You are on page 1of 27

Jurnal Teknologi Pendidikan

Vol: 08/01 Juli 2020


Online ISSN: 2622-4283, Print ISSN: 2338-9184

http://doi.org/10.31800/jtp.kw.v8n1.p83--109

PENDEKATAN NEUROSAINS
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR
TINGKAT TINGGI GURU PENDIDIKAN DASAR
Neuroscience Approaches Improving High Order Thinking Skills of Basic
Education Teachers

Rahmi Rivalina
Peneliti Muda - Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Jl. Gunung Sahari Raya No. 4 Senen, Jakarta Pusat
Pos-el: rahmi.rivalina@kemdikbud.go.id

INFORMASI ARTIKEL ABSTRACT:


Riwayat Artikel The demands of 21st learning is to enable students use High
Diterima : 13 Januari 2019 Order Thinking Skills (HOTS) through problem solving
Direvisi : 30 Maret 2020 and critical thinking, communication and collaboration,
Disetujui : 28 April 2020 and creativity and innovation. In its implementation, the
teachers are the first persons to earlier master the concept of
Keywords:
HOTS as the main architecture in creating the intelligence
Teacher, neuroscience approach,
of students is the teacher.The problem discussed in this
learning, 21st century learning
skills. review is why the teachers need to be equipped with
neuroscience approaches in the learning process, how the
Kata Kunci: teacher's strategy implements it so students are able to
Guru, pendekatan neurosains, achieve the 21st learning competency. The objective of this
pembelajaran, keterampilan review is to describe: (1) the importance of teachers to
belajar abad ke-21.
comprehend the neuroscience approach in learning
process, and (2) the strategy of teachers in implementing the
neuroscience approach to achieve the 21st competency.
The results of review revealed teachers need to apply a
neuroscience approach in learning to assist teachers in
achieving 21st century students' competencies. The
teacher's strategy applies the neuroscience approach by
understanding the stages of development of the intelligence,
the multiple intelligence, and the 21st century learning
diagram, which is formed in effective and fun learning
designs. The conclusion of this review states that the
increase of teachers’ HOTS will have an impact in learning
outcomes and 21st century students’ competency.

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 83


ABSTRAK:
Tuntutan pembelajaran abad 21 mengharuskan siswa
untuk menggunakan keterampilan berpikir tingkat
tinggi (High Order Thinking Skills/HOTS) melalui
pemecahan masalah dan berpikir kritis, komunikasi
dan kolaborasi, dan kreativitas dan inovasi. Untuk
mengimplementasikannya guru terlebih dahulu
harus memahami konsep HOTS karena arsitektur
utama dalam mengisi kecerdasan siswa adalah guru.
Masalah yang dibahas dalam kajian ini mengapa guru
perlu dibekali dengan pendekatan neurosains dalam
proses pembelajaran dan bagaimana strategi guru
menerapkan pendekatan neurosains dalam
pembelajaran sehingga siswa dapat mencapai
kompetensi kecakapan abad 21. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan: (1) pentingnya
memahami pendekatan neurosains bagi guru dalam
proses pembelajaran, dan (2) strategi guru
menerapkan pendekatan neurosains untuk mencapai
kompetensi kecakapan abad ke-21. Hasil kajian
mengungkapkan guru perlu menerapkan pendekatan
neurosains dalam pembelajaran untuk membantu
guru dalam mencapai kompetensi keterampilan dan
kecakapan abad 21 siswa. Strategi guru menerapkan
pendekatan neurosains dengan memahami tahapan
perkembangan pusat kecerdasan, tipe kecerdasan,
dan diagram pembelajaran abad 21, yang dituangkan
dalam bentuk rancangan pembelajaran yang efektif
dan menyenangkan. Kesimpulan kajian ini
menyatakan peningkatan HOTS pada guru akan
berdampak pada capaian hasil pembelajaran dan
kompetensi siswa abad 21.

PENDAHULUAN dengan menggunakan keterampilan


Tuntutan sumber daya manusia yang untuk hidup, dan (2)
berkualitas, mampu berkompetisi dan mengembangkan keterampilan
berkarakter, merupakan tantangan belajar, berinovasi, teknologi dan
pendidikan abad 21 yang tertuang media informasi. Mereka juga
dalam kerangka kerja Partnership 21st diharapkan menguasai dan
Century (P21)., peserta didik menerapkan keterampilan berpikir
diharapkan dapat (1) bertahan hidup tingkat tinggi (High Order Thinking

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 84


Skills/HOTS) melalui 4C (critical aturan, membangun jaringan, dan
thinking and problem solving, kecakapan, kemampuan, dan
communication, collaboration, and keterampilan di abad 21 (Sonia, 2019).
creativity and innovation) (Bishop, Berawal sejak Indonesia mulai
2019). Di Indonesia, konsep berpartisipasi pada lembaga survei
pembelajaran abad 21 dituangkan ke internasional TIMMS (Trends in
dalam Kurikulum 13 (KURTILAS). International Mathematics and Science
Sistem pembelajaran dirancang Study) pada tahun 1999, dan PISA
bersifat aktif, berpusat pada siswa (Programme for International Student
dengan pendekatan ilmiah (scientific), Assessment) pada tahun 2001, guru
dengan sistem penilaian bersifat resah. Rangking siswa Indonesia
authentik (Permen, 2018). Per- untuk Matematika dan Sains, pada
masalahannya bagaimana meng- posisi sekitar 8 dari bawah. Fakta ini
implementasikan P21 dan kurtilas memunculkan pertanyaan seperti, (1)
kepada siswa dan apa yang harus apakah pembelajaran Matematika dan
disiapkan oleh guru. Sains di Indonesia sudah mengikuti
Untuk menjawab tantangan ini, standar pengajaran yang
tersirat guru dituntut lebih sesungguhnya? (2) bagaimana
profesional dalam menyiapkan diri pendekatan, model, metode, dan
membelajarkan peserta didiknya strategi guru dalam membelajarkan
mencapai kompetensi kecakapan abad peserta didiknya di bidang
ke-21. Tugas guru dirasakan lebih Matematika dan Sains?, dan (3)
berat, kompleks dan sulit disebabkan bagaimana guru menerjemahkan
beragamnya siswa, orangtua, tuntutan kurikulum di bidang Matematika dan
kualitas pendidikan, standar proses Sains yang ada sampai pada tahap
dan hasil belajar mengajar maksimal pengimplementasiannya? Penulis
(Andriani, 2010). Untuk mencapai sengaja mengambil contoh hasil
pembelajaran maksimal diperlukan penelitian di bidang Matematika dan
guru terbaik yang memahami Sains karena hasilnya dapat diukur,
dinamika kelas, memanfaatkan HOTS, dan pembelajaran abad 21.
teknologi informasi dan komunikasi Pada tabel 1 berikut tampak hasil
(TIK). Guru harus memiliki penelitian yang dilakukan TIMMS,
keterampilan berpikir kritis, 2015; OECD untuk PISA (2015 dan
tanggungjawab sosial, kedisiplinan, 2018); dan INAP (Puspendik, 2017).

Tabel 1.

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 85


Rangking dan score Peserta didik Indonesia oleh TIMMS, PISA dan INAP
Year TIMMS PISA
Math Sains Math score Science Reading
score score score score
2015 44/49 44/47 63/70 62/70 64/70
387/618 397/590 397/590 403/556 397/535

2018 72/78 70/78 72/70


379/591 396/590 371/555
INAP
2017 Matematika Sains Membaca
22.87 26.39 53.17

Selanjutnya, beberapa hasil menginspirasi dan menyenangkan,


kajian dan penelitian lain tentang dan guru belum optimal
kelemahan dan kekurangan di dalam mentransformasi matematika dan
proses pembelajaran. Masih sains melalui metode mengajar yang
rendahnya literasi membaca dan tepat, (Tempo, 2015).
menulis siwa (Warsihna, 2016). Proses Mengutip video e-learning ITB,
pembelajaran belum sepenuhnya dalam proses pembelajaran, guru
memfasilitasi siswa untuk dapat kurang memberikan contoh
mengembangkan kemampuan permasalahan, melakukan apersepsi
berpikir mereka dalam menyelesaikan atau pengulangan bagi siswa yang
soal-soal yang berkaitan dengan belum mengerti, dan sering
karakteristik berpikir tingkat tinggi. menyamaratakan kemampuan siswa
Rendahnya keterampilan berpikir (e-learning ITB, 2017). Memiliki guru
tingkat tinggi matematika siswa ideal dan profesional sebuah harapan
sekolah menengah pertama dan prioritas. Untuk itu perlu
(Anggarena, 2019). memperhatikan banyak hal, di
Menurut pakar matematika antaranya bagaimana rekrut dan
dan sains, pembelajaran matematika program yang diberikan untuk calon
dan sains belum diarahkan untuk guru oleh Lembaga Pendidikan dan
mengembangkan logika, berpikir Tenaga Kependidikan. Guru juga
tingkat tinggi, berargumentasi, dan menumbuhkembangkan motivasi
kemampuan meyakinkan orang lain intrinsik dan ekstrinsik untuk
Wono Setyabudhi (Kompas, 2012). mempelajari pengetahuan lain dalam
Banyak siswa yang kurang menikmati menunjang proses pembelajaran.
belajar matematika dan sains. Proses Tugas mulia guru dari tahun ke tahun
pembelajaran yang belum maksimal mengoptimalkan kecerdasan seorang

