You are on page 1of 11

Jurnal CMES Volume VI Nomor 2 Edisi Juli - Desember 2013

Jurusan Sastra Arab Bekerjasama Dengan PSTT FSSR UNS

SEJARAH SASTRA ARAB DI ANDALUSIA

Nur Hidayah
Jurusan Sastra Arab
Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret

Abstract

Arabic literature in Andalusia is a part of the enriching presence of Arab literature


in Middle East. Geographically, Andalusia is located in Europe. Arabic literature comes
into Europe by Futuhat Islamiyah. Color and pattern in Arabic Andalusian literary,
which became known as the Arab Maghreb Literature - opponent of Arabic literature
Masyriq - very different from the forms of Arabic literature in the Middle East. Kind of a
complex society and Andalusia are from different races and religions with beautiful
natural conditions and rich powerful influence for Arabic literature. So that the writers
create works that are creative, beautiful, with high imagination and choice of words are
easy to understand. Many emerging new literary genres that are not known in Masyriq
like Mala Luzum Yalzam , Muwasyah or Mu'aradhah. Many literary works are timeless
and be a reference to the works of modern literature in the world. Like Hayy bin Yaqdzan
Ibnu Thufail or Thouqul Hamamah Ibn Hazm Al-Andalusia.
Keyword: Andalusia, Arabic literature, Hayy bin Yaqdzan, Thouqul Hamamah

‫ملخص‬

‫ يف القرن الثاين اعتجري حىت القرن الثامن اعتجري ؾتده يف‬.‫األدب العريب ليس يف الشرق األوسط فقط‬
‫ وصل األدب العريب إىل أندلسيا بالفتوحات اإلسالمية اليت‬.‫ وقعت أندلوسيا يف أوروىب‬.‫أندلوسيا أو اآلن أسبانيا‬
‫ خيتلف ألوان األدب العريب يف أندلوسيا‬.‫ أحد اطتلفاء األوميُت‬،‫وصلت جنوب فرنسا يف عهد اطتليفة الوليد‬
‫ ذلك ألن األدباء األندلوسيون يعيشون يف جو معتدل‬.‫اظتغرب ونوعو باألدب العريب اظتشرق يف الشرق األوسط‬
‫ تأثّر‬.‫ منهم أوروبيون وأفريقيون وعربيون وآسيويون‬.‫باضتدائق والبساتُت جبانب اجملتمع متنوع األصل والعجميُت‬
‫ فظهر أنواعا جديدا من أغراض الشعر العريب مثل اظتواشاة واظتعارضة‬.‫األدب العريب بالظروف واصتو وتنوع اجملتمع‬
‫ وأكثر من ىذا ألف األدباء نصا أدبا خالدا مثل حي بن‬.‫و لزوم ماال يلزم اليت ال تعرف يف األدب العريب اظتشرق‬
.‫اليقظان البن طفيل و طوق اضتمامة البن حزم األندلسي‬
.‫ طوق اضتمامة‬،‫ حي بن بن يقظان‬،‫ األندلس‬،‫ األدب العريب‬: ‫الكلمات الدليلية‬

210
Jurnal CMES Volume VI Nomor 2 Edisi Juli - Desember 2013
Jurusan Sastra Arab Bekerjasama Dengan PSTT FSSR UNS

PENDAHULUAN laut Barat, sebelah timur dibatasi oleh laut


Sastra Arab tumbuh dan Rum atau laut Timur dan dari selatan
berkembang jauh sebelum kedatangan dibatasi dengan laut Zuqoq (selat
Islam. Makkah sebagai kota Islam sudah Gilblaltar) (Al-Fakhuri, 1987:787).
dikenal karena menjadi pusat pertukaran Farrukh dalam Tārīkhul-Adabil-
sastra dengan kebiasaan bangsa Arab Araby (1981:33) menyebut satra Andalus
dalam memperlombakan syair-syair dengan sastra Maghrib, lawan dari sastra
mereka di pasar „Ukādz. Kemasyhuran Masyriq yang saat itu berpusat di Baghdad.
Makkah ini membuat Abrahah ingin Sastra Maghrib ini terdiri atas sastra Arab
membuat tandingan dengan membangun di Libya, Tunisia, Maroko dan
gereja Qulayyis di Yaman. Meski pada Semenanjung Iberia. Suku asli wilayah
kenyataannya hal tersebut tidak sastra Maghrib adalah suku Barbar yang
menyurutkan kemasyhuran Makkah berbicara dalam beberapa dialek. Mereka
sedikitpun. terdiri atas Badui (belum mengenal
Sejarawan membagi sastra Arab peradaban dan hidup berpindah-pindah)
menjadi 6 sastra, yaitu: (a) sastra Jāhilī dan Hadhori (mengenal peradaban dan
atau pra-Islam; (b) sastra awal Islam ; (c) hidup menetap).
sastra Umawī; (d) sastra Abbāsī; (e) sastra Secara umum periodisasi sastra
pertengahan; dan (f) sastra modern (Al- Arab Andalusia dapat dibagi menjadi 4,
Jami‟ah, 17). Sastra Jāhilī adalah karya yaitu Andalusia sebagai provinsi yang
sastra yang muncul 2 abad sebelum Islam, dipimpin gubernur-gubernur, Daulah
sedang Sastra awal Islam adalah sastra Umayyah, Mulūkut-Thawāif dan Daulah
yang muncul pada masa Rasulullah SAW Bani Achmar. Pembagian ini berdasarkan
dan Khulafāur-Rāsyidīn. Adapun sastra kondisi sosial politik yang terjadi di
Umawī dan Abbāsī adalah sastra yang Andalusia.
muncul zaman Daulah Umayyah dan
Abbasiah. Sementara pertengahan adalah MASUKNYA KEBUDAYAAN ARAB
sastra Daulah Mamluk dan Ottoman. KE ANDALUSIA
Sedangkan sastra modern adalah sastra Kebudayaan Arab masuk ke
yang muncul sejak munculnya gerakan Andalusia pada zaman Al-Walid, Khalifah
kemerdekaan negara-negara Arab pada Daulah Bani Umayyah atas permintaan
abad 13 H. hingga masa kini. Andalusia yang hidup dalam
Pada pembagian di atas sejarawan ketidakstabilan politik. Pada waktu itu
tidak menyebutkan sastra Arab di Andalusia berada di bawah jajahan bangsa
Andalusia karena memasukkanya dalam Gothia. Yulian salah satu pangeran dan
bagian sastra Abbāsī. Sasrtra ini tumbuh di menantu raja Gothia yang memerintah
Andalusia atau Spanyol. Sastra ini bermula pada waktu itu kemudian meminta bantuan
ketika Thoriq Bin Ziad dan Musa bin Khalifah Bani Umayyah untuk melepaskan
Nushair menaklukkan Andalusia pada mereka dari kekuasaan Gothia setelah
masa Daulah Umayyah dan berakhir sebelumnya, pada zaman Utsman Bin
dengan jatuhnya Granada ke tangan Affan, Uqbah bin Nafi‟ membangun kota
pasukan Spanyol. Qoiruwan dengan masjid yang kemudian
Nama Andalusia diambil dari menjadi pusat ilmu dan peradaban Islam di
Vandal, nama bangsa yang pernah Afrika Utara pada tahun 666 M. Qoiruwan
menjajah Andalusia sebelum kemudian yang saat itu berada dalam wilayah
diusir oleh Ghotia Barat yang terletak di provinsi Mesir menjadi cikal bakal bagi
semenanjung Iberia, sebuah wilayah yang peradaban Arab-Islam di Maghrib.
terletak di barat daya benua Eropa. Sebelah Sejak kedatangan Islam di
utara dibatasi dengan gunung Malladetta, Andalusia, bukan hanya suku asli Barbar
sebelah barat dibatasi oleh laut Gelap atau saja yang tinggal di Andalusia. Akan tetapi

