You are on page 1of 44

Motion Graphic

Media Sosialisasi Posyandu Ibu Hamil

PROYEK INTERNAL

Disusun oleh :
Fredianta Saputra Kaban 4311601068
Getha Febriyani Putri 4311601071
Charent Matta 4311601088

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan matakuliah Proyek Internal

PROGRAM STUDI TEKNIK MULTIMEDIA DAN JARINGAN


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
POLITEKNIK NEGERI BATAM
2019
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………….………..i
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………..……….ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………......…iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………..…v
DAFTAR TABEL………………………………………………………………..vi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….…….4
1.3 Batasan Masalah………………………………………………………….4
1.4 Tujuan……………………………………………………………………4
1.5 Manfaat…………………………………………………………………..5
1.6 Sistematika Penulisan…………………………………………………….5

BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………...…..6


2.1 POSYANDU IBU HAMIL………………………………………………6
1. Buku Saku Posyandu……………………………………….................7
2. Buku Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) ……………………………….7
3. Hasil Survei Pada Posyandu Tulip Lestari………………………........7
2.2 MEDIA SOSIALISASI INFORMASI…………………………………...7
1. Media Massa………………………………………………………..…8
2. Media Sosial…………………………………………………………..8
2.3 MOTION GRAPHIC……………………………………………………..8
2.3.1 Concept……………………………………………….………….10
2.3.2 Design…………………………………………………................10
2.3.3 Material Collecting……………...……………………………….10
2.3.4 Assembly………………………………………………………....10
2.3.5 Tessting…………………………………………………………..10
2.3.6 Distribution…………………………………………………..…..11

iii
2.4 APLIKASI PEMBUATAN MOTION GRAPHIC………………………..11
1. Adobe Illustrator……………………………………………………..11
2. Adobe After Effect…………………………………………………...11
3. Adobe Media Encoder……………………………………….............12
4. Adobe Audition…………………………………………………..….12

BAB III KONSEP DESAIN MOTION GRAPHIC…………………………….13


3.1 Concept (Pengonsepan)…………………………………………………..13
3.2 Design (Perancangan) ……………………………………………………14
1. Perancangan Karakter………………………………………………..14
2. Script Writing………………………………………………………..17
3. Storyboard…………………………………………………………...17
3.3 Material Collecting……………………………………………………….20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………22


a. Assembly…………………………………………………………………22
1. Pembuatan Objek…………………………………………………….22
2. Penggabungan Animasi……………………………………………...24
b. Testing……………………………………………………………………24
1. Uji Coba Alpha……………………………………………………….24
2. Uji Coba Beta...……………………………………………………….29
c. Distribution……………………………………………………………….29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………31


5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………...31
5.2 Saran………………………………………………………………………….31
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...32

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-

2016 berdasarkan kematian yang dilaporkan………………………………...……1

Gambar 1.2 Distribusi AKI menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau,

tahun 2016…………………………………………………………………………2

Gambar 1.3 Penyebab Kematian Ibu di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016…..2

Gambar 2.1 Buku Saku Posyandu………………………………………………….6

Gambar 2.2 Buku Saku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)………………………….7

Gambar 2.3 Metode Pengembangan Luther Sutopo……………………………....9

Gambar 2.4 Tools pada Adobe Illustrator………………………………………..11

Gambar 2. 5 Tools pada Adobe After Effects……………………………………..11

Gambar 2.6 Tools pada Adobe Media Encoder…………………………………..12

Gambar 2.7 Tools pada Adobe Audition………………………………………….12

Gambar 3.1 Gambar diagram konsep desain motion graphic: Media sosialisasi ibu

hamil……………………………………………………………………………...13

Gambar 4.1 Gambar logo youtube ……………………………………………….27


Gambar 4.2 Gambar logo facebook ……………………………………………...27
Gambar 4.3 Gambar logo whatsapp ……………………………………………...27

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perancangan karakter motion graphic sosialisasi posyandu ibu hamil…14
Tabel 3.2 Storyboard motion graphic posyandu sosialisasi ibu hamil…………….17
Tabel 3.3 Material motion graphic sosialisasi posyandu ibu hamil………………20
Tabel 4.1 Desain karakter………………………………………………………...22
Tabel 4.2 Desain assets……………………………………………………….......23
Tabel 4.3 Pengujian storyboard dengan implementasi video motion graphic…….24

vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Kementerian Kesehatan RI (2014) bahwa ibu merupakan sosok
perempuan yang paling berjasa dalam kehidupan seorang anak. Ibu juga berperan
sangat penting dalam mengatur semua urusan rumah tangga, pendidikan anak, dan
kesehatan seluruh keluarga. Oleh karena itu, upaya peningkatan kesehatan ibu dan
anak mendapat perhatian khusus. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian Ibu
(AKI) merupakan salah satu indikator yang peka dalam menggambarkan
kesejahteraan masyarakat di suatu negara.
Kementerian Kesehatan RI (2016) menyatakan bahwa pengukuran Angka
Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Kepulauan Riau menggunakan data yang berasal
dari pelayanan kesehatan berdasarkan jumlah kunjungan.

