Professional Documents
Culture Documents
8015-Article Text-21946-1-10-20191026
8015-Article Text-21946-1-10-20191026
Abstract
This study aims to describe the implementation of the regional government policy in mining in
the city of Samarinda, the impact of these policies in the socio-economic life and community life
in the city of Samarinda and outlines the role of the government in overcoming socio-economic
and enviromental impacts in people‘s lives. The research method used is qualitative research
methods by describing and explaining research results in writing. Data collevtion is done using
literature study techniques, observation, intrviews, and online data search. This study describes
the Implementation of Regional Government Policies in Mining in the City of Samarinda, The
implementation of policies implemented by the regional government is the Granting of Mining,
Development, Community Conflict Business Licensing and Environmental Impact Monitoring of
Mining Businesses, in the implementation of these policies is carried out quite well although the
implementation is still not maximal because the implementation of the policy in this case the
settlement of local government conflict is still lacking. The government's efforts in implementing
mining policies should be more in favor of the interests and welfare of the community. Impact of
the Local Government's Mining Policy in Samarinda City illustrates that the implementation of
the policy if carried out seriously will have a more positive impact, but in its implementation the
resulting impact is more directed to negative impacts such as environmental pollution, flooding,
air pollution to noise this is because the government does not side with the interests and
goodness of the community.
Keywords: analysis, local government policy, mining
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pelaksanaan Kebijakan Pemerintah Daerah Bidang
Pertambangan di Kota Samarinda dan Dampak yang dihasilkan dari kebijakan tersebut dalam
Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Kota Samarinda serta menguraikan Peran Pemerintah
dalam Penanggulangan Dampak Sosial Ekonomi dalam Kehidupan Masyarakat. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggambarkan dan
menjelaskan hasil penelitian dalam bentuk tulisan. Pengumpulan data yang dilakukan
menggunakan teknik studi pustaka, observasi, wawancara, dan penelusuran data secara online.
Penelitian ini menggambarkan Pelaksanakan Kebijakan Pemerintah Daerah Bidang
Pertambangan di Kota Samarinda, Pelaksanaan kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah
daerah adalah Pemberian Izin Usaha Pertambangan, Pembinaan, Penyelesaian Konflik
Masyarakat dan Pengawasan Usaha Pertambangan Berdampak Lingkungan, dalam
pelaksanaan kebijakan tersebut dilaksanakan cukup baik walaupun dalam pelaksanaannya
masih belum maksimal karena pelaksanaan kebijakan dalam hal ini penyelesaian konflik
masyarakat pemerintah daerah masih kurang. Seharusnya upaya pemerintah dalam
21
Pasang Surut Kuasa Bangsawan
dalam Proses Demokratisasi di Bone (Ernawati)
sosial masyarakat tetapi juga pada sektor menjelaskan bahwa pemerintah saat ini yang
ekonomi. Kalimantan Timur yang terkenal lebih berpihak kepada para pemilik modal
sebagai daerah penghasil tambang karena hal ini berkaitan dengan hak hidup
menyebabkan perekonomian kaltim sangat dan hak atas tanah dari masyarakat sekitar
bergantung dengan komoditas ini khususnya yang di eksploitasi oleh perusahaan tambang.
batubara. Berdasarkan data dari Kemetrian Karena pemerintah seharusnya melindungi
Keuangan, kontribusi Penerimaan Negara masyarakat dari raksasa penghancur kaltim
Bukan Pajak (PNBP) dari sektor yaitu pertambangan.
pertambangan umum dan batubara masih
kurang maksimal dari pada potensi METODE PENELITIAN
sebenarnya. Pada tahun 2011 PNBP sektor
pertambangan adalah sebesar Rp 24, 2 Metode yang digunakan dalam
Triliun. pemecahan permasalahan termasuk metode
Kinerja sektor pertambangan di analisis. Penelitian ini menggunakan
Provinsi Kalimantan Timur pada triwulan III pendekatan kualitatif tipe penelitian ini
tahun 2017 mengalami perlambatan dengan termasuk deskriptif-eksploratif dan
hanya tumbuh 1,2 persen, lebih rendah menggunakan studi kasus dalam menjawab
ketimbang triwulan sebelumnya yang rumusan masalah penelitian karena
tumbuh 2,6 persen. Menurunnya merupakan salah satu strategi untuk
pertumbuhan sektor tambang inilah yang menjelaskan suatu fenomena di dalam
kemudian berpengaruh pada perlambatan bidang ilmu pemerintahan. Penulis
ekonomi Kaltim di triwulan III-2017 yang menggunakan pengumpulan data primer dan
tumbuh 3,5 persen, lebih rendah ketimbang data sekunder dalam perencanaan penelitian
triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,6 persen ini.
