You are on page 1of 14

PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN MOTIVASI

KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT RUMAH


SAKITISLAM IBNU SINA PEKANBARU

Oleh :
Friska Aprilia
Pembimbing : Samsir dan Arwinence Pramadewi

Faculty of Economic, University of Riau, Pekanbaru, Riau


Email : pattihaweanfriska@gmail.com

The Influence Of Workload, Work Stress And Work Motivation On Nurse


Performance In Ibnu Sina Islamic Hospital Of Pekanbaru

ABSTRACT
This study aims to determine the influence of workload, job stress and
work motivation on the nurse performance in Ibnu Sina Islamic Hospital Of
Pekanbaru. There are 4 variabels in this reserach, Workload (X1), Work Stress
(X2), Work Motivation (X3) and Nurse Performance (Y). The population of this
study were the nurses in-patient ward totaling 104 nurses. Sampling technique
using a proposional random sampling method and the data obtained were
analyzed using multiple linear regression using SPSS version 17.0. Based on
hypotesis testing that has been done, the result showed that the workload, work
stress and work motivation positive and significant impact on nurse performance
in Ibnu Sina Islamic Hospital of Pekanbaru. The result of this study showed,
simultaneous regression test (f-test) showed that workload, work stress and work
motivation simultaneously affect the performance of nurses, while the partial test
(t-test) of workload, work stress and work motivation partially inflluence the
performance of nurses in Ibnu Sina Islamic Hospital of Pekanbaru. It is
recommended to the Hospital to conduct further analysis related to the nurse
perception of workload, work stress and work motivation and make appropriate
policies in order to improve nurses performance.

Keywords: Workload, Work Stress, Work Motivation and Nurses Performance

PENDAHULUAN emergency dan yang diopname.


Penanganan pada pelayanan tersebut
Sebagai pemberi jasa dilaksanakan oleh pekerja kesehatan
pelayanan kesehatan, Rumah Sakit rumah sakit. Pekerja kesehatan
beroperasi 24 jam sehari. Rumah rumah sakit yang terbanyak adalah
Sakit membuat pemisah terhadap perawat yang berjumlah sekitar 60%
pelayanan pasien yaitu pelayanan dari tenaga kesehatan yang ada di
perawatan pasien yang memerlukan rumah sakit. Perawat merupakan
penanganan emergency, non salah satu pekerja kesehatan untuk

