You are on page 1of 10

Vol. 7, No.

3 (2020) 14-23

PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peredaran Darah Manusia


Siswa Sekolah Dasar melalui Model Pembelajaran
Examples Non Examples

Ely Yuliati
SD Negeri 1 Baregbeg, Ciamis
Email: hj.elyyulianti@gmail.com
Abstract
This Classroom Action Research is motivated by the use of models and learning methods that are still static towards
student activities because teachers tend to choose only the lecture method by giving abstract examples, so that grade
5 students do not understand the concept of human blood circulation in science learning. This was followed up through
Classroom Action Research using the examples non examples learning model. The formulation of the problem is "How
is the effectiveness of using the examples non-examples learning model so that it can improve learning outcomes of
Human Blood Circulation 5th grade students of SD Negeri 1 Baregbeg in science subjects?" The purpose of carrying out
this research is to describe matters related to the use of the examples non-examples learning model to improve
student learning outcomes on the concept of Human Blood Circulation in grade 5. The use of the examples non-
examples model has been able to increase student activity, develop student curiosity, foster students' curiosity. the
courage of students to ask questions and issue ideas and actively work on assignments both individually and in groups.
In presenting the results of group discussions, students become more active, creative and can improve teacher service
in the learning process. Research data, shows that the ability of teachers to design science lesson plans can be
optimized from 70% in cycle I to 90% in cycle II. The teacher's ability to carry out science learning increased from 65%
to 85% in cycle II. Student activities in science learning can be optimized from 62.5% in cycle I to 81% in cycle II. Student
learning outcomes regarding the concept of Human Blood Circulation were successfully improved. The percentage of
learning completeness in the first cycle was 15% or 4 of the 27 students and 85% or 23 of the 27 students stated that
they still had learning difficulties. While the average value of learning outcomes in the first cycle was 73.33. In cycle II,
the percentage of learning completeness reached 93% or 25 of the 27 students and 7% or 2 of the 27 students stated
that they were still experiencing difficulties. The average learning outcomes obtained were 80.37. The increase in the
first cycle was 59% to 93% in the second cycle.
Keywords: Blood circulation examples non examples.

Abstrak
Penelitian Tindakan Kelas ini dilatarbelakangi oleh penggunaan model dan metode pembelajaran yang masih
bersifat statis terhadap kegiatan siswa karena guru cenderung memilih hanya metode ceramah dengan memberi
contoh-contoh yang abstrak , sehingga siswa kelas 5 kurang memahami konsep Peredaran darah manusia pada
pembelajaran IPA. Hal tersebut ditindaklanjuti melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model
pembelajaran examples non examples. Adapun rumusan masalahnya adalah”Bagaimana efektivitas penggunaan
model pembelajaran examples non examples sehingga dapat meningkatkan hasil belajar Peredaran darah Manusia
siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Baregbeg pada mata pelajaran IPA ?” Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran examples non examples untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep Peredaran Darah Manusia di kelas 5. Penggunaan model examples non
examples ternyata mampu meningkatkan keaktifan siswa, mengembangkan rasa keingintahuan siswa, menumbuhkan
keberanian siswa untuk bertanya dan mengeluarkan gagasan serta aktif mengerjakan tugas baik secara individu
maupun kelompok. Dalam menyajikan hasil diskusi kelompok, siswa menjadi lebih aktif, kreatif dan dapat
meningkatkan pelayanan guru dalam proses pembelajaran. Data penelitian, menunjukkan bahwa kemampuan guru
merancang rencana pembelajaran IPA dapat dioptimalkan dari 70% pada siklus I menjadi 90% pada siklus II.

