You are on page 1of 17

PROGRAM INDONESIA PINTAR:

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN SOSIAL BIDANG PENDIDIKAN


(STUDI DI KOTA KUPANG, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
DAN KOTA PALEMBANG, PROVINSI SUMATERA SELATAN)

Smart Indonesia Program:


The Implementation of Social Security Policy in Education
(Study in Kupang City, East Nusa Tenggara Province
and Palembang City, South Sumatera Province)

Hartini Retnaningsih
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI
Jl. Gatot Subroto Senayan Jakarta

Naskah diterima: 20 September 2017


Naskah dikoreksi: 14 November 2017
Naskah diterbitkan: Desember 2017

Abstract: Smart Indonesia Program (PIP) is one of social security policies in education with a purpose to
provide assistance for students from underprivileged families. What raise as a problem is the implementation
of that policy. This research wants to analyze that problem. This research used qualitative method, with unit of
analysis on PIP implementation in Kupang City and Palembang City. Both cities were chosen as analytical units
because they were major beneficiaries of the PIP. The result of the research shows that the implementation of
the PIP in Kupang City and Palembang City has not been optimal, due to the intervention of the local political
elites forcing certain students’ names that should receive assistance. Recommendations proposed are: 1) A
comprehensive evaluation of the PIP in Kupang City and Palembang City; 2) A strict regulation that there
will not be any politic intervention practices to PIP in Kupang City and Palembang City; 3) Improvement of
mechanism on proposing prospective beneficiaries of the PIP; 4) Improvement of mechanism on controlling the
utilization of the PIP assistance.
Keywords: Smart Indonesia Program (PIP), implementation of social security policy, education, Kupang City,
Palembang City.

Abstrak: Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan salah satu kebijakan jaminan sosial di bidang pendidikan
yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada siswa-siswa dari kalangan miskin. Yang menjadi permasalahan,
bagaimana implementasi kebijakan PIP di lapangan? Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan
tersebut. Penelitian menggunakan metode kualitatif, dengan unit analisis implementasi PIP di Kota Kupang dan
Kota Palembang. Kedua kota dipilih sebagai unit analisis karena termasuk wilayah yang menerima bantuan PIP
terbanyak di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan, implementasi PIP di Kota Kupang dan Kota Palembang
belum optimal, akibat adanya intervensi dari elit politik lokal berupa pemaksaan nama- nama siswa yang harus
diberi bantuan. Rekomendasi yang dikemukakan adalah 1) Evaluasi yang komprehensif terhadap PIP di Kota
Kupang dan Kota Palembang; 2) Regulasi yang jelas, agar tidak ada lagi intervensi politik praktis dalam PIP di
Kota Kupang dan Kota Palembang; 3) Perbaikan mekanisme dalam pengusulan calon penerima bantuan PIP; 4)
Perbaikan mekanisme dalam rangka kontrol pemanfaatan bantuan PIP.
Kata kunci: Program Indonesia Pintar (PIP), implementasi kebijakan jaminan sosial, pendidikan, Kota Kupang,
Kota Palembang.

Pendahuluan sumber daya manusia yang handal yang nantinya


Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan akan memberikan sumbangan bagi pembangunan
salah satu cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana nasional. Berdasarkan Pasal 3 Undang-Undang No.
tercantum dalam Alinea ke-4 Undang-Undang 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (UU Sisdiknas), tujuan pendidikan nasional adalah
(UUD 1945). Salah satu cara untuk mencerdaskan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
kehidupan bangsa adalah melalui pendidikan, di manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
mana pendidikan merupakan sarana bagi terciptanya Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

Hartini Retnaningsih, Program Indonesia Pintar | 161


cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan
yang demokratis serta bertanggung jawab. salah satu program jaminan sosial bidang
Karena pentingnya pendidikan, maka pendidikan yang dimaksudkan untuk mengatasi
seharusnya seluruh warga negara Indonesia masalah partisipasi masyarakat dalam pendidikan
mendapat pendidikan yang baik dan benar. Namun khusunya bagi kalangan masyarakat tidak mampu.
dalam kenyataan, hingga saat ini masih banyak PIP dalam hal ini merupakan bagian dari upaya
anak yang kurang/tidak beruntung dalam akses pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa
pendidikan. Salah satu hal yang menghambat sebagaimana dicita-citakan bangsa Indonesia yang
pendidikan adalah kemampuan finansial masyarakat tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
untuk berpartisipasi dalam pendidikan, di mana Menurut Tim Nasional Percepatan
hingga kini masih banyak orang tua yang tidak Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Program
mampu membiayai kebutuhan-kebutuhan sekolah Indonesia Pintar adalah salah satu program nasional
anaknya, seperti membeli buku dan alat sekolah yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019).
serta fasilitas lainnya. Program ini bertujuan untuk: 1) Meningkatkan
Semua warga negara berhak atas pendidikan angka partisipasi pendidikan dasar dan menengah;
dan oleh karena itu negara bertanggung jawab 2) Meningkatkan angka keberlanjutan pendidikan
atas pendidikan. Hal ini tercantum dalam Pasal 31 yang ditandai dengan menurunnya angka putus
UUD 1945 di mana Ayat (1) menyebutkan bahwa sekolah dan angka melanjutkan; 3) Menurunnya
setiap warga negara berhak atas pendidikan, dan kesenjangan partisipasi pendidikan antar kelompok
Ayat (2) menyebutkan bahwa setiap warga negara masyarakat, terutama antara penduduk kaya dan
wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah penduduk miskin, antara penduduk laki-laki dan
wajib membiayainya. Selain itu negara mempunyai penduduk perempuan, antara wilayah perkotaan
kewajiban menjamin kehidupan para fakir miskin dan perdesaan, dan antar daerah; 4) Meningkatkan
dan anak terlantar, sebagaimana tertuang dalam kesiapan siswa pendidikan menengah untuk
ketentuan Pasal 34 Ayat (1) UUD 1945. Selain itu memasuki pasar kerja atau melanjutkan ke jenjang
Ketentuan Pasal 34 Ayat (2) mengamanatkan negara pendidikan tinggi.
mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh Tahapan proses penyaluran bantuan PIP adalah:
rakyat dan memberdayakan masyarakat yang 1) Kemdikbud akan menerbitkan Surat Keputusan
lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat (SK) Penetapan Siswa Penerima Bantuan PIP dan
kemanusiaan. Berdasarkan ketentuan tersebut maka mengirimkan SK tersebut ke Dinas Pendidikan
pemerintah mencanangkan Program Indonesia Kabupaten/Kota dan daftar penerima manfaat PIP
Pintar (PIP) yang dimaksudkan untuk membantu ke lembaga penyalur yang telah ditunjuk; 2) Dinas
anak-anak dari keluarga miskin agar mereka dapat Pendidikan Kabupaten/Kota akan mengirimkan
menyelesaikan sekolahnya. surat pemberitahuan dan daftar penerima manfaat

Tabel 1. Anggaran dan Pagu/Kuota Penerima KIP 2015/2016


2015 2016*
Jenjang Pendidikan
Sasaran Anggaran Sasaran Anggaran
Kemendikbud
SD 10,470,610 4,711,774,500,000 10,360,614 4,299,010,725,000
SMP 4,249,607 3,187,205,250,000 4,369,968 3,325,099,770,000
SMA 1,353,515 1,353,515,000,000 1,367,559 1,391,564,000,000
SMK 1,846,538 1,846,538,000,000 1,829,167 1,408,665,662,000
Jumlah Kemendikbud 17,920,270 17,927,308 10,424,340,157,000
Kemenag
MI/Ula/Sederajat 877,992 395,096,400,000 567,962 255,607,900,000
MTs/Wustha/Sederajat 1,020,616 765,462,000,000 671,862 503,787,000,000
MA/Ulya/Sederajat 552,964 552,965,000,000 380,378 380,980,000,000
Jumlah Kemenag 2,451,572 1,713,523,400,000 1,620,202 1,140,374,900,000
Total 20,371,842 12,812,556,150,000 19,547,510 11,564,715,057,000

162 | Aspirasi Vol. 8 No. 2, Desember 2017


PIP ke sekolah/lembaga pendidikan non formal dan Banten.1 Jumlah kuota penerima beasiswa PIP
lainnya beserta lokasi dan waktu pengambilan di Kota Kupang sebanyak 33.955 siswa dengan
dana bantuan; 3) Sekolah/lembaga pendidikan non total dana Rp 18.317.157.000.2 Sedangkan di
formal lainnya memberitahukan kepada siswa/ Kota Palembang, penerima bantuan PIP mencapai
orang tua siswa mengenai waktu pengambilan dana 103.693 siswa.3
bantuan; 4) Siswa/orang tua siswa mengambil dana Masalah ini sangat menarik dan layak diteliti,
bantuan di lembaga penyalur yang ditunjuk karena PIP merupakan program nasional yang
Berdasarkan Peraturan Bersama antara secara ideal bagus, namun dibutuhkan ketepatan
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dalam penyaluran dan pemanfaatannya oleh
dan Direktur Jenderal Pendidikan Usia Dini dan masyarakat. Jika hal tersebut dapat dilakukan, maka
Pendidikan Masyarakat No. 07/D/BP/2017 & No. hasilnya dapat berdampak positif bagi pembangunan
02/MPK.C/PM/ 2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan nasional pada masa mendatang.
Program Indonesia Pintar tahun 2017, bantuan/ Saat ini banyak anak dari keluarga miskin
dana tunai pendidikan digunakan untuk memenuhi yang membutuhkan batuan untuk menyelesaikan
kebutuhan pendukung biaya pendidikan siswa pendidikan dasar, sehingga pemerintah
seperti: 1) Pembelian buku dan alat tulis sekolah; 2) mencanangkan PIP. Yang menjadi permasalahan
Pembelian pakaian/seragam dan alat perlengkapan adalah, bagaimana implementasi kebijakan PIP
sekolah (tas, sepatu, dll); 3) Biaya transportasi ke di Kota Kupang dan Kota Palembang? Ada
sekolah; 4) Uang saku siswa/ iuran bulanan siswa; beberapa hal yang menjadi pertanyaan dalam
4) Biaya kursus/les tambahan; 5) Keperluan lain penelitian ini, yaitu: 1) Bagaimana komunikasi
yang berkaitan dengan kebutuhan pendidikan di dalam implementasi PIP di Kota Kupang dan Kota
sekolah/madrasah Palembang?; 2) Bagaimana struktur birokrasi
Program PIP merupakan bagian dari upaya dalam implementasi PIP di Kota Kupang dan
Pemerintah dalam memberikan jaminan sosial bagi Kota Palembang?; 3) Bagaimana sumber daya

