You are on page 1of 11

‫ فقد‬، ‫ وقد كان لعمل بانيني أثر ملموس على لسانيات القرن العشرين‬، ‫أسلوب علمي واستعمال رموز

الجبر وتفادي الحشو والتكرار‬


‫ وعلى هذا األساس دارت جل الدراسات اللغوية حيث " عالجت مسائل متفرقة‬، ‫جاءت دراستهم على درجة عالية من التنظيم والدقة‬
‫ واقتصرت البحوث على اللغتين اإلغريقية والالتينية كما أن هذه‬، ‫في علم البنية وعلم النظم وعلم األسلوب من جوانب رؤية تعليمية‬
‫ وقد اعتمد الباحثون في دراستهم للغة في تلك الفترات مناهج عدة ومنها‬2 " ‫الدراسات كانت تدرس اللغة ألهداف إما فلسفية أو دينية‬
:

Sebuah metode ilmiah dan penggunaan simbol aljabar dan menghindari tautologi dan pengulangan.
Karya Panini memiliki dampak nyata pada linguistik abad kedua puluh. Studi mereka mencapai
tingkat organisasi dan akurasi yang tinggi. Aspek visi pendidikan, dan penelitian terbatas pada
bahasa Yunani dan Latin, dan penelitian ini mempelajari bahasa untuk tujuan filosofis atau religius.
Dalam studi mereka tentang bahasa pada periode tersebut, para peneliti mengadopsi beberapa
pendekatan, termasuk:

Maksudnya adalah ada sebuah metode ilmiah dan penggunaan simbol aljabar karya panini. dimana
metode tersebut menghindari pengulangan suatu gagasan atau kata yang tidak diperlukan. Metode
karya panini ini memiliki dampak nyata pada ilmu bahasa abad ke 20. Metode ini juga melesat
keberbagai organisasi dan dtingkat akurat yang tinggi. Dalam studi mereka tentang bahasa pada
periode tersebut, para ahli mengambil beberapa pendekatan, diantaranya:

‫ ويقوم هذا المنهج على‬، ‫ المقارنة‬A‫أ – المنهج المقارن واتضح هذا المنهج مع ظهور اللغة السنسكريتية التي كانت حافزا للدراسات‬
‫ فتهتم‬، ‫ كالفصيلة السامية مثال‬، ‫الدراسة النحوية والصرفية والداللية بمقارنة تجري بين لغتين أو أكثر من فصيلة لغوية واحدة‬
‫ ومن نتائج هذا المنهج ما يأتي‬، 3 " ‫ بدراستها من حيث " األصوات وتشكيالتها وبناؤها ومخارجها وصفاتها ووظائفها‬:

‫ وقدمت األعمال األدبية في‬، ‫ التي عالجت الكثير من الظواهر اللغوية‬، ‫إعادة بناء وتقويم النصوص اللغوية غير الموثوق بصحتها‬
‫ " فقد كانت‬... ‫ و " تسهيل البحث في ميدان الفصائل اللغوية وروابطها التركيبية وصوال إلى لغة األم‬، ‫ميدان الشعر والنثر والنقد‬
‫ أو أكثر وترتبط بحوادث‬4 ‫ كونها تكشف عن جل أوجه الشبه واالختالف بين حادثتين‬، ‫مبادئ هذا المنهج في غاية الدقة والوضوح‬
‫ وتجدر اإلشارة إلى أن هذا‬، ‫ فيتميز بذلك موضوع البحث عن الموضوعات األخرى‬، ‫اجتماعية محددة بزمانها ومكانها وتاريخها‬
‫ بهدف قبول أو رفض القضايا‬، \‫المنهج قديم قدم الفكر اإلنساني فقد استخدمه أرسطو وأفالطون كوسيلة في الحوار وفي المناقشة‬
‫ واألفكار المعروضة للنقاش‬.

A – Pendekatan komparatif, dan pendekatan ini menjadi jelas dengan munculnya bahasa Sanskerta,
yang merupakan katalis untuk studi perbandingan, Pendekatan ini didasarkan pada studi tata
bahasa, morfologi dan semantik, dengan perbandingan antara dua bahasa atau lebih dari satu
rumpun bahasa. Seperti rumpun Semit misalnya, sehingga tertarik untuk mempelajarinya dari segi
“suara, bentukannya, strukturnya, keluarnya, ciri-cirinya dan fungsinya”, dan di antara hasil
pendekatan ini adalah sebagai berikut :

Rekonstruksi dan evaluasi teks linguistik yang tidak dapat diandalkan, yang berurusan dengan
banyak fenomena linguistik, dan menyajikan karya sastra di bidang puisi, prosa, dan kritik, dan
“memfasilitasi penelitian di bidang rumpun linguistik dan hubungan strukturalnya dengan bahasa
ibu... “ Prinsip-prinsip pendekatan ini sangat Akurasi dan kejelasan, karena mengungkapkan sebagian
besar persamaan dan perbedaan antara dua peristiwa atau lebih dan terkait dengan peristiwa sosial
tertentu yang spesifik pada waktu, tempat dan tanggalnya, sehingga membedakan topik penelitian
dari yang lain. Topik, dan perlu dicatat bahwa pendekatan ini setua pemikiran manusia, seperti yang
digunakan Aristoteles dan Plato sebagai sarana dalam dialog dan diskusi Dengan tujuan menerima
atau menolak masalah dan ide yang disajikan untuk diskusi.

Yang bisa saya fahami adalah pendekatan komparatif merupakan salah satu pendekatan dalam
ilmu linguistik berdasarkan pendekatan objeknya. Dimana pendekatan ini sering disebut sebagai
pendekatan perbandingan atau istilah umumnya metode perbandingan. Dimana pendekatan ini
menggunakan perbandingan untuk menemukan persamaan atau pun perbedaan dalam suatu objek
atau lebih yang sedang dibandingkan. Dalam ilmu linguistik pendekatan komparatif ini
membandingkan satu bahsa atau lebih dengan bahasa lain yang masih satu rumpun. Perbandingan
komparatif hanya membandingkan bahasa yang berada pada satu rumpun saja. contoh pendekatan
komparatif bahasa yang serumpun adalah bahasa yang ada pada bahasa semit, yaitu antara
bahasa arab dengan bahasa ibrani, Kedua bahsa ini masih satu rumpun.