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 86


anak. Untuk itu guru perlu Hruby G. George and Goswami. Usha
mempelajari lebih spesifik tentang 2011).
pusat kecerdasan/otak/neurosains. Para ahli pendidikan
Menurut Moh. Hasan Machfoed, yang menyambut positif penetrasi
dirujuk oleh Taruna Ikrar mengatakan Neurosains untuk pendidikan. Guru
neurosains adalah ilmu yang mencoba mempunyai hak istimewa dan
mengungkapkan misteri otak. Otak kesempatan meningkatkan kualitas
menentukan kualitas hidup dan dan kuantitas jalur penghubung
kehidupan seseorang (Ikrar dan neuronal agar otak mereka dapat
Pharm, 2015). dioptimalkan untuk kesuksesan masa
Ketika, Sekretaris Pendidikan depan. Untuk itu pemahaman
Amerika, Arne Duncan, menyatakan Neurosains untuk guru dengan
Amerika tidak akan menghasilkan menerapkannya kedalam program
insinyur, ahli matematika, ilmuwan, pendidikan guru. (Willis, 2019). Guru
dan fisikawan karena siswa Amerika perlu merancang dan mensinerjikan
tidak unggul. Hasil tes menunjukan neurosains dalam pembelajaran.
bahwa inovasi dan berpikir kreatif Memahami perkembangan anak usia
tidak diajarkan dan dipraktekkan dini, sekolah dasar, anak autis,
dalam kehidupan anak sehari-hari. berkebutuhan khusus, dan sulit
Carew dan Magsamen menyatakan belajar. Anak harus memiliki waktu
neurosains ditenggarai mampu tidur yang cukup dan perlu jeda
memberikan solusi (Carew and waktu pembelajaran yang rumit.
Magsamen, 2010). Pemikiran ini Melakukan gaya belajar pengulangan
sejalan dengan beberapa hasil kajian dan beragam pendekatan (Lynch,
dan penelitian neurosciences untuk 2017).
pendidikan di dunia internasional. Di Indonesia, penelitian tentang
Neurosciences diindikasikan ber- neurosains relatif masih tergolong
pengaruh positif terhadap pem- rendah, yaitu hanya 0.19%
belajaran di mana ilmu otak (Menristekdikti, 2016). Di antara hasil
mengubah dan meningkatkan praktik penelitian neorosains yang relevan
guru. Guru yang positif dan antusias dengan pembelajaran, seperti: (1)
dapat mempengaruhi pencapaian neurosains dengan pendekatan pen-
proses pembelajaran. Ilmu syaraf didikan Islam, pembentukan
terutama neuroimaging dapat meng- karakter, berpikir kreatif, kerjasama
atasi masalah pembelajaran, ( Varma, dan konseling (Nurjanah dan Hakim,
McCandliss, dan Schwartz, 2008; 2018; Purwati. 2016) (2) seni dapat

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 87


memengaruhi kecerdasan dan emosi teori pembentukan dan
peserta didik (Nurasiah, 2016), (3) perkembangan sel dasar otak banyak
efektivitas pembelajaran dengan
dipengaruhi oleh orangtua dan
memaksimalkan dan menstimulasi
fungsi kedua belahan otak lingkungan (Fox et al., 2010). Sel dasar
(Rahmadonna, 2011). yang membangun otak dan sistem
Perbedaan kajian ini dengan
syaraf (neuron) pada embrio sejak
kajian sebelumnya terletak pada
pembelajaran, guru dan mengacu berumur 3 minggu, diturunkan dari
pada diagram abad 21. Berdasarkan rekombinasi genetik kedua orangtua,
uraian yang telah dikemukakan maka
gizi seimbang dan stimulasi positif
masalah yang menarik dan inspiratif
pada pembahasan di dalam tulisan ini dari ibu (suara ibu, degup jantung,
dirumuskan dalam pertanyaan kajian, tarikan nafas, sentuhan dan belaian di
yaitu: (1) mengapa guru perlu
perut yang lembut), dan pengaruh
memahami neurosains, dan (2)
negatif (obat keras, kafein, narkoba,
bagaimana strategi guru yang telah
memahami neurosains membelajar- alkohol, nikotin, radiasi, teratogen,
kan siswa pada abad 21. Tujuan dan emosi yang tidak stabil) (Byrnes,
penelitian ini adalah untuk
J. P. & Fox, N. A. 1998a).
mengetahui: (1) pentingnya guru
memahami neurosains, dan (2) Bayi yang lahir sehat
strategi guru yang memahami menunjukkan kecerdasan dalam
neurosains dalam membelajarkan berbagai aktivitas dan perilaku.
siswa pada abad ke-21. Kecerdasan ini harus dioptimalkan
dengan memberikan stimulan-
HASIL DAN PEMBAHASAN stimulan sampai anak berusia dewasa.
Pentingnya Guru Memahami Tumbuh kembang kecerdasan otak
Neurosains dalam Membelajarkan anak di usia emas/golden age (1-5
Peserta Didik tahun) 2 kali lebih cepat dibandingkan
Perkembangn dan fungsi otak otak orang dewasa. (Partnership for
Kids, 2019). Para ahli
Di samping guru, orangtua juga perlu
mengelompokkan tahapan
memahami neurosains. Orangtua kecerdasan anak di usia emas pada
adalah guru pertama anak. Secara Tabel 2 berikut ini (Sousa, 2012).

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 88


lantunan ayat suci, musik, lagu,
Tabel 2
Tahapan Perkembangan Otak Bayi suara, dan bunyi (binatang dan
lingkungan di sekitar). Perhatikan
respon bayi melalui mata, telinga,
dan gerakan tubuhnya. Anak dapat
meniru, dan mengucapkan seperti
yang didengarnya.
3. Emosi, untuk mengontrol emosi
anak ciptakan suasana yang
nyaman dan menyenangkan.
Mengarahkan dan memotivasi
emosi anak ke hal yang positif,
Memperhatikan Tabel 2, tampak bayi berupa bujukan, ajakan dan
membawa beberapa dasar kecerdasan penjelasan logika sederhana.
dari lahir. Potensi kecerdasaan ini 4. Berpikir, melatih berpikir logika
berkembang dengan pesat bila sederhana, berpikir kritis (sebab
orangtua, guru dan lingkungan akibat), menghitung dengan angka-
memahami neurosains dan angka rendah dan melatih daya
memberikan stimulan secara optimal. ingat dengan pengulangan.
Stimulan tersebut dapat mem- 5. Keterikatan dan keterampilan
pengaruhi kualitas anak dan sosial, memfasilitasi dan
memantau proses perkembangan memotivasi anak belajar
kemampuan anak. Berikut peran keterampilan soft dan hard skill
orangtua dan guru berdasarkan seperti menari, berenang, melukis,
tahapan kecerdasan sebagai berikut. memainkan alat musik, melakukan
1. Penglihatan, mendekatkan benda permainan yang melatih daya pikir.
ke dekat mata bayi, terus Melibatkan anak dalam kegiatan
menggerakkan benda tersebut ke rumah yang tidak membahayakan.
kiri, ke kanan, ke atas dan ke bawah 6. Motorik, kecerdasaan motorik
bahkan melingkar. sudah terjadi sejak bayi dalam
2. Berbicara, memperkenalkan kandungan. Untuk memfasilitasi
beragam bunyi yang indah, motorik anak agar lebih terampil
menarik, dan spesifik seperti dan cekatan dengan membawa

