You are on page 1of 8

‫‪MENINGKATNYA KETAQWAAN‬‬

‫)‪(M. Alfithrah Arufa‬‬

‫َ ْ َ ْ ِ َ ْ َ َ َ َّ‬ ‫َ‬ ‫َّ ْ َ ْ َ َ‬ ‫َ َْْ ِ‬ ‫َ َْْ ِ‬


‫الرشاد‪ ،‬اش َىد ان لا ّاله ّالا‬ ‫ض َح ل َجا َسب ْيل َّ‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ذ‬‫ّ‬ ‫ال‬ ‫هللّ‬ ‫د‬ ‫م‬ ‫ح‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫هلل‪،‬‬ ‫د‬ ‫الحم‬
‫ّ‬
‫َ‬
‫ْ ِ َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ََ‬
‫ات‪َ ،‬واش َىد ان َس ِّّيدنا‬ ‫َ ْ َ َ َّ َ َ‬ ‫َ ْ َ ِ َ ُّ‬ ‫ِ َ ْ َ ِ‬
‫اهلل وحده لا ش ّريك له رب الار ّضين والسمي ّ‬
‫َ َ َّ ْ‬ ‫ْ َ َّ‬ ‫ِّ‬ ‫َ ْ ِ ِ َ َ ِ ْ ِ ِ َ ْ ِ ْ َ ََّ ِ َ َ ِّ‬
‫﵀ فص ّل َو َس ّل ْم َو َب ّارك َوث َرح ْم َوتحنن‬ ‫محمدا غبده ورسيله خيد الػباد‪َّ .‬‬
‫ّ ّ‬
‫َ َْ َْ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ِ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ َ َ ِّ َ‬
‫ان ّالى يي ّم المػ ّاد‪.‬‬ ‫على س ّي ّدنا محمد‪ ،‬وعلى آلّ ّه وصح ّبهّ ومن ث ّبػىم ّب ّاحس ٍ‬
‫َ َ ْ‬ ‫ِ َْ‬ ‫َْ‬ ‫َ ِ‬ ‫َ َ َ ُّ َ ْ َ‬ ‫ََّ َ ْ‬
‫اض ِر ْون‪ .‬ا ْو ّص ْي ّن ْي نف ّس ْي َواَّّياك ْم ّبجل َيى اهللّ ‪ ،‬فلد‬ ‫اما بػد فيا ايىا الح ّ‬
‫ْ َّ ِ َ‬ ‫َ َ‬
‫فاز ال ِمجل ْين‪ .‬كال اهلل ثػالى في كجابه الكريم ‪:‬‬
‫َ‬ ‫َ َ ِ َّ َ ْ ِ‬ ‫ٰ َ َ َّ ِ ٰ‬ ‫ٰٓ َ ُّ َ َّ ْ َ ٰ َ ِ َّ ِ‬
‫ىجه َولا ث ِم ْيثَّن ّالا َوانج ْم ُّم ْس ّل ِم ْين ﴿آل‬ ‫يايىا ال ّذين امجيا اثليا اهلل حق ثل ّ‬
‫َ َ ْ ِ َ‬ ‫َّ‬
‫اهلل حيثما‬ ‫غمران ‪ ﴾۲۰۱ :‬كال رسيل اهلل صلى اهلل علحه وسلم‪ :‬اث ّق‬
‫َ‬
‫ِِ َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َّ ِّ َ َ َ َ َ َ ِ‬ ‫ْ‬ ‫ِ ْ َ‬
‫اس ّبخل ٍق ح َس ٍن ) َر َو ِاه‬
‫الج َ‬ ‫الس ّيئة الح َسنة ث ْمح َىا‪َ ،‬وخ ّال ّق‬ ‫كنت‪َ ،‬وأث ّب ّع‬
‫ِّ‬
‫الت ْدمّ ّذ ِّي(‬‫ّ‬

