Professional Documents
Culture Documents
1676 4424 1 SM
1676 4424 1 SM
1 FEBRUARI 2017
(Analysis of the Success of Amanah Cooperative in Langkapura Sub-District of Bandar Lampung City)
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No.1
Bandar Lampung 35145, Telp.082280031925, e-mail: haliana.ghaida@yahoo.com
ABTSRACT
This research aims to determine the business entities performance of Amanah Cooperative, contribution of
the cooperative toward development, and the satisfaction level of members to service performance at the
cooperative. This research was conducted at Amanah Cooperative in Langkapura subdistrict of Bandar
Lampung City. Respondents were 68 active members of Amanah Cooperative. Data were analyzed by using
descriptive analysis, service quality (servqual), and importance performance analysis (IPA). The results
showed that Amanah Cooperative performance was included in medium category. Contributions of Amanah
Cooperative development were seen from (a) obedience of the cooperative in tax payment which is zero
because the cooperative suffered losses, (b) employment growth which was not yet known, because this year
was the first year of cooperative activity, (c) the wage level of employees which was not good because it was
less than regional minimum wage. The members were not satisfied by services especially on the dimensions
of responsiveness. Attributes considered to be important were supporting facilities of the work space,
supporting physical infrastructure for the reception area, counter staff, administrative employee rooms,
completion service process of members from the beginning to the end, availability of brochures or bulletin
boards, the service officer information, and the accuracy of the information provided.
67
JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017
68
JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017
dilakukan. Indikator tersebut dinilai buruk, karena adalah sebesar 100 persen dengan standar 200
masa kerja Koperasi Amanah yang baru berjalan persen dan dinilai kurang ideal, karena belum
selama satu tahun belum mengadakan inovasi mampu menjamin total kewajiban dengan total
terhadap produk/jasanya. Di sisi lain, terdapat aktiva yang dimiliki. Rasio profitabilitas Koperasi
indikator yang telah dijalankan dengan baik, yaitu Amanah dinilai buruk, karena pada tahun ini
struktur permodalan. Tingkat kesehatan kondisi Koperasi Amanah masih mengalami kerugian,
keuangan Koperasi Amanah dilihat dari rasio sehingga tidak ada pembagian SHU. Rasio
likuiditas adalah sebesar 84,45 persen atau dinilai aktivitas Koperasi Amanah adalah sebesar 87,28
tidak ideal, karena menunjukkan kemampuan persen dan dinilai efektif karena sudah mampu
koperasi dalam membayar kewajiban lancar masih menjamin piutang dengan omset yang dimiliki.
kurang baik. Rasio solvabilitas Koperasi Amanah
Tabel 1. Sebaran nilai dan skor kinerja badan usaha Koperasi Amanah, 2015
No
Aspek dan Indikator N B S SM
Kues
A. Badan Usaha Aktif:
1 Penyelenggaraan rapat anggota dan rapat pengurus/pengawas dalam satu tahun buku sesuai
5 3 15 15
ketentuan dan kebutuhan
2 Manajemen pengawasan 1 3 3 15
3 Keberadaan dan tingkat realisasi RK serta RAPB 4 2 8 10
4 Rasio kondisi operasional kegiatan/usaha yang dilakukan 1 2 2 10
5 Kinerja kepengurusan 3 2 6 10