Tujuan dari pendekatan komparatif ini tidak lain sebagaimana telah disinggung dalam pengertian
diatas, yaitu untuk membandingkan dan menemukan persamaan dan perbedaan, juga bisa untuk
menganalisis antara bahasa yang dibandingkan untuk menentukan apakah kedua bahasa itu
serumpun atau tidak. Pendekatan komparatif ini merupakan pendekatan yang paling pertama atau
bisa disebut yang paling tua dalam pendekatan ilmu linguistik.

Adapun aspek aspek yang dibandingkan atau perbandingan untuk menemukan persamaan dan
perbedaan adalah

1. segi struktural bahasanya


2. suara/pelafalan(fonetik/ as-shautiyah)
3. perubahan kata berdarkan pola-pola tertentu dan fungsi tertentu(morfologi/sharaf)
4. unsur-unsur bahasa untuk membentuk suatu kalimat atau seluk beluk wacana, kalimat,
klausa dan frasa(sintaksis/ nahwu)
5. dan dari asal usul kata dan maknanya(semantik/ilm-ad-dilalah).

... " ‫ ويعتمد على اللغة المكتوبة اعتقادا من أصحابه أن اللغة المنطوقة ال تمثل إال شيئا مخادعا فيعتمد على‬: ‫ب – المنهج التاريخي‬
‫المخطوطات والنقوش المحفوظة على األحجار وأوراق البردي وألواح الطين " ؛ حيث يتتبع هذا المنهج دراسة حاالت تطور البنية‬
‫ فيهتم بوصف وتسجيل ما مضى من‬، ‫والتراكيب والداللة مع االهتمام بمدى تأثير اإلقليم الجغرافي على الظاهرة اللغوية عبر التاريخ‬
‫ ويقوم بدراستها وتفسيرها وتحليلها على أسس علمية دقيقة ؛ حيث تجعل الباحث يشعر بالمشكلة ويقوم‬، ‫وقائع وأحداث الماضي‬
‫ ويصيغ الفرضيات المناسبة ويدرسها ويحللها قصد الوصول إلى حقائق وتعميمات تساعده على فهم الحاضر على ضوء‬، ‫بتحديدها‬
‫ يسمح بحل مشكالت معاصرة على ضوء خبرات الماضي ويسمح بإعادة النظر في البيانات وتقييمها‬: ‫الماضي وتتمثل أهميته في أنه‬
‫ بالنسبة لفروض معينة أو نظريات في الحاضر دون الماضي‬.

B - Pendekatan historis: bergantung pada bahasa tertulis, percaya bahwa bahasa lisan tidak lain
adalah hal yang menipu, jadi bergantung pada "... manuskrip dan prasasti yang diawetkan di atas
batu, lembaran papirus, dan tablet tanah liat"; Dimana pendekatan ini menelusuri kajian kasus-
kasus perkembangan struktur, struktur, dan semantik, dengan memperhatikan sejauh mana
pengaruh wilayah geografis terhadap fenomena linguistik sepanjang sejarah. Itu membuat peneliti
merasakan masalah dan mendefinisikannya, serta merumuskan hipotesis yang sesuai, mempelajari
dan menganalisisnya untuk mencapai fakta dan generalisasi yang membantunya memahami teori
masa kini dalam terang masa lalu.

Pendekatan historis adalah pendekatan yang mempelajari atau pun mengkaji perkembangan
bahasa dari zaman ke zaman dan tidak terikat waktu. artinya mengkaji asal-usul bahasa, awal mula
bahasa, perkembangan bahasa, bukan hanya dari satu kurun waktu saja atau pada satu zaman
saja, melainkan dari zaman terdahulu hingga zaman sekarang dan mungkin zaman berikutnya.
Pendekatan ini juga bisa disebut dengan metode pengkajian bahasa dari segi sejarah
perkembanganya. Seperti halnya dalam pendekatan komparatif, pendekatan historis juga mengkaji
aspek aspek perkembangan struktur bahasa, fonetik, sintaksis, morfologi, dan semantik dari masa
ke masa, juga didasarkan pada sebuah rentetan perkembangan yang berkesinambungan pada
suatu bahasa.
Pendekatan ini juga mengkaji sejauh mana suatu zaman dan georafis berpengaruh dalam
perkembangan bahasa. Pendekatan ini juga bisa menghasilkan sebuah manuskrip atau catatan
masa lalu yang bisa dijadikan referensi para peneliti masa kini dalam mengkaji suatu bahasa
ataupun ilmu linguistik.

‫ وهو المنهج الذي اعتمده سوسیر‬، ‫ ويتجلى بوضوح في منتجات لسانيات القرن العشرين‬: ‫ ( هي ج – المنهج الوصفي‬F. D.
Saussure ) ‫ فاهتم في تأسيس نظريته على التمييز بين‬، ‫في دراساته ؛ حيث دعا إلى وصف اللغة كما وليس كما يجب أن تكون‬
‫ بالتركيز " على طبيعة المتكلم‬، ‫ ويعتمد هذا المنهج في دراسته للغة على اللغة المنطوقة‬، ‫الكثير من الثنائيات أو التناقضات‬
‫ ويعبر في ذلك عما‬2. " ‫وشخصيته العلمية والثقافية أو على الراوي اللغوي حيث يدرس لهجة معاصرة كمصدر منهجه الوصفي‬
‫ المكانية بهدف‬A‫ بتحديد المساحة‬: ‫ الحيز المكاني‬. ‫ حيث يهتم بتحديد الفترة الزمنية التي وقعت فيها تلك الدراسة‬: ‫ الفترة الزمنية‬: ‫يأتي‬
‫ كون اللغة في تطور وتغير مستمر بتغير األزمنة واألمكنة ؛ حيث يقع اهتمامه على عينة محددة يجري عليها‬، ‫تحديد المدونة‬
‫ الدراسة فيوضح حجم هذه العينة وسبب اختيارها‬.