‫‪Jama’ah Jum’at Rahimakulullah‬‬


‫‪Salah satu dari syarat sahnya khutbah jum’at adalah wasiat untuk‬‬
‫‪bertaqwa kepada Allah atau dengan kata lain berwasiat untuk bertaqwa‬‬
‫‪kepada Allah , itu termasuk syarat sahnya khutbah jum’at. Sering kita‬‬
‫‪dengarkan takwa adalah :‬‬
‫ِ ِ‬
‫اهرا وب ِ‬
‫اطنًا‬ ‫ال أَو ِام ِر اهللِ و ِ ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫اجتنَاب نَ َواهْيه سِّرا َو َع ََلنيَّةً ظَ ً َ َ‬
‫َ ْ‬ ‫ْامتثَ ُ َ‬
‫‪Kita melaksanakan segala perintah Allah subhanahu wa ta’ala dan kita‬‬
‫‪menjauhi segala larangan-Nya. Sirran wa alâniyatan. Baik sembunyi-‬‬
‫‪1‬‬
sembunyi maupun terang-terangan. Dhâhiran wa bâtinan. Lahir maupun
batin. Dilihat maupun tidak dilihat orang. Dipuji maupun tidak dipuji
orang. Kita tetap melaksanakan apa yang diwajibkan Allah subhanahu wa
ta’ala kepada kita. Wasiat ini bukanlah sekadar wasiat rutin yang
disampaikan para khotib di mimbar Jumat, namun menurut Imam al
Haddad, dalam kitab an-Nashaih ad-Diniyyah, wasiat takwa adalah:
ِ ِ َّ ‫السابِِقني و‬ ِ ِ ِ ُّ ‫َو ِصيَّةُ اهللُ َر‬
‫ني‬
َ ْ ‫الَلحق‬ َ َ ْ َّ ‫ني َواألخ ِريْن َو‬
َ ْ ‫ب الْ َعاملَني لأل ََّول‬
Wasiat Allah subhanahu wa ta’ala Tuhan semesta alam bagi orang-orang
dahulu, sekarang maupun yang akan datang. Semoga Allah Ta’al a
menerima ketakwaan kita baik yang wajib maupun yng sunnah. Amin ya
Robbal Alamin.

Jama’ah Jum’at Rahimakulullah


Jika kita membahas tentang taqwa, kita ingat-ingat pula pesan taqwa dari
Sayyidina Ali Bin Abi Tholib Karromallahu Wajhah, menantunya
kanjengng Nabi Muhammasd Saw, beliau ditanyakan, takwa itu apa ?
beliau menjawab :

‫ واإلستعداد‬،‫ والقناعة بالقليل‬،‫ والعمل بالتنزيل‬،‫اخلوف من اجلليل‬


‫ليوم الرحيل‬
Artinya, “Takwa adalah rasa takut kepada al-Jalil (Allah swt),
mengamalkan isi Al-Qur'an, merasa cukup dengan rezeki yang ada
terhadap yang sedikit, dan mempersiapkan kehidupan setelah kematian
nanti” (al-Syekh Muhammad bin Abdillah al-Jardani, al-Jawahir al-
Lu`luiyyah Syarh al-Arba’in an-Nawawiyyah, hal. 194)

