You are on page 1of 11

Jurnal Administrasi Pendidikan ISSN 2302-0156

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 11 Pages pp. 93- 103

MANAJEMEN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU


PENDIDIKAN PADA SDN DAYAH GUCI KABUPATEN PIDIE
Muhammad Nur1, Cut Zahri Harun2, Sakdiah Ibrahim3
1)
Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2 , 3) Prodi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia

Abstract: The school management can mean everything pertaining to the management of the educational
process to achieve the stated goals, both short-term goals, medium, or panjang.Tujuan term goal of this research
was to determine the school management to improve the quality of education, to include: (1) Planning school
programs; (2) The implementation of school programs and (3) Barriers faced. This study used a qualitative
approach with descriptive methods, techniques of data collection is done through interview, observation
guidelines, and documentation. Subjects were principals, supervisors and teachers in primary schools Boarding
School Jar Pidie district. Research results found: (1) planning school programs include: teaching programs,
including: the need of teachers sharing teaching duties, procurement of textbooks, teaching tools and props,
procurement or development of school laboratories, procurement or development of school libraries, system of
assessment of learning outcomes, and curricular activities; (2) The implementation of school programs that the
strategy adopted to achieve the improvement of the quality of education, include: socialization program, SWOT
analysis, problem solving, quality improvement, and monitoring and evaluating the implementation of school
programs; and (3) Barriers in planning school programs, among others, lack of community participation and
economic difficulties so that their support for the management of low participating schools. It is expected that
supervisors in order to direct and supervise principals in improving the quality of education on school program
planning, program implementation and obstacles faced by appropriate, effective and efficient so that the quality
of education in the schools can be improved.

Keywords: Quality Management and the School of Education

Abstrak: Manajemen sekolah dapat diartikan segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses
pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah, maupun tujuan
jangka panjang.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan, dengan meliputi: (1) Perencanaan program sekolah; (2) Pelaksanaan program sekolah dan (3)
Hambatan yang dihadapinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik
pengumpulan data dilakukan melalui pedoman wawancara, pedoman observasi, dan studi dokumentasi. Subjek
penelitian adalah kepala sekolah, pengawas dan guru pada SD Negeri Dayah Guci Kabupaten Pidie. Hasil
penelitiannya ditemukan: (1) Perencanaan program sekolah mencakup: program pengajaran, meliputi: kebutuhan
tenaga guru pembagian tugas mengajar, pengadaan buku-buku pelajaran, alat-alat pelajaran dan alat peraga,
pengadaan atau pengembangan laboratorium sekolah, pengadaan atau pengembangan perpustakaan sekolah,
sistem penilaian hasil belajar, dan kegiatan kurikuler; (2) Pelaksanaan program sekolah yaitu strategi yang
diterapkan untuk tercapainya peningkatan mutu pendidikan, meliputi: sosialisasi program, analisis SWOT,
pemecahan masalah, peningkatan mutu, dan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program sekolah; dan (3)
Hambatan dalam perencanaan program sekolah, antara lain kurangnya partisipasi masyarakat dan kesulitan
ekonominya sehingga dukungan mereka terhadap manajemen sekolah ikut rendah. Diharapkan kepada pengawas
agar dapat mengarahkan dan mengawasi kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan tentang
perencanaan program sekolah, pelaksanaan program dan hambatan yang dihadapinya secara tepat guna, efektif
dan efesien sehingga mutu pendidikan di sekolah tersebut dapat ditingkatkan.