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 87


mendapatkan tanggapan, informasi Dari hasil pra survey
serta jawaban yang selalu ada di diketahui masih banyak pasien rawat
setiap rumah sakit dan merupakan inap rumah sakit ini yang merasa
ujung tombak pelayanan kesehatan tidak puas dengan pelayanan
rumah sakit. Perawat rumah sakit keperawatan yang diberikan oleh
bertugas pada pelayanan rawat inap, perawat. Seperti perawat yang
rawat jalan atau poliklinik dan kurang terampil dalam melakukan
pelayanan gawat darurat (Lilis, tugas dan funginya, perawat yang
2007). kurang ramah saat melakukan
Perawat merupakan salah pelayanan keperawatan, perawat
satu profesi di rumah sakit yang yang kurang siap ketika melakukan
memiliki peran penting dalam pelayanan keperawatan,
penyelenggaraan pelayanan ketidaktepatan waktu yang perawat
kesehatan. Oleh karena itu, rumah lakukan dalam memberikan asuhan
sakit tempat perawat bekerja keperawatan, dan lain sebagainya.
senantiasa melakukan berbagai usaha Hasil ini menunjukkan kinerja
yang bertujuan untuk meningkatkan perawat yang masih kurang
kualitas profesionalisme perawat. maksimal.
Keperawatan merupakan bagian Beban kerja perawat juga
integral dari sistem pelayanan menjadi masalah karena terjadi
kesehatan dan merupakan salah satu ketidakseimbangan beban kerja. Dari
faktor yang menentukan mutu hasil pra survey diketahui jumlah
pelayanan kesehatan. Untuk itu perlu pasien yang harus ditangani 1 orang
diperhatikan kinerja perawat dalam perawat tidak sesuai dengan banyak
melaksanakan tugas dan fungsinya jumlah pasien berdasarkan ilmu
dalam memberikan pelayanan keperawatan. Pada bulan Januari
kesehatan kepada pasien. rata-rata pasien yang harus ditangani
Pelayanan yang diberikan 1 orang perawat berjumlah 1 orang.
oleh perawat masih sering Ini merupakan beban kerja terlalu
dikeluhkan oleh masyarakat. Sorotan sedikit atau kurang. Pekerjaan yang
terhadap kinerja perawat merupakan terlalu sediki dibebankan setiap hari,
masalah yang harus segera dapat mempengaruhi beban mental
ditanggulangi, sebab pelayanan atau psikologi perawat. Sedangkan
keperawatan menentukan mutu pada bulan Februari sampai April
pelayanan rumah sakit. Kinerja yang jumlah pasien mencapai 7 sampai 8
jelek akan berdampak terhadap orang setiap bulannya, jumlah ini
rendahnya pelayanan, pasien merasa lebih banyak dari jumlah pasien yang
kurang nyaman dan tidak puas. harus ditangani perawat menurut
Kinerja dalam hal ini erat standar ilmu keperawatan. Jumlah
kaitannya dengan seberapa besar pasien berlebih ini akan
beban kerja, stres kerja dan motivasi membutuhkan waktu untuk bekerja
kerja perawat dalam memberikan dengan jumlah jam yang lebih
pelayanan kesehatan. Semakin banyak. Menurut Munandar (2008),
rendah beban kerja dan stres kerja beban kerja dapat dibedakan atas
perawat semakin baik kinerjanya. beban kerja berlebih dan beban kerja
Semakin besar motivasi kerja terlalu sedikit atau kurang.
perawat semakin baik kinerjanya.
JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 88
Selain masalah beban kerja, berinteraksi secara positif dengan
faktor stres kerja juga memegang lingkungannya, baik dalam
peranan penting dalam upaya lingkungan pekerjaan maupun diluar
meningkatkan kinerja perawat. Bila pekerjaannya.
tidak ada stres, tantangan kerja juga Motivasi juga merupakan
tidak ada. Sebaliknya bila stres salah satu faktor yang sangat penting
terlalu tinggi, kinerja akan menurun untuk meningkatkan kegairahan
karena stres menganggu pelaksanaan kerja perawat. Perawat yang
pekerjaan. Stres kerja menyebabkan memiliki motivasi rendah cenderung
perawat kehilangan kemampuan memiliki kinerja yang rendah pula.
untuk mengendalikannya. Akibat Sebaliknya perawat yang memiliki
yang paling ekstrim adalah kinerja motivasi tinggi akan memiliki kinerja
menjadi rendah, perawat menjadi yang baik. Untuk mengetahui tingkat
kehilangan semangat dalam bekerja, motivasi kerja perawat di RS Islam
putus asa, keluar atau menolak Ibnu Sina pekanbaru penulis telah
bekerja untuk menghindari stres. melakukan pra survey dengan
Pra survey yang penulis menyebar sebanyak 30 kuesioner
lakukan melalui kuesioner yang kepada para perawat di tiga ruang
disebar kepada 30 orang perawat di rawat inap yang berbeda, yaitu ruang
ruang Mina (VIP), ruang Marwa (I, Mina (VIP), ruang Marwa (I,II) dan
II) dan ruang Arafah (III) mengenai ruang Arafah (III).
variabel stres kerja pada perawat, Motivasi kerja pada 30
didapat hasil bahwa stres kerja yang perawat di setiap ruangan tergolong
dialami masing-masing perawat masih kurang baik. Ini dapat dilihat
berbeda. Menurut hasil pra survey dari beberapa faktor, seperti
pada 30 perawat di tiga ruang rawat pemberian insentif yang kurang adil,
inap yang berbeda, perawat di ruang kondisi lingkungan tempat perawat
Arafah (III) dengan jumlah kerja masih kurang nyaman, belum
responden terbanyak dibandingkan terciptanya prosedur kerja yang jelas,
dua perawat di ruang Mina (VIP) dan kurangnya pemberian penghargaan
Marwa (I,II) yaitu sebanyak 5 terhadap prestasi kerja perawat,
perawat setuju bahwa mereka kecilnya peluang bagi perawat untuk
memiliki terlalu banyak pekerjaan mengembangkan karirnya dan lain
yang harus diselesaikan dengan sebagainya. Motivasi kerja sangat
waktu yang sudah ditentukan mempengaruhi kinerja dalam
berbeda dengan perawat di dua ruang organisasi. Kinerja perawat yang
rawat inap lainnya yang dapat kurang baik juga akan berdampak
menyelesaikan pekerjaan dalam pada produktivitas rumah sakit,
jangka waktu yang telah ditentukan. sehingga organisasi perlu memberi
Hal ini membuktikan bahwa perhatian kepada berbagai macam
pemberian tugas yang terlalu banyak kebutuhan pegawainya dalam rangka
