You are on page 1of 9

Journal of Contemporary Indonesian Art

Volume 8 No.1 – April 2022

JOURNAL of
CONTEMPORARY INDONESIAN
BENTUK VISUAL DAN MAKNA SIMBOLIK
ART GORGA BATAK TOBA
Jurusan Seni Murni
FSR ISI Yogyakarta
Oleh: Tulus Pranto Siburian
ISSN: 2442-3394 Institut Seni Indonesia Yogyakarta,
E-ISSN: 2442-3637 Jl. Parangtritis km 6,5, Glondong, Pangungharjo, Sewon Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta
Email : tuluspranto.ts@gmail.com

ABSTRACT
Gorga as one of the characteristics of Batak has a certain function
and meaning. Gorga is a decoration that is usually found in
traditional Batak houses, now many are found in other
accessories, such as traditional musical instruments, clothing, and
even at funerals. This transfer of application is the background of
this research. This study was conducted with the aim of knowing
the types, visual forms, and symbolic meanings of the Gorga
ornaments applied in the Toba Batak traditional house and to find
out the uniqueness and peculiarities of the Gorga ornaments in the
Toba Batak traditional houses and their functions, roles, and
forms of application in today's life. In this study using qualitative
research methods descriptive analytical type. There are three data
collection methods that will be used, namely observation,
interview, and documentation methods, while for data analysis
using non-statistical/non-statistical/qualitative methods. The
results of this study indicate that there are eleven types of Gorga
in Batak traditional houses. The Gorga ornaments applied to the
Toba Batak traditional house in the Sisingamangaraja Palace
environment are adapted to the Gorga ornaments in general, it's
just that there are some additional visual ornaments as a form of
freedom for the Gorga artist to create new visual forms while still
paying attention to the symbolic meaning.
Key Words: Gorga visual form, symbolic meaning, batak toba

Abstrak
Gorga sebagai salah satu ciri khas Batak memiliki fungsi dan
makna tertentu. Gorga adalah ragam hias yang biasanya
terdapat pada rumah adat Batak, kini sudah banyak ditemukan
pada aksesoris lain, seperti alat musik tradisonal, pakaian dan
bahkan di pemakaman.

49
Journal of Contemporary Indonesian Art
Vol 8. No 1 – April 2022

Pengalihan pengaplikasian tersebut melatarbelakangi


penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui jenis, bentuk visual, dan makna simbolik
ornamen Gorga yang diterapkan di rumah adat Batak Toba
dan untuk mengetahui keunikan dan kekhasan ornamen
Gorga pada rumah adat Batak Toba serta fungsi, peran, dan
bentuk pengaplikasiannya dalam kehidupan saat ini. Dalam
penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif jenis
deskriptif analitis. Metode pengumpulan data yang akan
digunakan ada tiga, yaitu metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi sedangkan untuk analisa data menggunakan
metode non statistiknonstatistisk/kualitatif. Hasil dalam
penelitian ini diketahui bahwa terdapat sebelas jenis Gorga
pada rumah adat Batak. Ornamen Gorga yang diterapkan
pada rumah adat Batak Toba di lingkungan Istana
Sisingamangaraja disesuaikan dengan dengan ornamen
Gorga pada umumnya, hanya saja ada beberapa
penambahan visual ornamen sebagai bentuk kebebasan sang
seniman Gorga untuk memunculkan bentuk-bentuk visual
baru dengan tetap memperhatikan makna simboliknya.
Key Words: Gorga bentuk visual, makna simbolik, batak toba