Kata Kunci: Manajemen Sekolah dan Mutu Pendidikan

93 - Volume 4, No. 1, Februari 2016


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

PENDAHULUAN rangka pencapaian visi-misi-tujuan sekolah


Pendidikan dalam suatu definisi VHFDUD HIHNWLI GDQ HIHVLHQVL´
dipandang sebagai upaya mencerdaskan Kepala sekolah merupakan tenaga
kehidupan bangsa, mengembangkan manusia fungsional guru yang diberi tugas untuk
Indonesia yang beriman dan bertaqwa, berbudi memimpin suatu sekolah, tempat
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan terselenggarakannya proses belajar mengajar
keterampilan. Melalui proses pendidikan, atau tempat terjadinya interaksi antar guru
manusia akan mampu mengekspresikan yang memberikan pelajaran dan murid yang
dirinya secara lebih utuh. Dalam Undang- menerima pelajaran. Keberhasilan pendidikan
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan
Pendidikan Nasional, dirumuskan tujuan kepala sekolah dalam mengelola tenaga
SHQGLGLNDQ QDVLRQDO \DLWX ³%HUNHPEDQJQ\D kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala
potensi peserta didik agar menjadi manusia sekolah merupakan salah satu komponen
beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha pendidikan yang mempengaruh dalam
Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, meningkatkan kinerja guru.
mandiri dan menjadi warga negara yang Manajemen berasal dari kata to mange
GHPRNUDWLV VHUWD EHUWDQJJXQJMDZDE´ yang berarti mengelola. Pengelolaan dilakukan
Di sekolah terdapat tenaga untuk mendayagunakan sumber daya yang
kependidikan yang paling berperan dan sangat dimiliki secara terintegrasi dan terkoordinasi
menentukan kualitas pendidikan yakni para untuk mencapai tujuan sekolah/ organisasi.
guru dan kepala sekolah. Efektivitas sekolah Pengelolaan dilakuan kepala sekolah dengan
merujuk pada perberdayaan semua komponen kewenangannya sebagai manager sekolah
sekolah sebagai organisasi tempat belajar melalui komando atau keputusan yang telah
berdasarkan tugas pokok dan fungsinya ditetapkan dengan mengarahkan sumber daya
masing-masing dalam struktur program dengan untuk mencapai tujuan. Rohiat (2010:14)
tujuan agar siswa belajar dan mencapai hasil PHQ\DWDNDQ ³PDQDMHPHQ PHUXSDNDQ DODW
yang telah ditetapkan, yaitu memiliki untuk mengelola sumber daya yang dimiliki
kompetensi. Menurut Supardi (2013:2) secara efektif dan efesien untuk mencapai
³VHNRODK HIHNWLI DGDODK VHNRODK \DQJ PHPLOLNL tujuan harus benar-benar dipahami oleh kepala
kemampuan memberdayakan setiap komponen VHNRODK´ 6HSDN WHUMDQJ PDQDJHU GDODP
penting sekolah, baik secara internal maupun mengelola sumber daya di dalam sekolah akan
eksternal, serta memiliki sistem pengelolaan sangat tergantung pada kompetensi (skill)
yang baik, transparan dan akuntabel dalam kepala sekolah itu sendiri.

Volume 4, No. 1, Februari 2016 - 94


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Manajemen pendidikan merupakan pemerataan pendidikan, relevansi pendidikan


proses manajemen dalam pelaksanaan tugas dan mahalnya biaya pendidikan.
pendidikan dengan mendayagunakan segala
sumber secara efesien untuk mencapai tujuan KAJIAN KEPUSTAKAAN
secara efektif. Manajemen sekolah Konsep Manajemen Sekolah
mengandung arti optimalisasi sumber daya Manajemen dalam arti luas adalah
atau pengelolaan dan pengendalian. perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
Optimalisasi sumber daya berkenaan dengan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
pemberdayaan sekolah merupakan alternatif secara efektif dan efesien. Sedangkan,
yang paling tepat untuk mewujudkan suatu manajemen dalam arti sempit adalah
sekolah yang mandiri dan memiliki manajemen sekolah/ madrasah yang meliputi:
keunggulan tinggi. perencanaan program sekolah/ madrasah,
Temuan awal SD Negeri Dayah Guci, pelaksanaan program sekolah/ madrasah,
pengelolaan sekolah yang harus dilalui oleh kepemimpinan kepala sekolah/ madrasah,
seorang guru, antara lain; perencanaan, pengawas/ evaluasi, dan sistem informasi
pelaksanaan, dan pengevaluasian kinerja. sekolah/ madrasah. Sekolah sebagai lembaga
Dalam meningkatkan mutu pendidikan di pendidikan formal harus mampu
sekolah, dibutuh sistem pengelolaan sekolah mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki
yang bemutu dan mampu melakukan oleh peserrta didik. Potensi tersebut meliputi
pengembangan dan perbaikan secara terus aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
menerus, serta dapat memberikan kepuasan Manajemen sekolah merupakan proses
kepada semua pelanggan. Pada tahap mengelola sekolah melalui perencanaan,
perencanan, seorang guru merumuskan silabus pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
harus memerhatikan kondisi siswa, terutama sekolah agar mencapai tujuan pendidikan yang
hal yang menyangkut dalam ranah kognitif, telah ditetapkan. Kepala sekolah sebagai
efektif, psikomotorik, metode yang tepat untuk manajer sekolah menempati posisi yang telah
pembelajaran, serta target yang harus ditentukan di dalam organisasi sekolah. Salah
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. satu perioritas kepala sekolah dalam
Faktor penyebab rendahnya kualitas manajemen sekolah ialah manajemen
pendidikan di sekolah antara lain: efektifitas, pembelajaran.
efesiensi, dan standarisasi pengajaran. Selain
itu, permasalahan khusus dalam pendidikan Fungsi Manajemen Sekolah
yaitu rendahnya kompetensi pendidik dan Secara umum ada empat fungsi
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, manajemen yang banyak dikenal masyarakat
kesejahteraan guru, prestasi siswa, kesempatan yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi

95 - Volume 4, No. 1, Februari 2016


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

pengorganisasian (organizing), fungsi lama menjabat sebagai guru. Seseorang


pengarahan (directing) dan fungsi diangkat dan dipercaya menduduki jabatan
pengendalian (controlling). Untuk fungsi kepala sekolah harus memenuhi kriteria-
pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing kriteria yang disyaratkan untuk jabatan
(pembentukan staf). dimaksud. Wahjosumidjo (2011:83)
Dalam proses manajemen terlibat PHQMHODVNDQ ³VHFDUD VHGHUKDQD NHSDOD VHNRODK
fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh dapat didefinisikan sebagai seorang tenaga
seorang pimpinan, menurut Yamin dan Maisah fungsional guru yang diberi tugas tambahan
\DLWX ³SHUHQFDQDDQ SODQQLQJ untuk memimpin suatu lembaga atau sekolah
pengorganisasian (organizing), kepemimpinan dimana diselenggarakan proses belajar
(leading), dan pengawasan (controlling). mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi
antara guru yang memberi pelajaran dan murid
Garapan Manajemen Sekolah \DQJ PHQHULPD SHODMDUDQ´
Manajemen pendidikan adalah bagian Kepala sekolah yang berhasil apabila
dari proses manajemen sekolah, karena mereka memahami keberadaan sekolah
merujuk pada penataan sumber daya manusia, sebagai organisasi yang kompleks dan unik,
kurikulum, fasilitas, sumber belajar dan dana serta mampu melaksanakan peranan kepala
serta upaya mendapai tujuan lembaga sekolah sekolah sebagai seseorang yang diberi
secara dinamis. Manajemen pendidikan tanggung jawab untuk memimpin sekolah.
merupakan suatu sistem pengelolaan dan Sesuai dengan ciri-ciri sekolah sebagai
penataan sumber daya pendidikan, seperti organisasi yang bersifat kompleks dan unik,
tenaga kependidikan, peserta didik, peran kepala sekolah seharusnya dilihat dari
masyarakat, kurikulum, danan (keuangan), berbagai sudut pandang. Pada umumnya
sarana dan prasarana pendidikan, tata laksana kepala sekolah memiliki tanggung jawab
dan lingkungan pendidikan. Soepardi sebagai pemimpin di bidang pengajaran,
(Mulyasa, 2011:11) mengungkapkan bahwa pengembangan kurikulum, administrasi
³*DUDSDQ PDQDMHPHQ SHQGLGLNDQ PHOLSXWL kesiswaan dan personalia staf, hubungan
bidang; organisasi kurikulum, perlengkapan masyarakat, administrasi school plant, dan
pendidikan, media pendidikan, personil perlengkapan serta organisasi sekolah.
pendidikan, hubungan kemanusiaan, dan dana Kepala sekolah berkewajiban
ILQDVLDO DWDX NHXDQJDQ´ menciptakan hubungan yang sebaik-baiknya
dengan para guru, staf, dan siswa, sebab esensi
Peranan Kepala Sekolah dalam Manajemen kepemimpinan adalah kepengikutan. Ada tiga
Kepala sekolah merupakan jabatan macam peranan pemimpin dilihat dari otoritas
karir yang diperoleh seseoarng setelah sekian dan status formal seorang pemimpin. Dalam

Volume 4, No. 1, Februari 2016 - 96


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

melaksanakan fungsinya, kinerja seorang dihasilkan dari proses/ perilaku sekolah.


