawasan tentang Dasar-dasar Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
Saya menyadari, bahwa makalah ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing
dalam penyelesaian makalah ini, kepada orang tua yang telah memberikan bantuan materil
maupun moril serta rekan-rekan yang banyak membantu memberikan dorongan dalam
penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari, bahwa sebagai mahasiswa yang belum memiliki banyak wawasan dalam
penulisan makalah, sehingga makalah ini mempunyai banyak kekurangan.
Oleh karena itu, apabila ada kesalahan dalam penulisan ini saya mohon maaf.

Malang, 30 Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………….……… i
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………….....………. ii
1.3 Tujuan Makalah……………………………………………………….….. ii
1.4 Manfaat ……………………………………………….………..……..…..ii

BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Definisi Pendidikan ………………………………………..……….……1
2.2 Tujuan Pendidikan Jasmani………………………………………….……2
2.3 Definisi Olahraga………………………………………………………….3
2.4 Tujuan Olahraga dan Manfaatnya……………………………………...….5
2.5 Perbandingan Pendidikan Jasmani dan Olahraga……………………....6

BAB III : PENUTUP


3.1 Kesimpulan …………………………………………………………….…. 9
3.2 Saran ………………………………………………………..………...…..10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan
secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan
gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan
moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani,
olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup,
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di Satuan pendidikan nonformal
penyelenggara pendidikan kesetaraan memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar
melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis.
Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan
pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar
sepanjang hayat.
Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap tanpa adanya
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar
bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah
dengan perkembangan zaman.
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan yang hanya
dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah membawa akibat
terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan
diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan
memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan
fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan
nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup
sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis
yang seimbang.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa Definisi Pendidikan ?


2. Apa Tujuan Pendidikan Jasmani ?
3. Apa Definisi Olahraga ?
4. Apa saja Tujuan Olahraga dan Manfaatnya ?
5. Bagaimana Perbandingan Pendidikan Jasmani dan Olahraga ?

1.3 TUJUAN
Maksud dari makalah ini adalah untuk menggali serta memperdalam ilmu mengenai
Dasar – dasar Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Dan sebagai tujuannya adalah untuk
memberikan penjelasan dan ulasan mengenai Dasar – dasar Pendidikan Jasmani dan Olahraga.

1.4 MANFAAT
Dengan diselesaikannya makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa :
 Pengetahuan mendasar mengenai Dasar – dasar Pendidikan Jasmani
 Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas
jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.
 Meningkatkan keterampilan melakukan kegiatan aktivitas jasmani dan memiliki sikap
positif terhadap pentingnya melakukan aktivitas jasmani.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pendidikan

Kata pendidikan Berasal dari kata Pedagogi, yaitu dari kata “paid” artinya anak dan
“agogos” artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah pedagogi dapat diartikan sebagai “ilmu
dan seni mengajar anak. Namun pendidikan juga memiliki pengertian sendiri menurut para ahli,
yaitu:
 Langefeld mengatakan mendidik adalah membimbing anak dalam mencapai
Kedewasaan
 Heageveld mengatakan mendidik adalah membantu anak dalam mencapai Kedewasaan
 Bojonegoro mengartikan mendidik adalah memeri tuntunan kepada manusia yang
belum dewasa dalam pertumbuhan dan perkembangannya sampai tercapai kedewasaan
 Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan
budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup
yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya
 Rosseau mengatakan mendidik adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada
masa anak-anak, tapi dibutuhkan pada masa dewasa.
 Darmaningtyas mengatakan tentang difinisi pendidikan yaitu pendidikan sebagai
usaha dasar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup dan kemajuan yang lebih baik.
 Paulo Freire ia mengatakan, pendidikan merupakan jalan menuju pembebasan yang
permanen dan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah masa dimana manusia
menjadi sadar akan pembebasan mereka, damana melalui praksis mengubah keadaan
itu. Tahap kedua dibangun atas tahap yang pertama, dan merupakan sebuah proses
tindakan kultural yang membebaskan.
 Ivan Illc mengatakan pendidikan adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam
segala lingkungan dan sepanjang hidup.
 Edgar Dalle mengartikan pendidikan adalah usaha sadar yang sistematis dalam
mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri manusia untuk menjadi manusia
yang seutuhnya.
 Hartoto mengartikan pendidikan adalah usaha sadar, terencana, sistematis, dan terus-
menerus dalam upaya memanusiakan
 Ngalim Purwanto mengartikan pendidikan adalah segala urusan orang dewasa dalam
pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan
rohaninya kearah kedewasaan
 Kesimpuan Zandra Dwanita Widodo dari seluruh tokoh pendidikan tentang arti dari
pendidikan secara umum yaitu pendidikan secara umum dapat diartikan sebagai daya
upaya yang sadar, terencana, sistematis, dan terus menerus untuk mencapai taraf hidup
dan kemajuan yang lebih baik .

