You are on page 1of 7

‫‪Materi Khutbah Jumat‬‬

‫‪Perilaku yang Merusak‬‬ ‫ك‬‫ِإلهَ ِإاَّل اهللُ َو ْح َدهُ اَل َش ِريْ َ‬ ‫َو َسلَّ َم تَ ْسلِْي ًما َم ِزيْ ًدا‬ ‫اهلل يِف ْ َح ِديْثِ ِه‪ِ :‬ستَّةُ‬
‫رسو ُل ِ‬
‫َ ُْ‬
‫‪Pahala Amal‬‬
‫لَهُ َش َه َاد َة َح ٍّق ويَِقنْي ٍ‬ ‫ُمتَ َكِّر ًرا‪.‬‬ ‫اَأْلع َم َال‪:‬‬
‫ط ْ‬ ‫َأ ْشيَاءَ حُتْبَ ُ‬
‫‪Pemateri: Nofriyanto, M.Ag‬‬ ‫َ‬
‫‪*) Link download PDF materi‬‬
‫َسالِ َمةً ِم َن الش ِّ‬
‫َّك‬
‫ََّأما َب ْع ُد‪ :‬فَ ُْأو ِصْي ُك ْم—َأيُّ َها‬
‫وب اخْلَْل ِق‪،‬‬‫ال بعي ِ‬
‫ُُ‬ ‫ُ‬ ‫اال ْشت َِ‬
‫غ‬
‫‪khutbah Jumat ada di akhir‬‬
‫َوااْلِ ْمرِت َ ِاء‪َ ،‬وَأ ْش َه ُد َّ‬
‫َأن‬ ‫ب‬‫ب‪َ ،‬و ُح ُّ‬ ‫وقَسوةُ الْ َق ْل ِ‬
‫‪tulisan‬‬
‫—و َن ْف ِس ْي بَِت ْق َوى‬ ‫َّاس َ‬ ‫الن ُ‬
‫َ َْ‬
‫اَحْلَ ْم ُد لِ ِله‪ ،‬اَحْلَ ْم ُد لِ ِله الَّ ِذ ْي‬
‫سيِّ َدنَا ونَبَِّينَا حُم َّم ًدا عب ُد ِ‬
‫اهلل‬ ‫الد ْنيَا‪َ ،‬وقِلَّةُ احْلَيَ ِاء‪َ ،‬وطُْو ُل‬
‫ُّ‬
‫َ َْ‬ ‫َ َ‬ ‫—رمِح َ ُك ُم‬ ‫ْ َ َ‬ ‫اهلل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫َّ‬
‫ات‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫‪،‬‬ ‫ِ‬
‫اهلل‬
‫ث بِاهلَُدى‬ ‫َو َر ُس ْولُهُ اَلْ َمْبعُ ْو ُ‬ ‫اَأْلم ِل‪‌َ ،‬وظَامِلٌ‌اَل َ‌يْنتَهى‬
‫ع ُك َّل‬ ‫َخلَ َق َو َبَّرا َوَأبْ َد َ‬ ‫اهللُ—الَّ ِذ ْي قَ َال يِف ْ حُمْ َك ِم‬ ‫َ‬
‫َشي ٍء و َذ َرا‪ ،‬لَهُ َما يِف‬ ‫َو ِديْ ِن احْلَ ِّق َما َكا َن َح ِد ْيثًا‬ ‫َتْن ِزيْلِ ِه‪َ :‬ي ْو َم جَتِ ُد ُك ُّل َن ْف ٍ‬
‫ْ َ‬ ‫س‬ ‫‪Ibadallah sidang jamaah‬‬
‫‪shalat Jumat yang‬‬

‫ض‬ ‫اَأْلر ِ‬ ‫يِف‬ ‫ا‬‫م‬ ‫و‬ ‫السماو ِ‬


‫ات‬ ‫صلَّى اهللُ َو َسلَّ َم‬ ‫يُ ْفَتَرى‪َ ،‬‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫‪dirahmati Allah‬‬
‫ْ‬ ‫َّ َ َ َ َ‬ ‫ضًرا‬ ‫َما َع ْ ْ َ رْي ْ َ‬
‫حُم‬ ‫خ‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ت‬ ‫َ‬‫ل‬ ‫م‬
‫ت‬ ‫َوبَ َار َك َعلَْي ِه‪َ ،‬و َعلَى آلِِه‬ ‫وما ع ِملَت ِمن س ٍ‬
‫‪Ibarat shalat yang bisa rusak‬‬
‫َو َما َبْيَن ُه َما َو َما حَتْ َ‬ ‫وء َت َو ُّد‬ ‫ََ َ ْ ْ ُ‬
‫‪karena melakukan satu saja‬‬

