Professional Documents
Culture Documents
ISSN : 2085-4714
ABSTRACT
Lemuru fish (Sardinella lemuru), a small type of pelagic fish, is often found in Indonesia.
Lemuru fish oil contains high omega-3 which is benecficial for health. One effort that can be done to
optimize the benefits of lemuru fish oil is formulated as an emulsion dosage form. The purpose of this
study was to determine the formula and physical stability of the lemuru fish oil emulsion. The method
in this study included preparation of emulsions with varian concentration of fish oil (F1: 5%, F2: 10%,
and F3: 15%) using natural emulgators (gummi arabicum) and physical stability tests carried out at
two temperature variations, 25oC and 40oC for 30 days. Physical stability tests included organoleptic,
homogeneity, emulsion type, viscosity, pH, and the size of the average globule. The organoleptic test
results showed that the three formulas showed phase separation at different time points at both the
storage temperatures. The viscosity test results showed that the viscosity of the three formulas has
decreased during the storage period. In the emulsion type test it was shown that all three formulas
had an oil-in-water (O/W) emulsion type. The pH test results indicated fluctuations during the storage
period. The average globul size test results showed that the F3 emulsion formula has a larger
average globule size than F1 and F2. In conclusion, the most stable formula was F3 that containing
15% fish oil. F3 was stable for more than 21 days at 25 oC and more than 14 days at 40oC.
1
Formulasi dan uji stabilitas fisik sediaan emulsi minyak ikan lemuru (Sardinella lemuru)
Jumlah(% b/v)
Bahan F2 F3
F1
Minyak ikan 5 10 15
Gliserolum 4,5 4,5 4,5
Gom Arab 15 15 15
Xanthan gum 1 1 1
BHT 0,05 0,05 0,05
Sakarin 0,1 0,1 0,1
Essence 4 4 4
Na. Benzoat 0,1 0,1 0,1
Aquadest ad 100 100 100
HASIL DAN PEMBAHASAN emulsi yang dipilih adalah tipe minyak dalam
Pembuatan minyak ikan lemuru air (O/W) dikarenakan untuk sediaan oral, tipe
menjadi sediaan emulsi dilakukan dengan emulsi ini dapat memberikan kenyamanan
tujuan untuk menghilangkan rasa berminyak saat dikonsumsi.
dari minyak ikan lemuru agar menjadi produk Dalam pembuatan sediaan emulsi
yang lebih baik dengan mengurangi atau minyak ikan lemuru, emulgator yang
menutupi rasa berminyak tersebut. Tipe digunakan adalah emulgator yang berasal dari
139
alam yaitu gom arab. Gom arab merupakan dan tajam untuk menutupi bau minyak ikan
koloid hidrofilik polisakarida yang dapat lemuru. Kemudian untuk menghindari adanya
berfungsi sebagai emulgator. Koloid hidrofilik pertumbuhan mikroba maka digunakan bahan
berperan sebagai emulgator dengan cara yang berfungsi sebagai antimikroba atau
menyelubungi globul minyak dengan lapisan pengawet. Bahan yang digunakan sebagai
multilayer untuk mencegah globul-globul untuk pengawet adalah natrium benzoat.
bersatu kembali. Senyawa-senyawa koloid Uji organoleptis dilakukan terhadap
hidrofilik tersebut diadsorpsi pada antar muka sediaan emulsi minyak ikan lemuru secara
minyak-air dan akhirnya terbentuk lapisan visual yang meliputi warna, bau, rasa, dan
hidrofilik di sekitar globul sehingga setiap homogenitas. Pengamatan ini bertujuan untuk
molekul terikat pada beberapa titik pada antar mengetahui perubahan yang mungkin terjadi
11,12
muka minyak-air. Sebagai emulgator, gom pada sediaan emulsi setelah dilakukan
arab dapat digunakan pada konsentrasi 10- penyimpanan. Hasil pengamatan organoleptis
13
20%. masing-masing formula sediaan emulsi
Xanthan gum merupakan bahan meliputi bau, warna, rasa dan homogenitas
pengental untuk meningkatkan viskositas selama masa penyimpanan 30 hari pada suhu
emulsi yang digunakan luas baik secara oral 25oC dan suhu 40oC dapat dilihat pada Tabel 2
maupun topikal dalam bidang farmasi. 13 dan Tabel 3.
Diketahui xanthan gum banyak digunakan Hasil pengamatan homogenitas pada
dalam industri makanan karena memiliki sifat suhu kamar 25oC dan 40oC menunjukkan
kekentalan yang tinggi pada konsentrasi bahwa ketiga formula sediaan emulsi minyak
rendah. Xanthan gum umum digunakan ikan lemuru mengalami pemisahan selama 30
bersama dengan gom arab dalam pembuatan hari penyimpanan. Pemisahan menandakan
11
emulsi. ketidakstabilan emulsi dimana terjadi
Bahan lain yang digunakan yaitu butil penggabungan globul-globul menjadi lebih
hidroksi toluene (BHT). BHT digunakan besar. Ketidaksempurnaan pelapisan globul ini
sebagai antioksidan untuk mencegah oksidasi dapat disebabkan antara lain konsentrasi
yang dapat menimbulkan bau tengik dari emulgator yang digunakan belum sesuai untuk
minyak. Sebagai antioksidan, umumnya BHT menyelimuti globul-globul secara optimal atau
13
digunakan pada konsentrasi 0,01-1%. pengembangan emulgator yang belum
Minyak memiliki rasa dan bau yang tidak enak, sempurna sehingga proses pembentukan
oleh karena itu digunakan sakarin dan lapisan multimolekular belum sempurna.