dapat menyebabkan stres pada meningkatkan motivasi dalam
perawat. Menurut Siagian (2006), bekerja untuk meningkatkan kinerja
bahwa jika stres tidak dapat pegawainya.
diantisipasi dengan baik dan benar Berdasarkan uraian latar
maka akan berakibat pada belakang masalah di atas, maka
ketidakmampuan seseorang rumusan masalah dalam penelitian
JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 89
ini yaitu: 1) Bagaimana pengaruh Kinerja adalah hasil dari
beban kerja, stres kerja dan motivasi proses pekerjaan tertentu secara
kerja secara simultan terhadap terencana ada waktu dan tempat dari
kinerja perawat RS Islam Ibnu Sina karyawan serta organisasi
Pekanbaru? 2) Bagaimana pengaruh bersangkutan (Mangkuprawira dan
beban kerja secara parsial terhadap Hubies, 2007). Unsur-unsur yang
kinerja perawat RS Islam Ibnu Sina dinilai dari kinerja karyawan
Pekanbaru? 3) Bagaimana pengaruh menurut Sastrowiharjo (2006) antara
stres kerja secara parsial terhadap lain:
kinerja perawat RS Islam Ibnu Sina a. Kesetiaan
Pekanbaru? 4) Bagaimana pengaruh Kesetiaan yang dimaksud
motivasi kerja secara parsial terhadap adalah tekad dan kesanggupan
kinerja perawat RS Islam Ibnu Sina mentaati, melaksanakan,
Pekanbaru? mengamalkan sesuatu yang ditaati
Sesuai dengan permasalahan dengan penuh kesadaran dan
yang telah dirumuskan maka tujuan tanggungjawab.
yang ingin dicapai dari penelitian ini b. Prestasi kerja
adalah: 1) Untuk mengetahui Prestasi kerja merupakan
pengaruh beban kerja, stres kerja dan kinerja yang dicapai seorang tenaga
motivasi kerja secara simultan kerja dalam melaksanakan tugas dan
terhadap kinerja Perawat RS Islam pekerjaan yang diberikan kepadanya.
Ibnu Sina Pekanbaru. 2) Untuk c. Tanggungjawab
mengetahui pengaruh beban kerja Tanggungjawab adalah
secara parsial terhadap kinerja kesanggupan seorang tenaga kerja
Perawat RS Islam Ibnu Sina dalam menyelesaikan tugas dan
Pekanbaru. 3) Untuk mengetahui pekerjaan yang diserahkan
pengaruh stres kerja secara parsial kepadanya dengan baik dan tepat
terhadap kinerja perawat RS Islam waktu.
Ibnu Sina Pekanbaru. 4) Untuk d. Ketaatan
mengetahui pengaruh motivasi kerja Ketaatan adalah kesanggupan
secara parsial terhadap kinerja seorang tenaga kerja untuk mentaati
perawat RS Islam Ibnu Sina segala ketetapan dan peraturan.
Pekanbaru. e. Kejujuran
Kejujuran adalah ketulusan
KAJIAN PUSTAKA hati seorang tenaga kerja dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaan
Kinerja serta kemampuan untuk tidak
Kinerja berasal dari menyalah gunakan wewenang yang
pengertian Performance, ada pula diberikan kepadanya.
yang memberikan pengertian f. Kerjasama
performance sebagai hasil kerja / Kerjasama merupakan
prestasi kerja. Namun sebenarnya kemampuan seorang tenaga kerja
kinerja mempunyai makna yang untuk bekerja bersama dengan orang
lebih luas, bukan hanya hasil kerja lain dalam menyelesaikan tugas dan
tetapi juga termasuk bagaimana pekerjaan yang telah ditetapkan,
proses pekerjaan berlangsung sehingga mencapai daya guna dan
(Wibowo, 2007). hasil guna yang sebesar-besarnya.
JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 90
g. Prakarsa biologis dan lingkungan kerja
Prakarsa merupakan psikologis. Faktor internal yaitu
kemampuan seseorang tenaga kerja yang berasal dari dalam tubuh itu
untuk mengambil keputusan, sendiri akibat reaksi beban kerja
langkah-langkah atau melaksanakan eksternal. Faktor internal meliputi
sesuatu tindakan yang diperlukan faktor somatis (jenis kelamin,
dalam melaksanakan tugas pokok umur, ukuran tubuh, status gizi,
tanpa menunggu perintah dan kondisi kesehatan), faktor psikis
bimbingan dari manajemen. (motivasi, persepsi, kepercayaan,
keinginan dan kepuasan).
Beban Kerja
Beban kerja adalah Stres Kerja
sekumpulan atau sejumlah kegiatan Secara umum orang
yang harus diselesaikan oleh suatu berpendapat bahwa jika seseorang
unit organisasi atau pemegang dihadapkan pada tuntutan pekerjaan
jabatan dalam jangka waktu tertentu. yang melampaui kemampuan
Menurut Munandar (2011), beban individu tersebut, maka dikatakan
kerja adalah tugas-tugas yang bahwa individu itu mengalami stres
diberikan pada tenaga kerja atau kerja. Menurut Rivai & Sagala
karyawan untuk diselesaikan pada (2009) stress kerja adalah suatu
waktu tertentu dengan menggunakan kondisi ketegangan yang
keterampilan dan potensi dari tenaga menciptakan adanya
kerja. ketidakseimbangan fisik dan psikis,
MenurutPrihatini(2007), yang mempengaruhi emosi, proses
beban kerja dapat dipengaruhi oleh berfikir dan kondisi seorang
faktor eksternal dan faktor internal. karyawan.
Faktor eksternal meliputi beban yang Hasibuan (2007), mengemukakan
berasal dari luar tubuh perawat bahwa faktor-faktor yang dapat
(stressor), seperti: menyebabkan stres diantaranya:
a. Tugas-tugas yang dilakukan yang a. Beban kerja yang terlalu
bersifat fisik seperti stasiun kerja, berlebihan.
tata ruang, tempat kerja, alat dan b. Tekanan dan sikap pimpinan yang
sarana kerja, kondisi kerja, sikap kurang adil dan wajar.
kerja, tugas-tugas yang bersikap c. Waktu dan peralatan kerja yang
mental seperti kompleksitas kurang memadai.
pekerjaan, tingkat kesulitan d. Konflik antar pribadi dengan
pekerjaan dan tanggungjawab pimpinan atau kelompok kerja.
pekerjaan. e. Balas jasa yang terlalu rendah.
b. Organisasi kerja seperti lamanya f. Masalah-masalah keluarga.
waktu kerja, waktu istirahat, kerja
bergilir, kerja malam, sistem Motivasi Kerja
pengupahan, model struktur Motivasi berasal dari kata
organisasi, pelimpahan tugas dan latin “Movere” yang berarti
wewenang. dorongan atau daya
c. Lingkungan kerja adalah penggerak.Mangkunegara(2011),
lingkungan kerja fisik, lingkungan mengemukakan bahwa motif adalah
kimiawi, lingkungan kerja kecenderungan untuk beraktivitas,