‫َأص َحابِِه َس َاد َة الْ َو َرى‬


‫‪dari pembatal-pembatal shalat,‬‬

‫الثََّرى‪َ ،‬أمْح َ ُدهُ ُسْب َحانَهُ‬ ‫َو ْ‬ ‫َأن َبْيَن َها َو َبْينَهُ ََأم ًدا‬‫لَ ْو َّ‬ ‫‪maka pahala amal perbuatan‬‬

‫وُأس ُد الشَّرى‪ ،‬والتَّابِعِ‬ ‫‪seorang hamba yang lain juga‬‬

‫َوَأ ْش ُك ُرهُ َعلَى نَِع ٍم َتَت َواىَل‬ ‫َ َ نْي َ‬ ‫َ ُ‬ ‫يدا َوحُيَ ِّذ ُر ُك ُم اللَّهُ َن ْف َسهُ‬ ‫بَعِ ً‬
‫‪bisa hilang, rusak, bahkan‬‬
‫‪justru dinilai dosa oleh‬‬
‫ومن تَبِعهم بِِإحس ٍ‬
‫َوآاَل ِء َتَتَرى‪َ ،‬وَأ ْش َه ُد َأ ْن اَل‬ ‫ان‪،‬‬
‫وف بِالْعِبَ ِاد‪َ .‬وقَ َال‬
‫‪Allah subhanahu‬‬
‫َ َ ْ َُ ْ ْ َ‬ ‫َواللَّهُ َرءُ ٌ‬ ‫‪wata’ala karena perilaku-‬‬
‫‪perilaku tertentu.‬‬
Apa saja perilaku yang “Sungguh beruntung seseorang Jika saja orang seperti ini mau bermanfaat bagi dunia dan
merusak pahala amal tersebut? yang disibukkan dengan aib merenung sejenak, seharusnya akhiratnya.
Mari, di kesempatan yang dirinya daripada mengurusi aib ia sadar bahwa ia telah
penuh berkah pada siang hari orang lain.” (HR. Al-Bazzar no. menghabiskan energi tanpa Ibadallah sidang jamaah
Jumat ini, kita renungi dan 6237) mendapatkan keuntungan shalat Jumat yang
tadaburi bersama hadits yang sama sekali dan merusak dirahmati Allah
tadi dibacakan pada awal Tentu, pesan tersirat dari hadis pahala amal ibadahnya
Kedua: hati yang keras
khutbah tentang perihal tersebut kebalikannya: dengan dosa yang ia perbuat.
perilaku yang dapat merusak sungguh celaka dan sungguh
Hal yang banyak merusak amal
pahala amal ibadah seorang merugi seseorang yang Maka tak heran jika orang
perbuatan lainnya ialah hati
hamba. senantiasa menyibukkan yang disibukkan dengan dosa
yang satu ini, ia mudah yang keras. Keras yang
dirinya dengan mengurusi aib
tergelincir ke dalam lubang- bagaimana? Tidak lain ialah
Enam Perilaku yang orang lain.
hati yang penuh dengan noda-
lubang dosa yang akan
Merusak Pahala Amal Mengapa demikian? Sebab, menguras habis pundi-pundi noda dan penyakit akut
ketika seseorang menyibukkan pahala kebaikan yang telah ia mengenaskan dan
Pertama: sibuk dengan aib orang mengkhawatirkan. Hati yang
diri dengan aib orang lain, ia perbuat.
lain
akan senang mencari-cari dipenuhi dengan kebencian, iri
kesalahan, mencari-cari waktu Padahal, yang tidak kalah hati, dengki, dan
Sungguh benar nasihat
kapan orang yang ia tidak penting dari amal kebaikan kesombongan.
baginda
sukai berbuat salah agar ia ialah berusaha menjaga
Nabi shallallahu  ‘alaihi Bukan hati yang mudah
bisa menghina, merendahkan, kemurniannya agar ia diterima
wasallam, menerima nasihat. Bukan hati
bahkan mem-bully-nya. Tidak oleh Allah subhanahu
yang bergejolak, takut,
‫‌عن‬ ِ hanya sampai di situ saja, wata’ala dan senantiasa
َ ،ُ‫‌عْيبُه‬
َ ُ‫‌شغَلَه‬
َ ‫طُوىَب ل َم ْن‬ bahkan ia tidak akan sungkan- merasa mawas diri, harap-
khawatir, bergetar, saat nama
dan tanda kebesaran Allah
ِ ‫وب الن‬
‫َّاس‬ ِ ‫عُي‬ sungkan untuk menggibah harap cemas, takut kalau ia
ُ atau memfitnah. hilang dan rusak dengan hal-
disebutkan. Hati seperti ini
menjadi sebab utama orang
hal semacam ini. Yang tidak
lari dari kebaikan.
ِ
‫َأخ َشى َعلَْي ُك ْم‬ ْ ‫َف َواللَّه َما الْ َف ْقَر‬
Sebaliknya, hati yang Ibadallah sidang Jamaah Dan hadis lainnya Rasulullah
lembut akan mudah terketuk shalat Jumat yang bersabda,