hal ini berdasarkan data dari Bank Indonesia
Perwakilan Provinsi Kaltim. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari kajian ekonomi dan
keuangan regional BI Kaltim, menjelaskan Pelaksanaan Kebijakan Pemerintah Daerah
bahwa perlambatan kinerja lapangan usaha Bidang Pertambangan di Kota Samarinda
pertambangan menjadi penyebab utama
deselerasi ekonomi Kaltim triwulan III-2017. Pemberian Izin Usaha Pertambangan
Berdasarkan pangsanya, pertambangan Pertambangan merupakan salah satu
masih mendominasi perekonomian Kaltim komoditas unggulan dalam membantu
pada triwulan III hingga mencapai 43, 3 pembangunan baik itu pembangunan
persen. Sedangkan industri pengolahan nasional maupun pembangunan daerah, hal
menduduki peringkat kedua dengan pangsa ini dikarenakan nilai dari komoditas
sebesar 20, 5 persen, disusul oleh konstruksi, pertambangan bisa di manfaatkan untuk
pertanian dan perdagangan yang masing- peningkatan kesejahteraan masyarakat.
masing memiliki pangsa sebesar 8, 3 persen, Kebijakan perizinan dalam hal ini Izin Usaha
8,1 persen, dan 5,6 persen pada triwulan III. Pertambangan (IUP) yang menjadi dokumen
Pemerintah baik di tingkat pusat utama dalam pelaksanaan kegiatan
maupun daerah selalu mengklaim bahwa pertambangan. Tanpa adanya Izin Usaha
keberadaan pertambangan batubara di suatu Pertambangan tersebut perusahaan dapat
daerah meningkatkan kesejahteraan sosial dikatakan melakukan pertambangan secara
maupun ekonomi masyarakat sekitar. Tetapi illegal.
berdasarkan fenomena di atas dapat
24
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 12, Nomor 1, Januari 2019
kembali oleh Pak Satam selaku Ketua RT. 13 Berdasarkan beberapa konflik yang
Kelurahan Makroman. Kami selalu mengadu dijelaskan bahwa dalam upaya penyelesaian
kepada pemerintah yang paling dekat adalah konflik yang terjadi di masyarakat pemerintah
pihak kelurahan tetapi keluhan kami hanya belum bisa memberikan tindakan secara
didengar tanpa ada follow up yang dilakukan nyata, pemerintah hanya sebatas mendengan
oleh pemerintah, bahkan polisi dan TNI lebih keluhan dan tuntutan dari masyarakat. Hal ini
melindungi pihak perusahaan daripada kami juga seperti yang dikatan oleh Walikota
sebagai masyarakat yang lebih merasakan Samarinda H. Syahrie Jaang. Ketika
dampaknya. Bahkan kami sempat melakukan masyarakat mengeluh dan melakukan
aksi besar bersama masyarakat dan jaringan tuntuntan, pemerintah daerah dalam hal ini
advokasi tambang pada tahun 2016 di depan pemerintah Kota hanya dapat menampung
Kantor Walikota dan kejaksaan tetapi tidak aspirasi masyarakat, yang kemudian akan
ada tanggapan dari pemerintah, kemarin diserahkan kepada pemerintah provinsi
masyarakat melakukan aksi besar-besaran sebagai rekomendasi. Begitupun yang
bersama Jatam Kaltim kami menuntut agara dikatakan oleh Pak Jasno selaku Anggota
pemerintah lebih peduli kepada masyarakat Komisi III DPRD Kota Samarinda. Sampai saat
yang tinggal di dekat kawasan pertambangan. ini DPRD sebatas melakukan sidak apabila
Jangan hanya perusahaan saja yang ada konflik yang terjadi akibat kegiatan
diperhatikan tapi kami juga. Kalau pebambangan, seperti konflik yang terjadi
dikelurahan sudah tidak terhitung kami selalu antar peusahaan dengan masyarakat, tetapi
melapor tapi tidak pernah ada tindakan, kami melakukan sidak ketika masyarakat
pemerintah hanya mendengar tanpa adanya melapor kepada kami karena kewenangan
solusi yang diberikan DPRD Kota yang sudah terbatas.