Jama’ah Jum’at Rahimakulullah


1. Khufun Minal Jalil
Al-khaufu minal Jalil artinya taqwa itu akan menjadikan seseorang
merasa takut kepada Allah swt yang memiliki sifat Jalal. Takut
melanggar berbagai aturan dan ketentuan-Nya. Sehingga apapun
yang akan diperbuatnya selalu dipertimbangkan terlebih dahulu.
Tangan tidak akan digunakan untuk memungut benda yang bukan
miliknya tanpa izin. Kaki tidak digunakan untuk berjalan ke aarah
2
yang salah, demikian juga mata dan telinga tidak akan difungsikan
sebagai alat mendurhakai-Nya. Maka taqwa dalam bingkai Al-
khaufu minal Jalil, lebih bernuansa ‘penghindaran dan pencegahan’
dari pada ‘pelaksanaan’. Karena sesungguhnya ‘ketakutan’ itu akan
menyebabkan seseorang enggan melakukan tindak kesalahan.
Seperti halnya seorang anak kecil yang takut bermain air hujan
karena takut kepada orang tuanya.
Jama’ah Jum’at Rahimakulullah
Siapa yang bertambah umur, siapa yang bertambah kedewasaan,
bertambah tua, tambah punya rasa takut kepada Allah, nah ini
tandanya taqwanya meningkat.
Tambah umur, tambah dewasa, tambah takut kepada Allah. Itu
tandanya taqwanya meningkat.
Takut pada Allah tidak sama dengan takut kepada binatang buas
misalnya. Takut kepada binatang buas lari menjauh sedangkan takut
kepada Allah semakin mendekat, tandanya apa ? Sholatnya tambah
khusyu’, Dzikir tambah lama, istighfarnya tambah nemen (banget).
Itu tanda-tanda meningkatnya taqwa seseorang.
Jama’ah Jum’at Rahimakulullah
2. wal ‘amalu bit tanzil
wal ‘amalu bit tanzil, menghindari sesuatu karena takut kesalahan
dalam konsep taqwa tidak lantas menjadikan seseorang tidak
berbuat apa-apa, karena hal taqwa juga menuntut tindakan baik
yang berdasar pada al-Qur’an yang diturunkan (at-tanzil) sebagai
pedoman hidup dan dasar bersyariat bagi kaum muslim. Maka
segala ‘amal orang yang bertaqwa berdasar pada al-Qur’an, dan
mereka tidak akan melakukan sesuatu secara serampangan tanpa
adanya sumber yang mendasarinya baik al-Qur’an, Hadits, Ijam’
maupun qiyas
Jama’ah Jum’at Rahimakulullah
3. al-Qana’atu bil Qalil
al-Qana’atu bil Qalil, artinya orang yang bertaqwa akan selalu
merasa cukup dengan rizki yang sedikit, sesungguhnya orang yang
memiliki rizqi yang sedikit dan merasa cukup dengan rizqi tesebut
adalah bukti sekaligus tanda bahwa orang itu dicintai oleh Allah swt.
Sebagaimana yang disabdakan rasulullah saw.

3
Jama’ah Jum’at Rahimakulullah
Jika Allah mencintai seorang hamba ia akan memberikan rizki yang
pas-pasan kepadanya. Artinya pas-pasan adalah cukup / tidak
memiliki kelebihan selain untuk menutupi kebutuhan pokoknya,
inilah tanda orang taqwa yang dicintai Allah swt. Oleh karena itu
dalam kenyataannya tidak seorangpun hamba yang hidup pas-pasan
bertindak secara berlebihan, berhura-hura dan doyan belanja.
Karena berbagai macam keglamouran hidup itu sangat dibenci oleh
Allah swt. menyebabkan manusia melupakan Tuhannya. Itulah bukti
hamba itu dicintai oleh Allah.
Berbeda sekali dengan seorang yang memiliki limpahan harta yang
berlebih.Maka di kala waktu luang setan akan segera
menghampirinya dan membujuk untuk berbuat hura-hura, jalan-
jalan berekreasi ke tepi pantai atau santai santai di menikmati
keremangan malam atau malah mencari kesibukan diluar
pengetahuan pasangannya. Sesungguhnya Allah tidak mencintai
orang-orang yang sepertin ini.
Beruntung sekali orang (yang mendapatkan petunjuk)Islam, yang
mempunyai rizqi pas-pasan (cukup) dan rela dengan rizqi (yang pas-
pasan/cukup) itu. Ridhda atau rela dengan kesedikitan itu menjadi
satu sarat tersendiri. Sebagai pertandanya orang tersebut tidak
pernah berkeluh-kesah akan keadaanya. Banyak sekali hamba yang
merasa cukup dengan rizqi yang diterimanya, sayang sekali ia sering
keluhan-keluhan. Sesungguhnya hal yang demikian itu mengurangi
ketaqwaan.
Jama’ah Jum’at Rahimakulullah
4. al-isti’dadu li yaumir rakhil
al-isti’dadu li yaumir rakhil, adalah bersiap-siap menghadapi hari
perpindahan. Perpindahan dari alam dunia ke alam kubur lalu ea
lam akhirat. Artinya segala amal orang yang bertaqwa senantiasa
dalam ranga menyiapkan diri akan hadirnya hari kematian. yaitu
hari keberangkatan dari alam dunia menuju alam akhirat.
Pada suatu ketika, Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh
seorang sahabat anshor. "Siapakah orang yang paling cerdas dan
paling mulia? Nabi SAW menjawab,