Siswa Sekolah
Keagaamaan Kristen
Penerima PIP 2015 dan Katolik
Kemdikbud & Kemenag (Kemenag)
(dari keluarga KKS)
Santri dari
Pondok
Anak dari ANAK USIA SEKOLAH Pesantren
keluarga PKH dari Penerima KKS (Kemenag)
Kemsos (usia 6 - 21 tahun bersekolah
dan tidak bersekolah Anak dari
Panti Asuhan/
Sosial
Penerima PIP 2015
(Kemsos)
FUS/FUM
Kemdikbud-Kemenag PMKS lainnya
(Kemsos,
Kemnaker,
etc)

Gambar 1. Sumber Data dan Pagu Nasional Penerima KIP 2016

masyarakat khususnya anak-anak sekolah yang dalam implementasi PIP di Kota Kupang dan
berasal dari kalangan masyarakat miskin. PIP juga Kota Palembang?; 4) Bagaimana disposisi dalam
merupakan implementasi kebijakan jaminan sosial implementasi PIP di Kota Kupang dan Kota
di bidang pendidikan. PIP memberikan bantuan

1
“Lampung Penerima Kartu Indonesia Pintar Terbanyak,”
dana kepada para siswa yang pencairannya melalui http://duajurai.co/2016/10/01/lampung-penerima-kartu-
bank yang ditunjuk. indonesia-pintar-terbanyak/, diakses 17 Februari 2017
Ada beberapa provinsi yang merupakan
2
“Di Kota Kupang Total Penerima beasiswa PIP 3,3955
penerima bantuan PIP terbanyak yaitu Provinsi Siswa,” http://kupang.tribunnews.com/ 2016/05/26/di-
Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, kota-kupang-total-penerima-beasiswa-pip-33955-siswa,
diakses 27 Februari 2017.
Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi

3
“Penerima PIP Palembang Mencapai 103.693,” http://
Selatan, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, korankito.com/2016/10/07/penerima-kip-palembang-
mencapai-103-693/, diakses 27 Februari 2017

Hartini Retnaningsih, Program Indonesia Pintar | 163


Palembang?; dan 5) Bagaimana implementasi PIP Berdasarkan ciri yang dikemukakan Patton dan
di Kota Kupang dan Kota Palembang? Noor di atas, maka dalam penelitian ini senantiasa
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dilakukan upaya pemahaman terhadap data/fakta/
mengetahui dan menganalisis implementasi PIP informasi terkait PIP sejak awal hingga akhir
di Kota Kupang dan Kota Palembang mencakup: penelitian, sehingga diperoleh gambaran yang
1) Komunikasi dalam implementasi PIP di Kota menyeluruh dan mendetail tentang penyelenggaraan
Kupang dan Kota Palembang; 2) Struktur Birokrasi PIP di Kota Kupang dan Kota Palembang. Penelitian
dalam implementasi PIP di Kota Kupang dan Kota ini diawali dengan penggalian sebanyak mungkin
Palembang; 3) Sumber daya dalam implementasi data/informasi terkait PIP di kota Kupang dan Kota
PIP di Kota Kupang dan Kota Palembang; 4) Palembang, di mana data diperoleh dari berbagai
Disposisi dalam implementasi PIP di Kota Kupang sumber kepustakaan baik fisik maupun digital.
dan Kota Palembang; 5) Implementasi PIP di Kota Dalam hal ini peneliti terus melakukan eksplorasi
Kupang dan Kota Palembang. dan analisis di setiap tahap terkait data/informasi
Ada dua kegunaan dari penelitian ini, yaitu yang diperoleh, dikaitkan dengan teori-teori/konsep-
kegunaan dari sisi akademis dan dari sisi praktis. konsep yang relevan. Dengan demikian, diharapkan
Secara Akademis, penelitian ini diharapkan dapat hasil penelitian ini dapat menggambarkan secara
menambah kekayaan ilmu pengetahuan khususnya detail dan komprehensif tentang implementasi PIP
Ilmu Kesejahteraan Sosial, dan lebih khusus di Kota Kupang dan Kota Palembang.
lagi yang terkait dengan masalah jaminan sosial. Subjek penelitian atau responden adalah pihak-
Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah
referensi untuk penelitian lebih lanjut terkait penelitian. Subjek penelitian juga membahas
masalah jaminan sosial. Sedangkan secara praktis, karakteristik subjek yang digunakan dalam
penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan penelitian, termasuk penjelasan mengenai populasi,
pemikiran bagi anggota DPR RI khususnya yang sampel dan teknik sampling (acak/non-acak) yang
bertugas di bidang terkait. digunakan.4 Menurut Arikunto (2017), subjek
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian penelitian merupakan tempat di mana variabel
ini adalah pendekatan kualitatif. Sebagaimana melekat.5 Dengan demikian, sesuai dengan tema
menurut Patton (2002:255), penelitian dengan penelitian ini maka yang menjadi subjek adalah
desain kualitatif membutuhkan keleluasaan segala hal yang terkait dengan PIP dan semua
eksplorasi tentang fenomena di balik objek yang stakeholder yang terlibat di dalamnya. Dalam hal
diteliti. Penelitian kualitatif membuka peluang ini subjek penelitian mencakup berbagai hal dan
kesinambungan data dan hal ini menjadi penting stakeholder yang terkait dengan penyelenggaraan
bahkan sejak awal pencarian data dimulai. PIP di Kota Kupang dan Kota Palembang.
Sedangkan mengenai ciri dari penelitian kualitatif, Sedangkan informan dalam penelitian ini
Noor (2001:130) mengemukakan: 1) Melandaskan adalah para stakeholder yang terkait penyelenggaran
pemahaman akan realitas/gejala sosial berdasarkan PIP di Kota Kupang dan Kota Palembang. Adapun
konteksnya; 2) Menekankan pada kajian kasus, rincian informan tersebut adalah: pejabat Dinas
dalam upaya memahami gejala secara utuh (holistic Sosial, pejabat Dinas Pendidikan, guru, siswa,
approach). Subjek yang diteliti dianggap unik dan dan pengamat PIP di Kedua lokasi penelitian.
khas; 3) Menuntut integritas peneliti, mengingat Cara penentuan informan dalam penelitian ini
peneliti adalah instrumen pokok penelitian. merujuk pada Bungin (2010:77) yaitu melalui key
Integritas ini menyangkut isu: (a) ada tidaknya person, di mana cara ini digunakan karena peneliti
keberpihakan/bias peneliti, (b) akurasi data, terkait sudah memahami informasi awal tentang objek
dengan pentingnya peneliti melakukan klarifikasi dan informasi penelitian, sehingga key person
data (cross cheking data).; 4) Membangun teori dibutuhkan untuk wawancara atau observasi.
dari bawah (grounded theory), dengan metode Key person dalam hal ini merupakan tokoh baik
perbandingan; 5) Menjelaskan dan memahami formal maupun informal. Dengan demikian, dalam
gejala dengan penekanan pada proses dan jalinan penelitian ini informan ditentukan berdasarkan
peristiwa, bahwa satu peristiwa dijelaskan dengan keyakinan peneliti akan kapasitas seseorang sebagai
peristiwa lainnya, salah satunya melalui metode
kronologi peristiwa; dan 6) Menginterpretasi data
4
“Apa itu Subjek Penelitian,” https://www.google.
co.id/?gws_rd=ssl#q=apa+itu+subjek+penelitian, diakses
adalah menerjemahkan data dengan memaknainya 8 Februari 2017
secara signifkan dan koheren dengan merujuk pada 5
“Apa itu Objek Penelitian,” https://www.google.
cara pandang subjek yang dikaji. co.id/?gws_rd=ssl#q=apa+itu+objek+penelitian, diakses
8 Februari 2017

