Professional Documents
Culture Documents
Maulana Yusuf
Program Doktor PBI Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
Jl. Warung Jati Barat Blok Darul Muslimin no 17 RT.2/RW.5 Kalibata, Pancoran Jakarta
Selatan 12740
ABSTRAC
Some of the problems concerning the character of children that often arise in society include
violence, fights, promiscuity, hedonistic and consumptive lifestyles, and so on. Character
education is an alternative to solving children's character problems that are preventive and
curative. The purpose of writing this article is to find out more about character education in
the perspective of Islamic education philosophy. Literature study used in article writing.
Based on the discussion in this article, it can be concluded that in the perspective of Islamic
education, character education developed by the Ministry of Education is very relevant to
character education taught in Islamic education. The values taught in character education
(18) as developed by the Ministry of Education mostly contain morals or morals which are
also taught in character education within the scope of Islamic education. Some of the
character values taught in Islamic education include siddiq, amanah, tabligh and fathanah.
Not only that, character education taught in Islamic education also includes attitudes or
characters that are based on the noble qualities of Allah (Asmaul Husna) such as
compassion, forgiveness, respect, glorifying others, weak, polite, likes, likes, wise, caring,
fair, beneficial and patient. These characters are expected to be possessed by every student
after they take Islamic education and can apply these characters in society.
ABSTRAK
Beberapa permasalahan menyangkut karakter anak yang sering muncul di masyarakat antara
lain kekerasan, perkelahian, pergaulan bebas, gaya hidup hedonisme dan konsumtif, dan lain
sebagainya. Pendidikan karakter merupakan salah satu alternatif penyelesaian persoalan
karakter anak yang bersifat preventif dan kuratif. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk
mengetahui lebih jauh mengenai pendidikan karakter dalam persepektif filsafat pendidikan
Islam. Studi pustaka digunakan dalam penulisan artikel. Berdasarkan pembahasan pada artikel
ini, dapat disimpulkan bahwa dalam perspektif pendidikan Islam, pendidikan karakter yang
dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan sangat relevan dengan pendidikan karakter yang
diajarkan dalam pendidikan Islam. Nilai-nilai yang diajarkan dalam pendidikan karakter (18
karakter) sebagaimana dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan kebanyakan berisi tentang
moral atau akhlak yang mana hal itu juga diajarkan dalam pendidikan karakter dalam lingkup
pendidikan Islam. Beberapa nilai-nilai karakter yang diajarkan dalam pendidikan Islam antara
lain yaitu siddiq, amanah, tabligh dan fathanah. Tidak hanya itu, pendidikan karakter yang
diajarkan dalam pendidikan Islam juga mencakup sikap-sikap atau karakter yang didasarkan
pada sifat-sifat mulia Allah (Asmaul Husna) seperti kasih sayang, pemaaf, menghormati,
memuliakan orang lain, lemah lembut, santun, suka menolong, bijaksana, peduli, adil,
memberi manfaat dan sabar. Karakter-karakter ini diharapkan dapat dimiliki oleh setiap
perserta didik setelah mereka menempuh pendidikan Islam dan dapat mengaplikasikan
karakter-karakter tesebut di tengah masyarakat.
Rausyan Fikr. Vol.18 No.2 September 2022. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187 │ 22
Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam
bangsa dan negara lain (Sujarwo, formal saja, namun juga perlu
2016)5 mempunyai bekal ilmu
Apabila mengacu pada UU pengetahuan di bidang nilai dan
No. 20 tahun 2003 tentang Sistem moral yang didapat dari pendidikan
Pendidikan Nasional, pendidikan karakter.
adalah upaya memiliki tujuan untuk Pendidikan karakter adalah
melahirkan/menciptakan manusia pendidikan yang dikembangkan
yang bertakwa serta beriman berdasarkan nilai-nilai Agama,
kepada Tuhan YME, sehat, Budaya, Pancasila dan tujuan
berperasaan, memiliki akhlak pendidikan Nasional. Secara umum
mulia, cerdas, mampu berkarya, ada 18 karakter yang
berkemauan, mampu memenuhi dikembangkan oleh Kementrian
segala kebutuhannya dengan wajar, Pendidikan yang kemudian
mampu bermasyarakat, mampu diajarkan kepada siswa dalam
berbudaya, mampu mengontrol program pendidikan karakter.
hawa nafsunya, serta memiliki Delapan belas karakter tersebut
kepribadian. antara lain (Musrifah, 2016)6:
1) Religius, yaitu perilaku patuh dalam
2. Pendidikan Karakter menjalankan perintah agama, perilaku
Secara umum, terdapat dua toleran terhadap pelaksanaan ibadah
jenis pendidikan dalam dunia penganut agama lain, dan perilaku
pendidikan, yaitu pendidikan hidup berdampingan dan rukun
formal dan pendidikan karakter. dengan sesama penganut agama dan
Umumnya, jenis pendidikan yang penganut agama lain.
paling dikenal adalah pendidikan 2) Jujur, yaitu perilaku apa adanya
formal. Pendidikan formal dalam hal perkataan dan perbuatan,
didefinisikan sebagai pendidikan sehingga perilaku apa adanya ini
yang dilakukan di lembaga yang menjadikan seseorang dapat
khusus menangani masalah dipercaya oleh orang lain.
pendidikan seperti sekolah, 3) Toleransi, yaitu perilaku menghargai
institusi, fakultas, dan lain orang lain yang memiliki pendapat,
sebagainya. Lembaga ini mendidik sikap, tindakan, suku, ras,etnis dan
manusia agar menjadi orang yang agama yang berbeda dengan dirinya.