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 91


dimulai dari dorongan dalam diri Hipotesis
(drive) dan diakhiri dengan
penyesuaian diri. Mengacu pada rumusan
Menurut Hasibuan masalah, tinjauan teoritis dan
(2003)yang dikutipSoekidjo (2008) kerangka pemikiran tersebut maka
mengemukakan bahwa: hipotesis alternatif yang diajukan
Motivasi di dalam suatu dalam peneltian ini adalah sebagai
organisasi mempunyai maksud dan berikut:
tujuan yang sangat luas antara lain: H1: Beban kerja, stres kerja dan
a. Meningkatkan gairah dan motivasi kerja berpengaruh
semangat kerja pegawai. secara simultan terhadap
b. Meningkatkan kepuasan kerja kinerja perawat Rumah Sakit
karyawan, yang akhirnya Islam Ibnu Sina Pekanbaru.
meningkatkan kinerjanya. H2: Beban kerja berpengaruh
c. Meningkatkan produktivitas secara parsial terhadap kinerja
karyawan. perawat Rumah Sakit Islam
d. Meningkatkan loyalitasdan Ibnu Sina Pekanbaru.
integritas karyawan. H3: Stres kerja berpengaruh secara
e. Meningkatkan kedisiplinan parsial terhadap kinerja
karyawan. perawat Rumah Sakirt Islam
Ibnu Sina Pekanbaru.
Model Penelitian H4: Motivasi kerja berpengaruh
Berdasarkan pada rumusan secara parsial terhadap kinerja
masalah dan tinjauan pustaka yang perawat Rumah Sakit Islam
telah diuraikan dimuka mengenai Ibnu Sina Pekanbaru.
variabel Beban Kerja, Stres Kerja
dan Motivasi Kerja serta METODE PENELITIAN
pengaruhnya terhadap kinerja,maka
kerangka penelitian yang diajukan Penelitian ini dilakukan pada
dalam penelitian ini digambarkan RS Islam Ibnu Sina yang beralamat
sebagai berikut: di jalan Melati No. 60, Harjosari,
Gambar 1. Sukajadi, Pekanbaru, Provinsi Riau
Model Pemikiran Teknik sampling yang
digunakan dalam penelitian ini
Proportional Random Sampling.
Beban Kerja
(X1)
Pengambilan sampel secara proporsi
dilakukan dengan mengambil
banyaknya subyek dalam masing-
Stres Kerja Kinerja masing strata atau wilayah
(X2) (Y) (Arikunto, 2006). Dengan
menggunakan tehknik Proportional
Random Sampling didapatkan jumlah
Motivasi
Kerja (X3) sebanyak 51 orang perawat, adapun
besar atau jumlah pembagian sampel
untuk masing-masing ruangandengan
Sumber:Hasanbasri(2006),
menggunakan rumus menurut
Munandar (2008), Robbins (2006)
Sugiyono (2012).

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 92


Berdasarkan hipotesis yang faktor predictor dimanipulasi (dinaik
diajukan dalam penelitian ini maka turunkan nilainya) (Sugiyono, 2012).
teknik analisis data yang digunakan
adalah: 1) Uji validitas berarti Variabel Penelitian
instrument tersebut dapat mengukur Variabel bebas (X) dalam
apa yang hendak diukur (Sugiyono, penelitian ini adalah beban kerja
2012). Instrument yang valid berarti (X1), stres kerja (X2) dan motivasi
alat ukur yang digunakan untuk kerja (X3) sementara variabel terikat
mendapatkan data (mengukur) itu (Y) adalah kinerja. Berikut tabel
valid. Valid berarti instrunent operasional variabel dalam penelitian
tersebut dapat digunakan untuk ini:
mengukur apa yang seharusnya Tabel 1
diukur.Validitas adalah suatu ukuran Operasional Variabel Penelitan
Variabel Indikator Skala
yang menunjukkan tingkat-tingkat Kinerja sebagai hasil 1. Kualitas Ordinal
kevalidan atau kesahihan suatu kerja karyawan dilihat 2. Kuantitas
dari aspek kualitas, 3. Pengunaan waktu
instrument (Sugiyono, 2012). 2) Uji kuantitas, waktu kerja 4. Kerjasama
reliabilitas digunakan untuk dan kerjasama untuk dengan orang lain
mencapai tujuan yang
mengukur apakah jawaban sudah ditetapkan
responden konsisten atas kuisioner organisasi. Miner dalam
Sudarmanto
yang diberikan. 3) Uji normalitas Sutrisno (2010) (2009)
yaitu ingin mengetahui apakah Beban kerja adalah 1. Faktor eksternal Ordinal
distribusi sebuah data mengikuti atau tugas-tugas yang berasal dari
diberikan pada tenaga dalam tubuh:
mendekati distribusi normal, kerja untuk - Tugas
pengujian dilakukan dengan melihat diselesaikan pada - Organisasi
waktu tertentu dengan kerja
penyebaran data (titik) pada sumbu menggunakan - Lingkungan
diagonal dari garis normal P-P keterampilan dan kerja
potensi dari tenaga 2. Faktor internal
Regression Standarized Residuals. 4) kerja. dari dalam tubuh
Uji multikorelasi bertujuan menguji Munandar (2011) Arika (2011)
Stres kerja adalah 1. Tuntutan tugas Ordinal
apakah didalam model regresi linear suatu kondisi 2. Tuntutan peran
ditemukan adanya korelasi yang ketegangan yang 3. Tuntutan antar
menciptakan adanya pribadi
tinggi diantara variabel independen. ketidakseimbangan 4. Struktur organsasi
5) Uji autokorelasi bertujuan untuk fisik dan psikis, yang 5. Kepemimpinan
mempengaruhi emosi,
menguji apakah dalam model regresi proses berpikir dan
linear ada korelasi antara kesalahan kondisi seorang
karyawan.
pengganggu (error) pada periode t Rivai & Sagala
dengan kesalahan pengganggu pada (2009) Robbins (2006)
Motivasi kerja adalah 1. Motivasi Ordinal
periode sebelumnya. 6) Uji kondisi yang instrinsik:
Heterokedastisitasadalah untuk berepngaruh dalam - Tanggungjawab
membangkitkan, - Peluang untuk
menguji apakah model regresi terjadi mengarahkan dan maju
ketidaksamaan varian dari residual memelihara perilaku - Kepuasan kerja
yang berhubungan 2.Motivasi
satu pengamatan ke pengamatan lain. dengan lingkungan ekstrinsik:
7) Analisis regresi linear berganda kerja. - Gaji
Mangkunegara - Kondisi kerja
digunakan untuk menaksir (2011) - Hubungan
bagaimana keadaan (naik-turunnya) kerja
Sedarmayanti
variabel dependen, bila dua atau (2007)
lebih variabel dependen sebagai Sumber: Berbagai Sumber