164 | Aspirasi Vol. 8 No. 2, Desember 2017


sumber informasi terkait penyelenggaraan PIP di provinsi tersebut termasuk dalam kategori penerima
Kota Kupang dan Kota Palembang. bantuan PIP terbanyak di Indonesia.
Berdasarkan Arikunto (2017), “Objek penelitian
adalah variabel atau apa yang menjadi titik perhatian PIP sebagai Kebijakan Sosial
suatu penelitian. (https://www.google.co.id/?gws_rd Kebijakan sosial merupakan bagian dari
=ssl#q=apa+itu+objek+penelitian, diakses 8 Februari kebijakan publik yang memberikan fokus pada
2017). Dengan demikian, yang menjadi objek dalam masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
penelitian ini adalah proses penyelenggaraan PIP Kebijakan sosial dimaksudkan untuk mengatur
yang mencakup komunikasi, struktur birokrasi, penyelenggaraan pelayanan sosial bagi masyarakat
sumber daya, dispoisi, dan implementasi PIP di Kota Kebijakan sosial merupakan sebuah kebijakan
Kupang dan Kota Palembang. yang dibuat berdasarkan data dan fakta empiris
Sebagaimana dikemukakan Patton (2002:4) terkait masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
tentang tiga jenis data kualitatif, maka pengumpulan Berdasarkan Coffey (2004:131),
data dalam penelitian ini mencakup tiga jenis “social policy is a discipline with a strong empirical
data yaitu data yang merupakan hasil interview base, and an inherent reliance on collecting and
(wawancara) data yang merupakan hasil observasi evaluating data of various kinds. However, there is
(pengamatan), dan data berupa dokumen-dokumen. perhaps more to be done, both in recognizing this
methodological and empirical base, and in making the
Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data-
research capacity building task a more explicit part
data yang akurat digunakan teknik pengumpulan
of the future development of social policy as a social
data yang komprehensif mencakup hal-hal sebagai science discipline”.
berikut: 1) Studi Kepustakaan/Dokumentasi terkait
PIP. Studi ini dilakukan sebelum penyusunan Kebijakan sosial berupaya memberikan solusi
proposal hingga proses penyusunan proposal dan atas masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat,
bahkan sepanjang proses penelitian berlangsung. di mana kebijakan sosial disusun melalui berbagai
Studi ini dilakukan untuk memantapkan analisis tahapan yang salah satunya adalah analisis masalah
hasil penelitian; 2) Wawancara terkait PIP di sosial. Menurut Barusch (2006:94),
Kota Kupang dan Kota Palembang. Wawancara “Social problem analysis sets the stage for evaluating
ini merupakan proses penjaringan data lapangan, the effectiveness of social policy. It has four key
components: problem definition, causal analysis,
dengan menggali data/fakta/informasi dari informan
identificaion of ideology and values, and consideration
yang telah ditetapkan. Hasil wawancara diharapkan
of winners and losers”.
berupa data/fakta/informasi yang akurat terkait
judul penelitian ini. Berdasarkan Barusch, kebijakan sosial berupaya
Sedangkan teknik analisis yang digunakan mengatasi masalah sosial melalui komponen-
dalam penelitian ini mengacu pada Patton (2002: komponen kunci yaitu mendefinisikan masalah,
454) tentang analisis data kualitatif di mana analisis menganalisis penyebabnya, mengidentifikasi ideologi
ini mencakup penemuan pola, tema, dan kategori- dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, dan
kategori data. Dalam hal ini temuan-temuan penting mempertimbangkan siapa yang akan diuntungkan
dilakukan dan didapatkan melalui analisis antardata dan siapa yang akan dirugikan. Kebijakan sosial yang
yang diperoleh. Untuk melakukan analisis data baik akan berupaya memaksimalkan keuntungan dan
peneitian, pertama-tama dilakukan koding terhadap meminimalkan kerugian pada masyarakat.
data-data yang diperoleh kemudian dianalisis Kebijakan sosial terkait dengan nilai-nilai
berdasarkan teri/konsep yang telah ditetapkan. yang ada dalam masyarakat. Oleh karena itu, agar
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka teori/ sebuah kebijakan sosial dapat diimplementasikan
konsep yang digunakan sebagai tool analysis adalah maka proses pembuatan kebijakan sosial perlu
teori/konsep tentang kebijakan jaminan sosial dan memperhatikan nilai-nilai yang dianut masyarakat.
pendidikan. Menurut Weimer & Vining (1992: 273),
Secara keseluruhan, penelitian ini “In summary, then, urban policy at all levels of
membutuhkan waktu selama 10 bulan, yaitu dari government is determined by a variety of factors in
bulan Februari sampai dengan bulan November which the role of data, analysis, and more extensive
research on urban condition is minimal. The nature of
2017. Adapun pencarian data lapangan di Kota
the data and the types of quantitative research which
Kupang dilakukan pada tanggal 7-12 Agustus 2017 emerge are generally divorced from any consideration
dan pencarian data lapangan di Kota Palembang of broader context and appear to be incapable of
dilakukan pada tanggal 4-9 September 2017. describing, muich less accounting for, the complex
Kota Kupang dan Kota Palembang dipilih and interactive nature of orban communities”.
sebagai lokasi penelitian, dengan alasan kedua

Hartini Retnaningsih, Program Indonesia Pintar | 165


Berdasarkan Weimer dan Vining, maka nilai- “Social Security continues to be one of our nation’s
nilai yang ada dalam masyarakat harus menjadi strongest anti-poverty programs. Social Security
pertimbangan dalam pembuatan kebijakan sosial. benefits are the most common source of income for
Dalam konteks tulisan ini, maka pembuatan those aged 65 and older, and they represent an even
kebijakan PIP perlu melihat sejauh mana nilai-nilai greater share of retirement income for those in low
and middle income brackets.”
masyarakat akan mempengaruhi implementasi PIP
di lapangan. Selain itu, jaminan sosial juga dimaksudkan untuk
melindungi masyarakat terkait kemampuan dalam
PIP dan Jaminan Sosial memenuhi kebutuhan pokok.
PIP merupakan sebuah program untuk Dalam tulisan ini, PIP merupakan bagian dari
membantu biaya pendidikan bagi anak-anak dari penyelenggaraan jaminan sosial yang dilakukan
keluarga tidak mampu. Program ini membantu oleh negara. PIP dimaksudkan untul melindungi
anak-anak miskin untuk menjaga keberlangsungan keberlangsungan pendidikan dasar bagi anak-
pendidikan dasarnya. Dalam hal ini PIP merupakan anak dari kalangan tidak mampu. Menurut Dewa
sebuah kebijakan untuk menjamin keberlangsungan Sastra, pendidikan adalah kebutuhan dasar
pendidikan dasar anak-anak dari keluarga miskin manusia. Alasannya, manusia dalam kenyataan
(tingkat SD-SMA). PIP merupakan bagian dari hidupnya membutuhkan suatu proses belajar
jaminan sosial yang diberikan oleh negara kepada yang memungkinkan dirinya untuk menyatakan
masyarakat, di mana jaminan sosial ini dimaksudkan eksistensinya secara utuh dan seimbang. Manusia
untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak tidak dirancang untuk dapat hidup secara langsung
agar dapat menyelesaikan pendidikan di tingkat dasar. tanpa proses belajar terlebih dahulu untuk
Ada sejumlah pengertian tentang jaminan memahami jati dirinya dan menjadi dirinya. Dalam
sosial, namun pada intinya jaminan sosial proses belajar itu seseorang saling tergantung
merupakan sebuah sistem perlindungan sosial bagi dengan orang lain. Proses belajar dimulai dengan
masyarakat. Menurut Standing (dalam Sulastomo, orang terdekat.6 Dengan demikian, karena PIP
2008:5), menyediakan dana untuk membantu anak-anak dari
“Social Security is a system for providing income keluarga miskin, maka program tersebut merupakan
security to deal with the contingency risk of life, upaya perwujudan penyelenggaraan jaminan sosial
sickness and maternity, employement injury, di bidang pendidikan dasar (tingkat SD-SMA).
unemployement, individuality, old age and death, the Hal ini sejalan dengan Kertonegoro yang dikutip
provision of medical care and the provision subsidies Asyhadie (2007:26), bahwa salah satu bentuk usaha
for family with children (Guy Standing, 2000)”.
dalam jaminan sosial adalah usaha-usaha yang
Sedangkan menurut International Labour berupa pencegahan dan pengembangan, yaitu usaha-
Organization (ILO) Convention 102, usaha di bidang kesehatan, keagamaan, keluarga
“Social security is the protection which society berencana, pendidikan, bantuan hukum, dan lain-
provides for its members through a series of public lain yang dapat dikelompokkan dalam pelayanan
measure: sosial (social services). Jadi PIP merupakan bagian
–– To offset the absence or substantial reduction dari upaya pencegahan kemandegan pendidikan
of income from work resulting from various
dasar dan upaya pengembangan anak-anak menjadi
contingencies (notable sickness, maternity,
agar menjadi lebih pintar.
employment injury, unemployment, invalidity, old
age and death of breadwinner).
–– To provide people with healthcare. PIP, Pendidikan, dan Pembangunan
–– To provide benefit for families with children.” Pendidikan merupakan hal yang sangat krusial
dalam pembangunan, di mana pendidikan yang
Dengan demikian, jaminan sosial menyangkut baik akan menghasilkan sumber daya manusia yang
penyelenggaraan perlindungan sosial bagi berkualitas tinggi dan handal untuk pembangunan.
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan- Oleh karena itu kualitas pendidikan sangat penting
kebutuhan dasar, yang menyangkut berbagai risiko untuk terus dibangun dan dikembangkan. Pendidikan
kehidupan seperti masalah kesehatan, pendidikan, merupakan bagian penting dalam pembangunan
pengangguran, masalah lanjut usia, penyakit dan bangsa. Menurut Bawsir (1999:160), dalam sebuah
kematian. Jaminan sosial tersebut diselenggarakan negara, pendidikan mempunyai peranan penting
melalui serangkaian kegiatan yang terprogram. dalam usaha demokratisasi. Tingkat pendidikan
Jaminan sosial juga dapat menjadi bagian dari
strategi pengentasan kemiskinan, sebagaimana
6
“Pendidikan sebagai Kebutuhan Dasar”, (2012: Maret, 10),
dikemukakan Cartwright (2013), https://dewasastra.wordpress.com/2012/03/10/pendidikan-
sebagai-kebutuhan-dasar/, diakses 7 November 2017

