You are on page 1of 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEMANGAT

KERJA KARYAWAN PADA PT. ARKANANTA APTA PRATISTA


KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

Oleh : Octaningrum Sunaryo Putri, Yonathan Palinggi, Ali Akbar


Penulis adalah Dosen dan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Kutai Kartanegara

Abstract:
The purpose of this study is to know 1). the influence of discipline, cooperation and responsibility on
employee morale at PT. Arkananta Apta Pratista in Penajam Paser Utara. 2). The dominant variable
influences the employee morale at PT. Arkananta Apta Pratista in Penajam Paser Utara.
The reality of the problems that researchers see and observe through research activities on employees
of PT. Arkananta Apta Pratista in Penajam Paser Utara is the level of employee morale is still not
optimal. Especially that can be seen from the factors that are caused by discipline, cooperation and
responsibility. So that problems arise at PT. Arkananta Apta Pratista at this time, where the employees
began to idle in their work, it was also seen that the employees who worked during the hours of the
internet played on their cellphones even though there were still unfinished jobs at their desks.
The population in this study was taken from employees of PT. Arkananta Apta Pratista as many as
163 employees and the study sample was 49 people using the purposive sampling method. The
analytical tool used is multiple linear regression analysis using the test hypothesis F and t.
The results of the calculation of the F test (simultaneous / joint correlation), obtained F count is
49.725, while the value of the F table obtained a value of 2.81 this means that (F count 49.725> Ftable
2.81), so that it can be said to be disciplinary variables, Collaboration and responsibility together
(simultaneous) are able to show its influence on the morale of the employees of PT. Arkananta Apta
Pratista. Then the first hypothesis is accepted because it is proven to be true.
The number R is 0.876 this is that the correlation or relationship between discipline, cooperation and
responsibility with employee morale is very strong relationship. The three independent variables were
able to explain changes in morale by 75.3% while the remaining 24.7% was influenced by other
variables not included in this study such as leadership, career development and so on.
From the three results of the partial correlation test above the value of the responsibility variable is the
highest compared to the other variables, so that the variable responsibility is the most dominant
variable influencing the morale of the employees of PT. Arkananta Apta Pratista in Penajam Paser
Utara then followed by variables of cooperation and discipline. From the description, it can be
concluded that the second hypothesis in this study was rejected because it was not proven true.
Keywords: Discipline, Cooperation, Responsibility, Work Spirit

PENDAHULUAN
PT. Arkananta Apta Pratista adalah yang efektif serta meningkatkan semangat kerja
sebuah perusahaan yang bergerak dibidang karyawan dalam bekerja. Terlebih lagi dalam
pertambangan batu bara. PT. Arkananta Apta pekerjaan di PT. Arkananta Apta Pratista ini
Pratista ini memiliki jumlah karyawan sebanyak harus diperlukan kemampuan dan skill yang baik
163 karyawan (absensi Maret 2018) dengan agar dapat melaksanakan tugas mencapai target
beralamatkan di Jalan Silkar Km. 2 RT. 17 yang telah ditetapkan perusahaan, sehingga tak
Nomor 24 Giripurwa Kabupaten Penajam Paser jarang semangat kerja karyawan sering menurun
Utara. PT. Arkananta Apta Pratista telah berdiri akibat kelelahan dalam mengerjakan tugas yang
sejak 26 September 2004, yang bergerak ada.
dibidang pertambangan dan perdagangan umum. Semangat kerja merupakan suatu
PT. Arkananta Apta Pratista beroperasi dilahan suasana kerja yang berupa sikap mental individu
seluas 988 hektar yang diperkirakan berisi 14 dan kelompok dalam suatu organisasi (instansi /
juta ton baru bara. perusahaan) yang menunjukan rasa kegairahan
Banyak tantangan yang dihadapi oleh dalam mengerjakan pekerjaan yang
PT. Arkananta Apta Pratista dalam upaya untuk mendorongnya bekerja lebih giat, lebih baik dan
membuat proses kegiatan operasional unit kerja produktif dalam mencapai tujuan bersama.

JEMI/Vol.19/No.1/Juni/2019 1
Semangat kerja yang tinggi ditandai dengan menegakkan disiplin diharapkan berpengaruh
kemampuan yang tinggi dalam menjalankan terhadap semangat kerja. Permasalahan dari
pekerjaannya. Karyawan yang mempunyai variabel ini karyawan sering kurang mendapat
semangat kerja yang tinggi akan berusaha keras sanksi yang tegas jika melakukan kesalahan,
untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal, sehingga terkadang karyawan yang bersangkutan
sehingga pekerjaan akan cepat selesai dan sering mengulangi kesalahan yang sama. Tingkat
prestasi kerja dapat ditingkatkan. Lain halnya kehadiran karyawan yang kurang, karyawan
dengan karyawan yang mempunyai semangat terkadang datang terlambat, pimpinan terkadang
kerja yang rendah, bukannya akan berusaha keras sering pilih-pilih kasih dalam memberikan
untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal hukuman kepada para karyawannya dan lain-
melainkan mereka bekerja seenaknya atau lain.
seminimal mungkin. karyawan akan bekerja Kerja sama adalah sebuah sistem
penuh semangat apabila ia merasa bahwa pekerjaan yang kerjakan oleh dua orang atau
kebutuhannya, baik fisik maupun non fisik lebih untuk mendapatkan tujuan yang
terpenuhi melalui keterlibatannya dalam direncanakan bersama. Kerja sama dalam tim
perusahaan dimana dia bekerja. kerja menjadi sebuah kebutuhan dalam
Kenyataan selama ini semangat kerja mewujudkan keberhasilan kinerja dan prestasi
para karyawan PT. Arkananta Apta Pratista kerja. Kerja sama dalam tim kerja akan menjadi
masih rendah atau kurang. Hal ini terlihat dari suatu daya dorong yang memiliki energi dan
para karyawan kurang disiplin dalam bekerja, sinergisitas bagi individu-individu yang
ada karyawan yang saat jam kerja bermain game tergabung dalam kerja tim. Permasalahan dari
di handphone atau bermain internet padahal variabel ini para karyawan terkadang kurang
masih ada pekerjaan yang belum selesai di meja kompak dalam satu timnya, sering juga terjadi
masing-masing, pekerjaan yang normalnya cekcok dikarenakan hal yang sepele serta ada
selesai dalam dua hari baru selesai dalam beberapa karyawan yang tidak mau mengisi
seminggu, koordinasi atau kerja sama antar tugas karyawan lain yang berhalangan hadir
karyawan masih belum sepenuhnya kompak, karena sakit / tidak ada ditempat.
para karyawan sering menghindarkan tanggung Tanggung jawab menurut Handoko
jawab dengan karyawan lain, hasil pekerjaan (2005 ; 91) adalah kesadaran manusia akan
masih belum sepenuhnya baik, karyawan sering tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja
mengeluh jika gaji atau insentif terlambat / tidak maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab
diberikan pada waktunya. juga berarti berbuat sebagai perwujudan
Menurut Hasibuan (2008 ; 88) kesadaran akan kewajiban dan mampu
menyebutkan beberapa hal yang terjadi / tanda- menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai
tanda peringatan semangat kerja yang rendah tupoksinya dan bisa membantu pekerjaan rekan
yaitu kemangkiran, keterlambatan, pergantian lainnya. Permasalahan dari variabel ini ada
yang tinggi (resign), mogan dan sabotase serta beberapa karyawan yang dalam pekerjaan sering
ketiadaan kebanggaan dalam kerja. Lebih lanjut melempar tanggung jawab kepada karyawan
lagi menurut Notoadmodjo, (2009 ;46) semangat lainnya jika melakukan kesalahan, pekerjaan
kerja dipengaruhi empat faktor yaitu absensi, yang diberikan terkadang tidak mampu
disiplin, kerja sama dan tanggung jawab. Namun diselesaikan dengan tuntas / tepat waktu,
berdasarkan pengamatan ada 3 faktor yang pekerjaan hanya diberikan kepada yang bisa
mempengaruhi semangat kerja karyawan pada ditugasi dan ada pula karyawan yang bekerja
PT. Arkananta Apta Pratista yaitu disiplin, kerja santai atau tidak terlalu serius dengan tugas yang
sama dan tanggung jawab. diberikan.
Disiplin kerja yang baik mencerminkan
besarnya tanggungjawab seseorang terhadap Disiplin Kerja
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini Disiplin kerja adalah tingkat
mendorong gairah kerja, semangat kerja dan kemampuan seseorang dalam bekerja pada suatu
mendukung terwujudnya tujuan organisasi. organisasi yang dapat tercermin dari sikap dan
Seperti dikemukakan oleh Malayu (2007; 212), tingkah laku dalam bekerja, tepat waktu,
Bahwa disiplin kerja dapat diartikan sebagai tanggung jawab, serta taat dalam peraturan dan
kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati tata tertib yang berlaku. Kedisiplinan merupakan
semua peraturan perusahaan dan norma-norma fungsi operatif manajemen sumber daya
sosial yang berlaku. Jika para karyawan mampu manusia yang terpenting karena semakin baik