‫َأخ َشى َعلَْي ُك ْم َأ ْن‬ ِ


ْ ‫َولَكيِّن‬
dengan suara-suara dan dirahmati Allah
seruan-seruan kebajikan. Akan “Tidaklah cinta dunia itu
Ketiga: cinta dunia menguasai hati
mudah menerima nasihat dan
masukan.
ُّ ‫ط‬
‫الد ْنيَا َعلَْي ُك ْم َك َما‬ َ ‫ُتْب َس‬ seseorang,  kecuali dia akan
Sudah selayaknya seorang
‫ت َعلَى َم ْن َكا َن َقْبلَ ُك ْم‬ ِ diuji dengan tiga hal,  yakni
Di antara hal-hal yang muslim menjadikan dunia ْ َ‫بُسط‬ cita-cita tak
diajarkan oleh ulama agar hanya sebagai wasilah bagi berujung,  kemiskinan yang tak
meraih hati yang lembut, kesuksesan akhiratnya. Bukan ‫وها‬َ ‫وها َك َما َتنَافَ ُس‬ َ ‫َفَتنَافَ ُس‬ akan mencapai

‫َو ُت ْهلِ َك ُك ْم َك َما َْأهلَ َكْت ُه ْم‬


bersih, dan suci antara lain sebaliknya, menjadikan dunia
kecukupan,  dan kesibukan
lima. satu-satunya tujuan hidup.
yang tidak lepas dari
Orang yang orientasi hidupnya kelelahan.” (HR. Ad-Dailami).
Pertama, membaca al- “Demi Allah,  bukan
Quran dan maknanya. dunia, dunia dan dunia saja,
kemiskinan yang aku Ibadallah sidang jamaah
akan mudah terjatuh ke dalam
khawatirkan,  tetapi aku shalat Jumat yang
Kedua, shalat malam. sikap terlalu mencintai dunia
khawatir andai dunia dirahmati Allah
dengan berlebihan melebihi
ditaklukkan oleh kamu
Ketiga, berkumpul dan bergaul batas kewajaran. Keempat: tidak memiliki rasa malu
dengan orang-orang saleh. sekalian seperti ditaklukkan
Selain itu, ia akan lebih mudah oleh orang-orang sebelum
Sesungguhnya, terdapat ikatan
Keempat, memperbanyak melalaikan kehidupan kamu.  Akibatnya,  kamu
erat antara rasa malu dengan
puasa. akhiratnya dan kewajiban- berlomba mencari dunia
keimanan. Keduanya tak
kewajiban agamanya. Terdapat seperti mereka berlomba dan
ubahnya seperti dua sisi mata
Dan  kelima, memperbanyak beberapa nasihat dari baginda dunia pun menghancurkan
uang, tak bisa dipisahkan.
berzikir mengingat dan Nabi kepada kita, umatnya, kamu seperti menghancurkan
menyebut-nyebut nama agar tidak terjerumus kepada mereka.” (HR. Al-Bukhari no. Sebagaimana
Allah subhanahu wata’ala. perbuatan berlebihan 2988; HR. Muslim no. 2961) Rasulullah shallallahu ‘alaihi
mencintai dunia. wasallam bersabda,
‫ فَِإ َذا‬،‫احْلَيَاءُ َواِإْل ميَا ُن قُ ِرنَا مَجِ ًيعا‬ mempertontonkan kenistaan
dan pelbagai kefasikan. ُ‫احْلَيَاءُ َخْيٌر ُكلُّه‬
yang paling tinggi. Menyadari
bahwa Allah subhanahu