2.2 Tujuan Pendidikan Jasmani


Digolongkan dalam tiga ranah/domain (Bloom & Krathwohl, 1956) :

1. Ranah kognitif (pengetahuan/intelektual)

2. Afektif (perasaan/emosi/sikap)

3. Psikomotor (keterampilan gerak)

Ranah Kognitif (Pengetahuan)

1. Mengetahui makna sikap tubuh yang baik.

2. Mengetahui fungsi tubuh yang baik.

3. Memahami makna dan pentingnya kebugaran jasmani.

4. Memahami peraturan, strategi, dan nilai-nilai jasmani.

5. Mengetahui peraturan bagi keselamatan di air.

6. Dsb.
Ranah Afektif (Perasaan/sikap)

1. Berkeinginan untuk sehat.

2. Membutuhkan latihan jasmani agar bugar.

3. Menghargai nilai sportivitas.

4. Memelihara hubungan yang sehat dalam kelompok.

5. Menghargai hak-hak orang lain.

6. Dsb.

Ranah Psikomotorik (keterampilan gerak)

1. Kemampuan berjalan, berlari, duduk yang baik

2. Menguasai cabang olahraga

3. Memiliki kemampuan berenang dengan baik

4. Memiliki keterampilan beladiri dengan baik

5. Memiliki kemampuan keterampilan dasar (lari’ lompat, lempar, angkat


dalam aktivitas jasmani

6. Dsb

2.3 Definisi Olahraga

Olahraga adalah kegiatan fisik manusia yang berpengaruh terhadap kepribadian


pelakunya. Kegiatan yang menuntut kegiatan fisik tertentu untuk menggunakan tubuh
secara menyeluruh dalam bentuk permainan atau pertandingan/ perlombaan

A. Pengertian olahraga menurut kata asalnya


Olahraga atau sport berasal dari bahasa latin yaitu disportore artinya dis
adalah terpisah, portore adalah membawa. Jadi pengertiannya membawa dirinya
terpisah dari gangguan

B. Pengertian olahraga menurut hakekatnya


Olahraga adalah aktivitas otot besar yang menggunakan energi tertentu untuk
meningkatkan kualitas hidup Olahraga menurut pernyataan

Pengertian Olahraga Menurut Para Ahli :

 Menurut Matveyev (1981; dalam Rusli, 1992)

Olahraga merupakan kegiatan otot yang energik dan dalam kegiatan itu atlet
memperagakankemampuan geraknya (performa) dan kemampuan semaksimal
mungkin

 Menurut UNESCO

Olahraga yaitu setiap aktivitas fisik berupa permainan yang berisikan


perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain ataupun diri sendiri

 Menurut dewan eropah

olahraga sebagai aktivitas sepontan, bebas, dan dilaksanakan selama


waktu luang

 Menurut Prof. Haag (1986)

Olahraga lebih bersifat umum, tidak digunakan dalam pengertian olahraga


kompetitif, karena pengertiannya bukan hanya sebagai himpunan aktifitas fisik
formal dan informal yang tampak pada kebanyakan dalam cabang-cabang
olahraga
2.4 Tujuan Olahraga dan Manfaatnya

Setiap orang yang melaksanakan aktivitas olahraga pastinya memiliki tujuan-tujuan yang
beragam. Ada yang sekedar hoby, ada yang untuk menurunkan berat badan, ada yang ingin otot-
ototnya bertambah besar, ada yang berolahraga untuk bermain, ada untuk memulihkan kondisi
tubuhnya karna sakit, ada orang yang berolahraga karna merupakan salah satu mata pelajaran
disekolahnya, ada untuk mengikuti kejuaraan seperti PORKAB, PORPROV, PON, SEA
GAMES dan masih banyak lagi tujuan-tujuan orang melaksanakan olahraga.

Dengan demikian, olahraga dilihat dari tujuannya dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu:

1. Olahraga Pendidikan, digunakan dalam kurikulum pendidikan


2. Olahraga Rekreasi, digunakan untuk bersenang-senang, bergembira
3. Olahraga Prestasi, digunakan dalam kejuaraan, dilombakan
4. Olahraga Rehabilitas, digunakan untuk memperbaiki keadaan tubuh seseorang

Manfaat Olahraga

Olahraga tentunya memiliki manfaat bagi seseorang yang melaksanakannya. Manfaat


tersebut yaitu meningkatkan percaya diri seseorang, memperlanjar peredaran darah,
meningkatkan kinerja otak, mengurangi resiko setres, meningkatkan daya tahan tubuh.