JEMI/Vol.19/No.1/Juni/2019 2
disiplin pegawai, semakin tinggi prestasi kerja kualitas yang berharga bagi individu yang
yang dapat dicapainya. Disiplin yang baik berharap kepadanya, meskipun bentuk disiplin
mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab tidak hanya tergantung individu karyawan,
seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan namun juga pada tugas dan cara tugas itu
kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, diorganisasikan.
semangat kerja dan tujuan organisasi, pegawai Hasibuan, (2008, 196) mengatakan Pada
dan masyarakat. dasarnya banyak indikator-indikator yang
Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai
seseorang untuk menaati semua peraturan diantaranya :
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku a. Tujuan dan kemampuan
(Hasibuan 2008; 193). Kesadaran adalah sikap Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi
seseorang yang secara sukarela menaati semua tingkat kedisiplinan karyawan. Tujuan yang
peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara
jawabnya. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah ideal serta cukup menantang bagi
laku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan kemampuan karyawan.
peraturan perusahaan/organisasi baik yang b. Teladan Pimpinan
tertulias maupun tidak. Teladan pimpinan sangat berperan didalam
Disiplin adalah sebuah prosedur yang menentukan kedisiplinan karyawan karena
memperbaiki atau menghukum seseorang bahwa pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh
karena telah melanggar aturan. (Drucker 2015 : para bawahannya. Pimpinan harus memberi
53). contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil
Pengertian lain disiplin (discipline) serta sesuai kata dengan perbuatan.
adalah prosedur yang mengoreksi atau c. Balas Jasa
menghukum bawahan karena melanggar Balas jasa ikut mempengaruhi kedisiplinan
peraturan atau prosedur. Simamora (2012 : 610). karyawan karena balas jasa akan memberikan
Dari beberapa pendapat para ahli diatas kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap
dapat disimpulkan bahwa disiplin merupakan perusahaan/pekerjaannya. Jika kecintaan
suatu kesadaran seseorang untuk menaati semua karyawan semakin baik terhadap pekerjaan,
peraturan/prosedur yang berlaku. Disiplin kedisiplinan mereka akan semakin baik pula.
merupakan bentuk pengendalian diri karyawan d. Keadilan
dan pelaksanaa yang teratur dan menunjukan Keadilan ikut mendorong terwujudnya
tingkat kesungguhan tim kerja didalam sebuah kedisiplinan karyawan, karena ego dan sipat
organisasi. manusia selalu yang selalu merasa dirinya
Menurut Henry Simamora Ada tiga penting dan minta diperlakukan sama dengan
bentuk disiplin: manusia lainnya.
a. Pertama, terdapat disiplin manajerial e. Waskat
(managerial disciline) dimana segala Waskat (pengawasan melekat) adalah
sesuatu tergantuing pada pimpinan dari tindakan nyata dan paling efektif untuk
permulaan hingga akhir. mencegah/mengetahui kesalahan, mem-
b. Kedua, terdapat disiplin tim (team betulkan kesalahan, memelihara
discipline) dimana kesempurnaan kinerja kedisiplinan, meningkatkan prestasi kerja,
bermuara dari ketergantungan satu sama mengaktipkan peranan atasan dan bawahan,
lain, dan ketergantungan ini berkecambah menggali system-sistem kerja yang paling
dari suatu komitmen setiap anggota terhadap efektif, serta menciptakan system internal
seluruh organisasi : kegagalan satu orang control yang terbaik dalam mendukung
akan menjadi kejatuhan semua orang. Hal terwujudnya tujuan perusahaan/organisasi
ini biasanya dijumpai dalam kelompok kerja karyawan dan masyarakat.
yang relative kecil. f. Sanksi Hukum
c. Ketiga, terdapat disiplin diri (self discipline) Sanksi hukum berperan penting dalam
dimana pelaksana tunggal sepenuhnya memelihara kedisiplinan karyawan. Dengan
tergantung pada pelatihan, ketangkasan dan sangsi hukuman yang semakin berat,
kendali diri. karyawan akan semakin takut melanggar
Oleh karena itu, disiplin tidak hanya peraturan-peraturan perusahaan, sikap dan
negatif, menghasilkan hukuman atau prilaku indispliner karyawan akan
pencegahan. Disiplin kerja dapat pula bermakna berkurang. Sangsi hukuman harus

