Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Salamah Oret Oret
Jurnal Salamah Oret Oret
17 Mei 2019 1
Salamah Fauziyah
SDN Kemakmuran I Kota Cirebon
Salamah.fziyah@gmail.com
Abstract
This research is motivated by the students' low ability to argue. This is
evidenced by students still having difficulty in expressing ideas / ideas,
ability to ask is still low, and students have difficulty in solving learning
problems. The purpose of this study is 1) to find out how much inquiry
training model learning is assisted by the debate method in enhancing
argumentation skills, 2) to find out how much inquiry learning model
learning is assisted by debate methods in improving student learning
outcomes, 3) to know how much inquiry model learning the training is
assisted by the debate method in improving the ability to argue and student
learning outcomes in the subjects of Islamic Education in the class XI
Cirebon 7 High School. The method used in this study is the quasy
experiment method. The sampling technique by simple random sampling
was obtained by 2 classes, each amounting to 25 students for the
experimental class and 25 students for the control class. The research
instrument used was task and rubric argumentation skills, multiple choice
tests for learning outcomes, teacher activity observation sheets. The data
analysis technique used is the normality test, homogeneity test and
hypothesis test. Based on the results of the paired t-test data analysis, the
application of the inquiry training model assisted by the debate method can
improve the argumentation skills in the subjects of Islamic Education in the
eleventh grade of Cirebon 7th Senior High School. The results of the
analysis of the hypothesis test indicate the application of the inquiry
training model assisted by the debate method can improve student learning
outcomes in the subjects of Islamic Education in class XI Cirebon 7 SMA.
The conclusion in this study is the application of the inquiry training model
assisted by the debate method can improve the ability to argue and student
learning outcomes in subjects of Islamic Education in class XI 7 SMA
Negeri Cirebon.
Keywords: inquiry training model, debate method, ability to argue and student
learning outcomes.
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan beragumentasi siswa
masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan siswa masih mengalami kesulitan
dalam mengungkapkan ide/gagasan, kemampuan bertanya masih rendah,
dan siswa mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah
pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui seberapa
besar pembelajaran model inquiry training berbantu metode debat dalam
meningkatkan kemampuan berargumentasi, 2) untuk mengetahui sebarapa
besar pembelajaran model inquiry training berbantu metode debat dalam
meningkatkan hasil belajar siswa, 3) untuk mengetahui sebarapa besar
pembelajaran model inquiry training berbantu metode debat dalam
meningkatkan kemampuan berargumentasi dan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas XI SMA Negeri 7
Cirebon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
quasy eksperimen. Teknik pengambilan sampel secara simple random
sampling di dapat 2 kelas yang masing masing berjumlah 25 siswa untuk
kelas eksperimen dan 25 siswa untuk kelas kontrol. Instrument penelitian
yang digunakan adalah task dan rubric kemampuan berargumentasi, tes
pilihan ganda untuk hasil belajar, lembar observasi aktivitas guru. Teknik
analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas dan
uji hipotesis. Berdasarkan hasil analisis data uji t berpasangan
menunjukkan penerapan model inquiry training berbantu metode debat
dapat meningkatkan kemampuan berargumentasi pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam di kelas XI SMA Negeri 7 Cirebon. Hasil analisis
uji hipotesis menunjukkan penerapan model inquiry training berbantu
metode debat dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam di kelas XI SMA Negeri 7 Cirebon. Kesimpulan
dalam penelitian ini adalah penerapan model inquiry training berbantu
metode debat dapat meningkatkan kemampuan berargumentasi dan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas XI
SMA Negeri 7 Cirebon.
Kata kunci: model inquiry training, metode debat, kemampuan
berargumentasi dan hasil belajar siswa.
dikenakan pada subjek selidik (Mustofa, mempunyai anggota atau unsur yang tidak
2011). homogen dan berstrata secara proporsional.