C - Pendekatan deskriptif: Ini jelas terlihat dalam produk linguistik abad kedua puluh, dan itu adalah
pendekatan yang diadopsi oleh F. D. Saussure dalam studinya. Di mana dia menyerukan untuk
menggambarkan bahasa sebagaimana adanya dan bukan sebagaimana mestinya, sehingga dia
tertarik untuk membangun teorinya tentang membedakan antara banyak dikotomi atau kontradiksi
Kontemporer sebagai sumber pendekatan deskriptifnya. Periode waktu: ini berkaitan dengan
penentuan periode waktu di mana penelitian ini berlangsung. Ruang spasial: dengan mendefinisikan
ruang spasial dengan tujuan mendefinisikan blog, karena bahasa selalu berkembang dan berubah
mengikuti perubahan waktu dan tempat; Jika minatnya jatuh pada sampel tertentu untuk dipelajari,
dia menjelaskan ukuran sampel ini dan alasan pemilihannya.

Pendekatan deskriptif adalah pendekatan yang mengkaji bahasa dengan tranparansi atau dengan
kata lain mengkaji bahasa sebagaimana adnya dan mestinya tanpa ada praduga lain. Dimana hasa
dikaji berdasarkan karakter asli bahasa tersebut. Pendekatan deskriptif hanya mendeskripsikan satu
bahasa pada masa, tingkatan, dan tempat tertentu saja. Berbeda dengan pendekatan komparatif
dan historis yang cendrung mengkaji satu bahasa atau lebih dalam satu penelitian, pada
pendekatan deskriptif hanya satu bahasa saja dalam satu kali penelitian. Contohnya adalah
mendeskripsikan bahasa arab berbentuk syair yang menggunakan bahasa klasik pada zaman dahuli
di makkah.

Aspek yang dikaji pada pendekatan deskriptif juga sama halnya dengan pendekatan-pendekatan
sebelumnya, seperti mendeskripsikan aspek struktural atau gramatikalnya, fonetik atau sifat sifat
suara nya, sintaksis atau dalam hal penyusunan kalimah nya, morfologi atau bagaimana
pembentukan dan pengklasisifikasian katanya, dan semantik atau bagaimana cara pemaknaan nya.
Seperti ketika kita meneliti dan mendeskripsikan kosakata kontemporer di mesir pada zaman
sekarang.

، ) ‫ الخ‬... ، ‫ قصة‬، ‫ نثر‬، ‫ عامية ) أو نوع الفن المتعامل معه ( شعر‬، ‫ وسطى‬، ‫ االهتمام بالمستويات اللغوية ( فصحى‬: ‫المستوى‬
‫ فاهتم بذلك بكل‬، ‫ على حد سواء بهدف الوصول إلى استنباط قواعد كلية تنطبق على اللغات كلها‬A‫فيهتم بدراسة اللغات واللهجات‬
‫ ويهتم بجانب إصدار األصوات أو الجانب‬، ‫المستويات بدءا باألصوات ؛ أي وصف األصوات وقواعد تشكيلها للوقوف عند طبيعتها‬
‫ كما اعتنى بالنظام الصرفي ؛ أي المستوى الصرفي الذي‬، ‫النطقي والجانب الفيزيائي لها ( الموجات الصوتية ) والجانب السمعي‬
‫ ويهتم أيضا بالمستوى‬، ‫ ويحدد أنواعها وأشكالها وصورها‬، ‫ فيبين مختلف البنى اإلفرادية‬، ‫يعتمد بدوره على نتائج البحث الصوتي‬
‫ النحوي الذي يمثل الرابطة بين المفردات في تكوين جمل‬.
Level: minat pada level linguistik (klasik, menengah, sehari-hari) atau jenis seni yang berhubungan
dengannya (puisi, prosa, cerita, ... dll.), sehingga tertarik mempelajari bahasa dan dialek, dengan
tujuan untuk sampai pada aturan universal yang berlaku untuk semua bahasa, jadi perhatikan itu Di
semua tingkatan, dimulai dengan suara; yaitu uraian tentang bunyi-bunyian dan kaidah-kaidah
pembentukannya guna menentukan sifat-sifatnya, dan berkaitan dengan pengeluaran bunyi atau sisi
artikulasi dan sisi fisik (gelombang bunyi) dan sisi pendengaran, serta sistem morfologi; Artinya,
tingkat morfologi, yang pada gilirannya tergantung pada hasil pencarian fonetis, menunjukkan
berbagai struktur individu, dan mengidentifikasi jenis, bentuk, dan gambarannya, dan juga berkaitan
dengan tingkat gramatikal yang mewakili hubungan antara kosa kata. Dalam pembentukan kalimat.

‫ وتوضيح خصائصها اعتمادا على اختبار عينة ممثلة‬، ‫ويتميز هذا المنهج بأنه يدرس الظاهرة كما هي في الواقع فيقوم بوصفها‬
‫ يسمح بجمع المعلومات الحقيقية والتدقيق والتفصيل‬: ‫ وتبرز أهميته في أنه‬، ‫للمجتمع على أساس معيار مميز يمكننا من التعميم‬
‫ كما أنه يمكننا من معرفة ما يفعله األفراد في‬، ‫ فيضع النقاط على حروف المشكلة\ الموجودة‬، ‫لظاهرة موجودة فعال في مجتمع معين‬
‫ ويستفيد بذلك من آرائهم وخبراتهم باتخاذ القرارات المناسبة التي يتم تعميمها في مشاكل ذات طبيعة مشابهة\ لها‬، ‫ مشكلة ما‬.