memiliki ilmu pengetahuan atau 4) Disiplin, yaitu suatu perilaku patuh
keterampilan yang mana ilmu dan tertib dengan segala peraturan
pengetahuan serta keterampilan dan ketentuan yang ada.
tersebut diharapkan dapat berguna 5) Kerja keras, yaitu perilaku
bagi kehidupannya di masa depan. bersemangat dan pantang menyerah
Akan tetapi, kemudian manusia
menyadari bawasanya dalam proses 6
Musrifah. (2016). Pendidikan Karakter
kehidupannya mereka tidak cukup dalam Pewww.google.com/url?
hanya mempunyai bekal ilmu sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=
pengetahuan di bidang akademis rja&uact=8&ved=2ahUKEwiK3e4zYfiAhUu6XM
yang didapat dari pendidikan BHSUKC08QFjAAegQIAhAB&url=https%3A
%2F%2Fwww.finansialku.com%2Fpendidikan-
5
Sujarwo. (2016). Community of karakter%2F&usg=AOvVaw0qM68h5wV1Rt7sLq-
Practioners: Solusi Alternatif Berbagai Pengetahuan jJjD8
Antar Pustakawan. Lentera Pustaka, 83-93.
Rausyan Fikr. Vol.18 No.2 September 2022. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187 │ 24
Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam
juga menjelaskan beberapa perkara lain dan dapat menghindari sikap “khianat”.
yang tidak disebutkan dalam dalam Dengan bekal karakter ini, peserta
alQur’an. didik diharapkan dapat menjadi orang
Dalam perspektif pendidikan Islam, yang selalu mendapat kepercayaan dan
pendidikan karakter yang dikembangkan penghormatan dari orang banyak di
oleh Kementrian Pendidikan sangat masa depan.
relevan dengan pendidikan karakter yang 3) Tabligh
diajarkan dalam pendidikan Islam. Nilai- Tabligh ialah karakter yang
nilai yang diajarkan dalam pendidikan dikembangkan oleh pendidikan Islam
karakter (18 karakter) sebagaimana dengan tujuan agar peserta didik
dikembangkan oleh Kementrian terbiasa menyampaikan kebenaran
Pendidikan kebanyakan berisi tentang Islam kepada masyarakat. Tabligh
moral atau akhlak yang mana hal itu juga merupakan salah satu tugas yang
diajarkan dalam pendidikan karakter dalam diamanahkan Allah SWT kepada
lingkup pendidikan Islam. umatnya. Hal ini sebagaimana
Hal ini sebagaimana yang dikatakan terfirman dalam surah al-Maidah ayat
oleh (Rakhmawati, 2013)11 bahwa 67: “Wahai Rasulullah, Sampaikanlah
pendidikan karakter dalam pendidikan apa yang telah diturunkan kepadamu
Islam setidaknya memuat empat nilai dari Tuhanmu dan jika engkau tidak
moral yaitu siddiq, amanah, tabligh dan melakukannya (dengan menyampaikan
fathanah yang mana kesemuanya itu akan kesemuanya) maka bermakna tiadalah
mempengaruhi tingkah laku peserta didik engkau menyampaikan
ke arah yang lebih baik. perutusanNya.”. Meskipun ayat ini
1) Siddiq (benar) ditujukan Allah SWT kepada
Siddiq adalah karakter peserta didik Rasulullah saw, namun sudah menjadi
yang dikembangkan dalam pendidikan kewajiban Rasulullah saw untuk
Islam dengan tujuan agar peserta didik menyampaikan pesan ini kepada semua
mempunyai kemampuan mengetahui umat Islam dan umat Islam wajib untuk
perilaku yang “benar” dalam konsisi menyambung perjuangan Rasulullah
apapun. Selain itu juga bertujuan agar saw untuk menyampaikan kebenaran
peserta didik dapat terlatih Islam tersebut kepada sesama umat
menempatkan sesuatu pada tempatnya Islam maupun kepada orang selain
atau yang semestinya, misalnya Islam.
memberikan bantuan kepada orang- 4) Fathanah (Bijaksana)
orang yang berhak saja. Karakter Karakter ini dikembangkan oleh
siddiq ini juga dimiliki oleh sahabat pendidikan Islam dengan tujuan agar
Rasulullah SAW yakni “Abu Bakar peserta didik mempunyai sifat yang
As-Siddiq”. bijaksana dan lemah lembut dalam
2) Amanah (terpercaya) menghadapi suatu perkara.
Amanah adalah karakter yang Tidak hanya itu, pendidikan karakter
dikembangkan dalam pendidikan Islam yang diajarkan dalam pendidikan Islam
dengan tujuan agar peserta didik juga mencakup sikap-sikap atau karakter
mempunyai sikap “dapat dipercaya”, yang didasarkan pada sifat-sifat mulia
11
Allah (Asmaul Husna) seperti kasih
khmawati. (2013). Pendidikan Karakter
dalam Perspektif Pendidikan Islam. Jurnal Al-
sayang, pemaaf, menghormati,
Ulum, 191-214. memuliakan orang lain, lemah lembut,
santun, suka menolong, bijaksana, peduli,
Rausyan Fikr. Vol.18 No.2 September 2022. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187 │ 27
Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam
Rausyan Fikr. Vol.18 No.2 September 2022. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187 │ 29