You are on page 1of 5

TUGAS 3

PERSPEKTIF PENDIDIKAN
PDGK4104

Nama : Putri Andika


NIM : 858419977
PGSD : SEMESTER VII
UPBJJ SAMARINDA

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2022.2
Evaluasi program pembelajaran di sekolah difokuskan pada lingkungan sekolah,
bagaimana guru merencanakan, melaksanakan dan penilaian hasil belajar. Berkaitan
dengan hal tersebut, bagaimana pendapat Anda manfaat evaluasi program pembelajaran
ditinjau dari sisi siswa, guru dan sekolah?

Jawab :
Evaluasi meliputi mengukur dan menilai. Evaluasi merupakan proses penilaian
pertumbuhan siswa dalam proses belajar mengajar. Setiap siswa mempunyai kemampuan
yang bervariasi dari yang cepat, sedang dan lambat. Sebelum mengevaluasi hal perlu
diperhatikan adalah prinsip evaluasi, manfaat evaluasi, syarat melakukan evaluasi dan
tujuan melakukan evaluasi. Namun, sekarang ini guru kurang memperhatikan hal tersebut
serta banyak dijumpai guru yang memanipulasi nilai siswa. Akibat dari memanipulasi nilai
akan berdampak buruk bagi siswanya.

- Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber
belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan
Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

- Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya dilaksanakan untuk mendorong siswa aktif
memenuhi kebutuhan dalam mewujudkan kompetensinya yang meliputi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan
(proses psikologis) yang berbeda, yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sikap
diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta”. Sedangkan keterampilan diperoleh
melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”.
Karakteristik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta
mempengaruhi karakteristik standar proses.

Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar mata
pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) serta dikolaperlu diterapkan
pembelajaran berbasis penyingkap-an/penelitian (discover learning). Untuk mendorong
kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan menggunakan pendekatan
ilmiah perlu diterapkan pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Dan
untuk mendorong kemampuan peserta didik agar menghasilkan karya kontekstual, baik
individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based
learning).
- Penilaian
Pelaksanaan penilaian diawali dengan kegiatan pendidik melakukan analisis kompetensi
pada aspek pengetahuan dan keterampilan yang diturunkan dari Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) ke dalam Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
kemudian dirumuskan menjadi indikator. pencapaian kompetensi (IPK) pada setiap mata
pelajaran. IPK untuk KD pada KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku
spesifik yang terukur dan/atau dapat diobservasi.

Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn termasuk perumusan
indikator sikap dari KD-KD pada KI-1 dan KI-2. IPK dikembangkan menjadi indikator
soal yang diperlukan untuk penyusunan instrumen penilaian. Indikator soal merupakan
rambu-rambu dalam penyusunan butir soal atau tugas.

- Pelaksanaan Penilaian Sikap


Pelaksanaan penilaian sikap meliputi penilaian sikap spiritual dan sikap sosial.

- Sikap Spiritual
Penilaian sikap spiritual dilakukan untuk mengetahui perkembangan sikap peserta didik
dalam menghargai, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya serta
toleransi terhadap agama lain. Indikator sikap spiritual pada mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti dan PPKn diturunkan dari KD pada KI-1 dengan memperhatikan
butir-butir nilai sikap yang tersurat. Sementara itu, penilaian sikap spiritual yang
dilakukan oleh guru mata pelajaran lain dirumuskan dalam perilaku beragama secara
umum.

- Sikap Sosial
Penilaian sikap sosial untuk menghimpun informasi mengenai perkembangan sikap sosial
peserta didik dalam menghargai, menghayati, dan berperilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaanya.

Indikator untuk KD dari KI-2 mata pelajaran PABP dan PPKn dirumuskan dalam perilaku
spesifik sebagaimana tersurat di dalam rumusan KD mata pelajaran tersebut.
Sementara indikator sikap sosial mata pelajaran lainnya dirumuskan dalam perilaku sosial
secara umum dan dikembangkan terintegrasi dalam pembelajaran KD dari KI-3 dan KI-4.

Penilaian sikap dilakukan oleh guru mata pelajaran (selama proses


pembelajaran pada jam pelajaran) dan/atau di luar jam pembelajaran, guru bimbingan
konseling (BK), wali kelas (selama peserta didik di luar jam pelajaran), warga sekolah
(peserta didik).
Penilaian sikap spiritual dan sosial dilakukan secara terus-menerus selama satu
semester. Guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas mengikuti perkembangan
sikap spiritual dan sosial, serta mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau
kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima
laporan tentang perilaku peserta didik. Apabila seorang peserta didik pernah memiliki
catatan sikap yang kurang baik, namun pada kesempatan lain peserta didik tersebut telah
menunjukkan perkembangan sikap (menuju atau konsisten) baik, maka di dalam jurnal
harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan sangat baik.