166 | Aspirasi Vol. 8 No. 2, Desember 2017


rakyat yang tinggi bukan hanya dicapai dengan cara 20% APBN dan APBD untuk dialokasikan pada
mencukupi kebutuhan fasilitas pendidikan semata, pendidikan yang tercantum dalam Pasal 31 Ayat
namun juga perlu visi, misi, dan tujuan yang (4) UUD 1945 (Amandemen ke-4) yang berbunyi,
secara luas menciptakan rakyat sebagai manusia “Negara memprioritaskan anggaran pendidikan
yang tercerahkan. Karena itu dunia pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran
menghadapi tantangan yang sangat berat, pertama, pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
peranan pendidikan sebagai penyedia sumber pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi
daya manusia yang mampu menjalankan proses kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional”.
pembangunan. Kedua, pendidikan sebagai wahana Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan
untuk menciptakan manusia yang mempunyai visi, kehidupan bangsa. Menurut Soedijarto (2007:9),
misi, dan mempunyai rasa kemanusiaan, agar output “mencerdaskan kehidupan bangsa“ bermakna
pendidikan merupakan manusia yang terbebaskan membangun Indonesia menjadi negara dan bangsa
dan berpikir merdeka. Berdasarkan Bawsir, maka yang maju, modern, dan demokratis, makmur dan
negara perlu terus mengupayakan terselenggaranya sejahtera, berdasarkan Pancasila”. Sedangkan
pendidikan yang berkualitas di segala jenjang. menurut Soedijarto (2007:11), pendidikan atau
Salah satu kualitas pendidikan ditunjang dengan yang lebih luas pembangunan sumber daya
adanya anggaran yang cukup, serta kelancaranan manusia, merupakan unsur yang paling strategis
pelaksanaan setiap item pendidikan. bagi pembangunan negara bangsa. Berdasarkan
Pendidikan merupakan proses yang dapat Soedijarto, maka pendidikan merupakan hal yang
dilihat dalam kehidupan masyarakat sehari- sangat krusial bagi kehidupan berbangsa dan
hari. Menurut Koesoema (2007:54) pendidikan, bernegara. Pendidikan akan sangat menentukan
meskipun memiliki multimakna dalam berbagai keberlanjutan pembangunan dan keberlangsungan
macam koteks, secara khas merupakan sebuah bangsa dan negara Indonesia. Pendidikan yang
kegiatan manusiawi. Selain itu, menurut Koesoema baik akan mampu membangun dan menciptakan
(2007: 56-58), terminologi pendidikan mengacu kecerdasan anak-anak bangsa, dan kecerdasan anak-
pada dua pemahaman yaitu tindakan edukatif dan anak bangsa tersebut akan membawa Indonesia
tindakan didaktif. Tindakan edukatif merupakan menuju kejayaan di masa depan.
titik temu antara subjektivitas individu di masa lalu, Berdasarkan konsep-konsep tersebut, maka PIP
masa sekarang, dan masa mendatang. Sedangkan merupakan salah satu program yang dimaksudkan
tindakan didaktif lebih tertuju pada proses pengajaran untuk membangun kecerdasan anak-anak bangsa.
dan objek-objek pembelajaran. Berdasarkan PIP memberikan bantuan kepada anak-anak
Koesoema, maka pendidikan mencakup sebuah dari keluarga tidak mampu, agar mereka terus
proses untuk membuat manusia menjadi lebih bisa menempuh pendidikan dan menyelesaikan
mampu memahami berbagai aspek kehidupan. pendidikan dasar dengan baik. Dengan demikin,
Oleh karenanya, pendidikan idealnya berjalan PIP ikut berperan dan menjadi bagian penting dari
terus hingga titik tertentu yang dinilai cukup bagi pembangunan.
manusia untuk memahami diri dan permasalahnnya.
Dalam hal ini pendidikan dasar 12 tahun dinilai Implementasi PIP di Kota Kupang dan Kota
sebagai batas minimal untuk memahami kehidupan, Palembang
sehingga negara memerintahkan anak-anak untuk Menurut Edwards III yang dikutip Venotes
menyelesaikan pendidikan dasar tersebut. (2010), masalah utama administrasi publik adalah
Pendidikan mempunyai arti yang sangat lack attention to implementation bahwa without
penting, namun dalam praktiknya membutuhkan effective implementation the decision of policymakers
dukungan dari bidang-bidang lain. Sebagaimana will not be carried out successfully. Sedangkan
menurut Mastuhu (2007:119), “Pendidikan tidak Menurut Edwards III yang dikutip Siregar (2013),
dapat bekerja sendiri tanpa kerja sama dengan implementasi kebijakan dipengaruhi empat variabel,
berbagai disiplin ilmu-ilmu yang lain. Dalam yakni; (1) komunikasi, (2) sumberdaya, (3) disposisi,
perjalanannya, sebagaimana pembangunan bidang- dan (4) struktur birokrasi. Empat variabel tersebut
bidang lain, pembangunan bidang pendidikan saling berhubungan satu sama lain. Dengan demikian,
juga menghadapi berbagai tekanan, dari berbagai ketika sebuah kebijakan sosial diimplementasikan
kepentingan dan sudut pandang yang berbeda, maka penilaian keberhasilannya dapat didasarkan
dari banyak pihak”. Berdasarkan Mastuhu, pada variabel-variebel tersebut. Demikian pula
bidang anggaran merupakan bagian penting implementasi PIP di Kota Kupang dan Kota
dalam mengupayakan suksesnya penyelnggaraan Palembang akan dapat dilihat keberhasilannya
pendidikan. Dalam hal ini negara menganggarkan berdasarkan teori/konsep tersebut.

Hartini Retnaningsih, Program Indonesia Pintar | 167


Sebuah kebijakan tidak akan ada artinya bagi oleh sumber daya manusia di dalamnya dan juga
masyarakat tanpa implementasi yang baik dan bagaimana struktur birokrasi yang ada dalam
benar. Dalam implementasi kebijakan ada berbagai kebijakan. Selanjutnya, komunikasi dan struktur
hal yang mempengaruhinya. Menurut Meter dan birokrasi tersebut akan menentukan bagaimana
Horn yang dikutip Siregar (2013), ada enam variabel sumber-sumber daya berfungsi dan bagaimana
yang memengaruhi kinerja implementasi, yakni: (1) disposisi berjalan dalam kebijakan tersebut. Dan
standar dan sasaran kebijakan; (2) sumber daya; akhirnya akan terlihat bagaimana implementasi
(3) komunikasi antarorganisasi dan penguatan sebuah kebijakan telah dijalankan.
aktivitas; (4) karakteristik agen pelaksana; (5)
disposisi implementor; dan (6) kondisi sosial, Implementasi PIP di Kota Kupang
ekonomi dan politik. Sedangkan menurut Komunikasi
Mazmanian dan Sabatier yang dikutip Siregar, Berdasarkan Edwards III dan konsep pendukung
ada tiga kelompok variabel yang mempengaruhi lainnya, ada permasalahan komunikasi dalam
keberhasilan implementasi, yakni: (1) karakteristik implementasi PIP di Kota Kupang. Jika didasarkan
dari masalah (tractability of the problems); (2) pada pihak-pihak yang terlibat langsung dalam PIP,
karakteristik kebijakan/undang-undang (ability dapat dikatakan bahwa jalur komunikasinya cukup
of statute to structure implementation); dan (3) sederhana. Dalam hal ini, komunikasi yang utama
variabel lingkungan (nonstatutory variables melibatkan tiga pihak yaitu Kementerian Pendidikan
affecting implementations). Menurut Grindle yang dan Kebudayaan (Kemdikbud), sekolah, dan bank
dikutip Siregar (2013), keberhasilan implementasi yang ditunjuk untuk menyalurkan dana. Komunikasi
kebijakan publik dipengaruhi oleh dua variabel yang sederhana ini kemudian juga terkait dengan
yang fundamental, yakni isi kebijakan (content of rentang kendali birokrasi yang cukup pendek.
policy) dan lingkungan implementasi (context of Secara ideal hal ini akan menunjang implementasi
implementation).Dalam hal ini PIP di Kota Kupang PIP di lapangan, di mana jalur komunikasi yang
dan Kota Palembang sebagai sebuah produk tidak rumit akan memudahkan proses penyaluran
kebijakan akan dapat dinilai berdasarkan konsep dana bantuan PIP. Namun dalam kenyataan, jalur
Meter, Horn, Mazmanian, Sabatier, dan Grindle komunikasi yang cukup sederhana tidak cukup
tersebut. untuk melancarkan proses implementasi PIP di Kota
Implementasi PIP di Kota Kupang dan Kota Kupang. Dalam praktiknya terjadi komunikasi yang
Palembang dalam tulisan ini dianalisis berdasarkan kurang harmonis antara pemangku kepentingan,
Diagram Edwards III tentang dampak langsung akibat adanya intervensi dari elit politik lokal. Pada
dan tidak langsung dalam implementasi kebijakan saat berlangsungnya pilkada 2016 di NTT, ada
(yang dikutip Mulyono, 2009) dan didukung oleh banyak hal yang mengganggu proses pelaksanaan
konsep-konsep lainnya yang relevan. penyaluran bantuan PIP di Kota Kupang, di mana
ada hal-hal yang berjalan tidak sesuai petunjuk
Communication teknis (Juknis) dalam pelaksanaan yang ditetapkan
kementerian terkait.
Berdasarkan ketentuan yang berlaku, PIP
seharusnya diberikan kepada anak-anak dari
Resources
keluarga miskin. Namun dalam praktiknya
kemudian kriteria tidak diberlakukan lagi. Pada
Implementation
akhirnya hampir semua anak sekolah di Kota Kupang
menerima bantuan PIP. Penentuan penerima hampir
Dispositions
tidak ada seleksi lagi, akibat akanya intervensi dari
elit politik lokal yang saat itu memiliki kepentingan
untuk meraih suara terbanyak dalam pilkada NTT.
Bureucratic Artinya di sini komunikasi tidak berjalan dengan
Structure baik, di mana Juknis tidak ditaati, karena ada
Sumber: George C. Edwards III: Implemeting public policy, 1980 kepentingan yang mendesak untuk mencairkan
Gambar 2. Diagram Edwards III tentang bantuan PIP bagi anak-anak yang sebenarnya
Implementasi Kebijakan tidak berhak. Karena komunikasi yang tidak
Dari gambar tersebut dapat diinterpretasikan berjalan sebagaimana mestinya antara pemangku
bahwa implementasi kebijakan akan sangat kepentingan (Kemdikbud, Dinas Pendidikan
dipengaruhi oleh kondisi komunikasi yang dibangun Provinsi/Kota, dan sekolah) maka pada akhirnya
hampir semua siswa di Kota Kupang mendapatkan