adalah sebuah hasil cipta rasa dan karya


manusia dalam upaya memperindah,
A. Pendahuluan menghias suatu benda agar memiliki nilai
Kebudayaan nasional berasal dari lebih secara visual maupun simbolik.
kebudayaan daerah yang tersebar di Ornamen memiliki banyak jenis dan
seluruh pelosok Indonesia. Beraneka ragam bentuk berdasarkan daerahnya masing-
kebudayaan daerah tersebut menjadi modal masing. Wilayah geografi Indonesia yang
dasar dan sumber inspirasi dalam terdiri dari ribuan pulau dengan
berkesenian. Oleh karena itu, sekecil dan keberagaman suku seperti Jawa, Toraja,
sesederhana apapun hasil kesenian itu Dayak, Batak, Padang, Papua, Maluku,
tetap ikut andil dalam kebudayaan Ambon dan suku lainnya, sehingga
Indonesia. keragaman ornamen beriringan pula
Ada banyak peninggalan berupa dengan keragaman tradisi yang ada di
benda-benda yang memiliki nilai estetis masing-masing suku. Ragam Ornamen
dalam semua kebudayaan yang tersebar umumnya diterapkan sebagai penghias
itu, salah satu di antaranya adalah dalam berbagai benda dan memiliki nilai-
ornamen. Ornamen tradisional Indonesia nilai filosofis maupun ciri khas masing-
merupakan salah satu karya yang memiliki masing. Kehadiran ornamen dalam
kemampuan bertahan hingga era berbagai benda akan menambah nilai
globalisasi saat ini. Bentuk dan kekayaan estetik menjadikan benda itu jadi lebih
makna hasil kebudayaan Indonesia menarik dan lebih bernilai, sehingga
memiliki kekuatan untuk beradaptasi ornamen memiliki pengaruh besar pada
dengan modernisasi. Nilai-nilai penampilan benda yang dihiasi.
kemanusiaan yang menjadi kesadaran Menurut klasifikasi Badan Pusat
dilahirkannya ornamen tradisional pada Statistik ada beberapa klasifikasi suku
masanya menarik untuk dikaji dalam Batak di Sumatera Utara yaitu Batak Alas
estetika bentuk dan maknanya bahkan Kluet, Batak Angkola/Angkola, Batak
sampai fungsinya. Tentang ini Eni Puji Pakpak/Dairi, Batak Pak-Pak, Batak Karo,
Astuti (2014) mengatakan bahwa ornamen Batak Mandailing, Batak Pesisir, Batak
Samosir, Batak Simalungun/Simalungun

50
BENTUK VISUAL DAN MAKNA SIMBOLIK GORGA BATAK TOBA
Tulus Pranto Siburian

Timur, dan Batak Toba (Na’im & Syaputra, pengaplikasian Gorga mempunyai aturan
2011). berdasarkan jenisnya dan makna apa yang
Suku-suku tersebut mempunyai ada dibalik bentuk visual Gorga Batak Toba
berbagai ornamen tradisonal. Batak Toba tersebut.
sebagai bagian dari suku Batak di Sumatera Dalam penelitian ini, bertujuan
Utara mempunyai ornamen dengan salah untuk mengetahui jenis ornamen Gorga
satu ciri khasnya berada pada rumah yang diterapkan di rumah adat Batak Toba
adatnya sendiri yang bentuknya besar dan dan mengeksplorasi dan menafsirkan
dilengkapi dengan berbagai ornamen yang bentuk visual dan makna simboliknya dan
lebih sering disebut dengan Gorga. untuk mengetahui keunikan dan kekhasan
Ragam hias rumah adat Batak ornamen Gorga pada rumah adat Batak
Toba atau Gorga adalah macam-macam Toba serta fungsi, peran, dan bentuk
pola hiasan yang dibuat untuk pengaplikasiannya dalam kehidupan saat
memperindah rumah adat (exterior ini.
rumah), yang diwariskan turun-temurun
melatarbelakangi pola pikir masyarakat B. Pembahasan
suku Batak Toba. (Winkler, 1977) Hiasan Metode Penelitian
yang ada di rumah adat Batak Toba Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu
(Gorga) mempunyai makna dan arti dari mengeksplorasi dan menafsirkan bentuk
segi bentuk dan arah. Motif dapat visual dan makna simbolik Gorga maka
mencerminkan falsafah atau pandangan penelitian yang dilakukan merupakan
hidup orang Batak Toba yang suka penelitian kualitatif jenis deskriptif analitis.
bermusyawarah, suka berterus terang, Penelitian ini menggunakan beberapa
sifat terbuka, dan kreatif. (Hasibuan, metode serta ketentuan yang harus dicapai
1985) dengan semua permasalahan yang ada
Seiring perkembangan zaman, dapat dipecahkan secara tepat (Sumartono,
masyarakat Batak Toba sudah jarang 2017).
membangun rumah hunian dengan 1. Populasi dan Sampel
kebentukan seperti arsitektur rumah Populasi yang dipergunakan dalam
Batak. Kebanyakan masyarakat sudah penelitian ini meliputi jenis dan bentuk
membangun rumah hunian bergaya ornamen. Gorga budaya Batak Toba dan
modern, baik dari sisi arsitektur rumah sampel dalam penelitian ini adalah Gorga
maupun ornamen yang digunakan. Faktor pada rumah adat Batak Toba di Istana Siraja
yang menyebabkan berkurangnya Oloan, Sumatera Utara.
masyarakat suku Batak Toba membangun 2. Metode Pengumpulan Data
rumah hunian berarsitektur rumah Batak Metode pengumpulan data yang akan
Toba dikarenakan biaya pembuatan yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 yaitu:
lebih mahal, tingkat fungsional/ kebutuhan Metode observasi
a.
yang sudah berbeda, dan pengaruh Observasi bisa diartikan sebagai
arsitektur modern yang lebih sederhana pengamatan dan pencatatan dengan
dan lebih cepat dalam proses pembangunan sistematika terhadap fenomena-fenomena
dan pencarian bahan. yang diselidiki. Observasi sebenarnya tidak
Selain itu, fungsi dari Gorga saat ini hanya terbatas pada pengamatan saja,
tidak hanya untuk rumah atau bangunan tetapi juga merupakan pengamatan secara
saja, pengalihan pengaplikasian Gorga langsung ke lapangan, meneliti dan
sudah banyak dilakukan. Gorga juga sudah mengamati.
diterapkan pada aksesoris selain rumah Adapun observasi yang akan
hunian, seperti alat musik tradisional, dilakukan pada penelitian ini adalah dengan
pakaian, dan bahkan di pemakaman mengamati secara langsung bagaimana
(Saragih et al., 2019; Simanjuntak & bentuk-bentuk ornamen Gorga Batak Toba
Pardede, 2020). yang diterapkan di rumah Batak Toba di
Padahal Gorga mempunyai aturan- Bakkara, Sumatera Utara, dengan
aturan tersendiri dalam pengaplikasiannya melakukan pemotretan, pencatatan hal-hal
sebagai hiasan, hal ini yang membuat yang menyangkut gorga itu sendiri.
penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam Metode Wawancara/ Interview
b.
lagi apa yang melatar belakangi kenapa
51
Journal of Contemporary Indonesian Art
Volume 8 No.1 – April 2022

