You are on page 1of 2

How to Become a Student of Pancasila

in the era of the World Globalization


Good morning. Best wishes to all of us.

This is my first english speech after almost 2 years. Those in attendance who have the honor
of being headmaster, teacher, and dear friends. On this occasion I will give the speech "how
to becoma a student of pancasila in the era of the world championships".

We know that today culture and the setting of values in society are getting the cultural and
external threats that the globalization of information brings. People, especially young people
who are drowning in the digital age euphoria, the Internet, social media, and various online
information, are not rarely affected by external values and cultures that are incompatible with
our nation's values.

The prevalence of violence and action that a current generation student should not take is a
prime example of how pancasila adapts serious challenges and threats related to the lack of
consciousness of adab values, morality, national values, and lack of development in the mind
of today's young generation students. We cannot control the rapidly expanding flood of
globalization today. However, as a student with principles, identity, and foresight, we must
face the rapid globalization of information by still feeding the younger generation. We can't
just drift in the globalization of information with all its value.

We need something that will be both a fortress and a powerfully embedded character in each
one of us to build the most basic life of a harmonious, peaceful, brotherhood. As a student
who has pancasila asa philosophy of life and a state basis, clearly the character contained in it
must become part of the identity of every young generation. It is this pancasilla character that
will be the foundation of both national and fortress that will protect our young generation
from the threat of negative effects from the globalization of information such as violence to
radicalism to terrorism.

Therefore the way to implant the soul of pancasila student in this age of globalization
is that we need to approach the three approaches: example, breeding, teaching. Thus, we also
need to sift out negative attitudes and develop our mindset in character, acting in the real
world, and even in the virtual world.

The boy is the nation's hope, the Asian tiger generation. Indonesia waits for us to be
global, not for us to be desperate. Don't be a volatile young person with zero results, but be a
skilled young person, thirsty to learn and upgrading papers dege and skills.

That may be all I need to say, if there is a word of error. Thank you for your concern.

Good morning, have a nice day.


How to Become a Student of Pancasila
in the era of the World Globalization
Selamat pagi. Salam sejahtera untuk kita semua.

Para hadirin yang saya hormati kepada kepala sekolah, guru, dan teman-teman yang saya
sayangi. Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato “How to becoma a student of
pancasila in the era of the world globalization”.

Kita tahu, saat ini budaya dan tatanan nilai di masyarakat mendapatkan ancaman budaya dan
nilai dari luar yang dibawa arus globalisasi informasi. Masyarakat, terutama generasi muda yang
sedang tenggelam dalam euforia era digital, internet, media sosial, dan berbagai informasi online, tak
jarang terpengaruh nilai-nilai dan budaya luar yang tak sesuai dengan nilai-nilai bangsa kita.

Maraknya kasus kekerasan dan tindakan yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang
pelajar generasi saat ini adalah contoh nyata bagaimana Pancasila menadapatkan tantangan dan
ancaman serius terkait kurangnya kesadaran nilai adab, moralitas, nilai-nilai kebangsaan, serta
kurangnya perkembangan pola pikir pelajar generasi muda saat ini.

Kita tak bisa mengendalikan arus globalisasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini.
Namun, sebagai seorang pelajar yang memiliki prinsip, jati diri, dan memiliki cita-cita ke depan, kita
mesti menghadapi pesatnya globalisasi informasi dengan tetap memberi bekal bagi generasi muda.
Kita tak bisa begitu saja hanyut dalam derasnya arus globalisasi informasi dengan segala nilai yang
dibawanya. Kita butuh bekal yang akan menjadi benteng sekaligus karakter yang tertanam kuat
dalam diri setiap individu kita guna bekal paling mendasar membangun kehidupan bangsa yang
harmonis, damai, dalam ikatan persaudaraan.

Sebagai seorang pelajar yang memiliki Pancasila sebagai filosofi hidup dan dasar negara,
jelas karakter yang terkandung di dalamnya mesti menjadi bagian dari jati diri setiap generasi muda.
Karakter Pancasila inilah yang akan menjadi fondasi sikap kebangsaan sekaligus benteng yang akan
melindungi generasi muda kita dari ancaman pengaruh negatif arus globalisasi informasi seperti
kekerasan hingga paham radikalisme-terorisme.

Maka dari itu cara untuk menanamkan jiwa pelajar pancasila di era globalisasi ini kita perlu
melakukan tiga pendekatan, yaitu keteladanan, pembiasaan, pengajaran. Jadi, kita juga perlu
menyaring sikap-sikap negatif serta mengembangkan pola pikir kita dalam berkarakter, bertindak
dalam dunia nyata, maupun di dunia maya.

Pemuda itu harapan bangsa, generasi macan asia. Indonesia menunggu kita untuk mendunia,
bukan menunggu kita untuk putus asa. Jangan menjadi anak muda yang labil, banyak maunya tapi
hasilnya nihil, tapi jadilah anak muda yang terampil, haus untuk belajar dan upgrading knowledege
and skill.

Mungkin itu saja yang perlu saya sampaikan, mohon maaf apabila ada kesalahan kata.
Terimakasih atas perhatiannya.

Selamat pagi, semoga hari anda berjalan dengan menyenangkan.

You might also like