Adapun jenis desain dalam penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini
ini berbentuk desain Posttest Controll adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri
Group Design) (Sastrika, Sadia, & 7 Cirebon tahun pelajaran 2018/2019
Muderawan, 2016). Pada desain ini sebanyak 4 kelas dengan jumlah 100 siswa.
kelompok eksperimen maupun kelompok Sampel penelitian yang digunakan dalam
kontrol tidak dipilih secara random. penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1
Desain quasi eksperiment dapat yang berjumlah 25 siswa sebagai kelas
digambarkan sebagai berikut: eksperimen dengan model pembelajaran
Post test control group design inquiry training berbantu metode debat dan
Group Treatmen Post Test kelas XI IPA 4 yang berjumlah 25 siswa
sebagai kelas kontrol dengan metode
A X1 O1
diskusi kelompok
B X2 O1
Teknik pengumpulan data yang
Keterangan : digunakan sebagai berikut.
A = Kelompok kontrol dengan metode 1. Tes dengan jumlah 10 soal yang
diskusi kelompok diberikan kepada siswa, dilaksanakan
B = Kelompok eksperimen dengan model pada akhir pembelajaran yang
pembelajaran inquiry training digunakan untuk mengetahui hasil
berbantu metode debat belajar siswa siswa, dimana siswa
O1 = Tes Akhir diberikan pada kelompok menjawab pertanyaan soal essay.
eksperimen dan kontrol (Pasani & Basil, 2014).
X1 = Perlakuan pembelajaran metode 2. Observasi dengan melakukan
diskusi kelompok pengamatan secara langsung terhadap
X2 = Perlakuan dengan model gejala dan perilaku siswa,
pembelajaran inquiry training dilaksanakan pada proses
berbantu metode debat pembelajaran yang digunakan untuk
mengetahui aktivitas siswa dalam
Teknik pengambilan sampel yang
pembelajaran, dimana observer
digunakan dalam penelitian ini adalah
mengamati secara langsung
cluster random sampling (Suhada, 2015).
(Sayidiman, 2012).
Teknik ini digunakan bila populasi
diperoleh soal yang layak digunakan tertulis dengan bentuk pilihan ganda
dalam pelaksanaan post test akhir sebanyak 35 soal untuk mengukur
pembelajaran (Huriaty, 2015). hasil belajar siswa pada mata
Kemudian, peneliti pelajaran Pendidikan Agama Islam di
melaksanakan kegiatan pembelajaran kelas XI SMA Negeri 7 Cirebon.
sistem ekskresi baik di kelas Pelaksanaan model inquiry
eksperimen melalui penerapan model training berbantuan metode debat
inquiry training maupun di kelas pada materi sistem ekskresi terdiri
kontrol dengan metode diskusi dari lima tahapan yaitu fase
kelompok. Pelaksanaan kegiatan menghadapkan pada masalah, guru
pembelajaran pada kelas eksperimen menjelaskan prosedur-prosedur
dengan penerapan model inquiry penelitian, untuk mempersiapkan
training, siswa aktif mendiskusikan siswa mengikuti tahapan-tahapan
dan menyelesaikan masalah pembelajaran dalam model inquiry
pembelajaran, mencari informasi dari training berbantuan metode debat.