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 14-23
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
Ely Yuliati 15
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peredaran Darah Manusia Siswa Sekolah Dasar
melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples

Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA meningkat dari 65% menjadi 85% pada siklus II. Aktivitas
siswa dalam pembelajaran IPA dapat dioptimalkan dari 62,5% pada siklus I menjadi 81% pada siklus II. Hasil belajar
siswa mengenai konsep Peredaran Darah Manusia berhasil ditingkatkan. Prosentase ketuntasan belajar pada siklus I
yaitu 15 % atau 4 orang dari jumlah siswa 27 orang dan 85% atau 23 orang dari jumlah siswa 27 orang dinyatakan
masih mengalami kesulitan belajar. Sedangkan rata-rata nilai hasil belajar pada siklus I adalah 73,33. Pada siklus II,
prosentase ketuntasan belajar mencapai 93 % atau 25 orang dari jumlah siswa 27 orang dan 7 % atau 2 orang dari
jumlah siswa 27 orang dinyatakan masih mengalami kesulitan. Rata-rata hasil belajar yang diperoleh sebesar 80,37.
Peningkatan pada siklus I 59 % menjadi 93 % pada siklus II.

Kata Kunci: Peredaran darah examples non examples

PENDAHULUAN pembelajaran IPA yang menyenangkan harus


Tujuan pembelajaran IPA pada jenjang menjadi prioritas utama. Hal di atas jelas
Pendidikan Dasar adalah untuk merupakan suatu permasalahan yang
mempersiapkan siswa agar sanggup merupakan faktor penting dalam
menghadapi perubahan keadaan dalam mewujudkan tujuan pembelajaran IPA sesuai
kehidupan dunia yang selalu berkembang yang diamanatkan dalam kurikulum
melalui latihan bertindak atas dasar pendidikan IPA.
pemikiran secara logis, ilmiah, kritis, cermat, Dari hasil observasi di kelas dan refleksi
jujur, efisien, dan efektif (Dewi & Tika, 2013). oleh guru, diperoleh kenyataan bahwa siswa
Di samping itu, siswa diharapkan dapat belum memahami konsep peredaran darah
bersikap ilmiah dan berpola pikir IPA dalam secara benar. Hal ini dibuktikan dengan
kehidupan sehari-hari dan dalam rendahnya penguasaan siswa terhadap
mempelajari berbagai ilmu pengetahuan konsep peredaran darah. Berdasarkan hasil
yang penekanannya pada penataan nalar dan tes IPA pada kompetensi dasar “ Peredaran
pembentukan sikap siswa serta keterampilan Darah Manusia”, diperoleh nilai rata-rata
dalam penerapan IPA, (Nupita, 2013; kurang dari 61,48, sedangkan KKM yang
Anggraeni, 2013). ditentukan untuk Kompetensi Dasar tersebut
Sementara itu, masih banyak siswa yang adalah 75. Kenyataan ini jauh dari apa yang
memandang bahwa IPA sebagai suatu mata diharapkan sesuai KKM.
pelajaran yang sangat membosankan, sulit, Menurut Surya (1996) belajar
bahkan menakutkan. Banyak siswa yang pengetahuan atau studi bertujuan untuk
berusaha menghindari mata pelajaran memperoleh atau menambah sejumlah
tersebut. Hal ini jelas sangat berakibat buruk pemahaman, pengertian atau informasi
bagi perkembangan pendidikan ilmiah ke tentang pengetahuan-pengetahuan tertentu.
depan. Oleh karena itu, perubahan proses Dalam hal ini termasuk belajar atau mencari

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 14-23
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
16 Ely Yuliati
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peredaran Darah Manusia Siswa Sekolah Dasar
melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples

informasi tentang bagaimana konsep tindakan perbaikan tersebut dilaksanakan 2


peredaran darah pada pembelajaran IPA siklus perbaikan.
siswa harus sampai faham, mengerti serta
terampil tentang sejumlah materi yang Langkah-langkah di atas dapat
diajarkan serta bermakna bagi kehidupannya, digambarkan sebagai berikut:
(Sunarti, 2019). Perencanaan
Pada dasarnya, IPA adalah pemecahan
Melakukan Pelaksanaan
masalah, (Rufaida, 2013). Oleh karena itu IPA
sebaiknya diajarkan melalui berbagai
Observasi
masalah yang ada disekitar siswa dengan
Perencanaan
memperhatikan usia dan pengalaman yang
mungkin dimiliki siswa, (Sadiqin dkk, 2017; Melakukan Pelaksanaan