6 Tertib administrasi 5 3 15 15
7 Keberadaan sistem informasi 4 2 8 10
8 Kemudahan untuk mendapatkan (akses) informasi 4 2 8 10
B. Kinerja Usaha yang Sehat:
9 Struktur permodalan 5 3 15 15
10.a Likuiditas 1 3 3 15
10.b Solvabilitas 2 3 6 15
10.c Profitabilitas 1 3 3 15
10.d Aktivitas (rasio perputaran piutang) 4 3 12 15
11 Kemampuan bersaing koperasi 5 3 15 15
12 Strategi bersaing koperasi 4 3 12 15
13 Inovasi yang dilakukan 1 2 2 10
C. Kohesivitas dan Partisipasi Anggota:
14.a Rasio transaksi anggota (pertisipasi bruto) dibandingkan non-anggota pada koperasi 2 2 4 10
14.b Rasio besaran SHU terhadap transaksi usaha anggota 1 1 1 5
15 Rasio peningkatan jumlah anggota 3 3 9 15
16 Persentase jumlah anggota yang melunasi simpanan wajib 4 3 12 15
17 Persentase besaran simpanan selain simpanan pokok dan simpanan wajib 3 3 9 15
18 Rasio peningkatan jumlah penyertaan modal anggota kepada koperasi 3 3 9 15
19 Tingkat pemanfaatan pelayanan koperasi oleh anggota 5 3 15 15
20 Pola pengkaderan 3 3 9 15
D. Orientasi kepada Pelayanan Anggota:
21.a Model pelaksanaan pendidikan dan pelatihan 4 2 8 10
21.b Banyaknya jenis pendidikan dan pelatihan yang dilakukan dalam 1 tahun terakhir 2 2 4 10
21.c Rasio anggota yang mengikuti pendidikan dan pelatihan 1 2 2 10
22 Keterkaitan antara usaha koperasi dengan kepentingan anggota 3 7 21 35
23 Transaksi usaha koperasi dengan usaha/kegiatan anggota 5 7 35 35
anggot Tingkat kepuasan anggota terhadap pelayanan yang diberikan koperasi
1 9 9 45
a
E. Pelayanan terhadap Masyarakat:
24 Pelayanan usaha koperasi yang dapat dinikmati masyarakat non-anggota 2 1 2 5
25 Persentase besaran dana yang disisihkan untuk pelayanan sosial yang dapat dinikmati
1 1 1 5
masyarakat
26 Kemudahan masyarakat untuk mendapatkan informasi bisnis yang disebarkan oleh koperasi 5 1 5 5
27 Tanggapan masyarakat sekitar terhadap keberadaan koperasi 4 1 4 5
Total Skor (A s/d E) 292 480
Kualifikasi Kualitas Cukup berkualitas
Keterangan:
N : Nilai
B : Bobot
S : Skor
SM : Skor maksimal
69
JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017
70
JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017
Tabel 2. Skor indikator kontribusi Koperasi pelayanan yang diberikan kurang dari yang
Amanah terhadap pembangunan daerah diharapkan anggota.
71
JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017
Tabel 3. Nilai rata-rata atribut pada dimensi Tabel 4. Nilai rata-rata atribut pada dimensi
tangible Koperasi Amanah reliability Koperasi Amanah
Harapa Kinerj
Atribut Tampilan Fisik GAP Atribut Keterandalan Harapan Kinerja GAP
n a
1. Kualitas kantor koperasi 4,44 3,10 -1,34 1. Koordinasi karyawan di 4,44 2,51 -1,93
2. Kenyamanan ruang kerja 4,54 3,10 -1,44 lingkungan interen
3. Sarana penunjang ruang 4,76 2,74 -2,02 koperasi
kerja 2. Koordinasi karyawan 4,53 2,82 -1,71
4. Dukungan peralatan 4,40 2,88 -1,52 koperasi dengan
penunjang operasional organisasi/instansi
5. Dukungan bahan penunjang 4,29 2,87 -1,42 teknis lain yang
kegiatan administrasi berkepentingan
6. Kelengkapan sarana 4,68 3,06 -1,62 3. Proses penanganan 4,37 2,46 -1,91
komunikasi yang tersedia kelengkapan
7. Dukungan prasarana fisik 4,65 2,81 -1,84 administrasi
untuk ruang tunggu, tenaga 4. Pemeriksaan lapangan 4,46 2,76 -1,70
counter, dan ruang terkait dengan
karyawan administrasi pelayanan yang diajukan