essence sebagai pemanis dan pengharum. Faktor lain yang mungkin terjadi adalah sistem
Sakarin adalah zat pemanis yang umum emulsi yang terbentuk kurang kental, sehingga
digunakan dalam sediaan oral yang memiliki globul-globul tidak dapat dipertahankan tetap
tingkat kemanisan sekitar 300-600 kali dari pada posisinya yang mengakibatkan
sukrosa. Dalam sediaan oral, sakarin dapat pemisahan semakin membesar. Pemisahan
digunakan pada konsentrasi 0,02-0,5%.13 yang lebih cepat terjadi pada suhu 40 oC juga
Kemudian essence yang digunakan adalah dapat dikarenakan pengaruh suhu.
jeruk keprok yang memiliki aroma yang wangi Peningkatan suhu akan meningkatkan laju
reaksi, yang berdampak meningkatnya jumlah kuning pekat. Akibat dari ketidakstabilan ini
tumbukan sehingga menaikkan tegangan bau minyak menjadi lebih tajam serta
permukaan.6 perubahan warna menjadi lebih kuning dari
Ketidakstabilan yang terjadi pada tiap sebelumnya. Berdasarkan hasil pengamatan
formula juga mempengaruhi bau dan warna organoleptis, diketahui bahwa selama masa
selama masa penyimpanan baik pada suhu penyimpanan pada suhu 25oC dan 40oC,
25oC dan 40oC. Minyak ikan lemuru memiliki terjadi perubahan bau dan warna ketika
bau minyak yang cukup khas dan berwarna sediaan tidak homogen.
Pengamatan
Formula (Hari ke-) Bau Warna Rasa Homogenitas
Uji tipe sediaan emulsi selama masa hidrofilik sehingga mudah larut dalam air, hasil
o o
penyimpanan pada suhu 25 C dan suhu 40 C positif menunjukkan warna akan larut pada
dilakukan dengan metode pewarnaan. Metode emulsi.14
pewarnaan dipilih karena mudah dan Pada metode pewarnaan dengan
memberikan hasil yang jelas secara visual. methylene blue, terlihat warna biru menyebar
Umumnya untuk tipe emulsi minyak dalam air, ke seluruh bagian krim yang dioleskan pada
pewarna yang digunakan untuk pengujian kaca arloji sehingga dapat disimpulkan bahwa
adalah methylene blue karena memiliki sifat tipe sediaan emulsi adalah minyak dalam air.
Uji tipe emulsi pada masing-masing formula
maka sediaan tersebut semakin kental. 15 Hasil
sediaan emulsi dapat dilihat pada Tabel 4 dan
pengamatan viskositas dalam cP (centi poise)
Tabel 5.
dari sediaan emulsi minyak ikan lemuru pada
Uji viskositas dilakukan untuk
dua suhu 25oC dan suhu 40oC selama masa
mengetahui tingkat kekentalan dari sediaan
penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 1
yang dihasilkan. Semakin tinggi viskositasnya
dan Gambar 2.
Pengamatan
Formula (Hari ke-) Bau Warna Rasa Homogenitas
Putih Manis sedikit
0 Khas kekuningan Homogen
rasa minyak
Putih Manis sedikit
7 Khas
F1 kekuningan rasa minyak Homogen
14 Kuning Lebih terasa Pemisahan
Khas+ pucat minyak Fase
Tipe emulsi
Hari ke F1 F2 F3
0 M/A M/A M/A
7 M/A M/A M/A
14 - M/A M/A
21 - - M/A
30 - - -
Tabel 5. Hasil uji tipe emulsi pada suhu 40oC
Tipe emulsi
Hari ke F1 F2 F3
0 M/A M/A M/A
7 M/A M/A M/A
14 - - M/A
21 - - -
30 - - -
500
400
Viskositas (cP)
300
200
F1 F2 F3
100
0 5 10 15 20 25 30
Waktu Penyimpanan (hari)
500
400
Viskositas (cP)
300
200
F1 F2 F3
100
0 5 10 15 20 25 30
Lama Penyimpanan (hari)
7
6
5
4
3
pH
2
1
F1 F2 F3
051015202530
Waktu Penyimpanan (hari)
7
6
5
4
3
2
pH
F1 F2 F3
1
0 5 10 15 20 25 30
Waktu Penyimpanan (hari)
9. Baliga S, Sangeeta, Muglikar, Rahul K. 18. Traynor MP, Burke R, Frias JM, Gaston E,
Salivary pH: A Diagnostic Biomarker. Barry-Ryan C. Formation and Stability Of
Journal of Indian Society of An Oil In Water Emulsion Containing
Periodontology 2013; 17(4):461-465. Lecithin, Xanthan Gum and Sunflower Oil.
International Food Research Journal 2013;
10. McClements DJ, Li Y. Structured 20(5):2173-2181.
Emulsion-Based Delivery Systems:
Controlling The Digestion And Release Of 19. Seeton CJ. Viscosity-Temperature
Lipophilic Food Components. Advances in Correlation for Liquids. Proceedings of
Colloid and Interface Science 2010; IJTC, 2006; 1-12.
159(2):213-228.
20. Timm-Heinrich M, Xu X, Nielsen NS,
11. esplanques , r d ric , ichel Jacobsen C. Oxidative Stability Of
, Catherine M. Impact of Chemical Mayonnaise And Milk Drink Produced With
Composition Of Xanthan And Acacia Structured Lipids Based On Fish Oil And
Gums On The Emulsification And Caprylic Acid. Eur Food Res Technol
Stability Of Oil-In-Water Emulsions. 2004; 219:32-41.
Food Hydrocolloids 2012; 27:401-410.