Metode Wawancara adalah suatu teknik Gambar 44. Struktur Rumah Adat Batak
yang digunakan untuk memperoleh Toba
informasi tentang kejadian yang oleh peneliti
tidak dapat diamati secara langsung (Rohidi,
2011). Wawacanra ini dimaksud untuk
mengetahui objek yang diteliti dengan
melakukan wawancara ke beberapa tokoh
masyarakat yang banyak mengetahui
tentang Gorga Batak Toba, seperti pecinta
budaya Batak dan pembuat/pengrajin Gorga
Batak.
c. Metode Dokumentasi
Cara pengumpulan data dengan
menggunakan data tertulis maupun visual
yang berupa catatan-catatan yang ada
hubungannya dengan permasalahan
penelitian. Metode ini dianggap penting
untuk dilakukan guna mendapatkan
dokumentasi sebagai pelengkap dari data
yang sudah didapatkan sebelumnya.

3. Metode Analisa Data


Dalam menganalisa data yang ada dalam
suatu penelitian, ada dua cara yang Sumber: Pengumpulan dan
digunakan yaitu metode statistik/ Dokumentasi Ornamen Tradisional
kuantitatif dan non statistik/ kualitatif. Sumatera Utara (1980)
Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif. Sebagaimana dikatakan Julia Rumah Adat Batak Toba Istana
Brannen mengenai analisa kualitatif sebagai Sisingamangaraja di kawasan Baktiraja
berikut: Humbahas, membawa kesenangan
Mc Franken menjekaskan dalam tradisi tersendiri bagi warga Baktiraja Humbahas,
kualitatif, peneliti harus menggunakan diri keberadaannya sangat bermanfaat bagi
mereka sebagai instrumen, mengikuti masyarakat. Selain kawasannya dikenal
asumsi-asumsi kultural sekaligus mengikuti orang banyak sebagai tempat wisata sejarah
data. Dalam berupaya mencapai wawasan- Raja Batak, juga melestarikan pengetahuan
wawasan imajinatif ke dalam dunia sosial budaya Batak Toba terutama seni rupa dan
responden, peneliti diharapkan fleksibel dan arsitektur Batak serta membawa dampak
reflektif tetapi tetap mengambil jarak positif bagi perekonomian masyarakat
(Brannen, 1990: 11). sekitar.
Bangunan rumah adat Batak Toba
Sebelum membahas tentang jenis di kawasan Istana Sisingamangaraja ada
ornamen Gorga yang diterapkan di rumah empat unit, yaitu Ruma Bolon, Ruma
adat Batak Toba dan bagaimana bentuk Parsaktian, Sopo Bolon, dan Bale Pasogit.
visual dan makna simboliknya, serta Bentuk bangunannya sama seperti rumah
keunikan atau kekhasan ornamen Gorga adat Batak Toba pada umumnya, hanya
Batak Toba serta fungsi dan bentuk ukuran yang berbeda. Perbedaan yang lain
pengaplikasiannya dalam kehidupan saat juga tampak pada simin (kuburan)
ini, maka perlu dibahas sedikit mengenai Sisingamangaraja yang bentuknya sama
deskripsi dari Rumah Adat Batak Toba di sekali bukan bentuk rumah adat Batak,
lingkungan Istana Sisingamangaraja di tidak seperti simin Batak pada umumnya.
Baktiraja Humbahas. Elemen bangunan pada rumah adat
Batak Toba di Istana Sisingamangaraja
Deskripsi Rumah Adat Batak Toba Istana Baktiraja Humbahas yang diberi ornamen
Sisingamangaraja Baktiraja Humbahas dengan berbagai macam bentuk visual juga
dengan konsep rumah adat Batak Toba pada
umumnya, namun karena rumah berada
52
BENTUK VISUAL DAN MAKNA SIMBOLIK GORGA BATAK TOBA
Tulus Pranto Siburian