Pendekatan ini dicirikan oleh fakta bahwa ia mempelajari fenomena sebagaimana adanya, sehingga
menggambarkannya dan mengklarifikasi karakteristiknya berdasarkan pengujian sampel yang
representatif dari komunitas berdasarkan kriteria khusus yang memungkinkan kami untuk
menggeneralisasi. Kepentingannya disorot dalam hal: Memungkinkan pengumpulan informasi nyata,
pengawasan dan detail dari sebuah fenomena yang benar-benar ada dalam masyarakat tertentu. Ini
memberi poin pada surat-surat dari masalah yang ada, dan itu memungkinkan kita untuk
mengetahui apa yang dilakukan individu dalam suatu masalah, dan dengan demikian mendapat
manfaat dari pendapat dan pengalaman mereka dengan membuat keputusan yang tepat yang
digeneralisasikan dalam masalah yang sifatnya serupa dengan mereka.

Karena pendekatan ini dicirikan dengan fakta bahwa mengkaji bahasa sebagaimana adanya, dan
juga pada masa, tingkatan, dan tempat tertentu sehingga mendeskripsikan dan mengklasiifikasikan
karakteristik bahasanya, berdasarkan pengujian sampel yang mewakili dari suatu komunitas yang
menjadi sampel, sehingga memungkinkan kami untuk menggeneralisasi bahasa yang ada pada
komunitas/masyarakat sampel tersebut.

Kepentingan yang disorot adalah pengumpulan informasi yang nyata, pengawasan dan detail dari
sebuah fenomena yang benar-benar terjadi dalam masyarakat/komunitas tertentu. Karena
pengambilan sampel penelitan dari komunitas tertentu, kita bisa menggeneralisir bahasa individu
yang lain nya, yang berada pada komunitas tersebut.

‫ ويعتبر من أهم وأحدث مناهج دراسات اللسانيات التطبيقية الحديثة و " يعتبر ميدانه تطبيقيا بحث يهدف إلى‬: ‫د – المنهج التقابلي‬
‫ فهو منهج يركز على الجانب التطبيقي‬، " ‫ موظفا نتائج بحوثه في مجال علم اللسان التطبيقي‬، ‫ ويعتمد على المنهج الوصفي‬، ‫المقابلة‬
‫ وال يشترط فيها أن تكون من األصل نفسه رغم أن معظم الباحثين يرون أن‬، ‫ ويقوم هذا المنهج بمقارنة لغتين أو أكثر‬. ‫ال النظري‬
‫ ويقوم على رصد العناصر اللغوية ومكوناتها الصوتية والصرفية والنظمية والداللية‬، ‫التقابل ال يكون إال بين لغتين من فصيلة واحدة‬
‫ التي تتمثل‬، ‫ وتجدر اإلشارة إلى أن سوسير تمكن من تغيير الفكرة السائدة حتى أواخر القرن التاسع عشر‬. ‫والعروضية والبالغية‬
‫في أن وظيفة اللغة تمثيلية ؛ أي إن اللغة تعبير عن الفكر وليس لها شكل خاص ومستقل بها ؛ حيث تنتظم عناصرها بانتظام األشياء‬
‫ فخلص بذلك اللغة من ذلك المفهوم الضيق ؛ أي بعد أن كانت اللغة‬، ‫في الكون ووفق ما يمليه العقل بدراسته اللغة في ذاتها ولذاتها‬
‫ اللسانية لم يأت بها سوسير ؛ ألنها كانت قائمة فيها‬A‫ وإن كلمة البنية في الدراسات‬، ‫صورة تمثل الفكر أصبحت موضوعا قائما بذاته‬
‫ امتد‬... ‫ كانت تدل على " البناء أو الطريقة التي يقام بها مبنى ما‬A‫ فبعدما‬، ‫ والذي يختلف فيها هو المعنى الذي نهدف إليه‬، ‫منذ القدم‬
‫ لكن هذا ال يعني‬، ‫ فقد برزت اللسانيات كفكرة جديدة في الفكر اإلنساني الحديث‬، " ‫مفهوم الكلمة ليشمل وضع األجزاء في مبنى ما‬
‫ فهو بحث قديم‬، ‫أن البحث في اللغة بحث جديد ؛ ألن البحث في اللغة وما يرتبط بها من قضايا فكرية ليس جديدا في حياة البشرية‬
‫ والشيء الجديد فيه هو أن الفكر اللساني المعاصر متفتح على معارف‬، ‫ رغم أن لفظة لسانيات حديثة العهد‬، ‫قدم اللغة البشرية نفسها‬
‫ لذلك فرضت نفسها في إطار العلوم‬، ‫ وغيرها‬... ‫ من منطق ورياضيات وعلم النفس وعلم االجتماع وإحصاء وإعالميات‬، ‫شتى‬
‫ اإلنسانية كنظرية ومنهج‬.