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 93


HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2
Hasil Uji Validitas
Hasil analisis deskriptif Variabel Item rhitung rtable Ket.
menunjukkan bahwa responden yang 1 0,949 0,276 Valid
2 0,942 0,276 Valid
bekerja di rumah sakit tersebut Kinerja (Y)
3 0,899 0,276 Valid
umumnya berada pada usia 28-37 4 0,926 0,276 Valid
1 0,953 0,276 Valid
tahun yaitu sebanyak 19 orang Beban kerja 2 0,894 0,276 Valid
dengan persentase sebesar 37%. (X1) 3 0,886 0,276 Valid
4 0,955 0,276 Valid
Rata-rata respondendi rumah sakit 1 0.912 0,276 Valid
berjenis kelamin wanita yaitu 2 0.952 0,276 Valid
Stres kerja
sebanyak 40 orang dengan persentase 3 0.931 0,276 Valid
(X2)
4 0.922 0,276 Valid
sebesar 78%. Tingkat pendidikan 5 0.909 0,276 Valid
perawat diketahui rata-rata lulusan 1 0.902 0,276 Valid
2 0.874 0,276 Valid
Diploma III yaitu sebanyak 39 orang Motivasi 3 0.864 0,276 Valid
dengan persentase sebesar 76%. kerja (X3) 4 0.753 0,276 Valid
5 0.859 0,276 Valid
Masa kerja responden rata-rata 6 0.863 0,276 Valid
berkisar antara 5-10 tahun yaitu Sumber:Data Olahan, 2016
sebanyak 19 orang dengan persentase
sebesar 37%. Berdasarkan data Uji Reliabilitas
tersebut dapat dilihat bahwa masa Uji reliabilitas digunakan
kerja perawat sudah cukup lama dan untuk mengukur kuesioner yang
dapat dikatakan sudah digunakan sebagai indikator dari
berpengalaman dalam menangani variabel, jika koefisien alpha yang
pasien di rumah sakit. dihasilkan ≥ 0.6, maka indikator
Uji Validitas tersebut dinyatakan reliable atau
Uji validitas digunakan untuk dapat dipercaya.
mengukurnya validnya data, Tabel 3
dilakukan dengan membandingkan Hasil Uji Reliabilitas
Standart
nilai rhitung dengan rtabel pada taraf Variabel
Cronbach'
Koefisien Keterangan
s Alpha
signifikan 5% untuk uji 2 sisi. Nilai Alpha
rtabel dapat dilihat dengan persamaan Kinerja ,945 0,6 Reliabel
N-2 = 51-2 = 49 (lihat tabel r dengan Beban Kerja ,941 0,6 Reliabel
df 49) =0.276. Nilai rhitung dalam uji Stres Kerja ,957 0,6 Reliabel

ini adalah pada kolom Item-Total Motivasi ,924 0,6 Reliabel


Kerja
Statistics (Corrected Item-Total Sumber:Data Olahan 2016
Correlation). Diketahui nilai rhitung
≥0,276. Artinya seluruh item-item Tabel 3 menunjukkan hasil
yang digunakan dalam penelitian pengujian bahwa alat ukur yang
dinyatakan valid. Berdasarkan Tabel digunakan dalam penelitian ini dapat
2, diketahui bahwa semua item dipercaya.
pernyataan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah valid. Hal ini Uji Normalitas
terlihat dari nilai rhitung> rtabel. Nilai Uji normalitas bertujuan
uji validitas dapat dilihat pada tabel untuk mengetahui pola distribusi dari
berikut ini: suatu data hasil penelitian.