Gambar 1.1 Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2016 berdasarkan
kematian yang dilaporkan (sumber: Kementerian Kesehatan RI, 2016)

Data diatas menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 5 tahun AKI Kepulauan Riau
masih fluktuatif. Pencapaian tahun 2016 menurun dibandingkan tahun 2016.
Distribusi AKI berdasarkan Kabupaten/Kota diuraikan pada grafik berikut.

1
Gambar 1.2 Distribusi AKI menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau, tahun 2016
(sumber: Kementerian Kesehatan RI, 2016)

Dari data diatas menyatakan bahwa Kabupaten Lingga menempati AKI


tertinggi. Sedangkan Kota TanjungPinang pada tahun 2016 berhasil mencapai
angka 0 kematian. Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa kematian ibu hamil
terbesar terjadi pada satu hari setelah melahirkan. Penyebab kematian ibu di
Kepulauan Riau masih didominasi oleh kasus pendarahan dan hipertensi. Setiap ibu
yang akan melahirkan memiliki resiko kematian. Oleh karena itu pemerintah
menggiatkan program pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil, persalinan dan
nifas. Ibu yang mendapatkan pelayanan lengkap pada saat hamil, persalinan dan
nifas cenderung lebih tertolong dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan
pelayanan lengkap.

Gambar 1.3 Penyebab Kematian Ibu di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 (sumber: Kementerian
Kesehatan RI, 2016)

2
Kesehatan merupakan hak asasi manusia sehingga setiap orang berupaya
untuk hidup sehat. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat tidak saja tanggung jawab pemerintah namun yang lebih penting adalah
keterlibatan seluruh masyarakat. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
merupakan upaya pembangunan kesehatan dengan memanfaatkan potensi yang ada
di masyarakat baik sarana maupun sumber daya manusia mulai dari individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat, seperti posyandu.
Posyandu adalah Pos Pelayanan Terpadu yang merupakan perpanjangan
pelaksanaan program kesehatan memiliki 5 (lima) program pokok antara lain
program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Perbaikan Gizi, Imunisasi, Keluarga
Berencana (KB) dan Penanggulangan Diare. Selain itu juga dilakukan
pengembangan program kesehatan lainnya seperti dana sehat, bina keluarga balita,
Pelayanan Kesehatan Usila dan lain-lain.
Posyandu sangat berpengaruh bagi ibu, bayi, dan anak balita yang lebih
spesifik dalam pemberian pelayanan kesehatan. Tidak hanya pelayanan kesehatan
dan pengobatan saja, namun posyandu juga memberikan beragam informasi
pengetahuan untuk menambah wawasan terhadap masyarakat setempat.
Dalam buku Profil Kesehatan Kota Batam Tahun 2015, jumlah posyandu di
Kota Batam telah mencapai 438 terjadi peningkatan 5,3% dibanding tahun 2014
lalu. Seluruh posyandu yang ada tersebar diseluruh wilayah Kota Batam.
Kehamilan merupakan proses alami yang akan dilalui oleh wanita dewasa,
Hal ini juga memiliki resiko yang harus diperhatikan agar tidak membahayakan
bayi maupun ibu hamil. Resiko kehamilan dapat diketahui dengan melakukan
deteksi dini kehamilan dengan faktor resiko sehingga tenaga kesehatan dapat
mengetahui penanganan lebih lanjut. Untuk menghindari atau menanggulangi
resiko tersebut maka dengan Pedoman Manajemen Pelayanan Obsteri Emergensi
Komprehensif (PONEK) 24 jam dengan langkah utama: Peningkatan deteksi dini,
Pengelolaan ibu hamil Resiko Tinggi (Resti) dan Pemantapan kemampuan
pengelolaan program di tingkat kota/kabupaten dalam perencanaan,
penatalaksanaan, pemantauan dan penilaian kinerja upaya penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Balita (AKB).

3
Posyandu juga merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan
merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan ibu hamil. Perawatan kehamilan dan
pemilihan penolong persalinan merupakan dua komponen penting yang perlu
mendapat perhatian. Masyarakat tampaknya lebih mengacu pada tradisi dan nilai-
nilai yang ada pada kedua komponen tersebut. Pemanfaatan pelayanan kesehatan
di posyandu oleh ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan secara kualitas belum
terbukti secara maksimal. Faktor kemiskinan yang dominan di dalam masyarakat
semakin memperkuat persepsi bahwa pemeriksaan kesehatan bukan merupakan
partisipasi, tetapi kepatuhan masyarakat.
Oleh sebab itu, dibuat sebuah media sosialisasi dalam bentuk audio video
motion graphic untuk menyampaikan informasi penting terkait Posyandu sehingga
meningkatkan pemahaman responden tentang pesan atau pembelajaran yang
disampaikan, hal ini juga dapat mengurangi angka kematian ibu di kepuauan riau,
khususnya Kabupaten/Kota Batam.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana cara membuat motion graphic Media Sosialisasi Posyandu Ibu
Hamil yang mudah dipahami.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah pada produk ini adalah:
1.Produk motion graphic berdurasi kurang dari 5 menit,
2.Target produk di Posyandu Kota Batam.
3.Produk yang dihasilkan menggunakan konsep animasi 2D.