kepala sekolah sering dirumuskan sebagai Kinerja sekolah dapat diukur dari kualitasnya,
EMASLIM, singkatan dari Educator, Manager, efektivitasnya, produktivitasnya, efesiensinya,
Administrator, Supervisor, Leader, Innovator, inovasinya, kualitas kehidupan kerjanya, dan
dan Motivator. moral kerjanya.
Proses pendidikan yang bermutu
Mutu Pendidikan apabila seluruh komponen pendidikan terlibat
Mutu berkaitan dengan baik buruknya dalam proses pendidikan itu sendiri. Kamisa
suatu benda, kadar atau derajat. Mutu (Karwati dan Priansa, 2013:15) menyebutkan
pendidikan yang diinginkan tidak terjadi begitu ³PXWX \DQJ GLPDNVXG GDODP SHUVSHNWLI
saja, tetapi mutu perlu direncanakan. pendidikan adalah mutu dalam konsep relatif,
Perencanaan yang matang merupakan salah terutama berhubungan dengan kepuasan
satu bagian dalam upaya meningkatkan mutu. pelanggan. Pelanggan pendidikan ada dua,
Depdiknas (Mulyasa, 2013:157), Secara umum \DLWX SHODQJJDQ LQWHUQDO GDQ HNVWHUQDO´
³PXWX GLDrtikan sebagai gambaran dan Pendidikan bermutu apabila pelanggan internal
karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa (kepala sekolah, guru dan karyawan sekolah)
yang menunjukkan kemampuannya dalam berkembang, baik fisik maupun psikis,
membuaskan kebutuhan yang diharapkan atau sedangkan pelanggan eksternal, yaitu: (1)
tersirat. Dalam konteks pendidikan, pengertian eksternal primer (peserta didik), (2) eksternal
mutu mencakup input, proses dan output skunder (orang tua, pemimpin pemerintah dan
SHQGLGLNDQ´ perusahaan), dan (3) eksternal tersier (pasar
Input pendidikan adalah segala sesuatu kerja dan masyarakat luas).
yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk
berlangsungnya proses. Input sumber daya METODE PENELITIAN
meliputi sumber daya manusia (kepala Pendekatan yang digunakan adalah
sekolah, guru termasuk guru BP, karyawan, pendekatan kualitatif dengan metode
siswa) dan sumber daya selebihnya (peralatan, deskriptif. Penelitian deskriptif, bukan hanya
perlengkapan, uang, bahan dan sebagainya). bisa mendeskripsikan sesuatu keadaan saja,
Proses pendidikan merupakan berubahnya tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan
sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Sesuatu dalam tahapan perkembangannya.
yang berpengaruh terhadap berlangsungnya Sukmadinata (2012:54) menyatakan
proses disebut input, sedang sesuatu dari hasil ³SHQHOLWLDQ GHVNULSWLI DGDODK VXDWX PHWRGH
proses disebut output. Output pendidikan penelitian yang tertuju untuk menggambarkan
adalah merupakan kinerja sekolah. Kinerja fenomena-fenomena yang ada, yang
sekolah adalah prestasi sekolah yang berlangsung pada saat ini atau saat yang

97 - Volume 4, No. 1, Februari 2016


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

ODPSDX´ 0HWRGH NXDOLWDWLI GLJXQDNDQ XQWXN peningkatan ketekunan dalam penelitian,