‫َأح ُدمُهَا ُرفِ َع اآْل َخُر‬ ‫ع‬


َ َ ُ
ِ‫رف‬ Semua itu, apa sebabnya? “Sifat malu seluruhnya
wata’ala selalu melihat dan
mengawasi apa yang
Tidak lain dan tidak bukan merupakan kebaikan.” (HR. dilakukan, baik dalam gelap
“Iman dan malu merupakan karena sedikit bahkan karena Muslim no. 37) maupun terang, lapang
pasangan dalam segala situasi telah hilang dan sirnanya rasa ataupun sempit.
dan kondisi.  Apabila rasa malu malu dari diri pelakunya. Menurut Ibnu Rajab al-
sudah tidak ada,  maka iman Hambali, rasa malu menjadi Maka berbahagialah mereka
pun sirna.” (HR. Al-Hakim no. Padahal bagi seorang hamba, dua macam. Pertama, malu yang rasa malunya terjaga,
66. Hadits sahih) rasa malu ibarat tameng, yang menjadi karakter dan imannya mengendalikan
sekaligus benteng dari tabiat bawaan, dia tidak seluruh nadi kehidupan, Islam
Apabila manusia kehilangan melakukan perbuatan- diusahakan melainkan Allah dan ihsannya menjadi
rasa malu atau kurang rasa perbuatan buruk. Seseorang anugerahkan kepada seorang perhiasan semua amal
malunya, maka berbagai yang punya rasa malu, akan hamba-Nya. Tentu saja hal perbuatan. Sehingga amal
kerusakan akan terjadi di muka senantiasa berhati-hati, baik tersebut eksklusif miliknya perbuatan ibadahnya tidak
bumi ini. Contohnya saja dalam ucapan maupun para nabi, rasul, serta wali hilang dan rusak.
dalam kehidupan sehari-hari perbuatan. Hidupnya selalu Allah subhanahu wata’ala.
yang kita jalani; penyebab penuh dengan pertimbangan Ibadallah sidang jamaah
utama rusaknya tatanan sosial yang matang sebelum berbuat Kedua, malu yang diperoleh shalat Jumat yang
antara lain karena hilangnya sesuatu. dari mengenal Allah dan dirahmati Allah
rasa malu. mengenal keagungan-Nya,
Dan yang paling penting, rasa serta keyakinannya tentang Kelima: panjang angan-angan
Tidak malu berbuat keji, tidak malu akan senantiasa Mahatahu-nya
malu berbuat curang dan mendatangkan kebaikan Allah subhanahu wata’ala. Menurut  Imam al-Ghazali,
culas, tidak malu berbuat sebagaimana orang yang panjang angan-
aniaya, tidak malu berbuat Rasulullah  shallallahu ‘alaihi Malu jenis ini merupakan angan akan ditimpa empat
keburukan. Bahkan, tidak malu wasallam bersabda, bagian dari buah iman yang keburukan. Pertama,
dimiliki oleh seorang hamba, meninggalkan ketaatan dan