1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat motion graphic Media Sosialisasi
Posyandu Ibu Hamil.

4
1.5 Manfaat
Berdasarkan latar belakang diatas mengenai angka kematian ibu (AKI),
diharapkan produk motion graphic ini dapat menginformasikan mengenai peran
penting posyandu serta bentuk pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan yang diterapkan untuk menyajikan gambaran singkat
mengenai permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini, maka sistematika
penulisan terdiri dari lima bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Isi Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah,
Batasan Masalah, Tujuan, Manfaat, dan Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Isi Bab ini menguraikan tentang Penjelasan Pos Pelayanan Terpadu
(POSYANDU), Media Sosialisasi Informasi, Motion Graphic.
BAB III KONSEP DESAIN MOTION GRAPHIC
Isi Bab ini menguraikan tentang sistem pengembangan multimedia
Luther Sutopo, yaitu Concept, Design, dan Material Collecting.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Isi Bab ini menguraikan tentang Hasil Implementasi Produk,
Pengujian Sistem, dan Pembahasan Produk.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Isi Bab ini menguraikan tentang Kesimpulan dan Saran dari Produk
yang telah dibuat.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 POSYANDU IBU HAMIL


Menurut Departemen Kesehatan RI (2006) “Posyandu (Pos Pelayanan
Terpadu) adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh, dan
untuk masyarakat yang dibimbing petugas terkait”. Posyandu juga merupakan
salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang
dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan
kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita”.
Media-media yang sudah digunakan untuk menyampaikan informasi
posyandu kepada masyarakat berupa: Buku Saku Posyandu dan Buku Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA). Beberapa penjelasan tentang media ini adalah sebagai berikut:
1. Buku Saku Posyandu
Buku Saku Posyandu menjadi salah satu media bacaan sebagai media
informasi kepada masyarakat terhadap manfaat, penyelenggaraan, dan
pesan-pesan terkait kesehatan masyarakat sebagai bentuk pertolongan
pertama bagi masyarakat khususnya ibu hamil.

Gambar 2.1 Buku Saku Posyandu

6
2. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Dalam Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) berisi catatan kesehatan
ibu (hamil, bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru lahir sampai anak usia 6
tahun) serta berbagai informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu
dan anak. Setiap ibu hamil mendapat 1 (satu) Buku KIA. Jika ibu hamil atau
melahirkan bayi kembar, maka ibu memerlukan tambahan buku KIA lagi.
Buku KIA tersedia di posyandu, polindes/poskesdes, puskesmas pembantu,
puskesmas, bidan praktik, dokter praktik, rumah bersalin dan rumah sakit.

Gambar 2.2 Buku Saku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

3. Hasil Survei Pada Posyandu Tulip Lestari


Posyandu yang berlokasi di Perumahan Taman Lestari, Batu Aji pada
tanggal 15 Februari 2019 yang dihadiri oleh 5 kader, 6 ibu hamil, dan 2
bidan dari Puskesmas Batu Aji. Pada kegiatan tersebut, dilakukan
penyuluhan dan sosialiasi mengenai buku kesehatan ibu dan anak (KIA).
2.2 MEDIA SOSIALISASI INFORMASI
Media sosialisasi adalah pihak-pihak yang menjadi perantara terjadinya
sosialisasi. Ada berbagai metode media sosialisasi informasi, yaitu berbasis
tradisional dan teknologi. Media sosialisasi informasi berbasis tradisional, ada
beberapa yaitu: Keluarga, Teman, dan Organisasi. Sedangkan media sosialisasi
berbasis teknologi, ada beberapa yaitu: Media Massa dan Media Sosial.

7
1. Media Massa
a. Majalah
Majalah adalah media cetak yang diterbitkan secara berkala,
misalnya mingguan atau bulanan. Majalah juga berisi bermacam-
macam artikel yang bervariasi sesuai dengan perkembangan.
b. Poster
Poster adalah suatu desain grafis yang memuat komposisi gambar
dan huruf diatas kertas, dengan maksud menampilkan informasi
untuk mencari perhatian mata sekuat mungkin.
2. Media Sosial
a. YouTube
YouTube adalah situs web video sharing yang cukup populer dimana
para penggunanya dapat memuat, menonton, mengunggah dan
berbagi video secara gratis dengan adanya koneksi internet.
b. Facebook
Facebook adalah situs jejaring sosial yang memungkinkan pengguna
dapat saling berinteraksi dengan pengguna lainnya di seluruh dunia.
c. WhatsApp
WhatsApp adalah aplikasi pesan instan untuk smartphone. Berbeda
dengan SMS (Short Message Direct), WhatsApp menggunakan
koneksi internet untuk melakukan perpesanan.