mendapatkan data yang mendalam, dan triangulasi, diskusi dengan teman sejawat,
mengandung makna yang sebenarnya. Dalam DQDOLVLV NDVXV QHJDWLI GDQ PHPEHUFKHFN´
penelitian kualitatif tidak menekankan pada Pengumpulan data dapat dilakukan
generalisasi, tetapi lebih menekan pada makna. dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan
Penelitian ini telah penulis laksanakan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya,
pada SD Negeri Dayah Guci Kabupaten Pidie, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah
dengan diobservasi dan kolaborasikan oleh (natural setting) seperti laboratorium dengan
pengawas dan kepala sekolah, serta teman metode eksperimen. Selanjutnya bila dilihat
sejawat. Sedangkan waktu penelitian telah dari segi cara atau teknik pengumpulan data,
penulis laksanakan selama 3 (tiga) bulan, yaitu maka dapat dilakukan dengan wawancara,
pada bulan April, Mei dan Juni 2014. Subjek observasi, dan dokumentasi.
penelitian ini adalah orang-orang yang terdapat Setelah proses pengumpulan data
dalam organisasi sekolah, antara lain: kepala dilakukan, selanjutnya melakukan analisis
sekolah, guru, dan pegawai lainnya. Subjek data. Data dan informasi yang telah diperoleh
penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan akan dianalisis dengan pola kualitatif dan
pengawas sekolah pada SD Negeri Dayah Guci diinterpretasikan secara terus menerus mulai
Kabupaten Pidie. awal penelitian sampai berakhir penelitian.
Dalam penelitian kualitatif, yang Proses penganalisian dilaksanakan bertujuan
menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri. untuk membantu peneliti memudahkan dan
Peneliti sebagai insWUXPHQ MXJD ³GLYDOLGDVL´ menyelenggarakan tumpukan data yang
seberap jauh peneliti kualitatif siap terjun ke diperoleh, sama ada disimpan data tersebut
lapangan. Instrumen penelitian diharapkan atau dikesampingkan apabila tidak memenuhi
dapat melengkapi data dan membandingkan kehendak pertanyaan penelitian.
dengan yang telah ditemukan melalui pedoman
wawancara, pedoman observasi dan studi HASIL PEMBAHASAN
dokumentasi. Hasil Penelitian
Uji kredibilitas dilakukan untuk Perencanaan tidak terlepas dari unsur
menyakinkan bahwa data yang ditampilkan pelaksanaan dan pengawasan termasuk
benar-benar kredibel dan valid sehingga tidak pemantauan, penilaian dan pelaporan.
diragukan lagi tingkat kebenarannya. Sugiyono Pengawasan dalam perencanaan dapat
PHQ\DWDNDQ EDKZD ³XML dilakukan secara preventif dan represif.
kredibilitas data atau kepercayaan terhadap Pengawasan preventif merupakan pengawasan
data hasil penelitian kualitatif antara lain yang melekat dengan perencanaannya,
dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, sedangkan pengawasan represif merupakan

Volume 4, No. 1, Februari 2016 - 98


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

pengawasan fungsional atas pelaksanaan merupakan tindakan yang dilakukan untuk


rencana, baik yang dilakukan secara internal mengetahui tingkat keberhasilan suatu
maupun secara eksternal oleh aparat program yang telah dilaksanakan. Evaluasi
pengawasan yang ditugasi. pelaksanaan program sekolah perlu dibuat
Perencanaan program sekolah laporan yang terdiri dari laporan keuangan dan
sedikitnya memiliki dua fungsi, yaitu: laporan teknis. Laporan keuangan menyangkut
perencanaan merupakan upaya sistematis yang penggunaan uang serta pertanggungjawaban-
menggambarkan penyusunan rangkaian nya, sedangkan laporan teknis menyangkut
tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai program pelaksanaan dan hasil pelaksanaan
tujuan organisasi atau lembaga dengan program sekolah.
mempertimbangkan sumber-sumber yang Peran kepala sekolah dalam kaitan
tersedia atau disediakan; dan perencanaan manajemen sekolah adalah mengadakan buku-
merupakan kegiatan untuk mengerahkan atau buku bersama dengan pedoman guru; guru
menggunakan sumber-sumber yang terbatas memahami dan menjabarkan tujuan
secara efesien dan efektif untuk mencapai pendidikan yang meliputi tujuan umum,
tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen instruksional, kurikuler, dan tujuan khusus;
sekolah secara langsung akan mempengaruhi guru menyusun program kurikuler dan
dan menentukan efektif tidaknya kurikulum, kegiatan tambahan lainnya, termasuk berbagai
berbagai peralatan belajar, waktu mengajar, program tahunan; guru mengembangkan alat
dan proses pembelajaran. dan media pembelajaran, menyusun jadwal
Program sekolah yang terakhir dan pembagian tugas, mengembangkan sistem
perlengkapan, meliputi: perbaikan atau evaluasi belajar, melakukan pengawasan
rehabilitas gedung sekolah, penambahan ruang terhadap kegiatan proses belajar mengajar,
kelas, perbaikan atau pembuatan pagar menyusun norma kenaikan kelas, serta
pekarangan sekolah, perbaikan atau pembuatan mengembangkan perpustakaan sebagai ilmu
lapangan olahraga, perbaikan atau pengadaan dan tempat belajar.
bangku murid. Dalam pelaksanaan program Masyarakat dapat berperan serta dalam
manajemen sekolah, strategi yang diterapkan semua aspek manajemen sekolah mulai dari
untuk tercapainya peningkatan mutu perencanaan program, pelaksanaan, monitoring
pendidikan, meliputi: sosialisasi program, dan evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
analisis SWOT, pemecahan masalah, program termasuk keuangan. Sekolah tanpa
peningkatan mutu, dan pemantauan dan dukungan masyarakat pasti tidak akan berjalan
evaluasi pelaksanaan program sekolah. dengan sempurna. Masyarakat merupakan pilar
Tahap terakhir yaitu evaluasi penting bagi tumbuhnya sebuah sekolah
pelaksanaan program sekolah. Evaluasi berkualitas.