Wardani, 2015).
Observasi
Sehubungan dengan hal tersebut di atas,
maka dilakukanlan Penelitian Tindakan Kelas 2. Seting dan Subyek Penelitian
untuk upaya meningkatkan hasil belajar Siswa yang diteliti adalah siswa kelas Kelas
peredaran darah manusia siswa kelas 5 SD 5 SD Negeri 1 Baregbeg semester 1 tahun
negeri 1 baregbeg melalui model pelajaran 2018 / 2019 . Kelas 5 SD Negeri 1
pembelajaran examples non examples. Baregbeg berjumlah 27 siswa, terdiri dari 16
laki-laki dan 11 perempuan. Kemampuan
METODE PENELITIAN
menulis rata-rata masih rendah. Bahasa
1. Rancangan Penelitian
sehari-hari yang digunakan adalah ibu
Penelitian Tindakan Kelas ini dimulai dari
(Sunda). Keadaan sosial ekonomi orang tua
adanya masalah yang dirasakan guru dalam
siswa rata-rata menengah ke bawah. Tempat
pembelajaran. Masalah tersebut berupa hasil
tinggal siswa berada di kampung atau
belajar siswa yang tidak sesuai dengan
pelosok yang umumnya orang tuanya bekerja
harapan guru. Setelah menemukan masalah
sebagai petani. Hal inilah yang menyebabkan
tersebut dilanjutkan dengan menganalisis
motivasi belajar siswa sangat rendah.
dan merumuskan masalah, kemudian
Fasilitas SD Negeri 1 Baregbeg kurang
merencanakan tindakan perbaikan,
memadai. Sarana belajar hanya seadanya,
melakukan tindakan, melakukan observasi,
menggunakan sarana yang ada di lingkungan
dan melakukan refleksi, (Wibawa, 2013;
setempat. Bangunan sekolah sudah gedung
Hanifah, 2014). Dalam pelaksanaanya

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 1-13
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
Ely Yuliati 17
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peredaran Darah Manusia Siswa Sekolah Dasar
melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples

permanen yang terdiri dari 8 ruang belajar guru dan juga referensi dari beberapa
kelas 1 s.d kelas 6, ruang guru dengan pustaka, tindakan yang dipilih guru untuk
ruangan Kepala Sekolah masih bersatu. memperbaiki proses belajar mengajar
Jumlah guru ada 9 yang semuanya Sarjana tersebut adalah dengan menggunakan
Pendidikan. metode demonstrasi yang intensif untuk
Peneliti adalah Kepala Sekolah yang sudah mentransfer pembelajaran kepada siswa
mempunyai pengalaman mengajar selama 28 agar pembelajaran lebih intensif.
tahun dan mulai tahun 2014 menjadi Kepala Selanjutnya guru membuat perencanaan
Sekolah. Pendidikan terakhir peneliti adalah tindakan, terdiri dari penyusunan RPP untuk
S.1. kegiatan belajar mengajar, mempersiapkan
Penelitian difokuskan pada kemampuan bahan belajar dari berbagai sumber,
siswa memahami konsep peredaran darah mengembangkan latihan dan butir soal untuk
manusia secara benar pada mata pelajaran evaluasi hasil belajar, menyiapkan lembar
IPA di kelas 5 SD Negeri 1 Baregbeg. observasi, meminta satu orang rekan guru
untuk melakukan observasi kegiatan belajar
3. Prosedur Penelitian
dengan menggunakan lembar observasi
Prosedur penelitian ini mengikuti model
untuk merekam pelaksanaan pembelajaran
PTK klasikal yang telah disesuaikan untuk
yang dilakukan oleh penelitian.
perbaikan pengajaran di kelas 5 SD Negeri 1
b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi.
Baregbeg .
Pelaksanaan kegiatan perbaikan
a. Identifikasi Masalah dan Perencanaan
pembelajaran dilakukan dalam dua siklus.
Tindak.
Dalam satu siklus dilaksanakan 2 kali
Masalah diidentifikasi bersama-sama
pertemuan. Satu kali pembelajaran terdiri
dengan guru rekan sejawat berdasarkan studi
dari 2 jam pelajaran ( 2 x 35 menit ).
kasus yang ditulis guru. Studi kasus ini secara
naratif dan detil menjelaskan perencanaan 4. Metode Pengumpulan Data.
dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Data dikumpulkan dari hasil observasi
yang dilaksanakan oleh guru, serta refleksi rekan guru dengan menggunakan lembar
oleh guru. Dari studi kasus, diidentifikasi observasi yang tersedia, tes hasil belajar
bahwa guru merasa kesulitan dalam (postes) dan analisis hasil evaluasi pada saat
mengajarkan peredaran darah dan pelaksanaan tindakan selama 2 siklus, serta
pencapaian hasil belajar siswa sangat rendah. refleksi diri yang dilakukan guru terhadap
Berdasarkan diskusi dengan rekan sejawat