2.3 MOTION GRAPHIC


Motion graphic merupakan salah satu teknologi informasi dengan desain
animasi yang menggunakan cuplikan video atau animasi untuk membuat rangkaian
gerak ilusi. Motion graphic pada umumnya merupakan gabungan dari potongan-
potongan desain yang berbasis media visual yang menggabungkan bahasa film
dengan desain grafis, seperti memasukan elemen-elemen yang berbeda seperti
desain 2D atau 3D, animasi, video, ilustrasi, fotografi, dan musik. Termasuk di
dalamnya yaitu, tipografi dan grafis yang dapat terlihat sebagai judul untuk film,
pembuka program televisi, bumper, dan elemen-elemen grafis yang muncul di
8
televisi. Namun, video atau film dari objek yang bergerak belum dikategorikan
sebagai bagian dari Motion graphic, kecuali jika video atau film tersebut
dikombinasikan dengan beberapa elemen desain seperti bentuk, jenis, atau baris.
Dalam pembuatan Motion graphic media sosialisasi ibu hamil ini
menggunakan metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Multimedia
Development Life Cycle (MDLC) versi Luther-Sutopo. Menurut Luther
metodologi pengembangan multimedia terdiri dari 6 tahap yaitu concept
(pengonsepan), design (perancangan), material collecting (pengumpulan materi),
assembly (pembuatan), testing (pengujian), dan distribution (pendistribusian).
Keenam tahapan tersebut tidak harus berurut dalam pembentukannya, boleh saling
bertukar posisi. Dengan adanya metode ini, pembuatan sebuah multimedia dapat
terstruktur dengan baik (Binanto, 2010).

Gambar 2. 3 Metode Pengembangan Luther Sutopo (sumber: Binanto, 2010)

9
Berikut ini adalah penjelasan dari gambar 2.3 Metode Pengembangan Luther
Sutopo :
1. Concept
Tahap concept (pengonsepan) adalah tahap untuk menentukan tujuan dan
siapa pengguna program (identifikasi audiens). Tujuan dan pengguna akhir
program berpengaruh pada nuansa multimedia sebagai pencerminan dari
identitas organisasi yang menginginkan informasi sampai pada akhir.
2. Design
Design (perancangan) adalah tahap pembuatan spesifikasi mengenai
arsitektur program, gaya, tampilan, dan kebutuhan material atau bahan
untuk program. Spesifikasi dibuat serinci mungkin sehingga pada tahap
berikutnya, yaitu material collecting dan assembly. Tahap ini biasanya
menggunakan storyboard untuk menggambarkan deskripsi tiap scene.
3. Material Collecting
Material collecting adalah tahap pengumpulan bahan yang sesuai dengan
kebutuhan yang dikerjakan. Bahan-bahan tersebut, antara lain gambar
clipart, foto, animasi, video, audio, dan lain-lain yang dapat diperoleh
secara gratis atau dengan pemesanan kepada pihak lain yang sesuai dengan
rancangannya.
4. Assembly
Tahap assembly adalah tahap pembuatan semua objek, pembuatan animasi,
dan bahan multimedia pembuatan motion graphics ini didasarkan pada
tahap design, seperti storyboard, bagan alir, dan/atau struktur navigasi.
5. Testing
Tahap testing (pengujian) adalah setelah menyelesaikan tahap pembuatan
(assembly) dengan menjalankan motion graphics dan melihatnya apakah
ada kesalahan atau tidak. Dalam pengujiannya terdapat dua tahap yaitu
tahap pengujian alpha yang pengujiannya dilakukan oleh pembuatnya
sendiri. Setelah melewati pengujian tahap alpha maka dilanjutkan

10
pengujian tahap beta yang melibatkan pengguna akhir yaitu ahli media dan
ahli materi.
6. Distribution
Pada tahap ini aplikasi akan disimpan dalam suatu media penyimpanan. Jika
media penyimpanan tidak cukup untuk menampung aplikasinya, kompresi
terhadap aplikasi tersebut akan dilakukan.

2.4 APLIKASI PEMBUATAN MOTION GRAPHIC


Dalam pembuatan produk ini dibutuhkan beberapa aplikasi yang dapat menunjang
pembuatan produk ini, yaitu:
1. Adobe Illustrator

Gambar 2. 4 Tools pada Adobe Illustrator

Adobe Illustrator adalah salah satu software pengolah gambar yang berbasis vektor.
Dari gambar vektor tersebut dapat diolah menjadi gambar animasi yang sesuai
dengan perancangan awal. Software ini juga memiliki beberapa tools yang dapat
membantu dalam pengerjaan gambar.
2. Adobe After Effects

Gambar 2. 5 Tools pada Adobe After Effects

11
Adobe After Effects adalah software yang digunakan untuk membuat gambar
bergerak dan dapat juga mempercantik hasil video dengan perpaduan shapes dan
keyframe untuk menganimasikan gambar. Software ini juga memiliki beberapa
tools yang dapat membuat pergerakan gambar menjadi lebih dinamis.
3. Adobe Media Encoder

Gambar 2. 6 Tools pada Adobe Media Encoder

Adobe Media Encoder adalah software untuk mengekspor video menjadi video
yang dapat dinikmati oleh audiens. Software ini juga mensupport beberapa format
video sehingga dapat lebih mudah dinikmati oleh semua format video (*.mp4,
*mkv, dan lain-lain)
4. Adobe Audition

Gambar 2.7 Tools pada Adobe Audition

Adobe Audition adalah software multitrack digital audio recording, editor, dan
mixer yang digunakan dan memiliki berbagai fasilitas pengolahan suara (seperti,
dubbing, dan lain-lain.