211
Jurnal CMES Volume VI Nomor 2 Edisi Juli - Desember 2013
Jurusan Sastra Arab Bekerjasama Dengan PSTT FSSR UNS

penduduk Maghrib bisa dibagi dalam dua sebelumnya membunuh khalifah, gubernur
kelompok besar, yaitu Muslim dan Non- dan semua pendukung setia Daulah
Muslim. Orang Muslim terdiri atas orang Umayyah. Lebih dari itu, As-Saffah
Arab yang datang dari Timur bersama membakar seluruh tulang-belulang
Thoriq Bin Ziad, atau Baladiyyūn dan khalifah Bani Umayyah kecuali Khalifah
orang Arab yang datang bersama Al- Umar Bin Abdul Aziz. Daulah Umayyah
Qusyairy pada zaman Andalusia sebagai adalah ancaman besar bagi Daulah
provinsi yang dipimpin oleh para gubernur, Abbasiyah. Namun As-Saffah menyisakan
atau Syāmiyyūn. Selain orang Arab, ada satu khalifah Daulah Umayyah yang
suku Barbar yang pindah ke Andalusia berhasil melarikan diri dan membangun
setelah penaklukan Islam dan Muwalladūn Daulah Umayyah baru di Andalusia, yaitu
atau Mawālī, yaitu orang Nasrani Abdurrahman bin Muawiyyah bin Hisyam
Andalusia yang memeluk Islam. Adapun bin Abdul Malik bin Marwan.
Non-Muslim terdiri atas Musta‟ribūn yaitu Keberhasilannya ini membuatnya dijuluki
Nasrani Andalusia yang berbahasa Arab; dengan Ad-Dakhīl dan Shoqr Quraisy. Ad-
„Ajam yaitu Nasrani Andalusia yang tidak Dakhīl membangun Daulah Umayyah di
berbahasa Arab; Romawi, Spanyol, Andalusia pada tahun 138 H. dengan
Gothia, yaitu pendatang Nasrani atau ibukota Cordoba. Ad-Dakhīl tidak
Nasrani pada umumnya dan Yahudi memakai gelar khalifah, namun amīr
(Farukh, 1981:39). (pangeran) untuk menghormati khalifah
Pada periode awal ini tidak Daulah Abbasiyah di Baghdad.
ditemukan naskah sastra Maghrib baik Jika pada periode awal belum
puisi maupun prosa. Jikalau ada itu adalah ditemukan naskah sastra Arab Maghrib,
pidato Thoriq bin Ziad ketika maka masuknya ad-Dakhīl dan pengikut
menaklukkan Andalusia, atau puisi Musa setianya memberikan pengaruh kuat bagi
bin Nushair. Namun para sejarawan sastra Arab Andalusia. Pada periode ini
berbeda pendapat mengenai naskah-naskah mulai ditemukan naskah-naskah sastra
sastra tersebut. Pendapat terkuat Arab Maghrib. Naskah-naskah ini
mengatakan bahwa itu bukanlah sastra menggunakan kata, gaya bahasa dan tujuan
Maghrib, namun sastra Masyriq. Karena yang sama dengan sastra Masyriq. Ini tidak
pada periode ini penduduk Andalusia mengejutkan karena sastrawan Maghrib
belum mengenal bahasa Arab dengan baik. menjadikan sastrawan Masyriq sebagai
Sebagaimana di Syam (Syria, Lebanon, idola mereka. Karya-karya sastra Masyriq
Yordania dan Palestina), Daulah Umayyah menjadi referensi utama. Baik dalam tema
juga melakukan Arabisasi di Andalusia, pujian, rayuan, celaan, arak, ratapan atau
yaitu menggunakan bahasa Arab dalam tema lainnya. Namun dalam menyusun
kehidupan sosial-politik mereka. Para naskah, sastrawan Maghrib menggunakan
khalifah mengirimkan guru-guru dari pilihan kata yang mudah dengan gambaran
Masyriq untuk mengajarkan Al-Qur‟an, keindahan dan kekuatan emosi. Irama yang
Islam dan bahasa Arab kepada penduduk digunakan juga istimewa. Kekayaan alam,
Maghrib. Sehingga Bahasa Arab menjadi kondisi sosial masyarakat Andalusia turut
bahasa utama Andalusia. Para guru ini mewarnai karya sastra Maghrib. Andalusia
mengajarkan bahasa Arab, Islam dan sastra terletak di wilayah yang lebih istimewa
di masjid-masjid. Mereka antara lain Al- jika dibandingkan dengan jazirah Arab.
Ghazi bin Qois. Cuaca yang bersahabat lengkap dengan
taman hijau dan langit yang membiru.
DAULAH UMAYYAH DI DAMASKUS Lebih dari itu Andalusia dikelilingi oleh
Pada tahun 132 H As-Saffah sungai dan laut yang tidak dapat ditemukan
mengumumkan berdirinya kerajaan Islam di Masyriq. Kondisi sosial yang majmuk
baru, yaitu Daulah Abbasiyah setelah antara penduduk Eropa, suku asli Maghrib