168 | Aspirasi Vol. 8 No. 2, Desember 2017


bantuan PIP, tanpa melihat kriteria (layak/tidak). terkait Pilkada NTT 2016. Elit politik melakukan
Komunikasi yang tidak harmonis ini terjadi akibat komunikasi langsung dengan Kemdikbud untuk
adanya intervensi politik elit lokal. Bantuan berupa memberikan bantuan PIP kepada sejumlah siswa,
uang tunai yang dicairkan melalui virtual account namun pihak sekolah tidak mengetahuinya. Hal
dari Bank milik negara (BRI untuk tingkat SD/SMP) ini kemudian menimbulkan ketegangan ketika
dan BNI untuk tingkat SMA/SMK ini akhirnya kelompok kepentingan memaksa Kepala Sekolah
dapat dicairkan setelah ada tekanan-tekanan dari untuk membuat SK/rekomendasi pencairan
kelompok kepentingan yang digerakkan oleh elit bantuan, sedangkan Kepala Sekolah menolak
politik lokal kepada para Kepala Sekolah, agar karena hal ini dianggap tidak sesuai juknis PIP.
bersedia membuat SK/rekomendasi pencairan dana. Padahal berdasarkan PP dan Juknisnya, proses
Masalah komunikasi juga terjadi dalam penyaluran bantuan PIP mencakup hal-hal sebagai
implementasi PIP di Kota Kupang khususnya dalam berikut: a) Kemdikbud menerbitkan SK Penetapan
hal pemanfaatan dana bantuan oleh penerima. Siswa Penerima Bantuan PIP dan mengirimkan
Bantuan PIP berupa uang tunai, dan diterima SK tersebut ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
langsung oleh siswa (didampingi orang tua/wali). dan, daftar penerima manfaat PIP ke lembaga
Tidak ada sosialisasi atau briefing resmi dari sekolah penyalur yang telah ditunjuk; b) Dinas Pendidikan
tentang penggunaan dana. Oleh karena itu pihak Kabupaten/Kota mengirimkan surat pemberitahuan
yang berwenang (Dinas Pendidikan dan sekolah) dan daftar penerima manfaat PIP ke sekolah/
selama ini tidak tahu pasti perihal penggunaan lembaga pendidikan non formal lainnya beserta
dana bantuan. Lembaga pendidikan tersebut sulit lokasi dan waktu pengambilan dana bantuan; c)
untuk memonitor penggunaan dana, dan yang bisa Sekolah/lembaga pendidikan non formal lainnya
dilakukan hanyalah mengingatkan bahwa uang memberitahukan ke siswa/orang tua siswa waktu
tersebut harus digunakan untuk biaya pendidikan, pengambilan dana bantuan; d) Siswa/orang tua
yaitu: a) Pembelian buku dan alat tulis sekolah; b) siswa mengambil dana bantuan ke lembaga penyalur
Pembelian pakaian/seragam dan alat perlengkapan yang ditunjuk.
sekolah (tas, sepatu, dll); c) Biaya transportasi ke Dengan adanya intervensi dari elit politik
sekolah; d) Uang saku siswa/iuran bulanan siswa; lokal, hal ini mengganggu implementasi PIP di
e) Biaya kursus/les tambahan; dan f) Keperluan lain Kota Kupang. Dengan adanya intervensi tersebut
yang berkaitan dengan kebutuhan pendidikan di maka juknis tidak diindahkan, dan administrasi PIP
sekolah/madrasah. menjadi kacau. Namun itu adalah masa lalu, dan
berdasarkan hasil wawancara penelitian, PIP tahun
Struktur Birokrasi
2017 telah berjalan lebih baik. Para pemangku
Berdasarkan Edwards III dan konsep
kepentingan berharap agar ke depan tidak ada lagi
pendukung lainnya, struktur birokrasi PIP di Kota
intervensi dari pihak di luar pendidikan yang ikut
Kupang selama ini cukup sederhana, karena hanya
memanfaatkan PIP. Kalangan sekolah dan Dinas
melibatkan Kemdikbud dan sekolah-sekolah. Yang
Pendidikan berharap, pendidikan dapat dilaksanakan
banyak berperan dalam hal ini adalah Operator
sesuai mekanisme yang telah ditetapkan dalam
Sekolah (ahli IT di sekolah) yang bertanggung jawab
kebijakan pendidikan (dari Kemdikbud). Demikian
mengelola data poko pendidikan (Dapodik) dan
juga beasiswa atau bantuan biaya pendidikan untuk
Kepala Sekolah yang membuat SK/rekomendasi
siswa dari kalangan miskin, sebaiknya sekolah yang
untuk pencairan dana bantuan. Dalam hal ini
melakukan verifikasi, berdasarkan usulan-usulan
hampir tidak ada peran yang dari Dinas Pendidikan
yang sesuai mekanisme.
Provinsi/Kota. Namun demikian, meskipun struktur
birokrasi cukup sederhana, proses implementasi Sumber Daya
PIP di Kota Kupang tidak selalu mulus. Hal ini Berdasarkan Edwards III dan konsep
dikarenakan adanya intervensi dari elit politik lokal, pendukung lainnya, jumlah sumber daya manusia
sehingga membuat Struktur Birokrasi PIP menjadi (SDM) yang dibutuhkan dalam implementasi PIP
timpang. Tekanan politik lokal sangat mengganggu di Kota Kupang selama ini dapat dikatakan cukup
para Kepala Sekolah, dan demi menghindari sedikit, di mana peran utama adalah pihak sekolah
kericuhan maka mereka akhirnya bersedia membuat dan Kemdikbud. Dalam hal ini Operator Sekolah
SK/rekomendasi untuk pencairan bantuan yang merupakan pengelola Dapodik dan Kepala Sekolah
tidak diusulkan oleh sekolah. sebagai pimpinan yang membuat SK/rekomendasi
PIP adalah program Pemerintah Pusat yang untuk pencairan dana bantuan. Dalam implementasi
telah memiliki Juknis untuk pelaksanaannya, namun PIP, Operator Sekolah mengisi Dapodik setelah
di lapangan dimanfaatkan oleh elit politik lokal, diverifikasi lalu mengirimkan ke Kemdikbud

Hartini Retnaningsih, Program Indonesia Pintar | 169


secara online, dan kemudian Kemdikbud mengirim sekolah. Intervensi ini terjadi bersamaan dengan
balik data siswa yang dinilai sah sebagai penerima penyelenggaraan pilkada NTT 2016, sehingga
bantuan. Setelah itu Kepala Sekolah membuat SK/ di tingkat sekolah terjadi disposisi yang kacau,
Rekomendasi untuk pencairan dana di bank yang karena banyak Kepala Sekolah ditekan oleh elit
ditunjuk. Dalam hal ini hampir tidak ada peran politik lokal dan bahkan juga para demonstran
Dinas Pendidikan Provinsi/Kota, dan lembaga ini untuk memberikan SK/rekomendasi pencairan
seperti dilewati saja. Memang Dinas Pendidikan bisa dana PIP untuk siswa-siswa yang tidak diusulkan
mengakses data PIP setelah diberi akses (pasword), oleh sekolah. Sedangkan untuk pencairan uang di
dan ini hanya untuk Kepala Dinas. Jika melihat bank tidak masalah, walaupun belum sepenuhnya
kondisi SDM yang demikian, maka secara ideal sempurna, karena ada beberapa wilayah yang jauh
seharusnya tidak akan bermasalah. Namun dalam dari akses bank.
kenyataan, telah terjadi intervensi terhadap SDM
Implementasi
dalam implementasi PIP di Kota Kupang dan SDM
Berdasarkan analisis terhadap komunikasi,
tidak berdaya mengatasi tekanan-tekanan dari elit
struktur birokrasi, sumber daya, dan disposisi dalam
politik lokal, sehingga terjadi konflik yang berakibat
implementasi PIP di Kota Kupang, maka secara
pada kekacauan implementasi PIP. Kekacauan yang
umum dapat dikatakan bahwa implemetasi PIP di
terjadi di antaranya berupa tekanan-tekanan yang
Kota Kupang belum optimal. Hal ini dikarenakan
dilancarkan oleh kelompok kepentingan melalui
adanya intervensi dari elit politik lokal. Berdasarkan
demo-demo yang menuntut pencairan bantuan PIP
wawancara dengan informan, ada banyak harapan
untuk para siswa yang tidak diusulkan oleh sekolah.
agar PIP dievaluasi secara komprehensif. Ke depan
Sedangkan sumber daya keuangan PIP di Kota
diharapkan tidak terulang lagi adanya intervensi
Kupang tidak menjadi masalah, karena program ini
politik praktis ke dalam dunia pendidikan, agar
dibiayai oleh Pemerintah Pusat. Pemerintah Pusat
tidak ada lagi tekanan-tekanan eksternal yang
pada tahun 2015 menargetkan bantuan sebanyak
dapat mengganggu kegiatan pendidikan. Ke
20.371.842 siswa (tingkat SD-SMA) dengan total
depan diharapkan agar PIP dapat berjalan sesuai
anggaran Rp.12.812.556.150.000,00 Sedangkan
mekanisme yang ditetapkan, yaitu (PP/Juknis) yang
untuk tahun 2016 Pemerintah Pusat menargetkan
ditetapkan oleh Pemerintah (Pusat/Daerah) yang
bantuan sebanyak 19.547.510 siswa (tingkat SD-
berwenang di bidang pendidikan.
SMA) dengan total anggaran Rp11.564.715.057.000.
Dan untuk tahun 2017 ini, Pemerintah Pusat
Implementasi PIP di Kota Palembang
menargetkan 16,5 juta anak dengan total anggaran
Komunikasi
Rp8,6 triliun. Angka ini menurun dibanding tahun
Berdasarkan Edwards III dan konsep pendukung
2016, setelah dilakukan evaluasi implementasi PIP
lainnya, jalur komunikasi dalam implementasi
untuk tahun tersebut. Dalam praktiknya, pada tahun
PIP di Kota Palembang juga cukup sederhana,
2016 PIP mencairkan bantuan kepada 17,9 juta
karena PIP adalah program Pemerintah Pusat yang
anak dengan total anggaran Rp10,3 triliun.7
tinggal dilaksanakan oleh sekolah-sekolah dan
Disposisi bank ditunjuk. Hubungan kelembagaan yang peran
Berdasarkan Edwards III dan konsep utamanya adalah tiga instansi (Kemdikbud, sekolah,
pendukung lainnya, disposisi dalam implementasi dan bank) seharusnya memiliki rentang kendali
PIP di Kota Kupang jalurnya cukup sederhana, birokrasi yang pendek, sehingga seharusnya tidak
karena mekanisme PIP yang sebenarnya tidak banyak masalah dalam implementasi program di
terlalu rumit secara kelembagaan. Hubungan lapangan. Namun yang terjadi di Kota Palembang
birokrasi yang utama adalah antara Kemdikbud juga tak jauh berbeda dengan apa yang terjadi
dengan sekolah-sekolah. Namun disposisi tidak di Kota Kupang, yaitu karena adanya pilkada
berjalan sebagainana mestinya, karena adanya Sumatera Selatan 2015, maka terjadi komunikasi
intervensi dari elit politik lokal. Ada kelompok yang tidak harmonis antarpemangku kepentingan
kepentingan yang melakukan komunikasi langsung akibat adanya intervensi politik elit lokal.
dengan Kemdikbud untuk memberikan bantuan Masalah komunikasi juga menjadi persoalan
kepada siswa-siswa yang tidak diusulkan pihak lanjutan dalam hal pemanfaatan dana bantuan PIP
oleh penerima di Kota Palembang. Dana tersebut

7
“Anggaran Program Indonesia Pintar 2017 Menurun”, berupa uang tunai, dan diterima langsung oleh
(2016: Oktober 25), http://www.pikiran-rakyat.com/
pendidikan/2016/10/25/anggaran-program-indonesia-
siswa (didampingi orang tua/wali), sehingga tidak
pintar-2017-menurun-383155, diakses 9 November ada yang bisa mengontrol penggunaannya. Memang
2017). dari pihak sekolah juga tidak ada sosialisasi atau