dalam kawasan Istana Sisingamangaraja, pembahasan ini akan dijabarkan secara


maka sengaja ditambahkan logo suku Batak luas mengenai jenis, bentuk visual dan
pada bagian depan rumah dengan posisi di makna simbolik ornamen Gorga pada
bawah Gorga Ulu Paung. Keempat rumah rumah adat Batak Toba. Untuk
adat yang ada di lingkungan Istana mempermudah pembahasan, jenis, bentuk
Sisingamangaraja memiliki struktur dan visual dan makna simbolik dijadikan dalam
bentuk bangunan yang sama, serta memiliki satu pembahasan secara bersamaan.
ornamen pada semua dinding rumah bahkan 1. Gorga Ulu Paung
hingga ke lisplang rumah, yang Berdasarkan penelitian yang dilakukan di
membedakan hanyalah peletakan posisi daerah Humbahas dan Toba Samosir
bentuk ornamen yang berbeda. Setiap sekitarnya, maka didapatkan kebenaran
rumah memiliki perbedaan mencolok di informasi yang mengatakan bahwa benar
bagian bentuk visual ornamen yang Gorga Ulu Paung ada dan termasuk Gorga
diaplikasikan. Di dalam rumah terdapat yang memiliki bentuk 3 dimensi dan sering
beberapa Gorga singa-singa dan ulu paung, dibuat pada posisi di bagian kepala/ujung
sebagai pendukung keindahan interior lisplang rumah. Gorga Ulu Paung adalah
rumah adat. Pintu rumah adat Batak hiasan yang berukuran besar yang
memiliki suatu keunikan, jika pada bentuknya menyerupai manusia bertanduk
umumnya pintu berada pada bagian depan kerbau. Bentuk visual Gorga Ulu Paung
rumah, namun rumah adat Batak pintunya bersumber dari fauna.
berada pada bagian bawah rumah. Pintu Gorga Ulu Paung adalah lambang wibawa,
biasanya tidak menggunakan ornamen. kekuatan dan lambang keperkasaan yang
Ornamen yang diterapkan pada melindungi. Ditempatkan pada puncak
rumah adat Batak Toba di lingkungan Istana bubungan atap, fungsinya sebagai
Sisingamangaraja disesuaikan dengan penangkal setan yang datang dari luar
dengan ornamen Gorga pada umumnya yang kampung. Dalam pembuatannya
ada pada rumah Adat Batak Toba. Hanya menggunakan teknik ukir dan
saja ada beberapa penambahan visual menggunakan warna pokok Batak Toba
ornamen, namun itu bukan suatu masalah, yaitu merah, hitam dan putih.
karena itu hak kebebasan sang seniman
Gorga untuk memunculkan bentuk-bentuk 2. Gorga Simarogung Ogung
visual baru. Selain itu umumnya panggorga Gorga Simarogungogung adalah salah satu
tidak asal memunculkan bentuk visual yang bentuk Gorga yang paling sering muncul di
baru, panggorga biasanya sudah ornamen rumah adat Batak Toba.
menyesuaikan dengan apa yang diinginkan Bentuknya yang khas menyerupai gong
oleh konsumen. Secara penghayatan makna namun sumber visual aslinya adalah dari
filosofis ornamen Gorga, sudah bukan tumbuhan pakis. Biasanya posisi peletakan
sesuatu yang utama yang dilihat oleh Gorga Simarogungogung berada pada pada
orang/pengunjung yang datang ke Istana dinding bagian depan dan pada lisplang
Sisingamangaraja, namun pengunjung lebih rumah. Gorga Simarogungogung
menikmati unsur estetika dari ornamen melambangkan kekayaan, kejayaan dan
Gorga tersebut. kemakmuran, pengasih dan pemurah.
3. Gorga Dalihan Natolu
Gorga Dalihan Natolu adalah motif Gorga
Bentuk Visual dan Makna Simbolis Gorga yang melambangkan kekerabatan Dalihan
Natolu. Dalihan Natolu adalah tiga tiang
Kajian mengenai bentuk visual dan makna tungku untuk memasak bagi orang Batak.
simbolis Gorga pada rumah adat Batak Toba (Bustami, 2017)
dan yang menjadi objek penelitian Orang Batak ada saat ini karena ada
dispesifikasikkan ke rumah adat Batak Toba si Raja Batak, adanya leluhur orang Batak,
di kawasan Istana Sisingamangaraja. ada karena adanya nenek moyang
Setelah mewawancarai beberapa terdahulu. Orang Batak waras karena
tokoh adat dan pecinta budaya Batak adanya Dalihan Natolu tersebut, mardongan
mengenai ornamen Gorga, maka diperoleh tubu, marboru dan marhula-hula. Suhi
data yang benar sehingga mendukung dalam ampang naopat adalah pihak keempat yang
pembahasan masalah. Maka dalam membuat dalihan natolu berjalan dengan
53
Journal of Contemporary Indonesian Art
Volume 8 No.1 – April 2022