JEMI/Vol.19/No.1/Juni/2019 3
ditetapkan berdasarkan pertimbangan logis, Simanjuntak (2013 ; 113) memandang
masuk akal, dan diinformasikan secara jelas kerjasama sebagai Kepedulian satu orang atau
kepada semua karyawan. satu pihak dengan orang atau pihak lain yang
g. Ketegasan tercermin dalam suatu kegiatan
Pimpinan yang berani bertindak tegas yangmenguntungkan semua pihak dengan prinsip
menerapkan hukuman bagi karyawan yang saling percaya, menghargai, dan adanyanorma
indisplener akan disegani dan diakui yang mengatur. Makna kerjasama dalam hal ini
kepemimpinannya oleh bawahan. adalah kerjasama dalam konteksorganisasi, yaitu
h. Hubungan Kemanusiaan kerja antar anggota organisasi untuk mencapai
Hubungan kemanusiaan yang harmonis tujuan organisasi.
diantara sesama karyawan ikut menciptakan Dari berbagai definisi diatas dapat
kedisiplinan yang baik pada suatu peneliti simpulkan kerjasama perlu diadakan
perusahaan. Manajer harus berusaha dengan kekuatan yang diperkirakan mungkin
menciptakan suasana hubungan akan timbul. Kerjasama tersebut dapat
kemanusiaan yang serasi serta mengikat, didasarkan atas hak, kewajiban, dan tanggung
vertikal maupun horizontal diantara semua jawab masing-masing orang untuk mencapai
karyawan. tujuan
Kedisiplinan adalah fungsi MSDM yang Nitisemito (2012 ; 84) menjelaskan
terpenting dan menjadi tolok ukur untuk bahwa dalam pelaksanaan kerjasama harus
mengukur/mengetahui apakah fungsi-fungsi tercapai keuntungan bersama, Pelaksanaan
MSDM lainnya secara keseluruhan telah kerjasama hanya dapat tercapai apabila diperoleh
dilaksanakan dengan baik atau tidak. manfaat bersama bagi semua pihak yang terlibat
Kedisiplinan karyawan yang baik mencerminkan di dalamnya(win-win). Apabila satu pihak
bahwa fungsi-fungsi MSDM lainnya telah dirugikan dalam proses kerjasama, maka
dilaksanakan sesui dengan rencana. Sebaliknya kerjasama tidak lagi terpenuhi. Dalam upaya
jika kedisiplinan karyawan kurang baik, berarti mencapai keuntungan atau manfaat bersama dari
penerapan fungsi-fungsi MSDM pada kerjasama, perlu komunikasi yang baik antara
perusahaan kurang baik. Jadi dapat dikatakan semua pihak dan pemahaman sama terhadap
„kedisiplinan” menjadi kunci terwujudnya tujuan tujuan bersama. Sebagaimana yang dinyatakan
perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Nototadmodjo (2009 ; 66) bahwa, Kerja sama
dapat meningkatkan komunikasi dalam kerja tim
Kerja Sama di dalam dan di antara bagian-bagian perusahaan.
Kerja sama adalah sebuah sistem Kerja sama mengumpulkan bakat, berbagi tugas
pekerjaan yang kerjakan oleh dua orang atau dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan
lebih untuk mendapatkan tujuan yang bersama.
direncanakan bersama. Kerja sama dalam tim Kerja sama dilakukan oleh sebuah tim
kerja menjadi sebuah kebutuhan dalam lebih efektif daripada kerja secara individual.
mewujudkan keberhasilan kinerja dan prestasi Telah banyak riset membuktikan bahwa kerja
kerja. Kerja sama dalam tim kerja akan menjadi sama secara berkelompok mengarah pada
suatu daya dorong yang memiliki energi dan efisiensi dan efektivitas yang lebih baik. Hal ini
sinergitas bagi individu-individu yang tergabung sangat berbeda dengan kerja yang dilaksanakan
dalam kerja tim. Komunikasi akan berjalan baik oleh perorangan yamg mana hasil yang
dengan dilandasi kesadaran tanggung jawab tiap dihasilkan juga akan berbeda.
anggota. Setiap tim maupun individu sangat
Siagian (2009 ; 31) menyebut kerjasama berhubungan erat dengan kerja sama yang
ini dengan istilah Kemitraan yang artinya adalah dibangun dengan kesadaran pencapaian prestasi
suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua dan kinerja. Dalam kerja sama akan muncul
pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu berbagai penyelesaian yang secara individu tidak
untuk meraih keuntungan bersama dengan prisip terselesaikan. Keunggulan yang dapat diandalkan
saling membutuhkan dan saling membesarkan. dalam kerja sama pada kerja tim adalah
Hasibuan (2008 ; 96) mengartikan munculnya berbagai penyelesaian secara sinergi
kerjasama sebagai dua orang atau lebih untuk dari berbagai individu yang tergabung dalam
melakukan aktivitas bersama yang dilakukan kerja tim. Selain keunggulan di atas kerja sama
secara terpadu yang diarahkan kepada suatu juga dapat menstimulasi seseorang berkontribusi
target atau tujuan tertentu. dalam kelompoknya, sebagaimana yang

JEMI/Vol.19/No.1/Juni/2019 4
dinyatakan Davis (dalam Siagian, 2009 ; 33) Manusia berjuang untuk memenuhi
bahwa, Kerja sama adalah keterlibatan mental kebutuhannya sendiri dan adapun untuk
dan emosional orang di dalam situasi kelompok kebutuhan orang lain. Dalam usahanya setiap
yang mendorong mereka untuk memberikan manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain
kontribusi dan tanggung jawab dalam mencapai yang ikut menentukan dan membantunya yaitu
tujuan kelompok. kekuasaan tuhan.Dengan demikian tanggung
Ada beberapa indikator-indikator jawab itu dapat di bedakan menurut keadaan
kerjasama. Berdasarkan pengertian kerja sama manusia atau hubungan yang dibuat nya. Berikut
yang dinyatakan Davis (dalam Siagian, 2009 ; ini merupakan beberapa jenis tanggung jawab,
35) indikator-indikator kerja sama adalah sebagai yaitu :
berikut : a. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri.
a. Tanggung jawab secara bersama-sama Tanggung jawab terhadap diri sendiri itu
menyelesaikan pekerjaan, yaitu dengan menuntut kesadaran akan diri kita untuk
pemberian tanggung jawab dapat tercipta memenuhi kewajiban sendiri dan
kerja sama yang baik. mengembangkan kepribadian sebagai
b. Saling berkontribusi, yaitu dengan saling manusia pribadi.Apa yang telah kita lakukan
berkontribusi baik tenaga maupun pikiran harus menerima resikonya sendiri.
akan terciptanya kerja sama. b. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga. Tiap
c. Pengerahan kemampuan secara maksimal, anggota keluarga wajib bertanggung jawab
yaitu dengan mengerahkan kemampuan kepada keluarganya. Tanggung jawab ini
masing-masing anggota tim secara menyangkut nama baik keluarga, tetapi
maksimal, kerja sama akan lebih kuat dan tanggung jawab juga merupakan
berkualitas kesejaterahaan, keselamatan,pendidikan dan
d. Saling mengisi kekurangan anggota, jika ada kehidupan. Sebagai anggota keluarga kita
ada rekan yang berhalangan hadir, sakit atau harus saling menjaga nama baik keluarga
cuti. dengan sikap dan perbuatan yang kita
lakukan di dalam kehidupan bermasyarakat.
Tanggung Jawab c. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat.
Pengertian tanggung jawab memang Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup
seringkali terasa sulit untuk menerangkannya tanpa bantuan orang lain karena manusia
dengan tepat. Adakalanya tanggung jawab kedudukannya sebagai makhluk sosial yang
dikaitkan dengan keharusan untuk berbuat membutuhkan manusia lain maka kita harus
sesuatu, atau kadang-kadang dihubungkan berkomunikasi dengan manusia lain
dengan kesedihan untuk menerima konsekuensi tersebut. Berinteraksi didalam suatu
dari suatu perbuatan. Banyaknya bentuk kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan
tanggung jawab ini menyebabkan terasa sulit karena itu bisa membuat kita saling
merumuskannya dalam bentuk kata-kata yang mengenal satu dengan yang lainnya.
sederhana dan mudah dimengerti. Tetapi kalau d. Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara.
kita amati lebih jauh, pengertian tanggung jawab Suatu kenyataan lagi bahwa tiap manusia,
selalu berkisar pada kesadaran untuk melakukan, tiap individu adalah suatu warga negara.
kesediaan untuk melakukan, dan kemampuan Dalam berpikir, berbuat, bertindak, dan
untuk melakukan. bertingkah laku manusia terikat oleh norma-
Tanggung jawab menurut Handoko norma yang di buat oleh negara. Manusia
(2010 ; 91) adalah kesadaran manusia akan tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila
tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja perbuatan manusia itu salah maka ia harus
maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab bertanggung jawab kepada Negara atas apa
juga berarti berbuat sebagai perwujudan yang telah ia perbuat. Kita harus menjaga
kesadaran akan kewajiban. nama baik bangsa dan negara kita sendiri
Tanggung jawab adalah sesuatu yang dengan prestasi-prestasi anak bangsa.
harus kita lakukan agar kita menerima sesuatu e. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan. Tuhan
yang di namakan hak.Tanggung jawab menciptakan manusia di bumi ini bukanlah
merupakan perbuatan yang sangat penting tanpa tanggung jawab, melainkan untuk
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, karena mengisi kehidupan manusia agar tanggung
tanpa tanggung jawab,maka semuanya akan jawab langsung terhadap tuhan. Sehingga
menjadi kacau. (Hasibuan, 2008 ; 75). tindakan manusia tidak bisa lepas dari