12
BAB III
KONSEP DESAIN MOTION GRAPHIC

Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana konsep desain Motion graphic dengan
sistem pengembangan multimedia Luther Sutopo.

Gambar 3.1 Gambar diagram konsep desain motion graphic: Media sosialisasi ibu hamil

3.1 Concept (pengonsepan)


Konsep produk motion graphic ini berdasarkan hasil penelitian dari
beberapa sumber terkait angka kematian ibu (AKI) di provinsi kepulauan riau, dari
tingkat angka kematian tersebut, menjadi ide dalam pembuatan motion graphic
sosialisasi posyandu ibu hamil. Produk ini juga bertujuan untuk memberikan
informasi kepada masyarakat tentang apa itu posyandu, yaitu pelayanan apa saja
yang diberikan posyandu kepada masyarakat, aktifitas yang dianjurkan dan dilarang
oleh ibu hamil, dan persiapan melahirkan untuk menghindari terjadinya kematian
ibu hamil. Motion graphic ini dibuat dengan desain animasi 2D sehingga hasil
motion graphic ini menarik dan dapat dinikmati oleh masyarakat semua umur.

13
Produk motion graphic ini akan di distribuasikan melalui media sosial seperti
Whatsapp, Facebook, Youtube, dan lain-lain yang menjadi salah satu media yang
sering digunakan oleh masyarakat.
3.2 Design (perancangan)
Tahap ini merupakan tahapan awal sebelum dibuatnya produk motion
graphic, yaitu Perancangan Karakter, Script writing dan Storyboard.
1. Perancangan Karakter
Pada tahapan ini terdapat karakter yang digunakan dalam motion graphic

Tabel 3. 1 Perancangan Karakter Motion Graphic Sosialisasi Posyandu Ibu Hamil

No. Gambar Deskripsi

Nama : Aldi
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 3 Maret
1992
1. Umur : 27 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Peran : Suami 1

Nama : Tina
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 22
Maret 1993
2. Umur : 26 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Peran : Ibu Hamil 1

14
Nama : Adi
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 10
Januari 2019
3. Umur : 0 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Peran : Bayi 1

Nama : Rima
Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali, 12
Februari 1992
4. Umur : 27 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Peran : Bidan

Nama : Chintya
5. Tempat, Tanggal Lahir : Batam, 5
Februari 1994
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Peran : Ibu Hamil 2

15
Nama : Donna
Tempat, Tanggal Lahir : Bali, 22 Juli
1994
6. Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Peran : Ibu Hamil 3

Nama : Putra
Tempat, Tanggal Lahir : Batam, 17 Juli
1993
7. Umur : 26 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Peran : Suami 3

Nama : Kirana
Tempat, Tanggal Lahir : Manado, 25
November 1994
8. Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Peran : Ibu Hamil 4

Nama : Bobby
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Maret
1993
9. Umur : 26 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Peran : Suami 4

16
2. Script Writing
Pada script writing ini berisi tentang naskah dalam bentuk sinopsis yang
dijabarkan dalam 3 bagian, yaitu bagian awal, bagian tengah, dan bagian
akhir.
i. Bagian Awal
Pada bagian ini menampilkan seorang ibu yang mengetahui kehamilan,
hal ini akan disampaikan di cerita selanjutnya apakah ibu hamil tersebut
sudah memeriksakan diri ke posyandu atau tidak. Ketidaktahuan ibu
menjadi awal mula penjelasan mengenai posyandu dan pelayanan yang
diberikan oleh posyandu kepada ibu hamil.
ii.Bagian Tengah
Pada bagian ini menampilkan penjelasan tentang pelayanan apa saja yang
diberikan oleh posyandu kepada masyarakat, lalu dari pelayanan tersebut
diambil salah satunya yang menjadi fokus atau inti penjelasan yang akan
disampaikan oleh posyandu kepada masyarakat, yaitu penejelasan
mengenai pelayanan apa saja yang diberikan oleh posyandu kepada ibu
hamil, aktifitas apa saja yang harus dilakukan kepada ibu hamil, dan
aktifitas apa saja yang harus dihindari oleh ibu hamil untuk menjaga
kesehatan dan keselamatan bayi dalam kandungan.
iii.Bagian Akhir
Pada bagian ini menampilkan animasi pasangan ayah dan ibu yang sudah
melahirkan dengan sehat karena sudah mendapatkan pengarahan tentang
pelayanan posyandu kepada ibu hamil. Pada akhir dari video tersebut
adalah ajakan kepada masyarakat tentang pentingnya datang ke posyandu
dan melakukan hal yang dianjurkan dan menghindari hal yang dilarang
oleh posyandu.