D – Pendekatan kontrastif: Ini dianggap sebagai salah satu pendekatan paling penting dan terbaru
untuk studi linguistik terapan modern, dan “bidangnya dianggap sebagai penelitian terapan yang
bertujuan untuk mewawancarai, dan bergantung pada pendekatan deskriptif, menggunakan hasil
dari penelitiannya di bidang linguistik terapan.” Ini adalah metode yang menitikberatkan pada sisi
terapannya, bukan sisi teoretisnya. Pendekatan ini membandingkan dua bahasa atau lebih, dan
tidak diharuskan memiliki asal yang sama, meskipun sebagian besar peneliti percaya bahwa
perbedaannya hanya antara dua bahasa dari rumpun yang sama. Perlu dicatat bahwa Saussure
berhasil mengubah gagasan yang berlaku hingga akhir abad ke-19, yaitu bahwa fungsi bahasa
bersifat representasional; Artinya, bahasa adalah ekspresi pikiran dan tidak memiliki bentuknya
sendiri dan tidak bergantung padanya; Di mana unsur-unsurnya diatur dalam keteraturan benda-
benda di alam semesta dan menurut apa yang didikte oleh pikiran dengan mempelajari bahasa itu
sendiri dan untuk dirinya sendiri, dan dengan demikian membersihkan bahasa dari konsep sempit
itu; Artinya, setelah bahasa merupakan gambaran yang mewakili pemikiran, ia menjadi subjek yang
berdiri sendiri, dan struktur kata dalam studi linguistik tidak dibawa oleh Saussure; Karena itu sudah
ada di dalamnya sejak zaman kuno, dan yang membedakannya adalah makna yang kita tuju, jadi
setelah itu menunjukkan “bangunan atau cara di mana sebuah bangunan didirikan … konsep kata
diperluas untuk mencakup penempatan bagian-bagian dalam bangunan.” Linguistik telah muncul
sebagai gagasan baru dalam pemikiran humanisme modern, tetapi ini tidak berarti bahwa pencarian
bahasa adalah sesuatu yang baru; Karena penelitian tentang bahasa dan isu-isu intelektual terkait
bukanlah hal baru dalam kehidupan umat manusia, karena merupakan penelitian setua bahasa
manusia itu sendiri, meskipun kata linguistik itu baru, dan hal baru di dalamnya adalah bahwa
pemikiran linguistik kontemporer terbuka. Ke berbagai pengetahuan, seperti logika, matematika,
psikologi, dan ilmu pengetahuan, sosiologi, statistika, informatika... dan lain-lain, sehingga
memaksakan dirinya dalam kerangka humaniora sebagai teori dan metode.

Pendekatan konstratif adalah pendekatan yang paling baru untuk studi linguistik modern.
pendekatan ini lebih menitik beratkan terapan daripada teori, pendekatan ini juga bergantung pada
hasil dari pendekatan deskriptif untuk linguistik terapannya yaitu untuk mewawancarai. Pendekatan
konstratif adalah pendekatan yang membandingkan satu bahasa atau lebih dengan bahasa lain dan
tidak serumpun. Bertujuan untuk menemukan perbedaan anatara satu bahasa dengan bahasa lain.
Atau bisa juga untuk membandingkan bahasa ibu sebagai bahasa pertama dengan bahasa asing
sebagai bahasa ke dua.

Saussure berpendapat bahwa perbandingan berlaku juga untuk bahasa yang tidak serumpun bukan
hanya untuk perbandingan bahasa yang satu rumpun saja. Saussure juga berpendapat bahwa
bahasa merupakan sebuah sistem tanda yang mengungkapkan pikiran atau gagasan, dan oleh
karenanya dapat dibandingkan dengan sistem tulisan, sistem alfabet orang bisu-tuli, ritual simbolis,
rumus kesantunan, sinyal militer, dan lainnya. Saussure mengeluarkan bahasa dari makna yang
sempit dan menjadikan bahasa adalah sebagai representasi dari gagasan dan fikiran menjadikan
bahasa sebagai subjek yang berdiri sendiri. yang membedakan nya adalah makna yang kita tuju.
Sebagai contoh: bangunan atau bisa juga bermakna cara dimana sebuah bangunan didirikan atau
juga penempatan bagian bagian dalam sebuah bangunan.

Pengkajian bahasa dengan menggunakan pendekatan konstratif juga meliputi kajial ilmu bahasa
yaitu membandingkan fonetik, morfologi, sintaksis, dan semantik antara bahasa yang dibandingkan.
3- ‫ أضف إلى ذلك األسرى‬، ‫ ألخذ علوم الدين من منابعها‬، ‫ لقد أقبل الكثير من األعاجم إلى مكة‬: ‫أوليات الدرس اللغوي عند العرب‬
‫والموالي الذين أسلموا وتعربوا فبعد االختالط والمزج صعب فهم اللغة العربية واتسعت الهوة بين الفصحى ولغة العامة فقرر أهل‬
‫ وخرج اللغويون لجمع المادة من أفواه العرب األقحاح ألسباب عدة أهمها ما‬، ‫ العامة والفرعية‬A‫ واستنباط أحكامها‬A‫العلم واللغة جمعها‬
‫ كان البد من شرح وتفسير القرآن الكريم والحديث الشريف ليتمكن العرب‬: ‫ – العامل الديني‬1 : ‫ عوامل جمع اللغة‬-3 / 1 : ‫يأتي‬
‫ تفشت ظاهرة اللحن‬: ‫ – اللحن اللغوي‬2 . ‫ فاجتهد العلماء في شرح ألفاظ القرآن ومعانيها‬، ‫واألعاجم من فهم النصوص الدينية‬
‫ ويحصل ذلك في عدة مواضع‬، ‫اللغوي بعد دخول األعاجم وغير العرب وهو انحراف كالم العرب عن قواعد النحو والصرف‬
2 : ‫محددة هي كاآلتي‬

3- Yang pertama dari pelajaran bahasa di kalangan orang Arab: Banyak orang non-Arab datang ke
Makkah untuk mempelajari ilmu-ilmu agama dari sumbernya, selain itu para tahanan dan loyalis
yang masuk Islam dan diArabkan. Mulut orang Arab murni karena beberapa alasan, yang paling
penting di antaranya adalah sebagai berikut: 1/3- Faktor pluralisasi bahasa: 1- Faktor agama: Perlu
untuk menjelaskan dan menafsirkan Al-Qur’an dan hadits yang mulia sehingga bahwa orang Arab
dan non-Arab dapat memahami teks-teks agama, sehingga para ulama berusaha untuk Penjelasan
kata-kata Al-Qur’an dan artinya. 2- Melodi linguistik: fenomena melodi linguistik menyebar setelah
masuknya non-Arab dan non-Arab, yang merupakan penyimpangan ucapan Arab dari aturan tata
bahasa dan morfologi, dan ini terjadi di beberapa tempat tertentu, sebagai berikut: 2

Linguistik Berdasarkan Aspek Pendekatan Objek

Berdasarkan aspek pendekatan objeknya, linguistik dibagi menjadi sebagai berikut ini.