212
Jurnal CMES Volume VI Nomor 2 Edisi Juli - Desember 2013
Jurusan Sastra Arab Bekerjasama Dengan PSTT FSSR UNS

Barbar dan penduduk Arab menjadikan Kullamā: qultu qod tanāhaitu


emosi dan kultur yang sangat berbeda „anhā # „Ādanī: min gharāmihā: mā
dengan kultur Masyriq yang keras dan ya‟ū:du
kering. Fabiqolbī: min lā‟ijil-chubbi
Di samping mempertahankan corak minhā # Kulla yaumin saqomun
sastra Masyriq, Muqoddam Bin Mu‟afa al- wachuznun jadīd
Qobrī membuat terobosan baru dengan Artinya:
menulis muwasysyach, yaitu puisi yang Demi jiwaku, sungguh dia telah
tidak terikat pada keteraturan sajak dan menawan hatiku kini,
tidak tunduk pada pola bunyi akhir. Hatiku dia buhul dalam ikatannya
Namun sayangnya naskah ini tidak sampai Setiapkali aku berkata telah usai
ke tangan kita. Terobosan lain yang tidak dari cintanya,
ditemukan dalam sastra Masyriq adalah Hatiku kembali terpaut padanya
mu‟ārodloh atau sastra tiruan seperti yang Demi hatiku yang terbakar cinta
dilakukan oleh Yahya Bin Hakam al- padanya,
Ghazal (Meninggal 250 H.) yang meniru Setiap hari yang dia rasakan
kumpulan syair Khomr karya Abu Nuwas hanya sakit dan sedih yang baru
(Nafahut-Thib, 2:260-261). Ditambah lagi
dengan masuknya Ziryab, Abul-Hasan Ali Para pangeran Daulah Umawiyyah
Bin Nafi‟ yang bersengketa dengan yang memimpin Andalusia selama 172
gurunya Ishaq Al-Maushilī ke Cordoba tahun berhasil membangun peradaban
pada tahun 207 H menjadikan sastra Arab sosial politik Andalusia. Peradaban baru
pada masa Umayyah I ini lebih beragam. ini menjadi ancaman bagi Barat Eropa.
Sastrawan yang dikenal pada zaman Spanyol dan Vatikan berusaha untuk
ini sebagian besar adalah khalifah dan menggerogoti kekuatan peradaban
pengikutnya. Belum banyak ditemukan Andalusia. Gerakan pelemahan kekuatan
naskah sastra Arab dari sastrawan suku asli Arab di Andalusia ini dilakukan secara
atau non Arab karena minimnya terus-menerus hingga masa Khalifah
pengetahuan bahasa yang mereka miliki Abdurrahman An-Nashir. An-Nashir
pada masa ini. Di antara para sastrawan mengembalikan kejayaan Arab Andalusia
masa ini adalah Abdul Malik Bin Bisyr. kembali dan membangun kota Az-Zahra‟
Penyair ritsā‟ (ratapan), fakhr (bangga), pada tahun 325 H. dengan simbol masjid,
hijā‟ (celaan) dan ghazal (rayuan). Seperti istana dan kota yang indah dan megah.
rayuan Abdul Malik Bin Bisyr dalam al- Bagi pangeran dan khalifah Daulah
Hillah as-Sirō‟ (1:59) dalam Farukh Umawiyyah, Andalusia adalah kelanjutan
(1981:65): Daulah Umawiyyah di Damaskus.
Kehidupan sosial, mazhab fikih, ilmu,
‫ علق يف‬# ‫وبنفسي من عندىا اليوم قليب‬ pemikiran dan sastra Maghrib adalah
kelanjutan Daulah Umawiyyah di Masyriq.
‫حباعتا معمود‬ Sehingga para sejarawan sastra merasa
kesulitan dalam membedakan antara sastra
‫ عادين من‬# ‫كلما قلت قد تناىيت عنها‬ Masyriq dan Maghrib. Pada masa ini juga
‫غرامها ما يعود‬ ditemukan syair-syair tiruan atau
mu‟āradlah. Seperti Ibnu Hani yang
‫ كل يوم‬# ‫فبقليب من العج اضتب منها‬ dikenal dengan Mutanabi Maghrib atau
Ibnu Zaidun yang dikenal dengan Buhtury
‫سقم وحزن جديد‬ Maghrib. Di samping mu‟āradlah
beberapa tema mulai berkembang dengan
Wabinafsī: man „indahal-yauma emosi yang kuat dan imajinasi yang luas.
qolbī: # „Uliqo fi chibālihā ma‟mūdu Dalam tema washf (gambaran) muncul