JEMI/Vol.19/No.1/Juni/2019 5
hukuman-hukuman tuhan yang dituangkan
dalam berbagai kitab suci melalui berbagai Semangat Kerja
macam jenis agama. Menerima hukuman di Seorang karyawan yang memiliki konsep
akhirat nanti atas apa yang telah kita diri yang kuat tentunya mempunyai semangat
lakukan selama hidup didunia ini. (Siagian, kerja yang tinggi sehingga dapat menyelesaikan
2009 ; 140) pekerjaan dengan lebih cepat dan tepat serta
Orang yang bertanggung jawab dapat produktivitas yang tinggi. Semangat dan gairah
memperoleh kebahagiaan, karena orang tersebut kerja sulit untuk dipisah-pisahkan meski
dapat menunaikan kewajibannya. Kebahagiaan semangat kerja memiliki pengaruh yang cukup
tersebut dapat dirasakan oleh dirinya atau orang besar terhadap semangat kerja. Dengan
lain. Sebaliknya, jika orang yang tidak meningkatnya semangat dan gairah kerja, maka
bertanggung jawab akan menghadapi kesulitan pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan dan
karena ia tidak mengikuti aturan, norma, atau semua pengaruh buruk dari menurunnya
nilai-nilai yang berlaku. Problema utama yang semangat kerja seperti absensi dan selanjutnya
dirasakan pada zaman sekarang sehubungan akan dapat diperkecil dan selanjutnya menaikkan
dengan masalah tanggung jawab adalah semangat dan gairah kerja yang berarti
berkaratnya atau rusaknya perasaan moral dan diharapkan juga meningkatkan produktivitas
rasa hormat diri terhadap pertanggungjawaban. karyawan.
Orang yang bertanggung jawab itu akan Pengertian Semangat Kerja menurut
mencoba untuk berbuat adil. Tetapi adakalanya Westra dan Gelerman dalam Tohardi (2012;428)
orang yang bertanggung jawab tidak dianggap adalah sebagai berikut :sikap-sikap dari individu-
adil karena runtuhnya nilai-nilai yang individu maupun kelompok terhadap lingkungan
dipegangnya dan runtuhnya keimanan terhadap kerja dan terhadap kesukarelaannya untuk
Tuhan. Orang yang demikian tentu akan bekerja sama agar dapat mencurahkan
mempertanggung jawabkan segala sesuatunya kemampuannya secara menyeluruh sesuai
kepada Tuhan. Karena Tuhan lah yang bisa dengan kebutuhan utama organisasi.
memberikan hukuman atau cobaan kepada Pengertian semangat kerja yang lain
manusia agar mau mempertanggung jawabkan adalah “Melakukan pekerjaan secara lebih giat,
atas segala perbuatannya. sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat
Tanggung jawab merupakan keharusan diharapkan lebih cepat dan lebih baik”.
seseorang untuk melakukan secara selayaknya (Nitisemito, 2012 ;160)
apa yang telah diwajibkan kepadanya. Tanggung Dari beberapa pengertian di atas maka
jawab diukur dari : dapat diambil suatu kesimpulan bahwa semangat
a. Kesanggupan pegawai dalam melaksanakan kerja merupakan suatu suasana kerja yang
perintah dan kesanggupan untuk bekerja berupa sikap mental individu dan kelompok
dengan sungguh-sungguh dalam suatu organisasi yang menunjukan rasa
b. Tidak akan pernah melepaskan tanggung kegairahan dalam mengerjakan pekerjaan yang
jawabnya. mendorongnya bekerja lebih giat, lebih baik dan
c. Kemampuan menyelesaikan tugas dengan produktif dalam mencapai tujuan bersama.
tepat dan benar Pegawai yang mempunyai semangat
d. Mempunyai perasaan bahwa pekerjaan yang kerja yang tinggi akan berusaha keras untuk
dikerjakan bukan hanya untuk kepentingan mendapatkan hasil kerja yang maksimal,
dirinya saja. sehingga pekerjaan akan cepat selesai dan
Dengan demikian moril atau semangat prestasi kerja dapat ditingkatkan. Lain halnya
kerja yang rendah berhubungan dengan dengan pegawai yang mempunyai semangat
ketidaktenangan atau kegelisahan, perpindahan, kerja yang tinggi akan berusaha keras untuk
ketidak hadiran, keterlambatan, ketidak mendapatkan hasil kerja yang maksimal
disiplinan dan menurunnya hasil kerja. melainkan mereka akan bekerja seenaknya atau
Sedangkan moril atau semangat yang tinggi seminimal mungkin. Pegawai akan bekerja
kadang-kadang dihubungkan dengan motif dan penuh apabila ia merasa bahwa kebutuhannya,
hasil yang baik dan moril yang rendah baik fisik mauun non fisik terpenuhi melalui
dihubungkan dengan bekerja dengan senang hati, keterlibatannya dalam kantor dimana dia bekerja.
menyelesaikan tugas tepat waktu, interaksinya Tohardi (2012 ; 430) menyatakan bahwa
sangat dinamis, partisipasi maksimal, dapat yang menjadi ciri-ciri semangat kerja yang tinggi
bekerja sama dengan teman sejawat dan inovatif. adalah sebagai berikut :