baik. Dua orang yang baru bertemu, bisa sebagai alat untuk menggigit, gigi yang rapi
sakit hati jika menunjukkan gestur tubuh juga memperindah wajah manusia,
yang negatif saat pertama kali bertemu, terutama saat senyum.
seperti tersinggung. Dalihan natolu ada maka Gorga iponipon biasanya dibuat sebagai
ada warna Batak yang tiga tersebut yang hiasan tepi atau sebagai pembatas Gorga
sering disebut Tiga Bolit. yang satu dengan Gorga yang lain. Busur
4. Gorga Boraspati yang disebut ombun marhehe yang diartikan
Boraspati adalah sejenis cecak atau kadal. sebagai lambang kemajuan, mengharapkan
Tetapi bentuk ekornya dibuat bercabang, keturunannya berpendidikan lebih tinggi
badannya berloreng-loreng dengan warna dari orangtuanya. Gorga ini hampir
gelap kemerah-merahan dan dalam menempati seluruh bagian rumah.
pembuatannya menggunakan teknik pahat. 8. Gorga Jenggar / Jorngom
Tidak selamanya perwujudan Gorga Gorga Jenggar adalah motif gorga bentuknya
Boraspati adalah cicak, boraspati bukanlah sedikit lebih besar, dibuat pada garis tengah
cicak, karena bentuk visualnya jauh berbeda rumah, di atas pintu, di atas pertengahan
dengan cicak, karena memiliki ekor dan kaki loting- loting dan haling gordang, semua
bercabang. Boraspati adalah binatang khas berjejer di bawah ulu paung. Gorga Jenggar
Batak yang tidak sembarang orang bisa merupakan jenis Gorga yang bentuk
melihatnya, jika ada yang melihatnya, maka visualnya terinspirasi dari sejenis ulat yang
keberuntungan akan datang padanya. ada di daerah tanah Batak
Gorga boraspati melambangkan kekuatan Mempunyai fungsi magis sebagai penjaga
pelindung manusia dari marabahaya, rumah dan penghuninya, dari hantu
lambang Dewa Alam. Fungsinya adalah halaman (begu alaman) dan hantu yang
sebagai pelindung harta kekayaan dan mungkin menyelinap di dalam rumah (begu
mengharapkan jadinya berlipat ganda. Itulah monggop), mempunyai kekuatan seperti
sebabnya Gorga ini sering dibuat pada pintu dewa yang yang sanggup melawan semua
lumbung (sopo). bentuk kejahatan yang mengganggu
5. Gorga Singasinga penghuni rumah.
Singasinga di Gorga ini diartikan sebagai 9. Gorga Desa Na Ualu
berwibawa (mempunyai kharisma). Bentuk Gorga Desa Na Ualu adalah Gorga dengan
Gorga singa-singa sama sekali tidak mirip bentuk menggambarkan kedelapan mata
dengan singa, namun menyerupai manusia angin. Delapan mata angin dengan sebutan
yang sedang duduk jongkok. Kepalanya Desa Na Ualu dalam budaya Batak Toba
dibuat sangat besar, diserbani dengan kain mempunyai nama sendiri, yaitu antara lain;
Tiga Bolit (kain dengan tiga warna yaitu: purba/ timur, anggoni/ tenggara,
hitam, merah dan putih), kakinya sangat dangsina/selatan, nariti/ barat daya,
kecil sehingga sulit membayangkan bentuk pastima/ barat, manabia/ barat laut, utara/
manusia. Seperti halnya gaja dompak, utara, dan irisanna/ timur laut. Gorga ini
singasinga juga sebagai lambang kebenaran dibuat sebagai simbol perbintangan; alat
dan keadilan hukum. Letaknya pada kepala peramal untuk menentukan saat-saat yang
sumbaho kiri dan kanan rumah adat Batak baik untuk menanam padi, menangkap
Toba. ikan,
6. Gorga Simeoleol mengadakan pesta dan sebagainya. Gorga
Gorga simeoleol melambangkan ini dibuat pada bagian dorpi jolo rumah.
kegembiraan, menunjukkan rasa 10. Gorga Gaja Dompak
kebahagiaan dan kegembiraaan dari para Gorga Gaja Dompak berukuran besar,
penghuninya setiap saat. Bentuknya, hampir sama dengan bentuk jenggar, hanya
melengkung ke dalam dan ke luar, dan juga penempatannya yang berbeda. Jenggar
mengisi bidang- bidang yang kosong (meoleol dibuat pada loting-loting dan lang gordang,
= melenggak-lenggok). sedangkan gaja dompak dibuat pada ujung
7. Gorga Iponipon dila paung dan pada dorpi jolo.
Gorga iponipon, adalah Gorga pelengkap, Gaja Dompak dianggap sebagai simbol
yang menghiasi sisi bagian pinggir setiap kebenaran dan keadilan bagi Orang Batak
Gorga, Gorga yang biasa menjadi Toba. Penempatan Gorga Gaja Dompak
pinggiran/frame. Ipon adalah gigi dalam adalah pada bagian parhongkom sebagai
bahasa Batak, sama dengan fungsi gigi
54
BENTUK VISUAL DAN MAKNA SIMBOLIK GORGA BATAK TOBA
Tulus Pranto Siburian