213
Jurnal CMES Volume VI Nomor 2 Edisi Juli - Desember 2013
Jurusan Sastra Arab Bekerjasama Dengan PSTT FSSR UNS

gambaran perang di laut, atau taman yang Al-Amālī karya Abu Ali Al-Qoli, Khutbah
indah atau peradaban kota dengan karya Al-Baluthi, Zahrul-Adab karya
bangunan-bangunan kokoh dan lingkungan Chushri, Washiyyah karya Ibnu Burdil-
masyarakat yang majemuk. Filsafat belum Akbar, Risālah Ibnu Syuhaid yang
masuk ke Andalusia. Mazhab fikih yang semuanya berusaha menggunakan gaya
ada masa ini hanya satu, yaitu mazhab bahasa Masyriq.
Maliki. Seperti syair Ibnu Hani Al- Karya-karya di atas adalah karya
Andalusi ketika memuji Khalifah Al-Mu‟iz non-fiksi. Adapun karya fiksi pertama
lidinillah, (Farukh, 1981:196): adalah At-Tawābi‟ waz-Zawābigh karya
Ibnu Syuhaid tahun 421 H. yang
،‫ فاحكم‬# !‫ ال ما شاءت األقدار‬،‫ما شئت‬ menceritakan tentang dunia jin. Karya ini
ditemukan sebelum Risālatul-Ghufrōn
!‫فأنت الواحد القهار‬ karya Al-Ma‟ari yang ditulis antara tahun
Mā syi‟ta, lā mā syā‟atil-aqdār! # 422 – 424 H. (Farrukh, 1981:202)
Fachkum, fa‟antal-wāchidul-qohhār
Artinya: MASA MULŪKUT-THAWĀIF
Terserah padamu, bukan terserah Para khalifah setelah An-Nashir
pada taqdir bukanlah khalifah yang kuat. Para khalifah
Hakimilah, karena engkaulah ini sibuk dengan dunia ilmiah dan sastra
satu-satunya sang perkasa sehingga menghadapi krisis ekonomi. Di
sisi lain, Arab Andalusia harus
Malāchim atau catatan menghadapi serangan tak berkesudahan
kepahlawanan dan muwasysyach muncul dari Spanyol Nasrani dan berbagai
pada masa ini. Sastrawan yang pertama pemberontakan yang melemahkan
kali menggunakan malāchim adalah Yahya kekuasaan para khalifah. Sehingga pada
Bin Hakam Al-Ghazal (meninggal 250 H.). akhirnya para khalifah harus melepaskan
Malāchim yang terkenal adalah malāchim kedaulatan kerajaan Islam Andalusia pada
Ibnu Abdi Rabbih (meninggal 328 H.) tahun 422 H. Para pangeran yang
yang mencapai 450 bait yang menceritakan melakukan pemberontakan ini kemudian
peperangan An-Nashir sejak 301 – 323 H. membangun kerajaan-kerajaan kecil.
Adapun Muwasysyach seperti karya Ibnu Masing-masing kerajaan terdiri atas satu
Abdi Rabbih. Namun karya ini tidak atau dua kota yang dipimpin oleh seorang
sampai ke tangan kita. raja. Masa raja-raja kecil ini berlangsung
Dalam bidang prosa, sastra Maghrib selama kurang lebih 60 tahun, yaitu sejak
tidak mengalami perkembangan berarti jatuhnya Daulah Umayyah di Andalusia
sebagaimana syair. Hal ini disebabkan tahun 422 H. hingga Yusuf bin Tasyfin
karena adanya riwāyah dan istisyhād atau menyatukan kekuasaan para raja kecil ini
penyebutan dalil dari al-Qur‟an, Hadis, pada tahun 484 H.
hikmah atau peribahasa. Dalam riwāyah Pada masa Mulūkut-Thawāif ini
seorang perawi ketika meriwayatkan teks para bangsawan hidup sangat mewah,
akan berusaha keras untuk menggunakan membangun istana megah dan hidup
kata-kata asli tanpa melakukan perubahan berfoya-foya. Rakyat Andalusia hidup
apapun. Begitu pula dalam istisyhād dalam kesulitan karena pajak yang harus
seorang sastrawan akan fokus pada dibayarkan sangat tinggi. Pajak-pajak yang
pencarian dalil atas apa yang ia katakan. mencekik ini membuat rakyat Andalusia
Sehingga kebiasaan mempertahankan berpindah dari satu kota menuju kota lain
sastra lama ini berimbas pada dengan harapan dapat menemukan
mempertahankan sastra lama dan tidak kehidupan yang lebih baik di kota lain.
beranjak pada sastra baru. Seperti karya Akan tetapi kondisi sulit ini menyebar ke
Al-„Iqdul-Farid karya Ibnu Abdi Robbih, seluruh wilayah Andalusia.