1. Meningkatkan Percaya Diri Seseorang, mengapa demikian? Karena seseorang yang


mahir dalam suatu bidang akan meningkatkan kepercayaan diri orang tersebut. begitu
juga halnya dengan olahraga.
2. Memperlancar Peredaran Darah. aktivitas gerak yang dilakukan secara teratur dapat
membantu memperlancar peredaran darah, sehingga orang yang rutin berolahraga tidak
akan mengalami penyakit tekanan darah ataupun struk.
3. Meningkatkan Kinerja Otak, olahraga yang teratur dapat meningkatkan konsentrasi,
kreativitas, koordinasi serta mental. Karena olahraga dapat meningkatkan suplai oksigen
keotak melalui peredaran darah yang semakin lancar.
4. Mengurangi Resiko Stress, stres merupakan kondisi seseorang yang merasa gelisah
terhadap sesuatu. kegelisahan ini dapat dikurangi dengan olahraga berjenis aerobik
dominan seperti, berjalan, jogging, mendaki, senam.
5. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh, orang yang bugar adalah orang yang sehat, kalau
sudah sehat pasti sulit untuk sakit. Karena orang yang bugar memiliki kekebalan tubuh
yang lebih baik akibat dari peningkatan kemampuan hormon-hormon dalam tubuhnya.

2.5 Perbandingan Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Telah banyak diketahui bahwa masih banyak kesalahan persepsi tentang pendidikan
jasmani dan olahraga. Ada yang beranggapan bahwa pendidikan jasmani sama dengan olahraga.
Apakah anda setuju ??? Bila anda menganggukkan kepala berarti anda harus belajar memahami
perbandingan jasmani dan olahraga secara lebih mendalam lagi, karena anda memilih jawaban
yang salah. Pendidikan jasmani berbeda dengan olahraga. Berikut akan ditinjau lebih dalam
tentang perbedaan pendidikan jasmani dan olahraga, yaitu :

1. Aspek Aktivitas

Aktivitas pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan, sedangkan olahraga


terbatas pada aktivitas olahraga itu sendiri. Selain aktivitas ritmik, aquatik, outbound, permainan
dan aktivitas pengembangan tubuh maka aktivitas olahraga merupakan salah satu bentuk dari
aktivitas pendidikan jasmani. Dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup aktivitas pendidikan
jasmani lebih luas dan beragam daripada aktivitas olahraga.

2. Aspek Pusat Materi (Konsentrasi Utama)

Maksud dari kata pusat materi adalah fokus / konsentrasi utama dari aktivitas. Secara
mudah dapat dijelaskan dengan “ Apa yang diinginkan melalui aktivitas ini ? ”. Pusat materi
pada pada olahraga adalah bagaimana agar seseorang tersebut mampu memahami dan
mempraktekkan teknik – teknik cabang olahraga secara benar dan tepat untuk mencapai tujuan
olahraga. Jadi pada olahraga, mau tidak mau harus dapat melakukan teknik-teknik olahraga
tersebut. Apabila ia belum mampu, maka ia harus berlatih meningkatkan teknik yang
dimilikinya. Sebagai contoh : Target waktu lari 100 M putra adalah dibawah 10 detik, maka mau
tidak mau seseorang tersebut harus terus dan terus berlatih untuk dapat berlari sprint 100 M
dengan catatan waktu dibawah 10 detik. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pusat materi pada
olahraga adalah olahraga itu sendiri.

Pada pendidikan jasmani pusat materi adalah siswa. Sebagai contoh : siswa diajarkan lari
sprint 100 Meter. Apabila siswa - siswa tersebut tidak dapat menempuh lari sprint dalam tempo
kurang dari 10 detik, maka hal ini bukanlah masalah yang besar, karena bukan merupakan
tuntutan olahraga. Hal ini tergantung dari apa yang ingin dicapai dari aktivitas lari sprint 100
meter yang telah ditetapkan sebelumnya oleh guru pendidikan jasmani. Mungkin tujuan yang
diinginkan melalui lari 100 meter adalah bagaimana siswa belajar untuk berkompetisi dengan
siswa lainnya, melatih daya ledak anaerobik dls sehingga dapat dikatakan, sekali lagi, pemilihan
dan penetapan tujuan materi ajar disesuaikan dengan kondisi siswa yang telah diketahui
sebelumnya oleh guru pendidikan jasmani.