Pencatatan pada jurnal tidak hanya sikap yang sangat baik atau kurang baik saja,
tetapi juga perubahan sikap dari kurang baik menjadi baik atau sangat baik. Sikap dan
perilaku peserta didik yang teramati oleh pendidik dan tercacat dalam jurnal, akan lebih
baik jika dikomunikasikan kepada peserta didik yang bersangkutan.

Pelaksanaan Penilaian Pengetahuan


Penilaian kompetensi pengetahuan berdasarkan indikator untuk pengetahuan yang
diturunkan dari KD pada KI-3 dengan menggunakan kata kerja operasional. Beberapa
kata kerja operasional sesuai tingkat proses berpikir yang dapat digunakan antara
lain:

mengingat: menyebutkan, memberi label, mencocokkan, memberi nama, memberi


contoh, meniru, dan memasangkan.
memahami:
menggolongkan, menggambarkan, membuat ulasan, menjelaskan, mengekspresikan,
mengidentifikasi, menun jukkan, menemukan, membuat laporan, mengemuka
kan, membuat tinjauan, memilih, dan menceritakan.
menerapkan:
mendemonstrasikan, memperagakan, menulis kan penjelasan, membuatkan
penafsiran, mengoperasikan, mempraktikkan, merancang persiapan, menyusun jadwal,
membuat sketsa, menyelesaikan masalah, dan menggunakan.
menganalisis: menilai, menghitung, mengelompokkan, menentukan, membandingkan,
membedakan, membuat diagram, menginventarisasi, memeriksa, dan menguji.
mengevaluasi: membuat penilaian, menyusun argumentasi atau alasan, menjelaskan apa
alasan memilih, membuat perban dingan, menjelaskan alasan pembelaan,
memperkirakan, dan memprediksi.dan
mencipta/mengkreasi:
mengumpulkan, menyusun, meran cang, merumuskan, mengelola, mengatur,
merencanakan, mempersiapkan, mengusulkan, dan mengulas.
Pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar
peserta didik. Penilaian oleh pendidik dilakukan dalam bentuk penilaian harian dan dapat
juga dilakukan penilaian tengah semester melalui tes tertulis, tes lisan, maupun
penugasan. Cakupan penilaian harian meliputi seluruh indikator dari satu kompetensi
dasar atau lebih sedangkan cakupan penugasan disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi dasar.
Pelaksanaan Penilaian Keterampilan
Indikator untuk keterampilan diturunkan dari KD pada KI-4 dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, antara lain: menggabungkan,
mengkontruksi, merancang, membuat sketsa, memperagakan, menulis laporan,
menceritakan kembali, mempraktikkan, mendemonstrasikan, dan menyajikan.

Pelaksanaan penilaian kinerja ditentukan oleh guru berdasarkan tuntutan KD dan dapat
dilakukan untuk satu atau beberapa KD.

Penilaian Kinerja
Beberapa langkah pelaksanaan penilaian kinerja meliputi:

menjelaskan rubrik penilaian kepada peserta didik sebelum pelaksanaan penilaian;


memberikan tugas secara rinci kepada peserta didik; (c) memastikan ketersediaan dan
kelengkapan alat serta bahan yang digunakan;
melaksanakan penilaian selama rentang waktu yang direncanakan;
membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian;
melakukan penilaian secara individual; mencatat hasil penilaian; dan
mendokumentasikan hasil penilaian.

Jadi menurut saya penilaian merupakan upaya untuk memeriksa sejauh mana siswa
mencapai tujuan pendidikan, penilaian bersifat kualitatif dan pengukuran bersifat
kuantitatif. Evaluasi merupakan upaya untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil
belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Evaluasi hasil belajar berfungsi
diagnostik, untuk seleksi, untuk kenaikan kelas, dan untuk penempatan. Tujuan
evaluasi hasil belajar adalah memberikan informasi yang berkenaan dengan kemajuan
siswa, pembinaan kegiatan belajar, menetapkan kemampuan dan kesulitan, untuk
mendorong motivasi belajar, membantu perkembangan tingkah laku dan
membimbing siswa untuk memilih sekolah, jabatan/ pekerjaan. Evaluasi pembelajaran
diarahkan kepada komponen input, komponen proses dan komponen output
pembelajaran. Evaluasi pembelajaran berfungsi untuk pengembangan program,
perencanaan dan pengembangan kurikulum, serta untuk akreditasi program
kelembagaan. Sasaran evaluasi pembelajaran adalah tujuan pembelajaran, unsur dinamis
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan kurikulum.

You might also like