214
Jurnal CMES Volume VI Nomor 2 Edisi Juli - Desember 2013
Jurusan Sastra Arab Bekerjasama Dengan PSTT FSSR UNS

Kehidupan yang sulit ini berbanding wilayah menyerang dan bertahan. Para
terbalik dengan dunia keilmuan dan raja-raja kecil di Andalusia ini seringkali
kesusastraan yang terus berkembang. meminta bantuan raja-raja Spanyol atau
Muncul mazhab-mazhab baru dalam raja-raja Maghrib lain. Salah satunya
beragama. Seperti mazhab Dhohiri Ibnu adalah Yusuf bin Tasyfin, penguasa
Hazm Al-Andalusi yang kemudian Daulah Murābithīn Maghrib di Marrakesy.
mendapatkan penentangan yang keras dari Mulanya Yusuf hanya membantu raja-raja
mazhab Maliki yang pernah menjadi satu- wilayah-wilayah kekuasaan tersebut,
satunya mazhab yang diyakini namun tidak adanya perubahan situasi
kebenarannya oleh penduduk Andalusia. membuatnya kemudian menguasai
Ibnu Hazm membuat karya monumental Andalusia dalam 10 tahun sejak ia
Thauqul-Chamāmah dalam puisi dan membantu raja-raja itu. Yusuf memerintah
prosa. Tema syair Andalusia seperti pujian, selama 50 tahun sejak 350-400 H.
ratapan, celaan, rayuan, arak, tasawuf dan Kekuasaannya menyatukan Islam di
lain-lain adalah sastra Abbasiyah Masyriq, Maghrib dan Andalusia. Namun tidak
namun sastrawan Andalusia mampu semua wilayah Maghrib berada di bawah
menggunakan susunan kata yang lebih kekuasaannya seperti Libya yang berada di
nyata dan imajinatif. Seperti syair karya bawah kekuasaan Daulah Fathimiyyah atau
Farazdaq dari sastra Masyriq di bait salah satu wilayah kecil Tunisia di bawah
pertama dan bait Bisyar dari sastra kekuasaan Daulah Bani Ziri. Murābithīn
Maghrib: menyatukan Andalusia dan
mengembalikan rasa aman. Sehingga rasa
‫ وجيعل اعتام تيجان‬# ‫يكسو السيوف دماء الناكثُت‬ ini mampu mengembalikan warga
Andalusia yang semula hijrah kembali dan
‫القنا الذبل‬ hidup di Andalusia. Penduduk Andalusia
ِ
‫ إن اضتسن أزتر‬،‫ باضتمر‬# ‫دخلت تقنعي‬ ‫وإذا‬
memulai kehidupan mereka dengan
membuka lahan bercocok tanam dan
membuat barang-barang industri yang
Yaksūs-suyūfu dimā‟an-nākitsīn # berimbas pada kokohnya ekonomi
Wayaj‟alul-Hāmu tījānal-qanādz-dzabli Andalusia.
Waidzā dakholti taqna‟ī Di bidang pemerintahan, Daulah
# bil-chumri, innal-chasana Murābithīn menjadikan Alqur‟an dan
achmaru Hadis sebagai dasar negara. Mazhab fikih
Artinya: yang dikenal hanya mazhab Maliki. Ilmu
Para pedang itu berselubung filsafat yang muncul masa ini, belum
darah penghianat mampu diserap kaum muslimin. Para ahli
Dahaga menjadi mahkota tombak fikih masih mengharamkan ilmu kalam.
yang langsing Prosa dan puisi masih sama dengan sastra
Jika engkau masuk, maka engkau masa Mulūkut-Thawāif, yaitu berkiblat
akan merasa puas kepada sastra Masyriq. Hal ini antara lain
Dengan warna merah, karena karena secara umum Daulah Murābithīn
sesungguhnya kebaikan itu adalah merah. belum mengenal bahasa Arab dengan baik.
Fokus utama penguasa adalah membentuk
MASA DAULAH MURĀBITHĪN (484 – kerajaan Islam. Corak kehidupan mereka
539 H.) DAN DAULAH adalah Barbar Badui yang hidup nomaden
MUWACHCHIDĪN (524 – 674 H.) dan lebih mengedepankan kekuatan fisik,
Andalusia yang terpecah-pecah bukan pemikiran.
dalam beberapa wilayah kekuasaan, Di bidang prosa, sastrawan Andalusi
membuat bangsa ini terus-menerus berada banyak meniru sastrawan Masyriq seperti
dalam masa peperangan. Masing-masing dalam saja‟ (kesamaan huruf akhir setiap