3. Storyboard
Pada tahapan ini berisi tentang perancangan gambar, gerak, dan audio
pada motion graphic.

17
Tabel 3. 1 Storyboard Motion Graphic Posyandu Sosialisasi Ibu Hamil

No. Gambar

1.

18
No. Gambar

2.

19
No. Gambar

3.

3.3 Material Collecting


Material Collecting adalah pengumpulan elemen-elemen atau bahan sesuai
kebutuhan produk multimedia yang dikerjakan. Tahapan ini mengumpulkan
beberapa bahan yang dibutuhkan sebagai bahan referensi untuk pembuatan produk
motion graphic.

20
Tabel 3. 2 Material Motion Graphic Sosialisasi Posyandu Ibu Hamil

No. Nama Gambar Link (jika ada)

Buku Kesehatan Ibu


1 -
dan Anak (KIA)

2 Buku Saku Posyandu -

https://www.youtu
be.com/watch?v=L
3 Video Animasi _W3-
13PTfM&feature=
youtu.be

Poster infografis
5 tentang Kesehatan Ibu -
dan Bayi

Poster infografis
6 tentang Angka -
Kematian Ibu Hamil

21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan kelanjutan dari proses pembuatan motion graphic
yang sebelumnya diuraikan pada bab sebelumnya. Proses pembuatan ini dilakukan
dengan sistem pengembangan multimedia Luther Sutopo yaitu Assembly, Testing,
dan Distribution.

4.1 Assembly
Tahap ini merupakan tahap pembuatan semua objek yang didasarkan pada
tahap desain, seperti storyboard. Total scene yang dibutuhkan dalam pembuatan
motion graphic sosialisasi posyandu ibu hamil ini berjumlah 15 scene dengan
format output adalah *MP4.
1. Pembuatan Objek
Dalam pembuatan objek desain karakter dan desain asset pada motion graphic ini
menggunakan software Adobe Illustrator CC 2017
Tabel 4.1 Desain Karakter

Desain Karakter

Ayah 1 Ayah 2 Ibu 1 Ibu 2

Dokter Bayi

22
Tabel 4.2 Desain Assets

Desain Assets

Alat Ukur
Mobil Ambulan Pakaian Bayi Denyut Jantung
Tekanan Darah

Alat USG Ibu Kalender


Donor Darah Rumah Sakit
Hamil Konsultasi

Konseling Ibu Posisi Tidur Ibu


Obat-obatan Posyandu
Hamil Hamil

Logo
Ibu dan Anak Timbangan Berat
Logo Minuman Trimester Ibu
Laki-laki Badan
Hamil

23
2. Penggabungan Animasi
Pada penggabungan animasi motion graphic menggunakan Adobe After Effect
CC 2017 yaitu dengan menggabungkan seluruh Assets yang telah dibuat
sebelumnya sehingga menjadi sebuah animasi yang nantinya akan di export dengan
format *MP4.

Gambar 4.1 Contoh Worksheet pembuatan motion graphic sosialisasi posyandu ibu hamil

4.2 Testing
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan yaitu menguji video motion graphics
yang telah diproduksi. Beberapa pengujian yang akan menjadi pembahasan dalam
kegiatan ini ialah pengujian di pihak pengembang untuk menguji kesesuaian antara
rancangan dengan produk yang dihasilkan, uji coba alpha, dan yang terakhir adalah
uji coba beta.
1. Uji Coba Alpha
Pengujian tahap alpha ini yaitu menguji kesesuaian antara rancangan dengan
produk yang dihasilkan. Hasil implementasi dengan storyboard telah sesuai tiap
scene-nya. Berikut merupakan hasil pengujian disajikan pada Tabel 4.3.

24
Tabel 4.3 Pengujian storyboard dengan implementasi video motion graphic

Scene Storyboard Implementasi Catatan

Storyboard dengan
implementasi video motion
graphic memiliki kesesuaian
antara rancangan dengan
01 produk yang dihasilkan.
Narasi yang telah di rancang
juga sesuai dengan hasil
produk.

Storyboard dengan
implementasi video motion
graphic memiliki kesesuaian
antara rancangan dengan
02 produk yang dihasilkan.
Narasi yang telah di rancang
juga sesuai dengan hasil
produk.

Storyboard dengan
implementasi video motion
graphic memiliki kesesuaian
antara rancangan dengan
03 produk yang dihasilkan.
Narasi yang telah di rancang
juga sesuai dengan hasil
produk.

Storyboard dengan
implementasi video motion
graphic memiliki kesesuaian
antara rancangan dengan
produk yang dihasilkan,
hanya saja pada produk
04 ditambahkan karakter yang
tidak ada pada rancangan.
Narasi yang telah di rancang
juga sesuai dengan hasil
produk.