JEMI/Vol.19/No.1/Juni/2019 6
a. Tersenyum dan tertawa. Senyum dan tawa menyenangkan memberi rasa segan bagi
mencerminkan kebahagiaan individu dalam karyawan untuk membolos.
bekerja. Walaupun individu tidak d. Kepemimpinan yang baik. Pimpinan yang
memperlihatkan senyum dan tawanya, tetapi baik tidak menimbulkan rasa takut pada
di dalam dirinya individu merasa tenang dan karyawan, tetapi akan menimbulkan rasa
nyaman bekerja serta menikmati tugas yang hormat dan menghargai.
dilaksanakannya. e. Kompensasi, gaji, imbalan. Faktor ini sangat
b. Memiliki inisiatif. Individu yang memiliki mempengaruhi semangat kerja karyawan.
semangat kerja yang tinggi akan memiliki Bagi seorang karyawan yang baru akan
kemauan diri untuk bekerja tanpa memasuki suatu perusahaan, maka imbalan
pengawasan dan tanpa perintah dari atasan. yang baru akan diterima diperbandingkan
c. Berfikir kreatif dan luas. Individu dengan imbalan yang mungkin diterima
mempunyai ide-ide baru, dan tidak pada perusahaan lain. Bagi karyawan yang
mempunyai hambatan untuk menyalurkan sudah lama bekerja pada suatu perusahaan,
ide-idenya dalam menyelesaikan tugas. imbalan yang telah diterimanya
d. Menyenangi apa yang sedang dilakukan. diperbandingkan dengan karyawan yang
Individu lebih fokus terhadap pekerjaan lain. Perbedaan imbalan yang menyolok
daripada memperlihatkan gangguan selama baik antar karyawan maupun antar
melakukan pekerjaan. perusahaan dapat menggoyahkan semangat
e. Tertarik dengan pekerjaannya. Individu kerja karyawan.
menaruh minat pada pekerjaan karena sesuai Menurut Hasibuan (2008 ; 88 ),
keahlian dan keinginannya. menyebutkan beberapa hal yang terjadi tanda-
f. Bertanggung jawab. Individu bersungguh- tanda peringatan semangat kerja yang rendah
sungguh dalam menjalankan pekerjaan. yaitu :
g. Memiliki kemuan bekerja sama. Individu a. Kemangkiran. Apabila pekerja menyenangi
memiliki kesediaan untuk bekerja sama pekerjaan mereka, maka mereka akan
dengan individu yang lain untuk melakukan usaha yang diperluakan untuk
mempermudah atau mempertahankan berbuat apa saja yang diharapkan
kualitas kerja. perusahaan dari mereka. Tetapi, para pekerja
sendiri telah berubah sifat kerjanya.
Menurut Handoko (2010 ; 61 ), faktor-faktor Akibatnya, pada beberapa perusahaan
yang mempengaruhi semangat kerja adalah : timbul problem-problem yang dibuktikan
a. Job Security. Pekerjaan yang dipegang dengan tingginya angka kemangkiran.
karyawan tersebut merupakan pekerjaan b. Kelambatan. Keterlambatan yang berlebihan
yang aman dan tetap jadi bukan pekerjaan merupakan tanda bahaya semangat kerja
atau jabatan yang mudah digeser, dan lain- yang rendah. Karyawan seringkali datang ke
lain. Adanya kemungkinan bahwa karyawan tempat kerja tidak tepat waktu, hal ini
dapat dirumahkan, diberhentikan atau karena mereka merasa tidak memperoleh
digeser, merupakan faktor pertama yang kepuasan dari pekerjaan mereka.
mengurangi ketenangan kegairahan kerja c. Pergantian yang tinggi. Dalam setiap
karyawan. organisasi ada karyawan yang keluar dan
b. Kesempatan untuk mendapat kemajuan. ada karyawan lain diterima kerja pada
Perusahaan yang memberikan kesempatan perusahaan tersebut. Apabila angka
bagi karyawannya untuk mengembangkan pergantian mulai naik secara abnormal
diri dapat mendorong karyawan lebih menunjukkan tanda bahaya dari semangat
bersemangat dalam bekerja dan kerja yang buruk
menyelesaikan tugasnya. d. Mogok dan sabotase. Pemogokan dan
c. Kondisi kerja yang menyenangkan. Suasana sabotase merupakan contoh ekstrim
lingkungan kerja yang harmonis, tidak ketidakpuasan dalam angkatan kerja.
tegang merupakan syarat bagi timbulnya e. Ketiadaan kebanggaan dalam kerja.
semangat kerja. Ketegangan dalam Ketidakpuasan karyawan terhadap pekerjaan
lingkungan kerja mudah memberi rasa segan dan tanggung jawab yang diberikan maka
bagi karyawan untuk datang ke tempat kerja. karyawan akan malas dalam bekerja karena
Sebaliknya lingkungan kerja yang hasil akhirnya tidak akan ada pengakuan
dari atasan

JEMI/Vol.19/No.1/Juni/2019 7
Kerangka Pikir
Gambar 1.
Kerangka Pikir

Sumber : - Indikator disiplin oleh Hasibuan (2007)


- Indikator kerja sama oleh Siagian (2009)
- Indikator tanggung jawab oleh Handoko (2005)
- Indikator semangat kerja oleh Handoko (2005)
Diolah peneliti

Hipotesis
Berdasarkan teori dan kerangka pikir apakah variabel disiplin, kerja sama dan
yang telah dikemukakan, maka dapat dikemukan tanggung jawab berpengaruh terhadap semangat
hipotesis (dugaan sementara) sebagai berikut ini kerja.
: Populasi dalam penelitian ini diambil
1. Bahwa variabel disiplin, kerja sama dan dari jumlah karyawan PT. Arkananta Apta
tanggung jawab berpengaruh secara Pratista di Penajam Paser Utara yang berjumlah
signifikan terhadap semangat kerja karyawan sebanyak 163 karyawan (non pimpinan). Teknik
pada PT. Arkananta Apta Pratista di Penajam pengambilan sampel pada penelitian ini
Paser Utara. menggunakan teknik probability sampling, yaitu
2. Bahwa variabel kerja sama merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan
variabel yang paling dominan berpengaruh peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
terhadap semangat kerja karyawan pada PT. populasi untuk dipilih sebagai anggota sampel.
Arkananta Apta Pratista di Penajam Paser Sugiyono, 2010: 63).
Utara Pengambilan sampel untuk penelitian
menurut Arikunto (2010: 112), jika subjeknya
BAHAN DAN METODE kurang dari 100 orang sebaiknya diambil
Tempat Dan Populasi semuanya, jika subjeknya besar atau lebih dari
Tempat penelitian ini adalah PT. 100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-30%
Arkananta Apta Pratista beralamatkan di Jalan atau lebih. dan dalam pengumpulan datanya
Silkar Km. 2 RT. 17 Nomor 24 Giripurwa peneliti menggunakan angket, maka sebaiknya
Kabupaten Penajam Paser Utara. Alasan peneliti subjek sejumlah itu diambil seluruhnya. Namun
meneliti pada tempat ini adalah ingin mengetahui apabila peneliti menggunakan teknik wawancara