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 89


mereka ke arena yang lebih luas memberikan beragam stimulan.
agar bebas bergerak sambil Masa keemasan periode yang
mengingatkan bahaya yang paling krusial bagi anak. Pada masa
mungkin mereka temui. ini anak tidak hanya diberikan
7. Keterampilan sosial sebaya, berikan pengalaman tapi yang lebih utama
contoh yang membangun karakter, difasilitasi dan distimulan untuk
bekerjasama, bertoleransi ber- mengoptimalkan perkembangan
sikap, disiplin dan saling meng- kapabilitas kecerdasannya (Uce,
hargai. 2017). Pengalaman awal anak
8. Berbahasa, melatih bicara mulai memiliki dampak besar pada
dari kata sampai kalimat yang perkembangan otak dan
sederhana. Kalimat sebab akibat pembelajaran. Semakin banyak
dengan logika sederhana. anak mendapatkan pengalaman
Memotivasi dan menumbuh semakin banyak tumbuh neuron-
kembangkan minat membaca, ber- neuron (sel syaraf, sel dasar yang
cerita dan menulis. Perkenalkan membangun otak dan sistem
anak dengan beragam objek dan syaraf).
minta mereka bercerita. Orangtua Sebuah ilustrasi yang sangat
(khususnya bapak) yang rajin menarik dari Macmilan Cancer
berbicara kepada anaknya akan Support menggambarkan fungsi otak
mempercepat peningkatan kosa- anak rentang usia 0-22 tahun. Illustrasi
kata anaknya secara signifikan ini sangat membantu menginspirasi
Diamond dan Hopson,1998). orangtua dan guru dalam
Belajar tata bahasa yang baik justru memberikan pendampingan untuk
di awal kehidupan anak anak dalam belajar dan tumbuh
(Pulvermuller, 2010). kembang seperti yang tampak pada
Pada usia keemasan, diharapkan Gambar 1 (Sousa, 2012).
orangtua dan guru PAUD bijak

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 90


Gambar 1. Perkembangan Otak Bayi Hingga Dewasa

Mencermati Ilustrasi pada Pada usia ini, anak mendambakan


Gambar 1, tampak keistimewaan otak kehangatan dalam bentuk kasih
dari hasil penelitian ahli syaraf. Ada 4 sayang, sentuhan, pelukan. Anak
lobe (lobus) pada corpus collosum, berharap ada yang mengajak mereka
penyambung belahan otak kiri dan bicara, bernyanyi, membacakan cerita
kanan, yang sangat berpengaruh berulang-ulang sampai dia dapat
dalam pembelajaran dan menghapalkannya, ada yang
perkembangan kecerdasan anak, mendengarkannya dan memberikan
yaitu: tanggapan kepadanya.
Pertama, parietal lobe, (warna Kedua, occipital lobe (warna
biru) terletak pada bagian atas kepala hijau), terletak pada bagian belakang
di belakang lobus frontal. Lobus ini kepala. Secara eksklusif berfungsi
mengatur 2 bagian besar, yaitu (1) memproses visual/sensori penglihatan
sentuhan (touch), sentuhan motorik sejak lahir s.d 2 tahun. Anak mulai
halus (menulis atau melukis), dan mengenali obyek lewat indera
motorik kasar (menarik, mendorong, penglihatan, mengidentifikasi warna,
menuangkan, mengambil, menjatuh- dan memahami arti kata-kata tertulis.
kan, memutar, membalikkan, Pada usia ini, anak butuh untuk
membuka, dan menutup), dan (2) dibawa ke lingkungan yang menarik.
bahasa (language) (0-6 tahun). Perkenalkan dengan dunia luar dan

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 91


pastikan memiliki banyak waktu berada dalam kesulitan, dan ingin
beraktivitas di luar ruangan. memahami pola-pola sebab-akibat.
Ketiga, temporal lobe (warna Tahapan kedua prefrontal cortex-
kuning) terletak di kedua sisi kepala judgment, rentang usia 12-22 tahun,
yang sejajar dengan telinga (dari sejak anak ingin ditawarkan beberapa
lahir sampai dengan usia 6 tahun); pilihan dan dia akan memilih bila
pada lobus ini, terdapat pula limbic dalam suasana tenang, ingin
system yang terletak di atas telinga dilibatkan dalam rencana, dan diajak
(dari usia 8 bulan sampai dengan 2 menjabarkan tugas-tugas besar
tahun). Lobus temporal ini berfungsi menjadi langkah-langkah yang rinci.
untuk pendengaran, memori, dan Lobus ini disebut sebagai pusat
emosi, motivasi, suara, musik, kontrol eksekutif dan rasional otak.
memori jangka panjang, dan Tempat proses berpikir tingkat tinggi,
penglihatan yang lebih kompleks pemecahan masalah, fokus atau
(persepsi gerakan, pengenalan wajah konsentrasi, dan pembentukan
dan objek). Anak mendambakan kepribadian (ekspresi memori dan
tanggapan, cinta yang tulus, dan rasa emosional). Pematangan sistem
sukacita bersama secara konsisten. rasional pada remaja terjadi secara
Anak ingin diajak bicara tentang perlahan. Itulah sebabnya remaja lebih
emosinya dengan kosakata yang dapat mudah menunjukkan emosinya
memahami perasaannya. dibandingkan dengan orang dewasa
Keempat, frontal lobe, (warna (Dosenbach et al., 2010; Miller, 2000).
merah) bagian terbesar dari otak besar Area otak yang membutuhkan waktu
yang terletak di belakang dahi atau paling lama untuk menjadi dewasa
bagian depan otak. Fungsi lobus ini adalah lobus frontal, yang
mengendalikan gerakan tubuh, berspesialisasi dalam perilaku,
menilai, dan merencanakan sesuatu, penalaran, pemecahan masalah.
memecahkan masalah, dan mengatur Mencermati hasil penelitian
emosi dan pengendalian diri dalam 2 sebagaimana yang disajikan pada
tahapan. Tahapan pertama, rentang Gambar 1 dan Tabel 2, terjadi proses
usia anak (3-12 tahun), lobus ini panjang pertumbuhan, pematangan
berfungsi berpikir realitas/fakta otak, dan perubahan perilaku
(concrete thinking), anak mengharap- manusia pada rentang usia 0-22
kan bantuan dalam meringkas dan tahun. Peran orangtua dan guru
mengelompokkan obyek dan berani dalam hal ini sangat dominan.
menyelesaikan permasalahan walau Namun sering terabaikan, karena

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 92


ketidaktahuan, sosialisasi terbatas, luar ruangan, agar dia lebih leluasa
dan kesibukan. Sehingga beragam menggunakan motorik halus dan
permasalahan tentang anak muncul. kasar, dan bersosialisasi dengan
Anak yang sering tawuran, dependen, teman sebaya dibandingkan hanya
kurang percaya diri, cenderung bermain sendiri dengan gadget dan
tertutup dan kurang peduli, lemah di sejenisnya, (4) mendukung ide positif
bidang angka dan bahasa, mengalami anak dan mendiskusikan ide yang
kesulitan belajar, kurang motivasi berbeda dengan konsekuensi, (5)
dalam belajar, tidak maksimal membangun komunikasi yang baik
menggunakan berpikir tingkat tinggi, dan melatih anak untuk berani
dll. Kondisi ini bisa diantisipasi berbicara, baik yang bersifat umum
apabila, baik orangtua maupun guru maupun pribadi, (6) memperlakukan
bersinergi dalam menyelesaikan anak dengan bijak dan mendukung
permasalahan dan mengisi kebutuhan harapannya, (7) melibatkan anak
dasar yang sangat berpengaruh pada dalam mengambil keputusan dan
pematangan proses kecerdasan otak menjelaskan dampak dari keputusan
dan perilakuk anak (PAUD-Dikmas, yang mereka ambil, (8) menyalurkan
2017). Inilah alasan yang signifikan emosi mereka ke dalam berbagai
pentingnya guru dan orangtua bentuk aktivitas, seperti hobi dan
memahami ilmu dasar neurosains. olahraga, (9) meningkatkan
Sehingga penyimpangan pengetahuan dasar yang diberikan
perilaku dapat diminimalis karena sekolah.
orangtua dan guru paham
perkembangan anak. Tipe-tipe Kecerdasan
Berdasarkan Tabel 2 dan Gambar Kecerdasan menurut Howard
1 disimpulkan beberapa praktek Gardner yang dikutip businessball
terbaik untuk orangtua dan guru agar merupakan perpaduan yang unik
dapat mengstimulan, menginspirasi, antara kemampuan dan keterampilan.
memotivasi dan memfasilitasi anak. Setiap individu dapat memiliki
Di antaranya, (1) selalu memberikan kecerdasan majemuk yang di
perhatian penuh kasih sayang dan antaranya ada kecerdasan utama.
cinta kepada anak, baik di rumah Seseorang memiliki potensi untuk
maupun di sekolah, (2) tanamkan mengoptimalkan kecerdasan yang
karakter, etika, (disiplin, jujur, kerja dimilikinya melalui pelatihan,
keras, dan budaya) dengan contoh, pengayaan, dan penguatan
(3) beri kesempatan anak berada di (Businessball.com, 2004).