8. Kelembagaan koperasi telah 4,34 2,72 -1,62 anggota
didukung oleh karyawan 5. Penyelesaian proses 4,60 2,69 -1,91
administrasi yang memadai pelayanan anggota sejak
9. Kegiatan operasional 4,38 2,75 -1,63 dari awal hingga akhir
koperasi telah didukung 6. Ketepatan langkah- 4,93 3,10 -1,83
oleh petugas lapangan yang langkah proses
memadai pelayanan administrasi
10. Kelembagaan Koperasi 4,37 2,99 -1,38 7. Kesesuaian dengan 4,85 3,16 -1,69
telah didukung dengan jadwal waktu yang
struktur pengelolaan ditetapkan
organisasi yang memadai 8. Kemampuan untuk 4,65 3,24 -1,41
Rata-rata 4,49 2,90 -1,58 melayani secara benar
sejak dari awal hingga
Kesenjangan pada Setiap Dimensi akhir proses
9. Kesigapan yang 4,88 3,49 -1,39
ditunjukkan para
Setelah dilakukan perhitungan kesenjangan petugas pelayanan
terhadap masing-masing atribut, maka selanjutnya 10. Sikap profesional yang 4,74 3,47 -1,27
perlu dilakukan perhitungan terhadap kesenjangan ditunjukkan petugas
pelayan
dari masing-masing dimensi. Kesenjangan
Rata-rata 4,65 2,97 -1,68
masing-masing dimensi dilakukan agar alternatif
perbaikan lebih difokuskan pada dimensi yang
Tabel 5. Nilai rata-rata atribut pada dimensi
kesenjangannya paling besar. Secara keseluruhan
responsiveness Koperasi Amanah
nilai kesenjangan dari setiap dimensi bernilai
negatif, itu berarti anggota belum merasa puas
akan pelayanan yang diberikan oleh koperasi. Atribut Daya Tanggap Harapan Kinerja GAP
Nilai kesenjangan masinh-masing dimensi
Koperasi Amanah dapat dilihat pada Tabel 8. 1. Ketanggapan yang 4,60 3,13 -1,47
dimiliki petugas
Pihak koperasi perlu meningkatkan pelayanan agar pelayanan
apa yang dirasakan oleh anggota dapat sesuai 2. Ketanggapan petugas 4,51 3,15 -1,36
dengan harapan mereka. Kesenjangan yang paling dalam melayani
keluhan-keluhan
besar adalah dimensi responsiveness yaitu sebesar
anggota
-1,69. Hal itu berarti bahwa pihak koperasi 3. Ketersediaan 4,56 2,59 -1,97
sebaiknya terlebih dahulu memperbaiki kinerja brosur/papan
yang terdapat pada dimensi responsiveness. pengumuman
Kesenjangan yang paling kecil terdapat pada 4. Keberadaan petugas 4,63 2,87 -1,76
dimensi assurance, itu menandakan bahwa dimensi pelayanan informasi
assurance dianggap dimensi yang memiliki kinerja 5. Ketepatan informasi 4,62 2,72 -1,90
yang paling baik. yang diberikan
petugas
Rata-rata 4,58 2,89 -1,69
72
JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017
Tabel 6. Nilai rata-rata atribut pada dimensi pendekatan metode IPA. Analisis IPA telah
assurance Koperasi Amanah banyak dilakukan untuk menganalisis tingkat
kepuasan, seperti penelitian yang dilakukan oleh
Atribut Kemampuan
Harapan Kinerja GAP
Mustika, Hudoyo dan Kasymir (2013) yang
Memberikan Jaminan menganalisis tingkat kepuasan nasabah tabungan
1. Keramahan sikap para 4,60 3,10 -1,50 terhadap pelayanan bank dan penelitian Yulita
karyawan koperasi dalam
melayani (2014) yang menganalisis tingkat kepuasan
2. Kejujuran sikap para 4,57 3,04 -1,53 konsumen susu cair dalam kemasan Koperasi
karyawan koperasi dalam Peternakan Bandung Selatan (KPBS) di Kota
melayani Bandung. Pada penelitian ini, metode IPA
3. Jaminan dari para petugas 4,65 3,13 -1,52
pelayanan atas kemungkinan
digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan
kehilangan/kerusakan berkas anggota Koperasi Amanah terhadap kinerja
administrasi pelayanan.