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 14-23
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
18 Ely Yuliati
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peredaran Darah Manusia Siswa Sekolah Dasar
melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples

kegiatan belajar mengajar yang telah HASIL DAN PEMBAHASAN


dilaksanakan sebanyak 2 siklus. 1. Hasil
Analisis data dilakukan terhadap dua jenis Berdasarkan hasil penelitian perbaikan
data, yaitu data kualitatif berupa catatan pembelajaran IPA tentang konsep peredaran
hasil observasi guru serta catatan refleksi darah manusia yang dilakukan di kelas 5 SD
guru, dan data kuantitatif berupa analisis Negeri 1 Baregbeg dengan jumlah siswa 27
hasil tes dan skor postes hasil belajar siswa. orang dengan kriteria ketuntasan minimal (
Untuk data kualitatif dicari informasi KKM ) yang ditentukan adalah 75, maka
tambahan dari hasil observasi yang dilakukan hasilnya sebagai berikut :
oleh observer, kemudian dirangkum hal-hal
a. Sebelum Perbaikan.
inti yang perlu memperoleh perhatian dalam
Tabel 1
proses pembelajaran berikutnya. Untuk data
Data Hasil Tes Formatif Sebelum Perbaikan
kuantitatif dicari gain score (skor perolehan Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SD Negeri 1 Baregbeg
antara) postes 1 dan 2. Hasil analisis
keduanya kemudian dirangkum dan
disimpulkan.
Hasil analisis data kualitatif dan kuantitatif
beserta kesimpulannya didiskusikan guru dan
rekan sejawat serta Kepala Sekolah dalam
pertemuan refleksi untuk mengkilas balik hal-
hal yang sudah terjadi, kendala, dan faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan
belajar mengajar yang sudah dilaksanakan.
Keterangan : T = Tuntas
Guru mencatat masukan dan saran yang BT = Belum Tuntas

didiskusikan, kemudian membuat rencana B = Baik


C = Cukup
perbaikan pembelajaran untuk perbaikan K = Kurang

pembelajaran berikutnya berdasarkan


masukan dari rekan sejawat serta Kepala
Sekolah. Kriteria keberhasilan yang
ditetapkan adalah apabila 85 % siswa sudah
mencapai > KKM di kelas 5 yaitu 75 dan rata-
rata kelas mencapai nilai 75.

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 1-13
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
Ely Yuliati 19
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peredaran Darah Manusia Siswa Sekolah Dasar
melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples

b. Perbaikan Siklus I. Berdasarkan data di atas, ternyata


Tabel 2 perbaikan pembelajaran dengan
Data Hasil Tes Formatif Siklus I
menggunakan model pembelajaran examples
Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SD Negeri 1 Baregbeg
non examples dapat meningkatkan hasil
belajar siswa yang dibuktikan dengan adanya
peningkatan rata-rata nilai pada setiap siklus.
Meskipun Peneliti tidak melanjutkan
perbaikan ke siklus ke III, tetapi sudah
terlihat gambaran seperti di atas. Dengan
penggunaan model examples non examples
cukup bisa menggambarkan adanya
peningkatan hasil belajar siswa sehingga
mencapai KKM yang telah ditetapkan.
Keterangan : T = Tuntas 2. Pembahasan
BT = Belum Tuntas
B = Baik a. Sebelum Perbaikan.
C = Cukup
K = Kurang Berdasarkan pada pelaksanaan
pembelajaran IPA mengenai konsep
c. Perbaikan Siklus II. peredaran darah manusia di kelas 5 SD
Tabel 3 Negeri 1 Baregbeg didapatkan data
Data Hasil Tes Formatif Siklus II kwantitatif sebagai berikut :
Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SD Negeri 1 Baregbeg

• Jumlah Siswa : 27
• Jumlah Nilai : 1.660
• Rata-rata Nilai : 61,48
• Siswa yang tuntas : 4 orang
• Prosentase KKM : 15 % tuntas
• Prosentase Kenaikan rata-rata: -

Melihat data hasil analisis di atas rata-rata


hasil belajar siswa masih jauh dari yang
diharapkan. Sedangkan Kriteria Ketuntasan
Keterangan : T = Tuntas
BT = Belum Tuntas
Minimal ( KKM ) yang ditetapkan adalah 75.
B = Baik
C = Cukup Berdasarkan temuan observer dan hasil
K = Kurang

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 14-23
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
20 Ely Yuliati
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peredaran Darah Manusia Siswa Sekolah Dasar
melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples

diskusi tentang kelemahan yang dilakukan perencanaan, pelaksanaan, maupun pada


oleh guru dalam pembelajaran tersebut, tindak lanjut.
maka perlu dilaksanakan perbaikan Berdasarkan temuan tersebut peneliti
pembelajaran. melaksanakan kembali perbaikan
pembelajaran pada siklus II dengan
b. Perbaikan Siklus I.
memperbaiki serta menyempurnakan proses
Setelah dilaksanakan perbaikan
pembelajaran terutama dalam penggunaan
pembelajaran pada siklus I dengan
Kotak Lidi sebagai media dalam pengurangan
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
bersusun pendek dengan teknik meminjam,
telah dilakukan , maka diperoleh hasil analisis
sambil tetap memperhatikan situasi
sebagai berikut :
pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif,
• Jumlah Siswa : 27
efektif, dan menyenangkan.
• Jumlah Nilai : 1.980
Adapun hasil perbaikan pembelajaran
• Rata-rata Nilai : 73,33
siklus II sebagai berikut :
• Siswa yang tuntas : 16 orang
• Prosentase KKM : 59 % tuntas
• Jumlah Siswa : 27
• Prosentase Kenaikan rata-rata: 44 %
• Jumlah Nilai : 2.170
• Rata-rata Nilai : 80,37
Melihat perbandingan antara sebelum
• Siswa yang tuntas : 25 orang
dilakukan perbaikan dengan setelah
• Prosentase KKM : 93 % tuntas
dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I,
• Prosentase Kenaikan rata-rata: 34 %.
maka tampak adanya peningkatan hasil
Data di atas menunjukkan bahwa
belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan
perbaikan pembelajaran pada siklus II terjadi
meningkatnya rata-rata nilai dari 61,48
peningkatan hasil yang cukup signifikan.
menjadi 73,33 dengan peningkatan
Rata-rata kelas yang semula hanya 73,33
ketuntasan dari 15 % menjadi 59 %.
pada siklus I, menjadi 80,37 dan Ketuntasan
c. Perbaikan Siklus II. belajar yang semula 59 % menjadi 93 %.
Meskipun pada siklus I sudah ada Secara klasikal KKM sudah tercapai , namun
peningkatan hasil belajar siswa, tetapi belum secara individu masih ada 2 orang siswa yang
mencapai hasil yang diharapkan. Melalui hasil belajarnya kurang dari KKM. Meskipun
diskusi dengan observer dapat disimpulkan perbaikan ini hanya dilakukan 2 siklus tetapi
bahwa masih terdapat kelemahan baik dalam cukup bisa menggambarkan bahwa dengan