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 94


Gambar 2 dan nilai VIF tidak lebih dari 10,
Kurva Histogram maka model dikatakan terbebas dari
multikolinearitas.
Tabel 4
Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model Keterangan
Tolarance VIF
Beban ,961 1,409 Bebas
kerja multikolinearitas
Stres ,801 1,483 Bebas
kerja multikolinearitas
Motivasi ,149 6,709 Bebas
kerja multikolinearitas
Dependent Variable: Kinerja
Sumber:Hasil Olahan, 2016
Sumber: Data Olahan, 2016
Berdasarkan Tabel 4 di atas,
Berdasarkan Gambar 2 dapat disimpulkan bahwa model
diketahui bahwa sebaran data yang dikatakan terbebas dari
menyebar ke semua daerah kurva. multikolibearitas.
Maka dapat disimpulkan bahwa data
mempunyai distribusi normal. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan dari pengolahan
Gambar 3 data yang dilakukan, maka diperoleh
Grafik Normal P-P Plot hasil uji heteroskedastisitas seperti
berikut:
Gambar 4
Scatterplot

Sumber: Data Olahan, 2016

Pada grafik di atas dapat


dilihat grafik Normal Probability P- Sumber: Data Olahan, 2016
Plot. Dari gambar tersebut terlihat
titik-titik mengikuti garis diagonal. Berdasarkan grafik di atas,
Model regresi memenuhi asumsi dapat disimpulkan bahwa model
normalitas. regresi dalam penelitian ini tidak
terdapat heteroskedastisitas.
Uji Multikolinearitas
Untuk mendeteksi ada atau Hasil Analisis Berganda
tidaknya multikorelasi dapat dilihat Hasil olahan data spss dengan
dari nilai tolerance dan lawannya menggunakan metode regresi linear
Variance Inflation Factor (VIF). Jika berganda sebagai berikut:
nilai tolerance tidak kurang dari 0.1

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 95


Tabel 5 perawat dalam organisasi tersebut
Hasil Pengujian Regresi harus tetap sama beban kerjanya.
Coefficientsa Pada hasil penelitian beban kerja
Standard perawat Rumah Sakit Islam Ibnu
ized
Unstandardized Coeffici
Sina Pekanbaru dinilai perawat
Coefficients ents cukup baik. Beberapa aspek yang
Std. berhubungan dengan beban kerja
Model B Error Beta t Sig.
adalah jumlah pasien yang harus
1 (Constant) ,681 ,811 ,840 ,405
dirawat, kapasitas kerja sesuai
Beban ,379 ,170 ,338 3,229 ,001 dengan pendidikan yang diperoleh,
Stres ,319 ,146 ,364 2,192 ,033 shift yang digunakan untuk
mengerjakan tugasnya yang sesuai
Motivasi ,225 ,102 ,268 2,203 ,032
dengan jam kerja yang berlangsung
Sumber:Data Olahan, 2016 setiap hari.
Hasil penelitian ini sejalan
Tabel 5 menunjukkan bahwa dengan hasil penelitian Gandi (2011)
persamaan regresi linear berganda dengan judul “The role of stres and
dalam penelitian ini adalah sebagai level of burnout in job performance”
berikut: dengan hasil penelitian menunjukkan
Y = a + β1X1 + β2X2 +β3X3 +e bahwa tingkat stres dan kelelahan
Kinerja= 0,681 + 0,379X1+ 0,319X2 kerja yang dialami karyawan
+ 0,225 X3+ e berpengaruh signifikan terhadap
penurunan kinerja karyawan.
1. Pengaruh Beban Kerja, Stres Motivasi kerja yang baik akan
Kerja Dan Motivasi Kerja mempengaruhi perform mereka saat
Terhadap Kinerja Perawat bekerja.
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Pekanbaru 2. Pengaruh Beban Kerja
Hipotesis yang menyatakan terhadap Kinerja Perawat
bahwa beban kerja, stres kerja dan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
motivasi kerja secara simultan Pekanbaru
berpengaruh terhadap kinerja Beban kerja perawat Rumah
perawat Rumah Sakit Islam Ibnu Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru
Sina Pekanbaru diterima. Ini dinilai perawat baik. Ini dibuktikan
dibuktikan dengan fhitung (134.929) > dengan rata-rata tanggapan
ftabel (2.012) dan signifikansi 0.000 < responden terhadap beban kerja
0.05. sebesar 3.43. Dari pengujian yang
Beban kerja yang dirasakan dilakukan diketahui bahwa hipotesis
berlebihan akan mempengaruhi yang menyatakan beban kerja secara
kinerja perawat. Beban kerja yang parsial berpengaruh signifikan
harus dilaksanakan perawat terhadap kinerja perawat Rumah
hendaknya merata, sehingga dapat Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru
dihindarkan adanya seorang perawat diterima. Ini dibuktikan thitung (3.229)
yang mempunyai beban kerja yang > ttabel (2.012) dan signifikansi
terlalu banyak atau terlalu sedikit. (0.001) < 0.05. Artinya, semakin
Namun demikian beban kerja yang baik beban kerja yang dirasakan oleh
merata ini tidak berarti bahwa setiap