bahkan termasuk derajat ihsan bermalas-malasan. Kedua,
senang menunda-nunda setan itu hanya menjanjikan yaitu mendustakan Allah dan Kedua, berlaku zalim kepada
tobat. Ketiga, senantiasa tipuan belaka kepada mereka. Rasul-Nya. sesama hamba. Bentuknya
menjadi orang yang banyak. Sebut saja,
materialistis serta cinta dan Ibadallah sidang Jamaah Kezaliman ini tidak bisa seperti menghina dengan
gila harta. Keempat, hati akan shalat Jumat yang diampuni karena orang yang sebutan binatang,
menjadi keras. dirahmati Allah berbuat zalim kepada Allah, ia meremehkan, menuduh yang
sudah mengingkari-Nya dan bukan-bukan, menyiksa,
Selain itu, yang harus menjadi Keenam: perbuatan zalim yang berbuat syirik, menyekutukan mengambil harta milik tanpa
perhatian kita umat muslim tiada henti Allah. hak, menodai kehormatan,
bahwa panjang angan-angan berlaku kejam, dan berlaku
Perbuatan zalim merupakan Firman Allah subhanahu
termasuk tipu daya Iblis paling tidak adil.
salah satu perbuatan tidak wata’ala dalam al-Quran,
licik. Sebagaimana ditegaskan
terpuji yang sangat dimurkai
dalam al-Quran surat An-Nisa Kezaliman jenis ini amat
119—120,
Allah subhanahu wata’ala.
Salah satu alasannya karena ia
‫اِ َّن الَّ ِذيْ َن َك َفُر ْوا َوظَلَ ُم ْوا ْمَل‬ merugikan manusia yang lain.
Tindakan zalim seperti ini juga
“Dan pasti kusesatkan akan mendatangkan mudarat
dan dosa yang tidak sepele.
‫يَ ُك ِن ال ٰلّهُ لَِي ْغ ِفَر هَلُ ْم َواَل‬ harus kita waspadai dan jauhi.
mereka,  dan akan Hal ini pernah diingatkan oleh
kubangkitkan angan-angan
Setidaknya ada tiga ‫لَِي ْه ِد َي ُه ْم طَ ِر ْي ًق ۙا‬ Rasulullah dalam hadisnya,
kosong pada
jenis kezaliman yang harus kita
mereka…”  Barang siapa “Barang siapa berbuat zalim
hindari agar pahala amal “Sesungguhnya orang-orang
menjadikan setan sebagai kepada saudaranya,  baik
ibadah kita tidak rusak dan kita yang kafir dan melakukan
pelindung selain Allah,  maka terhadap kehormatannya
tidak terjerumus dalam kezaliman,  Allah tidak akan
sungguh,  dia menderita maupun sesuatu yang
kubangan dosa. mengampuni mereka,  dan
kerugian yang nyata. lainnya,  maka mintalah
tidak  (pula)  akan
Pertama, zalim kepada Allah. kehalalannya darinya hari ini
menunjukkan kepada mereka
(Setan itu)  memberikan janji- Zalim terbesar di sini juga sebelum dinar dan dirham
jalan  (yang lurus).” (QS. An-