99 - Volume 4, No. 1, Februari 2016


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Dalam perencanaan dan pelaksanaan Pembahasan


program sekolah akan ditemui berbagai faktor Perencanaan sebagai suatu strategi
penghambat. Hambatan dalam perencanaan untuk mencapai tujuan yang dibuat suatu
program sekolah, antara lain kurangnya tindakan, program dan kegiatan dilaksanakan.
partisipasi masyarakat dan kesulitan Proses perencanaan dilakukan secara rasional
ekonominya sehingga dukungan mereka dengan mempertimbangkan berbagai aspek
terhadap manajemen sekolah ikut rendah. yang mengintarinya dan mengandung sifat
Upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah optimisme didasarkan atas kepercayaan bahwa
yaitu mengajak orang tua murid dan akan dapat mengatasi berbagai macam
masyarakat untuk memberikan dukungan non permasalahan. Menurut Gibson, dkk. (Sagala,
dana kepada sekolah, walaupun mereka tidak ³3HUHQFDQDDQ PHQFDNXS NHJLDWDQ
mampu berkontribusi dalam menyumbang menentukan sasaran dan alat yang sesuai untuk
dana pendidikan. Dukungan non dana tersebut, mencapai tujuan yang ditHQWXNDQ´
seperti gotong royong sekolah, dan kegiatan Program yang menjadi perioritas
lainnya dalam bentuk menyumbangkan tenaga sekolah dalam implementasi manajemen
dari masyarakat. sekolah yaitu kurikulum dan pengajaran,
Hambatan kepala sekolah yang tenaga pendidikan, kesiswaan, sarana dan
dihadapi kepala sekolah dalam pelaksanaan prasarana pendidikan, pengelolaan hubungan
program sekolah yaitu relevansi pendidikan sekolah dan masyarakat, serta pelayanan
yang merupakan salah satu masalah khusus lembaga pendidikan. Program
pendidikan yang perlu penyesuaian dan kurikulum dan pengajaran mencakup kegiatan
peningkatan materi program pendidikan agar perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
secara lentur bergerak cepat sejalan tuntutan kurikulum. Dalam Undang-Undang Nomor 20
dunia kerja serta tuntunan kehidupan Tahun 2003, Pasal 38 ayat (1) berbunyi:
masyarakat yanbg berubah secara terus ³3HODNVDQDDQ NHJLDWDQ SHQGLGLNDQ GDODP
menerus. Upaya yang ditempuh kepala sekolah satuan pendidikan didasarkan atas kurikulum
dalam mengatasi masalah tersebut yaitu yang berlaku secara nasional dan kurikulum
menjamin pendidikan melalui program wajib yang disesuaikan dengan keadaan serta
belajar pendidikan dasar 9 tahun yang bermutu kebutuhan lingkungan dan ciri khas satuan
dan lebih fungsional, baik bagi individu SHQGLGLNDQ´
maupun masyarakat, diperlukan keterlibatan Kepala sekolah merupakan seorang
para tokoh masyarakat, merancang isi manajer di sekolah, ia harus bertanggung
kurikulum, dan jenis pembelajarannya. jawab terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian perubahan dan perbaikan program
pengajaran di sekolah. Sutisna (Rohiat