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 93


Ada 8 tipe kecerdasan menurut Keempat, kecerdasan kinestetik-
Gadner, yang ditulis Cherry yaitu: tubuh (Bodily-kinesthetic Intelligence).
Pertama, kecerdasan visual- Seseorang yang pandai menari dan
spasial (Visual-Spatial Intelligence). olahraga, menikmati, menciptakan
Seseorang yang suka membaca dan sesuatu dengan tangannya, koordinasi
menulis, bagus dalam menyusun fisik yang sangat baik, cenderung
puzzle, pandai menafsirkan gambar, mengingat dengan melakukan dari
grafik, dan bagan, menikmati pada mendengar atau melihat. Pilihan
menggambar, melukis, dan seni karir yang berpotensi, penari,
visual, mengenali pola dengan pembuat, pengukir dan aktor.
mudah. Pilihan karir yang berpotensi, Kelima, kecerdasan musik
arsitek, artis, insinyur. (Musical Intelligence). Seseorang yang
Kedua, kecerdasan linguistik- pandai bernyanyi dan memainkan alat
verbal (Linguistic-Verbal Intelligence). music, mengenali pola dan nada
Seseorang yang pandai mengingat musik dengan mudah, pandai
informasi tertulis dan lisan, suka mengingat lagu dan melodi,
membaca dan menulis, pandai pemahaman yang kaya akan struktur
berdebat atau memberikan pidato musik, ritme, dan not. Pilihan karir
persuasif, mampu menjelaskan yang berpotensi, pemusik, komposer,
semuanya dengan baik, sering penyanyi, guru musik, konduktor.
menggunakan humor saat bercerita. Keenam, kecerdasan inter-
Pilihan karir yang berpotensi penulis/ personal (interpersonal intelligence).
jurnalis, pengacara, dan guru. Seseorang yang pandai ber-
Ketiga, kecerdasan logis- komunikasi secara verbal, dan
matematika (Logical-Mathematical nonverbal, melihat situasi dari
Iintelligence). Seseorang yang punya berbagai sudut pandang, menciptakan
keterampilan memecahkan masalah hubungan positif dengan orang lain,
sangat baik, suka berpikir tentang ide- bagus dalam menyelesaikan konflik
ide abstrak, suka melakukan dalam kelompok. Pilihan karir yang
eksperimen ilmiah, bagus dalam berpotensi, psikolog, filsuf, konselor,
memecahkan perhitungan yang rumit. pramuniaga, politikus.
Pilihan karir yang berpotensi, Ketujuh, kecerdasan intra-
ilmuwan, ahli matematika, pro- personal (Intrapersonal Intelligence).
grammer komputer, insinyur dan Seseorang yang pandai menganalisis
akuntan. kekuatan dan kelemahannya,
menganalisis teori dan ide, kesadaran

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 94


diri yang luar biasa, jelas memahami perkembangan Emotional Quotient
dasar untuk motivasi dan perasaan- (EQ). Sebaliknya, belahan otak kiri
nya sendiri. Pilihan karir yang untuk perkembangan Intelligence
berpotensi filsuf, penulis, ahli teori, Quotient (IQ) (Jensen, 2008)
ilmuwan. sebagaimana yang terlihat pada
Kedelapan, kecerdasan naturalis gambar 2.
(Naturalistic Intelligence). Seseorang
yang tertarik pada mata pelajaran
seperti botani, biologi, dan zoology,
pandai mengategorikan dan membuat
katalog informasi dengan mudah,
menikmati berkemah, berkebun,
hiking, dan menjelajahi alam terbuka,
tidak menikmati belajar topik asing
yang tidak memiliki koneksi ke alam,
Pilihan karir yang berpotensi, ahli
biologi, konservasionis, tukang kebun
dan petani (Cherry, 2019). Gambar 2
Fungsi Otak Kiri dan Kanan
Filosopi teori Gadner peluang (diambil dari Eric Jensen)

guru menyampaikan materi Guru yang cerdas dapat


pembelajaran yang efektif, tidak merancang model pembelajaran
terbatas pada satu atau dua tipe efektif abad 21. Mensinerjikan
kecerdasan seperti linguistik atau konsep kecerdasan majemuk Gadner
logis. Gadner percaya semua anak dan mengkombinasikan kedua
dapat mempelajari semua materi. belahan otak Jensen untuk mencapai
Pengalaman seorang guru optimalisasi proses pembelajaran.
membelajarkan aljabar (cara membuat Pembelajaran yang terjadi baik di
grafik persamaan) secara kinestetik di sekolah maupun dalam pengalaman
halaman sekolah. Mereka meng- memberikan stimulan agar anak
identifikasi koordinat X dan Y di garis dapat berpikir, mengambil
besar, kotak, blok semen yang kesimpulan dan menyelesaikan
membentuk trotoar. (Campbell, 1997). permasalahan.
Proses pembelajaran belum maksimal Metode Guru Membelajarkan
menyelaraskan penggunaan otak Peserta Didiknya Mencapai
kanan, dan pelibatan emosi. Otak Keterampilan Pembelajaran abad ke-
kanan cenderung untuk 21

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 95


Sekilas tentang diagram model ditandai oleh kurikulum yang ketat),
pembelajaran abad 21 mathematical dan scientific competence,
punyamishra.com. core subjects (mastery of English,
Penulis menggunakan model pem- language arts, world language, arts,
belajaran abad 21 Punyamishra.com. mathematics, economics, science,
Model yang memiliki 3 domain utama geography, history, government, civics),
kelihatan lebih menarik, sederhana literacy (financial and business,
dan mudah dipahami. Masing-masing quantitative, environmental, health, civic)
domain memiliki 3 sub-domain dan disciplined).
seperti terlihat pada Gambar 3 berikut Kedua, Meta Knonowledge/MK
ini. (Kareluik, at al., 2013). (to act). Domain ini membekali siswa
dengan pengetahuan untuk berbuat.
Tujuan dari domain ini menyiapkan
siswa memiliki keterampilan berpikir
tingkat tinggi, berkomunikasi, ber-
kolaborasi sampai pada tingkat
menghasilkan kreatifitas dan inovasi.
Siswa dibekali dengan pengetahuan
critical thinking, cognitive thingking,
inquiry and analysis, risk assessment,
Gambar 3. Tiga Domain Pengetahuan Untuk
Pembelajaran Abad ke-21
decision taking, and problem solving),
(diambil dari Punyamishra.com, 2013)
creativity, initiative/ eterpreneurship,
Tiga (3) domain utama pembelajaran play, design, performance appropriation.
abad 21 Punyamishra, Pertama, Ketiga, Humanistic Knowledge/
Foundational Knowledge/FK (to HK (to value). Domain ini
know). Domain ini berisikan jenis mempersiapkan siswa untuk memiliki
pengetahuan dasar yang harus pengetahuan budaya, etika dan
dimiliki siswa. Bertujuan untuk keterampilan hidup. Pengetahuan
pencapaian akademis yang tinggi tersebut di tuangkan dalam mata
untuk kesuksesan di masa yang akan pelajaran skills that cannot be out
datang. Pengetahuan ini diberikan sourced; learning to learn/life long
kepada siswa dalam bentuk mata learning; high productivity and quality;
pelajaran utama di sekolah yang life and career skills; actinch
dituangkan dalan 3 sub domain. autonomously; multitasking; leadership,
Kompetensi yang diberikan, high global awareness; communication in
academic standard (tolok ukur foreign language; civic competence and