Serupa yang dikatakan oleh seperti Pemerintah diharapkan lebih sigap
yang dikatakan oleh Romi Koordinator Aksi dalam penyelesaian konflik yang terjadi, baik
dan Kampanye Jatam Kaltim. Tanggal 29 Mei antar sesame masyaraka, masyarakat dengan
2009 merupakan hari anti tambang nasional, perusahaan maupun masyarakat dengan
hari ini lahir sejak semburan pertama lumpur pemerintah. Karena jangan sampai
lapindo di Sidoarjo, jadi sejak 2009 hingga pemerintah yang seharusnya mengayomi dan
2018 kami selalu mengkampayekan sebagai melindungi masyarakat justru menjadi dalang
hari anti tambang. Pada 29 mei 2018 lalu dari konflik yang terjadi akibat kegiatan
Jatam melakukan launching film “pesta pertambangan.
demokrasi berlumur batubara” ini juga Pengawasan Usaha Pertambangan
merupakan salah satu kampanye kami Berdampak Lingkungan
menjelang pilkada kaltim. Selain itu Jatam Usaha pertambangan yang dilakukan
juga memiliki kegiatan nasional yaitu Ijon pasti memberikan dampak bagi lingkungan
Politik Tambang yang merupakan kampanye sekitar oleh sebab itu pengawasan
nasional. Tahun 2016 kami sempat pemerintah daerah sebagai kewenangan dari
melakukan aksi besar-besaran bersama pemerintah daerah diharapkan mampu untuk
warga Makroman di depan Kantor Gubernur meminimalisir terhadap dampak yang
dan kejaksaan Gerakan tersebut kami namai dihasilkan untuk lingkungan sekitar. Dalam
Gerakan Samarinda Menggugat, adapun isi usaha pertambangan tidak dipungkiri dampak
dari gugatan kami yaitu; bagaimana yang dihasilkan sangat dirasakan oleh
perusahaan yang merusak lingkungan dan masyarakat tinggal dekat dengan kawasan
banjir besar yang selalu dihadapi masyarakat. pertambangan.
28
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 12, Nomor 1, Januari 2019
baik apabila dijalankan dengan sungguh- pemerintah daerah atas hak yang seharusnya
sungguh. Sehingga dapat meminimalisir mereka peroleh, tetapi pemerintah hanya
dampak negative yang dihasilkan. mendengar tanpa memberikan solusi nyata.
Hal ini menggambarkan pemerintah tidak
KESIMPULAN berpihak kepada kepentingan dan kebaikan
masyarakat, padahal seharusnya pemerintah
Berdasarkan Analisis dari Pelaksanaan yang notabene sebagai pelaksana kebijakan
Kebijakan Pemerintah Daerah Bidang lebih berpihak kepada kesejateraan
Pertambangan di Kota Samarinda dapat masyarakat.
dikatakan masih kurang maksimal, hal ini
berdasarkan beberapa bentuk kebijakan yang DAFTAR PUSTAKA
telah dilakukan oleh pemerintah daerah
seperi Penyelesaian Konflik Masyarakat dan Surianingrat, B. (1987). Mengenal Ilmu
Pengawasan Usaha Pertambangan Pemerintahan. Jakarta: Aksara Baru.
Berdampak Lingkungan masih dikatakan Dunn, W. (1998). Pengantar Analisis
minim, hal ini dikarenakan walaupun secara Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah
administrative pemerintah daerah telah Mada University Press.
berupaya untuk melaksanakan kebijakan Iver, M. (1985). Jaring-Jaring Pemerintahan.
dengan optimal tetapi lain halnya yang Jakarta: Aksara Baru.
dirasakan oleh masyarakat, masyarakat tidak Salim, H. S. (2010). Hukum Pertambangan Di
merasakan bentuk tindakan nyata yang Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo
dilakukan kepada mereka sebagai objek yang Persada.
terkena langsung dampak dari aktivitas Salim, H. S. (2012). Hukum Pertambangan
pertambangan Seharusnya upaya pemerintah Mineral & Batu Bara. Jakarta: Sinar
dalam pelaksanaan kebijakan pertambangan Grafika.
lebih berpihak kepada kepentingan dan Ndraha, T. (2002). Kybernology 1 & 2 (Ilmu
kesejahteraan masyarakat. Pemerintahan Baru). Jakarta: Bineka
Berdasarkan Analisis dari Dampak Cipta.
Kebijakan Pemerintah Daerah Bidang Soemarwoto, O. (2003). Analisis Mengenai
Pertambangan di Kota Samarinda dampak lingkungan. Yogyakarta:
menggambarkan bahwa dalam pelaksanaan Gadjah Mada University Press.
kebijakan dampak yang dihasilkan justru lebih Sudrajat. (2010). Teori dan Praktik
mengarah kepada dampak negatif hal ini Pertambangan Indonesia Menurut
berdasarkan dampak dari pelaksanaan Hukum. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
kebijakan penyelesaian konflik masyarakat Suharto, E. (2008). Kebijakan Sosial Sebagai
dan pengawasan pemerintah berdampak Kebijakan Publik. Bandung: CV Alfabeta.
lingkungan lebih banyak memberikan Syani, A. (2012). Sosiologi Skematika, Teori,
dampak negatif kepada masyarakat. dan Terapan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Walaupun masyarakat telah melakukan aksi Winarno, B. (2008). Kebijakan Publik –Teori
protes kepada perusahaan terkait maupun dan Proses. Jakarta: PT. Buku Kita.
32