170 | Aspirasi Vol. 8 No. 2, Desember 2017


briefing resmi tentang penggunaan dana. Dinas SK Penetapan Siswa Penerima Bantuan PIP dan
Pendidikan dan sekolah sulit untuk memonitor mengirimkan SK tersebut ke Dinas Pendidikan
penggunaan dana bantuan PIP, dan selama ini yang Kabupaten/Kota dan, daftar penerima manfaat PIP
bisa dilakukan hanyalah mengingatkan kepada para ke lembaga penyalur yang telah ditunjuk; b) Dinas
siswa agar uang tersebut digunakan untuk biaya Pendidikan Kabupaten/Kota mengirimkan surat
pendidikan, yaitu: a) Pembelian buku dan alat tulis pemberitahuan dan daftar penerima manfaat PIP
sekolah; b) Pembelian pakaian/seragam dan alat ke sekolah/lembaga pendidikan non formal lainnya
perlengkapan sekolah (tas, sepatu, dll); c) Biaya beserta lokasi dan waktu pengambilan dana bantuan;
transportasi ke sekolah; d) Uang saku siswa/ iuran c) Sekolah/lembaga pendidikan non formal lainnya
bulanan siswa; e) Biaya kursus/les tambahan; dan memberitahukan ke siswa/orang tua siswa mengenai
f) Keperluan lain yang berkaitan dengan kebutuhan waktu pengambilan dana bantuan; dan d) Siswa/
pendidikan di sekolah/madrasah. orang tua siswa mengambil dana bantuan ke lembaga
Masalah komunikasi juga terjadi terkait penyalur yang ditunjuk.
akses masyarakat (penerima bantuan PIP di Kota
Sumber Daya
Palembang) terhadap bank. Memang pelayanan
Berdasarkan Edwards III dan konsep
pencairan dana dapat dikatakan cukup baik,
pendukung lainnya, masalah jumlah SDM yang
namun sering terjadisalah paham antara penerima
dibutuhkan untuk implementasi PIP di Kota
bantuan PIP, karena mereka tidak memahami di
Palembang cukup sedikit, karena peran utama
mana harus mencairkan dana PIP. Memang dalam
dalam hal ini adalah pihak sekolah (Kepala Sekolah
ketentuannya, pencairan dana sudah ditetapkan
sebagai pembuat SK/rekomendasi untuk pencairan
berdasarkan wilayah penerima, sehingga penerima
dana dan Operator Sekolah sebagai pengelola
bantuan tidak bisa mencairkan di bank selain yang
Dapodik,dan Kemdikbud. Penyampaian data siswa
ditunjuk.
dalam hal ini juga menggunakan sistem birokrasi
Struktur Birokrasi online (input data), sehingga seharusnya dapat
Berdasarkan Edwards III dan konsep pendukung dilakukan secara efektif. Namun dalam praktiknya,
lainnya, struktur birokrasi PIP di Kota Palembang SDM dalam implementasi PIP di Kota Palembang
selama ini dapat dikatakan cukup sederhana, karena juga dipengaruhi oleh hiruk pikuk pilkada Sumatera
hanya melibatkan peran sekolah (Kepala Sekolah Selatan 2015. Dalam hal ini SDM tidak berdaya
sebagai pihak yang membuat SK/rekomendasi dan mengatasi tekanan-tekanan dari elit politik lokal,
Operator Sekolah sebagai pengelola Dapodik). sehingga terjadi konflik yang berakibat pada
Dalam hal ini hampir tidak ada peran dari Dinas kekacauan implementasi PIP DI Kota Palembang.
Pendidikan baik di tingkat provinsi maupun kota. Sedangkan sumber daya keuangan untuk
Namun demikian, meskipun struktur birokrasi cukup implementasi PIP di Kota Palembang tidak ada
sederhana, dalam kenyataan telah terjadi intervensi masalah, karena PIP adalah program Pemerintah
elit politik lokal bersamaan dengan Pilkada Pusat. Sebagaimana diketahui, untuk tahun 2017 ini
Sumatera Selatan 2015 yang membuat Struktur bantuan PIP untuk siswa SMK di Provinsi Sumatera
Birokrasi PIP di Kota Palembang menjadi timpang. Selatan termasuk Kota Palembang mencapai 18.977
Tekanan elit politik lokal sangat mengganggu para peserta yang tersebar di 17 kabupaten/kota.Untuk
Kepala Sekolah, dan demi menghindari kericuhan SMK di Kota Palembang sendiri jumlah penerima
maka mereka bersedia membuat SK/Rekomendasi PIP mencapai 6.663 penerima, Muara Enim
untuk pencairan bantuan yang tidak diusulkan 1.651 penerima, Musi Banyuasin 1.568 peserta,
oleh sekolah. Hal ini telah menodai implementasi Ogan Komering Ilir (OKI) 1498, Ogan Ilir (OI)
PIP yang sebenarnya memiliki misi mulia, yaitu 1.186. Sedangkan bantuan PIP/KIP untuk SMA
mencerdaskan anak-anak dari keluarga miskin. di Sumatera Selatan mencapai 32.453 siswa dari
Di Kota Palembang saat itu ada kelompok usulan sekolah sebanyak 33.898 siswa yang juga
kepentingan (terkait pilkada Sumsel 2015) yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.8
mengajukan nama-nama siswa penerima bantuan PIP,
Disposisi
dan meminta SK/rekomendasi Kepala Sekolah untuk
Berdasarkan Edwards III dan konsep pendukung
pencairan dana. Kepala Sekolah keberatan, karena
lainnya, jalur disposisi dalam implementasi PIP
tidak tahu menahu tentang daftar tersebut. Padahal
di Kota Palembang cukup sederhana, namun
berdasarkan juknis, penerima PIP seharusnya adalah
siswa yang telah diseleksi dan terdata di Dapodik.
8
“Penerima KIP Diprioritaskan Siswa Golongan Menengah
Berdasarkan PP dan Juknis, maka proses penyaluran Ke Bawah”, (2017: Juli 19), http://sumselpostonline.com/
bantuan PIP adalah: a) Kemdikbud menerbitkan penerima-kip-dan-pip-diprioritaskan-siswa-golongan-
menengah-ke-bawah/, diakses 10 November 2017.

Hartini Retnaningsih, Program Indonesia Pintar | 171


dalam kenyataan disposisi tidak berjalan mulus, yang terjadi bersamaan dengan berlangsungnya
karena adanya intervensi elit politik lokal. Dalam Pilkada NTT 2016. Dalam hal ini elit politik
hal ini, disposisi dalam implementasi PIP di Kota lokal memaksakan daftar nama-nama siswa yang
Palembang tidak berjalan sebagainana mestinya dimintakan bantuan PIP. Padahal nama-nama
karena terkontaminasi oleh Pilkada Sumatera tersebut tidak terdaftar di sekolah, sehingga hal
Selatan 2015. Ada intervensi agar Kemdikbud ini membuat Kepala Sekolah berada dalam posisi
memberikan bantuan PIP kepada sejumlah nama yang sulit. Jika Kepala Sekolah bertandatangan dan
(yang tidak diusulkan oleh sekolah). Sedangkan di memberikan rekomendasi untuk pencairan dana
tingkat sekolah, terjadi disposisi yang sangat kacau batuan PIP, maka berarti dia menyimpang dari
karena Kepala Sekolah ditekan elit politik lokal Juklak/Juknis PIP. Dan faktanya, ketika Kepala
untuk memberikan SK/rekomendasi guna pencairan Sekolah menolak untuk memberikan rekomendasi,
dana PIP, padahal daftar nama penerimanya tidak yang bersangkutan kemudian mendapatkan teror
diusulkan oleh sekolah. dan berbagai tekanan. Bahkan berbagai teror dan
tekanan yang dialami Kepala Sekolah di Kota
Implementasi
Kupang tersebut sungguh memprihatinkan, di mana
Berdasarkan analisis terhadap komunikasi,
salah satu sekolah didemo oleh para pendukung
struktur birokrasi, sumber daya, dan disposisi dalam
elit politik lokal, dan tentu saja hal ini mencoreng
implementasi PIP di Kota Palembang, maka secara
lembaga pendidikan yang seharusnya berwibawa.
umum dapat dipahami bahwa implementasi PIP di
Apa yang terjadi di Kota Kupang menunjukkan
Kota Palembang selama ini berjalan tidak optimal.
bahwa masalah komunikasi, struktur birokrasi,
Hal ini dikarenakan adanya intervensi elit politik
sumber daya, dan disposisi dalam implmentasi
lokal pada saat berlangsungnya pilkada Sumatera
PIP tidak dapat bekerja secara optimal. Sedangkan
Selatan 2015. Kondisi ini sangat disesalkan,
terkait pemanfaatan bantuan PIP oleh penerima di
sehingga pihak yang berwenang terkait pendidikan
Kota Kupang juga tidak dapat dikontrol, karena
berupaya memikirkan perbaikan untuk ke depan.
tidak ada mekanisme untuk hal tersebut. Tidak ada
Berdasarkan wawancara dengan pejabat Dinas
komunikasi resmi dari pihak yang berwenang (Dinas
Pendidikan baik di tingkat Provinsi maupun Kota
Pendidikan atau sekolah) tentang pemanfaatan dana
Palembang dan juga guru dan Kepala Sekolah, ada
bantuan PIP, dan bantuan diterima dalam bentuk
banyak harapan dalam implementasi PIP ke depan.
uang tunai yang dicairkan melalui bank yang
Mereka berharap, segala hal yang menjadi kendala
ditunjuk. Memang tidak ada ketentuan tentang hal
dan permasalahan selama ini dievaluasi secara
ini, dan yang bisa dilakukan pihak sekolah hanyalah
komprehensif dan dicarikan solusinya. Ke depan
mengingatkan bahwa uang tersebut harus digunakan
diharapkan tidak ada lagi intervensi politik praktis
untuk biaya pendidikan.
yang mengganggu jalannya pendidikan.
Hasil penelitian di Kota Palembang
menunjukkan kondisi yang hampir serupa dengan
Penutup
apa yang terjadi di Kota Kupang. Dalam hal ini
Simpulan
komunikasi, struktur birokrasi, sumber daya, dan
Penelitian dengan tema “Program Indonesia
disposisi tidak dapat berjalan dengan baik karena
Pintar: Implementasi Kebjakan Jaminan Sosial
adanya kepentingan politik yang bermain di dalam
Bidang Pendidikan (Studi di Kota Kupang, Provinsi
implementasi PIP. Terjadi intervensi dari elit
Nusa Tenggara Timur dan Kota Palembang,
politik lokal pada saat diselenggarakan Pilkada
Provinsi Sumatera Selatan)” merupakan penelitian
Sumatera Selatan 2015. Pada saat itu terjadi banyak
dengan pendekatan kualitatif yang dimaksudkan
kericuhan akibat pemaksaan nama-nama siswa yang
untuk mengungkapkan dan menganalisis
dimintakan bantuan PIP. Daftar yang diusulkan
implementasi PIP di Kota Kupang dan Kota
tersebut tidak ada dalam data sekolah, dan yang
Palembang. Pengambilan data lapangan dilakukan
mengherankan, banyak anak-anak dari keluarga
melalui wawancara terhadap sejumlah stakeholder
mampu yang tercantum sebagai penerima bantuan.
dan penggalian data/dokumen yang terkait dengan
Namun sedikit berbeda dengan apa yang terjadi di
PIP di Kota Kupang dan Palembang. Hasil temuan
Kota Kupang, sejumlah sekolah di Kota Palembang
lapangan kemudian dianalisis menggunakan teori-
justru banyak menerima komplain dari siswa yang
teori/konsep-konsep kebijakan sosial, jaminan
merasa tidak layak menerima bantuan, namun
sosial, dan pendidkan.
namanya tercantum dalam daftar yang diusulkan
Hasil penelitian di Kota Kupang menunjukkan
oleh elit politik lokal. Dalam hal ini Kepala
bahwa implementasi PIP kurang berjalan dengan
Sekolah tidak ingin konflik lebih lanjut, karena
baik, karena adanya intervensi dari elit politik lokal,
mereka sudah cukup tertekan, sehingga akhirnya