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 96


engagement; and negotiation. ethical awal, Universitas Tennessee, yang
reasoning, empathy, constructive dikutip oleh Rich, penelitian tidak
management of feelings, high ethical memberikan bukti bahwa memiliki
standards. komputer mem-berikan efek positif
terhadap kemampu-an membaca dan
Strategi Guru Menyampaikan menulis siswa (Rich, 2010).
Pembelajaran Abad Ke 21. Untuk meningkatkan kemampu-
Mencermati Domain FK, tersirat guru an literasi seperti membaca, TIK,
harus menguasai dan paham benar bahasa dan angka, dll, dapat
dengan pengetahuan dasar yang memanfaatkan pusat sumber belajar.
harus disampaikan pada siswa. Optimalisasi perpustakaan, mem-
Kompetensi guru pendidikan dasar fasilitasi penyediaan beragam buku-
menguasai banyak matapelajaran. buku yang relevan dan berkualitas,
Untuk itu, guru harus aktif peralatan teknologi, dan jaringan.
menstimulan, memperbaharui, dan Perpustakaan sekolah sudah
memotivasi diri sendiri, baik secara seharusnya dikembangkan
intrinsik maupun ekstrinsik. menyiapkan buku elektronik sebagai
Komunikasi dan kolaborasi di antara komplemen, berupa model audiobook
guru bidang disiplin ilmu yang sama maupun e-book dengan menyajikan
ataupun berbeda harus di tingkatkan konten pembelajaran secara
baik dengan memanfaatkan teknologi multimedia sehingga lebih menarik
maupun tidak. Untuk pembanding dan mudah digunakan (Anwas, 2016).
guru dapat mengikuti cara guru Guru harus menguasai bahasa Inggris
Jepang dalam meningkatkan proses (baik lisan maupun tulisan) untuk
pembelajaran. Cara itu dikenal dengan meng-updated pengetahuan, dan
lesson study. memahami matematika secara praktis
Menyadari masih banyak guru dan sistematis untuk lebih
belum menguasai teknologi untuk memberikan stimulan yang ditujukan
pembelajaran, disisi lain guru harus dalam membantu menyelesaikan per-
menyiapkan siswa dengan literasi masalahan guru dan siswa. (Kareluik,
TIK. Teknologi bagi siswa melatih 2013).
berpikir ktitis dalam menilai Pencapaian secara maksimal
informasi, melatih berkomunikasi, implementasi Domain MK, untuk
berkolaborasi serta menumbuhkan membekali siswa secara mendalam
kreatifitas.Menurut Richard Allington, pengetahuan dasar seperti konten inti
Professor pendidikan, ahli membaca melalui pembelajaran abad 21 (HOTS).

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 97


Implementasi HOTS terjadi selama Foundation For Critical Thinking,
pembelajaran berlangsung dengan 2019). Menurut Drew, ada 4 jenis
melakukan berbagai aktivitas proses keterampilan berpikir, yaitu: (1)
berpikir. Proses berpikir menurut convergent analytical thinking, proses
Novak seperti: (1) mengelompokkan, untuk menghasilan jawaban tunggal
(2) menggeneralisasi, (3) mem- terbaik. Memberdayakan ingatan,
bandingkan, (4) mengevaluasi, (5) sumber daya di sekitar, atau logika.
menganalisis, (6) mensintetis, (7) (2) divergent thinking, (kebalikan dari
mendeduksi, dan (8) menyimpulkan konvergen), proses eksplorasi
(Novak, 1979). Cara ini dapat berbagai solusi, ide-ide baru yang
menyimpan pengetahuan relatif lebih tidak terbatas, mencari tahu prosedur
lama (long term memory). Selama ini, baru untuk memecahkan masalah.
proses pembelajaran di sekolah Kecenderungan proses berpikir
Indonesia cenderung menghapal, dengan masalah abstrak yang
mengingat, membayangkan serta memiliki banyak kemungkinan
berpusat pada guru dengan metode jawaban, solusi dan hasil (Majumder
ceramah. Kelemahan pembelajaran A dan B, 2017). Berpikir divergen
konvensional seperti ini, informasi kebebasan untuk mengeksplorasi ide-
disimpan dalam waktu singkat (short ide out-of-the box, beresiko,
term memory) (Trianto. 2010). melampaui jawaban yang
Pembelajaran yang belum maksimal menyelidiki lebih dalam, dan
di sekolah tercermin dari laporan menentang beberapa batasan
Instute for Management Development konvensional. Tahap ini biasanya
(IMD) bahwa kualitas para guru diikuti oleh pemikiran konvergen.
Indonesia berada pada peringkat 14 (https://facultyinnovate.utexas.edu/sit
dari 14 negara Asia-Pacific, (IMD, es/default/files/TeachingGuide_Howt
2018). Pembelajaran abad 21 oTeachDivergent. 2019), (3) critical
menuntut guru memahami tipe-tipe thinking melibatkan analisis melalui
berpikir kritis. pengetahuan dan intelektual. Terdiri
Berpikir kritis relatif sulit karena 3 proses, deduction (menyimpulkan
memberdayakan proses berpikir berdasarkan fakta), induction
tingkat tinggi, menganalisis, menilai, (menyimpulkan berdasarkan
dan merekonstruksi melalui generalisasi), dan abduction
pengamatan, pengalaman, refleksi, (menyimpulkan berdasarkan
penalaran atau komunikasi tentang kemungkinan atau logis), (4) creative
subjek, isi atau masalah (The thinking, berpikir dengan cara yang

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 98


tidak konvensional untuk menyediakan 6 kertas warna-warni.
menghasilkan ide-ide baru tentang Warna, …..untuk (1) pink make
topik yang sudah mapan. Mencoba connections (menghubungkan), (2)
mengatasi masalah dari sudut orange, ask questions (memberi
pandang yang belum pernah pertanyaan), (3) yellow, make
dilakukan sebelumnya. (Drew, 2019). inferences (membuat kesimpulan), (4)
Salah satu contoh pemikiran green, make predictions (membuat
divergen di bidang Matematika perkiraan), (5) blue, monitor
pendekatan pemecahan masalah comprehension (memantau
terbuka (open ended problem). pemahaman), dan (6) violet, make
Karakteristik pemikiran divergen evaluations (memberikan evaluasi).
meliputi: spontanitas, kebebasan, dan Misalnya, untuk langkah (1)
non-linier. Siswa diminta untuk make connections. Setelah siswa
mengembangkan metode, selesai membaca satu paragraf, guru
pendekatan yang berbeda dalam bertanya kepada siswa tentang
memperoleh jawaban benar dan pengalaman mereka sendiri yang
menjelaskan bagaimana caranya berhubungan dengan paragraf yang
sampai pada jawaban benar. Cara ini dibaca. Siswa diminta menuliskannya
disebut dengan pembelajaran dari dalam bahasa Inggris pada kertas
konvergen (satu pilihan) ke divergen berwarna merah muda.
(banyak pilihan). Siswa diminta untuk Selanjutnya, untuk tahap make
mengisi titik-titik dengan solusi yang predictions, guru dan siswa membaca
banyak. Titik (…….) + titik (…….) = 6. paragraf bersama-sama. Setelah siswa
Biarkan siswa memilih sesuai selesai membaca, guru meminta siswa
nalarnya dan dia bisa melihat lebih menuliskan apa yang mereka pikirkan
dari satu jawaban. Proses akan terjadi, pada kertas warna hijau.
pembelajaran mestinya dirancang Siswa juga dapat diminta men-
agar peserta didik mampu berpikir ceritakan kembali apa yang telah
alternatif (Anggraena, 2019). dituliskannya. Biarkan siswa
Berikut, contoh tentang berpikir kritis mengembangkan imajinasi dan daya
dalam proses membaca di kelas kreatif dengan menyelesaikan cerita-
bahasa Inggris. Guru dapat nya. Guru bisa memperbaiki
menggunakan sticky notes berwarna- grammar, pronunciation dan
warni. Kode warna dapat merangsang vocabulary. (https://www.ef.co.id/
sensasi visual ingatan dan memotivasi englishfirst/efblog/reading-and
anak untuk membaca. Siswa diminta writing/tips-membaca/bagaimana

