Professional Documents
Culture Documents
PERSPEKTIF PENDIDIKAN
PDGK4104
Jawab :
Evaluasi meliputi mengukur dan menilai. Evaluasi merupakan proses penilaian
pertumbuhan siswa dalam proses belajar mengajar. Setiap siswa mempunyai kemampuan
yang bervariasi dari yang cepat, sedang dan lambat. Sebelum mengevaluasi hal perlu
diperhatikan adalah prinsip evaluasi, manfaat evaluasi, syarat melakukan evaluasi dan
tujuan melakukan evaluasi. Namun, sekarang ini guru kurang memperhatikan hal tersebut
serta banyak dijumpai guru yang memanipulasi nilai siswa. Akibat dari memanipulasi nilai
akan berdampak buruk bagi siswanya.
- Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber
belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan
Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
- Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya dilaksanakan untuk mendorong siswa aktif
memenuhi kebutuhan dalam mewujudkan kompetensinya yang meliputi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan
(proses psikologis) yang berbeda, yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sikap
diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta”. Sedangkan keterampilan diperoleh
melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”.
Karakteristik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta
mempengaruhi karakteristik standar proses.
Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar mata
pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) serta dikolaperlu diterapkan
pembelajaran berbasis penyingkap-an/penelitian (discover learning). Untuk mendorong
kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan menggunakan pendekatan
ilmiah perlu diterapkan pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Dan
untuk mendorong kemampuan peserta didik agar menghasilkan karya kontekstual, baik
individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based
learning).
- Penilaian
Pelaksanaan penilaian diawali dengan kegiatan pendidik melakukan analisis kompetensi
pada aspek pengetahuan dan keterampilan yang diturunkan dari Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) ke dalam Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
kemudian dirumuskan menjadi indikator. pencapaian kompetensi (IPK) pada setiap mata
pelajaran. IPK untuk KD pada KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku
spesifik yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn termasuk perumusan
indikator sikap dari KD-KD pada KI-1 dan KI-2. IPK dikembangkan menjadi indikator
soal yang diperlukan untuk penyusunan instrumen penilaian. Indikator soal merupakan
rambu-rambu dalam penyusunan butir soal atau tugas.
- Sikap Spiritual
Penilaian sikap spiritual dilakukan untuk mengetahui perkembangan sikap peserta didik
dalam menghargai, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya serta
toleransi terhadap agama lain. Indikator sikap spiritual pada mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti dan PPKn diturunkan dari KD pada KI-1 dengan memperhatikan
butir-butir nilai sikap yang tersurat. Sementara itu, penilaian sikap spiritual yang
dilakukan oleh guru mata pelajaran lain dirumuskan dalam perilaku beragama secara
umum.
- Sikap Sosial
Penilaian sikap sosial untuk menghimpun informasi mengenai perkembangan sikap sosial
peserta didik dalam menghargai, menghayati, dan berperilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaanya.
Indikator untuk KD dari KI-2 mata pelajaran PABP dan PPKn dirumuskan dalam perilaku
spesifik sebagaimana tersurat di dalam rumusan KD mata pelajaran tersebut.
Sementara indikator sikap sosial mata pelajaran lainnya dirumuskan dalam perilaku sosial
secara umum dan dikembangkan terintegrasi dalam pembelajaran KD dari KI-3 dan KI-4.
Pencatatan pada jurnal tidak hanya sikap yang sangat baik atau kurang baik saja,
tetapi juga perubahan sikap dari kurang baik menjadi baik atau sangat baik. Sikap dan
perilaku peserta didik yang teramati oleh pendidik dan tercacat dalam jurnal, akan lebih
baik jika dikomunikasikan kepada peserta didik yang bersangkutan.
Pelaksanaan penilaian kinerja ditentukan oleh guru berdasarkan tuntutan KD dan dapat
dilakukan untuk satu atau beberapa KD.
Penilaian Kinerja
Beberapa langkah pelaksanaan penilaian kinerja meliputi:
Jadi menurut saya penilaian merupakan upaya untuk memeriksa sejauh mana siswa
mencapai tujuan pendidikan, penilaian bersifat kualitatif dan pengukuran bersifat
kuantitatif. Evaluasi merupakan upaya untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil
belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Evaluasi hasil belajar berfungsi
diagnostik, untuk seleksi, untuk kenaikan kelas, dan untuk penempatan. Tujuan
evaluasi hasil belajar adalah memberikan informasi yang berkenaan dengan kemajuan
siswa, pembinaan kegiatan belajar, menetapkan kemampuan dan kesulitan, untuk
mendorong motivasi belajar, membantu perkembangan tingkah laku dan
membimbing siswa untuk memilih sekolah, jabatan/ pekerjaan. Evaluasi pembelajaran
diarahkan kepada komponen input, komponen proses dan komponen output
pembelajaran. Evaluasi pembelajaran berfungsi untuk pengembangan program,
perencanaan dan pengembangan kurikulum, serta untuk akreditasi program
kelembagaan. Sasaran evaluasi pembelajaran adalah tujuan pembelajaran, unsur dinamis
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan kurikulum.