JEMI/Vol.19/No.1/Juni/2019 8
dan pengamatan, jumlah tersebut dapat dikurangi Y = Semangat Kerja
menurut teknik sampel dan sesuai dengan X1 = Disiplin
kemampuan peneliti. Dikarenakan peneliti X2 = Kerja Sama
mempunyai keterbatasan waktu, tenaga dan X3 = Tanggung Jawab
sebagainya maka jumlah sampel yang bisa b1,b2,b3 = Koefisisen regresi partial
peneliti ambil sebanyak 30%. Dari jumlah a = Konstan
populasi 163 orang, maka sampel yang bisa e = Residu / error
diambil sebanyak 30% adalah (163 x 30 : 100 =
49 sampel). HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas dan Reliabilitas Pada bagian Reliability Statistic terlihat
Uji validitas adalah suatu skala bahwa nilai Alpha Cronbach (r hitung) adalah
pengukuran dimana dikatakan valid apabila skala 0,717 dengan jumlah pertanyaan 16 butir atau
tersebut digunakan untuk mengukur apa yang item. Nilai r tabel uji reliabilitas untuk uji dua
seharusnya diukur. Untuk menghitung validitas sisi pada taraf kepercayaan 95 % adalah 0,400.
suatu kuisioner, digunakan teknik korelasi, jika Oleh karena nilai Alpha Cronbach = 0,717
korelasi hitung > korelasi tabel maka butir ternyata lebih besar dari r tabel = 0,400 maka
pertanyaan kuisioner dianggap valid. Uji kuisioner penelitian skripsi ini yang diuji terbukti
reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi reliabel. Nilai Alpha Cronbach = 0,717 terletak
dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran diantara 0,60 hingga 0,80 sehingga dikategorikan
tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah tingkat reliabilitasnya adalah reliabel
akurasi pengukuran dan hasilnya. Untuk Pada tabel uji validitas pada bagian
menghitung reliabilitas digunakan model tes (lampiran). Untuk pengujian validitas per
ulang, tes ini dilakukan dengan menguji variabel dengan nilai skor total per variabel
kuisioner kepada kelompok tertentu, jika hasil dalam penelitian ini (disiplin, kerja sama,
korelasinya > 0,4 maka intrumen tersebut tanggung jawab dan semangat kerja) sebanyak
dinyatakan reliabel 16 pertanyaan didapatkan hasil nilai korelasi
untuk item per variabel seperti ditampilkan pada
Uji Asumsi Klasik tabel diatas. Nilai r tabel untuk N - 2 (49 - 2) uji
Asumsi klasik dalam penelitian ini dua sisi pada taraf kepercayaan 95 % atau
menggunakan empat tehnik yang meliputi uji signifikansi 5 % (p = 0,05) yakni sebesar 0,288.
normalitas dilakukan untuk melihat apakah Pada bagian Item Total Statistics, ternyata dari
dalam model regresi variabel terikat dan variabel sebanyak 16 butir pertanyaan yang diajukan,
bebas keduanya mempunyai distribusi normal semuanya telah memenuhi syarat validitas,
ataukah tidak. Kedua uji multikolineritas dimana r hitung > r tabel.
merupakan uji yang ditunjukan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi Uji Asumsi Klasik
antar variabel bebas. Ketiga Heterokedastisitas Normalitas Data
memiliki daya uji untuk menentukan apakah Uji normalitas data untuk mengetahui
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan apakah suatu variabel normal atau tidak. Normal
variance dari residual suatu pengamatan atau tidaknya berdasar patokan distribusi normal
kepengamatan yang lain dari data dengan mean dengan standar deviasi
yang sama. Model yang digunakan adalah tes
Alat analisis dan pengujian hipotesis kolmogorov–smirnov (K-S) dan shaphiro-wilk.
Model analisis data, sesuai dengan objek Syarat pengujiannya normalitas data adalah
penelitian yaitu pada PT. Arkananta Apta  Jika nilai sig > 0,05 maka data dianggap
Pratista di Penajam Paser Utara, dimana variabel normal distribusinya
yang digunakan lebih dari satu, maka analisis  Jika nilai sig < 0,05 maka data dianggap
yang dipergunakan untuk pembuktian hipotesis tidak normal distribusinya.
dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif Hasil perhitungan tabel test of normality
dengan model regresi berganda. Adapun model diatas didapatkan nilai signifikan Kolmogorov-
persamaan yang dipergunakan sebagai berikut : Smirnov dan Shapiro-Wilk > 0,05 sehingga
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e dalam penelitian skripsi ini memiliki data
(Sugiyono, 2007 ; 251) distribusi yang normal
Dimana :

JEMI/Vol.19/No.1/Juni/2019 9
Multikolinieritas memiliki nilai signifikansi 0,000 atau lebih kecil
Multikolinieritas berarti adanya korelasi dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan dalam
linier diantara satu atau lebih variabel bebas, penelitian skripsi ini data perhitungan dapat
sehingga akan sulit untuk memisahkan pengaruh dikatakan linear
masing-masing variabel bebas terhadap variabel
tidak bebas. Syarat pengujiannya adalah bahwa Uji F (Pengujian Hipotesis Secara Simultan
apabila korelasi antara variabel bebas sebesar Uji F digunakan untuk mengetahui
0,80 keatas maka terjadi multikolinieritas pengaruh variabel independen secara simultan
(Sugiyono, 2007 ; 48). Dari tabel pearson terhadap variabel dependen, dalam hal penelitian
correlation (lampiran) menunjukkan bahwa ini untuk menguji pengaruh simultan disiplin,
penelitian ini dengan model analisis regresi linier kerja sama dan tanggung jawab terhadap
berganda tidak terdapat permasalahan semangat kerja karyawan. Hasil uji F dapat
multikolinieritas, karena koefisien korelasi antar dilihat pada tabel Anova :
variabel bebas masih dibawah 0,800 Tabel 1. Anova

Heteroskedastisitas
Metode ini digunakan untuk mengetahui
tidak terjadinya kesalahan faktor pengganggu
yang mempunyai varian yang sama dalam
penyebaran untuk variabel independennya. Berdasarkan tabel di atas dapat
Dalam uji klasik ini, apabila residual sama atau disimpulkan bahwa variabel disiplin (X1), kerja
mendekati nol dan berdistribusi normal serta sama (X2) dan tanggung jawab (X3) secara
varian residunya sama maka tidak akan terjadi simultan berpengaruh terhadap semangat kerja
heteroskedastisitas begitu pula sebaliknya. pada karyawan, di mana probabilitas hasil regresi
tabel residual statisticx diketahui bahwa nilai linear berganda lebih kecil dari tingkat kesalahan
dari standard residual rata-rata (mean) adalah () sebesar 5% (p < 0,05). Jika F hitung lebih
0,000, ini berarti bahwa model analisis linier besar dari F tabel (Fhitung 49,725 > dari Ftabel
berganda dalam penelitian ini tidak terjadi gejala 2,81). maka variabel independen mempunyai
heteroskedastisitas hubungan yang signifikan atau variabel semangat
kerja dipengaruhi oleh variabel disiplin, kerja
Uji linearitas sama dan tanggung jawab.
Uji linearitas digunakan untuk Analisis selanjutnya adalah mengetahui
mengkonfirmasikan apakah sifat linear antara nilai korelasi atau sumbangan persentase antara
dua variabel yang diidentifikasikan secara teori variabel disiplin, kerja sama dan tanggung jawab
sesuai atau tidak dengan hasil observasi yang dengan semangat kerja yang dapat dilihat pada
ada. Hasil perhitungan uji linearitas pada tabel tabel model summary dibawah ini:
coeeficients kolom t (lampiran) didapatkan nilai
ketiga disiplin, kerja sama dan tanggung jawab

Tabel 2. Model Summary


Adjusted Std. Error of
Model R R Square R Square The estimate Durbin-
watson
1 .876 .768 .753 .13692 2.045
Sumber data : Output SPSS – Lampiran.