172 | Aspirasi Vol. 8 No. 2, Desember 2017


memilih memberikan rekomendasi pencairan dana DAFTAR PUSTAKA
bantuan yang disulkan tersebut. Bagi anak-anak
dari keluarga mampu yang namanya tercantum
sebagai penerima bantuan PIP, pihak sekolah Buku
menyarankan agar mereka memberikan bantuan Asyhadie. Zaeni. 2007. Aspek-aspek Hukum Jaminan
tersebut kepada anak-anak lain (teman) yang lebih Sosial Tenaga Kerja di Indonesia. Jakarta: Rajawali
layak menerima bantuan. Sementara terkait dengan Pers.
pemanfaatan dana bantuan PIP di Kota Palembang, Barusch, Amanda Smith. 2006. Foundations of Social
tak ada yang bisa dilakukan kecuali pihak sekolah Policy: Social Justice in Human Perspective.
memberitahukan kepada para siswa bahwa bantuan Second Edition, California-USA: Thomson Higher
tersebut adalah untuk belanja keperluan pendidikan. Education.
Berdasarkan uraian di atas, secara umum dapat Bawsir, Revrisond, dkk. 1999. Pembangunan Tanpa
disimpulkan bahwa implementasi PIP di Kota Perasaan (Evaluasi Pemenuhan Hak Ekonomi
Kupang dan Kota Palembang selama ini belum Sosial Budaya Orde Baru). Yogyakarta: Pustaka
berjalan optimal, karena adanya intervensi dari elit Pelajar, IDEA, & ELSAM.
politik lokal. Padahal sebenarnya PIP merupakan Bungin, H. M. Burhan. 2010. Penelitian Kualitatif:
sebuah program yang secara ideal sangat bagus Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu
untuk membantu anak-anak dari kalangan keluarga Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media Group.
miskin dalam rangka menyelesaikan pendidikan
Coffey, Amanda. 2004. Reconceptualizing Social Policy:
dasar. Secara formal PIP adalah program yang
Sociological Perspectives onContemporary Social
menjadi ranah eksekutif (pemerintah sebagai Policy, (Introducing Social Policy, Series Editor:
penyelenggara kebijakan pendidikan), namun David Gladstone). Berkshire-UK: Open University
dalam praktiknya Dinas Pendidikan dan pihak Press.
sekolah di Kota Kupang dan Kota Palembang tidak
dapat meghindarkan diri dari intervensi elit politik Koesoema, Doni. 2007. Pendidikan Karakter: Strategi
Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: PT
lokal yang saat itu sedang bertarung dalam pilkada.
Grasindo.
Hal seperti tentu saja sangat tidak baik untuk
proses penyelenggaraan pendidikan, sehingga ke Mastuhu, M. 2007. Sistem Pendidikan Nasional Visioner.
depan perlu dilakukan evaluasi agar tidak terjadi Jakarta: Lentera Hati.
lagi kekacauan dalam implementasi PIP. Idealnya Noor, Ida Ruwaida. 2001. Rancangan Penelitian
pihak eksekutif (Pemerintah Pusat dan Daerah) Kualitatif, dalam Metode Penelitian Sosial. Jakarta:
yang menyelenggarakan pogram, sedangkan pihak FISIP UI.
legislatif (Pusat dan Daerah) serta para elit politik Patton, Michael Quinn. 2002. Qualitative Research &
cukup mendorong implementasi program, untuk Evaluation Methodes, 3rd Edition. California: Sage
memastikan PIP dapat dilaksanakan dengan baik. Publication Inc.
Dengan kondisi yang demikian, diharapkan PIP
Soedijarto, H., Pendidikan yang Mencerdaskan
akan dapat berjalan secara efektif dan memberi
Kehidupan Bangsa dan Memajukan Kebudayaan
manfaat yang maksimal bagi penerima bantuan. Nasional Indonesia, dalam Indratno, A. Ferry T.,
Saran Ed. 2007. Kurikulum yang Mencerdaskan: Visi
Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka 2030 dan Pendidikan Alternatif. Jakarta: Kompas
rekomendasi yang dapat dikemukakan dalam Media Nusantara.
tulisan ini adalah perlu dilakukan evaluasi yang Sulastomo. 2008. Sistem Jaminan Sosial Nasional: Sebuah
komprehensif terhadap PIP di Kota Kupang dan Introduksi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Kota Palembang, perlu adanya regulasi yang jelas Weimer, David L. & Vining, Aidan R. 1992. Policy
agar ke depan tidak ada lagi intervensi politik praktis Analysis: Concepts anf Practice, Second Edition,
dalam PIP di Kota Kupang dan Kota Palembang. New Jersey-USA: Prentice Hall.
Di samping itu, perlu juga dilakukan perbaikan
mekanisme dalam pengusulan calon penerima Peraturan Perundang-undangan
bantuan PIP, agar bisa dilakukan kontrol terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
pemanfaatan bantuan PIP. Tahun 1945.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
International Labour Organization (ILO) Convention
102.

Hartini Retnaningsih, Program Indonesia Pintar | 173


Peraturan Bersama antara Direktur Jenderal Pendidkan Model Implementasi Kebijakan George Edward III,
Dasar dan Menengan dan Direktur Jenderal http://mulyono.staff. uns.ac.id/2009/05/28/model-
Pendidikan Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat implementasi-kebijakan-george-edward-iii/,
No. 07/D/BP/2017 & No. 02/MPK.C/PM/ 2017 diakses 12 Mei 2017.
tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Indonesia
Pendidikan sebagai Kebutuhan Dasar, (2012: Maret,
Pintar 2017.
10), https://dewasastra. wordpress.com/2012/03/10/
pendidikan-sebagai-kebutuhan-dasar/, diakses 7
Internet November 2017.
Anggaran Program Indonesia Pintar 2017 Menurun, Penerima KIP Palembang Mencapai 103.693, http://
(2016: Oktober 25), http://www.pikiran-rakyat. korankito.com/2016/10/07/penerima-kip-
com/pendidikan/2016/10/25/anggaran-program- palembang-mencapai-103-693/, diakses 27 Februari
indonesia-pintar-2017-menurun-383155, diakses 9 2017.
November 2017).
Program Indonesia Pintar Melalui Kartu Indonesia Pintar
Apa Itu Objek Penelitian, https://www.google. (KIP), http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-jawab/
co.id/?gws_rd=ssl#q=apa+itu+objek+penelitian, klaster-i/program-indonesia-pintar-melalui-kartu-
diakses 8 Februari 2017. indonesia-pintar-kip/, diakses 27 Februari 2017.
Apa Itu Subjek Penelitian, https://www.google. Program-Program Membanguna Keluarga Produktif –
co.id/?gws_rd=ssl#q=apa+itu+subjek+penelitian, Kartu Indonesia Pintar, http://www.tnp2k.go.id/id/
diakses 8 Februari 2017. program/program-membangun-keluarga-produktif/
Di Kota Kupang Total Penerima Beasiswa PIP 33955 kartu-indonesia-pintar/, diakses 20 Februari 2017.
Siswa, http://kupang.tribunnews.com/2016/05/26/ Teori Implementasi Edward III, https://venotes.
di-kota-kupang-total-penerima-beasiswa-pip- wordpress.com/2010/11/25/teori-implementasi-
33955-siswa, diakses 27 Februari 2017. edward-iii/, diakses 12 Mei 2017.
Lampung Penerima Kartu Indonesia Pintar Terbanyak,
http://duajurai.co/ 2016/10/01/lampung-penerima-
kartu-indonesia-pintar-terbanyak/, diakses 17
Februari 2017.
Model dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Implementasi Kebijakan, https://arpansiregar.
wordpress.com/2013/01/17/model-dan-faktor-
faktor-yang-mempengaruhi-implementasi-
kebijakan/, diakses 12 Mei 2017.