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 96


perawat maka akan semakin baik sebesar 0.225 dengan menganggap
juga kinerja mereka. nilai variabel bebas lain adalah
Penelitian terdahulu yang konstan.
dilakukan oleh yang dilakkukan oleh
Trisianawati (2011), menunjukkan 4. Pengaruh Motivasi Kerja
bahwa ada pengaruh secara terhadap Kinerja Perawat
signifikan dari beban kerja yang Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
dirasakan terhadap kinerja, sehingga Pekanbaru
hipotesis yang dilakukan dapat Motivasi kerja perawat
diterima. Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Sedangkan dilihat dari Pekanbaru dinilai perawat cukup
kuesioner yang peneliti sebarkan baik. Ini dibuktikan dengan rata-rata
terhadap perawat Rumah Sakit Islam tanggapan responden terhadap
Ibnu Sina Pekanbaru diketahui motivasi kerja sebesar 3.31. Dari
bahwa menurut perawat nilai pengujian yang dilakukan diketahui
terendah terdapat indikator “Fasilitas bahwa hipotesis yang menyatakan
dan perlengkapan perawatan di motivasi kerja secara parsial
rumah sakit ini mendukung berpengaruh signifikan terhadap
pelayanan pada pasien”, artinya kinerja perawat Rumah Sakit Islam
fasilitas dan perlengkapan di Rumah Ibnu Sina Pekanbaru diterima. Ini
Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru dibuktikan thitung (2.203) > ttabel
masih belum mendukung pelayanan (2.012) dan Sig. (0.032) < 0.05.
terhadap pasien sehingga dapat Artinya, semakin baik motivasi kerja
menurunkan kinerja dari perawat. yang dirasakan oleh perawat maka
akan semakin baik juga kinerja
3. Pengaruh Stres Kerja terhadap mereka.
Kinerja Perawat Rumah Sakit Hasil kesimpulan ini sejalan
Islam Ibnu Sina Pekanbaru dengan hasil penelitian Ritonga
Berdasarkan hasil tanggapan (2010), yang berjudul “Pengaruh
responden tentang 4 item pertanyaan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
yang disebarkan kepada 51 orang Perawat Pelaksana Di Instalasi
perawat sebagai responden di Rumah Rawat Inap RSU Imelda Pekerja
Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru Indonesia Medan” menunjukkan
diketahui bahwa stres kerja (X2) adanya pengaruh yang signifikan
tergolong “baik”. antara motivasi kerja terhadap
Berdasarkan tabel uji t kinerja perawat di RSU Imelda
diketahui bahwa stres kerja memiliki Medan. Begitu pula dengan
nilai thitung (2.192) > ttabel (2.012) dan penelitian yang dilakukan Sipatu
signifikansi (0.033) < 0.05 dengan (2013),yang berjudul “Pengaruh
demikian Ho ditolak dan Ha diterima Motivasi, Lingkungan Kerja Dan
artinya secara parsial variabel stres Stres Kerja Terhadap Kinerja
kerja (X2) mempengaruhi knerja. Perawat Di Ruang Rawat Inap
Selanjutnya nilai koefisien stres kerja RSUD Undata Palu” menunjukkan
sebesar 0.225 yang berarti bahwa hasil secara simultan ketiga variabel
jika nilai variabel stres kerja yaitu motivasi, lingkungan kerja dan
bertambah sebesar 1 satuan maka stres kerja berpengaruh positif dan
kinerja karyawan akan bertambah

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 97


signifikan terhadap kinerja perawat signifikan terhadap kinerja
di ruang rawat inap RSUD Palu. perawat Rumah Sakit Islam Ibnu
Maka kesimpulan ini Sina Pekanbaru terbukti
berimplikasi pada pentingnya kebenarannya.
manajemen RS Islam Ibnu Sina d. Motivasi kerja berpengaruh
Pekanbaru memenuhi setiap motif signifikan terhadap kinerja
para perawat dalam bekerja karena perawat Rumah Sakit Islam Ibnu
hasil temuan deskriptif menunjukkan Sina Pekanbaru. Hal ini
bahwa para pegawai yang kurang menunjukkan bahwa motivasi
termotivasi hanya akan kerja secara parsial berpengaruh
menghasilkan kinerja yang kurang signifikan terhadap kinerja
optimal pula. perawat Rumah Sakit Islam Ibnu
Sina Pekanbaru terbukti
KESIMPULAN DAN SARAN kebenarannya.