215
Jurnal CMES Volume VI Nomor 2 Edisi Juli - Desember 2013
Jurusan Sastra Arab Bekerjasama Dengan PSTT FSSR UNS

bait), iqtibās (kutipan ayat-ayat Alquran dengannya); dan Al-„Āmmah (masyarakat


dan Hadis), matsal-chikmah atau pada umumnya). Keluarga Abdul Mu‟min
pemakaian Luzūm mā lā yalzam (jinās Bin Ali menyebut diri mereka sebagai
dalam ilmu Balaghah, atau kesamaan kata Sayyid (tuan) (Farrukh, 1981:363).
akhir setiap bait). Dalam hal ide dan dan Masa pemerintahan Ya‟qub Al-
makna, belum ditemukan kedalaman Manshur dikenal dengan banyaknya
makna sebagaimana sastra Masyriq. Al- bangunan-bangunan yang didirikan.
Ma‟arri dan Al-Jachidz masih menempati Seperti masjid, benteng dan rumah sakit,
posisi sastrawan yang banyak dirujuk oleh baik untuk umum maupun untuk orang
sastrawan Maghrib. Seperti Ibnu Abdul gila. Selain itu, Ya‟qub Al-Manshur juga
Ghofur dan As-Saraqustī yang meniru Al- membangun jembatan, saluran air, sumur
Ma‟ari dalam luzūm mā lā yalzam. Atau dan membangun kota pertahanan untuk
Risālah Yusuf Bin Tasyfin yang mengutip Andalusia dari serangan kerajaan Spanyol,
pidato Abu Bakar As-Shiddiq ketika yaitu kota Rabat. Dalam bidang keilmuan,
dibai‟at menjadi Khalifah. Ya‟qub Al-Manshur memberikan
Berbeda dengan Daulah Murābithīn, semangat kaum ilmuwan dengan menggaji
Daulah Muwachchidīn pada mulanya para ahli fikih dan para pencari ilmu.
bukanlah sebuah kerajaan yang memiliki Masa kekuasaaan Daulah
akar wilayah tertentu. Kerajaan ini Muwachchidīn adalah masa emas
dibentuk oleh pengikut Amghar Bin penulisan. Banyak ilmu-ilmu baru atau
Tumirta dari Tinamal (keturunan Hasan lama dibukukan. Para penulis ini menulis
bin Ali) yang menamakan diri sebagai bidang keilmuan Alqur‟an, Hadis dan
Muwachchidun, dari kata tauchīd. Tahun fikih. Seperti As-Syathibī yang terkenal
517 H. Ibnu Tumirta dan penggantinya dengan syair-syairnya, As-Syāthibiyyah
Abdul Mu‟min menyerang Daulah atau Hirzul-Amānī wa Wajhut-Tahānī yang
Murābithīn hingga sampai ke Andalusia. terdiri atas 1173 bait atau Ibnu Abdil Barr.
Di antara sultan yang terkenal dari Daulah Sementara dalam bidang filsafat dan
Muwachchidīn adalah Abu Ya‟qub Yusuf, tasawuf muncul Ibnu Thufail dan Ibnu
cucu Abdul Mu‟min yang bergelar al- Rusyd. Sultan Ya‟qub Al-Manshur yang
Manshūr Al-Muwachchidīn dan hidup memerintah pada masa itu sangat
pada masa Shalahuddin Al-Ayubi. mencintai filsafat. Namun protes para ahli
Al-Muwachchidīn adalah orang- fikih membuatnya melepaskan diri dari
orang salafi yang hanya menggunakan filsafat dan lebih dari itu mengeluarkan
Alqur‟an dan Hadis sebagai dasar pijakan perintah untuk membakar semua buku
hukum mereka. Orang-orang salafi yang filsafat yang tidak ada kaitannya dengan
tidak berkiblat pada mazhab apapun, kedokteran, matemika dan astronomi.
bahkan mengharamkan taklid dan Pada masa ini mulai marak
memperbolehkan ijtihad bersyarat. Yaitu penulisan sejarah. Baik penulisan secara
berdasarkan pada ilmu, keadilan dan umum, berdasarkan periodisasi,
mengetahui sumber dasar hukum utama berdasarkan kota atau menggunakan
Islam. Barangkali sikap para pemimpin katalog tokoh. Hanya sangat disayangkan
inilah yang kemudian melahirkan berbagai banyaknya buku-buku tersebut yang hilang
penulisan ilmu-ilmu baru dalam dunia dan tidak sampai ke tangan kita. Sejarawan
Islam. yang hidup masa ini adalah Abu Bakar At-
Adapun Masyarakat yang hidup Tajibī dengan buku Majmū‟ min Rijālil-
zaman Muwachchidīn dibagi menjadi tiga Andalus dan Basykuwal yang menulis As-
golongan, yaitu As-Sābiqūnal-Awwalūn Shillah sebagai kelanjutan dari buku
(pengikut Al-Mahdi bin Tumirta); Al-Atbā‟ Tārīkh Ulamā‟ al-Andalusi karya Ibnu al-
(masyarakat yang hidup setelah zaman Fardhi (meninggal 403H).
Ibnu Tumirta atau tidak bertemu

216
Jurnal CMES Volume VI Nomor 2 Edisi Juli - Desember 2013
Jurusan Sastra Arab Bekerjasama Dengan PSTT FSSR UNS

Dalam bidang sastra, syair DAULAH BANI ACHMAR


menempati posisi khusus pada zaman Abad 7 H. Andalusia masih berada
sultan Ya‟qub Al-Manshur. Contohnya di bawah kekuasaan Daulah
adalah kumpulan syair Rauchusy-Syi‟ri wa Muwachchidīn. Ketika Daulah
Dauhisy-Syajar karya Abu Abdullah Al- Muwachchidīn di Maghrib melemah, para
Fihri dan Muwasysyachāt karya Abu Bakar wali Andalusia saling bertikai. Muhammad
bin Zuhri juga Ayyuhas-saqi, Ilaikal- bin Yusuf bin Hud, gubernur Zaragoza
Musytaki. Muncul jenis sastra baru, yaitu melepaskan diri dari kekuasaan Daulah
ritsā‟ (ratapan) kota atau ritsā‟ kerajaan Muwachchidīn dan memperluas
yang nantinya semakin menguat pada masa wilayahnya hingga selatan Andalusia,
kejatuhan Andalusia. Syair jenis ini mulai Syatibah, Cordoba, Sevilla, Giblaltar
muncul sejak jatuhnya kota Toledo ke hingga Marfa‟ Sabtah di Maghrib.
tangan kerajaan Spanyol. Syair ratapan Kekuasaan Bin Hud membuat Bin Nasr
terhadap jatuhnya kota atau kerajaan yang (Bani Ahmar) ingin mengambil alih
terkenal adalah syair ar-Rundi likulli kekuasaan Bin Hud setelah mampu
syai‟in idzā mā tamma nuqshān. menguasai Granada tahun 629 H.
Syair selain sebagai media untuk Sebagaimana yang terjadi pada masa
mengungkapkan keindahan, juga Mulūkut-Thawāif, masing-masing
digunakan sebagai media penulisan ilmu. gubernur meminta bantuan kerajaan
Filsafat pun menggunakan syair sebagai Spanyol hingga pada tahun 648 H.
media. Pada masa ini muncul penyair ahli Ferdinand mampu mengambil alih Sevilla,
filasafat. Meski syair para ahli filsafat ini bukan Bani Ahmar yang menguasainya.
menjadi berat terutama karena ide yang Meski perselisihan antar dua
diusung, namun kekuatan imajinasi dan kekuasaan Islam Maghrib-Andalusia terus
pilihan katanya menunjukkan kejeniusan berlangsung, namun Spanyol pada masa ini
sastrawan Andalusia. Meski demikian belum mampu merebut Andalusia dari
tema-tema filsafat menjadikan syair tangan kaum muslimin. Pada saat ini
kehilangan gairah dan keindahannya. Jenis kekuatan Spanyol saling bersengketa.
sastra ini hanya dimiliki sastrawan Aragon-Castilla saling menjatuhkan.
Andalusia. Tokoh sastrawan-filosof ini Namun tahun 873-874 Raja Aragon,
seperti Yahya Al-Ghazal, Ibnu Bajah, Ferdinand V menikahi Isabel, saudara
Malik Bin Wahab dan Al-Jayanī yang Henry IV Raja Castilla. Kemudian Isabel
bergelar Syā‟irul-Chukamā‟ atau naik tahta menggantikan Henri IV yang
Chakīmus-Syu‟arā‟. Karya-karya tersebut tutup usia. Kerajaan Aragon dan Castilla
seperti Syudzūrudz-Dzahab, atau al- pun akhirnya bersatu. Kekuatan itu
Chadāiq karya Ibnu Faraj. berhasil mengambil Granada dari tangan
Dalam bidang prosa, Ibnu Thufail kaum muslimin, sehingga kaum muslimin
menulis Hayy Bin Yaqdzan, yaitu kisah harus meninggalkan Granada atau tinggal
filsafat yang mengungkapkan hal-hal dengan 67 syarat, antara lain memeluk
ilmiah dan filsafat yang bersatu dengan agama Nasrani.
tasawuf dalam bentuk sastra. Ibnu Rusyd, Pada masa ini, kekuasaan Islam
ahli filsafat zaman ini juga menulis novel Andalusia mulai mengecil hingga akhirnya
dengan judul Hayy Bin Yaqdzan. Namun habis. Namun keterpurukan politik tersebut
karya Ibnu Rusyd tidak terlalu dikenal tidak membuat peradaban Islam melemah.
sebagaimana Hayy Bin Yaqdzan karya Justru keilmuan dan penyusunan buku
Ibnu Thufail. Ibnu Rusyd lebih dikenal semakin berkembang pesat. Penyusunan
karena kepiawaiannya dalam buku terus berjalan. Baik ilmu agama
menerjemahkan buku-buku Aristoteles seperti ilmu-ilmu Alquran, Hadis, fikih,
seperti Dīwān fis-Syi‟r. sejarah atau keilmuan umum seperti sains,
filsafat dan mantiq. Seakan kaum muslimin