janji kepada mereka dan maksudnya yaitu tidak lagi ada.  Jika ia punya
Nisā`: 168)
membangkitkan angan-angan menyekutukan-Nya dengan amal saleh,  maka amalannya
kosong pada mereka,  padahal selain-Nya. Termasuk zalim itu akan diambil sesuai dengan
kadar kezaliman yang
dilakukannya.  Dan jika ia
Demikianlah materi khutbah
Jumat tentang perilaku yang
‫ٰيٓاَيُّ َها الَّ ِذيْ َن اٰ َمنُوا َّات ُقوا ال ٰلّ َه‬
tidak punya kebaikan,  maka
keburukan orang yang ia
merusak pahala amal ibadah.
Marilah kita berdoa kepada
‫َح َّق ُت ٰقىتِهٖ َواَل مَتُْوتُ َّن اِاَّل َواَْنتُ ْم‬
zalimi itu dibebankan
kepadanya.” (HR. Al-Bukhari
Allah subhanahu wata’ala agar
kita terhindar dari semua
‫ُّم ْسلِ ُم ْو َن‬
no. 6169) perilaku yang bisa merusak
pahala amal ibadah yang telah ‫َأن اهللَ ََأمَر ُك ْم‬َّ ‫مُثَّ ْاعلَ ُم ْوا‬
Ketiga, adalah zalim kepada kita kerjakan. Agar kita
diri sendiri. Semua perbuatan
yang melanggar perintah dan
menjadi orang yang beruntung
di dunia dan akhirat.
KHUTBAH KEDUA ،‫الساَل ِم َعلَى نَبِيِّ ِه‬ َّ ‫بِالصَّاَل ِة َو‬
larangan Allah subhanahu ،‫اَحْلَ ْم ُد لِ ِله َعلَى ِإ ْح َسانِِه‬ َ‫ ِإ َّن اهلل‬،‫التْن ِزيْ ِل‬ َّ ‫ال يِف ْ حُمْ َك ِم‬ َ ‫َف َق‬
wata’ala adalah perbuatan ِ ‫بـار َك اهلل لِـي ولَ ُكم بِالْ ُقـر‬
‫آن‬ ْ ْ َ ْ ُ ََ ‫الش ْكُر لَهُ َعلَى َت ْوفِْي ِق ِه‬ ُّ ‫َو‬ ‫صلُّو َن َعلَى النَّيِب ِّ يَا‬ ‫ِئ‬
َ ُ‫َو َمال َكتَهُ ي‬
yang menzalimi diri sendiri.
‫ َو َن َف َعنِـ َّـي َوِإيـَّـا ُكـ ْـم مِب ـَـا‬،‫الْ َع ِظْي ِم‬
Meninggalkan perintah dan ‫ َوَأ ْش َه ُد َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإاَّل‬،‫َو ْامتِنَانِِه‬ ‫صلُّوا َعلَْي ِه‬ ِ
َ ‫َأيُّ َها الذيْ َن َآمنُوا‬
melakukan larangan
‫ات َوال ِّـذ ْك ِر‬ ِ ‫فِي ِه ِمـن اآلي‬
َ ْ ْ ‫ك لَهُ َت ْع ِظْي ًما‬ ‫َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِْي ًما‬
َ ْ‫اهللُ َو ْح َدهُ اَل َش ِري‬
merupakan contoh nyata dari
zalim terhadap diri sendiri.
‫ َوَأقُ ْـو ُل َق ْويِل ْ َه َذا‬،‫احْلَ ِكْي ِم‬
Karena sejatinya, ia dengan
‫َأن نَبَِّينَا حُمَ َّم ًدا‬ َّ ‫ َوَأ ْش َه ُد‬،‫لِ َشْأنِِه‬
‫اسَت ْغ ِفُر ْوا اللَّـهَ لِ ْـي َولَـ ُك ْم ِم ْـن‬ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى نَبِِّينَا‬
َ ‫اللَّ ُه َّم‬
ْ ‫َو‬
sendirinya menjerumuskan
dirinya kepada jurang
‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه‬ َ ،ُ‫َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬ ٍ ‫حُم َّم‬
