You are on page 1of 2

Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance “GCG”) merupakan upaya

perusahaan untuk menciptakan pola hubungan yang kondusif antar pemangku


kepentingan dalam perusahaan. Hubungan kondusif antar stakeholder tersebut adalah
prasyarat dalam mewujudkan kinerja perusahaan yang baik, yang selanjutnya
mendukung peningkatan nilai perusahaan. Tata kelola perusahaan akan memberikan
nilai tambah bagi pemegang saham secara berkelanjutan dalam jangka panjang,
dengan tetap menghormati kepentingan pemangku kepentingan lainnya, berdasarkan
hukum dan norma yang berlaku. Dengan demikian jelas bahwa tata kelola perusahaan
terkait erat dengan nilai perusahaan dan tentunya, kinerja keuangan perusahaan.

Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko tersebut sehingga kita bisa memperoleh hasil yang
paling optimal. Dalam konteks organisasi, organisasi juga akan menghadapi banyak risiko. Jika organisasi
tersebut tidak bisa mengelola risiko dengan baik, maka organisasi tersebut bisa mengalami kerugian.
Karena itu risiko yang dihadapi oleh organisasi juga harus dikelola, agar organisasi bisa bertahan, atau
barangkali mengoptimalkan risiko. Menurut Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor
577/KMK.01/2019 tentang Manajemen Risiko di Lingkungan Kementerian Keuangan, tujuan manajemen
risiko adalah meningkatkan kemungkinan pencapaian visi, misi, sasaran organisasi dan peningkatan
kinerja dan melindungi dan meningkatkan nilai tambah organisasi.

Prinsip2 tata Kelola yang telah dilaksanakan:

wawasan ke depan: telah memiliki visi yang dijabarkan dalam misi yang tegas dan seluruh kegiatan
telah diarahkan mendukung visi tersebut.

partisipasi masyarakat: telah mengimplementasikan hasil studi banding yang dillakukan ke


Kabupaten Solok yaitu dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam perumusan dan/atau
pengambilan kebijakan yang dilaksanakan melalui cara seperti duduk basamo, musyawarah
pembangunan nagari, dll. Dengan mengikutsertakan masyarakat dalam perencanaan dan
pelaksanaan, masyarakat merasa memiliki tanggung jawab terhadap program yang dijalankan
pemerintah.

demokrasi: program dan kegiatan yang dilaksanakan pemerintah adalah hasil keputusan bersama
antara eksekutif dan legislative

Yang memerlukan perbaikan:

keterbukaan dan transparansi: informasi PBJ dan informasi penerimaan pegawai terbatas pada
kalangan tertentu.

tanggung gugat (accountability): laporan keuangan dan laporan akuntabilitas tiga tahun terakhir
terlambat disampaikan. atas LKPD tahun terakhir mendapat opini disclaimer dari BPK.
supremasi hukum: masih terdapat pemberitaan kurang sedap terkait pembiaran praktik KKN yang
dilakukan Kepala Dinas PU dan Kepala Biro Keuangan

You might also like