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 99


cara meningkatkan-kemampuan-ber- hipotesis untuk menguji apa yang
pikir-kritis-dari-membaca/ dilihat berdasarkan bukti, dan
Keterampilan berkomunikasi menyesuaikan dengan hipotesis atau
ter-masuk kecerdasan linguistik yang memodifikasi asumsi, (7) membantu
melibatkan berpikir kritis. Pem- siswa merumuskan penjelasan
belajaran abad 21, siswa dituntut aktif dengan sangat tepat, (8) meminta
untuk menjelaskan, membenarkan, siswa mempresentasikan penalaran,
dan bernalar melalui strategi argumen, pembenaran ilmiah dan
pemecahan masalah. Bertujuan logis untuk menunjukan hubungan
membantu siswa menginternalisasi logis, (9) mengevaluasi.
dan memproses materi pelajaran dan Kolaborasi termasuk kecerdasan
memperdalam pemikiran siswa interpersonal. Banyak siswa yang
tentang materi yang ditargetkan (Ho, pintar hanya untuk dirinya sendiri
2014) dan kurang mampu berinteraksi
Strategi guru dalam mem- dengan temannya dalam kelompok.
belajarkan komunikasi kepada siswa Sehubungan dengan itu seorang guru
di antaranya, Guru dapat: (1) harus aktif mendorong siswanya
merancang pembelajaran aktif dengan untuk berkolaborasi sekalian
menambahkan metode diskusi, berkomunikasi. Filosofi kolaborasi di
berargumentasi dan berdebat yang ambil dari pepatah kuno bahwa dua
disesuaikan dengan kecerdasan siswa, kepala lebih baik dari satu.
(2) memfasilitasi siswa dengan Pembelajaran kolaborasi mencapai
menciptakan komunikasi dua arah, pemikiran tingkat yang lebih tinggi
mendorong dan menstimulus siswa dan menyimpan informasi untuk
mau berbicara, (3) melatih siswa waktu yang lebih lama dari pada
menyampaikan ide secara efisien, siswa bekerja secara individu karena
efektif, baik lisan maupun tulisan, (4) belajar melalui diskusi, klarifikasi ide
mendorong siswa agar banyak dan evaluasi, (Clifford, 2020)
bertanya, sekaligus menjadi pen- Salah satu contoh pembelajaran
dengar yang baik bila terjadi kolaborasi di kelompok yang paling
perbedaan pendapat, (5) memfasilitasi terkenal Think-pair-share. Guru
siswa bagaimana menerima dan memberikan pertanyaan atau
menghargai pendapat teman yang masalah singkat yang menuntut
berbeda bahkan menerima kritikan analisis, evaluasi dan sintetis. Siswa
dari teman lainnya, (6) meminta siswa menikirkan tanggapan yang sesuai
mengamati fenomena, membuat secara singkat/ringkas. Masing-

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 100


masing siswa bekerja memberikan yang telah mereka peroleh bahkan ke
jawaban dengan jelas. Laporkan konteks lain dan situasi kehidupan
tanggapan mereka satu sama lain nyata (Ho, 2014).
secara berpasangan. Beberapa (atau Kreativitas dan inovasi tidak
semua pasangan merangkum diskusi terbatas hanya pada seni tapi semua
mereka untuk kelompok besar. disiplin ilmu. Innovasi menghasilkan
(University of Maryland, 2020). Cara ide-ide baru atau keterbaruan.
ini dapat menstimulan siswa untuk Innovasi hampir selalu melibatkan
aktif. Siswa dapat belajar untuk kerja keras; ketekunan, dan kegigihan.
dirinya sendiri seperti mengetahui Kreativitas proses aktif yang harus
bahwa orang lain tidak selalu terlibat dalam innovasi seperti
memiliki gagasan yang sama dengan kebiasaan belajar. Ada empat (4)
dirinya. Setiap manusia memiliki kategori kreativitas, (1) big-c creativity
keunikan berupa kelebihan dan (high creativity), karya besar yang
kekurangan. Mereka belajar dalam sudah diakui dunia. Teori relativitas
perbedaan, baik ide maupun Einstein, evolusi Darwin, karya seni
pendapat. Siswa juga harus belajar Picasso G., novelis Jane Austen, dll. (2)
bagaimana mengenali kekuatan dan pro-c creativity, ilmuwan/ahli fisika
talenta yang berbeda dari setiap orang. yang mengajar dan penelitian di
Dalam berkomunikasi guru universitas, (3) little-c creativity,
mencontohkan penggunaan bahasa berbuat dengan kecerdasan yang
yang baik agar memiliki makna, fleksibel dan hal-hal baru dalam
seperti apa komunikasi yang efektif, kehidupan sehari-hari, di antaranya
memodelkan, berpikir kritis dan seseorang yang menghasilkan sesuatu
proses berpikir yang diperlukan untuk yang baru yang memiliki orsinalitas
menyampaikan konten secara efektif. dan kebermaknaan. Forographer
Di samping agar siswa mampu professional, seseorang yang mampu
sepenuhnya memahami dan menyelesaikan masalahnya di tempat
menafsirkan apa yang telah di kerjaan. Siswa yang terlibat praktek
sampaikan guru. Sehingga siswa tentang penemuan-penemuan.
dapat mengartikulasikan perspektif Seseorang yang mengunggah
tentang apa yang mereka pelajari, kreatifitasnya di Internet (YouTube,
penalaran logis, dan proses berpikir. instagram dll) (4) mini-c creativity,
Komunikasi yang efektif akan jenis kreativitas yang dapat dipupuk
berdampak untuk jangka panjang oleh guru dan orangtua. Ketika dia
siswa dapat mentransfer keterampilan menunjukan kecerdasan yang

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 101


fleksibel dan keterbaruan dalam Domain Humanistic Knowledge
pemikiran mereka (Kaufman and (DHK) lebih mengarah pada soft skill
Beghetto, 2009). siswa. Di Indonesia, domain ini masuk
Agar siswa memiliki kreativitas pada KI 1 dan KI 2 (Permen, 2018).
dan berinovasi sangat erat Keterampilan ini idealnya sudah
hubungannya dengan pengetahuan harus diperkenalkan kepada anak
yang mereka miliki Semakin banyak sejak usia dini. Dimana anak lebih
pengetahuan yang dimiliki siswa paham diberikan pendidikan karakter
maka semakin meningkat ke- melalui contoh dan pembiasaan
ingintahuannya, semakin banyak ide, dibanding teori. Pendidikan karakter
pola, dan kombinasi yang dapat salah satu tuntutan sumber daya
dicapai. Guru perlu menstimulasi manusia abad 21. Filter Informasi yang
motivasi instrinsik siswa untuk beredar di tengah masyarakat hanya
memahami hubungan baik dalam bisa dikontrol oleh pendidikan
mata pelajarannya maupun antar karakter.
matapelajaran serta penerapannya di
dalam dunia nyata. Peran guru pada SIMPULAN
tahap demi tahap menginspirasi HOTS identik dengan pembelajaran
siswa untuk mengetahui lebih banyak, abad 21. Pembelajaran yang berpusat
melalui bertanya, menyelidik, pada siswa dan menuntut baik siswa
mencari, menerapkan, dan menguji- maupun guru memiliki beragam
coba. Rasa ingin tahu siswa harus
pengetahuan, keterampilan, dan
dijaga dengan cara memberikan
kompetensi. Penerapan hots dalam
kesempatan kepada mereka untuk
pembelajaran relatif sulit karena
melihat dari dekat, memegangnya,
memberdayakan pusat kecerdasan
serta mengalaminya sehingga mereka
punya pengalaman belajar kreativitas. seperti berpikir kritis, menalar,

Bila guru konsisten menerapkan mengevaluasi, menganalisis, men-


cara-cara di atas, maka guru akan sintetis, mendeduksi, dan me-
dapat membangun pola pikir kreatif nyimpulkan melalui strategi
pada diri siswa dan sekaligus pemecahan masalah. Siswa diarah-kan
membangun mentalnya. Namun yang dan dibimbing untuk dapat
perlu diingat bahwa domain ini akan melakukan pendekatan hots dalam
bermakna apabila di disinergikan proses pembelajaran untuk me-
dengan konten yang mendalam.
mudahkan siswa menginternalisasi