217
Jurnal CMES Volume VI Nomor 2 Edisi Juli - Desember 2013
Jurusan Sastra Arab Bekerjasama Dengan PSTT FSSR UNS

yang kehilangan rasa aman dan berada berkembang di Andalusia seperti ratapan
dalam krisis ekonomi, sosial dan politik Ibnu Abdun, “Ad-Dahru Yafja‟u Ba‟dal-
melarikan diri dalam ilmu pengetahuan Ain bil-Atsar”. Selain mengungkapkan
dan dunia tasawuf. Pada zaman ini ilmu kesedihan mereka akan jatuhnya wilayah
tasawuf berkembang pesat. Tokoh tasawuf Islam Andalusia, para raja-raja Maghrib
yang terkenal pada zaman ini adalah Imam dan Andalusia juga menuliskan kesedihan
Abu Abdullah Muhammad bin Yusuf bin mereka dalam surat yang mereka kirimkan
Umar bin Syu‟aib As-Sanusi dan ke masing-masing raja tersebut. Ketakutan
Burhanuddin Ibrahim bin Mahmud As- dan kesedihan akan jatuhnya wilayah-
Syadzili. wilayah Islam Andalusia ini sudah muncul
Bukan hanya tasawuf, sejarahpun sejak masa Mulūkut-Thawāif. Maka
mengalami perkembangan pesat. kedatangan raja Muwachchidīn ke
Sejarawan terkenal masa ini adalah Andalusia disambut gembira, dan dipuji
Abdurrahman bin Khaldun (meninggal para penyair muslim, seperti Al-Waqassyi
808. H) atau lebih dikenal dengan Ibnu dalam :
Khaldun. Dari ilmu sejarah muncul ilmu
sosial dan politik. Dalam bidang politik, ‫أال ليت شعري ىل ديد يل اظتدي‬
bukan hanya politik negara namun juga
politik pribadi atau pernikahan. Seperti ‫فأبصر حفل اظتشركُت طريدا‬
Tuchfatul-„Arūs Wa Nuzhatun-Nufūs karya Alā laita Syi‟rī hal yamuddu li:l-
Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad At- madā # Fa‟abshiru chaflal-
Tijani atau Kitabu Rawdlil-„Āthir fī musyrikīna tharīda
Nuzhatil-Khātir yang dicetak dengan judul Artinya:
Tanwīrul-Bithah fī Ma‟rifati Kaifiyyatin- Wahai, tidakkah puisiku yang
Nikāch karya An-Nafzawi yang kemudian membentang sepanjang usiaku
diterjemahkan dalam bahasa Inggris, Maka lihatlah bagaimana pesta-
Perancis dan Jerman. pesta kaum musyrikin itu
Ilmu pengetahuan, tasawuf dan
sastra menempati singgasana utama di hati Adab Al-Maulid
kaum muslimin Andalusia. Menurut Ibnu Al-Maulid adalah peringatan
Khaldun, sebuah kerajaan tidak akan hidup kelahiran Rasulullah SAW. Perayaan ini
selamanya. Masing-masing kerajaan tidak dikenal pada masa Rasul dan para
memiliki usia tertentu untuk kemudian khalifah Rasul. Perayaan ini baru muncul
jatuh dan digantikan oleh kerajaan lain. pada masa Daulah Fathimiyyah abad 4 H
Namun kehancuran kerajaan tersebut tentu di Maghrib-Mesir. Daulah Fathimiyyah
menimbulkan kesedihan di hati mengumpulkan kaum muslimin tiap 12
penduduknya. Sastra ratapan yang bulan Rabiulawwal dengan pembacaan
dikenalkan oleh Ar-rundi pada abad 6 H. sejarah Nabi Muhammad SAW.
semakin berkembang pesat. Terutama Pembacaan ini kemudian berkembang dan
sejak jatuhnya wilayah demi wilayah Islam tidak hanya dilakukan pada tanggal ini
ke tangan kerajaan Spanyol. Di Masyriq saja, akan tetapi juga acara-acara sosial
sastra ratapan semacam ini sudah ada lainnya. Shalahuddin al-Ayyubī bahkan
seperti kasidah Hamzawiyyah karya meminta kaum muslimin untuk berkumpul
Ubaidullah bin Qois Ar-Ruqoyyat dan membaca sejarah Nabi pada hari-hari
(meninggal tahun 75 H.) atau Al-Buhturī raya Nasrani di tempat dan waktu yang
yang meratapi kehancuran kota Almadain, diacak untuk menjaga kaum muslimin.
Ibukota Persia. Pada mulanya para penyair Kebiasaan ini kemudian
meratapi jatuhnya Toledo ke tangan berkembang di Syam, Mesir dan Iraq
Alfonso VI tahun 478 H. Sejak itu syair- selama beberapa waktu hingga sampai ke
syair rataoan kota dan kerajaan semakin Maghrib dan Andalusia. As-Sakhawī