4. Tingkat intelektualitas dan 4,47 3,00 -1,47
tanggung jawab para petugas Jumlah atribut yang dibahas pada hasil penelitian
dalam melayani
ini adalah 33 atribut yang dikelompokkan
Rata-rata 4,57 3,07 -1,51 berdasarkan lima dimensi, yaitu dimensi tangible,
dimensi reliability, dimensi responsiveness,
Tabel 7. Nilai rata-rata atribut pada dimensi dimensi assurance, dan dimensi empathy.
empathy Koperasi Amanah Penilaian responden akan berbeda-beda dalam
memberi bobot dengan menggunakan skala likert 1
Atribut Kemampuan sampai dengan 5. Rata-rata tingkat harapan dan
Harapan Kinerja GAP
Memberikan Perhatian kinerja seluruh atribut Koperasi Amanah pada
1. Pemahaman para petugas 4,50 2,97 -1,53
terhadap kebutuhan Tabel 8 merupakan garis tengah pembagi pada
anggota diagram kartesius. Dari nilai total rata-rata
2. Sikap adil yang 4,44 2,79 -1,65 tersebut dapat diketahui bahwa sumbu y
ditunjukkan para petugas merupakan batasan nilai tingkat harapan, yaitu
pelayanan dalam melayani
anggota
4,56 dan sumbu x merupakan batasan nilai tingkat
3. Kemudahan dalam 4,53 2,93 -1,60 kinerja yaitu 2,95. Dengan begitu dapat dibuat
menghubungi para petugas diagram kartesius untuk melihat atribut-atribut
kantor kecamatan selama yang perlu diprioritaskan. Diagram kartesius IPA
proses pelayanan Koperasi Amanah dapat dilihat pada Gambar 1.
4. Pembagian kerja diantara 4,49 2,96 -1,53
petugas sesuai dengan
kepentingan dan jenis Kuadran I (prioritas utama) merupakan kuadran
pelayanan yang menggambarkan atribut yang dianggap
Rata-rata 4,49 2,91 -1,58 penting bagi responden, tetapi kinerjanya belum
maksimal. Kuadran II (dipertahankan) merupakan
Tabel 8. Nilai kesenjangan masing-masing kuadran yang menggambarkan atributnya dianggap
dimensi Koperasi Amanah penting bagi responden dan kinerja yang diterima
sudah baik sehingga responden sudah merasa puas.
Atribut Harapan Kinerja GAP
Dimensi Tangible 4,49 2,90 -1,58
Dimensi Reliability 4,65 2,97 -1,68
Kuadran III merupakan kuadran yang
Dimensi Responsiveness 4,58 2,89 -1,69 menggambarkan atributnya dianggap kurang
Dimensi Assurance 4,57 3,07 -1,51 penting dan kinerjanya rendah. Kuadran IV
Dimensi Empathy 4,49 2,91 -1,58 merupakan kuadran yang menggambarkan
Rata-rata 4,56 2,95 -1,61
atributnya dianggap kurang penting dan
Importance Performance Analysis (IPA) kinerjanya tinggi. Sering dikatakan bahwa
kinerja atribut yang termasuk dalam kuadran
Menurut Supranto (2006), untuk menilai harapan ini termasuk dalam kategori pemborosan.
pelanggan dan kinerja perusahaan digunakan
73
JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017
Produk Susu Cair dalam Kemasan Koperasi (KUD) Mina Jaya Kecamatan Teluk Betung
Peternakan Bandung Selatan (KPBS) di Kota Selatan Kota Bandar Lampung Berdasarkan
Bandung. JIIA Vol 2 (2): 158 – 165. Pendekatan Tripartite. Universitas Lampung.
http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JIA/articl Bandar Lampung. JIIA Vol 3 (4): 387 – 394.
e/view/741/682. [27 Januari 2016]. [27 Januari 2016].
Yolandika C, Lestari DAH., Situmorang S. 2015.
Analisis Keberhasilan Koperasi Unit Desa
75