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 102


dan memproses materi pelajaran serta akan memudahkan guru dalam
memperdalam pemikiran siswa. menyusun strategi membelajarkan
Pemahaman hots selama ini terbatas siswa. Menginspirasi guru untuk
pada matematika dan sains. Padahal menyiapkan rancangan pembelajaran
hots dilakukan pada setiap kegiatan abad 21 untuk siswa yang efektif dan
proses pembelajaran. Untuk meng- menyenangkan. Proses pemahaman
hadapi tantangan dan sekaligus guru secara keseluruhan dari tahapan
menyelesaikan masalah pembelajaran neurosains idealnya akan
yang kompleks, guru harus meningkatkan hots guru dan
menguasai pembelajaran abad 21 memudahkan guru dalam menyiap-
terlebih dahulu sebelum mem- kan keterampilan, kecakapan dan
belajarkan siswanya. Optimalisai pe- kompetensi buat siswa maupun untuk
mahaman guru terhadap pem- guru itu sendiri. Pendekatan
belajaran abad 21 melalui pemahaman neurosain meningkatkan hots pada
pusat kecerdasan atau neurosains. guru yang akan membawa perubahan
Pendekatan neurosains memberikan langsung pada permasalahan
informasi yang signifikan pada guru pembelajaran yang dihadapi selama
tentang pembentukan, perkembangan ini. Inilah salah satu dampak alasan
dan implementasi pusat kecerdasan pendekatan neurosain menjadi
anak sesuai dengan tahapan tumbuh signifikan dalam proses pembelajaran
kembangnya anak mulai dari usia abad 21. abad 21.
keemasan sampai dewasa. Stimulan
untuk pematangan otak dalam UCAPAN TERIMA KASIH
rentang waktu itu berdampak pada Kami mengucapkan terima kasih
kualitas siswa nantinya. Di samping kepada Bapak Sudirman Siahan yang
itu guru juga mengerti tipe telah memberikan dorongan dalam
penulisan artikel ini
kecerdasan (multiple intelignce) yang
dimili siswa. Langkah selanjutnya
PUSTAKA ACUAN
yang harus dikuasai guru adalah
Anggraena, Yogi. 2019. Implementasi
mempelajari diagram pembelajaran
Kurikulum Matematika dalam
abad 21. Sebuah wadah untuk guru Meningkatkan Keterampilan
menerapkan secara fakta pendekatan Berpikir Tingkat Tinggi pada
nerosains. Pemahaman neurosains Sekolah Menengah Pertama

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 103


(Disertasi). Program Studi Membaca(https://www.ef.co.id/eng
Pengembangan Kurikulum Sekolah lishfirst/efblog /reading-and-
Pascasarjana Universitas writing/tips-membaca/ bagaimana-
Pendidikan Indonesia. cara-meningkatkan-kemampuan-
Anggraena, Yogi. 2019. Implementasi berpikir-kritis-dari-membaca/.
Kurikulum Matematika dalam Diakses 20 Oktober 2019.
Meningkatkan Keterampilan businessballs.com. 2009. Howard
Berpikir Tingkat Tinggi pada Gardner’s multipleintelligences.
Sekolah Menengah Pertama http://www.businessballs.
(Disertasi). Program Studi com/howardgardner-
Pengembangan Kurikulum Sekolah multipleintelligences.htm.
Pascasarjana Universitas edonline/concept2class/mi/index.ht
Pendidikan Indonesia. m. Diakses 27 Mei 2019.
Anwas. Oos M. 2016. Model Buku Byrnes, J. P. & Fox, N. A. (1998a). The
Teks Pelajaran Berbasis Teknologi educational relevance of research in
Informasi Dan Komunikasi. Jurnal cognitive neuroscience. Educational
Teknologi Pendidikan Kwangsan Psychology Review, 10, 297-342
Vol 4, No 2 (2016). ISSN N0. –ISSN Carew, Thomas J. and Magsamen,
No.2622-4283. Vol 4, No 1 (2016). Susan H. 2010. Neuroscience and
DOI: Education: An Ideal Partnershipfor
https://doi.org/10.31800/jtp.kw.v4n Producing Evidence-Based
1. Diakses 5 April 2019. Solutionsto Guide 21stCentury
Azmi, Khilman Rofi. 2018 Learning. Neuron 67, September 9,
Keterampilan Berpikir (Mind Skills) 2010. Elsevier. DOI
Pada Proses Konseling: Kajian 10.1016/j.neuron.2010.08.028.
Dalam Perkembangan Kognitif Diakses 11 Juni 2019.
Neurosains. Jurnal Konseling
Edukasi. (Journal of Guidance and Carew, Thomas J. and Magsamen,
Counceling). Jurusan Tarbiyah Susan H. 2010. Neuroscience and
Education: An Ideal Partnershipfor
STAIN Kudus.
Producing Evidence-Based
http://journal.stainkudus.ac.id/inde
Solutionsto Guide 21stCentury
x.php/Konseling_Edukasi/article/vi Learning. Neuron 67, September 9,
ew/4461. Diakses 6 Maret 2019. 2010. Elsevier. DOI
Berpikir Kritis dalam proses 10.1016/j.neuron.2010.08.028.
membaca di kelas bahasa Inggris. Diakses 11 Juni 2019.
2019.

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 104


Cherry, Kendra. 2019. Gardner's KOMUNIKASI Jurusan Dakwah
Theory of Multiple Intelligences. STAIN Purwokerto KOMUNIKA
http://ceril.net/index.php/articulos? ISSN: 1978-1261 Vol.6 No.1 Januari
id=451. Diakses 10 Maret 2020.
- Juni 2012 pp. Mahasiswa Program
Cruickshank, W.M. 1981. A new
Doktor Bimbingan dan Konseling
perspective in teacher education:
the neuroeducator. Journal of Sekolah Pascasarjana Universitas
Learning.Disabilities, 14(6), 337- Pendidikan Indonesia, Bandung
341. Graybiel, A. M., Aosaki, T., Flaherty,
Darmawan, Deni dan Anas. Zukfikri. A., & Kimura, M. (1994). The basal
2019. Wawancara dengan ganglia and adaptive motor control.
Narasumber. Kegiatan Puskurbuk.
Science, 265, 1826-1831
Diamond, M., Hopson, J. 1998. Magic
Trees of Mind. How to nurture your Hruby G., George and Goswami,
child’s intelligence, creativity and Usha. 2011. Neuroscience and
healthy emotions from birth reading: a review for reading
through adolescence. New York: education researchers. Reading
Dutton. Research Quarterly. 46.2 (April-
doi.:10.1016/j.sbspro.2010.10.037.
June 2011): p156+. DOI:
Dosenbach, N.U., Nardos, B., Cohen,
http://dx.doi.org/10.1598/RRQ.46.2.
A.I., Fair, D. A., Power, J.D.,
Church, J. A., Schlaggar, B L. 2010. 4.
Prediction of individual brain http://go.galegroup.com/ps/i.do?p=
maturity using MRI science AONE&u=googlescholar&id=GAL
329,1358-1361 E|A254014635&v=2.1&it=r&sid=A
Drew, Chris. 2019. The 4 Types of ONE&asid=008b62a3. Diakses 24
Thinking Skills, Explained! 2019.
Januari 2019. COPYRIGHT 2011
https://helpfulprofessor.com/thinki
International Literacy Association
ng-skills/. Diakses 2 November
2019, http://www.reading.org/publicatio
ns/journals/rrq/index.html
Dunn, R., & Dunn, K., 1993. Teaching Ikrar. Taruna Prof. dr dan Pharm. M.
Secondary Students through their Ph. D 2016. Neurosains, Menelusuri
Individual Learning Style: Practical Misteri Otak Manusia. Pustaka
approaches for grade 7-12. Boston Pelajar
Allyn & Bacon.
Fuad, Muskinul. 2012. Teori Ikrar. Taruna Prof. dr dan Pharm. M.
Kecerdasan, Pendidikan Anak, Dan Ph. D 2016. Neurosains, Menelusuri
Komunikasi Dalam Keluarga. Misteri Otak Manusia. Pustaka
JURNAL DAKWAH DAKWAH & Pelajar.