Linguistik deskriptif,

Tervoort, (1977, hlm. 22) mengatakan bahwa linguistik deskriptif adalah ilmu yang mengkaji bahasa
yang digunakan penutur ketika penutur sedang mengadakan penelitian dan analisis data. Dapat
dikatakan bahwa linguistik deskriptif adalah ilmu yang melihat bahasa apa adanya.

Linguistik sinkronis,

Adalah linguistik yang mengkaji bahasa pada kurun waktu tertentu (dalam satu waktu).

Linguistik diakronis,

Merupakan linguistik yang mempelajari perkembangan bahasa dari masa ke masa (Pateda dalam
Dhanawaty, dkk, 2014, hlm. 49). Contohnya, perkembangan bahasa Bali dari masa lalu hingga masa
kini.

Linguistik historis komparatif,

Adalah linguistik yang mempelajari perbandingan antara bahasa-bahasa yang sekerabat.

Linguistik konstrastif,

Merupakan linguistik yang mempelajari perbandingan antara bahasa-bahasa yang tidak sekerabat.
Penelitian linguistik konstrastif membatasi kajiannya pada bandingan-bandingan bahasa pada
periode tertentu. Linguistik konstrastif dipelopori oleh Robert Lado.
Sebuah metode ilmiah dan penggunaan simbol aljabar dan menghindari tautologi dan
pengulangan. Karya Panini memiliki dampak nyata pada linguistik abad kedua puluh. Studi
mereka mencapai tingkat organisasi dan akurasi yang tinggi. Aspek visi pendidikan, dan
penelitian terbatas pada bahasa Yunani dan Latin, dan penelitian ini mempelajari bahasa
untuk tujuan filosofis atau religius. Dalam studi mereka tentang bahasa pada periode tersebut,
para peneliti mengadopsi beberapa pendekatan, termasuk:
Maksudnya adalah ada sebuah metode ilmiah dan penggunaan simbol aljabar karya
panini. dimana metode tersebut menghindari pengulangan suatu gagasan atau kata yang
tidak diperlukan. Metode karya panini ini memiliki dampak nyata pada ilmu bahasa abad
ke 20. Metode ini juga melesat keberbagai organisasi dan dtingkat akurat yang tinggi.
Dalam studi mereka tentang bahasa pada periode tersebut, para ahli mengambil
beberapa pendekatan, diantaranya:
A – Pendekatan komparatif, dan pendekatan ini menjadi jelas dengan munculnya bahasa
Sanskerta, yang merupakan katalis untuk studi perbandingan, Pendekatan ini didasarkan pada
studi tata bahasa, morfologi dan semantik, dengan perbandingan antara dua bahasa atau lebih
dari satu rumpun bahasa. Seperti rumpun Semit misalnya, sehingga tertarik untuk
mempelajarinya dari segi “suara, bentukannya, strukturnya, keluarnya, ciri-cirinya dan
fungsinya”, dan di antara hasil pendekatan ini adalah sebagai berikut :
Rekonstruksi dan evaluasi teks linguistik yang tidak dapat diandalkan, yang berurusan
dengan banyak fenomena linguistik, dan menyajikan karya sastra di bidang puisi, prosa, dan
kritik, dan “memfasilitasi penelitian di bidang rumpun linguistik dan hubungan strukturalnya
dengan bahasa ibu... “ Prinsip-prinsip pendekatan ini sangat Akurasi dan kejelasan, karena
mengungkapkan sebagian besar persamaan dan perbedaan antara dua peristiwa atau lebih
dan terkait dengan peristiwa sosial tertentu yang spesifik pada waktu, tempat dan tanggalnya,
sehingga membedakan topik penelitian dari yang lain. Topik, dan perlu dicatat bahwa
pendekatan ini setua pemikiran manusia, seperti yang digunakan Aristoteles dan Plato
sebagai sarana dalam dialog dan diskusi Dengan tujuan menerima atau menolak masalah dan
ide yang disajikan untuk diskusi.
Yang bisa saya fahami adalah pendekatan komparatif merupakan salah satu pendekatan
dalam ilmu linguistik berdasarkan pendekatan objeknya. Dimana pendekatan ini sering
disebut sebagai pendekatan perbandingan atau istilah umumnya metode perbandingan.
Dimana pendekatan ini menggunakan perbandingan untuk menemukan persamaan atau
pun perbedaan dalam suatu objek atau lebih yang sedang dibandingkan. Dalam ilmu
linguistik pendekatan komparatif ini membandingkan satu bahsa atau lebih dengan
bahasa lain yang masih satu rumpun. Perbandingan komparatif hanya membandingkan
bahasa yang berada pada satu rumpun saja. contoh pendekatan komparatif bahasa yang
serumpun adalah bahasa yang ada pada bahasa semit, yaitu antara bahasa arab dengan
bahasa ibrani, Kedua bahsa ini masih satu rumpun.
Tujuan dari pendekatan komparatif ini tidak lain sebagaimana telah disinggung dalam
pengertian diatas, yaitu untuk membandingkan dan menemukan persamaan dan
perbedaan, juga bisa untuk menganalisis antara bahasa yang dibandingkan untuk
menentukan apakah kedua bahasa itu serumpun atau tidak. Pendekatan komparatif ini
merupakan pendekatan yang paling pertama atau bisa disebut yang paling tua dalam
pendekatan ilmu linguistik.
Adapun aspek aspek yang dibandingkan atau perbandingan untuk menemukan persamaan
dan perbedaan adalah
1. segi struktural bahasanya
2. suara/pelafalan(fonetik/ as-shautiyah)
3. perubahan kata berdarkan pola-pola tertentu dan fungsi
tertentu(morfologi/sharaf)
4. unsur-unsur bahasa untuk membentuk suatu kalimat atau seluk beluk wacana,
kalimat, klausa dan frasa(sintaksis/ nahwu)
5. dan dari asal usul kata dan maknanya(semantik/ilm-ad-dilalah).
B - Pendekatan historis: bergantung pada bahasa tertulis, percaya bahwa bahasa lisan tidak
lain adalah hal yang menipu, jadi bergantung pada "... manuskrip dan prasasti yang diawetkan
di atas batu, lembaran papirus, dan tablet tanah liat"; Dimana pendekatan ini menelusuri
kajian kasus-kasus perkembangan struktur, struktur, dan semantik, dengan memperhatikan
sejauh mana pengaruh wilayah geografis terhadap fenomena linguistik sepanjang sejarah. Itu
membuat peneliti merasakan masalah dan mendefinisikannya, serta merumuskan hipotesis
yang sesuai, mempelajari dan menganalisisnya untuk mencapai fakta dan generalisasi yang
membantunya memahami teori masa kini dalam terang masa lalu.
Pendekatan historis adalah pendekatan yang mempelajari atau pun mengkaji
perkembangan bahasa dari zaman ke zaman dan tidak terikat waktu. artinya mengkaji
asal-usul bahasa, awal mula bahasa, perkembangan bahasa, bukan hanya dari satu kurun
waktu saja atau pada satu zaman saja, melainkan dari zaman terdahulu hingga zaman
sekarang dan mungkin zaman berikutnya. Pendekatan ini juga bisa disebut dengan
metode pengkajian bahasa dari segi sejarah perkembanganya. Seperti halnya dalam
pendekatan komparatif, pendekatan historis juga mengkaji aspek aspek perkembangan
struktur bahasa, fonetik, sintaksis, morfologi, dan semantik dari masa ke masa, juga
didasarkan pada sebuah rentetan perkembangan yang berkesinambungan pada suatu
bahasa.
Pendekatan ini juga mengkaji sejauh mana suatu zaman dan georafis berpengaruh dalam
perkembangan bahasa. Pendekatan ini juga bisa menghasilkan sebuah manuskrip atau
catatan masa lalu yang bisa dijadikan referensi para peneliti masa kini dalam mengkaji
suatu bahasa ataupun ilmu linguistik.