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 1-13
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
Ely Yuliati 21
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peredaran Darah Manusia Siswa Sekolah Dasar
melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples

menggunakan model pembelajaran examples jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah
non examples pada materi konsep peredaran ini:
darah manusia, ternyata dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
Untuk lebih jelasnya bahwa penggunaan
model pembelajaran examples non examples
dapat meningkatkan hasil belajar siswa Grafik 2
dalam materi peredaran darah manusia, Ketuntasan Belajar Pada Perbaikan
dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Pembelajaran Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SD
Negeri 1 Baregbeg

Grafik di atas menggambarkan ketuntasan


belajar yang dicapai oleh siswa cukup baik
dibandingkan dengan sebelumnya. Dari
Grafik 1 pencapaian sebelum dilakukan perbaikan
Rata-Rata Nilai Hasil Tes Formatif Pada hanya 2 orang siswa saja yang mencapai
Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran IPA
ketuntasan (KKM) > 75 atau hanya 15 % dari
Kelas 5 SD Negeri 1 Baregbeg
jumlah siswa. Dengan perlakukan perbaikan
siklus I, meningkat menjadi 16 orang atau 59
Dari grafik di atas dapat dilihat hasil
% yang mencapai KKM dan pada perbaikan
belajar sebelum perbaikan rata-rata kelas
siklus II menjadi 25 orang atau mencapai
hanya 61,48. Pada perbaikan siklus I
KKM 93 %. Hal ini membuktikan bahwa
meningkat menjadi 73,33 dan pada siklus II
model pembelajaran examples non examples
meningkat cukup signifikan mencapai 80,37.
ternyata dapat meningkatkan hasil belajar
Hal ini menunjukkan peningkatan yang cukup
siswa pada pembelajaran IPA materi
tinggi apabila dibandingkan sebelum
peredaran darah manusia. Temuan ini
perbaikan dengan hasil perbaikan siklus II
mendukung terhadap penelitian sebelumnya
yaitu meningkat 19 %.
yang menyatakan bahwa model
Dilihat dari ketuntasan belajar siswa,
pembelajaran examples non examples
menurut KKM yang telah ditentukan
berkontribusi positif pada hasil belajar IPA
sebelumnya, juga memperlihatkan adanya
(Aritonang, 2016; Hilma, 2014; Susanti, 2014;
peningkatan yang cukup tinggi. Untuk lebih
Wardika, Made Sulastri & Dibia, 2014;
Pranoto, 2017).

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 14-23
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
22 Ely Yuliati
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peredaran Darah Manusia Siswa Sekolah Dasar
melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples

SIMPULAN 4. Situasi pembelajaran yang aktif, kreatif,


Dari hasil perbaikan pembelajaran yang efektif, inovatif dan menyenangkan sangat
telah dilaksanakan sebanyak 2 kali perbaikan diperlukan siswa dalam rangka mencapai
atau 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari 2 hasil belajar yang maksimal pada setiap
kali pertemuan, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran.
kurangnya kemampuan siswa pada pelajaran
DAFTAR PUSTAKA
IPA terutama tentang pengurangan
Anggareni, N. W., Ristiati, N. P., & Widiyanti,
berususun pendek dengan teknik meminjam,
N. L. P. M. (2013). Implementasi
adalah : strategi pembelajaran inkuiri terhadap
kemampuan berpikir kritis dan
1. Lemahnya perhatian dan kemampuan
pemahaman konsep IPA siswa SMP.
siswa terhadap penguasaan konsep Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
IPA Indonesia, 3(1).
pengurangan. Hal ini dapat ditingkatkan
dengan cara memberikan latihan kepada Aritonang, E. R. (2016). Pengembangan
Media Gambar Untuk Model
siswa secara intensif dengan Pembelajaran Examples Non-Examples
menggunakan model pembelajaran dan Picture And Picture Terhadap
Motivasi Pada Siswa Kelas XI IPA di
examples non examples untuk SMA Persada Bandar Lampung
menemukan hasil pengurangan sampai (Doctoral Dissertation, Universitas
Lampung).
para siswa dapat menemukan jawaban
yang benar terhadap soal-soal yang Dewi, L. Y., Lasmawan, W., & Tika, N. (2013).
Pengaruh Model Pembelajaran
dilatihkan. Berbasis Masalah Terhadap Hasil
2. Penjelasan guru jangan terlalu cepat dan Belajar IPA Ditinjau Dari Minat Belajar
Siswa Kelas IV Di SD 1 Banjar Anyar
harus lebih terperinci serta pemilihan Tabanan (Doctoral dissertation,
bahasa dan metode pembelajaran yang Ganesha University of Education).