174 | Aspirasi Vol. 8 No. 2, Desember 2017


Lampiran:
KODING HASIL WAWANCARA PENELITIAN

PROGRAM INDONESIA PINTAR:


IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN SOSIAL BIDANG PENDIDIKAN
(STUDI DI KOTA KUPANG, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DAN KOTA
PALEMBANG, PROVINSI SUMATERA SELATAN)

NO PIP DI KOTA KUPANG NO PIP KOTA PALEMBANG


I KOMUNIKASI I KOMUNIKASI
1) Jalur Komunikasi Sederhana 1) Jalur Komunikasi Sederhana
Jalur komunikasi dalam PIP sederhana, Jalur komunikasi dalam PIP sederhana,
hubungan tiga instansi (Kemdikbud, hubungan tiga instansi (Kemdikbud,
sekolah, dan bank). Rentang kendali sekolah, dan bank). Rentang kendali
birokrasi pendek. birokrasi pendek.
2) Intervensi Komunikasi 2) Intervensi Komunikasi
Terjadi komunikasi yang tidak Terjadi komunikasi yang tidak
harmonis, akibat adanya intervensi elit harmonis, akibat adanya intervensi elit
politik lokal. politik lokal.
II SUMBER DAYA II SUMBER DAYA
1) SDM Sedikit 1) SDM Sedikit
Jumlah SDM yang dibutuhkan untuk Jumlah SDM yang dibutuhkan untuk
PIP sedikit, peran utama adalah PIP sedikit, peran utama adalah
Operator Sekolah dan Kemdikbud Operator Sekolah dan Kemdikbud
(birokrasi Online). (birokrasi Online).
2) Sumber Daya Keuangan 2) Sumber Daya Keuangan
Sumber daya keuangan dalam PIP Sumber daya keuangan dalam PIP
berlimpah (Anggaran Pemerintah berlimpah (Anggaran Pemerintah
Pusat), terbukti pada akhirnya hampir Pusat), terbukti pada akhirnya hampir
semua siswa menerima bantuan. semua siswa menerima bantuan.
Pemerintah Pusat Pemerintah Pusat
3) Intervensi Sumber Daya 3) Intervensi Sumber Daya
SDM tidak berdaya mengatasi tekanan- SDM tidak berdaya mengatasi tekanan-
tekanan dari elit politik lokal, sehingga tekanan dari elit politik lokal, sehingga
terjadi konflik yang berakibat pada terjadi konflik yang berakibat pada
kekacauan implementasi PIP. kekacauan implementasi PIP.
III DISPOSISI III DISPOSISI
1) Jalur Disposisi Sederhana 1) Jalur Disposisi Sederhana
Jalur disposisi PIP cukup sederhana, dari Jalur disposisi PIP cukup sederhana, dari
Kemdikbud ke sekolah atau sebaliknya. Kemdikbud ke sekolah atau sebaliknya.
2) Intervensi Disposisi 2) Intervensi Disposisi
Disposisi tidak berjalan sebagaimana Disposisi tidak berjalan sebagainana
mestinya, karena adanya intervensi dari mestinya, karena adanya intervensi dari
elit politik lokal agar Kemendikbud elit politik lokal agar Kemendikbud
memberikan bantuan PIP kepada memberikan bantuan PIP kepada
sejumlah siswa (yang tidak diusulkan sejumlah siswa (yang tidak diusulkan
oleh sekolah). Di tingkat sekolah, terjadi oleh sekolah). Di tingkat sekolah,
disposisi yang kacau karena Kepala terjadi disposisi yang kacau karena
Sekolah ditekan para demonstran Kepala Sekolah ditekan elit politik lokal
beserta elit politik untuk memberikan untuk memberikan SK pencairan dana
SK pencairan dana PIP, padahal daftar PIP, padahal daftar nama penerimanya
nama penerimanya tidak diusulkan oleh tidak diusulkan oleh sekolah.
sekolah.

Hartini Retnaningsih, Program Indonesia Pintar | 175


NO PIP DI KOTA KUPANG NO PIP KOTA PALEMBANG
IV STRUKTUR BIROKRASI IV STRUKTUR BIROKRASI
1) Struktur Birokrasi Sederhana 1) Struktur Birokrasi Sederhana
Struktur birokrasi PIP selama ini cukup Struktur birokrasi PIP selama ini cukup
sederhana, melibatkan sekolah (yang sederhana, melibatkan sekolah (yang
dilakukan Operator Sekolah yang dilakukan Operator Sekolah yang
mengelola Dapodik). Hampir tidak mengelola Dapodik). Hampir tidak
ada peran yang dari Dinas Pendidikan ada peran yang dari Dinas Pendidikan
Provinsi/Kota. Provinsi/Kota.
2) Intervensi Struktur Birokrasi 2) Intervensi Struktur Birokrasi
Strutur birokrasi cukup sederhana, Strutur birokrasi cukup sederhana, namun
namun terjadi intervensi elit politik terjadi intervensi elit politik lokal, dan ini
lokal, dan ini membuat Struktur membuat Struktur Birokrasi PIP menjadi
Birokrasi PIP menjadi timpang. Tekanan timpang. Tekanan politik lokal sangat
politik lokal sangat mengganggu para mengganggu para Kepala Sekolah,
Kepala Sekolah, dan demi menghindari dan demi menghindari kericuhan
kericuhan maka mereka bersedia maka mereka bersedia membuat SK/
membuat SK/rekomendasi untuk rekomendasi untuk pencairan bantuan
pencairan bantuan yang tidak diusulkan yang tidak diusulkan oleh sekolah. Hal
oleh sekolah. ini telah menodai implementasi PIP yang
sebenarnya memiliki misi mulia, yaitu
membantu mencerdaskan anak-anak dari
keluarga miskin.
IMPLEMENTASI IMPLEMENTASI
PIP DI KOTA KUPANG PIP DI KOTA PALEMBANG
1) Semua Siswa Mendapatkan Bantuan 1) Bantuan Tidak Selektif
Pada akhirnya hampir semua siswa di Pada tahun 2015 terjadi kecerobohan
Kota Kupang mendapatkan bantuan dalam pemberian bantuan PIP, banyak
PIP, tanpa melihat kriteria (layak/tidak). anak dari keluarga mampu menjadi
Hal ini terjadi akibat adanya intervensi penerimanya. Ini terjadi bersamaan
politik elit lokal. Bantuan PIP diberikan dengan Pilkada Sumsel. Pihak sekolah
tanpa seleksi, bantuan berupa uang menerima banyak laporan (keluhan)
tunai yang dicairkan melalui virtual para siswa dari keluarga mampu,
account dari Bank milik negara (BRI karena nama mereka tercantum dalam
untuk tingkat SD/SMP) dan BNI untuk daftar penerima PIP. Menyikapi hal
tingkat SMA/SMK. ini, pihak sekolah menyarankan anak-
2) Kepentingan Politik anak tersebut untuk menyumbangkan
PIP adalah program pemerintah yang dananya kepada anak-anak lain yang
telah memiliki Juknis pelaksanaan, membutuhkan.
namun di lapangan dimanfaatkan oleh 2) Kepentingan Politik
elit politik lokal, terkait Pilkada NTT Ada kelompok kepentingan (terkait
2016. Elit politik melakukan komunikasi Pilkada Sumsel 2015) yang mengajukan
langsung dengan Kemdikbud untuk nama-nama siswa penerima bantuan
memberikan bantuan PIP kepada PIP, dan meminta SK/rekomendasi
sejumlah siswa, namun sekolah tidak Kepala Sekolah untuk pencairan dana.
mengetahui. Terjadi ketegangan ketika Kepala Sekolah keberatan, karena tidak
kelompok kepentingan memaksa tahu menahu tentang daftar tersebut.
Kepala Sekolah untuk membuat SK/ Berdasarkan juknis, penerima PIP
rekomendasi pencairan bantuan, adalah siswa yang telah diseleksi dan
karena hal ini tidak sesuai juknis PIP. terdata di Dapodik. Berdasarkan PP dan
Berdasarkan PP dan juknis, proses juknis, proses penyaluran bantuan
penyaluran bantuan PIP adalah: a) PIP adalah: a) Kemdikbud menerbitkan
Kemdikbud menerbitkan SK Penetapan SK Penetapan Siswa Penerima Bantuan

176 | Aspirasi Vol. 8 No. 2, Desember 2017


NO PIP DI KOTA KUPANG NO PIP KOTA PALEMBANG
Siswa Penerima Bantuan PIP dan PIP dan mengirimkan SK tersebut ke
mengirimkan SK tersebut ke Dinas Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
Pendidikan Kabupaten/Kota dan, dan, daftar penerima manfaat PIP ke
daftar penerima manfaat PIP ke lembaga penyalur yang telah ditunjuk;
lembaga penyalur yang telah ditunjuk; b) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
b) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengirimkan surat pemberitahuan
mengirimkan surat pemberitahuan dan daftar penerima manfaat PIP ke
dan daftar penerima manfaat PIP ke sekolah/lembaga pendidikan non
sekolah/lembaga pendidikan non formal lainnya beserta lokasi dan waktu
formal lainnya beserta lokasi dan waktu pengambilan dana bantuan; c) Sekolah/
pengambilan dana bantuan; c) Sekolah/ lembaga pendidikan non formal lainnya
lembaga pendidikan non formal lainnya memberitahukan ke siswa/orangtua
memberitahukan ke siswa/orangtua waktu pengambilan dana bantuan; dan d)
waktu pengambilan dana bantuan; dan Siswa/orangtua mengambil dana bantuan
d) Siswa/orangtua mengambil dana ke lembaga penyalur yang ditunjuk.
bantuan ke lembaga penyalur yang 3) Pemanfaatan Dana PIP
ditunjuk. Bantuan PIP berupa uang tunai, dan
3) Pemanfaatan Dana PIP diterima langsung oleh siswa (didampingi
Bantuan PIP berupa uang tunai, orang tua). Tidak ada sosialisasi atau
dan diterima langsung oleh siswa briefing resmi dari sekolah tentang
(didampingi orang tua). Tidak ada penggunaan dana. Dinas Pendidikan
sosialisasi atau briefing resmi dari dan Sekolah sulit untuk memonitor
sekolah tentang penggunaan dana. Dinas penggunaan dana, yang bisa dilakukan
Pendidikan dan Sekolah sulit untuk hanya mengingatkan bahwa uang tersebut
memonitor penggunaan dana, yang bisa harus digunakan untuk biaya pendidikan:
dilakukan hanya mengingatkan bahwa a) Pembelian buku dan alat tulis sekolah;
uang tersebut harus digunakan untuk b) Pembelian pakaian/seragam dan alat
biaya pendidikan: a) Pembelian buku perlengkapan sekolah (tas, sepatu, dll);
dan alat tulis sekolah; b) Pembelian c) Biaya transportasi ke sekolah; d)
pakaian/seragam dan alat perlengkapan Uang saku siswa/ iuran bulanan siswa; e)
sekolah (tas, sepatu, dll); c) Biaya Biaya kursus/les tambahan; f) Keperluan
transportasi ke sekolah; d) Uang saku lain yang berkaitan dengan kebutuhan
siswa/ iuran bulanan siswa; e) Biaya pendidikan di sekolah/madrasah.
kursus/les tambahan; f) Keperluan 4) Akses Bank
lain yang berkaitan dengan kebutuhan Akses masyarakat ke bank cukup baik,
pendidikan di sekolah/madrasah. namun sering terjadi salah paham di mana
4) Akses Bank harus mencairkan dana PIP. Pencairan
Belum sepenuhnya sempurna, ada dana sudah ditetapkan berdasarkan
beberapa wilayah yang jauh dari Bank. wilayah, tidak bisa dicairkan di luar kota.

Hartini Retnaningsih, Program Indonesia Pintar | 177

You might also like