Pada tabel 2. model summary diatas Tabel 3. Daftar Korelasi


terlihat nilai R sebesar 0,876 nilai tersebut bisa Interval Tingkat
dibandingkan dengan cara melihat daftar korelasi Koefisien Hubungan
T tabel yang diberikan oleh Sugiyono sebagai 0,00 - 0,199 Sangat rendah
berikut : 0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat kuat

JEMI/Vol.19/No.1/Juni/2019 10
Sumber : Sugiyono, (2007 ; 216) Uji t (Pengujian Hipotesis Secara Parsial)
Mengetahui pengaruh variabel bebas
Berdasarkan tabel korelasi diatas terlihat secara parsial terhadap semangat kerja karyawan
bahwa korelasi atau hubungan antara variabel pada PT. Arkananta Apta Pratista adalah dengan
disiplin, kerja sama dan tanggung jawab secara menggunakan uji t lalu membandingkan nilai t
serentak terhadap semangat kerja adalah sangat hitung terhadap t tabel pada Level of Confidence
kuat karena terletak diantara 0,80 – 1,000. Nilai sebesar 95% atau α = 5%, pada discount factor
adjusted R square sebesar 0,753 atau 75,3 % (df) = 47 adalah sebesar 1,677. Bila nilai t hitung
tingkat semangat kerja karyawan dipengaruhi lebih besar dari nilai t tabel, maka dinyatakan
variabel disiplin, kerja sama dan tanggung jawab variabel bebas tersebut berpengaruh secara
dan sisanya 24,7 % dipengaruhi oleh faktor bermakna terhadap semangat kerja karyawan,
lainnya diluar penelitian ini. sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak. Hasil uji t
dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Coefficients
Unstandardized Standardize
Coefficient d Colinearity
Model Coeficiient t Sig Statistics
B Std. Beta toleranc VIF
Error e
1 (Constant) .130 .276 .471 .640
disiplin .299 .061 .367 4.903 .000 .919 1.088
kerja sama .294 .093 .243 3.170 .003 .875 1.143
tanggung jawab .345 .040 .640 8.668 .000 .945 1.059
Sumber : Lampiran Output SPSS

Berdasarkan model hasil uji t (korelasi parsial) di PEMBAHASAN


atas dapat dijelaskan : Dari hasil analisis antara variabel
a. Variabel disiplin (X1) berpengaruh secara disiplin, kerja sama dan tanggung jawab terhadap
parsial terhadap semangat kerja PT. semangat kerja karyawan pada PT. Arkananta
Arkananta Apta Pratista, karena t hitung Apta Pratista di Penajam Paser Utara maka
lebih besar dari t tabel (thitung 4,903 > ttabel diperoleh persamaan regresi berganda Y = 0,130
1,677) dengan nilai signifikansi < 0,05 + 0,299.X1 + 0,294.X2 + 0,345.X3. Dari hasil
sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Nilai persamaan tersebut dapat diketahui konstanta (a)
korelasi parsial variabel disiplin terhadap sebesar 0,130 menyatakan bahwa jika X1, X2,
semangat kerja sebesar 49,2%. dan X3 sama dengan nol atau jika variabel
b. Variabel kerja sama (X2) berpengaruh secara disiplin, kerja sama dan tanggung jawab tidak
parsial terhadap semangat kerja PT. ada sama sekali maka semangat kerja karyawan
Arkananta Apta Pratista, karena t hitung akan selalu tetap menurun sebesar 0,130. Maka
lebih besar dari t tabel (thitung 3,170 > ttabel untuk meningkatkan semangat kerja, variabel
1,677) dengan nilai signifikansi < 0,05 disiplin, kerja sama dan tanggung jawab harus
sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Nilai diperhatikan dengan baik dan ditingkatkan,
korelasi parsial variabel kerja sama terhadap karena hasil analisis ketiga variabel ini
semangat kerja sebesar 49,7%. memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
c. Variabel tanggung jawab (X3) berpengaruh peningkatan semangat kerja karyawan.
secara parsial terhadap semangat kerja PT. Koefisien regresi X1 disiplin bertanda
Arkananta Apta Pratista, karena t hitung lebih positif sebesar 0,299 menyatakan bahwa setiap
besar dari t tabel (thitung 8,668 > ttabel 1,677) peningkatan disiplin akan meningkatkan
dengan nilai signifikansi < 0,05 sehingga Ho semangat kerja karyawan sebesar 0,299 dan
ditolak dan H1 diterima. Nilai korelasi parsial sebaliknya jika disiplin menurun maka bisa
variabel tanggung jawab terhadap semangat menurunkan semangat kerja. Koefisien regresi
kerja sebesar 72,9% X2 kerja sama bertanda positif sebesar 0,294
menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan
dari variabel kerja sama akan meningkatkan