4
ِ ‫أَفْضل الْم ْؤِمنِني أَحسنُهم خلًُقا و أَ ْكيسهم أَ ْكثَرهم لِلم‬
‫وت‬ َ ُُ ْ ُ ُ َ َ ُ ْ ُ َ ْ َ ُ ُ َ
ِ
َ ِ‫استِ ْع َد ًادا أُولَئ‬
‫ك األَ ْكيَاس‬ ْ ُ‫َح َسنُ ُهم لَه‬
ْ ‫ذ ْكًرا َو أ‬
“Orang mukmin yang paling utama adalah orang yang paling baik
akhlaknya. Orang yang cerdas adalah orang yang paling banyak
mengingat kematian dan paling baik dalam mempersiapkan bekal
untuk menghadapi kehidupan setelah kematian. Mereka adalah
orang-orang yang berakal.”

Ini merupakan tuntunan praktis bagi umat muslim meningkatkan


ketaqwaannya, yaitu selalu mengingat kematian Karena, seorang
yang mengingat kematian ia tidak akan mudah terjerumus dalam
kubangan dosa.

Sebab itulah orang yang cerdas tidak terlalu sering berada dalam
puncak kebahagiaan, sebab yang sering diingatnya adalah kematian.
Hal tersebut senada dengan hadis Nabi yang berbunyi:
ِ ِ ِ ِ
َ ‫أَ ْكثُروا ذ ْكَر َهاذِم اللَّ َّذات يَ ْع ِِن الْ َم ْو‬
‫ت‬
“Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian.”
Jama’ah Jum’at Rahimakulullah
Punya persiapan, semua itu kalau disiapkan akan baik, mau pergi,
mau membuat sesuatu itu kalau dipersiapkan enak, lancar. Apalgi
manusia yang nanti akan menghadap kepada Allah , harus ada
persiapannya . orang yang mempersiapkan bekal-bekal, besok
sowan dateng kersanepun Allah dipun sebut kale kanjing Nabi “Ad-
Dzakiyyu” orang yang cerdas, sekolahnya tinggi ilmunya banyak,
pengkatnya tinggi kedudukannya tinggi, tapi kalau tidak mikir
persiapan akhiratnya tidak disebut orang yang cerdas bahkan
disebut “Al-Jahlu” orang (yang bodoh).

Mempersiapkan diri untuk kehidupan di Akhirat rintangannya luar


biasa, sebagaimana yang dikatakan oleh Sayyidis Syaikh Sulthonul
Auliyai, Syaikh Abd Qodil Al-Jilani, beliau menangis, beliau

5
mengakui, Robbiiii... (duh pengeran kulo) Inniii Maghlubun (saya inii
orang yang terkalahkan) tingkatan syaekh Adb Qodir al-jailani yang
disebut rajanya para wali itu menyampaikan pada Allah fansatshir
(Enkau tolonglah Allah) saya yang terkalahkan, terkalahkan apa ?
saking banyaknya kesenengan pada dunia shingga banyak yang lupa
dzikirnya, banyak yang tambah jauh ngaji Qur’annya, saking
banyaknya hiburan dan kesenangan di dunia banyak yang lupa
akhiratnya.