C - Pendekatan deskriptif: Ini jelas terlihat dalam produk linguistik abad kedua puluh, dan itu
adalah pendekatan yang diadopsi oleh F. D. Saussure dalam studinya. Di mana dia
menyerukan untuk menggambarkan bahasa sebagaimana adanya dan bukan sebagaimana
mestinya, sehingga dia tertarik untuk membangun teorinya tentang membedakan antara
banyak dikotomi atau kontradiksi Kontemporer sebagai sumber pendekatan deskriptifnya.
Periode waktu: ini berkaitan dengan penentuan periode waktu di mana penelitian ini
berlangsung. Ruang spasial: dengan mendefinisikan ruang spasial dengan tujuan
mendefinisikan blog, karena bahasa selalu berkembang dan berubah mengikuti perubahan
waktu dan tempat; Jika minatnya jatuh pada sampel tertentu untuk dipelajari, dia
menjelaskan ukuran sampel ini dan alasan pemilihannya.
Level: minat pada level linguistik (klasik, menengah, sehari-hari) atau jenis seni yang
berhubungan dengannya (puisi, prosa, cerita, ... dll.), sehingga tertarik mempelajari bahasa
dan dialek, dengan tujuan untuk sampai pada aturan universal yang berlaku untuk semua
bahasa, jadi perhatikan itu Di semua tingkatan, dimulai dengan suara; yaitu uraian tentang
bunyi-bunyian dan kaidah-kaidah pembentukannya guna menentukan sifat-sifatnya, dan
berkaitan dengan pengeluaran bunyi atau sisi artikulasi dan sisi fisik (gelombang bunyi) dan
sisi pendengaran, serta sistem morfologi; Artinya, tingkat morfologi, yang pada gilirannya
tergantung pada hasil pencarian fonetis, menunjukkan berbagai struktur individu, dan
mengidentifikasi jenis, bentuk, dan gambarannya, dan juga berkaitan dengan tingkat
gramatikal yang mewakili hubungan antara kosa kata. Dalam pembentukan kalimat.
Pendekatan ini dicirikan oleh fakta bahwa ia mempelajari fenomena sebagaimana adanya,
sehingga menggambarkannya dan mengklarifikasi karakteristiknya berdasarkan pengujian
sampel yang representatif dari komunitas berdasarkan kriteria khusus yang memungkinkan
kami untuk menggeneralisasi. Kepentingannya disorot dalam hal: Memungkinkan
pengumpulan informasi nyata, pengawasan dan detail dari sebuah fenomena yang benar-
benar ada dalam masyarakat tertentu. Ini memberi poin pada surat-surat dari masalah yang
ada, dan itu memungkinkan kita untuk mengetahui apa yang dilakukan individu dalam suatu
masalah, dan dengan demikian mendapat manfaat dari pendapat dan pengalaman mereka
dengan membuat keputusan yang tepat yang digeneralisasikan dalam masalah yang sifatnya
serupa dengan mereka.
Pendekatan deskriptif adalah pendekatan yang mengkaji bahasa dengan tranparansi atau
dengan kata lain mengkaji bahasa sebagaimana adnya dan mestinya tanpa ada praduga
lain. Dimana hasa dikaji berdasarkan karakter asli bahasa tersebut. Pendekatan
deskriptif hanya mendeskripsikan satu bahasa pada masa, tingkatan, dan tempat tertentu
saja. Berbeda dengan pendekatan komparatif dan historis yang cendrung mengkaji satu
bahasa atau lebih dalam satu penelitian, pada pendekatan deskriptif hanya satu bahasa
saja dalam satu kali penelitian. Contohnya adalah mendeskripsikan bahasa arab
berbentuk syair yang menggunakan bahasa klasik pada zaman dahuli di makkah.
Aspek yang dikaji pada pendekatan deskriptif juga sama halnya dengan pendekatan-
pendekatan sebelumnya, seperti mendeskripsikan aspek struktural atau gramatikalnya,
fonetik atau sifat sifat suara nya, sintaksis atau dalam hal penyusunan kalimah nya,
morfologi atau bagaimana pembentukan dan pengklasisifikasian katanya, dan semantik
atau bagaimana cara pemaknaan nya. Seperti ketika kita meneliti dan mendeskripsikan
kosakata kontemporer di mesir pada zaman sekarang.
Karena pendekatan ini dicirikan dengan fakta bahwa mengkaji bahasa sebagaimana
adanya, dan juga pada masa, tingkatan, dan tempat tertentu sehingga mendeskripsikan
dan mengklasiifikasikan karakteristik bahasanya, berdasarkan pengujian sampel yang
mewakili dari suatu komunitas yang menjadi sampel, sehingga memungkinkan kami
untuk menggeneralisasi bahasa yang ada pada komunitas/masyarakat sampel tersebut.
Kepentingan yang disorot adalah pengumpulan informasi yang nyata, pengawasan dan
detail dari sebuah fenomena yang benar-benar terjadi dalam masyarakat/komunitas