JEMI/Vol.19/No.1/Juni/2019 11
semangat kerja sebesar 0,294 dan jika kerja sama kuat berpengaruh terhadap semangat kerja
buruk maka semangat kerja akan menurun. karyawan.
Koefisien regresi X3 tanggung jawab bertanda Variabel tanggung jawab memiliki
positif sebesar 0,345 menyatakan bahwa setiap pengaruh positif terhadap semangat kerja
penambahan 1 satuan dari tanggung jawab akan karyawan pada PT. Arkananta Apta Pratista di
meningkatkan semangat kerja sebesar 0,345 dan Penajam Paser Utara. Kemampuan variabel ini
jika tanggung jawab buruk maka semangat kerja menjelaskan semangat kerja sebesar 72,9%.
akan menurun. Berdasarkan uji t (t test) ternyata variabel
Hasil perhitungan uji F (korelasi tanggung jawab berpengaruh secara parsial
simultan / bersama-sama), didapat F hitung terhadap semangat kerja (t hitung > t tabel) atau
adalah 49,725, sedangkan nilai F tabel diperoleh 8,668 > 1,677. Ini mengindikasikan bahwa faktor
nilai sebesar 2,81 hal ini berarti bahwa (Fhitung tanggung jawab menjadi faktor yang kuat
49,725 > Ftabel 2,81)., sehingga dapat dikatakan berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan.
variabel disiplin, kerja sama dan tanggung jawab Dari ketiga hasil uji korelasi parsial
secara bersama-sama (simultan) mampu diatas terlihat nilai variabel tanggung jawab yang
menunjukkan pengaruhnya terhadap semangat paling besar dibandingkan variabel lainnya,
kerja karyawan PT. Arkananta Apta Pratista. sehingga variabel tanggung jawab merupakan
Maka hipotesis pertama yang menyatakan variabel yang paling dominan berpengaruh
“bahwa variabel disiplin, kerja sama dan terhadap semangat kerja karyawan PT.
tanggung jawab berpengaruh secara signifikan Arkananta Apta Pratista di Penajam Paser Utara
terhadap semangat kerja karyawan pada PT. kemudian disusul variabel kerja sama dan
Arkananta Apta Pratista di Penajam Paser Utara” disiplin. Dari uraian tersebut, maka dapat
diterima karena terbukti kebenarannya. disimpulkan bahwa hipotesis kedua dalam
Angka R adalah 0,876 hal ini bahwa penelitian ini “bahwa variabel kerja sama
korelasi atau hubungan antara disiplin, kerja merupakan variabel yang paling dominan
sama dan tanggung jawab dengan semangat kerja berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan
karyawan adalah sangat kuat hubungannya. pada PT. Arkananta Apta Pratista di Penajam
Ketiga variabel bebas tersebut mampu Paser Utara” Ditolak karena tidak terbukti
menerangkan perubahan terhadap semangat kerja kebenarannya.
sebesar 75,3 % sedangkan sisanya sebesar 24,7 Dari perhitungan uji validitas dan
% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak reliabilitas, didapatkan nilai alpha crocbanh
termasuk dalam penelitian ini seperti sebesar 0,717 dan nilai ini lebih besar dari r tabel
kepemimpinan, pengembangan karir dan lain 0,400 maka kuisioner yang diuji terbukti reliabel
sebagainya. nilai tingkat kemantapannya adalah reliabel. Dari
Variabel disiplin memiliki pengaruh uji validitas, ternyata dari sebanyak 16 butir
positif terhadap semangat kerja karyawan pada pertanyaan yang diajukan, semuanya telah
PT. Arkananta Apta Pratista di Penajam Paser memenuhi syarat validitas, dimana r hitung > r
Utara. Kemampuan variabel ini menjelaskan tabel.
semangat kerja sebesar 49,2 %. Berdasarkan uji t Dari perhitungan uji asumsi klasik.
(t test) ternyata variabel disiplin berpengaruh Pertama dari normalitas data didapatkan
secara parsial terhadap semangat kerja (t hitung didapatkan nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov
> t tabel) atau 4,903 > 1,677. Ini dan Shapiro-Wilk > 0,05 sehingga dalam
mengindikasikan bahwa disiplin menjadi faktor penelitian skripsi ini memiliki data distribusi
yang berpengaruh cukup kuat terhadap semangat yang normal. Kedua dari uji multikolinieritas
kerja karyawan. pada matrik pearson correlation menunjukkan
Variabel kerja sama memiliki pengaruh bahwa penelitian ini dengan model analisis
positif terhadap semangat kerja karyawan pada regresi linier berganda tidak terdapat
PT. Arkananta Apta Pratista di Penajam Paser permasalahan multikolinieritas, karena koefisien
Utara. Kemampuan variabel ini menjelaskan korelasi antar variabel bebas masih dibawah
semangat kerja sebesar 49,7%. Berdasarkan uji t 0,800. Ketiga dari uji heteroskedastisitas
(t test) ternyata variabel kerja sama berpengaruh diketahui bahwa nilai dari standard residual rata-
secara parsial terhadap semangat kerja (t hitung rata (mean) adalah 0,000, ini berarti bahwa
> t tabel) atau 3,170 > 1,677. Ini berarti bahwa model analisis linier berganda dalam penelitian
faktor kerja sama menjadi faktor yang cukup ini tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Dan
terakhir dari uji linearitas Hasil perhitungan uji

JEMI/Vol.19/No.1/Juni/2019 12
linearitas pada tabel coefficients bagian kolom t karyawan pada PT. Arkananta Apta Pratista
(pada lampiran), didapatkan nilai ketiga variabel di Penajam Paser Utara, sehingga hipotesis
disiplin, kerja sama dan tanggung jawab kedua ditolak.
memiliki nilai signifikansi 0,000 atau lebih kecil
dari 0,05, sehingga dalam penelitian skripsi ini DAFTAR PUSTAKA
data perhitungan dapat dikatakan linear. Drucker, Peters, 2015, Manajemen: Tugas,
Tanggungjawab, Praktek, Penerbit
KESIMPULAN Mandar Maju. Jakarta.
Berdasarkan penelitian yang telah
peneliti lakukan maka dapat diperoleh Handoko, T, Hani, 2010, Manajemen
kesimpulan sebagai berikut : Personalia dan Sumber Daya
1. Hasil dari persamaan regresi yang dihasilkan Manusia, Penerbit Liberty,
menunjukkan terdapat hubungan yang Yogyakarta.
signifikan atau searah antara variabel
disiplin, kerja sama dan tanggung jawab Hasibuan, Malayu SP, 2007, Manajemen
terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Sumber Daya Manusia, edisi
Arkananta Apta Pratista di Penajam Paser kesebelas, Bumi Aksara, Jakarta.
Utara. Maksudnya, apabila variabel
independen (bebas) ada penambahan maka Nitisemito, Alex S, 2012, Manajemen
variabel dependen (terikat) juga mengalami Personalia, Penerbit Ghalia Indonesia,
penambahan dan sebaliknya. Jakarta.
2. Dari hasil uji F didapatkan hasil bahwa
ketiga variabel disiplin, kerja sama dan Siagian Sondang P, 2009, Manajemen Sumber
tanggung jawab berpengaruh simultan Daya Manusia, BPFE, UGM,
terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Yogyakarta
Arkananta Apta Pratista di Penajam Paser
Utara sehingga hipotesis pertama diterima. Simanjuntak, Payaman, 2013, Pengantar
3. Hubungan antara variabel disiplin, kerja Ekonomi Sumber Daya Manusia,
sama dan tanggung jawab secara simultan Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
terhadap semangat kerja karyawan sangat Universitas Indonesia, Jakarta
kuat hubungannya. Ketiga variabel bebas
tersebut mampu menerangkan perubahan Simamora, Henry, 2012, Manajemen Sumber
terhadap semangat kerja sebesar 75,3 % Daya Manusia, Cetakan Ketiga,
sedangkan sisanya sebesar 24,7% Bagian Penerbit, Salemba Empat,
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak Jakarta
termasuk dalam penelitian ini misalnya
kepemimpinan, pengembangan karir dan lain Sugiyono, 2007, Statistik Untuk Penelitian,
sebagainya. Penerbit PT. Gramedia, Jakarta.
4. Dari ketiga hasil uji korelasi parsial terlihat
nilai korelasi variabel tanggung jawab yang Tohardi, Bambang, 2012, Manajemen
paling besar dibandingkan variabel lainnya Personalia dan Sumber Daya
disusul variabel kerja sama dan disiplin. Manusia, Penerbit Liberty,
Sehingga variabel tanggung jawab Yogyakarta
merupakan variabel yang paling dominan
berpengaruh terhadap tingkat semangat kerja

JEMI/Vol.19/No.1/Juni/2019 13

You might also like