Volume 4, No. 1, Februari 2016 - 100


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

PHQJXUDLNDQ ³NHSHPLPSLQDQ GDQ masyarakat dan kesulitan ekonominya


perubahan dalam manajemen sekolah sehingga dukungan mereka terhadap
merupakan perilaku kepemimpinan yang tekah manajemen sekolah juga ikut rendah. Dalam
menekankan perubahan. Dengan kata lain, jika Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal
pemimpin membantu menciptakan tujuan, EHUEXQ\L ³PDV\DUDNDW EHrhak berperan serta
kebijaksanaan, atau struktur, dan prosedur dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
baru, ia memperlihatkan perilaku GDQ HYDOXDVL SURJUDP SHQGLGLNDQ´
NHSHPLPSLQDQ´ 6HODQMXWQ\D 3DVDO EHUEXQ\L ³PDV\DUDNDW
Kepemimpinan yang efektif bagi berkewajiban memberikan dukungan sumber
perubahan datang dari orang-orang yang ingin daya dalam penyelenggaraan pendidikan.
tumbuh dan berfungsi sepenuhnya. Pentingnya Artinya, masyarakat akan memberikan
peranan pendidikan bagi perubahan sosial, dukungannya jika keikutsertaan masyarakat
kultural, ekonomi, dan politik harus dalam manajemen sekolah semakin mendapat
ditekankan. Fungsi utama dari pendidikan tempat yang berarti, sekolah diurus dengan
ialah mengubah manusia ke arah yang cara yang transparan dengan pelaksanaan
diinginkan. Dalam pelaksanaan program SURJUDP GDQ NHJLDWDQ \DQJ OHELK DNXQWDEHO´
manajemen sekolah, strategi yang diterapkan Hambatan kepala sekolah yang
untuk tercapainya peningkatan mutu dihadapi kepala sekolah dalam pelaksanaan
pendidikan, meliputi: sosialisasi program, program sekolah yaitu relevansi pendidikan
analisis SWOT, pemecahan masalah, yang merupakan salah satu masalah
peningkatan mutu, dan pemantauan dan pendidikan yang perlu penyesuaian dan
evaluasi pelaksanaan program sekolah. Gaffan peningkatan materi program pendidikan agar
6DJDOD PHQ\DWDNDQ ³VWUDWHJL DGDODK secara lentur bergerak cepat sejalan tuntutan
rencana yang mengandung cara komprehensif dunia kerja serta tuntunan kehidupan
dan integratif yang dapat dijadikan pegangan masyarakat yang berubah secara terus
untuk bekerja, berjuang dan berbuat guna menerus. Salah wujud relevansi pendidikan
PHPHQDQJNDQ NRPSHWLVL´ $QDOLVLV 6:27 yaitu reformasi kurikukum yang merupakan
adalah salah satu tahap dalam manajemen tercapainya keselarasan antara kurikulum
strategik yang merupakan pendekatan analisis dengan kebijakan di bidang pendidikan.
lingkungan. Proses penilaian kekuatan, Iskandar (Mulyasa, 2012:8)
kelemahan, peluang, dan hambatan secara PHQ\DWDNDQ ³3ULQVLS relevansi yang digunakan
umum menunjuk pada dunia bisnis sebagai yaitu prinsip efeisiensi dan efektivitas,
analisis SWOT. kontinuitas, fleksibilitas program serta
Hambatan dalam perencanaan program SHQGLGLNDQ VHXPXU KLGXS´ 0HODOXL
sekolah, antara lain kurangnya partisipasi kebijaksanaan ini, diperkuat keterkaitkan

101 - Volume 4, No. 1, Februari 2016


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

antara pendidikan dan industri serta dunia pendidikan, meliputi: sosialisasi program,
usaha dalam perencanaan, pelaksanaan, analisis SWOT, pemecahan masalah,
penilaia serta sertifikasi pendidikan dan peningkatan mutu, dan pemantauan dan
pelatihan yang relevan dengan kebutuhan evaluasi pelaksanaan program sekolah.
ekonomi. Kebijaksanaan ini bertujuan untuk Evaluasi merupakan tindakan yang dilakukan
menciptakan keadaan agar keluaran untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu
pendidikan sepadan dengan kebutuhan program yang telah dilaksanakan. Evaluasi
berbagai sektor pembangunan akan tenaga ahli pelaksanaan program sekolah perlu dibuat
dan terampil sesuai dengan jumlah, mutu, dan laporan yang terdiri dari laporan keuangan dan
sebarannya. laporan teknis.
Hambatan dalam perencanaan program
KESIMPULAN DAN SARAN sekolah, yaitu partisipasi masyarakat dan
Kesimpulan kesulitan ekonominya sehingga dukungan
Perencanaan program sekolah mereka terhadap manajemen sekolah ikut
memiliki dua fungsi, yaitu: perencanaan rendah. Upaya yang dapat dilakukan kepala
merupakan upaya sistematis yang sekolah yaitu mengajak orang tua murid dan
menggambarkan penyusunan rangkaian masyarakat untuk memberikan dukungan non
tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai dana kepada sekolah, walaupun mereka tidak
tujuan organisasi atau lembaga dengan mampu berkontribusi dalam menyumbang
mempertimbangkan sumber-sumber yang dana pendidikan.
tersedia atau disediakan; dan perencanaan Hambatan lain yang dihadapi kepala
merupakan kegiatan untuk mengerahkan atau sekolah dalam pelaksanaan program sekolah
menggunakan sumber-sumber yang terbatas yaitu relevansi pendidikan yang merupakan
secara efesien dan efektif untuk mencapai salah satu masalah pendidikan yang perlu
tujuan yang telah ditetapkan. Rencana tahunan penyesuaian dan peningkatan materi program
sekolah meliputi: program pengajaran terdiri pendidikan. Upaya yang ditempuh kepala
dari: kebutuhan tenaga guru pembagian tugas sekolah dalam mengatasi masalah tersebut
mengajar, pengadaan buku-buku pelajaran, yaitu menjamin pendidikan melalui program
alat-alat pelajaran dan alat peraga, pengadaan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang
atau pengembangan laboratorium sekolah, dan bermutu dan lebih fungsional, baik bagi
perpustakaan sekolah, sistem penilaian hasil individu maupun masyarakat, diperlukan
belajar, dan kegiatan kurikuler. keterlibatan para tokoh masyarakat, merancang
Dalam pelaksanaan program isi kurikulum, dan jenis pembelajarannya.
manajemen sekolah, strategi yang diterapkan
yaitu tercapainya peningkatan mutu