Saya ambil contoh yang gampang saja (MasyaAllah) Ada WA,


instagram, FB, Tik-tok, Yotube. Itu saja sudah banyak jutaan,
miliaran manusia menjadi lupa semakin hari-semakin jauh kepada
Allah. Itu yang dikatkan maghlub (orang yang terkalahkan) maka
syayyidi Syaikh mengatakan memohon fantashir (jenengan tolong
Ya Allah) megapa? Sebab hakekate tidak ada orang yang mampu
berbuat baik, tidak ada orang yang mampu menghindari keburukan
kecuali ata spertolongannya Allah.
Laa Haula Walaa Quwwata Illa Billahil ‘Aliyyil ‘Adzim...

Semoga khutbah ini manfaat untuk saya pribadi dan jama’aah sekalian
Aqulu Qouli hadza....
َ ِ َ ْ ِ َ َْ ِ َّ ْ ِ ْ ََ َ َْ َ
ْ َّ
. ‫ّإن أح َس َن اللَك ّم كل ِام اهللّ ال َم ّلك ال َمنان َو ّبالل ْي ّل َي ْىجد ال ِم ْرثض ْين‬
َ
َ َْ َّ َ َ َ َ َ َْ َ ً َ َ َ
‫ َب َارك‬. ‫َم ْن غ ّمل ص ّالحا ف ّلنف ّسهّ َو َم ْن أسا َٓء فػل ْي َىا َو َم َار ُّبك ّبظل ٍام ّللػ ّب ْي ّد‬
ْ ِّ ْ َ ِ َ ََ َ ْ َ ْ ِ ْ ِ َ
َ َ ْ َّ َ ْ َ ِ
‫الذك ّر‬ ّ ‫اهلل ّلي ولكم ّفي الل ْرا ّٓن الػ ّظي ّم ونفػ ّن ْي و ّإياكم ّمن ال ٓأي ّة و‬
َْ ِ ْ
َْ
‫الس ّم ْي ِع الػ ّل ْي ِم َو ْاسجغ ّف ِر ْوا‬َّ ‫اهلل م ِّني َومّ ْنك ْم ث َل َاو َث ِه إَّن ِه ِو َي‬ ِ ‫الحَك ْيم َو َث َلَّب َل‬
ّ ّ ّ ّ ّ ّ
ْ
‫الر ّح ْي ِم‬َّ ‫إَّن ِه ِو َي ال َغ ِف ْي ِر‬
ّ

6
‫خطبة الثانى‬
‫ََ ْ َ ِ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ ُّ ْ ِ َ ِ َ َ َ‬ ‫َ َ ْ‬ ‫َ َْ ِ‬
‫لى ث ْي ّف ْي ّلهّ َواّ ْم ّتن ّانهّ ‪ .‬وأشىد أن‬ ‫لى ّإح َسا ّنهّ والشكر له ع‬ ‫الح ْمد هللّ ع‬
‫ََ ِ َ ً‬ ‫َ َ ِ َ ْ ِ َّ‬ ‫ِ َ ِ ْ َ َ َ‬ ‫َ َ َ َّ‬
‫اهلل َوحد ِه لا ش ّر ْيك له َوأش َىد أن َس ِّّيدنا محَّمدا‬ ‫لا ّاله ّإلا اهلل و‬
‫َ ِ َ‬ ‫َِّ َ ِّ َ َ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ ْ ِ ِ َ َ ِ ْ ِ ِ َّ‬
‫﵀ ص ّل على َس ِّّي ّدنا محَّم ٍد‬ ‫إلى ّرض َيا ّنهّ ‪.‬‬ ‫اعي‬
‫ّ‬ ‫الد‬ ‫غبده ورسيله‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ْ ِ‬ ‫و َع َلى َاله َوأ ْص َحاب َو َس ِّل ْم تَ ْسل ْي ًما ك ْ‬
‫ثي ًدا أَّما َبػد‪.‬‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ هّ‬ ‫ّّ‬ ‫ّ‬