kebinasaan.
‫ َفيَا َف ْو َز‬،‫ـب‬ ٍ ْ‫ُك ِّل َذن‬ ‫ض اللَّ ُه َّم َع ْن‬ ‫ار‬
َ َْ َ‫و‬ ، ‫د‬
‫َأص َحابِِه َو َسلَّ َم‬ ‫و‬ ِِ‫وعلَى آل‬
‫ه‬
ْ َ ََ ِ ِ ِ َّ ‫خلَ َفاِئِه‬
. َ ‫الْ ُم ْسَت ْغ ِف ِريْ َن َويَــا جَنَا َة التَّــاِئبِنْي‬ ‫ض ْوا‬ َ َ‫الراشديْ َن الَّذيْ َن ق‬
Ibadallah sidang jamaah
ُ
shalat Jumat yang
.‫تَ ْسلِْي ًما َم ِزيْ ًدا‬
dirahmati Allah ‫ َأ ْيِب‬:‫بِاحْلَ ِّق َوبِِه َكانُ ْوا َي ْع ِدلُْو َن‬
‫بَ ْك ٍر‪َ ،‬وعُ َمَر‪َ ،‬وعُثْ َما َن‪َ ،‬و َعلِ ٍّي‪،‬‬ ‫الد ْنيَا َحسنَةً ويِف‬
‫َ َ‬ ‫َربَّنَا آتِنَا يِف ُّ‬ ‫َوالَْب ْغ ِي يَعِظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم‬
‫الص َحابَِة َأمْج َعِنْي َ ‪،‬‬
‫َو َع ْن َساِئِر َّ‬ ‫اب النَّا ِر‬ ‫ذ‬‫َ‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫اآْل ِخر ِة حسنةً وقِ‬ ‫تَ َذ َّكُرو َن‬
‫َ َ ََ َ َ َ َ‬
‫ك يَا‬ ‫ِ‬
‫م‬ ‫ر‬ ‫ك‬‫َ‬ ‫و‬ ‫ك‬‫َ‬ ‫وعنَّا معهم جِب و ِ‬
‫د‬
‫َ َ َ َ ُ ْ ُْ َ َ َ‬ ‫َربَّنَا ظَلَ ْمنَا َأْن ُف َسنَا َوِإ ْن مَلْ َت ْغ ِف ْر‬ ‫فَاذْ ُكُر ْوا اهللَ الْ َع ِظْي َم اجْلَلِْي َل‬
‫َأ ْكَر َم اَأْل ْكَر ِمنْي َ ‪.‬‬
‫لَنَا َوَت ْرمَحْنَا لَنَ ُكونَ َّن ِم َن‬ ‫يَ ْذ ُك ْر ُك ْم‪َ ،‬وا ْش ُكُر ْوهُ َعلَى‬
‫اللَّه َّم ِ‬
‫َأعَّز اِإْل ْساَل َم‬ ‫ُ‬ ‫ين‬
‫َ َ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫اخْل ِ‬
‫اس‬ ‫آاَل ِئِه َونِ َع ِم ِه يَِز ْد ُك ْم‪َ ،‬ولَ ِذ ْك ِر‬
‫َوالْ ُم ْسلِ ِمنْي َ ‪َ ،‬و َِأذ َّل الش ِّْر َك‬ ‫ِ‬
‫اهلل َأ ْكَبُر‪َ ،‬واهللُ َي ْعلَ ُم َما‬
‫اللَّ ُه َّم َوفِّ ْق ِإ َم َامنَا هِلَُد َاك‪،‬‬
‫َوالْ ُم ْش ِركِنْي َ ‪َ ،‬و َد ِّم ْر ْ‬
‫َأع َد َاء‬ ‫صَنعُ ْو َن‬
‫تَ ْ‬
‫اك‪َ ،‬و َوفِّ ْق‬ ‫ضَ‬ ‫اج َع ْل َع َملَهُ يِف ْ ِر َ‬ ‫َو ْ‬
‫اج َع ْل اللَّ ُه َّم َه َذا الَْبلَ َد‬
‫الدِّيْ ِن‪َ ،‬و ْ‬ ‫مَجِ يع واَل َة ُأمو ِر الْمسلِ ِ‬
‫م‬
‫ْ َ ُ ُ ْ ُ ْ نْي َ‬
‫ِآمنًا ُمطْ َمِئنًّا ُر َخاءً َو َساِئِر بِاَل ِد‬ ‫ِ‬
‫ك َوحَتْ ِكْي ِم‬ ‫ل ْل َع َم ِل بِ ِكتَابِ َ‬
‫الْ ُم ْسلِ ِمنْي َ ‪.‬‬
‫ك يَا َذا اجْلَاَل ِل َواِإْل ْكَر ِام‪.‬‬ ‫َش ْر ِع َ‬
‫اللَّه َّم َأصلِح َأحو َال املسلِ ِ‬
‫م‬
‫نْي‬
‫ُ ْ ْ َْ ُْ َ‬ ‫ِعباد ِ‬
‫اهلل‪ِ ،‬إ َّن اللَّهَ يَْأ ُمُر بِالْ َع ْد ِل‬
‫يِف ُك ِّل م َك ٍ‬ ‫ََ‬
‫ان‪ ،‬اللَّ ُه َّم ُر َّد ُه ْم‬ ‫ْ َ‬ ‫ِ ِِ‬
‫َواِإْل ْح َسان َوِإيتَاء ذي الْ ُق ْرىَب‬
‫ك ُر ًّدا مَجِ ْيالً‪.‬‬
‫ِإلَْي َ‬ ‫َو َيْن َهى َع ِن الْ َف ْح َش ِاء َوالْ ُمْن َك ِر‬

You might also like