pengganti hiasan Gorga Adop-adop/susu bila N Nama Bagian Bentuk Defor


tidak ada/ditiadakan. o Rumah masi
11. Gorga Adop-adop (Hiasan Susu) . atau dan
Gorga Adop-adop adalah motif Gorga yang Jenis Motif
bentuknya tiga dimensi menyerupai bentuk Gorga
payudara wanita. Dibuat pada parhongkom,
1 Dalihan Rame Tumbuh Stilisa
. Natolu dorpi jolo an si
dua pasang di sebelah kiri dan dua pasang di
sebelah kanan, di sebelah atas pintu rumah. 2 Simeole Tureture Tumbuh Stilisa
. ol an si
Posisinya seringkali dibuat berdampingan
dengan Gorga Boraspati. 3 Simar Dorpi jolo Tumbuh Stilisa
. ogung dan dorpi an si
Gorga Adop-adop dianggap sebagai lambang
ogu lambung
kesuburan, lambang keibuan, pengasih dan ng
penyayang dalam bahasa Batak Toba disebut 4 Iponipo Hiasan Geo Stilisa
dengan istilah “Inanta Parsonduk Bolon”. . n tepi metr si
12. Gorga Simata Niari is
segi
Mataniari adalah Matahari. Gorga ini 3
mengambil bentuk matahari dan dan
diwujudkan secara geometris dalam bentuk segi 4
kurva tertutup yang membentuk empat 5 Simatan Dorpi Tumbuh Stilisa
bulatan di sebelah kiri, kanan, atas dan . iari lambung an si
kiri
bawah suatu bujursangkar, jajaran genjang,
sebagai pusatnya dan empat buah bulatan 6 Desa Na parhongk Geometr Stilisa
pada keempat sudutnya. Gorga si mataniari . Ualu om is si
ini biasanya dibuat pada sudut parhongkom segi 4
kiri dan kanan dengan teknik ukir (Gorga 7 Jenggar Tomboma Fauna Distorsi
. / n adop- dan
lontik) maupun teknik lukis (Gorga dais) jorngom adop stilisasi
dengan menggunakan warna Tiga Bolit yaitu halang
merah, hitam dan putih. gordang
Adapun makna simbolik dari Gorga Si
Mataniari adalah lambang matahari sebagai 8 Gaja Santung- Fauna Distorsi
sumber kekuatan hidup dan sebagai . Dompak santung dan
penentu hidup di dunia. Gorga Simata Niari stilisasi
juga disebut sebagai Gorga Bindu Matoguh, 9 Ulu Ujung Fauna Dist
maknanya adalah membangun pertahanan . Paung lisplang orsi
bagian dan
yang mengarah ke semua penjuru. atap stilis
depan asi

1 Singa- Samping Fauna Dist


0 singa kanan kiri orsi
. dinding dan
stilis
asi
1 Boraspa Dorpi jolo Fauna distorsi
1 ti
.

Tabel 1: Nama dan jenis Gorga pada bagian rumah


adat.