‫َ َّ‬ ‫َْ‬ ‫َ َّ َ َ‬ ‫َْ‬


‫َ‬
‫َ‬ ‫اس اَّث ِليا َ‬ ‫َ َ َ ُّ َ َّ‬
‫اهلل ّف ْيما أ َم َر َوانج ِى ْيا غما نهى َواعل ِم ْيا أن‬ ‫ّ‬
‫الج ِ‬ ‫فيا ايىا‬
‫َ َ َ ََ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ِ‬
‫ِ ْ‬ ‫َ َ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬
‫اهلل أ َم َرك ْم ّبأ ْم ٍر َبدأ ّف ْحهّ ّبنف ّسهّ َوثـنى ّب َملآ ّئك ّجهّ ّبلد ّسهّ َوكال ثػالى‬ ‫َ‬
‫َ ُّ‬ ‫ِ‬ ‫َ َ َّ ْ َ‬ ‫َ َ ِ ِ َ ُّ ْ َ َ َ َّ‬ ‫َّ‬
‫لى النبى يآ ايُّىا ال ّذين آ َمج ْيا صل ْيا‬ ‫لآئكجه يصلين ع‬ ‫َ ََ‬
‫ّإن اهلل وم ّ‬
‫ّ‬
‫َ َ َ‬ ‫ِّ‬ ‫ِّ‬ ‫َ‬
‫آل‬ ‫ى‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫د‬
‫ٍ‬ ‫م‬‫﵀ َصل َع َلى َس ِّي ّد َنا ِم َحَّ‬ ‫َعل ْحهّ َو َسل ِم ْيا تَ ْسل ْي ًما‪َِّ .‬‬
‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬
‫َ ْ ِ َ َّ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َ‬
‫ك َو ِر ِسلك َو َ‬ ‫َ‬ ‫َ ِّ َ ِ ََّ َ َ َ َ ْ‬
‫لآئك ّة الملر ّبين وارض‬ ‫ّ‬ ‫م‬ ‫ّ‬ ‫يآئ‬
‫س ّي ّدنا محم ٍد وعلى ا ّ ّ‬
‫ب‬‫ن‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ َِّ َ ْ ِ َ َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ِ ْ َ‬ ‫ِ‬
‫اش ّد ْي َن أ ّبى َبك ٍر َوغ َمر َوغثمان َوع ّلى َوغ ْن‬ ‫َّ‬
‫﵀ غ ّن الخلف ّاء الر ّ‬
‫ِّ ْ‬
‫الدي ّن‬ ‫َ َْ‬ ‫َّ ْ َ ِ ْ ْ َ‬
‫َ‬ ‫َ َّ َّ َ َ َ َّ ْ َ َ َ‬
‫ان ّالى يي ّم ّ‬ ‫ب ّلي ّة الصحاب ّة والت ّاب ّػين وث ّاب ّعي الت ّاب ّػين لىم ّب ّاحس ٍ‬
‫َ‬
‫َْ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ َ َ َّ َ َ ِ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ‬
‫اح ّمين‪.‬‬ ‫وارض غنا مػىم ّبرحم ّجك يا أرحم الر ّ‬