218
Jurnal CMES Volume VI Nomor 2 Edisi Juli - Desember 2013
Jurusan Sastra Arab Bekerjasama Dengan PSTT FSSR UNS

menjelaskan dalam At-Tibril-Masbūk fī Bibir-bibir mengalirkan cintamu


Nashīhatil-Mulūk, “Kaum Muslimin ke hatiku
mengadakan perayaan pada bulan Maka hati ini rindu akan
kelahiran Nabi Muhammad SAW. Mereka kejernihan hati
mengadakan walimah. Pada malam Cinta ini membuatku melihat
harinya menyedekahkan bermacam-macam segalanya dengan tatapan „ain haqq
makanan dan berlomba membaca dan Dan dahulu aku menatap
menyenandungkan sejarah Nabi. Mereka segalanya dengan mata lahin
nampak bahagia. Seorang sultan pada Jika hati telah terpaut akan
malam itu akan menempati tempat khusus. cintanya
Aku menyaksikan peringatan ini pada Mampukah para penguasa itu
malam tahun 785 H. di rumah Barquq.” melarang untuk mengingatnya?
Ka‟ab bin Zuhair bin Abi Sulma
(meninggal 26 H.) adalah sastrawan yang PENUTUP
pertama kali membuat pujian kepada Sastra Arab Andalusia adalah bagian
Rasulullah SAW. Di Masyriq penyair sastra Arab yang semasa dengan sastra
pujian kepada Rasul antara lain Ibnu al- Abbasi. Sastra Arab ini sangat istimewa
Maghribi Abul Qosim bin Husain bin Ali, dengan akulturasi budaya Arab-Afrika-
Abul Faraj al-Jauzi dan Ibnu Hajar al- Eropa. Akulturasi budaya ini menjadikan
Haitami. Adapun penduduk Maghrib yang sastra Arab Andalusia unik dengan
menulis syair pujian kepada Rasulullah munculnya jenis sastra yang hanya ada di
sangatlah banyak. Seperti Abul Abbas bin Maghrib dan tidak ditemukan di Masyriq.
al-Arif as-Shufi: Kekuatan alam, kondisi sosial dan baru
mengenal bahasa Arab juga di samping
‫ إن قليب حببك قربة ؿتو اإللو‬،‫ يا ػتمد‬،‫وحقك‬ keinginan untuk meniru dan menjadikan
sastra Masyriq sebagai kiblat ikut
‫جرت أمواه حبك يف فؤادي فهام القلب يف طيب‬ menambah karakteristik unik sastra
Maghrib dan tidak kehilangan
‫اظتياه‬ kekhasannya. Sastra Andalusia adalah
‫فصرت أرى األمور بعُت حق وكنت أرى األمور‬ bagian dari sastra Maghrib, namun sastra
di Andalusia jauh lebih berkembang di
‫بعُت الىي‬ banding sastra Maghrib pada umumnya.
‫إذا شغف الفؤاد بو ودادا فهل ينهاه عن ذكراه‬ DAFTAR PUSTAKA
‫ناىي؟‬
Al-Fakhuri, Hana. Al-Jāmi‟ fī Tārīkhil-
Wachaqquka ya Muchammadu Adabil-Arabi. 1986. Beirut : Darul-
Inna Qolbī # Bichubbika qurbatun Jail
nachwal-ilāhī
Jarat amwāhu chubbika fī fuādī # Ar-Rafi‟i, Mushthafa Shadiq. Tārīkh
Fahāmal-qalbu fi thībil-miyāhi Adabil-Arab. 2000. Beirut: Darul-
Fashirtu aral-umūra bi‟aini Kutubil-Ilmiyyah
haqqin# Wakuntu arol-umūro bi‟aini lāhī
Idzā Syaghofal-fu‟ādu bihī Zaidan, Jurji. Tārikh Adabil-Lughatil-
wudāda # Fahal yanhāhu „an dzikrāhu Arabiyyah. Mesir: Darul-Hilal
Nāhī?
Artinya : Brockelman, Carl. Tārīkhul-Adabil-Arabi.
Bagimu, wahai Rasul. Kairo: Darul-Ma‟arif
Sesungguhnya hatiku
Mencintaimu serupa cinta Tuhan

219
Jurnal CMES Volume VI Nomor 2 Edisi Juli - Desember 2013
Jurusan Sastra Arab Bekerjasama Dengan PSTT FSSR UNS

Farrukh, Umar. Tārīkhul-Adabil-Arabi. (LIPIA). Al-Adabu lil-Mustawa Ats-


1981. Beirut:Darul-Ilmi Lil- Tsālits. Riyadh: Al-Jami‟ah.
Malayin.
Jami‟ah Al-Imam Muhammad Bin
Jami‟ah Al-Imam Muhammad Bin Muhammad Su‟ud al-Islamiyyah
Muhammad Su‟ud al-Islamiyyah (LIPIA). Al-Adabu. 1994. Riyadh:
(LIPIA). Shuwarun minash-Shīrah.. Al-Jami‟ah.
Riyadh: Al-Jami‟ah.

Jami‟ah Al-Imam Muhammad Bin


Muhammad Su‟ud al-Islamiyyah

220

You might also like