Keunikan atau Kekhasan


Ornamen Gorga Batak Toba Serta Fungsi
dan Bentuk Pengaplikasiannya dalam
Kehidupan Saat Ini

55
Journal of Contemporary Indonesian Art
Volume 8 No.1 – April 2022

Pembahasan keunikan ataupun kekhasan marabahaya/ancaman yang merugikan dari


dari ornamen Gorga budaya Batak Toba, luar, untuk memberkati penghuni rumah.
pasti akan timbul banyak sekali opini jika Selain dipercaya bisa melindungi penghuni
ditanyakan pada berbagai narasumber yang rumah dari berbagai marabahaya, Gorga
sudah menikmati atau mengamati langsung juga sebagai seni rupa ukir dan lukis yang
Gorga Batak Toba tersebut. Namun menambah unsur estetika/ keindahan pada
keunikan atau kekhasan Ornamen Gorga rumah adat Batak Toba. Namun saat ini
jika diamati dan dibandingkan dengan Gorga lebih banyak difungsikan sebagai
ornamen dari suku-suku lain adalah berada unsur estetika saja, untuk makna dari
pada warna dan bentuknya. Kekonsistenan Gorga itu sendiri sudah semakin menipis,
warna Gorga yang selalu menggunakan fungsi utama Gorga bagi masyarakat
warna Tiga Bolit (merah, hitam dan putih) khususnya masyarakat Batak Toba adalah
bukanlah sesuatu yang dibuat-buat, akan sebagai penambah keindahan saja pada
tetapi seperti yang telah diungkapkan di bab rumah adat Batak ataupun rumah hunian
sebelumnya, warna Tiga Bolit itu adalah berdesain modern, juga pada berbagai
warna khas Batak Toba, yang sudah benda-benda seperti barang sandang, alat
ditakdirkan untuk suku Batak Toba dari musik dan aksesoris.
Mula Jadi Nabolon (Tuhan). Pengaplikasian Gorga pada berbagai
Setelah dilakukan penelitian tentang budaya media lain selain pada rumah Batak terjadi
Batak Toba, Tiga Bolit memiliki banyak karena tidak adanya larangan dari pihak
hubungan dengan kehidupan sehari-hari natua-tua/orangtua zaman dahulu,
orang Batak, khususnya Batak Toba. Seperti sehingga terjadi kebebasan pengaplikasian,
halnya dengan falsafah Batak Toba yaitu hingga akhirnya bukan nilai kesakralan lagi
Dalihan Natolu. Jika dihubungkan Tiga Bolit yang dilihat dari Gorga tetapi hanya sebagai
juga memiliki hubungan dengan hiasan penambah keindahan pada benda.
kepercayaan orang Batak Toba yang percaya Jadi kalaupun ada sekarang rumah Batak
akan tiga benua dan tiga dewa yang berhiaskan ornamen Gorga mengalami
menjaganya, yaitu benua atas yang sering kemalangan karena kasus kehilangan dalam
disimbolkan dengan warna putih, benua rumah, itu karena fungsi/makna sudah
tengah yang sering disimbolkan dengan luntur, tidak dimaknai sebagai penangkal
warna merah dan benua bawah yang kejahatan tetapi hanya sebagai ornamen
disimbolkan dengan warna hitam (Bustami, penghias saja (Rajagukguk, 2020).
2017).
Keunikan Gorga Batak terletak pada C. Kesimpulan
panggorga. Kekreatifan panggorga dimulai Pada dasarnya ornamen Gorga
dari melihat karakter orang yang memesan. Batak Toba adalah suatu kesenian asli
Panggorga akan mengetahui Gorga seperti dalam bentuk ukir dan lukis yang lahir
apa yang akan dibuat jika sudah mengetahui karena adanya dorongan emosi dan
karakter orang yang memesan. Panggorga kehidupan bathin yang murni dari dasar
tak perlu membuat desain terlebih dahulu pandangan hidup (falsafah Dalihan Natolu)
tetapi langsung berjalan begitu saja saat dan kepentingan pribadi masyarakat suku
proses pengerjaan. Selain itu saat membuat Batak khususnya Batak Toba. Gorga sebagai
Gorga, yang terlebih dahulu dibuat adalah ungkapan batin dan gambaran kehidupan
lupaknya (bagian yang diukir) lalu sehari-hari masyarakat Batak Toba yang
berikutnya bentuk andor (ubi jalar). dinyatakan dalam bentuk seni ornamen
Keunikan Gorga Batak Toba dibandingkan dengan berbagai macam bentuk visual dan
dengan Gorga Batak lainnya adalah bentuk makna simbol di dalam ornamen tersebut.
garisnya yang lebih halus. Tergantung Maka dari itu, nilai yang terkandung di
kelakuan, sifat dan sikap orang Batak dalam ornamen Gorga tersebut adalah nilai
tersebut. Walau terdengar aneh, karena pandangan hidup dari masyarakat Batak
orang Batak Toba umumnya terlihat kasar, Toba bahkan bisa disebut sebagai Kitab
namun sebenarnya orang Batak Toba itu orang Batak Toba yang sesungguhnya.
halus. Orang Batak Toba akan kasar jika Ornamen Gorga Batak Toba umumnya
Falsafah Batak tersebut luntur. diaplikasikan pada rumah adat Batak Toba,
Fungsi utama dari Gorga adalah sebagai Gorga memiliki tiga warna khas, ketiga
penjaga rumah dari segala bentuk warna tersebut merupakan warna pokok
56
BENTUK VISUAL DAN MAKNA SIMBOLIK GORGA BATAK TOBA
Tulus Pranto Siburian

suku Batak Toba yang dipercaya sebagai UNY Press.