25
Storyboard dengan
implementasi video motion
graphic memiliki kesesuaian
antara rancangan dengan
produk yang dihasilkan,
05 hanya saja pada produk
ditambahkan beberapa objek.
Narasi yang telah di rancang
juga sesuai dengan hasil
produk.
Storyboard dengan
implementasi video motion
graphic memiliki kesesuaian
antara rancangan dengan
06 produk yang dihasilkan.
Narasi yang telah di rancang
juga sesuai dengan hasil
produk.

Storyboard dengan
implementasi video motion
graphic memiliki kesesuaian
antara rancangan dengan
07 produk yang dihasilkan.
Narasi yang telah di rancang
juga sesuai dengan hasil
produk.

Storyboard dengan
implementasi video motion
graphic tidak memiliki
kesesuaian antara rancangan
dengan produk yang
dihasilkan dikarenakan
08 ketidakefektifan pada
rancangan yang berupa teks,
sehingga pada implementasi
diganti dengan simbol atau
gambar.

26
Storyboard dengan
implementasi video motion
graphic tidak memiliki
kesesuaian antara rancangan
dengan produk yang
dihasilkan, karakter pada
09 rancangan berbeda dengan
produk dan ditambahkan teks
untuk mempertegas gambar
pada produk. Narasi yang
telah di rancang juga sesuai
dengan hasil produk.
Storyboard dengan
implementasi video motion
graphic tidak memiliki
kesesuaian antara rancangan
dengan produk yang
10 dihasilkan, karakter pada
rancangan ditambahkan pada
produk. Narasi yang telah di
rancang juga sesuai dengan
hasil produk.

Storyboard dengan
implementasi video motion
graphic tidak memiliki
kesesuaian antara rancangan
11 dengan produk yang
dihasilkan, teks pada
rancangan ditambahkan
dengan gambar pada produk.

Storyboard dengan
implementasi video motion
graphic tidak memiliki
kesesuaian antara rancangan
dengan produk yang
12 dihasilkan, teks pada
rancangan diganti dengan
gambar pada produk. Narasi
yang telah di rancang juga
sesuai dengan hasil produk.

27
Storyboard dengan
implementasi video motion
graphic tidak memiliki
kesesuaian antara rancangan
dengan produk yang
dihasilkan dikarenakan
13 ketidakefektifan pada
rancangan yang berupa teks,
sehingga pada implementasi
diganti dengan simbol atau
gambar.
Storyboard dengan
implementasi video motion
graphic tidak memiliki
kesesuaian antara rancangan
dengan produk yang
14 dihasilkan, karena
ditambahkan teks untuk
mempertegas gambar pada
produk.
Storyboard dengan
implementasi video motion
graphic memiliki kesesuaian
antara rancangan dengan
15 produk yang dihasilkan.
Narasi yang telah di rancang
juga sesuai dengan hasil
produk.

Pada produk terdapat scene


tambahan yang dilakukan
diluar perancangan,
- dikarenakan ada beberapa
16
revisi dan perbaikan selama
pembuatan oleh narasumber.

17 Pada produk terdapat scene


tambahan yang dilakukan
diluar perancangan,
- dikarenakan ada beberapa
revisi dan perbaikan selama
pembuatan oleh narasumber.

28
2. Uji Coba Beta
Uji coba alpha merupakan tahap uji coba yang dilakukan oleh ahli media dan
ahli materi. Pelaksanaan uji coba ini dilakukan dengan melakukan uji validasi
mengenai konten motion graphics setelah uji coba Alpha. Validator dalam
validasi ini adalah seorang dosen yang menilai video “Motion graphics
Sosialisasi Posyandu Ibu Hamil” yang telah melalui uji coba alpha sebelumnya.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai validasi konten ini
dapat memperhatikan pada lampiran yang terlampir. Berdasarkan lampiran
tersebut bisa dikatakan semua aspek dari konten video “Motion graphics
Sosialisasi Posyandu Ibu Hamil” sudah disetujui dan dapat ditampilkan kepada
publik.

Selain melakukan uji validasi konten, dilakukan juga uji oleh ahli media. Uji
oleh ahli media bertujuan untuk memastikan kualitas video “Motion graphics
Sosialisasi Posyandu Ibu Hamil” sudah layak untuk ditunjukkan kepada publik.
Kelayakan ini meliputi beberapa aspek yaitu dari aspek animasi, aspek kualitas
tampilan media dan audio, serta pemahaman materi dan penggunaan bahasa.
Dalam melaksanakan uji oleh ahli media, dilakukan uji validasi “Motion
graphics Sosialisasi Posyandu Ibu Hamil” yang dilakukan oleh seorang dosen
pengajar mata kuliah yang berkaitan dengan multimedia dari Politeknik Negeri
Batam. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai validasi konten
ini dapat memperhatikan pada lampiran yang terlampir.

3. Distribution
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah penyimpanan video motion
graphic dalam suatu media penyimpanan atau di publikasikan melalui sosial media,
seperti Youtube, Facebook, dan lain-lain. Berikut pada Tabel 4.4 merupakan hasil
dari proses distribusi yang dilakukan.