‫‪7‬‬
‫َ َ ْ‬ ‫َ ِْ ْ َْ َ ِْ ْ َ‬ ‫ِْ ْ َْ َ ِْ ْ َ‬ ‫َ َِّ ْ‬
‫يآء‬‫ات الاح ّ‬ ‫ات والمس ّل ّمين والمس ّلم ّ‬ ‫﵀ اغ ّف ْر ّللمؤمّ ّنين والمؤ ّمج ّ‬
‫ِ َ َّ ْ ْ َ َ َ ْ ْ ْ َ َ َ َّ‬ ‫ْ‬
‫ِّ َ‬
‫الش ْرك‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫أ‬ ‫و‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫﵀ أغز الإسلام وال ِ‬
‫م‬ ‫م ْن ِى ْم َوا َلا ْم َيات‪َّ ،‬‬
‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬
‫ِ َ ِّ ْ َ ْ ِ ْ َ ْ َ ُ َ ِّ ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ َْ َ ْ ِ‬ ‫ْ‬
‫َ‬
‫الدين‬ ‫وال ِمش ّر ّكين وانص ْر ّغبادك المي ّح ّدين‪ ،‬وانصر من نصر ّ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َ ْ ِ ْ َ ْ َ َ َ ْ ِ ْ ْ َ َ َ ِّ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ ِّ ْ َ ْ‬
‫الدي ّن وأغ ّل‬ ‫واخذل من خذل المس ّل ّمين و د ّمر أعدائك أعداء ّ‬
‫ْ َ ْ َ َّ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َّ َ َ‬ ‫َ َ َ َ َ ْ َ ِّ‬
‫اء والزلا ّزل‬ ‫﵀ ادفع غنا البلا َء واليب َ‬ ‫الديْن‪َِّ .‬‬
‫ك ّلم ّاثك ّإلى ييم ّ ّ‬
‫َ َ َ َ ْ َ ََ ََ َ َ ْ ََ َ ِْ ْ‬ ‫َ ِ ْ َ ْ َ َْ َ‬
‫وني ّسَّيا‬ ‫ّ‬ ‫د‬ ‫ن‬ ‫ا‬‫ّ‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫د‬‫ّ‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫غ‬ ‫‪،‬‬ ‫ن‬ ‫ط‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ى‬ ‫ن‬ ‫م‬
‫ّ‬ ‫ر‬ ‫ى‬ ‫ظ‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫‪،‬‬ ‫ن‬ ‫وسيء ا ّلفت ّن وا ّلم ّ‬
‫ح‬
‫َ‬ ‫ْ َ َ َ َّ َ‬ ‫ْ ِ ْ ْ َ َّ ً‬ ‫ْ ِ َْ‬ ‫َ َّ ً َ َ‬
‫عآمة َيا َر َّب الػال ّم ْين‪َ .‬ربنا آ ّتنا‬ ‫ان المس ّل ّمين‬ ‫خآصة وس ّائ ّر البلد ّ‬
‫َّ َ َ َ َ‬ ‫َ َ َ َ ً َ َ َ َ َ َّ‬ ‫ْ‬
‫اب الج ّار‪َ .‬ربنا ظل ْمنا‬ ‫لآخرةّ حسنة و ّكنا عذ‬ ‫ُّ ْ َ َ َ َ ً َ‬
‫ّفى الدنيا حسنة و ّفى ا ّ‬
‫َ‬ ‫َ ْ ِ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ِ ْ ََّ َ ْ َ‬
‫اس ّر ْي َن‪ّ .‬غ َباداهللّ !‬ ‫انفسنا و ّإن لم ثغ ّفر لجا وثرحمنا لجكينن ّمن الخ ّ‬
‫ْ ِ ْ َ ْ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫بى َو َينهى غ ّن‬ ‫تآء ّذي اللر‬
‫َ ْ‬ ‫اهلل َيأ ِم ِر َنا ب ْا َلػ ْدل َوالإ ْح َ‬ ‫إَّن َ‬
‫ان و ّإي ّ‬ ‫ّ‬ ‫س‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬
‫ْ ِ‬ ‫َ‬ ‫ِ ِ َ َ َّ ِ َ َ َّ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫الف ْحشآء َوال ِمنكر َوا َلبغي َيػظك ْم لػلك ْم ثذك ِر ْون َواذك ِروا َ‬
‫اهلل‬ ‫ّ ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬
‫َ‬ ‫ْ ِ َ ْ‬
‫َْ‬ ‫ْ َ ْ َ َْ ِ ْ ِ ْ َ ْ ِ ِ ِْ َ َ َ‬
‫لى ّنػ ّمهّ َي ّزدك ْم َول ّذك ِر اهللّ أكب ْد‬ ‫الػ ّظيم يذكركم واشكروه ع‬

‫‪8‬‬

You might also like