tertentu. Karena pengambilan sampel penelitan dari komunitas tertentu, kita bisa
menggeneralisir bahasa individu yang lain nya, yang berada pada komunitas tersebut.
D – Pendekatan kontrastif: Ini dianggap sebagai salah satu pendekatan paling penting dan
terbaru untuk studi linguistik terapan modern, dan “bidangnya dianggap sebagai penelitian
terapan yang bertujuan untuk mewawancarai, dan bergantung pada pendekatan deskriptif,
menggunakan hasil dari penelitiannya di bidang linguistik terapan.” Ini adalah metode yang
menitikberatkan pada sisi terapannya, bukan sisi teoretisnya. Pendekatan ini membandingkan
dua bahasa atau lebih, dan tidak diharuskan memiliki asal yang sama, meskipun sebagian
besar peneliti percaya bahwa perbedaannya hanya antara dua bahasa dari rumpun yang sama.
Perlu dicatat bahwa Saussure berhasil mengubah gagasan yang berlaku hingga akhir abad ke-
19, yaitu bahwa fungsi bahasa bersifat representasional; Artinya, bahasa adalah ekspresi
pikiran dan tidak memiliki bentuknya sendiri dan tidak bergantung padanya; Di mana unsur-
unsurnya diatur dalam keteraturan benda-benda di alam semesta dan menurut apa yang
didikte oleh pikiran dengan mempelajari bahasa itu sendiri dan untuk dirinya sendiri, dan
dengan demikian membersihkan bahasa dari konsep sempit itu; Artinya, setelah bahasa
merupakan gambaran yang mewakili pemikiran, ia menjadi subjek yang berdiri sendiri, dan
struktur kata dalam studi linguistik tidak dibawa oleh Saussure; Karena itu sudah ada di
dalamnya sejak zaman kuno, dan yang membedakannya adalah makna yang kita tuju, jadi
setelah itu menunjukkan “bangunan atau cara di mana sebuah bangunan didirikan … konsep
kata diperluas untuk mencakup penempatan bagian-bagian dalam bangunan.” Linguistik telah
muncul sebagai gagasan baru dalam pemikiran humanisme modern, tetapi ini tidak berarti
bahwa pencarian bahasa adalah sesuatu yang baru; Karena penelitian tentang bahasa dan isu-
isu intelektual terkait bukanlah hal baru dalam kehidupan umat manusia, karena merupakan
penelitian setua bahasa manusia itu sendiri, meskipun kata linguistik itu baru, dan hal baru di
dalamnya adalah bahwa pemikiran linguistik kontemporer terbuka. Ke berbagai pengetahuan,
seperti logika, matematika, psikologi, dan ilmu pengetahuan, sosiologi, statistika,
informatika... dan lain-lain, sehingga memaksakan dirinya dalam kerangka humaniora
sebagai teori dan metode.
Pendekatan konstratif adalah pendekatan yang paling baru untuk studi linguistik modern.
pendekatan ini lebih menitik beratkan terapan daripada teori, pendekatan ini juga
bergantung pada hasil dari pendekatan deskriptif untuk linguistik terapannya yaitu untuk
mewawancarai. Pendekatan konstratif adalah pendekatan yang membandingkan satu
bahasa atau lebih dengan bahasa lain dan tidak serumpun. Bertujuan untuk menemukan
perbedaan anatara satu bahasa dengan bahasa lain. Atau bisa juga untuk
membandingkan bahasa ibu sebagai bahasa pertama dengan bahasa asing sebagai
bahasa ke dua.
Saussure berpendapat bahwa perbandingan berlaku juga untuk bahasa yang tidak
serumpun bukan hanya untuk perbandingan bahasa yang satu rumpun saja. Saussure juga
berpendapat bahwa bahasa merupakan sebuah sistem tanda yang mengungkapkan
pikiran atau gagasan, dan oleh karenanya dapat dibandingkan dengan sistem tulisan,
sistem alfabet orang bisu-tuli, ritual simbolis, rumus kesantunan, sinyal militer, dan
lainnya. Saussure mengeluarkan bahasa dari makna yang sempit dan menjadikan bahasa
adalah sebagai representasi dari gagasan dan fikiran menjadikan bahasa sebagai subjek
yang berdiri sendiri. yang membedakan nya adalah makna yang kita tuju. Sebagai
contoh: bangunan atau bisa juga bermakna cara dimana sebuah bangunan didirikan atau
juga penempatan bagian bagian dalam sebuah bangunan.
Pengkajian bahasa dengan menggunakan pendekatan konstratif juga meliputi kajial ilmu
bahasa yaitu membandingkan fonetik, morfologi, sintaksis, dan semantik antara bahasa
yang dibandingkan.

Pada kesimpulannya kadalah ada 4 pendekatan yang terdapat pada ilmu linguistik
1, pendekatan komparatif
2. pendekatan historis
3. pendektan deskriptif
4. pendekatan konstratif

You might also like