29
Tabel 4.4 Hasil proses distribusi motion graphic

Proses
Hasil Distribusi Keterangan
Distribusi

Melalui
Facebook
sebagai sosial
media untuk
Melalui menyebarluaskan
Facebook video “Motion
Graphic
Sosialisasi
Posyandu Ibu
Hamil”

Melalui
Facebook
sebagai sosial
media untuk
Melalui menyebarluaskan
Youtube video “Motion
Graphic
Sosialisasi
Posyandu Ibu
Hamil”

Menggunakan
DVD sebagai
media
penyimpanan
untuk
menyimpan
Media
video “Motion
Penyimpanan
graphics
Sosialisasi
Posyandu Ibu
Hamil” dan juga
sebagai bentuk
dokumentasi.

30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembuatan dan pengujian yang telah dilaksanakan, maka
didapatkan beberapa kesimpulan yaitu :

1. Menghasilkan sebuah produk motion graphics dalam bentuk video untuk


Sosialisasi Posyandu Ibu Hamil dengan menerapkan animasi 2D. Durasi video
yang dihasilkan adalah 4 menit 4 detik dengan format MP4 sehingga dapat
dijalankan di berbagai media tanpa syarat tertentu.
2. Berdasarkan hasil pengujian (validasi) melalui beberapa narasumber terkait
dengan posyandu (dari sisi konten) dan teknis pembuatan motion graphics
bahwa produk yang dihasilkan dapat digunakan sebagai salah satu media
sosialisasi mengenai Posyandu Ibu Hamil.

Dalam pembuatan Motion graphic media sosialisasi ibu hamil ini menggunakan
teknik pengembangan sistem model Luther Sutopo. Pengembangan sistem ini
dimulai dari identifikasi masalah yaitu mengidentifikasi penyebab dan titik
keputusan serta mengacu pada metodologi pengembangan multimedia Luther
Sutopo.

5.2 Saran
Saran yang diberikan untuk selanjutnya yaitu :
1. Menambahkan keterangan mengenai peran posyandu secara lebih detail dan
menyeluruh agar masyarakat lebih memahami tentang posyandu.
2. Dapat mengimplementasikan indikator lain dalam aspek motion graphic serta
menambahkan analisa agar produk dapat dipahami lebih detail dan mendalam.

31
DAFTAR PUSTAKA

Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya.


Jakarta: ANDI.

Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauam Riau, Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan


Riau, 2014

Erlyana, Yana. Paendong, Rudy Setiawan., Perancangan Video Motion graphic


Hologram “Me & My Hero“, Volume 5 Nomor 1., Juni 2016

Fadya, Mifta. Pembuatan Motion graphic sebagai Media Promosi Pada Campaign
“Kado Blanja” di Media Sosial PT.Metraplasa – Blanja.com

Kementerian Kesehatan RI, Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta: Kementerian
Kesehatan dan JICA (Japan Internasional Cooperation Agency), 1997, Cetakan
Tahun 2016

Kementerian Kesehatan RI, Pusat Data dan Informasi, Jakarta Selatan, 2014

Profil Kesehatan Kota Batam 2015

Somantri, Cynthia Puspitawati. Rahajaan, S.Sn., M.Sn, Jerry Dounald. Motion


graphic Design About The Health Benefits Of Breastfeeding and Weaning Method
Education For Mother 20-30 years old in Bandung, Vol.3, No.3 December 2016,
Page 688

32
Lampiran
Dokumentasi survei dan observasi sosialisasi posyandu kelas ibu hamil
di posyandu Tulip Lestari

33
Lampiran
Dokumentasi uji validasi kelayakan produk
sosialisasi posyandu kelas ibu hamil
di Puskesmas Batu Aji, Batam

34
Lampiran
Uji Validasi Kelayakan Produk

1. Konten Motion Graphic Sosialisasi Posyandu Ibu Hamil

35
2. Motion Graphic Sosialisasi Posyandu Ibu Hamil

36
Lampiran
Biodata Narasumber
Nama Shinta Wahyu Hati.S.Sos.M.AB
Tempat
Surabaya, 01 Mei 1979
Tanggal Lahir
Pendidikan Master Ilmu Administrasi Bisnis di
Terakhir Universitas Brawijaya
Alamat Komplek KDA Kluster Kepodang 06/06
Kota Batam
Instansi Politeknik Negeri Batam
Jabatan Dosen Pengajar

Nama Fandy Neta, S.Pd., M.Pd.T


Tempat
Padang, 24 September 1987
Tanggal Lahir
Pendidikan Doktor Informatika dan Teknik Komputer
Terakhir di Universitas Negeri Padang
Alamat Batam, Kepri.
Instansi Politeknik Negeri Batam
Jabatan Dosen Pengajar

Nama Rima Dewi, STr.Keb


Tempat
Pekanbaru, 21 April 1970
Tanggal Lahir
Pendidikan
DIV Kebidanan
Terakhir
Alamat Perum Griya Permai blok A no 8
Instansi Puskesmas Batu Aji, Batam
Jabatan Bidan Koordinator

37

You might also like