No Pendidikan Jasmani Olahraga

Diselenggarakan terutama di lingkungan Terutama di luar sekolah dan


1
sekolah masyarakat

2 Mengacu pada pembinaan hidup sehat Pembinaan dan peningkatan prestasi

3 Mata ajar wajib di sekolah Sukarela di masyarakat

Menpora bersama organisasi


4 Dikelola di bawah wewenang Mendiknas
olahraga

5 Cenderung memasyarakatkan olahraga Mengolahragakan masyarakat

Tabel perbandingan pendidikan jasmani dan olahraga (Nurhasan, 2005)

3. Aspek Tujuan

Tujuan pendidikan jasmani adalah perkembangan individu secara menyeluruh yang


meliputi ranah / domain kognitif, afektif dan psikomotor. Berikut akan dijelaskan ketiganya :

a. Kognitif

Berhubungan dengan intelektual yang meliputi pemahaman, pengetahuan dan ketrampilan


berpikir. Contohnya adalah pemahaman tentang peraturan perwasitan dan pertandingan, petunjuk
berolahraga yang baik dan benar dan menyusun strategi olahraga beregu.

b. Afektif
Berhubungan dengan emosi seperti minat, sikap, apresiasi / penghargaan dan penyesuaian
diri. Contohnya adalah ketertarikan terhadap aktivitas jasmani, bersikap pantang menyerah dan
tidak putus asa, sportif, mengakui keunggulan orang lain dan mampu bersosialisasi dengan
beragam karakter manusia.

c. Psikomotor

berhubungan dengan gerak tubuh seperti gerakan berlari, melompat dan melempar dan
menendang.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah proses
pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam
kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Adapun tujuan Pendidikan
Jasmani adalah meningkatkan dan mengembangkan berbagai fungsi keterampilan gerak dasar
dan kemampuan jasmani. Keterampilan gerak olahraga merupakan gerak yang kompleks-
multipleks sehingga untuk itu dibutuhkan kemampuan gerak yang prima Pengembangan
keterampilan gerak dasar dan kemampuan jasmani yang sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan
dan perkembangan secara multilateral sesuai usia anak didik dapat menjadi landasan bagi
pengembangan keterampilan gerak olahraga. Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani
melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks
pendidikan jika digunakan untuk tujuan-tujuan kependidikan. Bermain dapat membuat rileks dan
menghibur tanpa adanya tujuan pendidikan, seperti juga olahraga tetap eksis tanpa ada tujuan
kependidikan.

Melalui Olahraga dapat dengan mudah ditunjukkan betapa terbatasnya kemampuan


manusia, betapa perlu kita memelihara lingkungan hidup kita, betapa banyak hal yang di luar
kemampuan akal manusia dan betapa perlu kita mencegah kerusakan dan perbuatan-perbuatan
yang dapat menimbulkan kerusakan di muka bumi. Kesejahteraan jasmaniah ditingkatkan
dengan Olahraga Kesehatan, untuk meningkatkan derajat Kesehatan dinamis, sehingga orang
bukan saja sehat dikala diam (Sehat statis) tetapi juga sehat serta mempunyai kemampuan gerak
yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam peri kehidupannya sehari-hari (Sehat dinamis).
Dengan pendidikan jasmani anak akan mempunyai bakat yang kemudian di salurkan
menjadi prestasi dengan latihan rutin dan pembinaan dari guru.untuk mencapai jenjang prestasi
tinggi diperlukan sistem pembibitan yang bagus. Tanpa pembibitan yang tersistem dengan baik
maka tahap pencapaian prestasi tidak akan tercapai dengan baik. Sistem Pembibitan yang baik
adalah system pembibitan yang mampu memberikan pondasi yang kuat untuk menuju ketahap
selanjutnya yaitu spesialisasi yang selanjutnya secara berkelanjutan dibina menjadi prestasi
tingkat tinggi.

3.2 Saran
Agar Pendidikan Jasmani di Sekolah dapat lebih berperan dalam mengoptimalkan bakat
demi pencapaian prestasi yang tinggi pada anak didik sebaiknya guru memahami masing-masing
peserta didiknya beserta bakatnya, kemudian memberikan solusi bagi siswa yang mempunyai
bakat berupa pelatihan-pelatihan olahraga sehingga menjadikan anak ber-prestasi melalui
bimbingan dengan bakat yang dimilikinya.
DAFTAR PUSTAKA

http://teukujunaidisn.blogspot.co.id/2015/04/makalah-olahraga-di-sekolah.html

http://mardiya.wordpress.com/2010/11/29/mengoptimalkan-peran-pendidikan-
jasmani-olahraga-dan-kesehatan-dalam-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-didik-di-
sekolah-dasar-oleh-drs-mardiya/

https://civitas.uns.ac.id/andriarto/materi-kuliah-dasar-dasar-pendidikan-jasmani/
http://berachunk-amrank.blogspot.co.id/2012/08/dasar-dasar-pendidikan-jasmani-
a.html
https://mgmppenjasgresik.wordpress.com/2015/06/22/dasar-dasar-pendidikan-
jasmani/
https://a1d113288.wordpress.com/2015/01/11/mata-kuliah-dasar-dasar-penjas/

You might also like