Kesimpulan Saran
Dari hasil analisa yang telah Adapun saran yang diberikan
diuraikan pada Bab V, dapat penulis berdasarkan hasil analisa
disimpulkan antara lain sebagai yang dilakukan adalah sebagai
berikut: berikut:
a. Beban kerja, stres kerja dan a. Ada beberapa perawat yang
motivasi kerja secara simultan belum mencapai hasil kerja sesuai
berpengaruh signifikan terhadap SOP (Standard Operating
kinerja perawat Rumah Sakit Procedure). Disarankan kepada
Islam Ibnu Sina Pekanbaru. Hal pihak rumah sakit untuk
ini menunjukkan bahwa beban memberikan penjelasan tentang
kerja, stres kerja dan motivasi standard operating procedure
kerja secara simultan berpengaruh secara detail dan merinci agar
signifikan terhadap kinerja perawat dapat menjaga
perawat Rumah Sakit Islam Ibnu konsistensi dan tingkat kinerja
Sina Pekanbaru terbukti serta dapat meminimalisir
kebenarannya. kesalahan dalam bekerja.
b. Beban kerja berpengaruh b. Fasilitas dan perlengkapan
signifikan terhadap kinerja perawatan di Rumah Sakit Islam
perawat Rumah Sakit Islam Ibnu Ibnu Sina Pekanbaru belum
Sina Pekanbaru. Hal ini mendukung pelayanan pada
menunjukkan bahwa beban kerja pasien. Hal ini dapat
secara parsial berpengaruh menyebabkan perawat terkendala
signifikan terhadap kinerja dalam melayani kesehatan pasien.
perawat Rumah Sakit Islam Ibnu Diperlukan perbaikan pada sarana
Sina Pekanbaru terbukti dan prasarana di rumah sakit ini.
kebenarannya. c. Hasil rekapitulasi responden
c. Stres kerja berpengaruh signifikan menunjukkan tidak semua
terhadap kinerja perawat Rumah perawat mendapat dukungan
Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru. sosial dari pimpinan. Diperlukan
Hal ini menunjukkan bahwa stres dukungan sosial yang positif dari
kerja secara parsial berpengaruh pimpinan agar dapat mengurangi

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 98


tingkat stres kerja perawat Padang: Working Paper
sehingga tercipta situasi kerja Series.
yang kondusif serta memunculkan
semangat kerja. Dengan Mangkunegara, A.A.Anwar Prabu
mendapatkan dukungan tersebut 2011. Manajemen Sumber
kinerja perawat akan lebih Daya Manusia Perusahaan.
terpacu. Bandung: PT.Remaja Rosda
d. Motivasi kerja perawat Rumah Karya.
Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru
tergolong cukup baik. Hal ini Munandar, A. S. 2008. Psikologi
dapat dilihat dari kurangnya Industri Dan Organisasi.
kesempatan untuk Jakarta: Universitas
mengembangkan karir, kurangnya Indonesia.
penghargaan terhadap hasil kerja
perawat yang baik serta gaji yang _____________ 2011. Psikologi
diberikan belum sesuai. Industri Dan Organisasi.
Diperlukan evaluasi terhadap Jakarta: Universitas
motivasi kerja perawat seperti Indonesia.
memberikan kesempatan yang
Notoatmodjo, Soekidjo. 2008. Ilmu
adil kepada setiap perawat untuk
Kesehatan Masyarakat
mengembangkan karir,
Prinsip-prinsip Dasar.
memberikan reward terhadap
Jakarta: Rineka Cipta.
kinerja perawat yang baik dapat
meningkatkan motivasi perawat Prihatini. 2007. Analisis Hubungan
dalam bekerja, serta memberikan Beban Kerja Dengan Stres
gaji yang adil kepada perawat. Kerja Perawat Di Tiap
Ruang Rawat Inap RSUD
DAFTAR PUSTAKA
Sidikalang. Medan:
Arikunto, S. 2006. Prosedur Universitas Sumatera Utara.
Penelitian Suatu Pendekatan
Rivai, Veithzal & Ella Jauvani
Praktik Edisi Revisi VI.
Sagala. 2009. Manajemen
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sumber Daya Manusia Untuk
Gandi, Josua. C. 2011. The Role Of Perusahaan. Edisi ke-2.
Stress And Level Of Burnot In Jakarta: Raja Grafindo
Job Performance Among Persada.
Nurses. Nigeria.
Ritonga, Zulham Andi. 2010.
Hasibuan, S.P. Malayu. 2007. Pengaruh Motivasi Kerja
Manajemen Sumber Daya Terhadap Kinerja Perawat
Manusia. Jakarta: PT Bumi Pelaksana Di Instalasi Rawat
Aksara. Inap Pada Rumah Sakit
Umum Imelda Pekerja
Lisnayetti & Hasanbasri, M. 2006. Indonesia Medan. Medan:
Beban Kerja Dan Kinerja Universitas Sumatera Utara.
Dosen Poltekes Padang.

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 99


Sandra, Christyana dan Lilis Sugiyono. 2012. Memahami
Sulistyorini. 2007. Hubungan Penelitian Kuantitatif.
Pengetahuan Dan Kebiasaan Bandung: Alfabeta.
Konsumen Air Minum Isi
Ulang Dengan Penyakit Trisianawati, Diani Dwi. 2011.
Diare. Surabaya: Universitas Pengaruh Motivasi Kerja,
Airlangga. Disiplin Kerja Dan Beban
Kerja Terhadap Kinerja
Sastrowiharjo, Siswanto. 2006. Bidan Di Instalasi Rawat
Manajemenn Tenaga Kerja Inap Ruang Obstetri RSUP
Indonesia. Jakarta: Bumi Dr. Kariadi Semarang.
Aksara. Semarang: Universitas Dian
Nuswantoro.
Siagian, Sondang P. 2006.
Manajemen Sumber Daya Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja.
Manusia, Edisi I. Cetakan ke- Jakarta: PT. Grafindo
13. Jakarta: Bumi Aksara. Persada.

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 100

You might also like