Volume 4, No. 1, Februari 2016 - 102


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Saran Mulyasa, E., 2013. Implementasi Kurikulum


Tingkat Satuan Pendidikan: Keman-dirian
Kepala sekolah untuk terus mengawasi Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: PT.
kinerja guru dengan memberikan penghargaan Bumi Aksara.
Anonim, 2012. Manajemen Berbasis Sekolah:
kepada guru yang berprestasi, memberikan
Konsep, Strategi, dan Implementasi.
perhatian baik dari segi materi maupun non Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

materi, melibatkan guru dalam menyusun Anonim 2, 2011. Menjadi Kepala Sekolah
Profesional. Bandung: PT. Remaja
program dan visi sekolah, mendengarkan ide- Rosdakarya.
ide guru serta memberi rasa aman untuk guru Rohiat, 2010. Manajemen Sekolah: Teori Dasar
dan Praktik. Bandung: PT. Refika Aditama.
sehingga mereka merasa nyaman dan memiliki
Sagala, S., 2013. Kemampuan Profesional Guru
potensi terhadap peningkatan sekolah. Kepala dan Tenaga Kependidikan. Bandung:
Alfabeta.
sekolah agar senantiasa memotivasi guru dan
Anonim 3, 2011. Manajemen Stratejik dalam
mencari solusi yang tepat terhadap Meningkatkan Mutu Pendidikan. Bandung:
permasalahan yang dihadapi guru dalam Alfabeta.

meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Sugiyono, 2013. Memahami Penelitian Kualitatif.


Bandung: Alfabeta.
Pengawas sekolah agar memberikan Sukmadinata, N. S., 2012. Metode Penelitian
pengarahan, keterampilan dan pengetahuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
kepada guru tentang manajemen sekolah yang
Supardi, 2013. Sekolah Efektif: Konsep Dasar dan
tepat dalam meningkatkan mutu pendidikan. Praktinya. Jakarta: Rajawali Pers.
Diharapkan kepada stakesholder Kabupaten Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Pidie, supaya terus melakukan pelatihan, Depdiknas.
pembekalan dan pembinaan kepada para guru Yamin, H. M. dan Maisah, 2009. Manajemen
Pembelajaran Kelas: Strategi Meningkatkan
agar senantiasa meningkatkan kompetensi
Mutu Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada
mereka dalam manajemen sekolah, sehingga Press.

akan mampu menjadi sebagai pendidik yang Wahjosumidjo, 2011. Kepemimpinan Kepala
Sekolah: Tinjauan Teoritik dan
profesional. Diharapkan kepada orang tua dan Permasalahannya. Jakarta: Rajawali
masyarakat untuk lebih peduli dalam Pers.
melakukan motivasi dan komunikasi dengan
pihak sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan serta meningkatkan prestasi belajar
peserta didik di sekolah.

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Karwati, E. dan Priansa, D. J., 2013. Kinerja dan
Profesionalisme Kepala Sekolah:
Membangun Sekolah yang Bermutu.
Bandung: Alfabeta.

103 - Volume 4, No. 1, Februari 2016

You might also like