berbagai sumber belajar serta Guru meminta siswa untuk
berusaha mempresentasikan dan mencermati dengan seksama
menjelaskan kembali hasil diskusi fenomena yang akan ditampilkan,
kepada siswa lain sedangkan di kelas yang akan dijadikan tema dalam
kontrol siswa hanya pasif menerima melakukan inquiry training
materi pelajaran. berbantuan metode debat yaitu
Pertemuan kedua dengan apakah kamu sependapat dengan
penerapan model inquiry training pernyataan di atas jika kamu setuju
berbantuan metode debat pada kelas berikan argumen atau pendapatmu,
eksperimen dan metode diskusi dan jika tidak sependapat kemukakan
kelompok pada kelas kontrol. Pada pendapatmu!. Siswa terlibat aktif
kegiatan pembelajaran peneliti dalam menjawab pertanyaan
melaksanakan penilaian berupa task berkaitan dengan fenomena yang
dan rubrics kemampuan disajikan oleh guru, sehingga
berargumentasi siswa pada mata meningkatkan kemampuan
pelajaran Pendidikan Agama Islam. berargumentasi terutama claim atau
Peneliti melaksanakan tes akhir pendirian, dukungan (backing), dan
pembelajaran atau post test berupa tes sanggahan (rebutal). Siswa yang yang
belajar siswa, guru telah berusaha untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
sebaik mungkin untuk melaksanakan tabel 4 berikut ini:
setiap langkah-langkah metode
Tabel 4
diskusi kelompok pada kelas kontrol
Rekapitulasi Posttest Hasil Belajar
dan model inquiry training
Kelas Kontrol dengan Kelas Eksperimen
berbantuan metode debat pada kelas
eksperimen, hal ini ditunjukkan siswa Berdasarkan tabel 4 di atas
terlibat aktif dalam menjawab menunjukkan bahwa rekapitulasi posttest
pertanyaan berkaitan dengan hasil belajar siswa kelompok kontrol
fenomena yang disajikan oleh guru, memperoleh nilai terendah 63, nilai
sehingga meningkatkan kemampuan tertinggi 83 dan nilai rata-rata 66,24
berargumentasi terutama claim atau berada di bawah KKM sedangkan
pendirian, dukungan (backing), dan posttest kelompok eksperimen
sanggahan (rebutal). memperoleh nilai terendah 70, nilai
tertinggi 96 dan nilai rata-rata 79,12
2. Penerapan Model Inquiry Training berada di atas KKM (75). Hal ini
Berbantu Metode Debat dalam menunjukkan bahwa penerapan model
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa inquiry training berbantu metode debat
dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Untuk mengetahui hasil belajar
pada konsep prinsip dan praktik ekonomi
siswa dalam proses pembelajaran
Islam di kelas XI di SMA Negeri 7
berkaitan dengan prinsip dan praktik
Cirebon.
ekonomi Islam melalui penerapan model
Untuk hipotesis digunakan untuk
inquiry training berbantu metode debat
mengetahui penerapan model inquiry
pada kelas eksperimen dan penerapan
training berbantu metode debat dapat
metode diskusi kelompok pada kelas
meningkatkan kemampuan
kontrol dilakukan tes awal (pretest) dan
berargumentasi pada mata pelajaran
tes akhir (posttest) berupa tes pilihan
Pendidikan Agama Islam di kelas XI
ganda yang mencakup indikator
SMA Negeri 7 Cirebon. Untuk lebih
pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
jelasnya, hasil uji statistik uji t
analisis, sintesis dan evaluasi.
berpasangan disajikan dalam tabel 5
Hasil posttest hasil belajar siswa berikut ini:
kelas kontrol dan kelas eksperimen,
9I1.4555
SUHADA, H. (2015). MODEL
PEMBELAJARAN INQUIRY DAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
TERHADAP KETERAMPILAN
PROSES SAINS SISWA KELAS V
PADA MATA PELAJARAN IPA.
JURNAL PENDIDIKAN DASAR.
TANGGERANG, 8(2), 13–21.
HTTPS://DOI.ORG/DOI.ORG/10.210
09/JPD.082.02
SUKMA, KOMARIYAH, L., & SYAM,
M. (2016). PENGARUH MODEL
PEMBELAJARAN INKUIRI
TERBIMBING (GUIDED INQUIRY)
DAN MOTIVASI TERHADAP
HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.
SAINTIFIKA, 18(1), 34–54.
SUPARNO. (2016). PENINGKATAN
KETERAMPILAN MENYIMAK
DAN MENULIS MELALUI SISTEM
PEMBELAJARAN MODUL
DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA DI
SEKOLAH DASAR.
EDUHUMANIORA | JURNAL
PENDIDIKAN DASAR KAMPUS
CIBIRU, 3(1), 16–26.
HTTPS://DOI.ORG/10.17509/EH.V3I
1.2802