tepat akan membuahkan hasil sesuai Hanifah, N. (2014). Memahami penelitian


dengan yang diharapkan. tindakan kelas: teori dan aplikasinya.
UPI Press.
3. Motivasi siswa dalam mengajukan
pertanyaan dan menjawab pertanyaan Hilma, F. (2014). Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Examples Non Examples
dapat ditingkatkan melalui pertanyaan pada Materi Organisasi Kehidupan
pancingan yang jelas dan singkat, serta terhadap Motivasi dan Hasil Belajar di
SMP Muhammadiyah 1 Banda Aceh
pemberian kesempatan kepada siswa (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry
untuk berpikir. Banda Aceh).

Nupita, E. (2013). Penerapan Model


Pembelajaran Penemuan Terbimbing

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 1-13
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
Ely Yuliati 23
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peredaran Darah Manusia Siswa Sekolah Dasar
melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Meningkatkan Kualitas Pembelajaran


Keterampilan Pemecahan Masalah IPA Ipa Siswa Kelas IV SDN Salaman Mloyo
pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Kota Semarang (Doctoral dissertation,
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Universitas Negeri Semarang).
Sekolah Dasar, 1(2), 1-9.
Wardika, I. K., Made Sulastri, M. P., & Dibia, I.
Pranoto, H. (2017). Peningkatan Hasil Belajar K. (2014). Pengaruh Model Examples
Siswa Melalui Model Pembelajaran non Examples Terhadap Hasil Belajar
Examples Non Examples Pada Mata IPA Siswa Kls V SD di Gugus III
Pelajaran IPA Siswa Kelas VI B Semester Kecamatan Tampaksiring. MIMBAR
1 SD Negeri Turitempel Tahun Pelajaran PGSD Undiksha, 2(1).
2016/2017. Malih Peddas (Majalah
Ilmiah Pendidikan Dasar), 7(1). Wibawa, B. (2003). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Dirjen Dikdasmen.
Rufaida, S., & Sujiono, E. H. (2013). Pengaruh
model pembelajaran dan pengetahuan
awalterhadap kemampuan
memecahkan masalah fisikapeserta
didik kelas xi IPA man 2 model
Makassar. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia, 2(2).

Sadiqin, I. K., Santoso, U. T., & Sholahuddin,


A. (2017). Pemahaman konsep IPA
siswa SMP melalui pembelajaran
problem solving pada topik perubahan
benda-benda di sekitar kita. Jurnal
Inovasi Pendidikan IPA, 3(1), 52-62.

Sunarti, S. (2019). Peningkatan Aktivitas


Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam melalui Metode
Kelompok Sindikat (Syndicate Group) di
Kelas V Sekolah Dasar Negeri 009
Teratak. Journal of Natural Science and
Integration, 1(2), 167-184.

Surya, M. (1996). Psikologi Pendidikan. Dinas


Pendidikan Jawa Barat: Bandung.

Susanti, R. (2014). Pembelajaran Model


Examples Non Examples Berbantuan
Powerpoint Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia, 3(2).

Wardani, I. K. (2015). Penerapan Model


Problem Based Learning Berbantuan
Media Audio Visual Untuk

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 3 (2020) 14-23
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved

You might also like