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 105


Jensen, E. 2008. Brain-Based Learning Volume 29 Number 4. Diakses 20
Pembelajaran Berbasis Desember 2019.
Kemampuan Otak. Jogyakarta: Kompas.com (online). 2012. Prestasi
Pustaka Pelajar Sains dan Matematika Indonesia
Kereluik, Kristen. Mishra, Punya. Menurun.
Fahnoe, Chris. Terry, Laura. 2013. Penulis : Ester Lince Napitupulu
What Knowledge Is of Most Worth: https://edukasi.kompas.com/read/2
Teacher Knowledge for 21st 012/12/14/09005434/Prestasi.Sains.d
Century Learning. Michigan State an.Matematika.Indonesia.Menurun
University. Journal ISTE . Diakses 8 Januari 2019.
(International Society for Lynch, Matthew. 2017. 10 Ways That
Technology in Education), Digital Neuroscience Can Change
Learning in Teacher Education, Education. The Tech Edvocate
Volume 29 Number 4. Diakses 20 https://www.thetechedvocate.org/1
Desember 2019. 0-ways-neuroscience-can-change-
Kereluik, Kristen. Mishra, Punya. education/ di akses 4 November
Fahnoe, Chris. Terry, Laura. 2013. 2019
What Knowledge Is of Most Worth: Menristek Dikti, 2016. Kekuatan 50
Teacher Knowledge for 21st Institusi Ilmiah Indonesia. Profil
Century Learning. Michigan State Publikasi Ilmiah Terindeks
University. Journal ISTE skorpus.Kementrian Riset,
(International Society for Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Technology in Education), Digital Dirjen Penguatan Riset dan
Learning in Teacher Education, Pengembangan. Direktorat
Volume 29 Number 4. Diakses 20 Pengelolaan Kekayaan Intelektual.
Desember 2019. Miller, E., 2000. The prefrontal cortex
Kereluik, Kristen. Mishra, Punya. and cognitive control. Nature
Fahnoe, Chris. Terry, Laura. 2013. reviews neuroscience. 1, 59-65.
What Knowledge Is of Most Worth: Munawaroh, Isniatun. Hayanto. 2005.
Teacher Knowledge for 21st Neorosciences dalam Pembelajaran.
Century Learning. Michigan State Majalah Ilmiah Pembelajaran Vol. 1
University. Journal ISTE No 1. Dosen KTP. FIP. Universitas
(International Society for Negeri Yogyakarta.
Technology in Education), Digital Novak, D., Joseph. 1979. Meaningful
Learning in Teacher Education, Reception Learning As a Basic for
Rational Thinking. Cozumel

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 106


University. [online] Diakses pada
12 Desember 2019. Partnership for 21st Century Skills.
Nurasiah. 2016. Urgensi Neuroscience 2007. Framework for 21st century
Dalam Pendidikan (Sebagai learning. Retrieved October 29,
langkah inovasi Pembelajaran) 2010, from
(Dosen FTK IAIN Raden Intan http://www.p21.org/documents/
Lampung). Al-Tadzkiyyah: Jurnal P21_Framework_Definitions.pdf
Pendidikan Islam, Volume 7, Mei Partnership for 21st Century Skills.
2016 P. ISSN: 20869118 E-ISSN: 2007. Framework for 21st century
2528-2476. learning. Retrieved October 29,
Nurjannah. Asti, Faticha dan Hakim. 2010, from
Hernantito Sulkhan. 2018. Konsep http://www.p21.org/documents/
Aql dalam Alquran dan P21_Framework_Definitions.pdf
Neurosaims Nazhruna: Jurnal PAUD-Dikmas. 2017. Kebijakan
Pendidikan Islam Vol. 1 No 2 Teknis Pelibatan Keluarga Dan
Agustus 2018. Issn: 2614-8013. Hal. Masyarakat Di Satuan Pendidikan
276-293 (Paud, Sd, Smp, Sma/Smk, Slb, Dan
OECD, 2015. Programme for Pnf). Disampaikan Oleh: Dr.
International Student Assesment Sukiman, M.Pd. Direktur
(PISA). Result from Pisa 2014. Pembinaan Pendidikan Keluarga
OECD, 2019. Programme for Ditjen PAUD dan Dikmas
International Student Assesment Kementerian Pendidikan dan
(PISA). Result from Pisa 2018. Kebudayaan Semarang, 13 Maret
Oktar M.D., Nezih. Prof. 2006. Editor 2017. (Power Point)
The Online Journal of Neurological Permen. 2018. Peraturan Menteri
Sciences (Turkish) 1984-2006. ISSNe Pendidikan Dan Kebudayaan
1302-1664157 Nomor 37 Tahun 2018. Tentang
Partnership for 21st Century Learning. Perubahan Atas Peraturan Menteri
A Network for Battelle for Kids. Pendidikan Dan Kebudayaan
2019. 21st Century Learning for Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Early Childhood Guide. Kompetensi Inti Dan Kompetensi
Dasar Pelajaran Pada Kurikulum
Partnership for 21st Century Learning. 2013 Pada Pendidikan Dasar Dan
A Network for Battelle for Kids. Pendidikan Menengah.
2019. 21st Century Learning for Permen. 2018. Peraturan Menteri
Early Childhood Guide. Pendidikan Dan Kebudayaan

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 107


Nomor 37 Tahun 2018. Tentang Teachthought. Published online.
Perubahan Atas Peraturan Menteri Diakses 26 Juni 2019.
Pendidikan Dan Kebudayaan Schunk, Dale, H. 2012. An educational
Nomor 24 Tahun 2016 Tentang perspective 6th edition. Boston : The
Kompetensi Inti Dan Kompetensi University of North Carolina at
Dasar Pelajaran Pada Kurikulum Greensboro.
2013 Pada Pendidikan Dasar Dan Setiyoko, Agus. 2018. Penerapan
Pendidikan Menengah. Model Pembelajaran Berbasis
Pulvermaller, F. 2010. Brain Neurosains Dalam Pembentukan
embodiment, of syntax and Karakter Berpikir Kreatif, No.4 Juli
grammar: Discrete combinatorial – Desember 2018. ISSN 2598-4268
mechanism spelt out in neuronal Dan Kerjasama (Studi pada SD
circuit. Brain and Language, 112, Muhammadiyah Plus dan MI
167-179. Ma`arif Mangunsari Kota Salatiga.
Jurnal Inspirasi – Vol.2,
Purwati. Eni. 2016. Optimalisasi Sousa. David A. 2012. Bagaimana Otak
Pendidikan Islam melalui Belajar. Edisi keempat. Jakarta
Pembelajaran berbasis kerja Otak.
Islamica.Jurnal Studi Islam. Volume Sousa. David A. 2012. Bagaimana Otak
11. No 1. September 2016. p-ISSN: Belajar. Edisi keempat. Jakarta
1978-3183; e-ISSN: 2356-2218; 86- Tempo.co (online). 2015. Tidak Ada
Pusat Penilaian Pendidikan. 2017. Anak Bodoh.
Kementrian Pendidikan dan https://majalah.tempo.co/read/1426
Kebudayaan Balitbang. Pada laman 47/profesor-yohanes-surya-
https://puspendik.kemdikbud.go.i phdtidak-ada-anak-bodoh. Di akses
d/inap-sd/. Diakses 18 Januari 2019. 8 Januari 2019.
Rahmadonna, Sisca, 2011. Teori The Foundation for Critical Thinking
Belajar Neuroscience untuk 2019.
Meningkatkan Efektifitas Belajar http://www.criticalthinking.org/pa
Mahasiswa Teknologi Pendidikan ges/our-conception-of-critical-
pada Mata Kuliah Pengembangan thinking/411
Bahan Ajar Cetak. Hasil penelitian. TIMMS.2015. Trends in International
Dosen Universitas Negeri Mathematics a nd Science Study.
Yogyakarta http://timss2015.org/download-
Rich, Elizabeth. 2010. How Do You center. Diakses, 22 Februari 1019.
Define 21st-Century Learning?

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 108


Trilling, B. a. 2009. 21st Century Skills: Wolfe. Patricia.2010. A Study Guide
Learning for Life in Our Times. San for Brain Matters: Translating
Francisco: Jossey-Bass/John Wiley Research into Classroom Practice
& Sons, Inc. (2nd Edition)
Uce. Loeziana. 2017. The Golden Age:
Masa Efektif Merancang Kualitas
Anak. Dosen Tetap Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-
Raniry. Bunayya: Jurnal Pendidikan
Anak. Jurnal.ar-raniry.ac.id
UPT, E-learning ITB, 2017. E-lerning
untuk Pembelajaran yang lebih
Efektif dan Effisien. (Youtube).
https://www.youtube.com/watch?v
=r6vkyMlqK1o. Diakses, 2 Maret
2019.
Varma, S., Mc Candliss, B.D., &
Schwartz, D.L. 2008. Scientific And
Pragmatic Challenges For Bridging
Education And Neuroscience.
Educational Researcher, 37(3), 140-
152. doi:10.3102/0013189X08317687
Warsihna, Jaka. 2016 Meningkatkan
Literasi Membaca Dan Menulis
Dengan Teknologi Informasi Dan
Komunikasi (Tik). Jurnal
Teknologi Pendidikan Kwangsan
Vol 4, No 2 (2016). ISSN N0. –ISSN
No.2622-4283. DOI:
https://doi.org/10.31800/jtp.kw.v4n
2.p67--80
Wilis, Judy. 2019 How The Memory
Works In Learning. Teachthought.
https://www.teachthought.com/lea
rning/how-the-memory-works-in-
learning/ Diakses 22 Februari 2020.

K- JTP: Vol. 08, No.01/Juli 2020/hal: 83 – 109. 109

You might also like