pemberian dari Mula Jadi Nabolon (Tuhan) Brannen, J. (1990). Memadu Metode
dan sering disebut dengan Tiga Bolit (putih, Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.
merah dan hitam). Masyarakat Batak Toba Pustaka Pelajar.
meyakini bahwa Gorga adalah Pusakko Bustami, A. (2017). Dalihan Na Tolu Pada
(warisan) yang diberikan kepada orang Batak Masyarakat Batak Toba di Kota Medan.
yang harus tetap dijaga dan dilestarikan Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh.
karena dianggap sebagai pelindung, Hasibuan, J. (1985). Art et Culture/ Seni
pembawa berkat bagi siapa yang Budaya Batak. PT. Jayakarta Agung
memilikinya. Offset.
Gorga Batak Toba merupakan Na’im, A., & Syaputra, H. (2011).
ornamen yang memiliki keunikan tersendiri Kewarganegaraan, Suku Bangsa,
dibandingkan dengan ornamen suku-suku Agama, dan Bahasa sehari-hari
lain. Ornamen Gorga Batak Toba memiliki Penduduk Indonesia. Badan Pusat
bentuk garis yang lebih halus, komposisi Statistik.
simetris, geometris, bahkan bentuk stilisasi Rajagukguk, H. V. (2020). Perancangan
dan distorsi digunakan pada beberapa Kasula Dan Stola Dengan Ide
bentuk visual Gorga. Selain itu, Gorga Penggambaran Gorga Batak Toba
menjadi unik karena panggorganya. Melalui Teknik Batik Tulis. Corak, 9(1),
Kreativitas panggorga dimulai dari melihat 37–52.
karakter orang yang memesan. Panggorga https://doi.org/10.24821/corak.v9i1.4
akan mengetahui Gorga seperti apa yang 101
akan dibuat jika sudah mengetahui karakter Rohidi, T. R. (2011). Metodologi Penelitian
orang yang memesan. Panggorga tak perlu Seni. Cipta Prima Nusantara.
membuat desain terlebih dahulu tetapi Saragih, D. A., Yulianto, & Pakpahan, R.
langsung berjalan begitu saja saat proses (2019). Kajian Ornamen Gorga di
pengerjaan. Rumah Adat Batak Toba (Studi Kasus:
Namun seiring perkembangan di Kawasan Desa Wisata Tomok , Huta
zaman dan pesatnya kemajuan teknologi, Siallagan dan Huta Bolon di Kabupaten
kepercayaan akan makna simbolik dari Samosir). Alur Jurnal Arsitektur, 2(1),
Gorga itu sendiri semakin menipis. Membuat 1–14.
Gorga sebelumnya dianggap membawa Simanjuntak, P., & Pardede, M. (2020). The
perlindungan dan berkat bagi sang pemilik, Meaning and Historical Value of Gorga
namun saat ini Gorga hanya digunakan in Batak Toba ’ s Traditional House.
sebagai hiasan pada berbagai media sebagai 6619–6629.
penambah unsur estetika (keindahan), Sumartono. (2017). Metodologi Penelitian
seperti pada tembok rumah, simin (kuburan Kualitatif Seni Rupa dan Desain. Pusat
Batak Toba), alat musik, aksesoris, barang- Studi Reka Rancang dan Visual, FSRD
barang sandang dan lainnya. Trisakti.
Maka berdasarkan penelitian yang telah Winkler, J. (1977). TOBA-BATAK-
dilakukan tentang Gorga Budaya Batak DEUTSCHES WORTERBUCH. R.
Toba, diambil kesimpulan bahwa Gorga ROOLVINK.
adalah ornamen yang menggambarkan
kehidupan orang Batak Toba, baik dari sifat,
sikap, karakter dan adat yang tetap
dilestarikan hingga di era modernisasi saat
ini dan tetap konsisten dengan warna dan
maknanya, meskipun pengaplikasian Gorga
sudah bebas tidak terbatas.

D. Kepustakaan
Astuti, E. P. (2014). Rethinking the human
dignity and nation identity : a review
perspective of arts and arts education (S.
Kasiyan;Purbani, Widyastuti;
Machfauzia, Ayu Niza;Sudartini (ed.)).
57

You might also like